Munir Said Thalib: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
k Cleanup |
Yohanaputri (bicara | kontrib) k Menambah Website Asli Omah Munir. Tag: kemungkinan spam pranala halaman dengan galat kutipan VisualEditor-alih |
||
(154 revisi perantara oleh 88 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 1:
{{Nama Arab|Said Thalib}}
{{Infobox person
| name = Munir Said Thalib
| image
| alt =
| caption = Munir di depan LBH Surabaya tahun 1996
| birth_name = Munir Said Thalib
| birth_date = {{Birth date|1965|12|8}}
| birth_place
| death_date = {{Death date and age|2004|
| death_place = Dalam penerbangan dari [[Daerah Khusus Ibukota Jakarta|Jakarta]]
| death_cause = Keracunan [[arsen]] yang disengaja di dalam pesawat [[Garuda Indonesia]]
| nationality = [[Indonesia]]
|
| known_for =
| awards = [[Right Livelihood Award]] <small>(2000)</small>
| alma_mater = [[Universitas Brawijaya]]
| occupation = Advokat dan aktivis hak asasi manusia
| spouse = {{marriage|[[Suciwati]]|1996}}
| children = 2
}}
'''Munir Said Thalib''' ({{lahirmati||8|12|1965||7|9|2004}}) adalah seorang aktivis [[hak asasi manusia]] [[Indonesia]]. Ia merupakan satu dari sekian pendiri lembaga swadaya masyarakat [[Komisi untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan]] (KontraS) dan [[Imparsial]]. Pada saat menaiki pesawat [[Garuda Indonesia]] Penerbangan [[974]] dari [[Bandar Udara Internasional Soekarno–Hatta|Jakarta, Indonesia]] menuju [[Bandar Udara Internasional Schiphol|Amsterdam, Belanda]] menggunakan pesawat berjenis [[747-400]] pada tanggal 7 September 2004, ia di bunuh dengan cara di racun di atas pesawat dengan makanan serta minuman yang ia makan dan minum menggunakan campuran [[arsen]]. Ia merupakan pemenang [[Right Livelihood Award|Right Livelihoo]][[Right Livelihood Award|d Award]] pada tahun 2000 bersama tiga orang lainnya.
==
Munir Said Thalib lahir di [[Kota Batu|Batu]], [[Jawa Timur]]. Ia merupakan anak keenam dari tujuh bersaudara dari Said Thalib dan Jamilah Umar Thalib, putri dari Umar Muhammad Thalib dan Salmah Said Bajerei yang lahir pada 1926 di [[Singapura]].<ref>{{Cite web|title=Jamilah Umar Talib, born 1926 - Ancestry®|url=https://www.ancestry.com/genealogy/records/jamilah-umar-talib-24-13cvm3d|website=www.ancestry.com|language=en-US|access-date=2023-06-26}}</ref> Buyut Munir, Said Thalib, pernah membintangi film ''[[Si Gomar]]'' (1941).<ref>{{Cite book|last=Kristanto|first=J. B.|date=2007|url=https://books.google.co.id/books/about/Katalog_film_Indonesia_1926_2007.html?id=IuNkAAAAMAAJ&redir_esc=y|title=Katalog film Indonesia, 1926-2007|publisher=Penerbit Nalar bekerja sama dengan Direktorat Perfilman, Departemen Kebudayaan dan Pariwisata, [dan] Gabungan Pengusaha Bioskop Seluruh Indonesia|isbn=978-979-26-9006-4|pages=10|language=id|url-status=live}}</ref> Ia memiliki garis keturunan [[Arab-Indonesia|Arab]] [[Hadhrami]] dan [[Jawa]].<ref name="BunuhMunir">[[Komisi Untuk Orang Hilang dan Tindak Kekerasan]], [https://kontras.org/2019/07/25/bunuh-munir-sebuah-buku-putih/ ''Bunuh Munir!: Sebuah Buku Putih''] (2006).</ref>
Munir mengambil studi ilmu hukum di [[Fakultas Hukum Universitas Brawijaya]] di [[Kota Malang|Malang]]. Di bangku kuliah, ia aktif di Asosiasi Mahasiswa Hukum Indonesia, Forum Studi Mahasiswa untuk Pengembangan Berpikir, serta [[Himpunan Mahasiswa Islam]]; selain menjabat sebagai Ketua Senat Mahasiswa Fakultas Hukum. Ia lulus pada tahun 1989.<ref>https://republika.co.id/berita/pendidikan/dunia-kampus/18/01/23/p306rp335-ub-sematkan-nama-munir-dalam-penghargaan-ham</ref><ref>https://kontras.org/2016/09/14/munir-kader-hmi-yang-melawan-kezaliman/</ref>
== Karier aktivisme ==
Selepas dari bangku kuliah, Munir memulai kariernya sebagai relawan di Lembaga Bantuan Hukum (LBH) cabang [[Surabaya]] selama dua tahun, sebelum pindah kembali ke Malang sebagai kepala pos LBH Surabaya di kota tersebut.<ref>https://nasional.tempo.co/read/428258/bagaimana-lbh-surabaya-menempa-munir</ref> dan menjadi Wakil Ketua bidang Operasional YLBHI (Yayasan Lembaga Bantuan Hukum Indonesia).
