Siti Hardijanti Rukmana: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
(137 revisi perantara oleh 58 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 1:
{{Infobox Officeholder
| honorific-prefix =
| name = Siti Hardijanti Rukmana
| image = Tutut Soeharto, Antara TV, 00.35.jpg
| imagesize =
| caption =
| office = Menteri Sosial Indonesia
| order = ke-
| term_start = 14 Maret 1998
| term_end = 21 Mei 1998
| president = [[Soeharto]]
| predecessor = [[Endang Kusuma Inten Soeweno]]
| successor = [[Justika Baharsjah]]
| office1 = Anggota [[Majelis Permusyawaratan Rakyat Republik Indonesia]]
| term_start1 = 1 Oktober 1992
|
| predecessor1 =
| successor1 =
| office2 = [[Daftar Ketua Umum Palang Merah Indonesia|Ketua Umum Palang Merah Indonesia]] ke-10
| term_start2 = 1992
| term_end2 = 1998
| predecessor2 = [[Ibnu Sutowo]]
| successor2 = [[Mar'ie Muhammad]]
| office3 = [[Daftar pasangan Presiden Indonesia|Ibu Negara Republik Indonesia]]<br><small>(pelaksana tugas)<small>
| term_start3 = 28 April 1996
| term_end3 = 21 Mei 1998
| president3 = Soeharto
| predecessor3 = [[
| successor3 = [[
| office4
|
| term_start4 =
| term_end4 =
| predecessor4 = ''Jabatan baru''
| successor4 = Tito Sulistio
|
|
| birth_place = [[Daerah Khusus Ibukota Jakarta|Jakarta]], Indonesia
|
|
|
| party = {{parpolicon|Golkar}} (sampai 1998)<br>{{parpolicon|PKPB}} (2002–2014)<br>{{parpolicon|Berkarya}} (sejak 2018)
| spouse = {{marriage|Indra Rukmana|1972}}
| children = <!-- Baris ini diisi hanya jumlah anak; hanya nama anak yang secara independen sudah terkenal atau telah memiliki artikelnya di Wikipedia; bila ada rujukan/referensi, uraikan pada artikel --> 3
| relatives = [[Keluarga Soeharto]]
| nationality =
| parents = [[Soeharto]] (ayah)<br />[[Siti Hartinah]] (ibu)
| partner =
| residence =
| alma_mater = [[Universitas Trisakti]]
| occupation =
| awards = [[Bintang Mahaputera Pratama]]<ref name="Daftar WNI yang Mendapat Tanda Kehormatan Bintang Mahaputera tahun 1959 s.d. 2003">{{cite book |title=Daftar WNI yang Mendapat Tanda Kehormatan Bintang Mahaputera tahun 1959 s.d. 2003 |url=https://cdn.setneg.go.id/_multimedia/document/20180910/41462-Bintang_Mahaputera_tahun_1959-2003.pdf |accessdate=2020-12-19}}</ref>
| net_worth = <!--[[US$]]210 juta (2019)<ref name=Merdeka>{{cite web|title=Tutut Soeharto|url=https://www.merdeka.com/uang/tiga-anak-presiden-soeharto-ada-di-jajaran-orang-terkaya-ri-total-hartanya-rp-16-t.html/|website=Merdeka}}</ref>-->
}}
'''Siti Hardijanti Hastuti Rukmana
[[Berkas:Menteri Perempuan dalam Kabinet Pembangunan VII.jpeg|Menteri Perempuan dalam Kabinet Pembangunan VII (1998). Tuti Alawiyah (Menteri Urusan Wanita), Tutut Soeharto (Mensos), Justika Baharsjah (Menteri Pertanian)|jmpl|250px]]
== Keluarga ==
Siti Hardijanti Hastuti terlahir sebagai anak sulung dari pasangan [[Soeharto]] dan [[Siti Hartinah]]. Nama Tutut berasal dari panggilan masa kecilnya. Pada awalnya, ia sering dipanggil ''Tuti'', kependekan dari Hastuti. Namun karena terkadang ia tidak merespon saat dipanggil, ayahnya membujuk dengan bunyi kereta api ''Tut tut tut''. Lambat laun panggilan ini terus melekat, menjadi ''Tutut''. <ref> [https://news.espos.id/tahukah-anda-siti-hardijanti-rukmana-dipanggil-tutut-937932 Tahukah Anda, Siti Hardiyanti Rukmana Dipanggil Tutut] </ref>
Ia menikah dengan salah satu pendiri [[Global Mediacom|Bimantara Citra]] dan mantan komisaris [[RCTI]], [[Indra Rukmana]] dan dikaruniai tiga orang anak, yaitu Dandy Nugroho Hendro Maryanto (Dandy), Danty Indriastuti Purnamasari (Danty), dan Danny Bimo Hendro Utomo (Danny).
