Dosa asal: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
LaninBot (bicara | kontrib)
k namun (di tengah kalimat) → tetapi
BilfastMaccora (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan
 
(6 revisi perantara oleh 4 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1:
'''Dosa asal''' menurut doktrin [[teologi Kristen]] adalah kondisi pertama kali manusia berbuat [[dosa]] saat di [[Taman Eden]]. Walau [[Perjanjian Lama]] dan [[Perjanjian Baru]] yang sering membicarakan penuhnya dosa dalam diri manusia tidak memiliki kata-kata "dosa asal" dan "dosa[[Dosa leluhur]]", [[doktrin]] yang menggunakan kata-kata ini disebutkan berdasarkan pada ajaran [[Rasul]] [[Santo Paulus|Paulus]] dalam {{Ayat|buku=Roma|pasal=5|ayat=12|sampaiayat=21}} dan {{Ayat|buku=1 Korintus|pasal=15|ayat=22}}. Setelah melihat doktrin ini, yang tidak ditemukan di [[teologi]] [[Yahudi]], termuat secara terselubung di kalimat-kalimat [[Perjanjian Lama]] seperti di dalam {{Ayat|buku=Mazmur|pasal=51|ayat=5}} dan {{Ayat|buku=Mazmur|pasal=58|ayat=3}}.{{fact}}
[[File:0 Venise, 'La Chute d'Adam et Ève' - Palais des Doges (2).JPG|thumb|right|''Kejatuhan Adam dan Hawa'', sebuah karya yang diproduksi oleh Antonio Rizzo pada tahun 1476 menghiasi bagian atas ibu kota di sudut barat daya Istana Doge di Venesia.]]
 
== Pandangan Gereja Katolik ==
Baris 15 ⟶ 16:
 
=== Kehendak Allah dan kehendak manusia ===
[[Gereja Katolik]], sebagaimana juga dengan [[Gereja Ortodoks]], menolak ajaran mengenai "[[kerusakan total]]" dan menyatakan bahwa kodrat manusia memang rusak akibat dosa asal, tetapi tidak sepenuhnya rusak. [[Santo]] [[Yohanes Kasianus]] — seorang [[Bapa Gereja]] — menyatakan bahwa hanya rahmat dari Allahlah, bukan [[kehendak bebas]] manusia —bahkan [[iman]], yang bertanggung jawab atas segala sesuatu terkait dengan keselamatan.<ref name="Casiday-faith">{{en}} [http://books.google.com/books?id=fC0tYhHDHbEC&pg=PA103&lpg=PA103&dq=cassian+baldly+asserts&source=bl&ots=OFvglZnBsV&sig=NArSD9TzmzlWaaGNmWXDFF6CM3I&hl=en&ei=XQxATKKRHJr40wSO4NyZDw&sa=X&oi=book_result&ct=result&resnum=1&ved=0CCsQ6AEwAA#v=onepage&q=cassian%20baldly%20asserts&f=false Augustine Casiday, ''Tradition and Theology in St John Cassian'' (Oxford University Press 2007 ISBN 0-19-929718-5), p. 103]</ref> Ia menekankan bahwa manusia masih memiliki kebebasan moral dan pilihan untuk mengikuti (kehendak) Tuhan, atau menolaknya. Ada beberapa kasus dimanadi mana seseorang memulai suatu langkah kecil (untuk berbuat baik) yang pertama kali,<ref name="books.google.com">{{en}} [http://books.google.com/books?id=Uxaow-3qnRQC&pg=PA27&lpg=PA27&dq=Cassian+after+one+chooses+God&source=bl&ots=EV0F97kl0S&sig=hzP1s2J5iLsExz2_374bxxKj2xc&hl=en&ei=E05HTPzgI8P68Aaah4TZBA&sa=X&oi=book_result&ct=result&resnum=4&ved=0CCYQ6AEwAw#v=onepage&q&f=false Conferences By John Cassian, Colm Luibhéid]</ref> tetapi dalam pandangan St Yohanes Kasianus, segala bentuk pendorong niat baik yang mungkin ada — dimanadi mana belum tentu disebabkan secara langsung oleh Allah — tidaklah cukup dan hanya campur tangan langsung dari Allah yang dapat memastikan kemajuan rohani seseorang.<ref name="Casiday">{{en}} [http://www.unisa.ac.za/contents/faculties/theology/chssa/docs/BookReviews-XXXV_1_-May-23-07-2009.pdf STUDIA HISTORIAE ECCLESIASTICAE May/Mei 2009 Volume XXXV No/Nr 1]</ref> Sementara itu KGK 1037 menuliskan kembali apa yang dinyatakan dalam [[Konsili Orange]] II tahun 529 bahwa tidak ada seorang pun di dunia yang ditentukan oleh Allah untuk masuk ke dalam [[neraka]].<ref name="ccc12312">{{en}} {{citation |url=http://www.vatican.va/archive/ccc_css/archive/catechism/p123a12.htm |title=Catechism of the Catholic Church |chapter=Article 12: I Believe in Life Everlasting |publisher=Holy See}}</ref> Dengan kata lain berarti bahwa Allah menghendaki keselamatan semua manusia, dan kerja sama dari manusia — melalui kehendak bebasnya — tetap diperlukan untuk mengikuti kehendak-Nya agar ia dapat meraih keselamatan.
 
== Lihat pula ==