Erwin Arnada: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
LaninBot (bicara | kontrib)
k namun (di tengah kalimat) → tetapi
Genrifinaldy (bicara | kontrib)
k more clear
Tag: VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan
 
(29 revisi perantara oleh 21 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 9:
|birth_name =
|birth_date = {{birth date and age|df=yes|1963|10|17}}
|birth_place = {{negara|Indonesia}} [[Jakarta]], [[Indonesia]]
|death_date =
|death_place =
Baris 19:
|occupation = [[Wartawan]], [[sutradara]], [[produser]]
|years_active = 1986 – sekarang
|notable_works = {{plainlist|''[[Rumah di Seribu Ombak]]''
*-|known_for = Mendirikan majalah ''[[Playboy Indonesia]]''
*- ''[[Rumah di Seribu Ombak]]''
}}
|style =
|influences =
|influenced =
|religion = [[Islam]]
|awards =
|spouse =
Baris 33 ⟶ 30:
}}
 
'''Erwin Arnada''' ({{lahirmati||17|10|1963}}) adalah seorang [[wartawan]], sutradara, dan produser film Indonesia. Terlahir dari keluarga Muslim yang taat di [[Jakarta]], Arnada mulai tertarik pada dunia jurnalistik pada tahun 1984, dan setelah bekerja sebentar sebagai fotografer, ia diterima magang di surat kabar mingguan ''Editor''. Sejak tahun 1990, ia bekerja sebagai editor di berbagai media cetak, termasuk di tabloid kontroversial ''Monitor''. Arnada memasuki dunia perfilman Indonesia pada tahun 2000, memproduseri sejumlah film yang diproduksi oleh [[Rexinema]].
 
ArnadaErwin menjadi pusat kontroversi setelah mendirikan ''[[Playboy Indonesia]]'' pada tahun 2006, sejumlah kelompokoknum Islam seperti [[Front Pembela Islam]] (FPI) memprotes majalah tersebut karena dianggap tidak senonoh, meskipun majalah tersebut tidak menampilkan konten ketelanjangan dalam bentuk apapun. Setelah serangkaian persidangan, Arnada diputuskan bersalah oleh [[Mahkamah Agung Indonesia]] dan dijatuhi hukuman dua tahun penjara, yang mulai dijalaninya pada bulan Oktober 2010. Ia dibebaskan dari penjara pada Juni tahun berikutnya setelah pengadilan memutuskan untuk mencabut putusannya. Pada tahun 2012, Arnada dinominasikan sebagai [[Penghargaan FFI untuk Penyutradaraan Terbaik|Sutradara Terbaik FFI]] atas film ''[[Rumah di Seribu Ombak]]'', yang diangkat dari novel yang ditulisnya ketika mendekam di penjara.
 
[[File:Rabbit in Prison (2023) karya Erwin Arnada.jpg|thumb|Rabbit in Prison (2023) by Erwin Arnada]]
 
Pada tahun 2023, Erwin kemudian memutuskan untuk menerbitkan kisah tentang sejarah penerbitan majalah [[Playboy Indonesia|''Playboy Indonesia'']] dalam sebuah buku berjudul “[https://books.google.co.id/books/about/Rabbit_in_Prison.html?id=CmMQEQAAQBAJ&source=kp_book_description&redir_esc=y Rabbit In Prison]” . Diterbitkan oleh [https://isbn.perpusnas.go.id/Account/SearchBuku?searchTxt=Erwin+Arnada&searchCat=Pengarang Penerbit Yayasan Okky Madasari (OM Institute)] dan disunting [[Moch Aldy MA]]. Buku tersebut diluncurkan 21 Oktober 2023 dalam acara [https://2023.ubudwritersfestival.com/programs/rabbit-in-prison.html Ubud Writers & Readers Festival] di Bali.
Arnada menjadi pusat kontroversi setelah mendirikan ''[[Playboy Indonesia]]'' pada tahun 2006, sejumlah kelompok Islam seperti [[Front Pembela Islam]] (FPI) memprotes majalah tersebut karena dianggap tidak senonoh, meskipun majalah tersebut tidak menampilkan konten ketelanjangan dalam bentuk apapun. Setelah serangkaian persidangan, Arnada diputuskan bersalah oleh [[Mahkamah Agung Indonesia]] dan dijatuhi hukuman dua tahun penjara, yang mulai dijalaninya pada bulan Oktober 2010. Ia dibebaskan dari penjara pada Juni tahun berikutnya setelah pengadilan memutuskan untuk mencabut putusannya. Pada tahun 2012, Arnada dinominasikan sebagai [[Penghargaan FFI untuk Penyutradaraan Terbaik|Sutradara Terbaik FFI]] atas film ''[[Rumah di Seribu Ombak]]'', yang diangkat dari novel yang ditulisnya ketika mendekam di penjara.
 
