Kontrapung: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Pengembalian manual Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
 
(124 revisi perantara oleh 46 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1:
{{rapikan}}
Kontrapun Musik'''Kontrapung''' (dalam [[bahasa Inggris]]: Counterpoint''counterpoint'', dalam [[bahasa Belanda]]: Kontrapunt''kontrapunt'') adalah salah satu teori musik yang mengajarkan seni susunan melodi banyak (polyphony[[polifoni]]). Kontrapung lahir disebelum Era [[Barok]] (1600-1750), yang berpuncak dengan karya [[Johann Sebastian Bach]] (1685-1750).
 
== Sejarah Lahirnyalahirnya Kontrapung Kontrapun==
==== Notasi Gregorian Tahuntahun 590= ===
Notasi musik lahir pada tahun 590 yang disebut Notasi Gregorian, yang ditemukan oleh Paus Gregorius Agung. Gregori, di mana sebelumnyaSebelumnya musik mengalami kegelapan tidak adamemiliki peninggalan tertulis. Pada masa hidupnya Paus GregoriGregorius telah menyalin ratusan lagu-lagu Gereja dalam Notasinotasi Gregorian tersebut. Notasi ini memekaimemakai 4 garis sebagai balok not, tetapi belum ada notasi iramanya (hitungan berdasarkan perasaan penyanyi). Di sini sifat lagu masih sebagai lagu tunggal atau monofoni.
 
==== Musik Organumorganum 1150-1400= ===
====Notasi Gregorian Tahun 590====
Notasi musik lahir pada tahun 590 yang disebut Notasi Gregorian, yang ditemukan oleh Paus Agung Gregori, di mana sebelumnya musik mengalami kegelapan tidak ada peninggalan tertulis. Pada masa hidupnya Paus Gregori telah menyalin ratusan lagu-lagu Gereja dalam Notasi Gregorian tersebut. Notasi ini memekai 4 garis sebagai balok not, tetapi belum ada notasi iramanya (hitungan berdasarkan perasaan penyanyi. Di sini sifat lagu masih sebagai lagu tunggal atau monofoni.
 
====Musik Organum 1150-1400====
Pada awalnya orang menyanyi dengan nada yang sama, atau disebut dengan organum, nada atas dinyanyikan oleh wanita atau anak-anak, sedangkan nada rendah dinyanyikan oleh laki-laki. Di sini terjadi susunan lagu berjarak oktaf, suara tinggi (wanita/anak-anak) dan suara rendah (laki-laki).
 
==== Musik Diafonidiscant 1400-1600= ===
Ternyata tidak semua dapat mengikuti suara tinggi atau suara rendah.Oleh sebab itu diputuskan untuk membuat suara yang kuart lebih rendah mengikuti melodi, kuart tinggi maunpun kuart rendah, dan musik yang demikian ini disebut musik diafoni (dia=dua, foni=suara).
 
==== Basso Ostinatoostinato Tahun 1600= ===
Orang-orang Italia pada tahun sekitar 1600 menemukan apa yang disebut Basso Ostinato atau Bass yang bergerak gendengdengan ataupola yang gilasama, berupa rangkaian nada-nada yang bergerak selangkah demi selangkah ke bawah atau ke atas, kemudiakemudian diulang pada rangkaian nada lain secara sama.
 
==== Musik Polifonipolifoni Era Barok 1600-1750= ===
Ternyata suara yang mengikuti sama dengan melodi menjadi membosankan, maka mulailah suara tidak bergerak secara sejajar, maka mulailahtetapi dengan arah yang berlawanan. Komponis Giovani Perluigi da Palestrina (1515-1594) adalah perintis tentang hal ini, dan disusun teori mengenai musik melodi banyak (polifoni), sehingga setiap nada atau titik (punctus=point) bergerak secara mandiri atau berlawanan (counter), di sinilah lahir teori kontrapunkontrapung. (counterpoint=kontrapunt)Palestrina menyusun buku yang pertama tentang teori kontrapung ini.
 
