Artocarpus: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Jagawana (bicara | kontrib)
k ~berkas commons
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan
 
(71 revisi perantara oleh 32 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1:
{{Automatic taxobox
{{Taxobox
| color = lightgreen
| name = ''Artocarpus''
| image = Artocarpus_altilis.jpg
| image_caption = ''[[Artocarpus altilis]]'' ([[sukun]])
| image_width = 250px
| image_captiontaxon = ''Artocarpus altilis'' (sukun)
| authority = [[Johann Reinhold Forster|J.R.Forster]] & [[Georg Forster|G.Forster]]
| regnum = [[Plant]]ae
| subdivision_ranks = Spesies
| divisio = [[Flowering plant|Magnoliophyta]]
| subdivision = <center>Lihat pada teks</center>
| classis = [[Magnoliopsida]]
| color={{tc2|tumbuhan}}
| ordo = [[Rosales]]
| image_width=250px
| familia = [[Moraceae]]
| genus = '''''Artocarpus'''''
| genus_authority = [[Johann Reinhold Forster|J.R.Forster]] & [[Georg Forster|G.Forster]]
| subdivision_ranks = Species
| subdivision =
<center>''See text''</center>
}}
 
'''''Artocarpus''''' adalah nama [[genus|marga]] tumbuhan dengan anggota sekitar 50 [[spesies]] pohon, yang banyak dari antaranya menghasilkan buah yang dapat dimakan, seperti [[nangka]], [[cempedak]] dan [[sukun]]. Marga yang tergolong ke dalam [[familiaFamili (biologi)|sukufamili]] [[Moraceae]] ini memiliki wilayah asal- usul dari [[Asia Selatan]], [[Asia Tenggara]], [[Papua]] dan Kepulauan [[Pasifik]] selatan.
 
== Pengenalan ==
Kebanyakan anggotanya adalah pohon-pohon dengan kualitas kayu yang baik, sementara sebagian lagi berupa [[perdu]]. Lembar daunnya agak keras serupa kulit, dengan bulu-bulu halus terutama di sisi bawahnya, bervariasi dari yang berukuran kecil dan bertepi rata (misalnya pada cempedak) hingga yang berukuran besar dan berbagi dalam seperti pada sukun dan [[mentawa]]. Ujung ranting tertutup sepasang daun penumpu (''stipulae'') yang meruncing. Semua bagian, apabila dilukai, mengeluarkan getah yang lekat dan putih seperti susu.
Kebanyakan anggotanya adalah [[pohon|pohon-pohon]] dengan kualitas kayu yang baik, sementara sebagian lagi berupa [[perdu]]. Lembar [[daun]]nya agak keras serupa jangat (kulit), dengan bulu-bulu halus terutama di sisi bawahnya, bervariasi dari yang berukuran kecil dan bertepi rata (misalnya pada cempedak) hingga yang berukuran besar dan berbagi dalam seperti pada sukun dan [[mentawa]]. Ujung ranting tertutup oleh sepasang daun penumpu (''stipulae'') yang meruncing, yang –apabila besar– memeluk ranting, meninggalkan bekas bentuk cincin apabila gugur. Semua bagian, apabila dilukai, mengeluarkan getah yang lekat dan putih seperti susu ([[lateks]]).<ref name="pros2">{{aut|Seibert, B. & P.C.M. Jansen.}} 1997. ''Artocarpus'' J.R. & G. Forster, dalam Verheij, E.W.M. dan R.E. Coronel (eds.). ''Buah-buahan yang dapat dimakan. Sumber Daya Nabati Asia Tenggara (PROSEA) '''2''': 87-91''. Penerbit Gramedia. Jakarta. ISBN 979-511-672-2.</ref><ref name="argent"/>
 
''Artocarpus'' bersifat monoesis (''monoecious'', berumah satu) di mana [[bunga]] jantan dan betina berada di satu pohon. Bunga jantan maupun betina tersusun dalam bulir.[[bongkol]] berkelamin tunggal, soliter atau berpasangan, muncul di ketiak, di cabang-cabang, atau di batang utama (''cauliflory''). Setelah dibuahi, bunga betina akan berkembang menjadi [[Buah#Pembentukan buah|buah semu]] majemuk (''syncarp''), kecil maupun besar sampai besar sekali (panjang sampai dengan 90 &nbsp;cm pada nangka). [[Biji]]nya berukuran besar, tanpa endosperma, terlindung oleh ‘daging buah’ yang sebetulnya tenda bunga yang membesar; perkecambahannya hipogeal.<ref name="pros2"/><ref name="argent">{{aut|Argent, G. ''et al.''}}. t.t. ''Manual of the Larger and More Important Non-Dipterocarp Trees of Central Kalimantan, Indonesia''. Vol. '''2''': 430. Forest Research Institute, Samarinda.</ref>
 
