Kabupaten Nagekeo: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
k Perubahan kosmetik tanda baca |
APBD |
||
(53 revisi perantara oleh 31 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 1:
{{
|settlement_type = Kabupaten
|nama = Kabupaten Nagekeo
|translit_lang1_type = [[Bahasa Nage|Nage]]-[[Bahasa Keo|Keo]]
|translit_lang1_info = Nagé Kéo
|propinsi = [[Nusa Tenggara Timur]]
|foto = {{multiple image|border= infobox|total_width= 300|image_style= border:1;
|perrow =1/2
|
|caption1=<center>Bukit Weworowet
|image2=Pantai Kotajogo di Desa Anakoli, Kecamatan Wolowae, Kab. Nagekeo.jpg
|caption2=<center>Pantai Kotajogo
|image3=Panorama Pantai Tonggo-Nagekeo.jpg
|caption3=<center>Pantai Tonggo Nangaroro
}}
|lambang = Lambang Kabupaten Nagekeo.png
|peta = Lokasi Nusa Tenggara Timur Kabupaten Nagekeo.svg
|dasar hukum = UU No. 2 Tahun 2007
|hari jadi = {{tanggal lahir dan umur|2006|12|8}}
|kecamatan = 7
|kelurahan = 16
|desa = 97
|luas = 1416,96
|ibukota = [[Mbay (kota)|Mbay]]
|kepala daerah = [[Bupati]]
|nama kepala daerah = [[Herda Helmijaya]] (Pj.)
|wakil kepala daerah = [[Wakil Bupati]]
|nama wakil kepala daerah = ''lowong''
|sekretaris daerah = Lukas Mere
|penduduk = 165098
|penduduktahun = 30 Juni [[2024]]
|pendudukref = <ref name="DUKCAPIL"/>
|kepadatan = auto
|agama = {{ublist |item_style=white-space;
|{{Tree list}}
* 91,78% [[Kekristenan]]
** 91,08% [[Katolik]]
** 0,70% [[Protestan]]
{{Tree list/end}}
|8,21% [[Islam]] |0,01% [[Hindu]]<ref name="NAGEKEO"/>}}
|bahasa = [[Bahasa Indonesia|Indonesia]] (resmi)<br>[[Bahasa Nage|Nagé]], [[Bahasa Kéo|Kéo]]
|IPM = {{increase}} 69,03 ([[2023]])<br> <span style="background:Yellow;color:#00bfac"> sedang </span><ref name="IPM">{{cite web | url =https://www.bps.go.id/id/statistics-table/2/MjIwNSMy/-metode-baru--indeks-pembangunan-manusia--umur-harapan-hidup-hasil-long-form-sp2020-.html| title =Indeks Pembangunan Manusia, 2022-2023| website = [[Badan Pusat Statistik]] | access-date = 9 November 2024}}</ref>
|nomor_polisi = '''EB xxxx''' H*/Y*
|APBD = Rp 771.400.000.000,- ([[2024]])<ref name="APBD">{{cite web|url=https://djpk.kemenkeu.go.id/portal/data/apbd?periode=11&tahun=2024&provinsi=24&pemda=17|title=Postur APBD Kabupaten Nagekeo Tahun 2024|website=djpk.kemenkeu.go.id|date=(2024)|accessdate=9 November 2024}}</ref>
|PAD = Rp 48.160.000.000,- ([[2024]])<ref name="APBD"/>
|DAU = Rp 472.273.452.000,- ([[2024]])<ref name="DAU2024">{{cite web|url=https://djpk.kemenkeu.go.id/wp-content/uploads/2023/09/Rincian-Alokasi-DAU-DBH-TA-2024.pdf|title=Rincian Dana Transfer Umum T.A 2024 Menurut Provinsi/Kabupaten/Kota|website=www.djpk.kemenkeu.go.id|date=(2024)|accessdate=9 November 2024|format=PDF}}</ref>
|DAK = Rp 134.347.067.000,- ([[2024]])<ref name="DANA">{{cite web|url=https://djpk.kemenkeu.go.id/?portfolio=daftar-alokasi-tkdd-2024-prov-nusa-tenggara-timur|title=Buku Alokasi dan Rangkuman Kebijakan Transfer Ke Daerah T.A 2024 Provinsi NTT|website=djpk.kemenkeu.go.id|date=(2024)|accessdate=9 November 2024|page=38}}</ref>
|web = [http://www.nagekeokab.go.id www.nagekeokab.go.id]<br>[http://lpse.nagekeokab.go.id lpse.nagekeokab.go.id]
}}
'''Kabupaten Nagekeo''' atau '''
Pusat pemerintahan Kabupaten Nagekeo berlokasi di [[Mbay, Nagekeo|Mbay]]. Luas wilayah 1.
