Luk thung: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
k Bot: Mengganti kategori Musik Thailand dengan Musik di Thailand |
|||
(10 revisi perantara oleh 5 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 1:
{{italic title}}
{{Infobox music genre
|name=''Luk thung''
Baris 16 ⟶ 17:
Lagu-lagu ''Luk thung'' biasanya berisi lirik yang puitis dan menggambarkan gaya hidup pedesaan, kebudayaan dan pola sosial di Thailand. Lagu-lagu tersebut dinyanyikan dengan penggunaan [[vibrato]] dan aksen yang unik, serta diiringi dengan instrumen-instrumen barat seperti [[Instrumen musik tiup logam|''brass'']] dan [[instrumen elektronik]], bersamaan dengan [[Instrumen musik tradisional Thailand]] seperti [[khene|khaen]] dan [[phin]]. Tema-tema yang muncul dalam lagu-lagu ''luk thung'' biasanya adalah kemiskinan desa, romantisme cinta, keindahan pemandangan desa, kepercayaan agama, budaya tradisional, dan krisis politik.
Rekaman pertama yang dianggap sebagai ''luk thung'' adalah, lagu ''"Mae Saao Chaao Rai"'' ('Petani Wanita'), yang dikarang oleh Hem Vejakorn untuk Suraphol Sombatcharoen pada tahun 1938. Lagu ini merupakan lagu tema untuk [[drama radio]] berjudul ''"Saao Chaao Rai"'' ('Petani Wanita'). Istilah ''luk thung'' pertama kali dipopulerkan pada 1 Mei 1964 oleh Chamnong Rangsikul yang membawakan program televisi ''"Phleng Luk Thung"'' yang tayang di [[Channel 4]].<ref name="คอลัมน์ รู้ไปโม้ด">Mitchell, J.L. (2015). Luk Thung The Culture and Politics of Thailand's Most Popular Music, Silkworm Books, Bangkok
== Sejarah ==
=== Asal ===
[[
''Luk thung'' berasal dari ragam musik yang lebih lama yaitu ''[[phleng Thai sakon]]'', yang mengadopsi karakteristik musik barat seperti
Selama pemerintahan [[Perdana menteri|
Pada tahun 1944, tarian ''[[Romvong|Ramvong]]'' dikenalkan oleh [[Departemen Seni Rupa]] pemerintahan Phibunsongkhram dalam bentuk sepuluh ''"Ramvong Matrathan"'' ('tarian melingkar standar') untuk menyaingi tarian barat. Hal ini muncul setelah Phibunsongkhram dan istrinya, La-iat, melihat tarian penampilan tarian ''"Ramthon"'' ('Tarian gendang') saat mengunjungi [[Phetchabun|Provinsi Phetchabun]] dan wilayah-wilayah di sekitarnya. Catatan pengamatan yang dilakukan oleh La-iat yang menjadikan dasar pembentukan ''Ramvong Matrathan'' tersebut. Hal inilah yang menjadi titik awal cikal-bakal ''luk thung''
=== Generasi pertama ===
Setelah Perang Dunia II, Thailand mengalami [[Ekspansi ekonomi Pasca Perang Dunia II|pertumbuhan ekonomi]] yang menyebabkan [[inflasi]] di seluruh penjuru negara, dan mengakibatkan krisis pasokan beras. Namun, industri hiburan pulih dengan cepat, sehingga para artis dapat menlanjutkan karier musiknya. [[Akibat dari Perang Dunia II|Perang Dunia II]] memberikan pengaruh pada tren musik, lebih tepatnya lirik yang dibentuk dari masa-masa ini banyak membahas krisis sosial dan tekanan pemerintah setelah perang, selain juga ada bahasan ekonomi dan politik.
Generasi pertama ini muncul pada periode 1945 hingga 1957. Gaya baru musik ''Sakon'' ini bercabang menjadi dua yaitu ''Luk Thung'' yang terkenal di pedesaan dan ''[[Luk Krung]]'' (berati "Anak kota") di perkotaan. Bentuk awal ''luk thung'' disebut ''phleng talat'' ('musik pasar'), atau juga disebut ''phleng chiwit'' ('musik kehidupan'). Istilah ''phleng talat'' digunakan untuk lagu ''luk thung'' yang populer di pasar-pasar dan festival-festival. Sedangkan ''phleng chiwit'' digunakan untuk merujuk pada lagu ''luk thung'' yang isi liriknya merefleksikan gaya hidup dan bahasan yang bersifat sosial. Artis ''phleng chiwit'' yang awal terkenal adalah Saeng Napha Boonra-Sri, Saneh Komanchun, dan [[Suraphol Sombatcharoen]].
