Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
k ←Suntingan 202.152.147.65 (bicara) dibatalkan ke versi terakhir oleh NawanPangestu95
Tag: Pengembalian
Merapikan
Tag: VisualEditor pranala ke halaman disambiguasi
 
(29 revisi perantara oleh 21 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1:
{{Infobox government agency
| name = Badan Pengembangan Bahasa dan PerbukuanPembinaan Bahasa
| native_name =
| native_name_a =[[Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik Indonesia|Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,<br>Riset, dan Teknologi]]
| native_name_a =
| native_name_r =
| type =
Baris 8:
| seal_width =
| seal_caption =
| logo = LambangLogo Kemdikbudof Ministry of Education and Culture of Republic of Indonesia.pngsvg
| logo_width = 150px
| logo_caption =
| image = Gedung utama Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, Rawamangun.jpg
| image_size = 180px
| image_caption = Gedung Pusat Bahasa di Rawamangun, Jakarta
| formed = <!-- {{Start date|YYYY|MM|DD}} OR {{Start date and age|YYYY|MM|DD}} -->
| preceding1 =
Baris 27:
| budget =
| chief1_name = Kepala
| chief1_position = [[DadangE. SunendarAminudin Aziz]]
| chief2_name =
| chief2_position = <!-- up to |chief9_name= -->
| deputy =
| parent_department = [[Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan KebudayaanTeknologi Republik Indonesia|Kemendikbud Ristek]]
| parent_agency =
| child1_agency =
Baris 37:
| keydocument1 = <!-- up to |keydocument6= -->
| website = {{URL|http://badanbahasa.kemdikbud.go.id/}}
| agency_id =
| map =
| map_size =
Baris 45:
}}
 
'''Badan Pengembangan Bahasa dan PerbukuanPembinaan Bahasa''' (duluatau dikenalbiasa dengandisingkat nama '''Pusat Bahasa''' danmenjadi '''Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa'''), adalah unsurunit penunjangutama di lingkungan [[Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan KebudayaanTeknologi Republik Indonesia|Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi]] yang mempunyai tugasbertugas melaksanakan pengembangan, pembinaan, dan pelindungan di bidang [[bahasa]] dan [[sastra]], serta pengembangan, pembinaan, dan pengawasan sistem perbukuan.<ref name="Permendikbud 11/2015">[http{{Cite web |url=https://wwwjdih.kemdiknaskemdikbud.go.id/kemdikbud/sites/default/filesarsip/permendikbud_tahun2015_nomor011Abstrak%20Permendikbud%20Nomor%209%20Tahun%202019.pdf |title=Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI Nomor 9 Tahun 2019 tentang Perubahan atas Permendikbud Nomor 11 Tahun 20152018 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan] |access-date=2019-07-10 |archive-date=2019-07-10 |archive-url=https://web.archive.org/web/20190710031427/https://jdih.kemdikbud.go.id/arsip/Abstrak%2520Permendikbud%2520Nomor%25209%2520Tahun%25202019.pdf |dead-url=yes }}</ref>
 
== Sejarah ==
PusatBadan Pengembangan Bahasa dan Perbukuan berawal dengan terbentuknya ''Instituut voor Taal en Cultuur Onderzoek'' (ITCO) yang merupakan bagian dari [[Universitas Indonesia]] pada tahun [[1947]] dan dipimpin oleh Prof. Dr. [[Gerrit Jan Held]]. Sementara ituKemudian, pada Maret [[1948]] pemerintah Republik Indonesia membentuk lembaga bernama ''Balai Bahasa'' di bawah Jawatan Kebudayaan, Kementerian Pendidikan, Pengajaran, dan Kebudayaan.
 
