Rumah Si Pitung: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
Faldi00 (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
 
(16 revisi perantara oleh 7 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1:
[[Berkas:Tampak depan Rumah si Pitung Marunda.jpg|jmpl|Tampak depan Rumah siSi Pitung.|al=]]
'''Rumah siSi Pitung''' di [[Marunda, Cilincing, Jakarta Utara|Marunda]], [[Kota Administrasi Jakarta Utara|Jakarta Utara]], [[Indonesia]], merupakan satu dari sedikit [[rumah panggung BetawBetawi]]i yang tersisa. Rumah panggung ini merupakan representasi hunian panggung masyarakat Betawi yang tinggal di wilayah-wilayah Pesisir.{{Sfn|Swadarma|(2014)|p=12 :"Rumah si Pitung di Marunda. Prototip rumah Betawi panggung di daerah pesisir ..."}} Rumah ini menjadi museum dan masuk dalam [[cagar budaya]].<ref name=":1" />. Tidak diketahui kapan persisnya Rumah siSi Pitung didirikan. Diperkirakan bangunan tersebut dibangun pada abad ke-20. Rumah panggung yang sering juga disebut Rumah Tinggi Marunda ini mirip dengan rumah tradisional [[Suku Bugis]]. Rumah ini tadinya milik Haji Saipudin{{Sfn|Anom, dkk|(1996)|p=75. :" Rumah SI Pitung sering disebut Rumah Tinggi Marunda diperkirakan dibangun pada abad ke-20. Dahulu rumah ini milik H. Syaifuddin, seorang pengusaha Sero ..."}}, seorang saudagar kaya bandar ikan asal [[Kota Makassar|Makassar]] (sumber lain mengatakan Haji Saipudin adalah ''juragan sero'', atau konglomerat kapal).<ref name=":6">{{Cite web|url=https://tirto.id/reklamasi-dan-kiamat-situs-sejarah-budaya-jakarta-czP8|title=Reklamasi dan Kiamat Situs Sejarah-Budaya Jakarta|last=Rizal|first=JJ|date=9 November 2017|website=tirto|access-date=25 April 2019}}</ref> Haji Saipuddin diyakini merupakan sahabat erat siSi Pitung. Pitung ditengarai hanya beberapa kali singgah di rumah itu (diperkirakan pada dasawarsa 1890-an).<ref>{{Cite web|url=https://megapolitan.kompas.com/read/2018/05/12/09465991/mempelajari-sejarah-rumah-si-pitung-rumah-yang-tak-pernah-dihuni-si|title=Mempelajari Sejarah Rumah Si Pitung, Rumah yang Tak Pernah Dihuni Si Pitung...|last=Ramadhan|first=Ardito|date=12 Mei 2018|website=kompasonline|access-date=15 April 2019}}</ref>). Singgahnya siSi Pitung terakhir kali adalah dalam rangka bersembunyi dari kejaran tentara [[Hindia Belanda|Belanda]] dengan tuduhan merampok.<ref name=":2">{{Cite web|url=https://www.merdeka.com/khas/kisah-rumah-pitung-di-marunda-mencari-sejarah-pitung-4.html|title=Kisah Rumah Pitung di Marunda|last=Silalahi|first=Laurel Benny Saron|date=14 Maret 2016|website=merdekaonline|access-date=16 April 2019}}</ref>.
Pemerintah DKI Jakarta pertama kali memugar rumah panggung yang ditopang oleh 40 buah tiang itu pada tahun 1972.{{Sfn|Anom, dkk|(1996)|p=75. :" Rumah Si Pitung telah dipugar pada tahun 1972 oleh Pemerintah DK.I Jakarta ..."}}. Sebelumnya pada tahun yang sama bangunan ini dibeli oleh Pemprov DKI Jakarta dari keturunan ([[ahli waris]]) H. Saipudin. Bangunan tersebut kini menjadi museum dan masuk dalam [[cagar budaya]] berdasarkan SK Gubernur No.475 tahun 1993 dan SK Menteri No.140/M/1998.<ref name=":1">{{Cite web|url=https://cagarbudaya.kemdikbud.go.id/public/objek/detailcb/PO2015090300090/rumah-si-pitung-langgar-tinggi|title=Rumah Si Pitung/Langgar Tinggi|last=|first=|date=|website=kemdikbud|access-date=15 April 2019|archive-date=2019-04-15|archive-url=https://web.archive.org/web/20190415172911/https://cagarbudaya.kemdikbud.go.id/public/objek/detailcb/PO2015090300090/rumah-si-pitung-langgar-tinggi|dead-url=yes}}</ref>. Adalah [[Museum Nasional Indonesia|Museum Nasional]]Lembaga yang memberi nama rumah asli Betawi Pesisir ini sebagai rumah siSi Pitung adalah [[Museum Nasional Indonesia|Museum Nasional]].<ref>{{Cite web|url=https://travel.detik.com/destination/d-2112984/-dikejar-kompeni-belanda-si-pitung-ngumpet-di-rumah-ini|title=Dikejar Kompeni Belanda, Si Pitung Ngumpet di Rumah Ini|last=Puspasari|first=Desi|date=8 Des 2012|website=detik|access-date=16 April 2019}}</ref>
 
Pada tahun 2010 rumah Si Pitung direnovasi kembali oleh pemerintah dengan anggaran Rp. 3 miliar. Renovasi yang dilakukan adalah meninggikan bangunan setinggi 4 meter (agar terhindar dari air laut yang pasang), mengganti lantai aslinya yang tadinya terbuat dari bilah-bilah bambu untuk kemudian diganti dengan kayu.<ref>{{Cite web|url=https://www.republika.co.id/berita/regional/jabodetabek/11/12/05/lvoz4d-nasib-rumah-si-pitung-dan-renovasi-setengah-hati|title=Nasib Rumah Si Pitung dan Renovasi Setengah Hati|last=|first=|date=5 Desember 2011|website=republikaonline|access-date=16 April 2019}}</ref>. Dua tahun kemudian dilakukan renovasi kembali oleh Dinas Kebudayaan Jakarta Utara. Renovasi dengan anggaran Rp 2,1 miliar itu hanya dilakukan pada bangunan lain, halaman serta gerbang, pagar yang mengelilingi rumah Si Pitung.<ref>{{Cite web|url=https://www.liputan6.com/news/read/499528/foto-lebih-dekat-dengan-rumah-si-pitung|title=FOTO: Lebih Dekat dengan Rumah Si Pitung|last=Hatta|first=Raden Trimutia|date=30 Januari 2013|website=liputan6online|access-date=16 April 2019}}</ref>. Meskipun renovasi dilakukan beberapa kali, model asli bangunan tetap dipertahankan. Untuk masuk ke Rumah siSi Pitung, pengunjung harus menaiki tangga yang posisinya berada di sisi utara. Di dalam rumah terdapat ruang tamu berukuran kira-kira 2 x 2,5 meter, kamar tidur berserta kasurnya, ruang makan, dan dapur yang mengarah ke beranda belakang.<ref name=":10">{{Cite web|url=http://www.tribunnews.com/travel/2015/07/31/si-pitung-legenda-betawi-dan-kisah-rumah-terakhir-di-marunda|title=Si Pitung, Legenda Betawi dan Kisah Rumah Terakhir di Marunda|last=Abdila|first=Reynas|date=31 Juli 2015|website=tribunnews|access-date=1514 April 2019}}</ref>.
 
== Referensi ==