Munir terlibat dalam menangani dan mengadvokasi beberapa kasus pelanggaran HAM di Indonesia pada masa [[Orde Baru]]. Ia tercatat pernah menjadi penasihat hukum untuk keluarga tiga orang petani yang dibunuh oleh [[Tentara Nasional Indonesia]] (TNI) di proyek [[Waduk Nipah]] di [[Banyuates, Sampang]]<ref>https://ham.go.id/2014/12/10/4160/</ref> dan keluarga korban penembakan di [[Lantek Barat, Galis, Bangkalan]].<ref>https://kumparan.com/nh-muhni/abdurrahman-antara-cak-munir-besi-tua-dan-demokrat/2</ref>
===
Pada tahun 1998, Munir ikut serta mendirikan [[Komisi untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan]] (KontraS), sebuah lembaga swadaya masyarakat yang bergerak di bidang hak asasi manusia, terutama [[penghilangan paksa]] dan pelanggaran hak asasi manusia lainnya.<ref name=BunuhMunir/>
Sebagai Koordinator Badan Pekerja KontraS, Munir ikut menangani kasus [[Penculikan aktivis 1997/1998|penghilangan paksa dan penculikan para aktivis HAM pada tahun 1997-1998]] dan mahasiswa korban penembakan pada [[Tragedi Semanggi]] (1998). Ia juga berperan aktif mengawal dan mengadvokasi kasus-kasus pelanggaran HAM berat di [[Pemberontakan di Aceh|Aceh]] pada masa [[Operasi militer Indonesia di Aceh 1990-1998|Operasi Jaring Merah (1990-1998)]] dan [[Operasi militer Indonesia di Aceh 2003-2004|Operasi Terpadu (2003-2004)]].<ref>{{Cite news|url=https://www.pikiran-rakyat.com/nasional/amp/pr-01724549/16-tahun-mengenang-kematian-munir-berikut-kasus-kasus-yang-pernah-dibantunya?page=all |title=16 Tahun Mengenang Kematian Munir, Berikut Kasus-Kasus yang Pernah Dibantunya |author=<!--Not stated--> |date={{date|7-9-2020}} |work=[[Pikiran Rakyat|Pikiran-Rakyat.com]] |publisher=PikiranRakyat |access-date=19-11-2020 |quote=}}</ref><ref name="Menggugat 11 Tahun Pembunuhan Munir">kompas.com [http://print.kompas.com//baca/2015/09/07/Menggugat-11-Tahun-Pembunuhan-Munir "Menggugat 11 Tahun Pembunuhan Munir"], diakses pada June 16, 2016</ref>
=== Imparsial ===
Selepas tidak lagi menjadi pengurus di KontraS, Munir menjadi direktur [[Imparsial]], sebuah lembaga swadaya masyarakat yang mengawasi penegakan dan penghormatan atas HAM di Indonesia.<ref>https://news.detik.com/berita/d-204384/berduka-wafatnya-munir-aktivis-datangi-kantor-imparsial</ref>
== Kematian ==
Tiga jam setelah pesawat GA-974 transit di Singapura dari Jakarta dengan tujuan Amsterdam, awak kabin melaporkan kepada pilot Pantun Matondang bahwa seorang penumpang bernama Munir, yang duduk di kursi nomor 40G, menderita sakit. Munir bolak-balik ke toilet. Pilot meminta awak kabin untuk terus memonitor kondisi Munir. Munir kemudian dipindahkan duduk di sebelah seorang penumpang yang kebetulan berprofesi sebagai dokter, yang juga berusaha menolongnya saat itu. Penerbangan menuju Amsterdam memakan waktu 12 jam. Namun, dua jam sebelum mendarat pada 7 September 2004, pukul 08.10 waktu Amsterdam di [[Bandara Schiphol]] Amsterdam, saat diperiksa, Munir telah meninggal dunia.<ref name="Munir Said Thalib" />
Pada tanggal 12 November 2004, diumumkan bahwa polisi Belanda (Institut Forensik Belanda) menemukan jejak-jejak senyawa arsenik setelah dilakukan otopsi. Hal ini juga dikonfirmasi oleh polisi Indonesia. Hingga saat itu, belum diketahui siapa yang telah meracuni Munir.
