Azahari Husin: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Tidak ada referensi
Tag: Penambahan gelar ( ? ) [ * ] VisualEditor
 
(47 revisi perantara oleh 8 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1:
{{Infobox person
| name = Dr. = Azahari Husin
| image = Azahari.jpg
| alt =
| caption = Foto Azahari yang dikeluarkan [[Kepolisian Kerajaan Malaysia]]=
| birth_name = Azahari Husin =
| birth_date = [[14 September]] [[197]] = {{Birth date|1957|9|14}}
| birth_place = {{flagicon|Malaysia}} = [[Melaka (negara bagian)|Melaka]], [[MalaysiaFederasi Malaya]]
| death_date = {{Death date and age|2005|11|9|1957|9|14}}
| death_place = {{flagicon|Indonesia}} [[Kota Batu, Jawa Timur|Batu]], [[Jawa Timur]], [[Indonesia]]
| nationality = {{Flag|[[Malaysia}}]]
| other_names =
|almamater = [[Universitas Teknologi Malaysia]]{{br}}[[Universitas Reading]]
| known_for =
|other_names =
| occupation = Pembuat bom dari kelompok sempalan [[Jemaah Islamiyah]]
|known_for = Terorisme pengeboman di Indonesia
|occupation = Insinyur, dosen
}}
[[Doktor|Dr.]] '''Azahari bin Husin''', [[Doktor Filsafat|Ph.D.]] ({{lahirmati|[[Melaka (negara bagian)|Melaka]]|14|9|1957|[[Batu, Jawa Timur|Batu]]|9|11|2005}}) adalah seorang [[insinyur]] [[Malaysia]] yang diduga kuat merupakan otak di balik belakang peristiwa [[Bom Bali 2002]], [[Pengeboman Hotel Marriott 2003|Bom JW Marriott 2003]], dan [[Bom Bali 2005]] serta serangan-serangan lainnya yang dilakukan [[Jemaah Islamiyah]]. Bersama dengan [[Noordin MohammedMohammad Top]], mereka adalah salah satu dari buronan yang paling dicari di [[Indonesia]] dan [[Malaysia]].
 
== Pendidikan dan awal hidup ==
Azahari tinggal di [[Australia]] selama empat tahun sejak tahun [[1975]]. Ia menyelesaikan pendidikan menengahnya di ''Norwood High School''. Ia lalu melanjutkan diri ke [[Universitas Adelaide]], mempelajari teknik mesin, namuntetapi tidak sempat lulus dan kemudian di [[Universitas Teknologi Malaysia]] di [[Johor]], [[Malaysia]]. Setelah memperoleh gelar [[Ph.D.]] dari [[Universitas Reading]] di [[Inggris]] dalam bidang valuasi properti (''property valuation''), ia mengajar di [[Universitas Teknologi Malaysia]].
 
== Menuju radikalisme ==
Disebutkan bahwa Azahari mulai tertarik dengan gerakan [[Islam]] radikal saat ia bertemu dengan pemimpin-pemimpin [[Jemaah Islamiyah]], termasuk [[Abu Bakar Ba'asyir]]. Ia lalu mendapatkan pelatihan pembuatan [[bom]] di [[Afganistan]] dan diperkirakan bahwa ialah yang menulis panduan-panduan pembuatan bom milik Jemaah Islamiyah, yang digunakan dalam [[Pengeboman konsulat Filipina 2000]], [[Bom Bursa Efek Jakarta]], [[Pengeboman Malam Natal Indonesia 2000|Bom Malam Natal 2000]], [[Bom Plaza Atrium 2001]], [[Bom Gereja Santa Anna dan HKBP 2001]], [[Bom Bali 2002]], [[Bom Bandar Udara Soekarno-Hatta 2003]] dan [[Bom JW Marriott 2003]]. Pada tahun [[1999]], Azahari mulai berlatih dalam kamp-kamp gerakan separatis [[Muslim]] di [[Mindanao]], [[Filipina]]. Pada tahun [[2001]], ia dan beberapa orang lainnya berhasil melarikan diri dari [[Malaysia]] saat polisi melancarkan serangan terhadap [[Kumpulan Militan Malaysia]] dan Jemaah Islamiyah.
 