== Manfaat ==
Banyak jenis ''Artocarpus'' yang menghasilkan buah yang dapat dimakan; sebagian daripadanya merupakan buah-buah yang memiliki nilai ekonomis yang cukup tinggi, atau merupakan buah yang penting sebagai penghasil [[karbohidrat]]. ''Artocarpus'' yang berukuran besar umumnya menghasilkan kayu perkakas yang baik. Dan sekitar selusin jenisnya digunakan dalam pengobatan tradisional di [[Asia Tenggara]].<ref name="pros2"/>
 
Beberapa jenis ''Artocarpus'' juga menghasilkan biji yang dapat dimakan, setelah direbus atau dipanggang. Beberapa yang lain menghasilkan bahan pewarna [[kuning]]; dan dari pepagan nangka dihasilkan [[tanin]]. Pepagan beberapa spesies, [[benda]] di antaranya, khususnya dari pohon muda, dimanfaatkan untuk menghasilkan serat yang dipakai sebagai bahan tali dan pakaian. Sementara [[lateks]] yang dihasilkan oleh banyak spesies digunakan sebagai perekat untuk menjerat [[burung]], bahan obat tradisional, pengganti [[susu]] dalam pembuatan saus, dicampur dengan [[malam]] untuk mem[[batik]], sebagai bahan campuran [[cat]], bahan campuran pembuatan [[gula merah]], dan lain-lain.<ref name="pros5"/>
 
=== Buah ===
Empat jenis ''Artocarpus'' penghasil buah yang terpenting adalah [[sukun]] (''Artocarpus altilis''), [[nangka]] (''A. heterophyllus''), [[cempedak]] (''A. integer''), dan [[terap]] (''A. odoratissimus'').<ref name="pros5"/> Sukun merupakan buah sumber karbohidrat yang penting, terutama di kawasan [[Pasifik]] selatan. Varian liarnya yang disebut timbul atau kulur, buah mudanya biasa disayur.<ref>{{aut|Rajendran, R.}} 1997. ''Artocarpus altilis'' (Parkinson) Fosberg, dalam Verheij, E.W.M. dan R.E. Coronel (eds.). ''Buah-buahan yang dapat dimakan. Sumber Daya Nabati Asia Tenggara (PROSEA) '''2''': 92-96''. Penerbit Gramedia. Jakarta. ISBN 979-511-672-2.</ref> Nangka dan cempedak adalah penghasil buah yang penting, baik untuk dimakan segar, dijadikan kue, diproses menjadi [[keripik]], atau dicampurkan ke dalam minuman atau es. Buahnya yang muda dijual di pasar untuk sayur.<ref>{{aut|Soepadmo, E.}} 1997. ''Artocarpus heterophyllus'' Lamk, dalam Verheij, E.W.M. dan R.E. Coronel (eds.). ''Buah-buahan yang dapat dimakan. Sumber Daya Nabati Asia Tenggara (PROSEA) '''2''': 96-103''. Penerbit Gramedia. Jakarta. ISBN 979-511-672-2.</ref><ref>{{aut|Jansen, P.C.M.}} 1997. ''Artocarpus integer'' (Thunb.) Merr., dalam Verheij, E.W.M. dan R.E. Coronel (eds.). ''Buah-buahan yang dapat dimakan. Sumber Daya Nabati Asia Tenggara (PROSEA) '''2''': 103-106''. Penerbit Gramedia. Jakarta. ISBN 979-511-672-2.</ref>
 
Di samping itu, beberapa banyak ''Artocarpus'' juga menghasilkan buah –kebanyakan musiman– yang diperjualbelikan di pasar lokal atau hanya dikonsumsi sendiri. Misalnya ''[[Artocarpus chaplasha|A. chaplasha]]'', ''A. nitidus'' ([[tampang]]), ''A. rigidus'' ([[tempunai]]), ''A. sericicarpus'' ([[pedalai]]).<ref name="pros2"/> Juga ''A. anisophyllus'' ([[mentawa]]), ''A. elasticus'' ([[benda]]), ''A. lanceifolius'' ([[keledang]]), dan lain-lain.
 
