Keraton Kanoman: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
k Perubahan kosmetik tanda baca |
|||
(28 revisi perantara oleh 11 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 1:
{{More citations needed}}{{Infobox building
| name = Keraton Kanoman Cirebon
'''Keraton Kanoman''' (Carakan: {{jav|ꦏꦫꦠꦺꦴꦤ꧀ꦏꦤꦺꦴꦩꦤ꧀ꦕꦺꦂꦧꦺꦴꦤ꧀}}, [[Bahasa Cirebon|Cirebon]]: ''Karaton Kanoman Cérbon'') adalah salah satu dari dua bangunan [[kesultanan Cirebon]], setelah berdiri keraton Kanoman pada tahun 1678 M [[kesultanan Cirebon]] terdiri dari [[keraton Kasepuhan]] dan keraton Kanoman. Kebesaran [[Islam]] di Jawa bagian barat tidak lepas dari Cirebon. [[Sunan Gunung Jati]] adalah orang yang bertanggung jawab menyebarkan agama Islam di Jawa Barat, sehingga berbicara tentang Cirebon tidak akan lepas dari sosok Syarif Hidayatullah atau Sunan Gunung Jati.▼
| native_name = Karaton Kanoman<br/>[[Berkas:KARATON_KANOMAN_DJOHARUDIN.svg|x20px]]<br/>
| native_name_lang = Cirebon
| image = COLLECTIE TROPENMUSEUM Kinderen voor de poort van de kraton Kanoman Cheribon TMnr 60005192.jpg
| image_size = 250
| image_alt = Pintu gerbang masuk Keraton Kanoman
| image_caption = Gapura barat pada komplek ''Lemah duwur'' di keraton Kanoman (tahun 1920-1933)
| map_type = Indonesia Kotamadya Cirebon#Indonesia Jawa Barat#Indonesia Jawa#Indonesia
| coordinates = {{coord|-6.726290847074585|108.57091691627097|display = title,inline}}
| map_size = 300px
| address = Jalan Kanoman 40, [[Lemahwungkuk, Lemahwungkuk, Cirebon]]
| location_city = [[Kota Cirebon]]
| location_country = {{flag|Indonesia}}
|building_type = Istana/keraton
| inauguration_date = {{start date and age|1678|p=yes}}}}
▲'''Keraton Kanoman'''
Keraton Kanoman didirikan oleh Pangeran Mohamad Badridin atau Pangeran Kertawijaya, yang bergelar Sultan Anom I pada sekitar tahun 1678 M. Keraton Kanoman masih taat memegang adat-istiadat dan pepakem, di antaranya melaksanakan tradisi Grebeg Syawal,seminggu setelah [[Idul Fitri]] dan berziarah ke makam leluhur, Sunan Gunung Jati di Desa Astana, [[Cirebon Utara]]. Peninggalan-peninggalan bersejarah di Keraton Kanoman erat kaitannya dengan syiar agama Islam yang giat dilakukan Sunan Gunung Jati, yang juga dikenal dengan [[Syarif Hidayatullah]].
Kompleks Keraton Kanoman yang mempunyai luas sekitar 6 hektare ini berlokasi di belakang pasar Kanoman. Di Kraton ini tinggal sultan ke dua belas yang bernama Sultan Anom Raja
Di keraton ini masih terdapat barang barang, seperti dua kereta bernama [[Kereta kencana Paksi Naga Liman|Paksi Naga Liman]] dan Jempana yang masih terawat baik dan tersimpan di museum. Bentuknya burak, yakni [[hewan]] yang dikendarai [[Nabi Muhammad]] ketika ia [[Isra Mi'raj]]. Tidak jauh dari [[kereta]], terdapat bangsal Jinem, atau Pendopo untuk Menerima tamu, penobatan sultan dan pemberian restu sebuah acara seperti Maulid Nabi. Dan di bagian tengah Kraton terdapat kompleks bangunan bangunan bernama Siti Hinggil.