Jenazahnya dimakamkan di Taman Makam Umum Kota Batu. Ia meninggalkan seorang istri bernama [[Suciwati]] dan dua orang anak, yaitu Sultan Alif Allende dan Diva. Sejak tahun 2005, tanggal kematian Munir, 7 September, oleh para aktivis HAM dicanangkan sebagai Hari Pembela HAM Indonesia.<ref name="Munir Said Thalib" />
=== Proses pengadilan bagi pihak terlibat ===
Pada
Pada 19
=== Pembocoran data kematian oleh peretas 2022 ===
Pada September 2022, kasus pembunuhan berencana yang dilakukan terhadap Munir kembali ramai diperbincangkan di media sosial pasca munculnya sosok anonim yang bekerja sebagai [[peretas]] (''hacker'') bernama Bjorka<ref>{{Cite web|date=2022-09-12|title=Leaks Story of Bjorka: Rela Jadi Martir Demi Revolusi|url=https://radarbabel.com/leaks-story-of-bjorka-rela-jadi-martir-demi-revolusi/|language=id|access-date=2022-09-12}}</ref> yang membongkar sejumlah data negara, termasuk di dalamnya data pribadi para pejabat negara mulai dari Menteri BUMN [[Erick Thohir]] hingga Menteri Komunikasi dan Informatika [[Johnny G. Plate]],<ref>{{Cite web|date=2022-09-10|title=Ultah Ke-66: Bjorka Beri kado Doxing Untuk Johnny Plate|url=https://radarbabel.com/ultah-ke-66-bjorka-beri-kado-doxing-untuk-johnny-plate|language=id|access-date=2022-09-11}}</ref> melalui akun [[Telegram (perangkat lunak)|Telegram]]<ref>{{Cite news|title=Ini Ucapan HUT Spesial dari Bjorka untuk Johnny Plate|url=https://www.cnbcindonesia.com/news/20220910201645-4-371038/ini-ucapan-hut-spesial-dari-bjorka-untuk-johnny-plate|work=[[CNBC Indonesia]]|access-date=2022-09-11|last=Haa}}</ref>. Tepat sebelum akun Twitter dan Telegramnya ditutup oleh pihak platform, Bjorka menyampaikan kronologi atas dalang di balik pembunuhan Munir.
Bjorka menjelaskan bahwa dalang dari pembunuhan Munir adalah [[Muchdi Purwoprandjono]].<ref>{{Cite web|date=2022-09-11|title=Bjorka Sebar Pembunuh Munir Dan Mengurai Mengapa Munir Dibunuh|url=https://radarbabel.com/bjorka-sebar-pembunuh-munir-dan-mengurai-mengapa-munir-dibunuh|language=id|access-date=2022-09-11}}</ref> Muchdi memang sempat ditetapkan sebagai tersangka oleh pihak kepolisian pada 19 Juni 2008<ref name=":0">{{Cite news|first=Rezza Aji Pratama|date=2022-09-11|title=Profil Muchdi Pr, Intelijen Yang Disinggung Bjorka Dalam Kasus Munir|url=https://katadata.co.id/rezzaaji/berita/631d984e3115f/profil-muchdi-pr-intelijen-yang-disinggung-bjorka-dalam-kasus-munir|work=Katadata|access-date=2022-09-11}}</ref>. Pada saat dirinya ditetapkan sebagai tersangka, ia juga dicurigai memiliki motif sakit hati terhadap Munir. Keberanian Munir untuk menyuarakan permasalahan keterlibatan Tim Mawar dalam penculikan sejumlah aktivis berdampak pada karir Muchdi yang kala itu menjabat sebagai Kopassus Tim Mawar. Akhirnya, karir Muchdi pun sempat diberhentikan karena masalah tersebut<ref>{{Cite news|date=2012-09-09|title=Muchdi Prawiro Pranjono dalam Kematian Munir?|url=https://nasional.tempo.co/read/428296/muchdi-prawiro-pranjono-dalam-kematian-munir|work=[[Tempo.co]]|access-date=2022-09-11|editor-last=Pruwanto|language=id}}</ref>. Alasan tersebut pun disampaikan dan ditegaskan kembali oleh Bjorka.