JohanJohann Sebastian Bach (1685-1750) adalah salah satu empu musik polifoni dengan teknik kontrapunkontrapung yang sangat tinggi, karemakarena disusun seperti matematik. Hampir semua komponis Era Barok (1600-1750) menyusun dengan teknik kontrapunkontrapung, misalnya George Frederic HandleHandel (1685-1759) dari Inggris, JeanAntonio RemeauVivaldi (1678 - 1741) dari PernacisItalia, Correliyang darilain ItaliGeorge Philipp Telemann, dlsb.Arcangelo LaguCorelli, rakyatHenry denganPurcell, gayaDomenico polifoniScarlatti, adalahJean-Philippe PapaRameau, Yakobdsb.
 
Sebagai contoh lagu rakyat dengan gaya polifoni adalah Bapak Yakub.
 
Pada awalnya orang menyusun dengan KontrapunKontrapung Terikat atau Strict Counterpoint, namun kemudian menadapat kebebasan berdasarkan teori KontrapunKontrapung Bebas atau Free Counterpoint.
 
==== Musik Homofonihomofoni Eraera Klasikklasik 1750-1825= ===
Selanjutnya pada Era Klasik (1750-1825) ditemukan susunan akord yang berdasarkan tri-suara (triad), selanjutnya berkembang dengan empat suara atau lebih. Musik yang demikian ini disebut Musik Homofoni, sehingga kontrapunkontrapung menjadi variasi melodi yang kontrapuntiskontrapungtis.
 
Para komponis Era Klasik (1750-1825) adalah Carl Philipp Emmanuel Bach dan Johann Christian Bach (anak-anak JS Bach yang tidak mengikuti sang ayah yang polifoni), Johann Stamitz, Franz Joseph Haydn, Wolfgang Amadeus Mozart, Luigi Boccherini, Christoph von Gluck, Franz Schubert, dan Ludwig van Beethoven.
 
Musik Era Klasik didominasi dengan karya Konserto, Sonata, Symphony, Variasi, Lagu (Lied), dlsb.
 
== Teori Kontrapung Dasar (1600 - 1750) ==
 
==== Canto Fermus (CF) atau Lagulagu dasar Dasar====
Dalam menyusun KontrapunKontrapung dikenal apa yang disebut Canto Fermus (CF) atau Lagu Utama sebagai patokan, yaitu merupakan arahan jalannya rangkaian kontrapunkontrapung di mana melodi lawan (kontrapunkontrapung) disusun. CF bisa berada di atas atau di bawah kontrapunkontrapung.
 
=== Kontrapung atau lagu berlawanan ===
Selanjutnya, kalau CF telah ditentukan, maka kontrapunkontrapung dapat disusun dengan anyaman di bawah ataupun di atas CF.
 
=== Lima pola kontrapung dasar ===
Ada lima pola pada ''kontrapung terikat'' (''strict counterpoint''), yaitu:<ref>''Dasar-Dasar KONTRAPUN MUSIK'', Sunaryo Joyopuspito, Bina Musik Remaja Jakarta, 2004</ref>
*<ref>''THE TheART ArtOF of CounterpointCOUNTERPOINT'', C. H. Kitson, Oxford Press, London, 1907, 1922, (1908, 1925, 1936, 1947)</ref>
<ref>''FUNDAMENTAL OF COUNTERPOINT'', D.O. Morris, Oxford Press, London 1927</ref>
<ref>''PRACTICAL COUNTERPOINT'', Stewart Macpherson, London 1958</ref>
 
1. Pola I (''Species I''): Nada kontrapung sama dengan nada CF durasinya, sehingga satu nada kontrapung dihadapkan berdursasi sama dengan nada CF
 
[[Berkas:species1.png|pus|350px|jmpl|Contoh ''Pola I'']]
====Musik Polifoni Era Barok 1600-1750====
Ternyata suara yang mengikuti sama dengan melodi menjadi membosankan, maka mulailah suara tidak bergerak secara sejajar, maka mulailah dengan arah yang berlawanan. Komponis Giovani Perluigi da Palestrina (1515-1594) adalah perintis tentang hal ini, dan disusun teori mengenai musik melodi banyak (polifoni), sehingga setiap nada atau titik (punctus=point) bergerak secara mandiri atau berlawanan (counter), di sinilah lahir teori kontrapun (counterpoint=kontrapunt).
 
2. Pola II (''Species II''): Nada Kontrapung berdurasi 1/2 dengan nada CF, sehingga dua nada kontrapung dihadapkan dengan satu nada CF,
Johan Sebastian Bach (1685-1750) adalah salah satu empu musik polifoni dengan teknik kontrapun yang sangat tinggi, karema disusun seperti matematik. Hampir semua komponis Era Barok (1600-1750) menyusun dengan teknik kontrapun, misalnya George Frederic Handle dari Inggris, Jean Remeau dari Pernacis, Correli dari Itali, dlsb. Lagu rakyat dengan gaya polifoni adalah Papa Yakob.
 