== Karier bisnis ==
[[File:Staatsbezoek Indonesische president Suharto aan Nederland (3-9 tm 4-9-1970). Ga, Bestanddeelnr 021-0233.jpg|jmpl|Siti Hardiyanti Hastuti mendampingi ayah dan ibunya dalam kunjungan kenegaraan ke Belanda pada 3 September 1970]]
Tutut membangun sebagian kekayaannya sebagai pemegang saham utama Grup Citra Lamtoro Gung, dengan kepemilikan di lebih dari 90 perusahaan mulai dari telekomunikasi hingga infrastruktur, termasuk proyek jalan tol di [[Indonesia]], [[Myanmar]], dan [[Filipina]]. Sebagian besar jalan tol di Indonesia dibangun dan dioperasikan oleh [[Badan Usaha Milik Negara]] [[Jasa Marga]], dengan markup yang tidak terhitung jumlahnya dan peluang untuk melakukan skimming dan pencurian bagi oligarki ketika proyek tersebut selesai. Pada tahun 1989, Soeharto mengeluarkan keputusan yang memberikan putrinya Tutut 75% keuntungan dari seluruh jalan tol yang dioperasikan kelompoknya bersama Jasa Marga, sehingga semakin meningkatkan biaya.<ref name="Winters2011">{{cite book|author=Jeffrey A. Winters|title=Oligarchy|url=https://books.google.com/books?id=trsFIM5h3P8C&pg=PA167|date=18 April 2011|publisher=[[Cambridge University Press]]|isbn=978-1-139-49564-6|page=167}}</ref> Majalah [[Time (majalah)|''Time'']] dalam cerita sampul Mei 1999 berjudul Suharto Inc. memperkirakan kekayaannya mencapai $700 juta.<ref>{{cite news|title=Suharto Inc.|url=http://edition.cnn.com/ASIANOW/time/asia/magazine/1999/990524/cover1.html|newspaper=Time magazine|date=May 24, 1999}}</ref>
Pada Januari 2000, [[Badan Penyehatan Perbankan Nasional]] (BPPN) menyita aset tanah senilai [[Rupiah|Rp]]216,8 miliar milik PT Sinar Slipi Sejahtera (SSS) milik Tutut. Tanah tersebut telah digadaikan oleh PT SSS kepada Bapindo sebagai jaminan.<ref>[http://www.highbeam.com/doc/1G1-60086772.html IBRA seizes assets of Tutut Suharto.(Brief Article)(Statistical Data Included)]. ''Indonesian Investment Highlights''. January 1, 2000</ref> Pada 19 Februari 2001, Tutut dilarang meninggalkan Indonesia selama satu tahun karena tuduhan korupsi. Langkah hukum terhadap mantan keluarga pertama Indonesia itu karena janji Presiden [[Abdurrahman Wahid]] untuk mengadili para pelaku korupsi selama 32 tahun kekuasaan Soeharto.<ref>{{cite news|title=Suharto daughter faces corruption probe|url=http://news.bbc.co.uk/2/hi/asia-pacific/1179841.stm|newspaper=BBC News|date=February 20, 2001}}</ref>
== Karier publik ==
Pada era 80-an, ia pernah mempelopori terbentuknya [[Kirab Remaja]] yang bertujuan untuk memupuk rasa cinta [[tanah air]] di kalangan remaja dan memperkenalkan suatu organisasi berbasis agama seperti [[Rohani Islam]] atau '''ROHIS''' sebagai wadah organisasi yang mencetak generasi beriman.{{cn}}