== Kehidupan awal dan karier ==
Baris 52 ⟶ 53:
Arnada awalnya berencana untuk mendirikan ''[[Playboy Indonesia]]'', versi bahasa Indonesia dari majalah ''[[Playboy]]'' Amerika, sebagai tantangan. Ia menilai bahwa majalah tersebut tidak hanya sebatas "[[Majalah pornografi|pornografi]]", tetapi juga sebagai tempat bagi "karya-karya jurnalisme pemenang penghargaan" yang ingin ia persembahkan bagi Indonesia.{{sfn|The Jakarta Post 2013, Erwin Arnada}} Arnada mulai berunding dengan [[Christie Hefner]], pimpinan [[Playboy Enterprises]], pada bulan November 2005. Ia memperoleh izin untuk menerbitkan ''Playboy'' edisi Indonesia pada bulan Januari tahun berikutnya.{{sfn|Taufiqurrahman 2006, Erwin Arnada}} Edisi pertama diterbitkan pada April 2006 dan tidak menampilkan konten telanjang ataupun fokus pada seksualitas. Sebaliknya, para model tampil dengan pakaian lengkap. Edisi ini juga menampilkan wawancara dengan sastrawan [[Pramoedya Ananta Toer]].{{sfn|The Jakarta Post 2013, Erwin Arnada}} Artikel-artikel pada edisi berikutnya terus membahas mengenai sastra, serta hak asasi manusia dan politik.{{sfn|The Jakarta Globe 2011, Erwin Arnada}}
 
Meskipun demikian, majalah tersebut sangat kontroversial. Sebelum diterbitkan, sejumlah kelompokoknum Muslim telah menyatakan penentangan.{{sfn|Taufiqurrahman 2006, Erwin Arnada}} Setelah edisi pertama diterbitkan, kantor ''Playboy Indonesia'' diserang. Dalam salah satu peristiwa, komplotan [[Front Pembela Islam]] menyerang kantor ''Playboy Indonesia'' di [[Jakarta Selatan]], yang menyebabkan seluruh penghuni kantor dievakuasi. Pada bulan Mei 2006, aksi protes yang terus digelar menyebabkan majalah tersebut harus beroperasi tanpa kantor.{{sfn|Taufiqurrahman 2006, Erwin Arnada}} Publisitas yang buruk juga menyebabkan para pengiklan hengkang dari majalah tersebut, dan akhirnya ''Playboy Indonesia'' ditutup setelah menerbitkan sepuluh edisi,{{sfn|The Jakarta Post 2013, Erwin Arnada}} meskipun telah memindahkan operasionalnya ke [[Pulau Bali]] yang mayoritas penduduknya adalah penganut [[Hindu]] sejak edisi kedua pada bulan Juni 2006.{{sfn|Juniartha 2006, 'Playboy' magazine's relocation}}
 