=== Kayu ===
Kebanyakan spesies ''Artocarpus'' menghasilkan kayu yang dapat digunakan sebagai bahan bangunan, atau untuk membuat perabotan rumah dan peralatan lain. Secara garis besar, kayu-kayu ''Artocarpus'' digolongkan ke dalam dua kelompok berdasarkan nama perdagangannya; yakni ''kayu terap'' dan ''kayu keledang''. Kedua kelompok ini dibedakan menurut sifat-sifat kayunya, terutama beratnya, meskipun banyak terdapat tumpang tindih karakter di antaranya. Kelompok kayu terap lebih ringan daripada keledang, dengan batas kasar kira-kira pada [[berat jenis|BJ]] kayu 0,64; sementara [[kayu teras]] kelompok keledang biasanya berwarna lebih gelap dan lebih kontras perbedaan dengan kayu gubalnya jika dibandingkan dengan kelompok terap.<ref name="pros5">{{aut|Djarwaningsih, T., D.S. Alonzo, S. Sudo, and M.S.M. Sosef.}} 1995. ''Artocarpus'' J.R. Forster & J.G. Forster. in R.M.H.J. Lemmens, I. Soerianegara and W.C. Wong (eds.). ''Timber Trees: minor commercial timber''. Plant Resources of South-East Asia (PROSEA) '''5'''(2): 64.</ref>
 
'''''Terap''''' tergolong dalam kayu ringan; densitas kayunya berkisar antara (310-)365 – 640(-780) [[kilogram|kg]]/[[meter|m]]<sup>3</sup> pada kadar air 15%. Kayu terasnya berwarna kuning hingga kuning-cokelat pucat, dan biasanya kurang terbedakan dengan kayu gubal yang umumnya lebih pucat warnanya. Tekstur kayunya kasar, namun merata; urat kayunya berpautan. Nilai penyusutan kayunya cukup tinggi; dari kondisi kayu segar ke kadar air 15% dan kering tanur, kayu ini menyusut berturut-turut sebesar 1,5-2,0% dan 3,2% di arah radial, serta 2,9-4,4% dan 7,7% di arah tangensial. Kayu ini mengering cukup cepat hingga sedang, dengan sedikit hingga agak besar kecenderungan untuk melengkung atau pecah. Hingga mencapai taraf kering udara, kayu terap setebal 15&nbsp;mm dan 40&nbsp;mm memerlukan waktu antara 1-1,5 bulan dan 2,5-4 bulan, berturut-turut.<ref name="pros5"/>
 
Kayu terap mudah dikerjakan: digergaji, diserut, dilubangi, dan dibubut dengan hasil baik; namun sering kasar bila dipernis, terutama pada sisi radial, karena menyerabutnya urat kayu yang berpautan. Terap mudah dikupas untuk dijadikan [[venir]], dan memuaskan untuk diproses menjadi [[kayu lapis]] karena permukaannya mudah direkatkan.<ref name="pros5"/>
 
Terap kurang awet pada kondisi [[tropis]], terutama bila digunakan di luar, terpapar oleh perubahan cuaca, atau bersinggungan dengan tanah. Namun keterawetan kayu gubalnya termasuk mudah, sementara kayu terasnya tergolong agak sukar diawetkan.<ref name="pros5"/>
 
'''''Keledang''''' tergolong kayu yang sedang beratnya. Kayu terasnya berwarna cokelat-kekuningan jingga, kadang-kadang dengan kilauan hijau-zaitun, menjadi lebih gelap bila terpapar cahaya, dan biasanya terbedakan dengan jelas dari kayu gubal yang lebih pucat warnanya. Pada kadar air 15%, kepadatan kayunya berkisar antara (420-)640 – 875(-945) [[kilogram|kg]]/[[meter|m]]<sup>3</sup>. Tekstur kayunya sedang hingga kasar, dan merata; urat kayunya sangat berpautan. Nilai penyusutan kayu keledang termasuk sedang; dari kondisi kayu basah ke kadar air 15%, kayu ini menyusut sebesar 0,8-1,2% di arah radial, dan 1,7-2,6% di arah tangensial. Keledang mengering dengan kecepatan sedang hingga lambat, dan dengan kecenderungan ringan untuk melengkung atau pecah. Hingga mencapai taraf kering udara, kayu keledang setebal 15&nbsp;mm dan 40&nbsp;mm memerlukan waktu sekitar 3,5 bulan dan 4,5 bulan, berturut-turut.<ref name="pros5"/>
 
