Sejarah radio: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
→Radio satelit: Perbaikan vandalisme |
Fitur saranan suntingan: 2 pranala ditambahkan. |
||
(5 revisi perantara oleh 3 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 1:
'''Sejarah radio''' adalah sejarah [[teknologi]] yang menghasilkan [[peralatan radio]] yang menggunakan [[gelombang radio]]. Awalnya sinyal pada siaran '''radio''' ditransmisikan melalui gelombang data yang
== Sejarah Penggunaan Radio ==
Baris 15:
Radio AM ([[modulasi amplitudo]]) bekerja dengan prinsip memodulasikan gelombang radio dan gelombang audio. Kedua gelombang ini sama-sama memiliki [[amplitudo]] yang konstan. Namun proses modulasi ini kemudian mengubah amplitudo [[gelombang penghantar]] (radio) sesuai dengan amplitudo gelombang audio.
Pada tahun 1896 ilmuwan [[Italia]], [[Guglielmo Marconi]] mendapat hak paten atas telegraf [[nirkabel]] yang menggunakan dua sirkuit. Pada saat itu sinyal ini hanya bisa dikirim pada jarak dekat. Namun, hal inilah yang memulai perkembangan teknologi radio. Pada tahun 1897 Marconi kembali mempublikasikan penemuan bahwa [[sinyal]] nirkabel dapat ditransmisikan pada jarak yang lebih jauh (12 mil). Selanjutnya, pada 1899 Marconi berhasil melakukan komunikasi nirkabel antara Prancis dan Inggris lewat Selat Inggris dengan menggunakan [[osilator]] [[Tesla]].
[[John Ambrose Fleming]] pada tahun 1904 menemukan bahwa tabung audion dapat digunakan sebagai ''receiver'' nirkabel bagi teknologi radio ini. Dua tahun kemudian Dr. [[Lee deForest]] menemukan tabung [[elektron]] yang terdiri dari tiga elemen (triode [[audion]]). Penemuan ini memungkinkan gelombang suara ditransmisikan melalui sistem komunikasi nirkabel. Tetapi sinyal yang ditangkap masih sangat lemah. Barulah pada tahun 1912 [[Edwin Howard Armstrong menemukan penguat gelombang radio disebut juga radio [[amplifier]]. Alat ini bekerja dengan cara menangkap sinyal [[elektromagnetik]] dari transmisi radio dan memberikan sinyal balik dari tabung. Dengan begitu kekuatan [[sinyal]] akan meningkat sebanyak 20.000 kali perdetik. Suara yang ditangkap juga jauh lebih kuat sehingga bisa didengar langsung tanpa menggunakan ''earphone''. Penemuan ini kemudian menjadi sangat penting dalam sistem komunikasi radio karena jauh lebih efisien dibandingkan alat terdahulu. Meskipun demikian hak paten atas amplifier jatuh ke tangan Dr. Lee deforest. Sampai saat ini radio amplifier masih menjadi teknologi inti pada pesawat radio.
Baris 34:
{{main|Radio Internet}}
Penemuan [[internet]] mulai mengubah transmisi sinyal analog yang digunakan oleh radio konvensional.
Radio internet (dikenal juga sebagai ''web radio, radio streaming dan e-radio'') bekerja dengan cara mentransmisikan gelombang suara lewat internet. Prinsip kerjanya hampir sama dengan radio konvensional yang [[gelombang pendek]] (''short wave''), yaitu dengan menggunakan medium streaming berupa gelombang yang
Sistem kerja ini memungkinkan siaran radio terdengar ke seluruh dunia asalkan pendengar memiliki perangkat internet. Itulah sebabnya banyak kaum ekspatriat yang menggunakan radio internet untuk mengobanti rasa kangen pada negara asalnya. Di Indonesia, umumnya radio internet dikolaborasikan dengan sistem [[radio analog]] oleh stasiun [[radio teresterial]] untuk memperluas jangkauan siarannya.
== Radio satelit ==
{{main|Radio satelit}}
Radio satelit mentransmisikan gelombang [[audio]] menggunakan sinyal digital. Berbeda dengan sinyal analog yang menggunakan gelombang
Perangkat yang mahal (karena menggunakan satelit) membuat sistem ini
Perusahaan penyedia satelit radio dunia adalah [[Worldspace]] yang melayani siaran radio satelit di Amerika, Eropa, Asia, Australia, dan Afrika. Worldspace memiliki tiga satelit yang melayani wilayah berbeda. Di Indonesia, samapai tahun 2002 Worldspace telah bekerja sama dengan [[RRI]], Radio trijaya, Borneo Wave Channel (Masima Group), goindo.com dan Kompas Cyber Media sebagai pengisi konten layanan radio satelit dengan menggunakan satelit Asia Star.