== Pasca aksi-aksi terorisme ==
Pada Juli 2004, Noordin dan Azahari lolos dari penyergapan yang dilakukan kepolisian di sebuah rumah sewaan di sebelah barat [[Jakarta]], di mana para ahli forensik kemudian menemukan sisa-sisa bahan peledak yang digunakan dalam [[Pengeboman Kedutaan Besar Australia 2004|Bom Kedubes Australia 2004]]. Para tetangga mendeskripsikan Azahari dan Noordin sebagai orang yang tertutup dan sebelum pengeboman melihat mereka memasukkan kotak-kotak yang berat ke dalam [[van]] yang sejenis dengan yang digunakan dalam pengeboman.<ref name="us.rediff.com">[http://us.rediff.com/news/2005/oct/03bali1.htm?q=np&file=.htm http://us.rediff.com/news/2005/oct/03bali1.htm?q=np&file=.htm]</ref> Sebelumnya pada tahun [[2003]], mereka juga berhasil lolos dari penyergapan lainnya di [[Bandung]].
 
Keduanya adalah rekan dekat mantan ketua operasi Jemaah Islamiyah, [[Riduan Isamuddin]] (lebih dikenal dengan nama Hambali) yang ditangkap di [[Thailand]] pada tahun 2003.<ref name="us.rediff.com"/> Setelah Hambali tertangkap, mereka beralih menuruti perintah pengganti Hambali bernama [[Dulmatin]] yang diyakini sedang bersembunyi di Filipina.
Baris 34 ⟶ 33:
== Lihat pula ==
 
* [[Abu Dujana (Jemaah Islamiyah)]]
* [[Al-Ma'unah]]
* [[Adam Salih]]
* [[Al-Ma'unah]]
* [[Ali Kalora]]
* [[Aman Abdurrahman]]
* [[Amein Mohamed]]
* [[Amrozi bin Nurhasyim]]
* [[Asmar Latin Sani]]
* [[Bahrun Naim]]
* [[Daeng Koro]]
* [[Dani Dwi Permana]]
* [[Dulmatin]]
* [[Farid Ahmad Okbah]]
* [[Hemeid H. Algamdi]]
* [[Heri Kurniawan]]
* [[Ibrohim (teroris)|Ibrohim]]
* [[Imam Samudera]]
* [[Mehdat Abdul Salam Shabana]]
* [[Mohammed Jamal Khalifa]]
* [[NoordinMohammad Mohammed TopJibril]]
* [[Mohammad Syahrif]]
* [[Mohamad Syahrir]]
* [[Muhammad Basri (teroris)]]
* [[Mukhlas]]
* [[Noordin Mohammad Top]]
* [[Omar Abu Omar]]
* [[Ramzi Yousef]]
* [[Riduan Isamuddin]]
* [[Rois]]
* [[Rusman Gunawan]]
* [[Santoso (teroris)]]
* [[Syaifuddin Jaelani]]
* [[Syaiful Anam]]
* [[Umar Patek]]
* [[Yono Sayur]]
* [[Zarkasih]]
 
== Referensi ==
Baris 56 ⟶ 80:
* {{en}} [http://theage.com.au/news/world/luck-runs-out-for-bomb-mastermind/2005/11/10/1131407711908.html "Luck runs out for bomb mastermind"], [[The Age]], 10 November 2005
 
{{DEFAULTSORT:Husin, Azahari}}
{{lifetime|1957|2005}}
 
{{DEFAULTSORT:Husin, Azahari}}
[[Kategori:Teroris Malaysia]]