Istilah ''luk thung'' semakin terkenal pada tahun 1964. Berdasarkan Prakob Chaipipat, manajer saluran televisi Channel 4, "pada 11 Mei 1964, Jumnong Rangsikul membuat program televisi bernama ''"Phleng Chao Baan"'' ('lagu rakyat') dan mendatangkan tiga artis ''phleng talat'' yaitu, Porm Pirom, [[Pongsri Woranuch]], dan Toon Tongjai. Namun, program ini dihentikan oleh Ajin Panjapan, karena respon yang kurang memuaskan. Pada Desember 1964, Jumnong Rangsikul menghidupkan kembali program ini dan berganti nama menjadi ''"Phleng Luk Thung"'' ('Anak musik alam terbuka'). Setelah berjalan enam bulan barulah tayangan ini mendapat respon yang baik dari masyarakat. Lebih dari itu, program ini membuat acara televisi bertajuk ''luk thung'' menjadi tren. ''"Luk Thung Krung Thai"'' ('Luk thung
=== Era emas ''luk thung'' ===
[[Suraphol Sombatcharoen]] menjadi tokoh yang berperan penting dalam perilisan rekaman-rekaman lagu ''luk thung'' pada akhir 1950-an, menjadikan ''luk thung'' meraih popularitas tertingginya. Hal ini menjadikannya sebagai "Raja ''Luk Thung''". Ia menciptakan lebih dari 100 songs, termasuk hits pertamanya, ''"Nam Da Sow Vienne"'' ('Air Mata Wanita Laos') dan lagu lainnya seperti ''"Sieow Sai"'' ('Nyeri sakit perut'), ''"Kong Bplom"'' ('Barang Palsu') dan ''"Sao Suan Taeng"'' ('Perempuan di Kebun Mentimun').
Pada Februari 1966, [[Somyot Thassanaphan]] menjadi artis ''luk thung'' pertama yang memenangkan ''Thai Royal Golden Disk Award'' dengan lagu ''"Chor Tip Ruang Tong"'' ('Buket Emas dari Tuhan'), yang dikarang [[Payong Mookda]].
=== Era film musikal ===
Pada 1970, setelah diluncurkannya film berjudul "[[Monrak luk thung|Monrak Luk Thung]]" ('Mantra Cinta ''Luk Thung'''), yang disutradarai oleh Rangsi Thatnopyak dan dibintangi [[Mitr Chaibancha]] dan [[Petchara Chaowarat]], semakin mempopulerkan ''luk thung'' ke seluruh penjuru Thailand. Hal ini juga menyebabkan meningkatnya film-film yang menampilkan musik ''luk thung'' didalamnya dan memberi kesempatan kepada artis-artis baru. Beberapa film lain yang terkenal adalahe ''"Mae Sri Phai"'' ('Ibu Sri Phai') dan ''"Thung Setti"'' ('Jutawan Desa'). Lalu ada lagi film berjudul "Tone", yang dibintangi artis pendatang baru kala itu, Sangthong Sisai. Lagu-lagu Sangthong berisi lagu dengan ritme dan tempo yang enerjik, salah satunya adalah lagu berjudul, ''"Lung Sang Thong"'' ('Paman Sang Thong').
Selama masa pemerintahan [[Thanom Kittikachorn]], lagu-lagu yang tercipta kebanyakan membahas pemerintahan yang korup. Lagu "Yom Mabarn Jao Ka" ('Raja Neraka') membuat penyanyinya [[Buppha Saichol]] menjadi artis yang sukses dikala itu karena membawakan materi lagu yang menunjukkan ketidaksetujuan terhadap pemerintah.
=== Konser dan ''Haang kreuang'' ===
Beberapa waktu belakangan, kelompok [[penari latar]] yang berpakaian ala barat (yang disebut ''haang kreung'') menjadi komponen esensial dari konser ''luk thung''. [[Pumpuang Duangjan]] adalah artis ''luk thung'' paling terkenal pada masa itu. Ia memelopori gaya baru musik tersebut dengan mencampurkan ''luk thung'' [[dengan musik pop Thailand]] sehingga menghasilkan dengan apa yang disebut ''luk thung'' elektronik. Lagu pertamanya adalah ''"Phleng Kaew Raw Pi"'' ('Kaew, tunggu aku'), yang diikuti oleh hits-hits lainnya. Ia lalu dianugerahi gelar "Ratu ''Luk Thung''".
Baris 89 ⟶ 90:
# [[Rung Suriya]]
# [[Chaiya Mitchai]]
# [[Monkaen Kaenkoon]]
# [[Jintara Poonlarp]]
# [[Pimpa Pornsiri]]
# [[Honey Sri-Isan]]
# [[Somjit Borthong]]
# [[Pornsak Songsaeng]]
# [[Siriporn Ampaipong]]
Baris 124 ⟶ 127:
== Lihat pula ==
* [[Musik Thailand]]
* [[Phleng Thai sakon]]
* [[Luk krung]]
Baris 132 ⟶ 135:
{{DEFAULTSORT:Luk Thung}}
[[Kategori:Musik di Thailand]]
|