== Sejarah ==
=== Zaman Hindia Belanda ===
Penelusuran terhadap sejarah pemerintahan dan komunitas Nagekeo, dapat ditemui sejak masuknya pemerintah [[Hindia Belanda]] sekitar 1909. Walaupun sebelumnya terdapat tata pemerintahan/ administrasi pemerintahan tradisional (berdasarkan hukum adat), akan tetapi catatan valid dalam bentuk naskah akademik tentu tidak mudah ditemukan. Kecuali melalui suatu penelitian sejarah yang mendalam, terpadu dan komprehensif. Hal tersebut karena, tradisi lisan (dalam kajian antropologis) lebih merupakan ciri yang paling menonjol dalam komunitas masyarakat Nagekeo. [[Gregory Forth]] (2004), mengedit hasil studi [[Louis Fontijne]] dari suatu wilayah kolonial di Indonesia Timur dengan judul: Guardians of the Land in Kelimado. [[Philipus Tule]] (2004), Longing for the House of God Dwelling in the House of the Ancestors: Local Belief, Christianity, and Islam among the Kẻo of Central Flores.
Naskah yang disebutkan terakhir ini, merupakan hasil studi antropologis yang mendeskripsikan fenomena komunitas masyarakat ditinjau dari beberapa perspektif seperti etnografis, struktur kekuasaan tradisional, sistem perkawinan dan hubungan antar agama ([[Katolik]] dan [[Islam]]) pada Secondary Sub-district Udi Worowatu, yang merupakan bagian dari ''Sub-district'' Kẻo. Walaupun demikian, studi-studi tersebut yang cenderung merupakan studi antropologis, mendeskripsikan sejarah pemerintahan [[Nagekẻo]] sangat terbatas. Otoritas dan administrasi Pemerintahan Hindia Belanda, diperkirakan baru terbentuk di wilayah [[Ngada]] antara tahun 1908 – 1909. [[Dietrich]] (Tule, 2004) menyatakan bahwa sampai dengan tahun 1907 wilayah Ngada, belum menjadi otoritas administrasi pemerintahan Hindia Belanda. Dalam periode 1909 – 1950, [[afdeeling]] Flores terbagi ke dalam lima [[onderafdeeling]] yang mencakup 9 keswaprajaan (self-governing domains). Kelima onderafdeeling dimaksud adalah: [[Flores Timur]] ([[Swapraja]]: [[Adonara]] dan [[Larantuka]]), [[Maumere]] (Swapraja: [[Sikka]]), [[Ende]] (Swapraja: Ende dan [[Lio]]), Ngadha (Swapraja: [[Nagekeo]], [[Bajawa]] dan [[Riung]]), [[Manggarai]] (Swapraja: Manggarai). Onderafdeeling Ngadha terbagi ke dalam enam wilayah subdistrik yaitu: Ngadha, Riung, Tado, Turing, Nage dan Keo.
Baris 42 ⟶ 66:
Dalam periode 1950 -1958, tidak terdapat perubahan substansif dari struktur lembaga pemerintahan. Berdasarkan UU no. 64 tahun 1958 Provinsi [[Nusa Tenggara]] dipecah menjadi Daerah [[Swatantra]] Tingkat I [[Bali]], [[Nusa Tenggara Barat]] dan [[Nusa Tenggara Timur]]. Daerah Tingkat I NTT meliputi daerah [[Flores]], [[Sumba]] dan [[Timor]]. Melalui UU nomor 69/1958 tentang pembentukan daerah-daerah tingkat II dalam wilayah daerah tingkat I Bali, Nusa Tenggara Barat dan Nusa Tenggara Timur, maka daerah swatantra NTT dibagi menjadi 12 daerah Swatantra Tingkat II yaitu: [[Sumba Barat]], [[Sumba Timur]], [[Manggarai]], [[Ngada]], [[Ende]], [[Sikka]], [[Flores Timur]], [[Alor]], [[Kupang]], [[Timor Tengah Selatan]], [[Timor Tengah Utara]] dan [[Belu]].
