Konten dihapus Konten ditambahkan
HsfBot (bicara | kontrib)
k v2.05b - Perbaikan untuk PW:CW (Referensi sebelum tanda baca)
 
(249 revisi perantara oleh 38 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1:
{{Ensiklopedia Islam|Muhammad}}
{{Untuk|nama dinasti|Dinasti Jin}}
{{disambiginfo}}
{{untuk|Surah|Surah Al-Jinn}}
 
[[Berkas:Descending into cave.jpg|jmpl|Sebuah [[gua]] yang disebut ''Majlis al-Jin'' di [[Oman]], secara harfiah "Tempat berkumpulnya para Jin".]]
[[Berkas:LLW Aladdin genie.jpg|ka|jmpl|Sebuah Jin dalam kisah [[Aladin dan Lampu Wasiat]] yang ada di [[Legoland]].]]
 
'''Jin''' ([[bahasa arab]]: <font size=45>جن</font> ''Janna'') secara harfiah berarti sesuatu yang berkonotasi "tersembunyi" atau "tidak terlihat". Bangsakata “(Jin)” dahuluberasal dikatakandari dapat“Jann” mendudukiyang beberapajuga tempattertutup, dilangittersingkap dandari mendengarkanpandangan berita-berita darikecuali [[Allah]] berkehendak, setelahsama diutusnya seorang nabi yang bernamaseperti [[Muhammadmalaikat]] makabisa merekaterlihat, tidaktetapi lagijin bisatak mendengarkannyadapat karenamelihat adamalaikat, barisankecuali yangAllah menjagaijinkan rahasiapula, ituseperti Iblis melihat Malaikat Jibril.
 
{{cquote|''...dan sesungguhnya kami dahulu dapat menduduki beberapa tempat di langit itu untuk mendengar-dengarkan (berita-beritanya). Tetapi sekarang<ref>Yang dimaksud dengan sekarang, ialah waktu sesudah Nabi Muhammad s.a.w. diutus menjadi rasul.</ref> barangsiapa yang (mencoba) mendengar-dengarkan (seperti itu) tentu akan menjumpai panah api yang mengintai (untuk membakarnya) (Al-Jin 9:72)''}}
Ia masuk pada kategori [[makhluk gaib]] jenis jin, adapula makhluk ghaib jenis malaikat dan jenis ruh.<ref>"mereka yang beriman kepada yang gaib, yang mendirikan shalat, dan menafkahkan sebagian rezki yang Kami anugerahkan kepada mereka." (Q.S Al-Baqarah:2)
</ref>
 
<ref>Dalam Alquran Allah SWT berfirman: “Dan Kami telah menciptakan jin sebelum (Adam) dari api yang sangat panas,” (QS Al-Hijr: 27).</ref>
<ref>"Dan sesungguhnya di antara kami (Jin) ada yang saleh dan ada (pula) kebalikannya. Kami menempuh jalan yang berbeda-beda." (QS. Al-Jinn Ayat 11)</ref>
 
Bapaknya Para Jin adalah '''Al Jin''' bernama Saum atau Samum, diriwayatkan dari Ibnu Abbas Ra. '''ketika Allah menciptakan Jin pertama kali dari api yang berkobar.
Dia berkata kepadanya: "Katakan permintaanmu!" Saum menjawab: "Kami meminta kepada-Mu agar kami dapat melihat, tetapi kami tidak mampu dilihat, kami sirna di Bintang Tsura, dan kami tidak mati kecuali kami dalam kondisi muda seperti anak kecil." Kemudian Allah mengabulkannya.'''
Lalu keturunan jin tersebut mulai tersesat dan selalu berperang antar sesama bangsa Jin, ketika diutus rasul/utusan malaikat bernama Yusuf ia pun terbunuh.
Lantaran terbunuhnya utusan Jin maka Allah mengutus dan menguji Azazil untuk menaklukan dan menyadarkan para jin kafir tersebut di bumi ini.
 
Dari Aisyah RA, Nabi SAW bersabda, Malaikat diciptakan dari cahaya, jin diciptakan dari api yang berkobar, sedangkan Adam (manusia) diciptakan sebagaimana yang telah dijelaskan kepada kalian (tanah).” (HR Muslim).
 
Jin memiliki akal dan Nafsu mempunyai silsilah keturunan pria dan wanita sama seperti manusia juga memiliki kepercayaan agama yang berbeda sesuai jamannya.<ref>Allah berfirman:
Dan, Aku tidak menciptakan jin dan manusia, melainkan supaya mereka mengabdi (beribadah) kepada-Ku.” (QS Adz-Dzaariyat [51]: 56).</ref>
 
'''Pemimpin Jin Adalah [[Azazil]] al-harits yang sebelum Nabi [[Adam]] AS ada menjadi pimpinan jin beserta para [[Malaikat]] di jagad raya alam semesta ini, saat itu ia tunduk taat dan tauhid kepada penciptanya [[Allah]] SWT.'''
 
Lalu datang suatu masa [[Allah]] SWT menciptakan Nabi [[Adam]] AS. dari tanah.
 
Alquran <ref>“Iblis itu dari golongan jin, & dia membangkang terhadap perintah Rabb-nya.(QS Al-Kahfi ayat 50).</ref>
<ref>"Dan (ingatlah) ketika Kami berfirman kepada para malaikat: “Sujudlah kamu kepada Adam,” maka merekapun bersujud kecuali Iblis; ia enggan dan takabur dan ia termasuk golongan orang-orang kafir." (QS. Al-Baqarah: 34)
</ref> Jawaban Iblis <ref>“Allah berfirman:
‘Apakah yang menghalangimu (sehingga) kamu tidak bersujud (kepada Adam) ketika Aku menyuruhmu?’ (Iblis) menjawab, ‘Aku lebih baik daripada dia. Engkau ciptakan aku dari api, sedangkan dia Engkau ciptakan dari tanah’.”
(QS surah Al-A’raf ayat 12).
</ref>
'''Iblis menentang [[Allah]] karena tak mau sujud memberikan salam penghormatan kepada Nabi [[Adam]] As. Iblis arogan akibatnya, ia mendapatkan murka dari Allah dan diusir dari [[surga]].'''
 
Maka [[Allah]] mengutuk jin [[Azazil]] tersebut menjadi [[Iblis]].<ref>“Allah berfirman: “Maka keluarlah kamu dari surga; Sesungguhnya kamu adalah orang yang terkutuk, Sesungguhnya kutukan-Ku tetap atasmu sampai hari pembalasan”. (QS.Shaad:77–78)</ref><ref>Ia (Iblis) berkata, "Tuhanku, oleh karena Engkau telah memutuskan bahwa aku sesat, aku pasti akan jadikan (kejahatan) terasa indah bagi mereka di bumi, dan aku akan menyesatkan mereka semuanya, kecuali hamba-hamba-Mu yang terpilih di antara mereka." (QS Al-Hijr ayat 39-40)</ref> Lalu setelah itu Iblis meminta jiwanya abadi sampai hari kiamat.<ref>Iblis menjawab, “Beri tangguhlah saya sampai waktu mereka dibangkitkan.” Allah berfirman, “Sesungguhnya kamu termasuk mereka yang diberi tangguh.” (QS Al-A’raf: 14-15)</ref>
 
Bangsa Jin dahulu dikatakan dapat menduduki beberapa tempat dilangit alam semesta yang maha luas ini dan suka mendengarkan berita-berita dari Allah, setelah diutusnya seorang nabi yang bernama [[Muhammad]] maka mereka tidak lagi bisa mendengarkannya karena ada barisan yang menjaga rahasia itu.
{{cquote|''... dan sesungguhnya kami dahulu dapat menduduki beberapa tempat di langit itu untuk mendengar-dengarkan khabr (kabar),(berita-beritanya). Tetapi sekarang<ref>Yang dimaksud dengan sekarang, ialah waktu sesudah Nabi Muhammad s.a.w. diutus menjadi rasul.</ref> barangsiapa yang (mencoba) mendengar-dengarkan (seperti itu) tentu akan menjumpai panah api yang mengintai (untuk membakarnya) (Al-Jin 9:72)''}}
 
==Kematian & Kehidupan ==
Setiap makhluk yang diciptakan Allah SWT pasti meninggal dunia, termasuk manusia dan jin. Namun, manusia biasa tak pernah mengetahui bagaimana jin meninggal dunia.
 