Pada tahun [[1952]], Balai Bahasa dimasukkan ke lingkungan Fakultas Sastra Universitas Indonesia dan digabung dengan ITCO menjadi ''Lembaga Bahasa dan Budaya''. Selanjutnya, mulai [[1 Juni]] [[1959]] lembaga ini diubah menjadi Lembaga Bahasa dan Kesusastraan, dan menjadi bagian Departemen Pendidikan, Pengajaran, dan Kebudayaan.
Baris 56:
Pada [[1 April]] [[1975]] Lembaga Bahasa Nasional berganti nama menjadi '''Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa'''. Lembaga yang kerap disingkat dengan nama Pusat Bahasa ini, secara berturut-turut dipimpin oleh Prof. Dr. Amran Halim, Prof. Dr. Anton M. Moeliono, Drs. Lukman Ali, Dr. Hasan Alwi, dan [[Dendy Sugono|Dr. Dendy Sugono]].
 
Kemudian, berdasarkanmelalui [[Keppres]] tahun [[2000]], Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa berubah nama menjadi Pusat Bahasa. Lembaga ini berada di bawah naungan Sekretariat Jenderal Departemen Pendidikan Nasional.
 
Kehadiran Undang-undang Nomor 24 Tahun 2009 tentang Bendera, Bahasa, dan Lambang Negara, serta Lagu Kebangsaan menjadi tonggak baru keberadaan lembaga ini. Undang-undang ini mengamanatkan bahwa lembaga kebahasaan bertanggung jawab langsung kepada Menteri Pendidikan dan Kebudayaan. Dengan demikian, status lembaga ini naik dari unit kerja eselon II menjadi eselon I dengan nama Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa.<ref>{{Cite web|last=operator|title=Sejarah Badan Bahasa {{!}} Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa - Kemendikbudristek|url=http://badanbahasa.kemdikbud.go.id/sejarah|website=badanbahasa.kemdikbud.go.id|language=id|access-date=2024-03-13}}</ref>
== Struktur organisasi ==
 
BerdasarkanPusat PeraturanPembinaan Menteridan PendidikanPengembangan Bahasa sempat berubah menjadi Badan Pengembangan Bahasa dan KebudayaanPerbukuan melalui Peraturan Presiden Nomor 11101 Tahun 2018. danNamun, berdasarkan Peraturan PermendikbudPresiden Nomor 962 Tahun 2019,2021 organisasimengubah kembali nomenklatur menjadi Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa adalah sebagai berikut:.
 
{{col}}
== Struktur organisasi ==
# Sekretariat Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa
Berikut ini unit utama di lingkungan Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa:
#* Bagian Perencanaan dan Kerja Sama
# Sekretariat Badan
#* Bagian Hukum, Tata Laksana, dan Kepegawaian
# Pusat Pengembangan dan Pelindungan Bahasa dan Sastra
#* Bagian Keuangan dan BMN
#* Bagian Umum dan Publikasi
# Pusat Pengembangan dan Pelindungan
#* Bidang Pengembangan
#* Bidang Pelindungan
# Pusat Pembinaan Bahasa dan Sastra
# Pusat Penguatan dan Pemberdayaan Bahasa
#* Bidang Pemasyarakatan
#* Bidang Pembelajaran
#* Bidang Pengendalian dan Penghargaan
# Pusat Pengembangan Strategi dan Diplomasi Kebahasaan
#* Bidang Pengembangan Strategi Kebahasaan
#* Bidang Diplomasi Kebahasaan
# Pusat Perbukuan
#* Bidang Pengembangan dan Penyusunan Buku
#* Bidang Penilaian dan Pengawasan Mutu Buku
#* Bidang Pemberdayaan Sumber Daya dan Pengembangan Sistem Informasi Perbukuan
{{end-col}}
 
