Cenderawasih kuning-besar: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
LaninBot (bicara | kontrib)
k Menghilangkan spasi sebelum tanda koma dan tanda titik dua
kesalahan pengetikan hayna ---> hanya
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
 
(3 revisi perantara oleh 3 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 17:
| binomial_authority = [[Carolus Linnaeus|Linnaeus]], 1758
}}
'''Cenderawasih kuning-besar''' ([[nama ilmiah]]: ''Paradisaea apoda'') adalah [[Burung-burung Cenderawasih|burung Cenderawasih]] berukuran besar, sepanjang sekitar 43  cm, berwarna coklat marun dan bermahkota kuning. Tenggorokannya berwarna hijau zamrud dan bantalan dadanya cokelat kehitaman. Burung jantan dihiasi bulu-bulu panggul yang besar warna kuning dan punya sepasang ekor kawat yang panjang. Burung betina berbulu cokelat marun tak bergaris.
 
Pada musim kawin, burung Cendrawasih kuning besar jantan akan melakukan tarian dimanadi mana akan bergoyang-goyang untuk menarik burung cendrawasih betina sambil beriul-siul. Burung ini hidup menyendiri di pegunungan hutan tropis dan bersarang diatas pohon yang tinggi dan besar walau kadang di semak belukar. Sarang burung Cendrawasih biasanya dibuat dari dahan-dahan atau lubang pohon.<ref>Weni, R. 2009. Ensiklopedia Fauna Khas Indonesia. Temprina Media Grafika, Jakarta.</ref> Setelah kawin betina haynahanya dapat menghasilkan 2-3 telur saja.<ref name="Nurhakim S 2014">Nurhakim S. 2014. Dunia Burung dan Serangga. Penerbit Bestari, Jakarta.</ref>
 
Burung Cenderawasih kuning-besar ini burung terbesar dari genus ''[[Paradisaea]]''. Ia tersebar di hutan dataran rendah dan bukit di barat daya pulau [[pulau Irian|Irian]] dan pulau [[pulau Aru|Aru]], [[Indonesia]]. Makanannya terdiri dari buah-buahan, biji serta serangga kecil.
 
[[Carolus Linnaeus]] memberinya nama jenis ''Paradisaea apoda'', yang berarti "Cenderawasih tak berkaki", karena pada awal perdagangannya ke [[Eropa]], burung ini disiapkan tanpa sayap dan kaki oleh orang pribumi agar dapat dijadikan hiasan. Hal ini tidak diketahui para penjelajah asing. Mereka percaya bahwa burung ini tidak berkaki dan tidak pernah mendarat, namun tetap berada di udara karena bulu-bulunya. inilah asal mula nama Bird of Paradise (Burung Surga).<ref> name="Nurhakim S. 2014. Dunia Burung dan Serangga. Penerbit Bestari, Jakarta.<"/ref>
 
Karena umum ditemukan di rentang habitatnya, burung Cenderawasih kuning-besar dievaluasi berisiko rendah di [[IUCN Red List]] tentang jenis terancam. Burung ini juga terdaftar pada [[CITES]] Appendix II.
Baris 30:
 
== Pranala luar ==
* {{en}} [http://www.birdlife.org/datazone/species/index.html?action=SpcHTMDetails.asp&sid=5842&m=0 BirdLife Species Factsheet] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20070929141537/http://www.birdlife.org/datazone/species/index.html?action=SpcHTMDetails.asp&sid=5842&m=0 |date=2007-09-29 }}
* {{en}} [http://www.redlist.org/search/details.php?species=51210 IUCN Red List]
 
Baris 39:
# Nurhakim S. 2014. ''Dunia Burung dan Serangga''. Penerbit Bestari, Jakarta.
# Weni, R. 2009. ''Ensiklopedia Fauna Khas Indonesia''. Temprina Media Grafika, Jakarta.
{{Taxonbar|from=Q325356}}
 
[[Kategori:Burung Indonesia]]