Baris 12 ⟶ 27:
== Tata letak keraton Kanoman ==
Kompleks keraton Kanoman merupakan kompleks tertua di Cirebon dikarenakan bangunan ''Witana'' yang ada pada bagian belakang komplek ini yang merupakan rumah pangeran Walangsungsang dibangun pada 1428<ref name=made>[http://travel.kompas.com/read/2013/03/29/15391187/Kanoman.Sejarah.yang.Luka. Asdhiana, I Made. 2013. Kanoman, Sejarah yang Luka. Jakarta: Kompas.com]</ref> sementara ''Dalem Agung'' yang ada disebelah timur kompleks keraton Pakungwati (Kasepuhan) dibangun pada 1430.<ref name= Rosmalia>Rosmalia. Dini. 2013. Identifikasi Pengaruh Kosmologi pada Lanskap Kraton Kasepuhan di Kota Cirebon. Bandung: Institut Teknologi Bandung</ref><ref name=Susilaningrat>[https://www.youtube.com/watch?v=Nym2NMv2d8w Susilaningrat. R. Chaidir. 2013. Dalem Agung Pakungwati Kraton Kasepuhan Cirebon]</ref><ref name=hardhi>Hardhi. TR. 2014. Dakwah Sunan Gunung Jati dalam Proses Islamisasi Kesultanan Cirebon Tahun 1479-1568. Yogyakarta: Universitas Negeri Yogyakarta</ref><ref name=rizky>Fajar, Rizky Nur. 2013. Perancangan Komunikasi Visual Publikasi Buku Seri Keraton Cirebon. Jakarta: Universitas Bina Nusantara</ref>
=== Alun alun Kanoman ===
Baris 18 ⟶ 33:
Area alun alun Kanoman merupakan area terluar dari kompleks keraton Kanoman, pada masa lalu sebelum tahun 1924, alun-alun Kanoman dapat terlihat dari jalan besar di utaranya, di sebelah timurnya adalah tempat aktivitas jual beli masyarakat, di sebelah baratnya ada masjid agung Keraton Kanoman dan di sebelah selatannya adalah area ''Lemah Duwur'' yang salah satunya berisi bangunan ''Mande Manguntur'' (tempat sultan), namun Belanda yang berniat menjauhkan keraton Kanoman dari rakyat Cirebon akhirnya dengan sengaja memperluas area jual beli masyarakat yang ada disebelah timur alun alun dengan mendirikan pasar diatas sebagian tanah alun alun di sebelah utara sehingga secara sistematis keraton Kanoman tidak bisa langsung terlihat dari jalan besar di utaranya karena sudah tertutup oleh bangunan pasar yang diseleseikan Belanda pada 1924<ref name=made/>
Pada area alun alun Kanoman sebelah selatan menuju ke area ''Lemah Duwur'' terdapat dua buah bangunan yang mengapit jalan masuk menuju ''Mande Manguntur'', bangunan tersebut adalah ''Pancaratna'' dan ''Pancaniti'', selain itu juga terdapat dua buah ''Cungkup'' tempat menyimpan ''alu'' dan ''lesung'' yang berada di sebelah timur ''Pancaniti''<ref name=disbudpar>
[[Berkas:
* '''''Pancaratna'''''
[[Berkas:Reynan-Cungkup-Alu-Lesung.jpg|jmpl|ka|300px|''Cungkup Alu'' dan ''Cungkup Lesung'']]
* '''''Pancaniti''''' adalah bangunan yang terletak di sebelah timur jalan menuju ''Mande Manguntur'', strukturnya sama dengan bangunan ''Pancaratna'' yang merupakan bangunan terbuka (tanpa tembok), ''Pancaniti'' menghadap utara, berbentuk persegi panjang dengan ukuran 8 x 10 meter dan berlantai keramik. ''Pancaniti'' berfungsi sebagai tempat perwira melatih dan mengawasi prajurit dalam latihan perang di alun-alun, ''Pancaniti'' juga berfungsi sebagai tempat peristirahatan perwira tersebut, selain itu ''Pancaniti'' juga dijadikan sebagai tempat pengadilan serta sebagai tempat jaga prajurit kesultanan.
