Penaklukan Suriah oleh Muslim: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
kTidak ada ringkasan suntingan |
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan |
||
(85 revisi perantara oleh 33 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 1:
{{Infobox
|image=[[Berkas:Mohammad adil-Muslim invasion of Syria-2.PNG|290px]]
|caption=Peta penaklukan [[Khalid bin Walid]] di [[Suriah]]
|conflict=Penaklukan
|partof=[[Penaklukan Islam]]
|date=
|place=[[Palestina]]
|result=Kemenangan
|territory=
|combatant1=[[Kekaisaran
|combatant2=
|commander1=[[Heraklius]]
|commander2=[[Abu Bakar Ash-Shiddiq]] <br> [[Umar bin Khattab]] <br> [[Khalid bin Walid]] <br
|strength1=
|strength2=
|casualties1=
|casualties2=
}}
{{Penaklukan Islam}}
'''Penaklukan
== Suriah Bizantium ==
▲'''Penaklukan Islam di Suriah''' terjadi pada paruh pertama abad ke-7.<ref name="Britannica Syria"> "Syria." Encyclopædia Britannica. 2006. Encyclopædia Britannica Online. 20 Oct. 2006 [http://www.britannica.com/eb/article-29909]</ref> Sebenarnya pasukan Islam sudah berada di perbatasan selatan beberapa tahun sebelum Nabi Muhammad SAW meninggal dunia tahun 632 M, seperti terjadinya [[pertempuran Mu'tah]] di tahun 629 M, akan tetapi penaklukan sesungguhnya baru dimulai pada tahun 634 M dibawah perintah Kalifah [[Abu Bakar]] and [[Umar bin Khattab]], dengan [[Khalid bin Walid]] sebagai panglima utamanya.<ref name="Britannica Syria"/>
Suriah
== Penaklukan
Khalid segera dikirim menuju barisan Suriah. Ia berangkat ke Suriah dari [[Al-Hirah]], di [[Irak]] pada awal [[Juni]] [[634]], ia membawa separuh tentaranya yaitu 8000 orang.<ref name="Agha Ibrahim">The Sword of Allah: Khalid bin al-Waleed, His Life and Campaigns: page no:576 by Lieutenant-General [[Agha Ibrahim Akram]], Nat. Publishing. House, Rawalpindi (1970) ISBN 978-0-7101-0104-4.</ref> Ada dua rute menuju Suriah dari Irak: salah satunya melalui [[Dumat al-Jandal|Daumatul Jandal]], dan yang lainnya melalui [[Mesopotamia]], melewati [[Ar-Raqqah]]. Tentara muslim di Suriah yang membutuhkan bantuan darurat, jadi Khalid menghindari rute konvensional menuju Suriah melalui Daumatul Jandal, karena rute itu merupakan rute yang jauh, dan butuh beberapa minggu untuk mencapai Suriah. Khalid menghindari pula rute Mesopotamia, karena adanya garnisun Romawi di Suriah Utara dan Mesopotamia. Untuk melibatkan mereka ketika tentara Muslim terkepung di Suriah adalah bukan ide yang bijaksana. Khalid memilih rute yang lebih dekat menuju Suriah, yaitu rute yang tidak konvensional melewati [[Gurun Suriah]]. Dengan berani, ia memimpin tentaranya melewati gurun. Tercatat bahwa tentaranya berjalan selama dua hari tanpa setetes air, sebelum mencapai tanda-tanda sumber [[air]] di [[oasis]]. Khalid kemudian memasuki [[Suriah Utara]] dan menjebak sayap kanan tentara Bizantium. Menurut sejarawan modern, inilah manuver strategis cerdik Khalid, barisannya yang berbahaya melalui gurun dan muncul pada front timur laut Bizantium, sementara mereka (Bizantium) diduduki dalam menanggulangi tentara Muslim di Suriah Selatan, menjadikan mereka lepas kendali akan pertahanan Bizantium di Suriah.<ref>Tabari: Vol. 2, p. 609</ref>
[[Berkas:Age-of-caliphs.png|320px|thumb|right|Wilayah Islam tahun 622-750 M. {{legend|#a1584e|Perluasan wilayah pada masa Nabi Muhammad, 622-632}} {{legend|#ef9070|Perluasan wilayah pada masa [[Khulafaur Rasyidin]], 632-661}} {{legend|#fad07d|Perluasan wilayah pada masa [[Bani Umayyah]], 661-750}}]]▼
=== Penaklukan Suriah Selatan ===
[[Berkas:Mohammad adil-Khalid's(r.a) route to Syria.PNG|jmpl|ka|200px|Peta yang menunjukkan rute invasi Khalid bin Walid atas Suriah.]]
