Kateman, Indragiri Hilir: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
k namun (di tengah kalimat) → tetapi |
Tulisan yang tidak benar Tag: VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler |
||
(10 revisi perantara oleh 8 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 1:
{{Rapikan}}
{{kecamatan
|nama=Kateman
|dati2=Kabupaten
|nama dati2=Indragiri Hilir
|luas=- km
|penduduk=-
|kelurahan=8
|kode pos=29255
|nama camat=-
|kepadatan=- jiwa/km
|provinsi=Riau
}}
'''Kateman''' adalah sebuah [[
Pusat pemerintahan Kecamatan Kateman terletak di Sungai Guntung. Dengan berbagai macam suku menjadikan Guntung sebagai daerah yang kaya akan etnis, seperti suku jawa, sunda, palembang, minang, banjar, bugis, tionghoa, dan suku melayu.
Baris 19 ⟶ 21:
Sungai Guntung, Pusat destinasi ekonomi di Indragiri Hilir Utara
Sungai Guntung, begitulah orang menyebutnya. Sebuah kota kecamatan yang terletak di Kabupaten Indragiri Hilir bagian utara. Sungai Guntung atau biasa disebut juga dengan
Sungai Guntung memang bukanlah sebuah kota, tetapi untuk tingkat kecamatan Sungai Guntung memang sangat maju pesat. Posisi geografis yang strategis membuat Sungai Guntung cukup berkembang pesat. Sungai Guntung sangat dekat dengan Kepulauan Riau dan Jalur
▲Sungai Guntung, begitulah orang menyebutnya. Sebuah kota kecamatan yang terletak di Kabupaten Indragiri Hilir bagian utara. Sungai Guntung atau biasa disebut juga dengan “Guntong” ini merupakan ibu kota kecamatan Kateman. Untuk mencapai nya kita bisa menaiki speed boat sekitar 4 jam perjalanan dari Kota Tembilahan. Dengan biaya sekitar Rp 80.000,00,- per-orang.
Namun alangkah cukup malang nasib kota kecamatan ini. Karena lokasinya cukup jauh dari pusat pemerintahan, membuat Sungai Guntung agak
amba
Meskipun terletak jauh dari kota tembilahan, Kemajuan ekonomi Sungai Guntung tidak bisa
Dari segi kultural budaya Sungai Guntung tidak bisa di pisahkan dari kebudayaan melayu. Namun seiring perkembangannya Sungai Guntung tumbuh menjadi daerah yang sangat heterogen. Etnis Tiong Hoa memegang peran besar dalam
Suasana toleransi dan kebhinekaan memang terlihat disini. Hal ini dapat terlihat dari berdirinya bangunan
== Referensi ==
{{Kateman, Indragiri Hilir}}
{{Kabupaten Indragiri Hilir}}
▲Sungai Guntung memang bukanlah sebuah kota, tetapi untuk tingkat kecamatan Sungai Guntung memang sangat maju pesat. Posisi geografis yang strategis membuat Sungai Guntung cukup berkembang pesat. Sungai Guntung sangat dekat dengan Kepulauan Riau dan Jalur perdangan tersibuk didunia yakni selat malaka. Hal ini tentunya memberikan dampak tesendiri bagi kemajuan di Sungai Guntung .
▲Namun alangkah cukup malang nasib kota kecamatan ini. Karena lokasinya cukup jauh dari pusat pemerintahan, membuat Sungai Guntung agak terkebelakang dari segi infrastruktur. Hal ini terlihat cukup contrast dengan kota kecamatan tetangga yakni Tanjung Batu Kundur, Kab. Karimun. Yang mana telah memiliki infrastruktur jalan untuk kendaraan roda empat. Padahal Tanjung Batu Kundur terletak di sebuah pulau. Sedangkan Sungai Guntung terletak di Riau Daratan. Sungai Guntung hanyalah memiliki jalan seadanya mengelilingi kota yang tak bisa tembus kemana-mana. Dan keadaannya pun memang tidak layak untuk disebut jalan apalagi jalan raya. Satu-satu nya Mode transportasi yang memecah keterisoliran adalah jalur laut yakni speed boat.
{{Authority control}}
▲Gmbr: Pasar Sei Guntung
▲Meskipun terletak jauh dari kota tembilahan, Kemajuan ekonomi Sungai Guntung tidak bisa dipanndang sebelah mata. Ibu kota kecamatan Kateman ini memang digadang-gadang akan dijadikan Ibu Kota Kabupaten Indragiri Hilir Utara, beberapa tahun mendatang. Hal ini tentunnya telah lama dinanti –nanti oleh masyarakat Sungai Guntung.
▲Dari segi kultural budaya Sungai Guntung tidak bisa di pisahkan dari kebudayaan melayu. Namun seiring perkembangannya Sungai Guntung tumbuh menjadi daerah yang sangat heterogen. Etnis Tiong Hoa memegang peran besar dalam pekembangan ekonomi Sungai Guntung. Suku Banjar juga seperti hal demikian. Wajarlah, disamping bahasa melayu sebagai bahasa pergaulan, bahasa banjar dan mandarin juga sangat eksis dikalangan masyarakat. Selain itu berdatangannya etnis-etnis nusantara sepert Suku Jawa, bugis, minang, batak memberikan warna tersendiri dalam sebuah kemajemukan di Sungai Guntung.
▲Suasana toleransi dan kebhinekaan memang terlihat disini. Hal ini dapat terlihat dari berdirinya bangunan kalenteng/vihara megah dan Masjid Raya di tengah-tengah pasar Sungai Guntung. Tentunya jangan sampai egoisme dan intoleransi mencabik-cabik suasana damai dalam pluralisme di Sungai Guntung.
|