Kayu keledang sukar digergaji, ia kerap menumpulkan mata gergaji karena seratnya yang liat dan mengandung [[silika]]. Kayu ini juga dapat diserut hingga halus, dengan kecenderungan menyerabut pada sisi radial. Agak sukar hingga sukar dilubangi, kayu keledang ternyata mudah dibubut dan dipaku dengan hasil baik. Keledang kurang begitu disukai untuk produksi kayu lapis karena densitasnya yang cukup tinggi.<ref name="pros5"/>
 
Keawetan kayu keledang tergolong kurang hingga sedang; penggunaan secara bersinggungan dengan tanah di luar ruangan hanya menghasilkan daya tahan 1,2 – 3,3 tahun, bervariasi menurut spesiesnya. Kayu ini cukup tahan serangan [[rayap]], namun tidak begitu tahan serangan kumbang bubuk. Kayu ''A. lanceifolius'' tampaknya cukup tahan serangan cacing laut. Kayu teras keledang sukar diawetkan; dengan teknik perendaman hanya menyerap sedikit bahan pengawet.<ref name="pros5"/>
 
== Etimologi ==
Nama 'Artocarpus' berasal dari bahasa [[bahasa Yunani|Gerika]] ''artos'' yang berarti "roti" dan ''karpos'' yang berarti "buah", terutama merujuk pada [[sukun]] yang menghasilkan buah tak berbiji serupa roti. Nama ini diberikan oleh [[Johann Reinhold Forster]] dan [[Georg Forster|J. Georg Adam Forster]], bapak dan anak ahli [[botani]] yang mengikut kapal HMS ''Resolution'' pada pelayaran [[James Cook]] yang kedua.
 
== Keragaman jenis ==
Marga ''Artocarpus'' telah direvisi pada sekitar tahun 1950an oleh F.M Jarret (Smith ''dkk.'' 1992) dan menurutnya terdiri dari dua anak marga, yakni ''Artocarpus'' dan ''Pseudojaca''. Awal tahun 2000an marga ini telah ditinjau kembali oleh N.C. Zerega.
 
Beberapa contoh anggota marga ''Artocarpus'' penghasil [[buah]] yang populer, di antaranya:
* ''[[Sukun (pohon)|Artocarpus altilis]]'' – '''Sukun''', '''Timbul''', atau '''Kulur'''
* ''[[Mentawa|Artocarpus anisophyllus]]'' - '''Mentawa'''
* ''[[Artocarpus elasticus]]'' – '''Benda''', '''Bendo''', '''Terap''', atau '''Tekalong'''
* ''[[Nangka|Artocarpus heterophyllus]]'' – '''Nangka'''
* ''[[Cempedak|Artocarpus integer]]'' - '''Cempedak'''
* ''[[Keledang|Artocarpus lanceifolius]]'' – '''Keledang'''
* ''[[Terap|Artocarpus odoratissimus]]'' - '''Terap''' atau '''Tarap'''
* ''[[Artocarpus sarawakensis]]'' - '''Pingan''' atau terap gunung
* ''[[Peluntan|Artocarpus sericicarpus]]'' - '''Peluntan''', pedalai, terap bulu, gumihan
 