Pembentukan kecamatan pada masing-masing kabupaten di Provinsi Nusa Tenggara Timur ditetapkan pada tanggal 28 Februari 1962. Melalui Surat Keputusan Gubernur Kdh. Tk I NTT No. Pem. 66/ 1/ 2 tentang pembentukan 64 kecamatan dalam Provinsi Nusa Tenggara Timur. Kabupaten Ngada mencakup 6 [[Kecamatan]], yaitu: Ngadha Utara, Ngadha Selatan, Nage Utara, Nage Tangah, Keo dan Kecamatan Riung. Pada tahun 1963 dikeluarkan Keputusan Gubernur Kepala Drh. Tk. I NTT No. Pem. 66/ I/ 2 tanggal 20 Mei 1963 tentang pemekaran Kecamatan Keo menjadi Kecamatan [[Mauponggo, Nagekeo|Mauponggo]] (yang merupakan wilayah Keo Barat) dan Kecamatan [[Nangaroro, Nagekeo|Nangaroro]] (yang merupakan wilayah Keo Timur). Melalui keputusan tersebut,
Pertengahan dekade 1990-2000, agenda pemindahan ibu kota [[Kabupaten Ngada]] dari [[Bajawa]] ke [[Mbay, Nagekeo|Mbay]], mencapai puncaknya dengan diterbitkannya Peraturan Pemerintah nomor 65 tahun 1996, yang menetapkan Ibu kota Kabupaten Ngada yang baru yaitu Mbay. Ide dan gagasan tersebut menjadi kekuatan dengan sebelumnya (1994) Mbay ditetapkan sebagai [[Kawasan Pengembangan Ekonomi Terpadu]](Kapet). Pergantian kepemimpinan Kepala Daerah (Bupati) Ngada pada tahun 2000 dari Drs. [[Johanes S. Aoh]] ke Ir. [[Albertus Nong Botha]], mengakibatkan dua agenda besar yaitu pemanfaatan kebijakan nasional Kapet Mbay dan pemindahan ibu kota Kabupaten Ngada ke Mbay, mengalami masa pasang surut.
Masa pasang surut tersebut, yang secara substansif menjadi argumen dan latar belakang lahirnya gagasan perjuangan pembentukan Kabupaten Nagekeo sebagai pemekaran [[Kabupaten Ngada]]. Pada tahun 2002, Kabupaten Ngada telah mencakup 14 wilayah kecamatan yaitu: Aimere, Ngada Bawa, Bajawa, Golewa, Jerebu’u, So’a, Riung, Riung Barat, Aesesa, Nangaroro, Boawae, Mauponggo, Wolowae, dan Keo Tengah. Bertepatan dengan pengresmian Nagekeo sebagai suatu daerah otonom baru (Kabupaten), 22 Mei 2007, lingkup wilayahnya, mencakup 7 kecamatan yaitu: Aesesa, Aesesa Selatan, Nangaroro, Boawae, Mauponggo, Wolowae, dan Keo Tengah.