Muchdi pertama kali diperiksa pada 16 Mei 2005. Hasil serangkaian pemeriksaan menunjukkan [[Pollycarpus Budihari Priyanto]] dan Muchdi aktif melakukan komunikasi pada periode September hingga Oktober 2004. Namun, dalam kesaksiannya di pengadilan pada 17 November 2005, ia menyangkal punya hubungan khusus dengan Pollycarpus<ref name=":0" />.
Bjorka menjelaskan bahwa Muchdi menggunakan Pollycarpus, yang saat itu juga merupakan jaringan non-organik [[Badan Intelijen Negara|BIN]], untuk membunuh Munir. Saat itu, Pollycarpus bekerja sebagai pilot di Garuda Indonesia. Pasalnya, saat itu, mereka mengetahui bahwa Munir akan terbang ke Belanda menggunakan Garuda Indonesia.
Selepas itu, Pollycarpus mulai bergerak untuk ditetapkan sebagai keamanan penerbangan agar dirinya bisa masuk ke pesawat mana pun, termasuk pesawat yang nantinya akan digunakan oleh Munir. Pollycarpus pun membuat surat rekomendasi kepada PT Garuda Indonesia untuk menetapannya sebagai pihak keamanan menggunakan komputer yang terletak di ruang staf di Deputi V BIN. Dalam proses pembuatan surat tersebut, Budi Santoso dari BIN pun mengetahuinya.
Budi Santoso sendiri memang sempat hadir sebagai saksi dalam proses persidangan tersebut<ref name=":1">{{Cite news|date=2005-09-07|title=Kesaksian Suciwati: Polly Menelepon Munir Sebelum Berangkat|url=https://www.hukumonline.com/berita/a/kesaksian-suciwati--polly-menelepon-munir-sebelum-berangkat-hol13548|work=Hukum Online|access-date=2022-09-11}}</ref>. Budi Santoso menjadi salah satu pihak yang akhirnya turut membongkar bahwa Pollycarpus dan Muchdi saling mengenal—pasca sebelumnya keduanya menyangkal bahwa mereka saling mengenal.<ref>{{Cite news|date=2008-01-08|title=Misteri Budi Santoso, Siapa Dia?|url=https://news.detik.com/berita/d-876144/misteri-budi-santoso-siapa-dia|work=[[Detik.com|detikcom]]|access-date=2022-09-11}}</ref>
Selepas itu, jelas Bjorka, Pollycarpus pun menyerahkan surat dari BIN yang telah ditandatangani—berisikan informasi bahwa dirinya ditugaskan untuk membunuh Munir—kepada Direktur Presiden PT Garuda Indonesia Indra Setiawan. Surat tersebut bernomorkan R-451/VII/2004. Pasca itu, Pollycarpus pun ditempatkan di bagian keamanan.
Kemudian Pollycarpus menelepon ke nomor Munir—yang saat itu diangkat oleh Suciwati—terkait dengan jadwal keberangkatan Munir. Pollycarpus pun mendapatkan informasi bahwa Munir akan terbang pada 6 September 2004 menggunakan Garuda Boeing 747-400 dengan nomor penerbangan GA-974.<ref name=":1" /> Pollycarpus yang seharusnya menjadi pilot utama untuk penerbangan ke Peking, Cina, pada 5-9 September tersebut pun akhirnya bergabung dengan penerbangan Munir.