*Sedangkan ''Artocarpus altilis'' penghasil [[sukunkayu]], timbul,di kulurantaranya:
* ''[[Kelutum|Artocarpus altissimus]]'' <small>(Miq.) J.J. Smith</small> – '''Kelutum'''. Menyebar terbatas di [[Sumatra]] dan [[Kalimantan Barat]]
*''Artocarpus anisophyllus'' - mentawa
* ''[[Mentawa|Artocarpus anisophyllus]]'' <small>Miq.</small> - '''Mentawa'''. Menyebar di [[Semenanjung Malaya]], Sumatra, [[Borneo]], dan pulau-pulau kecil di antaranya.
*''Artocarpus elasticus'' – [[benda (pohon)|benda, bendo]]
* ''[[Artocarpus heterophyllusblancoi]]'' <small>(Elmer) Merr.</small> – [[nangkaantipolo]]. [[Endemik]] di [[Filipina]].
* ''[[Artocarpus dadah]]'' <small>Miq.</small> – [[dadah]], tampang. Menyebar mulai dari [[Burma]], [[Thailand]], Semenanjung Malaya, Sumatra, dan Borneo.
*''Artocarpus integer'' - [[cempedak]]
* ''[[Benda (pohon)|Artocarpus elasticus]]'' <small>Reinw. ex Blume</small> – '''Benda'''. Menyebar di Semenanjung Malaya (bagian Burma, Thailand, dan [[Malaysia]]), Sumatra, Borneo, [[Jawa]], [[Nusa Tenggara]], dan Filipina ([[Palawan]]).
*''Artocarpus odoratissimus'' - [[terap]]
* ''[[Cempedak hutan|Artocarpus fretessii]]'' <small>Teijsm. & Binnend</small> – '''Cempedak Hutan'''. Menyebar di Filipina, [[Kalimantan Timur]], [[Sulawesi]], [[Maluku]], dan [[Irian Jaya]].
* ''[[Artocarpus fulvicortex]]'' <small>Jarrett</small> – '''Klempatak''' atau '''Pradong'''. Menyebar di Semenanjung Malaya, Sumatra, dan [[Bangka]].
* ''[[Artocarpus glaucus]]'' <small>Blume</small> – [[sembir]]. Menyebar di Semenanjung Malaya, Sumatra, Borneo, Jawa, dan Nusa Tenggara.
* ''[[Artocarpus gomezianus]]'' <small>Wallich ex Trécul</small> – [[sampang]], tampang. Menyebar mulai dari Burma, Thailand, [[Indocina]], Semenanjung Malaya, Sumatra, Jawa, dan Filipina ([[Sulu]]).
* ''[[Anjili|Artocarpus hirsutus]]'' <small>[[Jean-Baptiste de Lamarck|Lamarck]]</small> - '''Anjili'''. Endemik di wilayah [[India]] bagian selatan ([[Karnataka]], [[Kerala]], [[Maharashtra]], dan [[Tamil Nadu]]).
* ''[[Artocarpus horridus]]'' <small>Jarrett</small> – [[dinga]], pongo. [[Endemik]] di Maluku ([[Halmahera]] dan sekitarnya).
* ''[[Pudau|Artocarpus kemando]]'' <small>Miq.</small> – Cempedak Air atau '''Pudau'''. Menyebar di Semenanjung Malaya, Sumatra, Borneo, dan pulau-pulau kecil di antaranya.
* ''[[Artocarpus lowii]]'' <small>King</small>. Menyebar di Semenanjung Malaya dan Sumatra timur.
* ''[[Artocarpus maingayi]]'' <small>King</small> - pudu. Menyebar di Semenanjung Malaya dan Sumatra (termasuk [[Simeulue]]).
* ''[[Artocarpus nitidus]]'' <small>Trécul</small> - tampang. Menyebar mulai dari Burma, Thailand, Indocina dan [[Cina]] selatan, Semenanjung Malaya, Sumatra, Borneo, hingga ke Filipina.
* ''[[Artocarpus ovatus]]'' <small>Blanco</small> - anubing. Endemik di Filipina.
* ''[[Pintau|Artocarpus rigidus]]'' <small>Blume</small> - [[tempuni]], kundang, '''pintau''', atau '''Puyi'an'''. Menyebar mulai dari Burma, Indocina, Semenanjung Malaya, Sumatra, Borneo, dan Jawa bagian barat dan tengah.
* ''[[Artocarpus rubrovenius]]'' <small>Warb.</small> - kalulot. Endemik di Filipina ([[Luzon]]).
* ''[[Artocarpus scortechinii]]'' <small>King</small> - [[terap hitam]]. Menyebar di Semenanjung Malaya, Sumatra, dan [[Kepulauan Lingga]].
* ''[[Artocarpus sepicanus]]'' <small>Diels</small>. Endemik di [[Papua]].
* ''[[Artocarpus subrotundifolius]]'' <small>Elmer</small> – malakubi. Endemik di Filipina.
* ''[[Artocarpus tamaran]]'' <small>Becc.</small> – [[tamaran]], tarap tempunan. Endemik di Borneo.
* ''[[Artocarpus teysmannii]]'' <small>Miq.</small> – [[tipulu]], sali saling. Menyebar mulai dari [[Kepulauan Nikobar]], Semenanjung Malaya, Sumatra, Borneo, Sulawesi, Maluku, dan Papua bagian barat.
* ''[[Artocarpus treculianus]]'' <small>Elmer</small> – tugup, togop. Endemik di Filipina.
 
