Kṣitigarbha: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
k orangtua → orang tua |
Tidak ada ringkasan suntingan Tag: VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler |
||
(19 revisi perantara oleh 9 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 1:
{{Infobox
| name = Ksitigarbha
|
|
|
| bengali_name =
▲| nama_sanskerta = {{IAST|Kṣitigarbha}}
|
|
| nama_birma = ▼
▲| nama_tionghoa = [[Hanzi tradisional|HT]]: 地藏菩薩, 地藏王菩薩<br />[[Hanzi sederhana|HS]]: 地藏菩萨, 地藏王菩萨<br />[[Pinyin]]: Dìzàng Púsà, Dìzàng Wáng Púsà<br />[[Wade-Giles]]: Ti Tsang, Ti Tsang Wang Pu Sa
| karen_name =
▲| nama_jepang = 地蔵 Jizō, 地蔵菩薩 Jizō Bosatsu, 地蔵王菩薩 Jizōō Bosatsu
|
| mongolian_name = Сайенинбу▼
▲| nama_korea = 지장, 지장보살, ji jang, ji jang bosal
| nama_thailand = พระกษิติครรภ์โพธิสัตว์ Phra Ksitikhan Phothisatt▼
| okinawan_name =
| nama_vietnam = Địa Tạng Vương ▼
|
|
| telugu_name =
| tibetan_name =Sai Nyingpo
| sinhalese_name =
| veneration = [[Mahayana]], [[Vajrayana]]
}}
{{Buddhisme|buddha}}{{Buddhisme Mahayana}}
'''Ksitigarbha''' ([[bahasa Sanskerta|Sanskerta]]: {{lang|sa|क्षितिगर्भ}} ''{{IAST|Kṣitigarbha}}'') dikenal dalam [[Buddhisme]] di [[Asia Timur]] sebagai seorang [[Bodhisattva]] Mahasattva, biasanya dimanifestasikan dalam bentuk rupa seorang [[Bhikkhu]]. Namanya dapat diartikan sebagai "Bendahara Bumi", "Simpanan Bumi", atau "Rahim Bumi". Ksitigarbha terkenal oleh komitmen tekadnya untuk mengambil tanggung jawab atas seluruh mahluk di enam alam, pada masa antara berakhirnya Buddha [[Siddharta Gautama|Gautama]] (Shakyamuni) dan kebangkitan Buddha [[Maitreya]], juga oleh komitmen tekad mulianya untuk tidak mencapai [[keBuddhaan|pencerahan]] sebelum penghuni alam [[neraka]] menjadi kosong. Oleh karena itu ia
== Ikthisar ==
Ksitigarbha adalah salah satu dari 4 [[bodhisattva]] utama dalam [[Buddhisme]] [[Mahayana]] di [[Asia Timur]]. 3 [[bodhisattva]] lainnya adalah [[Samantabhadra]], [[Manjusri]], dan [[Avalokitesvara]].
Dalam beberapa gua di [[Dunhuang]] dan [[longmen]] sebelum era [[Dinasti Tang]], Ia digambarkan dalam bentuk [[bodhisattva]] yang terbaik dan terindah. Setelah [[Dinasti Tang]], penggambarannya meningkat menjadi seorang bhikkhu, membawa [[:en:
Nama lengkapnya dalam [[bahasa
Ini adalah sebuah acuan akan janjinya, yang tercatat di dalam beberapa sutra, bertanggungjawab untuk mengajar semua makhluk di enam alam, pada masa antara wafatnya Buddha [[Siddharta Gautama|Gautama]] dan kebangkitan Buddha [[Maitreya]]. Karena peran penting ini, tempat suci Ksitigarbha sering kali memiliki peran utama dalam vihara-vihara Mahayana ketimuran.
=== Di
[[File:Jiuhuashan_Dayuan_Culture_Park,_An_Hui.jpg|220x124px|thumb|right|Rupang Bodhisattva Ksitigarbha di Taman Budaya Dayuan, [[Gunung-gunung suci di Tiongkok|Gunung Jiuhua]], [[Anhui|Provinsi Anhui]], [[Tiongkok]].]]