Baris 64:
=== Radio pasca-Orde Baru ===
Angin reformasi yang bertiup di Istana negara Jakarta telah menjatuhkan kekuasaan rezim otoriter Orde Baru. Soeharto mundur tanggal 21 mei 1998 dari sii angin itu berembus kencang hingga kantor menteri penerangan, Tempat media penyiaran di kendalikan, Dalam tempo tidak lebih dari enam bulan keluar SK mempen No 134/1998 yang menghapus semua aturan ketat materi siaran radio.pada tahun 1999 Departemen penerangan dilikuidasi oleh presiden [[Abdurrahman Wahid]] dengan alasan penerangan adalah urusan masyarakat. Likuidasi ini motomatis mencabut semua kewenangan yang dimiliki lembaga itu dalam UU No 24/1997 tentang penyiaran. Sejak itu dimulailah masa-masa kebebesan tanpa regulasi dalam dunia penyiaran hingga disahkan UU No. 32/2002 tentang penyiaran. Pada masa tersebut jumlah stasiun radio terutama radio komersial meningkat tajam, setajam materi informasi yang disajikannya. Radio memsuki masa keemasan sebagai "media berorientasi pasar".
Reformasi radio artinya perubahan secara mendasar struktur kepemilikan, visi, misi, orientasi, dan format siaran radio dalam tiga aras:
Baris 78:
# perolehan pendapatan ekonomi, inilah tujuan paling populer, radio telah menjadi objek mencari keuntungan dan lapangan kerja yang mengharuskan pemilik mengelokasikan keuntungannya untuk gaji karyawan. Radio merupakan pusat interaksi antara pengiklan dan pengelola, pengiklan berkepentingan agar produk-produk komersialnya ditebar ke khalayak serta mencari keuntungan dari pembelian produk-produk tersebut setelah disiarkan di radio. sementara itu pengelola radio membutuhkan keuangan dari iklan agar mampu untuk terus berkembang dan meningkatkan kualitas acara serta SDM-nya.
Ketiga tujuan itu dapat berpadu dalam sebuah pendirian radio, meskipun tujuan terakhir umumnya lebih dominan. Maraknya pendirian radio nonkomersial bertumpu pada pada tujuan pertama, yaiyu kebutuhan pendengar medium aktualisasi dan interaksi sosial di antara mereka. Tujuan hakiki pendirian radio sebetulnya adalah pelayanan kebutuhan pendengar. Hanya saja,
Dampak negatif komersialisasi radio membuat semua siaran cenderung selalu diposisikan sebagai
Radio sebagai industri yang pada modal menempatkan diri dalam posisi sebagai industry yang bersaing untuk memperoleh keuntungan demi kelangsungan hidupnya. Pendengar adalah komoditas (''commodified audience'') yang ditawarkan kepada pengiklan, rating acara yang tinggi identic dengan keuntungan ekonomi, meskipun acaranya belum tentu informatif dan edukatif. Wajah komersial yang tampak dominan pada pengelolaan radio siaran sejak reformasi 1998 hingga sepuluh tahun kedepan akan selalu menempatkan informasi dan mata acara siaran publik sebagai instrument pelengkap saja dari program siaran.
Baris 101:
Menurut UU No. 32/2002 tentang penyiaran, ada tiga bentuk radio yang boleh beroperasi di Indonesia:
# Radio siaran publik, yaitu RRI
# Radio
# Radio siaran komunitas
Baris 108:
Konsep radio publik baru ada di UU No. 32/2002. Sebelumnya radio publik dikenal dengan konsep radio pemerintah RRI merupakan radio publik tertua di Indonesia. Radio komersial hadir lebih awal di Indonesia dibandingkan dengan radio komunitas.
Di Indonesia, untuk tujuan politik RRI menjadi pelopor radio berjaringan nasional. Disusul pada tahun 1990-an oleh radio Trijaya, Sonora, CPP Radionet, SMART, KBR dan Elshinta.
== Referensi ==
|