'''“Sesungguhnya setan menyusup dalam diri manusia melalui aliran darah.” (Muttafaqun ‘alaih. HR. Bukhari no. 3281 dan Muslim no. 2175).'''
 
Allah SWT berfirman <ref>"Semua yang ada di bumi itu akan binasa. Dan tetap kekal Dzat Tuhanmu yang mempunyai kebesaran dan kemuliaan.”QS Ar-Rahman 26-27</ref> Jin dan manusia di dunia akan mati, Ibnu Abbas Ra meriwayatkan bahwa Nabi SAW dalam salah satu doanya, beliau melantunkan: “Aku berlindung dengan kemuliaanMu yang tidak ada Tuhan yang berhak disembah selain Engkau. Dzat yang tidak akan mati. Sementara jin dan manusia akan mati.” (HR. Bukhari dan Muslim)
 
'''Lalu bagaimana jin meninggal?'''
 
*Dari Abu as-Sa’ib, yang pernah menjadi hamba sahaya Hisyam bin Zahrah, ia berkata: “ Saya pernah menjumpai Abu Sa’id al-Khudri di rumahnya. Aku dapati ia sedang shalat. Maka aku pun duduk menunggunya. Setelah selesai sholat aku mendengar suara di salah satu tiang di atap rumah. Aku melihatnya ternyata seekor ular. Maka aku pun bangkit hendak membunuhnya. Abu Sa’ib mengisyaratkan agar aku duduk kembali. Aku pun duduk. Setelah keluar beliau menunjuk sebuah rumah.
Beliau bertanya, “Apakah engkau melihat rumah itu?” “Ya!” jawabku. Beliau bercerita, “Dahulu di rumah itu tinggallah seorang pemuda yang baru saja menikah. Maka kami pun berangkat bersama Rasulullah ke peperangan Khandaq. Pemuda itu meminta izin kepada Rasulullah untuk kembali ke rumah pada tengah hari. Rasulullah mengizinkannya dan berkata kepadanya, ‘Bawalah senjatamu, aku takut engkau dihadang oleh Yahudi Bani Quraizhah’.
 
Maka pemuda itu pun membawa senjatanya. Kemudian ia kembali ke rumahnya. Sesampainya di rumah ia dapati istrinya berdiri di depan pintu rumahnya. Maka ia pun menyerbu ke arah istrinya untuk memukulnya dengan tombaknya. Ia telah terbakar rasa cemburu. Si istri berkata kepadanya, ‘Tahan dulu tombakmu terhadapku! Masuklah ke dalam rumah supaya engkau dapat melihat apa yang menyebabkan aku keluar rumah.’
 
Maka pemuda itu pun masuk ke dalam rumah ternyata ia dapati ular besar melingkar di atas tempat tidurnya. Maka ia pun menyerangnya dengan menusukkan tombaknya. Kemudian ia keluar dan menancapkan ular itu pada tombaknya lalu ular itu menggeliat dari ujung tombak dan menyerangnya, tak diketahui siapakah yang lebih dahulu mati apakah ular itu atau pemuda tadi.
 
Kami pun menceritakan peristiwa itu kepada Rasulullah, kami berkata, ‘Mintalah kepada Allah agar Dia menghidupkannya kembali untuk kami.’ Rasulullah SAW berkata, ‘Mintalah ampunan untuk sahabat kalian ini.’
Kemudian beliau bersabda, ‘Sesungguhnya kota Madinah ini dihuni oleh jin-jin yang telah masuk Islam. Jika kalian melihat ular, maka usirlah selama tiga hari. Jika masih terlihat setelah itu, maka bunuhlah karena ia adalah setan’.” (HR Muslim no 2236).
 
*Khalid bin Walid Ra, pernah diperintahkan Nabi SAW untuk menghancurkan [[‘Uzzá]]. Pohon keramat yang disembah orang musyrik jahiliyah. Setelah khalid bin walid menebang ketiga pohon yang dikeramatkan di tempat itu, dan membantai setiap orang yang mencoba menghalangi, beliau menghadap Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam. Beliau bersabda:
“Kembali, kamu belum melakukan apapun.”Khalid pun segera kembali. Tiba-tiba banyak orang naik ke bukit. Mereka memanggil-manggil; “Wahai Uzza, Wahai Uzza.” Khalid pun mendatanginya. Ternyata ada wanita telanjang, rambutnya terjuntai, di atas kepalanya ada pasirnya. Khalid dengan sigap menusukkan pedangnya, sampai dia mati. Setelah diceritakan kepada Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, beliau bersabda:“Itulah Uzza.” (HR. Nasai dalam Sunan al-Kubro 11547, al-Mushili dalam Musnad-nya 866).
 
“Pada suatu ketika, ada seorang anak yang gila (tak sadarkan diri) diberikan pada Nabi saw, kemudian Nabi saw berkata, ‘Keluarlah wahai musuh Allah, keluarlah wahai musuh Allah.’ Dalam sebagian redaksi hadis lain disebutkan, ‘Keluarlah wahai musuh Allah, saya adalah utusan Allah.’ Kemudian anak (bayi) tersebut sembuh.”Ahmad dan Al-Baihaqi
 
Riwayat lain, Rasulullah SAW bersabda: "Ular-ular itu adalah jin yang mengubah rupa dan bentuknya sebagaimana Bani Israil yang berubah bentuk menjadi rupa monyet dan babi." (HR at-Thabrani)
 
Dalam satu hadits yang diriwayatkan Imam Tirmidzi, Rasulullah SAW pernah bersabda, "Sesungguhnya setan benar-benar
takut padamu wahai Umar. Tatkala aku duduk budak wanita itu memukul rebana, lalu masuk Abu Bakar, 'Ali dan Utsman, dia masih memukul rebana, tatkala dirimu yang datang budak wanita itu melemparkan rebananya."
 
Bahkan setan pun sangat takut apabila bertemu Umar bin Khattab. Rasulullah SAW bersabda, "Wahai Ibnul Khatthab, demi Allah yang jiwaku berada dalam genggaman tanganNya, sesungguhnya tidaklah setan menemuimu sedang berjalan di suatu jalan kecuali dia akan mencari jalan lain yang tidak engkau lalui." Dalam hadits lain, Rasulullah SAW pernah bersabda, "Sungguh aku melihat setan dari kalangan manusia dan jin lari dari Umar." (HR. Tirmidzi)
 
== Etimologi ==
Asal pembentukan kata "jin" yaitu dari huruf 'jim' ("ج") dan 'nun' ("ن") ini menunjukkan makna tertutup, Syaikh al-Islam berkata: "Ia dinamakan jin karena ketertutupannya dari pandangan manusia."
 