[[Sawa, Suriah|Sawa]], [[Arak, Suriah|Suriah]], dan kota bersejarah [[Tadmur]] telah jatuh pertama kali ke tangan Khalid. [[Sukhnah]], [[Qaryatain]], dan [[Hawarin]] ditaklukan setelah [[Pertempuran Qarteen]] dan [[Pertempuran Hawarin]]. Setelah berurusan dengan semua kota ini, Khalid bergerak menuju [[Damaskus]], melewati gunung yang sekarang diketahui sebagai '''Sanital Uqab''' (celah Uqab) setelah nama standar tentara Khalid. Dari sini, ia pindah menuju [[Bosra]], ibu kota kerajaan Ghassaniyah Arab, [[Vasal|Negara bawahan]] [[Kekaisaran Bizantium]]. Ia memerintahkan komandan [[Muslim]] lainnya untuk berkonsentrasi terhadap tentara-tentara mereka yang dekat dengan perbatasan Suriah-[[Arab]] di [[Bosra]]. Di [[Marj Rahit|Marj-al-Rahit]], [[Khalid bin Walid|Khalid]] mengalahkan tentara Kristen-Arab [[Ghassaniyah]] pada sebuah pertempuran cepat, yang disebut [[Pertempuran Marj Rahit (634)|Pertempuran Marj-al-Rahit]]. Sementara itu, Abu Ubaidah bin al-Jarrah, komandan tertinggi tentara [[Muslim]] di [[Suriah]], telah memerintahkan [[Syurahbil bin Hasanah]] untuk menyerang Bosra. Pengepungan terakhir di Busra membawa tentara yang kecil yang terdiri dari 4000 orang.
== Penaklukan pada masa pemerintahan Khalifah Umar bin Khattab ==
▲[[Berkas:
Wilayah pertama yang berhasil ditaklukkan adalah [[Damaskus]] pada tahun 635 M, dan [[Yerusalem]] pada tahun 637 M. dipimpin oleh panglima Khalid bin Walid pada masa pemerintahan khalifah Umar bin Khattab.
Pada saat menyerahnya Damaskus ke tangan Islam, penduduk dijamin keamanannya (harta, nyawa, bahkan gereja) dengan syarat mereka mau membayar upeti atau [[jizyah]].
Serangan balik Heraklius sempat membuat kaum muslimin mundur dari Yerusalem dan Damaskus, tetapi hanya sebentar saja karena pasukan Romawi berhasil dihancurkan pada [[
Khalifah Umar membagi Suriah menjadi 4 distrik besar yaitu [[Jund Dimasyq|Damaskus]], [[Jund Hims|Hims]], [[Jund al-Urdunn|Yordania]], dan [[Jund Filasthin|Palestina]] (kemudian ditambah lagi distrik [[
Banyak suku-suku arab yang sudah lama menetap di Suriah akhirnya beralih ke Islam dan juga suku Ghassan. Khalifah juga menerapkan toleransi beragama sehingga memberi citra positif bagi pemeluk agama Kristen Nestorian, Kristen
Khalifah Umar juga membuat zona penyangga diseluruh jazirah arab (tempat lahirnya Islam), dan setelah Suriah yang terletak di barat jatuh ke tangan kaum muslimin, pasukan Islam bisa memfokuskan arah ke wilayah timur untuk menaklukkan Kekaisaran Sassania Persia. Setelah Persia juga jatuh ke tangan kaum muslimin mereka kemudian memfokuskan kembali ke provinsi Bizantium, [[
== Penaklukan pada masa
Selama kepemimpinan [[Utsman bin Affan]], [[Konstantinus III, Kaisar Bizantium|Konstantinus III]] memutuskan untuk menaklukkan kembali [[Levant]], yang telah jatuh ke pihak Muslim selama pemerintahan [[Umar bin Khattab|Umar]].<ref name="Britannica Syria"/><ref name="Clargary">"Umar (634–644)", ''The Islamic World to 1600'' Multimedia History Tutorials by the Applied History Group, University of Calgary. [http://www.ucalgary.ca/applied_history/tutor/islam/index2.html Last accessed 20 Oct 2006] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20070410125136/http://www.ucalgary.ca/applied_history/tutor/islam/index2.html |date=2007-04-10 }}</ref> [[Invasi]] skala besar direncanakan dan pasukan besar dikirim untuk merebut kembali [[Suriah]]. [[Muawiyah bin Abu Sufyan|Muawiyah I]], gubernur Suriah dipanggil untuk memberi bala bantuan dan Utsman memerintahkan gubernur [[Kufah]] untuk mengirim kontingen, yang bersama-sama dengan garnisun Suriah mengalahkan tentara [[Kekaisaran Romawi Timur|Bizantium]] di Suriah Utara.