== Dalam budaya populer ==
=== Film dokumenter ===
[[Berkas:Munir 1.jpg|jmpl|Munir pada masa kecilnya]]
Untuk memperingati satu tahun meninggalnya Munir, diluncurkan film dokumenter karya Ratrikala Bhre Aditya dengan judul ''[[Bunga Dibakar]]'' di [[Goethe-Institut]], Jakarta Pusat, 8 September 2005. Film ini menceritakan perjalanan hidup Munir sebagai seorang suami, ayah, dan teman. Munir digambarkan sosok yang suka bercanda dan sangat mencintai istri dan kedua anaknya. Masa kecil Munir yang suka berkelahi layaknya anak-anak lain dan tidak pernah menjadi juara kelas juga ditampilkan. Munir dibunuh pada era demokrasi dan keterbukaan serta harapan akan hadirnya sebuah Indonesia yang dia cita-citakan mulai berkembang. Semangat inilah yang ingin diungkapkan lewat film ini.<ref name="Menggugat 11 Tahun Pembunuhan Munir" />
Sebuah film dokumenter lain juga telah dibuat, berjudul ''[[Garuda's Deadly Upgrade]]'' hasil kerja sama antara ''Dateline'' (SBS TV Australia) dan Off Stream Productions.
Pada peringatan tahun kedua, 7 September 2006, di Tugu Proklamasi diluncurkan film dokumenter berjudul "''His Story''". Film ini bercerita tentang proses persidangan Pollycarpus dan fakta-fakta yang terungkap di pengadilan.<ref name="Munir Said Thalib" /><ref name="Blakblakan Saksi Kunci Pembunuhan Munir" />
== Penghargaan ==
Pada tahun 1998, majalah ''Ummat'' menobatkan Munir sebagai ''Man of the Year''.<ref>https://nasional.tempo.co/read/428169/munir-pria-bersahaja-dengan-segudang-penghargaan/full&view=ok{{Pranala mati|date=Desember 2022 |bot=InternetArchiveBot |fix-attempted=yes }}</ref>
Pada tahun 2000, Munir dianugerahi [[Right Livelihood Award]] bersama-sama Tewolde Berhan Gebre Egziabher, Birsel Lemke, dan Wes Jackson.<ref>https://rightlivelihood.org/the-change-makers/find-a-laureate/munir/</ref> Pada tahun yang sama, majalah ''[[Asiaweek]]'' juga menobatkannya sebagai satu dari "20 Pemimpin Politik Muda Asia pada Milenium Baru".<ref>https://kontras.org/1999/10/28/munir-pemimpin-politik-muda-milenium-baru/</ref> Terakhir, ia memenangkan ''honourable mention'' pada [[:en:UNESCO-Madanjeet Singh Prize for the Promotion of Tolerance and Non-Violence|Penghargaan Madanjeet Singh untuk Pemajuan Toleransi dan Nirkekerasan]] dari [[UNESCO]].<ref>https://www.southasiafoundation.org/SAF-News/Article-51732-2000-UNESCO-Madanjeet-Singh-Prize-for-the-Promotion-of-Tolerance-and-Non-violence.htm</ref>
== Referensi ==
{{reflist}}
== Pranala luar ==
* {{Cite web |title=Mengenang Perjuangan Munir Said Thalib |trans-title= |author= |work=Seputarmahasiswa.com |accessdate={{date|2021-09-07}} |url=https://www.seputarmahasiswa.com/2021/09/mengenang-perjuangan-munir-said-thalib.html |language= |quote= |archivedate= |archiveurl= |url-status=live}}
* [https://www.youtube.com/watch?v=sZIQ2cKocBM Video: Wawancara Graha Budaya Indonesia (Jepang) dengan Munir (5 bagian)]
* {{Cite web |title=Munir |trans-title= |author= |work=tokoh.id |date=8 September 2004 |accessdate={{date|2020-09-07}} |url=https://tokoh.id/tokoh/ensiklopedi/munir/ |language= |quote= |archivedate= |archiveurl= |url-status=live}}
* {{Cite web |title=Museum Omah Munir |trans-title= |author= |work=Omahmunir.com |accessdate={{date|2021-09-07}} |url=https://omahmunir.com/ |language= |quote= |archivedate= |archiveurl= |url-status=live}}
{{Kasus peradilan Indonesia}}
{{authority control}}
{{DEFAULTSORT:Thalib, Munir Said}}
Baris 163 ⟶ 106:
[[Kategori:Tokoh yang dibunuh]]
[[Kategori:Tokoh HMI]]
[[Kategori:Tokoh Himpunan Mahasiswa Islam]]
[[Kategori:Alumni Universitas Brawijaya]]
[[Kategori:Kematian akibat keracunan]]
|