Kata jin menurut bahasa (Arab) berasal dari kata ijtinan, (yang berarti istitar (/tersembunyi).
 
Jadi jin menurut bahasa berarti sesuatu yang tersembunyi dan halus, sedangkan syetansetan ialah sifat dari setiap yang durhaka dari golongan jin dan [[manusia]].
 
==Jin Qorin dan Jin Murni hidup di dimensi yang berbeda ==
Dalam kisah yang diriwayatkan oleh Jabir Bin Abdillah, bahwa ketika tiba giliran Iblis untuk meminta, iapun berkata, “Ya Tuhanku, manusia (Adam) inilah yang telah Engkau muliakan atasku, kalau Engkau tidak memperhatikannya, aku tidak akan kuat menghadapinya.”
 
Allah berfirman; “ '''Tidak akan dilahirkan seorang anak dari nya kecuali dilahirkan pula seorang anak dari bangsa kamu'''.”
 
Iblis berkata lagi, “Ya Tuhanku, berilah tambahan kepadaku.”
 
Allah berfirman, “Kamu dapat berjalan jalan ditubuh mereka seperti mengalirnya darah dan kamu dapat membuat hati mereka sebagai rumah-rumah untuk kamu.”
 
Seluruh manusia yang lahir diberikan jin qorin dari golongan Jin saja dan tentu '''tak ada qorin dari golongan Malaikat''', mereka sebagai pencatat amal baik buruk <ref>Dan datanglah setiap diri, bersama dengan dia seorang malaikat penggiring dan seorang malaikat penyaksi.Q.S Qaf [50]:21</ref> sebagai pendamping saat seluruh manusia yang lahir, ketika manusia wafat makhluk golongan Malaikat sebagai saksi dari manusia ketika hidup, sedangkan Jin Qorin bisa menjadi binasa atau penyesat setan atau beriman tergantung amalan manusia ketika hidup, sedangkan Jin qorin menunggu sampai hari kiamat, tanpa mendapatkan siksa kubur sebab ia sebagai keturunan iblis yang kekal sampai hari pembalasan lalu ia bisa berubah menjadi Jin Khodam yang berbuat baik tap kebanyakan bersifat buruk.
 
Abdullah bin Mas’ud meriwayatkan, Nabi ﷺ bersabda, ’Tak ada seorang pun dari kalian kecuali telah ditunjuk qarinnya dari golongan jin.’
 
Orang-orang bertanya, ‘Termasuk Anda, wahai Rasulullah ﷺ?’
 
Beliau ﷺ menjawab, “Termasuk aku. Hanya saja Allah membantuku untuk menundukkannya sehingga qarinku hanya mendorongku dengan kebenaran.”
 
Aisyah meriwayatkan, “Rasulullah ﷺ pernah meninggalkanku pada suatu malam. Aku diliputi rasa cemburu kepada beliau. Kemudian beliau datang dan melihat apa yang aku lakukan. Beliau bertanya, ‘Ada apa Aisyah, kamu cemburu?’
‘Bagaimana orang sepertiku tidak cemburu kepada orang sepertimu,’ jawabku. Rasulullah ﷺ menyambung, ‘Sehingga kamu dikuasai setanmu?’
‘Wahai Rasulullah, apakah bersamaku ada setan?’ tanyaku.
‘Ya.,’ jawab beliau, ‘Dan bersama semua orang.’
‘Bersamamu juga?’ tanyaku.
“ya,’ jawab beliau,’Hanya saja Rabbku membantuku untuk menundukkannya sehingga ia masuk Islam.”
 
“Tidaklah seorang pun di antara kamu kecuali disertakan padanya qarin dari kalangan jin". Para sahabat bertanya, ‘Kepada Anda juga, wahai Rasulullah?’. Beliau menjawab, ‘Juga kepada saya, tetapi Allah Azza wa Jalla membantuku melawannya sehingga dia masuk Islam. Maka, dia tidak memerintahkanku kecuali dengan kebaikan.” (HR. Muslim, no. 2814; Ahmad, no. 3770; dari Abdullah bin Mas’ud
 
Di antara jenis-jenis jin, ada yang bertugas mendampingi manusia disebut Jin [[Qarin]] dan ada yang berperan sebagai pembantu manusia biasa disebut Jin Khodam.
=== Jin [[Qarin]] ===
Sebutan makhluk Allah dari golongan Jin, sebagai penyesat Manusia ketika lahir sampai wafat.
 
Ia hidup di alam dimensi berbeda dengan keturunan Jin yang diciptakan langsung oleh Allah, sebagian dapat melihat Jin dan manusia, tergantung amalannya.
 
Jin [[Qarin]] ada yang kafir bersifat setan, tersesat <ref>Yang menyertai dia berkata (pula), "Ya Tuhan kami, aku tak menyesatkannya tetapi dialah yang berada dalam kesesatan yang jauh."QS Qaf [50]:27</ref> ada juga yang sudah ditundukan seperti jin qarin Nabi, tergantung amalan kala hidup bersama manusianya ketika hidup selalu menyeru penyatuan untuk beribadah kepada Allah & menaklukannya, ia ada sejak lahirnya setiap manusia untuk mendampinginya, didasarkan hadits berikut.
 
Dari Ibnu Mas’ud Ra, Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda,“Tidak seorang pun dari kalian melainkan padanya telah didampingi oleh qorinnya dari golongan jin”. Para sahabat bertanya, “ Apakah hal itu juga ada padamu wahai Rasulullah?” Kemudian Beliau menjawab, “Ya, demikian juga ada padaku akan tetapi sesungguhnya Allah telah menolongku atasnya sehingga qorin tersebut telah masuk Islam maka dia tidaklah meyuruhku melainkan kepada kebaikan” (HR. Muslim 7286 dan Ibnu Hibban 6417, serta yang lainnya).
 
Terkait hadits di atas, berarti jin Qorin dan Qorin malaikat Nabi SAW selalu memerintahkan yang baik-baik saja kerena sudah muslim.
 
Imam An-Nawawi dalam Syarh Shahih Muslim mengatakan,“Dalam Hadits ini terdapat peringatan terhadap godaan jin Qorin & bisikannya. Nabi SAw memberi tahu bahwa dia bersama kita, agar kita selalu waspada sebisa mungkin.” (Syarh Shahih Muslim, 17 : 58)
 
Menurut Pakar Spritual khususnya ahli eksorsisme adapun tugas jin qorin kafir bersifat setan karena sudah terbelenggu oleh iblis (pesugihan) dan sebaliknya Jin Qorin Muslim bersifat malaikat dapat memerintahkan, menjaga dan melindungi kita untuk beribadah kepada [[Allah]].
 
'''Maka dari itu tugas kita jauhilah jin dengan Alquran dan Al-hadist dengan harus menundukkan dan menaklukan jin qorin kafir pendamping kita menjadi islam dengan cara Mukhlis dan dapat dicintai Allah dan Nabi SAW lalu perbesar timbangan amal kebaikan daripada keburukan.'''
 