Tutut menjabat sebagai Ketua Koordinator Bidang (Korbid) Pemberdayaan Wanita DPP Partai Golkar pada tahun 1992–98. Setelah kematian ibunya pada tahun 1996, ia dianggap sebagai [[Ibu Negara Indonesia]]. Selain itu, Suharto mengangkatnya sebagai [[Menteri Sosial Republik Indonesia|Menteri Sosial]] pada bulan Maret 1998 dalam [[Kabinet Pembangunan VII|kabinet terakhirnya]] yang berumur pendek. Diyakini dia telah merawatnya sebagai penggantinya.<ref>{{cite book|last=Friend|first=Theodore|title=Indonesian Destinies|date=July 2009|page=325|isbn=9780674037359|url=https://books.google.com/books?id=_w6Mn4xRLt8C&pg=PA311}}</ref> Menyusul jatuhnya ayahnya pada bulan Mei 1998, Golkar pada bulan Juli mengumumkan telah menarik kembali Tutut, saudara laki-lakinya [[Bambang Trihatmodjo]] dan [[Hutomo Mandala Putra|Hutomo 'Tommy' Mandala Putra]] serta istri Bambang [[Halimah Agustina Kamil|Halimah]] dari [[Majelis Permusyawaratan Rakyat]] (MPR).<ref>{{cite news|title=Suharto's relatives recalled from people's assembly|url=http://www.thefreelibrary.com/Suharto%27s+relatives+recalled+from+people%27s+assembly-a050189435|date=July 17, 1998}}</ref>
Pengurus Partai Golkar pada tahun 2008 mengatakan mereka tidak akan keberatan jika anak-anak Soeharto, terutama Tutut, bergabung kembali dengan pengurus partai, asalkan mereka tidak terlibat dalam kasus hukum apa pun yang belum terselesaikan.<ref>{{cite news|title=Golkar Siap Tampung Tutut|url=http://nasional.inilah.com/read/detail/11154/golkar-siap-tampung-tutut#.UlBGcVPHDws|date=February 8, 2008}}</ref> Wakil Sekretaris Jenderal Partai Golkar Rully Chairul Anwar mengatakan Tutut, Bambang Trihatmodjo, dan adiknya [[Titiek Soeharto]] masih tercatat sebagai anggota Golkar meski berstatus anggota nonaktif.<ref>{{cite news|title=Tutut, Titiek & Bambang Masih Anggota Golkar|url=http://politik.news.viva.co.id/news/read/9370-tutut__titiek___bambang_masih_anggota_golkar|date=November 14, 2008}}</ref>
== Aspirasi presiden ==
Tutut berencana mencalonkan diri sebagai presiden pada [[pemilihan umum presiden Indonesia 2004|pemilihan umum presiden 2004]] melalui tiket [[Partai Karya Peduli Bangsa]] (PKPB).<ref>{{cite news|title=Tutut may join presidential race|url=http://www.thejakartapost.com/news/2004/05/08/tutut-may-join-presidential-race.html|newspaper=The Jakarta Post|date=May 8, 2004}}</ref> Partai ini didukung oleh mantan pejabat-pejabat [[Orde Baru]] yang dikenal sangat dekat dengan Soeharto, seperti Jenderal (Purn.) [[R. Hartono]]. Namun, Tutut tidak bisa mencalonkan diri karena buruknya kinerja PKPB pada [[pemilihan umum legislatif Indonesia 2004|pemilihan umum 2004]]. Partai ini hanya meraih 2,1% suara terbanyak, sehingga hanya memperoleh dua kursi di [[Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia|Dewan Perwakilan Rakyat]] (DPR). Pada saat itu, partai politik harus memperoleh sedikitnya 5% suara terbanyak atau 3% kursi di DPR untuk mengajukan calon presiden, atau mereka dapat berkoalisi dengan partai lain. Pemilu tersebut akhirnya dimenangkan oleh mantan Jenderal [[Susilo Bambang Yudhoyono]], mengalahkan petahana populer [[Megawati Soekarnoputri]].
Pada pemilu tahun 2009, PKPB hanya meraih 1,4% suara rakyat, kehilangan dua kursi di parlemen dan gagal lolos ke pemilu tahun 2014.<ref name="Lansford2015">{{cite book|author=Tom Lansford|title=Political Handbook of the World 2015|url=https://books.google.com/books?id=yNGfBwAAQBAJ&pg=PT2794|date=24 March 2015|publisher=CQ Press|isbn=978-1-4833-7155-9|pages=2794–}}</ref>
== Aktivisme ==
Di samping sebagai politisi, Mbak Tutut juga dikenal sebagai pengusaha dan menjadi ketua maupun pelindung berbagai organisasi.