Atas perannya dalam penerbitan ''Playboy Indonesia'', Arnada berada di bawah penyelidikan. Penyelidikan menunjukan bahwa ia dengan sengaja telah menyebarkan materi "pornografi" [[Pornografi di Indonesia|secara ilegal di Indonesia]], yang dianggap sebagai tindak kriminal. Dalam persidangan pada bulan April 2007, Pengadilan Negeri Jakarta Selatan menolak putusan ini;{{sfn|The Jakarta Post 2013, Former 'Playboy' editor}} sedangkan banding di Pengadilan Tinggi Jakarta malah menguatkan putusan ini.{{sfn|Ginting 2011, Erwin Arnada}} Setelah proses banding selama dua tahun, kasus ini akhirnya sampai ke meja [[Mahkamah Agung Republik Indonesia]]. Mahkamah Agung memutuskan bahwa Arnada bersalah dan menjatuhkan hukuman dua tahun penjara.{{sfn|The Jakarta Post 2013, Former 'Playboy' editor}} Pada Oktober 2010, Arnada ditahan di [[Lembaga Pemasyarakatan Cipinang]] Jakarta.{{sfn|The Jakarta Post 2013, Erwin Arnada}} Selama berada di penjara, ia memanfaatkan waktunya untuk menulis tiga novel, yakni ''[[Rumah di Seribu Ombak]]'', ''Midnite di Negeri Nonsense'', dan ''Rabbit Versus Goliath''.{{sfn|The Jakarta Globe 2011, Erwin Arnada}}
Baris 58 ⟶ 59:
Arnada dibebaskan pada bulan Juni 2007,{{sfn|The Jakarta Post 2013, Erwin Arnada}} setelah Mahkamah Agung menyetujui pembelaannya bahwa tindakan profesional seorang jurnalis harus diadili sesuai Kode Pers, bukannya sesuai Kode Kriminal.{{sfn|The Jakarta Post 2013, Former 'Playboy' editor}} Sejumlah pakar, termasuk Arnada sendiri, menyatakan bahwa pembebasannya adalah bentuk kemenangan bagi [[kebebasan pers]] di Indonesia.{{sfn|The Jakarta Post 2013, Former 'Playboy' editor}} Namun, menanggapi anggapan yang menyatakan bahwa ia adalah seorang pahlawan, Arnada berkata: "Saya bukan pahlawan, saya hanya korban sejarah dalam versi lain"; ia menganggap kalau pengalamannya kurang drastis jika dibandingkan dengan jurnalis lainnya di Indonesia.{{sfn|Ginting 2011, Erwin Arnada}} Dalam sebuah wawancara pada tahun 2013, Arnada mengatakan bahwa penahanannya telah "membungkam 'ambisi gilanya'".{{sfn|The Jakarta Post 2013, Erwin Arnada}}
 
== Pasca penahananPascapenahanan ==
Arnada merilis novelnya yang berjudul ''Rumah di Seribu Ombak'' pada awal 2012;{{sfn|The Jakarta Post 2013, Erwin Arnada}} novel tersebut ditulisnya saat berada di penjara.{{sfn|The Jakarta Globe 2011, Erwin Arnada}} Berlatarkan di [[Singaraja]], [[Bali]], novel tersebut mengisahkan mengenai persahabatan antara dua bocah lelaki yang berasal dari latar belakang berbeda.{{sfn|The Jakarta Post 2013, Erwin Arnada}} ''Rumah di Seribu Ombak'' diadaptasi menjadi film layar lebar pada tahun yang sama, dengan Arnada bertindak sebagai sutradara dan produser.{{sfn|Filmindonesia.or.id, Erwin Arnada}} Film tersebut sukses secara kritis dan dinominasikan untuk sembilan [[Piala Citra]] dalam ajang [[Festival Film Indonesia 2012]], termasuk [[Penghargaan FFI untuk Penyutradaraan Terbaik|Piala Citra untuk Sutradara Terbaik]]. Film tersebut memenangkan empat kategori, termasuk [[Penghargaan FFI untuk Penyuntingan Terbaik|Penyuntingan Terbaik]] dan [[Penghargaan FFI untuk Skenario Asli Terbaik|Skenario Terbaik]];{{sfn|Filmindonesia.or.id, Rumah di Seribu Ombak}} Arnada sendiri tidak memenangkan nominasi, penghargaan Sutradara Terbaik diraih oleh [[Herwin Novianto]] dengan film ''[[Tanah Surga... Katanya]]''.{{sfn|Filmindonesia.or.id, Tanah Surga}}
 