'''Melakukan Shalat Taubat dan kewajiban kita dan takut kepada [[Allah]] SWT. adalah langkah awal, setelah itu masukan kedalam kalbu hati kita, jangan Islam KTP / Islam ada pada nama saja / Islam Setengah-Setengah itu sama dengan kafir yang sebenar-benarnya.'''<ref>Sesungguhnya orang-orang yang ingkar kepada Allah & rasul-rasul-Nya bermaksud membeda-bedakan antara (keimanan kepada) Allah & rasul-rasul-Nya, dengan mengatakan, “Kami beriman kepada sebagian & kami mengingkari sebagian (yang lain),” serta bermaksud mengambil jalan tengah (iman atau kafir),
merekalah orang-orang kafir yang sebenarnya. Dan Kami sediakan untuk orang-orang kafir itu azab yang menghinakan.(An-Nisa ayat 150-151)</ref>
 
Jin Qorin mendampingi manusia sampai ajal, lalu ia menanti sampai kiamat, di penantian ia bisa menjadi Jin Khodam karena ilmunya atau jin Abal Abal yang tak bisa melihat dimensi alam jin lain.. sebagai bukti..
 
“Apakah qorin ini akan terus menyertai manusia, sampai menemaninya di kuburan? Jawabnya, ya dan tidak lalu Qorin itu menjadi khodam, mungkin juga. Zahir hadits – Allahu a’lam – menunjukkan bahwa dengan berakhirnya usia manusia, maka jin ini akan meninggalkannya berubah menjadi Khodam. Karena tugas yang dia emban katanya telah berakhir, namun tujuan utama adalah menggoda manusia maka ia berguru lagi mencari ilmu sebanyak-banyaknya pastinya didapat dari mbahnya ya iblis untuk menyesatkan umat manusia.
 
Ketika manusia mati, maka akan terputus semua amalnya, kecuali tiga hal : sedekah jariyah, ilmu yang bermanfaat & anak shaleh yang mendoakannya. (HR. Muslim).” (Majmu’ Fatawa, 17 : 427).
 
Nah karena ilmu yang bermanfaat dari manusia muslim yang sudah meninggal itu Jin Qorin mendapat hidayah untuk mengamalkannya sampai ia merasa di ridhoi oleh [[Allah]] SWT menjadi Jin Khodam Muslim dan sebagai pembantu manusia lain yang baik mengajarkan doa, memberi ilmu tameng, senjata, jubah dan mahkota kesaktian dll. yang semua itu tidak diajarkan pada masa Nabiyullah. Dapat diprediksi ini ajaran darimana!
 
Lalu bagaimana dengan Jin Qorin [[Albert Einstein]], [[Isaac Newton]], Waliyullah dll.
Wallahu Alam.
 
===Jin Khodam===
Menurut ilmu laduni Jin Khodam biasanya dari Jin Qorin dan golongan jin murni, Ia akan ada dan hadir dengan 3 Jalan dan 100% jauhilah mereka bila anda tak mempunyai ilmu akan itu agar tak tersesat.
*Jalan pertama yaitu dengan belajar mendapatkan ilmu laduni sebagai anugerah dari Allah, juga melalui jalan riyadhah / latihan, dengan melakukan mujahadah dan muraqabah mendekatkan diri kepada Allah, lalu tafakkur ini adalah hadiah untuk mereka yang memiliki keseriusan dalam menuntut ilmu sehingga dia dibantu oleh Allah Swt.
*Jalan kedua dari leluhur.
*Jalan Ketiga dari [[Rukiah]], penyatuan, mediasi mediator jin atau [[kerasukan]].
lalu ia dapat dipergunakan
sebagai sosok jin pembantu, ia berinteraksi dengan manusia dan siap sedia membantu manusia untuk beribadah kepada [[Allah]] atau juga dapat menyesatkan mengikuti perjanjian dengan [[Iblis]] atau memang Jin Khodam keturunan Iblis.
 
Namun perlu dipahami bahwa Jin khodam ada yang kafir ada yang muslim.
 
Lalu jika ingin mengikuti sunah Nabi [[Sulaiman]] AS. yang memiliki mukjizat untuk mengendalikan dan menguasai jin, itu tidak mungkin sebab tidak ada manusia yang dapat menundukkan jin sepenuhnya (taat sepenuhnya tanpa syarat) selain Nabi Sulaiman as dengan doanya:
Sulaiman berkata: “Ya Tuhanku, ampunilah aku dan anugerahkanlah kepadaku kerajaan yang tidak dimiliki oleh seorang juapun sesudahku, sesungguhnya Engkaulah yang Maha Pemberi”. (Shad ayat; 35) jika perlu dengan kekuatan iman Islam dan Ilmu yang memadai niscaya para jin muslim yamh menjadi khodam anda akan berkata waktu ibadahku habis karena membantu manusia dan tentu saja anda berdosa dan mendekati sirik, karena bagian itu bukan mukjijat hanya untuk para Anbiya atau kharomah yang diperuntukan para rasul serta utusannya.
Manusia jaman kini hanya mendapat ilmunya saja terutama dari As Sunah doa para nabi dan Al Qur'an Nur Karim.
 
===Mempunyai Jin Khodam harus ingat berhati-hati saat memerintahnya on setelah selesai cepat pula stop off, agar tak mengganggu ibadah mereka yang akan menjerumuskan kita ke jurang neraka. ===
 
Dengan demikian, Jin khodam muslim yang bertugas membantu manusia akan selalu mengikuti, mengingatkan kita untuk berbadah, bersyukur kepada Allah juga selalu berzikir dan shalawat kepada Nabi [[Muhammad]] SAW dan Nabi Lainnya, Shalawat kepada Malaikat-MalaikatNya, Ulama, Syuhada, shiddiqin, Sholihin dan perlu diingat anda juga mendoakannya, memberi minuman biasanya air garam yang di doakan, juga makanan dengan parfum wangi-wangian Jin muslim paling suka, ia tak akan menyekutukan Allah jika ia selalu mendengar kebaikan dari tuannya selaku diri kita sendiri sampai anda wafat khusnul khatimah tunduk kepada Allah dan hambanya yang muslim selama hidupnya, dan ini menjadi perdebatan dari jaman Nabi Sulaiman AS sampai sekarang.
 
Namun sifatnya Jin kebanyakan sama seperti [[Azazil]] Al-harits / pemberani juga gemar Jihad berperang di Jalan [[Allah]] dengan Jin Kafir, lalu ia sombong dan mendendam kepada anak cucu Adam, lalu mengumpulkan pasukannya sampai hari kiamat untuk menyesatkan jin pendamping manusia / jin qorin.<ref>“Dan sesungguhnya ada beberapa orang laki-laki dari kalangan manusia yang meminta perlindungan kepada beberapa laki-laki dari jin, tetapi mereka (jin) menjadikan mereka (manusia) bertambah sesat.” (QS. Al-Jinn:6)</ref> menjadi linglung tapi sakti dan tugas siapakah ini berlaku selain diri kita sendiri yang mengatasnamakan agama dapat menundukannya.
 
Di akhirat kelak, baik manusia dan jin yang pernah bekerja sama akan saling menyalahkan satu sama lain. Dan kedua-duanya masuk neraka.<ref>
“Dan (ingatlah) pada hari ketika Dia mengumpulkan mereka semua (dan Allah berfirman), “Wahai golongan jin! Kamu telah banyak (menyesatkan) manusia.” & kawan-kawan mereka dari golongan manusia berkata, “Ya Tuhan, kami telah saling mendapatkan kesenangan dan sekarang waktu yang telah Engkau tentukan buat kami telah datang.” Allah berfirman, “Nerakalah tempat kamu selama-lamanya, kecuali jika Allah menghendaki lain.” Sungguh, Tuhanmu Maha bijaksana, Maha Mengetahui.” (QS.Al-An’am:128)</ref>
 
===Jin Setengah Iblis===
Ini adalah level Bangsa Jin dari keturunan anak cucu iblis langsung dan Jin yang bersekutu dengan Iblis, lalu tugasnya bersekutu dengan dukun dan paranormal level kolonel dan jendral juga.
 