== Unit pelaksana teknis ==
Saat ini, Pusat Bahasa memiliki unit pelaksana teknis (UPT), dengan nama Balai Bahasa/Kantor Bahasa, yaitu:
Untuk mendukung pelaksanaan tugasnya, badan ini memiliki 17 unit Balai Bahasa dan 13 unit Kantor Bahasa yang tersebar di seantero Indonesia, yakni:<ref name="bahasa">{{Cite web|title=Peraturan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Nomor 12 Tahun 2022|url=https://jdih.kemdikbud.go.id/sjdih/siperpu/dokumen/salinan/salinan_20220407_151824_Salinan%20Permendikbudristek%20Nomor%2012%20Tahun%202022%20-%20jdih.pdf|publisher=Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi|language=id|access-date=30 Juli 2024}}</ref>
{{col}}
{| class="wikitable"
# Balai Bahasa Aceh
|+
# Balai Bahasa Medan
!Nama
# Balai Bahasa Padang
!Lokasi
# Balai Bahasa Pekanbaru
|-
# Kantor Bahasa Jambi
# |Balai Bahasa PalembangProvinsi Aceh
|[[Banda Aceh]]
# Kantor Bahasa Lampung
|-
# Balai Bahasa Bandung
# |[[Balai Bahasa JawaProvinsi Sumatera TengahUtara]]
|[[Deli Serdang]]
# Balai Bahasa Surabaya
|-
# Balai Bahasa Yogyakarta
# |[[Balai Bahasa BaliProvinsi Sumatera Barat]]
|[[Padang]]
# Balai Bahasa Papua
|-
# Balai Bahasa Makassar
# |Balai Bahasa Provinsi Kalimantan BaratRiau
|[[Pekanbaru]]
# Kantor Bahasa Provinsi Kalimantan Timur
|-
# Balai Bahasa Banjarmasin
# |Balai Bahasa Provinsi KalimantanSumatera TengahSelatan
|[[Palembang]]
# Balai Bahasa Provinsi Sulawesi Tengah
|-
# Balai Bahasa Provinsi Sulawesi Utara
# Kantor|Balai Bahasa NusaProvinsi TenggaraJawa Barat
|[[Bandung]]
# Kantor Bahasa Nusa Tenggara Timur
|-
# Kantor Bahasa Provinsi Sulawesi Tenggara
|[[Balai Bahasa Provinsi Jawa Tengah]]
# Kantor Bahasa Provinsi Bengkulu<ref>[http://badanbahasa.kemdikbud.go.id/lamanbahasa/upt Unit Pelaksana Teknis Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa]</ref>
|[[Semarang]]
{{end-col}}
|-
|Balai Bahasa Provinsi D.I. Yogyakarta
|[[Yogyakarta]]
|-
|Balai Bahasa Provinsi Jawa Timur
|[[Sidoarjo]]
|-
|[[Balai Bahasa Provinsi Bali]]
|[[Denpasar]]
|-
|Balai Bahasa Provinsi Kalimantan Barat
|[[Pontianak]]
|-
|Balai Bahasa Provinsi Kalimantan Tengah
|[[Palangka Raya]]
|-
|Balai Bahasa Provinsi Kalimantan Selatan
|[[Banjarbaru]]
|-
|Balai Bahasa Provinsi Sulawesi Utara
|[[Manado]]
|-
|Balai Bahasa Provinsi Sulawesi Tengah
|[[Kota Palu|Palu]]
|-
|Balai Bahasa Provinsi Sulawesi Selatan
|[[Makassar]]
|-
|Balai Bahasa Provinsi Papua
|[[Jayapura]]
|-
|Kantor Bahasa Provinsi Kepuluan Riau
|[[Tanjungpinang]]
|-
|Kantor Bahasa Provinsi Kepulauan Bangka Belitung
|[[Pangkalpinang]]
|-
|Kantor Bahasa Provinsi Jambi
|[[Kota Jambi|Jambi]]
|-
|Kantor Bahasa Provinsi Bengkulu
|[[Kota Bengkulu|Bengkulu]]
|-
|Kantor Bahasa Provinsi Lampung
|[[Bandar Lampung]]
|-
|Kantor Bahasa Provinsi Banten
|[[Serang]]
|-
|Kantor Bahasa Provinsi Kalimantan Timur
|[[Samarinda]]
|-
|Kantor Bahasa Provinsi Nusa Tenggara Barat
|[[Mataram]]
|-
|Kantor Bahasa Provinsi Nusa Tenggara Timur
|[[Kota Kupang|Kupang]]
|-
|Kantor Bahasa Provinsi Sulawesi Tenggara
|[[Kendari]]
|-
|Kantor Bahasa Provinsi Gorontalo
|[[Kota Gorontalo|Gorontalo]]
|-
|Kantor Bahasa Provinsi Maluku
|[[Ambon]]
|-
|Kantor Bahasa Provinsi Maluku Utara
|[[Ternate]]
|}
 