[[Gunung Jiuhua]] di [[Anhui]] dianggap sebagai tempat Ksitigarbha. Merupakan salah satu dari empat gunung besar umat Buddha di [[
Di beberapa daerah, percampuran berbagai agama tradisi telah membuat Ksitigarbha menjadi lebih dikenal sebagai dewa [[Taoisme
=== Di Jepang ===
[[Berkas:Jizo Children.jpg|jmpl|kiri|
Di Jepang, Ksitigarbha, dikenal dengan nama ''Jizō'', atau ''Ojizō-sama''. Ia juga dihormati sebagai salah satu dari seluruh dewa dewi orang Jepang. Patungnya terletak di daerah yang mudah terlihat, terutama di pinggir jalan dan di kuburan. Menurut adat istiadat, ia terlihat sebagai wali anak-anak, terutama anak-anak yang meninggal mendahului orangtuanya. Sejak tahun 1980, ia dipuja sebagai pelindung jiwa ''mizuko'', jiwa yang mati sewaktu dilahirkan, [[keguguran]] atau [[aborsi]] [[janin]], dalam ritual [[mizuko kuyo|mizuko kuyō]] (水子供養). Dalam dongeng masyarakat Jepang, dikatakan bahwa jiwa para anak-anak yang meninggal mendahului orangtuanya tidak dapat menyeberangi [[Sungai Sanzu]] mistis seorang diri [[kehidupan berikutnya]] karena mereka tidak memiliki kesempatan untuk mengumpulkan perbuatan baik yang cukup banyak dan karena mereka telah membuat orangtuanya menderita. Dipercaya bahwa ''Jizō'' menyelamatkan jiwa-jiwa mereka dari menjadi batu abadi di tepi sungai sebagai [[penebusan dosa]], dengan menyembunyikan mereka dari para [[roh jahat]] dalam jubahnya, dan membiarkan mereka mendengar mantra-mantra.
Kadang kala, patung ''Jizō'' diletakkan oleh masyarakat disertai oleh bebatuan dan kerikil-kerikil kecil, dengan harapan agar dapat mempersingkat waktu penderitaan anak-anak di dunia bawah (tindakan tersebut berasal dari tradisi membangun [[stupa]] sebagai tindakan membuat kebajikan). Kadang-kadang, patung tersebut terlihat memakai pakaian anak-anak atau ''oto'', atau dengan mainan, yang diletakkan disana sebagai tanda kedukaan para orang tua agar membantu anak mereka yang telah meninggal dan berharap agar ''Jizō'' secara khusus melindungi mereka. Kadangkala, persembahan diberikan oleh para orang tua sebagai tanda
Karena ia terlihat seperti penyelamat jiwa yang menderita di dunia bawah, biasanya patungnya terletak di kuburan. Ia juga dipercaya sebagai dewa pelindung wisatawan, dan di Jepang, patung ''Jizō'' diletakan di pinggir jalan sehingga mudah terlihat. Para petugas pemadam kebakaran juga dipercaya berada di bawah lindungan ''Jizō''.
== Sumber ==
[[Berkas:TwoJizos0053.jpg|jmpl|
Kisah tentang Ksitigarbha diceritakan dalam ''[[Kitab Komitmen Mulia Bodhisattva Ksitigarbha]]'', salah satu kitab Buddhis aliran [[Mahayana]] yang paling terkenal. Kitab ini seperti yang didengar telah dikhotbahkan oleh Sang Buddha (menjelang akhir hidupnya) kepada ibu-Nya di alam surga [[Trayastrimsa]] sebagai rasa berbakti dan pengucapan syukur atas jasa ibunya yang tercinta, [[Ratu Maya|Māyādevī]] agar ibu-Nya dapat terbebas dari tiga alam penderitaan (triloka) selamanya dan dilahirkan di alam Buddha.