===Tentara Jin dan Iblis===
Peradaban Jin dari semenjak diciptakan hobinya berperang dan bersiasat untuk menjerumuskan umat sampai hari kiamat.
Tentara Iblis di level Negara biasanya mempunyai 1 Leader dengan sekutu 9 -10 jin keturunan iblis dari negara lain yang mempunyai total Pasukan sampai 3 Milyar jin kafir dengan full senjata dan perisai, bersiasat sistematis untuk membinasakan Jin Muslim dan Menyesatkan Jin Qorin Manusia, pada dasarnya mengambil Sukma untuk diperbudak.
Jika mereka kalah dan para jin binasa, lain dengan keturunan iblis yang abadi mereka hanya terluka parah atau tertangkap terkurung dan dapat memulihkan lukanya dengan bertapa selama 1 tahun, lalu siap mengumpulkan pasukan kembali dan begitu seterusnya sampai Dajjal turun.
Musuh utama Jin Muslim, Jin Qorin Muslim dan Umat Nabi SAW.
 
Cara mendapatkan pasukan jin, dengan membamgunkan yang bertapa atau cari dimanapun berada lalu taklukan jin atau iblis tersebut setelah itu diajak bersyahadat untuk memeluk Islam, khususnya tugas kaum spiritual yang kompeten.
 
=== Nama Jin Khodam ===
Umumnya Jin Qorin ketika manusia meninggal akan menanti dimakamnya sesuai amalan manusia itu sendiri, ia dapat menjadi Jin Khodam kepada manusia lain yang dikehendaki atau keturunan manusia tersebut dengan penyatuan [[Kerohanian]], [[spiritualisme]], itu juga apabila jin qorin tersebut berminat dan jelas khodam tersaebut memiliki nama seperti nama manusia pada umumnya, bila anda punya khodam tak bernama sama saja anda tidak mengerti apa - apa selain mendekati perbuatan syirik.
 
Maka dari itu bila berziarah ke makam ucapkanlah doa keselamatan untuk mereka,<ref>Dalam hadis yang disampaikan oleh Imam Nawawi, Rasulullah SAW bersabda, “Tak seorang pun mengucapkan salam kepadaku kecuali Allah mengembalikan ruhku kepadaku sehingga aku dapat menjawab salam darinya,”
"Tak seorang pun mengucapkan salam kepadaku kecuali Allah mengembalikan ruhku kepadaku sehingga aku dapat menjawabnya."</ref> haram meminta bantuan apapun itu,<ref>Hadits yang diriwayatkan dari Buraidah RA, ia berkata bahwa Rasulullah bersabda: "Aku dulu pernah melarang kalian berziarah kubur, dan kini berziarahlah". (HR Muslim)</ref> kecuali anda yang membantu mereka dengan doa sesama muslim dan muslimat.<ref>Tercantum dalam hadits Rasulullah dari Aisyah RA, ia berkata bahwa Rasulullah pada akhir malam pergi ke kuburan Baqi, dan berdoa: "Salam sejahtera bagi kalian semua, wahai para penghuni perkampungan orang-orang mukmin, dan akan datang kepada kalian apa yang dijanjikan kepada kalian, kelak pada waktu yang telah ditentukan. Dan sesungguhnya kami, insya Allah akan menyusul kalian. Ya Allah, berikanlah ampunan kepada para penghuni kuburan Baqi'ul Gharqad". (HR Muslim)</ref>
 
Maka dari itu, perbuatan mengkafirkan orang Islam hukumnya '''haram''' sebagaimana hadis Nabi SAW: "Bila seseorang mengkafirkan saudaranya (yang Muslim), maka pasti seseorang dari keduanya mendapatkan kekafiran itu." (HR Bukhari). "Jadi ini artinya ancaman dari Rasulullah tentang tidak boleh mengafirkan makhluk.
 
===Jin Kafir / Setan Balatentara Iblis===
Untuk level ini disebut Jin keturunan Iblis, ia tak akan kompromi bila manusia mengadakan perjanjian dengan mereka, bersekutu dengannya musyrik yaitu orang yang menyekutukan Allah SWT dengan selain Allah SWT, orang yang memuja berhala, musyrik murni, perbuatan dan musyrik pemujaan pesugihan, pengasihan, jual jiwa kekebalan akan binasa tersiksa di alam ghaib dan alam barzakh jauhkan kita dari golongan seperti ini.
 
Ilmu<ref>Syekh Abdul Qadir Al Jailani: “Aku lebih menghargai orang yang beradab, daripada orang yang berilmu. Jika hanya berilmu, iblis pun lebih tinggi ilmunya daripada manusia”</ref> Jin keturunan Iblis ini hanya ingin mengambil sukma manusia menjadi budaknya, naudzubillah min dzalik.<ref>artinya yakni "kami meminta perlindungan kepada Allah dari hal itu (hal yang buruk)."</ref>
 
Cara mengatasi orang yang terganggu godaan setan / sudah terikat dengan iblis yaitu: membaca ayat kursi dan al-Mu'awwidzatain, Ruqyah Syariyah, Khusyuk berdoa kepada Allah, toubat cepat-cepat mengerjakan kebaikan, meninggalkan kemungkaran, berqurban dan tawakkal kepada Allah.
 
== Pandangan mitologi Arab ==
[[Berkas:Majlis al Jinn - Descending into cave.jpg|jmpl|Sebuah [[gua]] yang disebut ''Majlis al-Jin'' di [[Oman]], secara harfiah "Tempat berkumpulnya para Jin".]]
 
Dalam anggapan orang-orang sebelum Islam datang, Jin dianggap sebagai makhluk keramat, yang harus disembah dan dihormati. Orang orang pada masa tersebut menggambarkannya dalam bentuk patung sesembahan mereka.
 
Baris 31 ⟶ 202:
 