Utsman memberi izin kepada Muawiyah, gubernur Suriah, untuk membangun angkatan laut. Dari basis mereka di [[Suriah]], umat Islam menggunakan armada ini untuk menaklukkan [[Siprus]] pada 649 dan [[Kreta]] dan kemudian [[Pulau Rodos|Rodos]] dan dilancarkannya serangan tahunan menuju Anatolia Barat ini menggagalkan Bizantium untuk membuat upaya lebih lanjut untuk menaklukkan kembali Suriah.<ref name="Clargary"/> Pada 654-655, Usman memerintahkan dilaksanakannya persiapan ekspedisi untuk menaklukkan ibu kota Romawi Timur, [[Konstantinopel]], tetapi karena adanya kekacauan di kekhalifahan yang berkembang pada 655 dan mengakibatkan terbunuhnya Utsman, ekspedisi tersebut dibatalkan selama beberapa dekade dan dilaksanakan di bawah dinasti berikutnya, yaitu [[Dinasti Umayyah|Umayyah]], namun berakhir dengan kegagalan.
== Penaklukan pada masa Bani Umayyah ==
Mu'awiyah menjadikan [[Damaskus]] sebagai basis kekuatan untuk melebarkan wilayah Islam saat ia menjadi khalifah pada tahun 660 M. Ia tercatat sebagai [[khalifah]]
== Lihat pula ==
* [[Pertempuran Qarteen]]
* [[Pertempuran Busrah]]
* [[Pertempuran Ajnadain]]
Baris 55 ⟶ 62:
* [[Khalid bin Walid]]
== Catatan kaki ==
[[Kategori:Sejarah Islam]]▼
{{reflist|3}}
== Daftar pustaka ==
* Charles, R. H. ''The Chronicle of John, Bishop of Nikiu: Translated from [[Hermann Zotenberg|Zotenberg]]'s Ethiopic Text'', 1916. Reprinted 2007. Evolution Publishing, ISBN 978-1-889758-87-9. [http://www.evolpub.com/CRE/CREseries.html#CRE4]
== Pranala luar ==
* Multimedia History Tutorials by the Applied History Group, ''The Islamic World to 1600'', University of Calgary. [http://www.ucalgary.ca/applied_history/tutor/islam/index2.html] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20070410125136/http://www.ucalgary.ca/applied_history/tutor/islam/index2.html |date=2007-04-10 }}
* Edward Gibbon, [http://etext.library.adelaide.edu.au/g/gibbon/edward/g43d/chapter51.html ''Sejarah kemunduran dan runtuhnya Kekaisaran Roma''] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20050721060321/http://etext.library.adelaide.edu.au/g/gibbon/edward/g43d/chapter51.html |date=2005-07-21 }} Bab 51
* Bishop John NIkiou [http://www.tertullian.org/fathers/nikiu2_chronicle.htm ''The Chronicle of John, Bishop of Nikiu''] Chapters CXVI-CXXI
▲[[Kategori:Sejarah Islam]]
[[Kategori:Sejarah Suriah]]
|