* '''''Cungkup Alu'''''
* '''''Cungkup Lesung'''''
=== ''Lemah duwur'' (tanah tinggi) ===
Baris 38 ⟶ 53:
[[Berkas:Reynan-Panggung_IMG-20180508-WA0002.jpg|jmpl|300px|Bangunan ''Panggung'' yang terletak di sebelah timur ''Mande Manguntur'' pada komplek ''Lemah duwur'' di keraton Kanoman, ''Panggung'' dipergunakan untuk menggelar pertunjukan (foto : 2017)]]
* '''''Mande Manguntur''''', bangunan ini menghadap ke alun alun Kanoman di sebelah utara, berukuran 6,5 x 6,5 x 5 meter, berbahan bata yang dilabur putih, berlantai keramik dan bertingkat dua. ''Mande Manguntur''
* '''''Panggung''''', bangunan ini menghadap ke ''Mande Manguntur'' berukuran 6 x 10 x 5 meter, berlantai keramik dan merupakan bangunan terbuka tanpa dinding. Pada bangunan ''panggung'' hanya terdapat tiang-tiang yang menopang atap yang berbentuk limasan. Bangunan ''Panggung'' berfungsi sebagai tempat pertunjukan yang dipersembahkan untuk sultan.
Baris 47 ⟶ 62:
Halaman ini merupakan halaman yang mengelilingi area ''Lemah Duwur'' di sebelah barat dan selatan, pada halaman ini terdapat pintu gerbang besar berbentuk kori agung (''paduraksa'') yang disebut ''Lawang Seblawong'' dan ''Bale Paseban'' di sebelah selatannya.
* ''''' Lawang Seblawong '''''
[[Berkas:
* '''''Bale Paseban'''''
=== Halaman ''Tajug Kanoman'' ===
[[Berkas:
Pada halaman ini terdapat dua buah bangunan yaitu ''Tajug Kanoman'' (mushala Kanoman) dan ''gedong Gajah Mungkur'' (tempat menyimpan lonceng besar), untuk memasuki halaman ini dari halaman ''Seblawong'' pengunjung harus terlebih dahulu memasuki halaman ''Jinem Kanoman'' dari sana terdapat pintu masuk menuju halaman ''Tajug Kanoman''. Halaman ''Tajug Kanoman'' dipisahkan dengan halaman ''Seblawong'' dan halaman ''Jinem Kanoman'' dengan tembok bata yang dilabur putih.
* '''''Tajug Kanoman'''''
* '''''Gedong Gajah Mungkur'''''
=== Halaman ''Jinem Kanoman'' ===
[[Berkas:
Halaman ''Jinem''
[[Berkas:
* '''''Sanggar Kemuning'''''
* '''''Gedong Pusaka'''''
* '''''Paseban Singabrata'''''
* '''''Jinem'''''
* '''''Bale Semirang'''''
[[Berkas:
=== Halaman ''Keraton Kanoman'' ===
Baris 82 ⟶ 97:
Halaman keraton Kanoman merupakan halaman yang berada di sebelah selatan halaman ''Jinem Kanoman'', antara halaman ''Jinem Kanoman'' dengan halaman ''Keraton Kanoman'' dibatasi pagar dengan tinggi sekitar 2 meter. Pada halaman ini terdapat tempat tinggal kerabat [[kesultanan Kanoman]], ''Kaputren'' dan ''Pulantara''
* '''''Kaputren'''''
[[Berkas:Pulantara-1-696x522.jpg|jmpl|ka|300px|''Pulantara'' yang telah direvitalisasi kembali. Pada masa lalu ''Pulantara'' sempat dipergunakan sebagai tempat tinggal anak-anak Sultan]]
* '''''Pulantara'''''
== Keraton Kanoman sebagai Objek Vital ==
[[
Sebagai bentuk realisasi pengamanan objek vital, maka keraton harus dijaga oleh personil kepolisian
Baris 99 ⟶ 112:
* Patroli 2 personil
* Pengamanan kegiatan keraton, minimal 10 personil ''(khusus untuk pengamanan kegiatan yang berskala besar, maka diadakan pengamanan penuh yang melibatkan lebih banyak personil kepolisian)''.
== Pranala luar ==
Baris 120 ⟶ 118:
{{reflist}}
{{cirebon}}
{{Istana di Indonesia}}
[[Kategori:Kesultanan Cirebon]]▼
[[Kategori:Istana Kesultanan|Keraton Kanoman]]▼
[[Kategori:Kesultanan Kanoman]]
|