=== Wujud fisik ===
Jin berkaki dua, empat dan ada yang terbang juga dikatakan memiliki [[tanduk]],<ref>Amr bin abasah mengisahkan bahwa rasulallah bersabda, ''“Sholat subuhlah kalian. lalu tahanlah diri dari sholat (jangan sholat) sampai matahari terbit sehingga (benar-benar) naik, karena sesungguhnya dia muncul di antara dua tanduk setan. Ketika itu, orang-orang kafir sedang sujud menyembahnya. Setelah (melewati waktu itu) maka sholatlah, karena sesungguhnya sholat itu disaksikan dan dihadiri (para malaikat) sampai tombak tidak memiliki bayangan (matahari tepat berada ditangah-tangah). Lalu tahanlah diri dari sholat, karena sesungguhnya ketika itu neraka jahanam dinyalakan. Lalu apabila bayangan matahari telah tampak (matahari tergelincir ke arah barat) maka sholatlah, karena sesungguhnya sholat itu disaksikan dan dihadiri (para malaikat) hingga kamu sholat ashar. Kemudian tahanlah diri dari sholat sampai matahari tenggelam, karena sesungguhnya dia tenggelam di antara dua tanduk setan. Ketika itu orang-orang kafir sujud menyembahnya.”'' (HR. Muslim 832)
Mengenai pengertian dua tanduk setan ini menurut Imam Nawawi para ulama berbeda pendapat, ada yang mengartikan bahwa ketika manusia salat pas pada waktu itu maka setan akan mengikuti dengan kedua tanduknya dan ada pula yang berpendapat ketika orang kafir sujud kepada matahari maka setan berdiri di sana agar mengira dirinyalah yang disembah, ada juga yang mengartikan secara kiasan bahwa tanduk di situ artinya adalah kesombongan dari setan. (Shahih Muslim bi Syarh An Nawawi Juz IV /124)</ref> berukuran kecil<ref>Ibnu Az-Zubair meriwayatkan bahawa suatu ketika ia melihat seorang lelaki memakai pakaian yang biasa digunakan ketika bepergian tingginya satu jengkal (20 -30 cm) lalu Ibnu Az-Zubair bertanya: ''“Siapa engkau ini ?”'' Makhluk itu menjawab: ''“Aku Izib”.'' Ibnu Az-Zubair berkata: ''“Apa Izib itu?”'' Makhluk itu menjawab: ''“Izib ya Izib”.'' Lalu Ibnu Az-Zubair memukulnya dengan tongkatnya hingga makhluk itu lari terbirit-birit. (Al-Syibli Al Hanafi dalam Ahkam Al Marjan fi Ghara’ib Al Akhbar wa Ahkam al Jan hal 224)</ref> dalam kisah lain dikatakan kecil seperti [[lalat]]<ref>Dalam hadis lain juga disebutkan bahwa jika dibacakan bismillah, jin akan mengecil sebesar lalat (mungkin ini adalah ukuran aslinya jin). Imam Ahmad bin Hanbal dalam musnadnya meriwayatkan dari ayah Abu Al-Malih, seseorang yang bernama Usamah bin Umari,ia diboncengi oleh rasulallah. Usamah berkata, “Tunggangan Nabi tergelincir, maka aku katakan: ‘‘Tsa’isas-syaithaan (celakalah setan), bahwa Rasulallah bersabda, “Janganlah engkau mengatakan celakalah setan, karena dengan itu dia justru membesar hingga seperti gunung. Lalu dia akan mengatakan, ‘Dengan segala kekuatanku, aku jatuhkan dia!’ Tapi, hendaklah dia mengucapkan: ‘Bismillah”. Karena jika engkau mengatakan seperti itu, setan itu mengecil hingga menjadi seperti seekor lalat.” (Hadist riwayat Ahmad 5:95, Abu Dawud 4982, An-Nasa’i, Nawawi, Al-Hakim, Mardawaid dan dishahihkan oleh Al-Albani)</ref> memiliki sayap.<ref>Imam adh-Dhahhak pernah ditanya: ''“Apakah setan mempunyai sayap?”'' ia menjawab: ''“Bagaimana mereka dapat terbang menuju langit kalau mereka tidak memiliki sayap.”'' (H.R. Ibnu Jarir)</ref> berukuran besar dan paras wajah menyeramkan sekali.
 
Menurut ajaran Islam, jin dapat melihat manusia, namun sebaliknya manusia tidak dapat melihat mereka dalam wujud aslinya. Jikalau ada manusia yang dapat melihat jin, maka jin yang dilihatnya itu adalah jin yang sedang menjelma dalam wujud makhluk yang dapat dilihat mata manusia biasa.
Baris 43 ⟶ 214:
* Menjadi seorang Syaikh dari Najd.<ref>Siroh Ibnu Hisyam 2/122.</ref>
* Berbentuk ular.<ref>Dari Ibrahim dari Ibnu Mas’ud, katanya: ''“Bunuhlah semua ular kecuali jin putih yang bentuknya seperti tongkat perak”.'' (H.R. Abu Daud) Al Mudziri berkata hadis ini munqothi’ sebab Ibrahim tidak pernah bertemu Ibnu Mas’ud, Rasulullah {{saw}} bersabda: ''“Ular-ular itu adalah jin yang mengubah rupa dan bentuknya sebagaimana Bani Israil yang berubah bentuk menjadi rupa monyet dan babi.”'' (H.R. Thabrani dengan sanad yang sahih)</ref><ref>Mukhtasor Shahih Muslimi: 1498.</ref>
* Berbentuk tikus.<ref>Ibnu Abbas berkata: “Suatu hari seekor tikus datang menyeret kain yang dipintal kemudian dilemparkan ke hadapan rasulullah {{saw}} yang sedang duduk di atas tikar. Kemudian kain dipintal yang dibawa tikus tadi terbakar persis sebesar uang dirham. Rasulullah {{saw}} Kemudian bersabda: “Apabila kalian tidur, matikanlah lampunya, karena syaithan seringkalisering kali berwujud seekor tikus” (H.R. Abu Dawud dengan sanad shahih).</ref>
Jin tidak dapat dilihat oleh [[penglihatan]] manusia jika berada dalam wujud aslinya. Wujud jin yang dilihat oleh manusia hanya berupa penjelmaan. Penjelmaan ini dapat berbentuk hewan maupun manusia. Jelmaan dari jin yang tampak oleh manusia dapat mempengaruhi wujud asli dari jin. Jika jelmaannya mati, maka jin dalam wujud aslinya pun mati. Gangguan terhadap wujud penjelmaan jin dapat membuat jin mengganggu manusia. Lazimnya, jin tidak mau menampakkan dirinya kepada manusia, karena memiliki rasa takut akan bahaya dari manusia. Wujud jin yang demikian disebutkan dalam Surah Al-A'raf ayat 27.{{Sfn|asy-Sya'rawi|2007|p=18}}
 
Jin bisa berwujud seperti manusia siapapun kecuali sosok [[Nabi]] [[Muhammad]],<ref>Hadis riwayat Abu Hurairah ra., ia berkata: Rasulullah {{saw}} bersabda: ''Barang siapa melihatku dalam mimpi, maka dia benar-benar telah melihatku. Sesungguhnya setan tidak dapat menjelma sepertiku.'' (Shahih Muslim No.4206)</ref><ref>Hadis riwayat Abu Qatadah, ia berkata: Rasulullah {{saw}} bersabda: ''Barang siapa yang melihat aku dalam mimpi, maka dia benar-benar melihat sesuatu yang benar.'' (Shahih Muslim No.4208)</ref> mereka dapat mengubah wujud mereka menjadi hewan apapun. Serta bisa berujud [[Bani Adam]] seperti waktu setan mendatangi kaum musyrikin dalam bentuk [[Suraqah bin Malik]] kala mereka hendak pergi menuju [[Badr]]. Mereka dapat berubah-ubah dalam bentuk yang banyak, seperti anjing hitam atau juga kucing hitam. Karena warna hitam itu lebih signifikan bagi kekuatan jin dan mempunyai kekuatan panas.<ref>Idhahu Ad-Dilalah, hal. 19 dan 23.</ref>
 