== Bahan bacaanReferensi ==
{{reflist}}
* Smith, N.J.H, J.T. Williams, D.L. Plucknett, and J.P. Talbot. 1992. ''Tropical Forest and Their Crops''. Cornell Univ., Ithaca. ISBN 0-8014-8058-2.
* Verheij, E.W.M. dan R.E. Coronel (eds.). 1997. ''Sumber Daya Nabati Asia Tenggara 2: Buah-buahan yang dapat dimakan''. PROSEA – Gramedia. Jakarta. ISBN 979-511-672-2.
* Zerega, Nyree Conrad - Dissertation Topic : Phylogeny of the genus Artocarpus (Moraceae), with a focus on the systematics, genetics, conservation, and biogeography of breadfruit
* Zerega, NJC and TJ Motley. 2001. Artocarpus (Moraceae) molecular phylogeny and the systematics and origins of breadfruit, Artocarpus altilis. Presented at the Botanical Society of America annual meeting, Albuquerque, NM, August 12 – 16, 2001.
* [http://www.botany2002.org/section12/abstracts/202.shtml Possible subgenera of Artocarpus]
 
'''Bacaan lanjutan'''
== Pranala luar ==
* {{aut|Smith, N.J.H, J.T. Williams, D.L. Plucknett, and J.P. Talbot.}} 1992. ''Tropical Forest and Their Crops''. Cornell Univ., Ithaca. ISBN 0-8014-8058-2.
[http://www.proscitech.com.au/trop/j.htm Jackfruit, Breadfruit and Relatives]
* {{aut|Zerega, Nyree Conrad}} - Dissertation Topic: Phylogeny of the genus Artocarpus (Moraceae), with a focus on the systematics, genetics, conservation, and biogeography of breadfruit
* {{aut|Zerega, NJC and TJ Motley.}} 2001. Artocarpus (Moraceae) molecular phylogeny and the systematics and origins of breadfruit, Artocarpus altilis. Presented at the Botanical Society of America annual meeting, Albuquerque, NM, August 12 – 16, 2001.
* [http://www.botany2002.org/section12/abstracts/202.shtml Possible subgenera of Artocarpus] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20051227152027/http://www.botany2002.org/section12/abstracts/202.shtml |date=2005-12-27 }}
 
== Pranala luar ==
* {{id}} Proseanet: [http://www.proseanet.org/prohati2/browser.php?docsid=392 ''Artocarpus''] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20160414115756/http://proseanet.org/prohati2/browser.php?docsid=392 |date=2016-04-14 }} (uraian ringkas)
* {{en}} Discover Life: [http://www.discoverlife.org/mp/20q?search=Artocarpus ''Artocarpus''] (foto-foto buah dll.)
* {{en}} [http://www.proscitech.com.au/trop/j.htm Jackfruit, Breadfruit and Relatives] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20090118034328/http://www.proscitech.com.au/trop/j.htm |date=2009-01-18 }}
{{commons|Artocarpus}}
{{wikispecies|Artocarpus}}
{{Taxonbar|from=Q161085}}
 
[[Kategori:Artocarpus| ]]
[[Kategori:Moraceae]]
 
[[ca:Artocarpus]]
[[de:Brotfruchtbäume]]
[[en:Artocarpus]]
[[es:Artocarpus]]
[[fr:Artocarpus]]
[[hsb:Prawy chlěbownik]]
[[it:Artocarpus]]
[[lt:Duonmedis]]
[[nl:Artocarpus]]
[[pl:Chlebowiec]]
[[pt:Artocarpus]]
[[sk:Chlebovník]]