Baris 64 ⟶ 65:
 
== Filmografi ==
Hingga tahun 20132018, Arnada telah terlibat dalam pengerjaan sembilan12 film, sebagian besarnya sebagai produser.{{sfn|Taufiqurrahman 2006, Erwin Arnada}}{{sfn|Filmindonesia.or.id, Erwin Arnada}}
* ''[[Tusuk Jelangkung]]'' (2002) – produser eksekutif, penulis cerita
* ''[[30 Hari Mencari Cinta]]'' (20032004) – produser,
* ''[[Catatan Akhir Sekolah]]'' (20042005) – produser
* ''[[Cinta Silver]]'' (2004) – produser, penulis cerita
* ''[[Alexandria]]'' (2005) – produser, penulis cerita
Baris 74 ⟶ 75:
* ''[[Asmara Dua Diana]]'' (2009) – produser
* ''[[Rumah di Seribu Ombak]]'' (2012) – sutradara, produser, penulis cerita
* ''[[Nini Thowok]]'' (2018) – sutradara, penulis naskah
* ''[[Guru Ngaji]]'' (2018) – sutradara, penulis naskah
* ''[[Tusuk Jelangkung di Lubang Buaya]]'' (2018) – sutradara
 
== Referensi ==
Baris 86 ⟶ 90:
|work=filmindonesia.or.id
|publisher=Konfiden Foundation
|archivedate=24 April 2013-04-24
|archiveurl=httphttps://www.webcitation.org/6G7QqvDQZ?url=http://filmindonesia.or.id/movie/name/nmp4b8653bdb8ba6_erwin-arnada/filmography
|accessdate=24 April 2013
|ref={{sfnRef|Filmindonesia.or.id, Erwin Arnada}}
|dead-url=no
}}
}}
* {{cite news
|url=http://www.thejakartapost.com/news/2011/06/25/former-%E2%80%98playboy%E2%80%99-editor-walks-free-historical-ruling.html
Baris 96 ⟶ 101:
|work=The Jakarta Post
|date=25 Juni 2011
|archivedate=24 April 2013-04-24
|archiveurl=httphttps://www.webcitation.org/6G7SnE9fk?url=http://www.thejakartapost.com/news/2011/06/25/former-%E2%80%98playboy%E2%80%99-editor-walks-free-historical-ruling.html
|accessdate=24 April 2013
|ref={{sfnRef|The Jakarta Post 2013, Former 'Playboy' editor}}
|dead-url=no
}}
* {{cite news
Baris 108 ⟶ 114:
|work=Rolling Stone Indonesia
|date=8 Agustus 2011
|archivedate=24 April 2013-04-24
|archiveurl=httphttps://www.webcitation.org/6G7VdWd1v?url=http://rollingstone.co.id/read/2011/08/08/135140/1698947/1100/erwin-arnada-im-not-a-hero-nor-a-victim-im-just-another-version-of-history
|accessdate=24 April 2013
|ref={{sfnRef|Ginting 2011, Erwin Arnada}}
|dead-url=no
}}
* {{cite news
Baris 120 ⟶ 127:
|work=The Jakarta Post
|date=15 Juni 2006
|archivedate=24 April 2013-04-24
|archiveurl=httphttps://www.webcitation.org/6G7UE7SxO?url=http://www.thejakartapost.com/news/2006/06/15/039playboy039-magazine039s-relocation-stirs-fresh-controversy.html
|accessdate=24 April 2013
|ref={{sfnRef|Juniartha 2006, 'Playboy' magazine's relocation}}
|dead-url=no
}}
* {{cite news
Baris 133 ⟶ 141:
|work=The Jakarta Post
|date=25 Januari 2013
|archivedate=24 April 2013-04-24
|archiveurl=httphttps://www.webcitation.org/6G7PnqFEw?url=http://www.thejakartapost.com/news/2013/01/25/erwin-arnada-having-time-his-life.html
|accessdate=24 April 2013