Beberapa hewan dianugerahi bisa melihat jin, seperti [[keledai]]<ref>''“Jika kalian mendengar ringkikan keledai, maka mintalah perlindungan kepada Allah dari setan karena sesungguhnya dia melihat setan.”'' (HR. Al Bukhari : 3303 dan Muslim : 2729)</ref> dan [[anjing]]<ref>Kami meriwayatkan dalam Sunan Abu Dawud; dari Jabir bin Abdullah radiyallahu ‘anhu, dia berkata, ''“Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda,''Apabila kalian mendengar gonggongan anjing dan ringkikan keledai pada malam hari, maka mintalah perlindungan (ta’awwudz) kepada Allah, karena mereka melihat sesuatu yang tidak kalian lihat.”'' Shahih: Diriwayatkan oleh Ibnu Abi Syaibah no. 29797; Ahmad 3/306 dan 355; Abd bin Humaid no. 1157-Muntakhab; al-Bukhari dalam al-Adab al-Mufrad, no. 1234; Abu Dawud, Kitab al-Adab, Bab ad-Dik wa al-Bahaim, 2/748, no. 5103; Abu Ya’la no. 2221 dan 2327; Ibnu Hibban no. 5517 dan 5518; ath-Thabrani dalam ad-Du’a` no. 2008; al-Hakim 4/283; al-Baghawi no. 3060: dari berbagai jalur, dari Muhammad bin Ishaq, dari Muhammad bin Ibrahim bin al-Harits, dari Atha` bin Yasar, dari Jabir dengan hadis tersebut.</ref>
 
== Kemampuan ==
 
=== Menampakkan diri ===
Kemampuan jin untuk menampakkan diri disebutkan dalam sebuah hadis. Dalam hadis tersebut, jin menampakkan diri kepada Nabi Muhammad di Madinah. Nabi Muhammad berusaha menangkapnya untuk dipertontonkan kepada anak-anak, namun Beliau teringat nabi Sulaiman dan membatalkan keinginan tersebut.{{Sfn|asy-Sya'rawi|2007|p=19}}
 
=== Melakukan sihir ===
Jin mampu melakukan sihir yang bertujuan untuk membantu manusia dalam perbuatan-perbuatan yang bersifat buruk. Salah satunya adalah merusak hubungan suami-istri dengan mengubah pandangan suami terhadap kecantikan istrinya.{{Sfn|asy-Sya'rawi|2007|p=18-19}}
 
=== Leluhur jin ===
Baris 85 ⟶ 265:
{{cquote|''...dan sesungguhnya di antara kami ada jin-jin yang taat dan ada jin-jin yang menyimpang (Al Jiin 72:14)''}}
 
Kalangan bangsa jin juga ada yang menganut [[ateis]], menyembah matahari, bahkan menyembah sesama jin, [[animisme]], [[dinamisme]], namun ada juga yang beragama [[Majusi]], [[Yahudi]], dan [[Nasrani]]. Hal ini sebagaimana layaknya manusia yang memiliki keyakinan dan [[aqidah]] yang berbeda-beda.
 
=== Habitat ===
Bangsa Jin Janna hidup sekitar 70.000 tahun.
Bangsa Jin Bannul Janna hidup sekitar 18.000 tahun dan ditaklukan oleh Azazil ketika ia turun kebumi.
 
Menurut beberapa [[hadist]] setan dari golongan jin tinggal dibeberapa tempat, golongan jin kafir suka tinggal ditempat yang kotor, dan mereka juga ada yang berdiam di masjid,<ref>Nabi Muhammad bahwa bila masuk masjid biasa berdoa (yang artinya): "Aku berlindung kepada Alloh yang Maha Agung, kepada Wajah-Nya yang Maha Mulia, dan kepada kekuasaan-Nya yang ada tanpa permulaan, dari setan yang terkutuk. Perawi hadis bertanya kepada gurunya, “Apa hanya itu saja yang dia ucapkan?” Dijawab, “Ya.” Nabi {{saw}} bersabda, ''“Ketika seseorang mengucapkan doa itu, setan berkata, “Dia telah diberi penjagaan dari godaanku sepanjang hari ini.”'' (HR Abu Dawud dari hadis Ibnu 'Amrra; hadis shahih)</ref> atau mengganggu manusia ketika [[salat]].<ref>'Abdullah bin 'Umar bila duduk saat salat, dia meletakkan kedua telapak tangannya di atas kedua lututnya, dan berisyarat dengan jari (telunjuk)nya, dan mengarahkan pandangannya ke jari telunjuk. Kemudian dia berkata, "Rasulullah {{saw}} bersabda: Sungguh (jari telunjuk) itu lebih keras bagi setan daripada besi." Yang dia maksud adalah jari telunjuk. HR Ahmad; hasan.</ref><ref>'Utsman bin Abil 'Ash datang kepada nabi {{saw}} lalu mengadu, "Wahai Rasulullah, sesungguhnya setan menghalangiku dari salatku dan bacaanku; dia merancukan bacaanku." Rasulullah {{saw}} menasihatkan, "Itu adalah setan yang bernama Khinzib. Bila Anda mendapati hal itu, maka berlindunglah kepada Alloh dan meludahlah ke arah kiri 3 kali." 'Utsman berkata, "Aku pun melakukan itu, lalu Alloh menghilangkan gangguan itu dariku." (Hadis riwayat Muslim)</ref> Tempat berdiam di antaranya adalah:
* [[WC]] (tempat yang bernajis dan kotor).<ref>Rasulullah {{saw}} menganjurkan agar setiap kali masuk ke WC, terlebih dahulu membaca doa sebagai permohonan perlindungan kepada Allah dari gangguan setan laki-laki dan setan perempuan. Hal ini sebagaimana tertuang dalam hadis berikut ini: "Dari Zaid bin Arqam, Rasulullah {{saw}} bersabda: ''"Sesungguhnya toilet-toilet itu dihuni oleh Jin. Oleh karena itu, apabila seseorang di antara kalian masuk WC, maka katakanlah: Allahumma Inni audzubika minal khubutsi wal khabaits (Ya Allah, aku berlindung kepadaMu dari gangguan jin laki-laki dan jin perempuan."'' (HR. Abu Dawud no.6, Nasa'I, Ibnu Majah dan Ahmad).</ref><ref name="Hadis riwayat Muslim">[[Anas bin Malik]] berkata, "Iblis telah bertanya pada Allah, katanya: ''"Wahai Tuhanku! Engkau telah memberikan anak Adam tempat kediaman untuk mereka berteduh dan berzikir kepada-Mu, oleh itu tunjukkanlah padaku tempat kediaman untukku."'' Firman Allah: ''"Tempat kediamanmu adalah di dalam tandas."'' ''"Wahai Tuhanku, Engkau telah berikan anak Adam berkumpul di masjid, di manakah pula tempatku berkumpul?"'' ''"Tempatmu berkumpul ialah di pasar-pasar, pesta, pusat membeli-beli, kelab malam, tempat hiburan serta majlis-majlis maksiat."''</ref>
* Rumah.<ref>Dari Abu Hurairah r.a. behwasanya Rasulullah {{saw}} bersabda: ''"Janganlah kalian jadikan rumah-rumah kalian sebagai kuburan, sesungguhnya setan akan lari dari rumah-rumah yang dibacakan di dalamnya surat Al-Baqarah."'' (HR. Muslim:780 - Shahih Muslim:752, At-Turmudzi 2877)</ref><ref>Sahabat Ibnu Mas’ud mengatakan: ''“Sesungguhnya setan, apabila mendengar surat Al-Baqarah dibacakan dalam rumah, maka dia akan keluar dari rumah itu.”'' (HR. Ad-Darimi 3422, At-thabrani dalam Mu’jam Al-Kabir 8642)</ref><ref>Dari Jabir bin Abdillah radhiallahu ‘anhuma, Nabi {{saw}} bersabda:“Apabila ada orang yang masuk rumah, kemudian dia mengingat Allah ketika masuk, dan ketika makan, maka setan akan mengatakan (kepada temannya): ‘Tidak ada tempat menginap dan tidak ada makan malam.’ Tapi apabila dia tidak mengingat Allah (bismillah dan jangan lupa ucapkan salam) ketika masuk, maka setan mengatakan: ‘Kalian mendapatkan tempat menginap’.” (HR. Muslim 2018, Abu Daud 3765 dan yang lainnya)</ref>
* Pekuburan.<ref>Dari Abu Said Al-Khudri radhiallahu anhu dia berkata: Rasulullah {{saw}} bersabda: “Semua tempat di bumi ini adalah masjid (dapat digunakan untuk salat atau bersujud) kecuali kamar mandi dan kuburan”. (HR. Abu Daud no. 492 dan At-Tirmizi no. 317, seta dinyatakan shahih oleh Al-Albani dalam Al-Irwa’: 1/320)</ref><ref>Ibnu Taimiyah menulis bahwa jin banyak berada di tempat-tempat kumuh, yang di dalamnya terapat najis, seperti tempat pembuangan sampah dan kuburan.</ref>
Baris 102 ⟶ 285:
* Tempat atau benda yang dianggap keramat.<ref>Khalid bin Walid radhiyallahu ‘anhu, pernah diperintahkan nabi {{saw}} untuk menghancurkan Uzza. Pohon keramat yang disembah orang musyrik jahiliyah. Setelah [[Khalid bin Walid]] menebang ketiga pohon yang dikeramatkan di tempat itu, dan membantai setiap orang yang mencoba menghalangi, dia menghadap nabi {{saw}}. Dia bersabda: ''“Kembali, kamu belum melakukan apapun.”'' Khalid pun segera kembali. Tiba-tiba banyak orang naik ke bukit. Mereka memanggil-manggil; “Wahai Uzza, Wahai Uzza.” Khalid pun mendatanginya. Ternyata ada wanita telanjang, rambutnya terjuntai, di atas kepalanya ada pasirnya. Khalid dengan sigap menusukkan pedangnya, sampai dia mati. Setelah diceritakan kepada nabi {{saw}}, dia bersabda: ''“Itulah Uzza”.'' (HR. Nasai dalam Sunan al-Kubro 11547, al-Mushili dalam Musnad-nya 866)</ref>
* Tempat sunyi.<ref name="Syekh Abdul Mu’nim Ibrahim"/>
*pohon pisang, bambu dan pohon besar seperti pohon beringin,pohon asem, pohon mangga, pohon nangka
 