== TerbitanProduk ==
* KBBI ([[Kamus Besar Bahasa Indonesia]]) - edisi 4
* Ejaan Bahasa Indonesia yang Disempurnakan ([https://ejaan.kemdikbud.go.id/ Edisi Kelima])
* [https://kbbi.kemdikbud.go.id/Aplikasi/Index#unduh-sipebi-windows Aplikasi Penyuntingan Ejaan Bahasa Indonesia] (SIPEBI), perangkat lunak luar jaringan (''offline'') yang berfungsi untuk mengedit atau memperbaiki teks Bahasa Indonesia secara otomatis.
* PASTI ([https://pasti.kemdikbud.go.id/istilah_search.php Padanan Istilah]), situs yang menyajikan padanan suatu istilah dari berbagai bidang ilmu yang berbahasa asing dengan bahasa Indonesia.
* Kamus [https://pmpk.kemdikbud.go.id/sibi/ Sistem Isyarat Bahasa Indonesia]
* [https://ensiklopedia.kemdikbud.go.id/sastra/ Ensiklopedia Sastra Indonesia]
* Kamus istilah - kamus khusus untuk bidang [[ilmu]] dasar, antara lain ([[fisika]], [[kimia]], [[matematika]], dan [[biologi]]); ilmu terapan ([[kedokteran]], [[filsafat]], [[hukum]], [[bahasa]], [[sastra]], [[komunikasi massa]], [[pendidikan]], [[agama]], dan lain-lain). Kamus istilah ini adalah kerja sama antara Pusat Bahasa, pakar bidang ilmu, dan Majelis Bahasa Brunei Darussalam-Indonesia-Malaysia ([[MABBIM]])
* [[Tesaurus Bahasa Indonesia Pusat Bahasa|Tesaurus Tematis Bahasa Indonesia]] sebagai sumber padanan kata.
* Uji kemahiran berbahasa atau ''proficiency test'' yang disebut dengan [[UKBI]] (Uji Kemahiran Berbahasa Indonesia) dan mengembangkan bahan ajar [[BIPA]] (Bahasa Indonesia untuk Penutur Asing).
* Rancangan Undang-Undang Bahasa yang akan mendudukkan tiga jenis bahasa di Indonesia, yaitu bahasa daerah sebagai bahasa ibu, bahasa Indonesia sebagai bahasa nasional, dan bahasa asing sebagai bahasa sumber ilmu pengetahuan. Kedudukan tiga bahasa ini akan diperjelas melalui undang-undang dan dilindungi pemakaiannya sehingga tidak saling menerjang dan mengalahkan yang lain.
* Halo Bahasa - aplikasi pelayanan Badan Bahasa berbasis Android.
 
== Referensi ==
* Wawancara Kepala Pusat Bahasa Dr. Dendy Sugono: Penggunaan Bahasa Dalam Media. Media Watch The Habibie Center. No. 49/ 15 September - 15 Oktober 2006.
 
== Lihat pula ==
Baris 126 ⟶ 185:
* [[MABBIM]]
 
== Pranala luarReferensi ==
=== Sitasi ===
* [http://badanbahasa.kemdikbud.go.id/lamanbahasa/ Situs resmi]
{{Reflist}}
 
=== Catatan kakiBibliografi ===
* Wawancara Kepala Pusat Bahasa Dr. Dendy Sugono: Penggunaan Bahasa Dalam Media. Media Watch The Habibie Center. No. 49/ 15 September – 15 Oktober 2006.
{{reflist}}
 
== Pranala luar ==
* [http://badanbahasa.kemdikbud.go.id/lamanbahasa/ Situs web resmi]
 
{{Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI}}
{{Bahasa Indonesia}}
 
[[Kategori:Badan pengatur bahasa]]
[[Kategori:Bahasa Indonesia]]
[[Kategori:Daftar Eselon I]]
[[Kategori:Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Indonesia]]