Dia aktif dibidang kegiatan sosial dibawah naungan Yayasan Dharmais. Bersama adiknya [[Siti Hutami Endang Adiningsih]] atau Mamiek Soeharto mereka membantu operasi katarak bagi masyarakat tidak mampu di daerah 3T (Tertinggal, Terdepan dan Terluar). Mulai didirikan pada 1976 Yayasan ini memberi manfaat bagi 140.000 orang..<ref>{{cite news|url=https://m.tribunnews.com/regional/2019/04/12/yayasan-dharmais-gelar-operasi-katarak-dan-bibir-sumbing-gratis-di-ntt|title=Yayasan Dharmais Gelar Operasi Katarak dan Bibir Sumbing Gratis di NTT|author=Eko Sutriyanto|publisher=[[Tribunnews]]|date=12-04-2019}}</ref>
== Kasus ==
Pada tahun 2010, Tutut menggugat atas kepemilikan saham [[MNCTV]] seiring dengan pengalihan stasiun televisi TPI ke MNCTV. Tutut menggugat PT Berkah Karya Bersama (BKB) dan PT Sarana Rekatama Dinamika (SRD), dua anak usaha [[Media Nusantara Citra]] senilai Rp 3,4 triliun. MNC dituding telah mengambil alih kepemilikan saham Mbak Tutut di PT Cipta Televisi Pendidikan Indonesia yang dimiliki secara sepihak.<ref>{{cite news|url=http://www.detikfinance.com/read/2010/02/02/141640/1291143/6/mbak-tutut-gugat-mnc-rp-34-triliun|title=Mbak Tutut Gugat MNC Rp 3,4 Triliun|author=Ari Saputra|publisher=Detik Finance|date=2 Februari 2010}}</ref> Namun
Tanggal
== Kepemilikan perusahaan ==
* TPI, mengudara pertama kali pada tahun 1991 dan berubah nama menjadi [[MNCTV]] pada tanggal 20 Oktober 2010
* Tabloid [[Wanita Indonesia]], terbit pertama kali pada tahun 1989 dan ditutup terbit pada tahun 2019
* Radio 103.4 DFM, mengudara pertama kali pada akhir dasawarsa 1980an dengan nama "Terminal Musik Indonesia" (TMI)
* [[Indika Group]], didirikan pertama kali pada tahun 1996
* Bimantara Citra, didirikan pertama kali pada tahun 1981 dan berubah nama menjadi [[Global Mediacom]] pada tanggal 27 Maret 2007
==Penghargaan==
* [[File:Bintang Mahaputera Pratama rib.svg|70px]] [[Bintang Mahaputera Pratama]] (11 Agustus 1997)<ref name="Daftar WNI yang Mendapat Tanda Kehormatan Bintang Mahaputera tahun 1959 s.d. 2003"/>
==
* [[Tommy Soeharto]]
* [[Lulu Tobing]]
* [[Titiek Soeharto]]
* [[Indra Rukmana]]
== Referensi ==
Baris 93 ⟶ 112:
{{S-start}}
{{s-off}}
{{kotak suksesi|jabatan=[[Daftar pasangan Presiden Indonesia|Pelaksana tugas Ibu Negara Republik Indonesia]] |tahun = 1996-1998|pendahulu=[[Siti Hartinah|Siti Hartinah Soeharto]]|pengganti=[[Hasri Ainun Besari|Hasri Ainun Habibie]]}}
{{kotak suksesi|jabatan=[[Menteri Sosial Republik Indonesia]]|pendahulu=[[Endang Kusuma Inten Soeweno]]|pengganti=[[Justika Baharsjah]]|tahun=1998}}
{{s-other}}
Baris 99 ⟶ 119:
{{Ibu Negara Indonesia}}
{{Soeharto}}
{{Kabinet Pembangunan VII}}
{{lifetime|1949||Rukmana, Siti Hardijanti}}
[[Kategori:
[[Kategori:Tokoh dari Surakarta]]
[[Kategori:Tokoh Jawa Tengah]]
[[Kategori:
[[Kategori:
[[Kategori:
[[Kategori:Politikus perempuan Indonesia]]
[[Kategori:Politikus Partai Golongan Karya]]
[[Kategori:Politikus Partai Berkarya]]
[[Kategori:Aktivis pemberdayaan perempuan Indonesia]]
[[Kategori:Filantropis Indonesia]]
[[Kategori:Sosialita Indonesia]]
[[Kategori:Tokoh Angkatan 66]]
[[Kategori:Tokoh Orde Baru]]
[[Kategori:Anggota DPR RI 1992–1997]]
[[Kategori:Anggota DPR RI 1997–1999]]
[[Kategori:Menteri Sosial Indonesia]]
[[Kategori:Penerima Bintang Mahaputera Pratama]]
|