|ref={{sfnRef|The Jakarta Post 2013, Erwin Arnada}}
|dead-url=no
}}
* {{cite news
Baris 145 ⟶ 154:
|work=The Jakarta Globe
|date=3 November 2011
|archivedate=24 April 2013-04-24
|archiveurl=httphttps://www.webcitation.org/6G7UfWFgl?url=http://www.thejakartaglobe.com/editorschoice/erwin-arnada-a-free-man-with-no-time-to-play/476078
|accessdate=24 April 2013
|ref={{sfnRef|The Jakarta Globe 2011, Erwin Arnada}}
|dead-url=no
}}
* {{cite web
Baris 157 ⟶ 167:
|location=Jakarta
|accessdate=24 April 2013
|archiveurl=httphttps://www.webcitation.org/6G7TiTBN5?url=http://filmindonesia.or.id/movie/name/nma4b86704c72806_rexinema-films/filmography
|archivedate=24 April 2013-04-24
|ref={{sfnRef|Filmindonesia.or.id, Rexinema}}
|dead-url=no
}}
}}
* {{cite web
|url=http://filmindonesia.or.id/movie/title/lf-r018-12-012611_rumah-di-seribu-ombak/award
Baris 166 ⟶ 177:
|work=filmindonesia.or.id
|publisher=Konfiden Foundation
|archivedate=24 April 2013-04-24
|archiveurl=httphttps://www.webcitation.org/6G7RLQANJ?url=http://filmindonesia.or.id/movie/title/lf-r018-12-012611_rumah-di-seribu-ombak/award
|accessdate=24 April 2013
|ref={{sfnRef|Filmindonesia.or.id, Rumah di Seribu Ombak}}
|dead-url=no
}}
}}
* {{cite news
|url=http://www.thejakartapost.com/news/2003/04/19/arnada-excels-digital-flicks.html
Baris 178 ⟶ 190:
|work=The Jakarta Post
|date=19 April 2003
|archivedate=24 April 2013-04-24
|archiveurl=httphttps://www.webcitation.org/6G7Txm5lq?url=http://www.thejakartapost.com/news/2003/04/19/arnada-excels-digital-flicks.html
|accessdate=24 April 2013
|ref={{sfnRef|The Jakarta Post 2003, Arnada excels}}
|dead-url=no
}}
* {{cite web
Baris 191 ⟶ 204:
|location=Jakarta
|accessdate=30 Maret 2013
|archiveurl=httphttps://www.webcitation.org/6FVAS61kK?url=http://filmindonesia.or.id/movie/title/lf-t017-12-002403_tanah-surga...-katanya/award
|archivedate=30 Maret 2013-03-30
|ref={{sfnRef|Filmindonesia.or.id, Tanah Surga}}
|dead-url=no
}}
}}
* {{cite news
|url=http://www.thejakartapost.com/news/2006/05/05/erwin-arnada-039playboy039-editor-eye-storm.html
Baris 202 ⟶ 216:
|work=The Jakarta Post
|date=5 Mei 2006
|archivedate=24 April 2013-04-24
|archiveurl=httphttps://www.webcitation.org/6G7RYKo7d?url=http://www.thejakartapost.com/news/2006/05/05/erwin-arnada-039playboy039-editor-eye-storm.html
|accessdate=24 April 2013
|ref={{sfnRef|Taufiqurrahman 2006, Erwin Arnada}}
|dead-url=no
}}
{{refend}}
Baris 215 ⟶ 230:
{{lifetime|1963}}
{{AP}}
 
{{Authority control}}
 
{{DEFAULTSORT:Arnada, Erwin}}
[[Kategori:Tokoh perfilman Minangkabau]]
[[Kategori:Sutradara Indonesia]]
[[Kategori:Produser film Indonesia]]
[[Kategori:Wartawan Indonesia]]
[[Kategori:Jurnalis Minangkabau]]
[[Kategori:Tokoh Playboy]]
[[Kategori:Alumni Universitas Indonesia]]
[[Kategori:Tokoh Minangkabau]]
[[Kategori:Tokoh Jakarta]]