== Geografi ==
Secara geografis kabupaten Nagekeo terletak pada koordinat 121°6'20" - 121°32'0" Bujur Timur dan 8°26'15'- 8°64'40" Lintang Selatan. Luas wilayah Kabupaten Nagekeo secara keseluruhan adalah 1.416,96 km<sup>2</sup>.<ref name="Nagekeo">{{citeweb|url=http://sippa.ciptakarya.pu.go.id/sippa_online/ws_file/dokumen/rpi2jm/DOCRPIJM_1504102654BAB_2_Profil-nagekeo.pdf|title=Profil Nagekeo|access-date=2020-09-30|archive-date=2019-07-12|archive-url=https://web.archive.org/web/20190712172820/http://sippa.ciptakarya.pu.go.id/sippa_online/ws_file/dokumen/rpi2jm/DOCRPIJM_1504102654BAB_2_Profil-nagekeo.pdf|dead-url=yes}}</ref>
=== Batas Wilayah ===
Batas administrasi Kabupaten Nagekeo:
{{Batas USBT
|utara = [[Laut Flores]]
|selatan = [[Laut Sawu]]
|timur = [[Kabupaten Ende]]
|barat = [[Kabupaten Ngada]]
}}
=== Topografi ===
Topografi Kabupaten Nagekeo sebagian besar berbukit, bergunung dan berlembah serta memiliki lereng-lereng yang curam yang umumnya terletak di daerah pantai. Keadaan tersebut di atas dapat dirinci sebagai berikut:
* Topografi dengan ketinggian 0–25 m dpl, yaitu dengan luas 29.863 ha atau sekitar 17,24% dari total luas wilayah Kabupaten Nagekeo, meliputi daerah pesisir pantai utara (sebagian besar) dan daerah pesisir pantai selatan serta daerah pesisir pantai pulau-pulau kecil lainnya. Topografi ini berupa permukaan tanah datar sampai landai, Sangat rawan terhadap pencemaran yang langsung berhubungan dengan air tanah yang cukup.
* Topografi dengan ketinggian 25–100 m dpl, yaitu dengan luas 20.843 ha atau sekitar 12,03% dari total luas wilayah Kabupaten Nagekeo, merupakan wilayah lanjutan daerah pesisir yang sebagian besar juga terdapat di bagian utara wilayah Kabupaten Nagekeo dan sebagian kecilnya di bagian selatan dan pulau-pulau kecil lainnya.
* Topografi dengan ketinggian 100–500 m dpl, yaitu seluas 48.171 ha atau sekitar 27,81% dari total luas wilayah Kabupaten Nagekeo, merupakan wilayah lereng atau kaki gunung dan perbukitan yang juga merupakan daerah peralihan dari dataran rendah ke dataran tinggi atau pegunungan.
* Topografi dengan ketinggian 500–1000 m dpl, yaitu seluas 70.216 ha atau sekitar 40,54% dari total luas wilayah Kabupaten Nagekeo, yang merupakan daerah pegunungan.
* Topografi dengan ketinggian lebih dari 1000 m dpl, yaitu seluas 4.098 ha atau sekitar 2,37% dari total luas wilayah Kabupaten Nagekeo, yang merupakan daerah pegunungan atau dataran tinggi dan hanya terdapat di beberapa kecamatan saja.<ref name="Nagekeo"/>
=== Iklim ===
Suhu udara di wilayah Kabupaten Nagekeo bervariasi antara 20°–34 °C dengan tingkat kelembapan nisbi berkisar antara 64%–84%. Wilayah Kabupaten Nagekeo ber[[iklim sabana tropis]] (''Aw'') dengan dua musim, yaitu [[musim kemarau]] dan [[musim penghujan]]. Musim kemarau di wilayah Nagekeo biasanya berlangsung selama ≥7 bulan yaitu pada periode [[April]]–[[November]] dengan bulan terkering adalah [[Agustus]]. Sementara itu, musim penghujan di wilayah Nagekeo pada umumnya berlangsung singkat pada periode bulan-bulan basah [[Desember]]–[[Maret]] dengan bulan terbasah adalah [[Januari]] yang curah hujan bulanannya di atas 200 mm per bulan. Curah hujan tahunan di wilayah Nagekeo berkisar antara 800–1300 mm per tahun dengan jumlah hari hujan berkisar antara 60–130 hari hujan.
