Pengguna:Swarabakti/Terjemahan: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Swarabakti (bicara | kontrib) kTidak ada ringkasan suntingan Tag: Suntingan visualeditor-wikitext |
k Yamla memindahkan halaman Pengguna:Masjawad99/Terjemahan ke Pengguna:Swarabakti/Terjemahan: Automatically moved page while renaming the user "Masjawad99" to "Swarabakti" |
||
(6 revisi perantara oleh satu pengguna lainnya tidak ditampilkan) | |||
Baris 34:
Letusan yang menghasilkan kaldera ini pertama kali dikenali pada tahun 2003. Pada tahun 2004, sebuah penelitian menaksir bahwa volume letusan ini mencapai {{convert|10|km3}}.{{sfn|Vidal|Komorowski|Métrich|Pratomo|2015|p=3}} Riset mula-mula memperkirakan bahwa letusan pembentuk kaldera ini terjadi antara tahun 1210 dan 1300. Pada tahun 2013, Lavigne mengusulkan bahwa letusan ini terjadi antara bulan Mei dan Oktober 1257, dan menyebabkan [[perubahan iklim]] pada tahun 1258.{{sfn|Rachmat|Rosana|Wirakusumah|Jabbar|2016|p=109}} Beberapa desa di Lombok dibangung di atas timbunan aliran piroklastik sisa kejadian tahun 1257.<ref name="Lavigne2017"/>
==
Adanya letusan gunung berapi besar pada sekitar tahun 1257–1258 diketahui pertama kali melalui analisis terhadap [[inti es|sampel es hasil pengeboran]] dari wilayah kutub.<ref name="Science2013"/>{{sfn|Lavigne|Degeai|Komorowski|Guillet|2013|p=16742}} Menggunakan metode pengukuran keasaman termutakhir pada tahun 1980, sekelompok peneliti Denmark menemukan lonjakan konsentrasi sulfat dari berbagai masa{{sfn|Hamilton|2013|p=39}} pada sampel es dari Crête, [[Greenland]] (hasil pengeboran tahun 1974<ref name="Langway2008"/>) yang dihubungkan dengan timbunan abu [[riolit]]ik.{{sfn|Oppenheimer|2003|pp=417–418}} Lapisan es dari masa 1257–1258 menunjukkan jejak lonjakan sulfat terbesar ketiga yang ditemukan di Crête.{{sfn|Hammer|Clausen|Langway|1988|p=103}} Awalnya, para peneliti tersebut menduga bahwa deposit sulfat ini bersumber dari gunung berapi di dekat Greenland,{{sfn|Hamilton|2013|p=39}} tetapi catatan sejarah [[Islandia]] tidak menyebutkan adanya letusan gunung berapi pada sekitar tahun 1250. Ditambah lagi, pada tahun 1988 ditemukan bahwa sampel es dari [[Antarktika]] (tepatnya dari [[Byrd Station]] dan [[Kutub Selatan]]) juga mengandung jejak peningkatan sulfat dari kurun waktu yang sama dengan jejak dari Greenland.{{sfn|Hammer|Clausen|Langway|1988|p=104}} Lonjakan sulfat serupa juga ditemukan pada sampel es dari [[Pulau Ellesmere]], Kanada.{{sfn|Hammer|Clausen|Langway|1988|p=106}} Luasnya cakupan jejak sulfat Samalas membuat para ahli geologi menjadikannya sebagai penanda [[stratigrafi]]s bahkan sejak sebelum sumber letusannya diketahui.<ref name="OsipovaShibaev2014" />
Sampel-sampel es ini mengindikasikan lonjakan sulfat yang tinggi, diikuti dengan timbunan tefra,{{sfn|Narcisi|Petit|Delmonte|Batanova|2019|p=165}} dalam kurun waktu antara tahun 1257<ref name="Auchmann2015"/> hingga 1259.{{sfn|Narcisi|Petit|Delmonte|Batanova|2019|p=165}} Jejak lonjakan sulfat ini merupakan yang terbesar{{efn|Jejak lonjakan sulfat dari sekitar tahun 44 SM dan 426 SM, yang ditemukan di kemudian hari, memiliki ukuran yang sebanding.<ref name="Sigl2015"/>}} selama 7.000 tahun dan berukuran dua kali lebih besar daripada jejak yang dihubungkan dengan [[Letusan Tambora 1815|letusan Gunung Tambora pada tahun 1815]].<ref name="Auchmann2015"/> Dalam sebuah kajian dari tahun 2003, volume ekuivalensi batuan padat bagi letusan ini diperkirakan berkisar antara {{convert|200|km3}} hingga {{convert|800|km3}},{{sfn|Oppenheimer|2003|p=419}} walaupun volume sebenarnya bisa jadi lebih kecil, hanya saja kaya akan sulfur.