<ref>[http://www.sinc.sunysb.edu/clubs/buddhism/ksitigarbha/chap1.html Ksitigarbha Sutra - Bab Satu: Keajaiban di Istana Surga Trayastrimsa:] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20090615001408/http://www.sinc.sunysb.edu/clubs/buddhism/ksitigarbha/chap1.html |date=2009-06-15 }} - "Demikian yang telah kudengar. sewaktu Buddha berdiam di Surga Trayastrimsa untuk membabarkan Dharma kepada ibunya."</ref> Dinyatakan bahwa praktik Bodhisatva Ksitigarbha [[rasa bakti]] beserta jasa-jasa dan kebajikan yg pernah Dia buat. yang mana mendorong ia membuat tekad agung untuk menyelamatkan semua makhluk.
=== Sebagai Gadis Suci ===
Dalam Kitab Komitmen Mulia Bodhisattva Ksitigarbha, demikianlah yang tercatat bahwa selang waktu silam yang tak terhitung lamanya (Asankheya-Kalpa), ada Buddha pada masa itu. dikenal bernama Buddha Padma Samadhi Svara Raja Tathagata yang berusia 4 miliar-milyar Koti Asankhyeya Kalpa. Pada akhir masa itu ada seorang putri [[Brahmana]] yang dihormati sebagai "Gadis Suci" karena banyak menabur kebajikan. Tetapi ibu-nya percaya ajaran sesat dan
Putri Brahmana tahu bahwa ibunya telah berdosa dan pasti terlahir di alam yang sengsara [[Neraka]], lalu putri Brahmana menjual semua miliknya dan uangnya dipakai untuk membeli berbagai bunga segar dan wangi-wangian (dupa). kemudian meletakan sajian-sajian itu di depan stupa Buddha. melakukan ibadah persembahan (puja-bhakti) yang besar kepada Buddha, ketika sedang mengamati arca Buddha Padma Samadhi Svara Raja Tathagata. melihat rupa Buddha yang sangat agung sehingga timbul rasa hormat dan kagum dalam hatinya. Putri Brahmanapun merenung seandainya Buddha masih ada maka aku dapat bertanya kepadanya. Pasti Buddha yang memiliki segala hikmat ini sanggup memberi tahu dimanakah ibuku berada. Dengan bercucuran air mata putri Brahmana menangis berduka sekali karena tidak bisa bertanya dimana ibunya berada.<ref name="buddhanet.net">http://www.buddhanet.net/e-learning/history/tstang-txt.htm Ti Tsang P'usa: Ksitigarbha Bodhisattva</ref>
Baris 59 ⟶ 67:
[[Berkas:Chijang Posal as Supreme Lord of the Underworld.jpg|jmpl|Ji Jang Bosal as Penguasa Tertinggi atas ''Dunia Bawah'', , setelah abad ke 18]]
Ada legenda lain mengenai bagaimana perwujudan Ksitigarbha ada di
Dalam Dinasti [[Han Timur]], selama pemerintahan [[Kaisar Ming dari Han|Kerajaan Ming]], agama Buddha mulai berkembang, mencapai puncaknya
Menurut catatan, bhikkhu tersebut digigit oleh ular berbisa, tapi ia tidak bergerak, bahkan membiarkan ular itu pergi. Seorang wanita yang lewat di sana dan melihat kejadian tersebut memberikan obat-obatan kepada bhikkhu ini untuk mengobatinya dari racun ular itu, seperti anaknya sendiri. Untuk beberapa tahun, bhikkhu tersebut melanjutkan meditasinya di pondoknya sendiri, sampai suatu hari, seorang pelajar bernama Chu-Ke membiarkan sekelompok teman dan keluarga mengunjungi gunung itu. Melihat seorang bhikkhu bermeditasi di pondok, mereka pergi dan melihat keadaannya. Mereka melihat bahwa mangkuk bhikkhu itu tidak ada makanan sedikitpun, dan rambutnya telah tumbuh kembali.