[[Berkas:species2.png|pus|350px|jmpl|Contoh: ''Pola II'']]
Pada awalnya orang menyusun dengan Kontrapun Terikat atau Strict Counterpoint, namun kemudian menadapat kebebasan berdasarkan teori Kontrapun Bebas atau Free Counterpoint.
 
3. Pola III (''Species III''): Nada Kontrapung berdurasi 1/4 dengan nada CF, sehingga empat nada kontrapung dihadapkan dengan satu nada CF,
====Musik Homofoni Era Klasik 1750-1825====
Selanjutnya pada Era Klasik (1750-1825) ditemukan susunan akord yang berdasarkan tri-suara (triad), selanjutnya berkembang dengan empat suara atau lebih. Musik yang demikian ini disebut Musik Homofoni, sehingga kontrapun menjadi variasi melodi yang kontrapuntis.
 
[[Berkas:species3.png|pus|350px|jmpl|Contoh: ''Pola III'']]
 
4. Pola IV (''Species IV''): Nada Kontrapung disusun dengan Penundaan, sehingga satu nada kontrapung dihadapkan dengan penundaan terhadap satu nada CF,
==Teori Kontrapun Dasar==
 
[[Berkas:species4.png|pus|350px|jmpl|Contoh: ''Pola IV'']]
====Canto Fermus (CF) atau Lagu Dasar====
Dalam menyusun Kontrapun dikenal apa yang disebut Canto Fermus (CF) atau Lagu Utama, yaitu merupakan arahan jalannya rangkaian kontrapun di mana melodi lawan (kontrapun) disusun. CF bisa berada di atas atau di bawah kontrapun.
 
5. Pola V (''Species V''): Sulaman bebas dari Kontrapung terhadap CF, sehingga di sisni terjadi sulaman bebas dari nada-nada kontrapung terhadap satu nada CF.
====Kontrapun atau Lagu Berlawanan====
Selanjutnya, kalau CF telah ditentukan, maka kontrapun dapat disusun dengan anyaman di bawah ataupun di atas CF.
 
[[Berkas:species5.png|pus|350px|jmpl|Contoh: ''Pola V'']]
====Lima Pola Kontrapun Dasar====
Ada lima pola yang dapat disusun, yaitu:
1. Pola I: Nada kontrapun sama dengan nada CF durasinya
2. Pola II: Nada Kontrapun berdurasi 1/2 dengan nada CF
3. Pola III: Nada Kontrapun berdurasi 1/4 dengan nada CF
4. Pola IV: Nada Kontrapun disusun dengan Penundaan
5. Pola V: Sulaman bebas dari Kontrapun terhadap CF.
 
== Free Counterpointcounterpoint atau Kontrapunkontrapung bebas Bebas==
KontrapunPerlu diketahui bahwa Kontrapung Bebas (''Free Counterpoint'') <ref>''FREE COUNTERPOINT'', William Lovelock, Norwick England 1955</ref> disusun menurut perasaan namun masih beralur pada aturan kontrapunkontrapung yang berlaku, di sini secara leluasa agar diperoleh KontrapunKontrapung yang indah. Pada Era Klasik (1750-1826) dan Era Romantik (1820-1910), kontrapunkontrapung bebas dikembangkan dan banyak dipergunakan, hal ini menjadi keindahan sulaman anti melodi terhadap melodi utama.
 
== Referensi ==
{{reflist}}
{{Authority control}}
 
[[Kategori:Musik]]
* The Art of Counterpoint, C. H. Kitson, Oxford Press, London, 1907, 1922, (1908, 1925, 1936, 1947)
* Free Conterpoint, Williams Lovelock, Norwich, England, 1952
* Counterpoint, Stewart Mc Phersson,Stainer and Bell, London, 1955
* Fundamental of Counterpoint, M. O. Morris, Oxford Press, London, 1925
* The Evolution of Harmony, C. H. Kitson, Oxford Press, London, 1930
* Dasar-dasar Kontrapun, Sunaryo Joyopuspito, Jakarta, 2004