{{sfn|Oppenheimer|2003|p=419–420}} Letusan ini diperkirakan berasal dari wilayah [[Cincin Api]],{{sfn|Campbell|2017|p=113}} walaupun pada awalnya gunung yang menjadi sumber letusan ini belum dapat diketahui secara pasti.<ref name="Science2013"/> Awalnya, Gunung [[Tofua]] di Tonga diusulkan sebagai sumber, tetapi usulan ini ditolak karena letusan Tofua dianggap terlalu kecil untuk menghasilkan jejak-jejak sulfat dari tahun 1257.<ref name="Caulfield2011"/> Sementara, letusan Gunung [[Harrat Rahat|Harrat al-Rahat]] dekat [[Madinah]] pada tahun 1256 dianggap terlalu awal dan terlalu kecil untuk memicu timbunan sulfat sebesar ini.{{sfn|Stothers|2000|p=361–362}} Kajian lain mengusulkan skenario letusan beberapa gunung berapi secara bersamaan.{{sfn|Brovkin|Lorenz|Jungclaus|Raddatz|2010|p=675}} Diameter kaldera hasil letusan diperkirakan berukuran sekitar {{convert|10|-|30|km}},{{sfn|Oppenheimer|2003|p=424}} dan letaknya diperkirakan berada di dekat [[khatulistiwa]].{{sfn|Hammer|Clausen|Langway|1988|p=107}}
▲While at first no clear-cut climate anomaly could be correlated to the 1257 sulfate layers,{{sfn|Oppenheimer|2003|p=422}}<ref name="Zielinski1995" /> in 2000{{sfn|Oppenheimer|2003|p=422}} climate phenomena were identified in medieval records of the northern hemisphere<ref name="Science2013"/>{{sfn|Lavigne|Degeai|Komorowski|Guillet|2013|p=16742}} that are characteristic for volcanic eruptions.{{sfn|Hamilton|2013|p=39}} Earlier, climate alterations had been reported from studies of tree rings and climate reconstructions.{{sfn|Oppenheimer|2003|p=422}} The deposits showed that climate disturbances reported at that time were due to a volcanic event, the global spread indicating a tropical volcano as the cause.<ref name="Reid2016"/>
▲The suggestion that Samalas/Rinjani might be the source volcano was first raised in 2012, since the other candidate volcanoes – [[El Chichón]] and [[Quilotoa]] – did not match the chemistry of the sulfur spikes.<ref name="Witze2012"/> El Chichon, Quilotoa and [[Mount Tarawera|Okataina]] were also inconsistent with the timespan and size of the eruption.{{sfn|Lavigne|Degeai|Komorowski|Guillet|2013|p=16742}} {{quote box|width=15em|align=right|quote=All houses were destroyed and swept away, floating on the sea, and many people died.|author=''Babad Lombok''|source={{sfn|Hamilton|2013|pp=39–40}}}} This event occurred before the end of the 13th century.{{sfn|Lavigne|Degeai|Komorowski|Guillet|2013|p=16743}} The conclusive link between these events and an eruption of Samalas was made in 2013 on the basis of<ref name="Science2013"/> [[radiocarbon dating]] of trees on Lombok{{sfn|Hamilton|2013|p=40}} and the ''Babad Lombok'', a series of writings in [[Old Javanese]] on [[palm leaves]]<ref name="Science2013"/> that was written in the 13th century and described a catastrophic volcanic event on Lombok. These findings induced [[Franck Lavigne]],{{sfn|Hamilton|2013|p=39}} a geoscientist of the [[Pantheon-Sorbonne University]]<ref name="UPI2012" /> who had already suspected that a volcano on that island may be responsible, to conclude that the Samalas volcano was this volcano.{{sfn|Hamilton|2013|p=39}} The role of the Samalas eruption in the global climate events was confirmed by comparing the geochemistry of glass shards found in ice cores to that of the eruption deposits on Lombok.<ref name="Reid2016"/> Later, [[geochemical]] similarities between tephra found in polar ice cores and eruption products of Samalas reinforced this localization.{{sfn|Narcisi|Petit|Delmonte|Batanova|2019|p=168}}
== Climate effects ==
|