{{Nagekeo weatherbox}}
== Pemerintahan ==
===
{{utama|Daftar Bupati Nagekeo}}
Bupati adalah pemimpin tertinggi di lingkungan pemerintah Kabupaten Nagekeo. Bupati Nagekeo bertanggungjawab atas wilayah Nagekeo kepada [[gubernur]] provinsi [[Nusa Tenggara Timur]]. Saat ini, [[bupati]] atau kepala daerah yang menjabat di Kabupaten Nagekeo, yakni [[Johanes Don Bosco Do]], didampingi wakil bupati [[Marianus Waja]]. Mereka menang pada [[Pemilihan umum Bupati Nagekeo 2018]]. Mereka dilantik oleh gubernur [[Nusa Tenggara Timur]], [[Viktor Laiskodat|Viktor Bungtilu Laiskodat]], pada 23 Desember 2018 di Aula Fernandez kantor gubernur Nusa Tenggara Timur [[Kota Kupang]].<ref name="BUPATI">{{Cite news|url=https://kupang.tribunnews.com/2018/12/23/gubernur-ntt-pimpin-acara-pelantikan-bupati-dan-wabup-nagekeo|first=Oby|last=Lewanmeru|editor=Kanis Jehola|title=Gubernur NTT Pimpin Acara Pelantikan Bupati dan Wabup Nagekeo|date=23 Desember 2018|work=[[Tribunnews|Tribunnews.com]]|accessdate=11 September 2022|language=id|archive-date=2022-09-11|archive-url=https://web.archive.org/web/20220911125418/https://kupang.tribunnews.com/2018/12/23/gubernur-ntt-pimpin-acara-pelantikan-bupati-dan-wabup-nagekeo|dead-url=no}}</ref>
{|class="wikitable sortable" style="text-align:center;"
!style="background: lavender;"|No
!style="background: lavender;" colspan=2|Bupati
!style="background: lavender;"|Mulai jabatan
!style="background: lavender;"|Akhir jabatan
!style="background: lavender;"|Prd.
!style="background: lavender;"|Wakil Bupati
|-
|3
|[[Berkas:Johanes Don Bosco Do Bupati Nagekeo.png|100px]]
|[[Johanes Don Bosco Do]]
| [[23 Desember]] [[2018]]
|''petahana''
|3 <br>([[Pemilihan umum Bupati Nagekeo 2018|2018]])
|Marianus Waja
|}
=== Dewan Perwakilan ===
Baris 59 ⟶ 126:
=== Kecamatan ===
{{utama|Daftar kecamatan dan kelurahan di Kabupaten Nagekeo}}
{{:Daftar kecamatan dan kelurahan di Kabupaten Nagekeo}}
=== Dasar Hukum ===
[[Dewan Perwakilan Rakyat|DPR]] telah menyetujui Rancangan Undang-Undangnya pada [[8 Desember]] [[2006]]. Kabupaten Nagekeo adalah 1 dari 16 kabupaten/kota baru yang dimekarkan pada [[2006]]. Dengan dasar Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2007, yang ditetapkan pada tanggal 22 Mei 2007 tentang Pembentukan Kabupaten Nagekeo sebagai daerah otonom.
Pelabuhan Marapokot berada di kabupaten Nagekeo, dibangun selama sepuluh tahun, yakni sejak tahun 2005 hingga 2015. Dengan total anggaran yang dikucurkan sekitar Rp 43 miliar, pelabuhan ini memiliki dermaga sepanjang 157 meter, trestle sebanyak 2 unit dengan panjang masing-masing 77 meter, terminal penumpang, kantor, gudang dan pos jaga. Pelabuhan Marapokot juga dapat disandari kapal berukuran hingga 3000 [[Tonase bobot mati|DWT]].<ref>{{Cite news|url=https://properti.kompas.com/read/2016/05/31/180000221/Ini.Profil.9.Pelabuhan.Baru.di.Nusa.Tenggara.Timur|title=Ini Profil 9 Pelabuhan Baru di Nusa Tenggara Timur|work=[[Kompas.com]]|language=id|access-date=2019-07-07|editor-last=Alexander|editor-first=Hilda B|first=Hilda B|last=Alexander|archive-date=2019-07-07|archive-url=https://web.archive.org/web/20190707145126/https://properti.kompas.com/read/2016/05/31/180000221/Ini.Profil.9.Pelabuhan.Baru.di.Nusa.Tenggara.Timur|dead-url=no}}</ref>
== Referensi ==
{{Reflist|2}}
== Pranala luar ==
* {{id}} [http://www.nagekeokab.go.id/ Situs web resmi pemerintah Kabupaten Nagekeo]
{{Kabupaten Nagekeo}}
{{Nusa Tenggara Timur}}
{{Mayoritas Kristen Indonesia}}
{{Commonscat|Nagekeo Regency}}
{{Authority control}}
[[Kategori:Kabupaten Nagekeo| ]]
|