=== [[Qarin]] ===
{{Utama|Qarin}}
Sebutan makhluk Allah dari golongan jin dan malaikat atau pendamping manusia dari lahir dari golongan jin yang selalu menggoda dan golongan malaikat yang selalu menyaksikan perbuatan baik manusia, sampai akhir hayat lalu qorin malaikat lapor menjadi saksi hidup manusia tersebut.
 
Yang dimaksud dengan [[qarin]] dalam surat Qaaf 50:27 ialah yang menyertai. Setiap manusia disertai "''Qarin'' dari kalangan Jin". Allah berfirman, artinya: {{cquote|''Yang menyertai dia (qarin) berkata pula: 'Ya Tuhan kami, aku tidak menyesatkan tetapi dialah (manusia) yang berada dalam kesesatan yang jauh... (QS Qaaf 50:27)''}}
 
Baris 111 ⟶ 295:
:''Rasulullah {{saw}} keluar dari rumah pada malam hari, aku cemburu karenanya. Tak lama ia kembali dan menyaksikan tingkahku, lalu ia berkata: ''"Apakah kamu telah didatangi syetanmu?"'' ''"Apakah syetan bersamaku?"'' Jawabku, ''"Ya, bahkan setiap manusia."'' Kata Nabi Muhammad {{saw}}. ''"Termasuk engkau juga?"'' Tanyaku lagi. ''"Betul, tetapi Allah menolongku hingga aku selamat dari godaannya."'' Jawab Nabi (HR Ahmad).''
 
Berdasarkan hadis ini, Nabi Muhammad juga ternyata didampingi ''qarin''. Hanya ''qarin'' itu tidak berkutik terhadapnya. Lalu bagaimana mendeteksi keberadaan jin (misalnya di rumah kita), apa tanda-tanda seseorang kemasukan jin? Tidak ada cara atau alat yang bisa mendeteksi keberadaan jin. Sebab jin dalam wujud aslinya merupakan makhluk ghaib yang tidak mungkin dilihat manusia.{{cquote|''Sesungguhnya ia dan pengikut-pengikutnya melihat kamu dandi suatu tempat yang kamu tidak bisa melihat mereka. (Al-A'raf 7:27)''}}
 
Manusia yang biasa tidak mampu melihat jin, melainkan mereka yang telah diizinkan Allah.Di dalam Al-Quran melarang sama sekali kita meminta pertolongan kepada Jin, ini membuktikan terdapat beberapa bilangan manusia yang mampu melihat dan berbicara dengan mereka. Ada juga sesetengah ahli agama yang tersilap bicara di atas nafsu mereka seperti mengatakan Jin memakan asap padahal perkara ini tidak disebut sama sekali di dalam Al-Quran. {{cquote|''...dan bahwasanya ada beberapa orang laki-laki di antara manusia meminta perlindungan kepada beberapa laki-laki di antara jin, maka jin-jin itu menambah bagi mereka dosa dan kesalahan. (Al-Jin 72:6)''}}
Baris 122 ⟶ 306:
 
== Referensi ==
 
=== Catatan kaki ===
{{reflist|3}}
 
=== Daftar pustaka ===
 
* {{Cite book|last=asy-Sya'rawi|first=M. Mutawalli|date=2007|title=Anda Bertanya Islam Menjawab|location=Jakarta|publisher=Gema Insani|isbn=978-602-250-866-3|editor-last=Basyarahil, U., dan Legita, I. R.|translator-last=al-Mansur|translator-first=Abu Abdillah|ref={{sfnref|asy-Sya'rawi|2007}}|url-status=live}}
 
== Pranala luar ==
* [https://konsultasisyariah.com/30213-darah-haid-makanan-jin.html Darah Haid Makanan Jin? di Konsultasisyariah.com]
* [http://asysyariah.com/perbedaan-antara-jin-setan-dan-iblis.html Perbedaan Antara Jin, Setan dan Iblis di Asy-Syariah.com] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20130121065536/http://asysyariah.com/perbedaan-antara-jin-setan-dan-iblis.html |date=2013-01-21 }}
* [http://www.konsultasisyariah.com/apakah-jin-bisa-mati/ Apakah Jin bisa mati di Konsultasisyariah.com]
* Sedikit Tentang Jin karya Muhammad Hanafi Maksum, [[Jakarta]]. Sumber: Lembaran Dakwah Uswatun Hasanah No. 915/Th. XIX, Jum'at ke-1, 7 ''Rabiul Akhir'' 1427 H / 5 Mei 2006 M.
{{Authority control}}
 
[[Kategori:Mitologi Islam]]
[[Kategori:Mitologi Nusantara]]
[[Kategori:Kata dan frasa Arab]]
[[Kategori:MakhlukJin| mitologis]]