Suku Moriori: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
LaninBot (bicara | kontrib)
k namun (di tengah kalimat) → tetapi
Ekyul (bicara | kontrib)
Fitur saranan suntingan: 2 pranala ditambahkan.
 
(8 revisi perantara oleh 2 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 34:
| last = Howe
| first = Kerry R.
| authorlink =
| coauthors =
| title = Ideas of Māori origins
| work = Te Ara - the Encyclopedia of New Zealand
| date = updated 24-Sep-11
| url = http://www.TeAra.govt.nz/en/ideas-of-maori-origins
| accessdate = 2012-05-04 }}</ref>
| archive-date = 2012-06-12
| archive-url = https://web.archive.org/web/20120612045208/http://www.teara.govt.nz/en/ideas-of-maori-origins
| dead-url = yes
}}</ref>
<ref name="King">{{cite book
|last = King
Baris 60 ⟶ 64:
Berdasarkan pola angin di Pasifik Selatan, terdapat spekulasi bahwa Kepulauan Chatham merupakan kepulauan terakhir yang dimukimi oleh para pendatang Polinesia pada masa persebaran mereka.<ref name="Clark" /><ref name="King" />
 
== Beradaptasi dengan keadaan lokalsetempat ==
Kepulauan Chatham lebih dingin dari Selandia Baru. Walaupun terdapat banyak sumber daya alam, sumber daya tersebut berbeda dari tempat asal nenek moyang suku Moriori. Tanaman-tanaman yang dimiliki orang Polinesia tidak dapat tumbuh di Kepulauan Chatham, sehingga suku Moriori menjadi [[pemburu-pengumpul]]. Sebagian besar makanan berasal dari laut - protein dan lemak dari ikan, [[anjing laut]], dan [[burung laut]].
 
[[Berkas:Chatham Island Tree Carving.JPG|jmpl|250px|Ukiran kayu Moriori atau ''dendroglif'']]
Baris 72 ⟶ 76:
 
== Serangan Maori ==
Suku Maori Taranaki yang tinggal di Port Nicholson (kini [[Wellington]] telah bertemu untuk membahas tempat yang tepat untuk diserbu. Invasi besar-besaran [[Samoa]] atua [[Kepulauan Norfolk]] sempat dipertimbangkan pada awal tahun 1835, tetapi pada akhirnya mereka memutuskan untuk menyerang Kepulauan Chatham karena lebih dekat dan mereka tahu bahwa Moriori memiliki hukum anti kekerasan. Maka pada tahun 1835 suku Maori Taranaki mulai menyerbu Kepulauan Chatham. Mereka memiliki senapan dan memperbudak, membunuh, dan memakan orang Moriori. Para tetua Moriori berkumpul di permukiman yang disebut Te Awapatiki. Walaupun tahu bahwa suku Maori cenderung membunuh dan memakan suku yang telah ditaklukan, dan walaupun beberapa tetua telah memperingati bahwa hukum Nunuku pada saat itu sudah tidak tepat, dua kepala suku yang bernama Tapata dan Torea menyatakan bahwa "hukum Nunuku bukan strategi bertahan yang dapat diubah-ubah jika keadaan berubah; hukum ini adalah kewajiban moral."<ref>King (2000).</ref> Akibatnya, seperti yang dikatakan oleh orang Moriori yang berhasil bertahanselamat: "[Maori] membunuh kitakami seperti domba.... [KitaKami] ketakutan, melarikan diri ke semak-semak, bersembunyi di lubang di bawah tanah, dan di tempat manapun untuk melarikan diri dari musuh kita. Hal tersebut tidak berguna; kitakami ditemukan dan dibunuh - laki-laki, perempuan, dan anak-anak tanpa pandang bulu." Penakluk Maori juga menjelaskan, "KitaKami mengambil barang milik... sesuai dengan adat kami dan kami menangkap semua orang. Tidak ada satu pun yang lolos....." <ref>{{cite book
|last = Diamond
|first = Jared
Baris 81 ⟶ 85:
|year = 1997
|location = New York
|page = [https://archive.org/details/gunsgermssteelfa0000diam/page/53 53]
|page = 53
|url =
|doi =
|id =
|isbn = }}</ref> Para penyerbu membunuh 10% penduduk dalam ritual. Setelah Moriori ditaklukan, Maori melarang penuturan bahasa Moriori. Mereka memaksa orang Moriori merusak tempat suci mereka dengan membuang air kecil dan besar di tempat tersebut.<ref>King, M. ''The Silence Beyond''. Penguin, 2011 ISBN 9780143565567; hal. 190.</ref> Moriori juga dilarang menikahi orang Moriori. Semuanya menjadi budak penyerbu Maori. Banyak perempuan Moriori yang melahirkan anak dari orang Maori. Sejumlah perempuan Moriori menikah dengan orang Maori atau Eropa. Beberapa diambildibawa pergi dari Chatham dan tidak pernah kembali. Hanya 101 orang Moriori yang masih hiduptersisa pada tahun 1862 (sementara jumlah sebelumnya adalah 2.000.<ref>Kopel et al., 2003.</ref> Walaupun orang Moriori berdarah murni terakhir yang bernama [[Tommy Solomon]]<ref>[{{Cite web |url=http://www.education-resources.co.nz/t-solomon.htm |title=Tommy Solomon] |access-date=2014-01-02 |archive-date=2016-01-23 |archive-url=https://web.archive.org/web/20160123025254/http://www.education-resources.co.nz/t-solomon.htm |dead-url=yes }}</ref> meninggal pada tahun 1933, hingga kini masih ada beberapa ribu orang Moriori berdarah campuran.
 
== Kebangkitan budaya ==
Baris 98 ⟶ 102:
== Pranala luar ==
* [http://www.moriori.co.nz/ Hokotehi Moriori Trust] Situs resmi
* [http://www.waitangi-tribunal.govt.nz/reports/downloadpdf.asp?ReportID={DC857EB5-2849-43AE-8F86-B804058D0899} Rekohu: Report on Moriori and Ngāti Mutunga Claims in the Chatham Islands] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20071013171906/http://www.waitangi%2dtribunal.govt.nz/reports/downloadpdf.asp?ReportID%3D%7BDC857EB5%2D2849%2D43AE%2D8F86%2DB804058D0899%7D |date=2007-10-13 }}
* [http://www.education-resources.co.nz/ Moriori Education Resources] (Situs resmi)
* [http://www.teara.govt.nz/en/first-peoples-in-maori-tradition/5 Other Early Peoples]