Baris 75 ⟶ 83:
== Ikonografi ==
=== Ikonografi Tradisional ===
Di dalam ikonografi Buddhist, Ksitigarbha biasany digambarkan dengan kepala yang tercukur, memakai jubah bhikkhu sederhana (tidak seperti kebanyakan [[bodhisattva]] lainnya, yang berpakaian seperti bangsawan India). Di tangan kirinya, Ksitigarbha memegang permata pengabul permohonan; di tangan kanannya, ia memegang tongkat yang disebut dalam bahasa Jepang sebuah ''[[shakujo]]'' (錫杖) (tongkat bergemerincing), yang digunakan untuk memperingati para serangga dan binatang kecil lainnya akan kehadirannya, sehingga ia tidak akan secara tidak sengaja menyakiti mereka. Tongkat semacam itu secara tradisional dibawa oleh bhikhhu-bhikkhu tingkat tinggi dari vihara Buddhis negara Cina. Biasanya,
Seperti bodhisattva-bodhisattva lainnya, Ksitigarbha biasanya terlihat berdiri di atas bunga teratai, melambangkan pembebasannya dari [[Karma dalam agama Buddha|karma]] roda kelahiran kembali. Wajah dan kepala Ksitigarbha juga ideal, merupakan ciri dari
=== Ikonografi yang terkenal di Jepang ===
[[Berkas:Zojoji 01.jpg|jmpl|300px|Patung-patung [[Mizuko kuyo|Mizuko Jizō]]
Vihara [[Narihira Santosen]] di [[Katsushika]], [[Tokyo]] terdiri dari ketenaran "Jizō Terbatas" [[Ōoka Tadasuke]], yang berasal dari [[Edo Period]]. Ketika diajukan permohonan diberikan dihadapan Jizō, para pemohon mengikat patung tersebut dengan sebuah tali. Bila permohonan dikabulkan, pemohon melepas tali tersebut. Pada tahun baru, tali-tali dari permohonan yang tak terkabul digunting oleh pendeta vihara. Sifat merusak patung Jizō adalah dasar cerita dari film [[J-Horror]] [[Shibuya Kaidan]]. Seri animasi [[Gadis Neraka]] juga berdasarkan dari legenda Jizou.
Baris 88 ⟶ 96:
=== Phra Malai ===
Dalam ajaran agama Buddha [[Theravada]], kisah tentang seorang bhikkhu yang bernama Phra Malai, yang memiliki kualitas yang sama dengan Ksitigarbha, dikenal di seluruh Asia Tenggara, terutama di [[Thailand]] dan [[Laos]]. Legenda mengatakan bahwa ia adalah seorang [[arahat]] dari [[Sri Lanka]], yang mencapai kekuatan luar biasa melalui kebajikannya dan hasil dari meditasi. Ia juga dihormati sebagai pengganti [[
Dalam cerita ini, bhikkhu yang saleh dan penuh kasih sayang ini turun ke Neraka untuk memberikan ajaran-ajaran dan memberikan kenyamanan bagi para makhluk neraka yang menderita di sana. Ia juga mempelajari bagaimana para makhluk neraka dihukum berdasarkan dosa-dosa mereka di neraka yang berbeda-beda.
== Mantra-Mantra ==
Dalam [[Shingon]]dan sekolah-sekolah lainnya di Asia Timur [[Buddhis Esoterik]], mantra Ksitigarbha berasal dari "Treasury of Mantras" bagian dari [[Mahavairocana Sutra]]. Pengaruh mantra ini adalah menghasilkan "[[Samadhi]] Alam Adamantine Indestructible Conduct." Mantra ini adalah sebagai berikut:<ref>Giebel, Rolf. ''The Vairocanābhisaṃbodhi Sutra''. Berkeley: Numata Center, 2005</ref>
Baris 123 ⟶ 130:
{{Bodhisattva}}
[[Kategori:
|