Penggunaan zat adiktif: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
k Perubahan kosmetik tanda baca |
WanaraLima (bicara | kontrib) Tidak ada ringkasan suntingan |
||
(19 revisi perantara oleh 11 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 1:
{{narkoba}}{{multiple image|caption_align=center|total_width=440|image1=Adriaen Brower - The Smokers.jpg|width1=2948|height1=3679|caption1=[[Adriaen Brouwer]], ''[[The Smokers (painting)|The{{nbsp}}Smokers]]'' (1636)|image2=Edgar Degas - In a Café - Google Art Project 2.jpg|width2=3936|height2=5400|caption2=[[Edgar Degas]], ''L’Absinthe'' (1873)}}
'''Penggunaan zat adiktif''' adalah penggunaan [[Psikotropika|obat psikoaktif]] untuk mengubah keadaan sadar untuk kesenangan, dengan mengubah persepsi, perasaan, dan emosi penggunanya. Ketika [[obat]] psikoaktif memasuki tubuh si pengguna, obat akan memberi pengaruh terhadap perilaku seseorang. Secara umum, [[zat adiktif]] (juga disebut sebagai [[narkoba]]) dikategorikan menjadi tiga: depresan (obat yang menyebabkan perasaan rileks dan tenang); [[stimulan]] (obat yang menginduksi rasa energi dan kewaspadaan); dan [[halusinogen]] (obat yang menyebabkan penyimpangan persepsi sebagai [[halusinasi]]). Banyak orang juga menggunakan opioid yang diresepkan dan ilegal bersama dengan opiat dan [[benzodiazepin]]. Dalam praktik populer, penggunaan zat adiktif umumnya adalah [[perilaku sosial]] yang ditoleransi, daripada dianggap sebagai kondisi [[medis]] serius dari pengobatan sendiri.{{Butuh rujukan|date=March 2019}} . Namun, penggunaan yang terus-menerus dari beberapa zat adiktif dianggap perbuatan tercela secara sosial.
Contoh zat adiktif termasuk [[alkohol]] (seperti yang ditemukan dalam [[bir]], [[Anggur (minuman)|anggur]], dan [[minuman keras]]); [[ganja]] (legal secara federal di negara-negara tertentu atau lokal di beberapa negara bagian/provinsi) dan [[hasis]]; [[nikotin]] ([[tembakau]]); [[Kafeina|kafein]] ([[kopi]], [[teh]], dan [[minuman ringan]]); obat resep; dan zat yang ditetapkan sebagai narkoba dalam Konvensi Tunggal Narkotika (1961) dan Konvensi Zat Psikotropika (1971) Perserikatan Bangsa-Bangsa. Zat yang ditetapkan sebagai narkoba bervariasi di setiap negara, tetapi biasanya mencakup [[Metamfetamina|metamfetamin]], [[heroin]], [[Kokaina|kokain]], [[Asam lisergat dietilamida|LSD]], [[Jamur sihir|jamur sihir, psilocybin]], [[Metilendioksimetamfetamina|MDMA]], dan obat-obatan pesta. Pada 2015, diperkirakan sekitar 5% orang berusia 15 hingga 65 tahun telah menggunakan narkoba ilegal setidaknya sekali (158 juta hingga 351 juta).<ref name="UNODOC2017">
{{Cite book|author-link=United Nations Office on Drugs and Crime|year=2017|title=Global Overview of Drug Demand and Supply|series=World Drug Report 2017|url=https://www.unodc.org/wdr2017/field/Booklet_2_HEALTH.pdf|publisher=United Nations|isbn=978-92-1-148291-1|page=13|access-date=9 June 2018}}</ref>
== Alasan penggunaan ==
[[Berkas:Ganja_Smoking_-_Gangasagar_Fair_Transit_Camp_-_Kolkata_2013-01-12_2646.JPG|jmpl|250x250px| Seorang pria merokok ganja di [[Kolkata|Kolkata, India]] . ]]
Banyak peneliti telah mengeksplorasi [[Etiologi|asal usul]] penggunaan [[narkoba]]. Beberapa teori yang paling umum adalah: genetika, tipe kepribadian, masalah psikologis, pengobatan sendiri, jenis kelamin, usia, kepuasan, kebutuhan dasar manusia, rasa ingin tahu, pemberontakan, rasa memiliki kelompok, masalah keluarga dan keterikatan, riwayat trauma, kegagalan di sekolah atau tempat kerja, stres sosial ekonomi, tekanan teman sebaya, kenakalan remaja, ketersediaan narkoba, faktor historis, atau pengaruh sosial budaya.
Menurut peneliti narkoba Martin A. Plant, banyak orang menjalani periode swa-redefinisi sebelum memulai penggunaan narkoba. Dalam hal ini, mereka cenderung memandang bahwa penggunaan narkoba adalah bagian dari gaya hidup umum yang melibatkan subkultur yang mereka kaitkan dengan status tinggi dan tantangan norma sosial. Plant mengatakan, “Dari sudut pandang pengguna ada banyak alasan positif untuk menjadi bagian dari lingkungan pengguna narkoba. Alasan penggunaan narkoba tampaknya berkaitan dengan kebutuhan untuk persahabatan, kesenangan dan status seperti halnya dengan ketidakbahagiaan atau kemiskinan. Menjadi pecandu narkoba, bagi banyak orang, adalah penegasan positif dan bukan pengalaman negatif.” <ref name="plant1980">{{Citation|last=Plant|first=Martin A.|title=Drugtaking and Prevention: The Implications of Research for Social Policy|journal=British Journal of Addiction|year=1980|volume=75|number=3|pages=245–254|doi=10.1111/j.1360-0443.1980.tb01378.x}}</ref>
Baris 15:
== Risiko ==
[[Berkas:Rational_harm_assessment_of_drugs_radar_plot.svg|jmpl| Ahli kecanduan psikiatri, kimia, farmakologi, ilmu forensik, epidemiologi, dan kepolisian serta layanan hukum yang terlibat dalam [[Metode Delfi|analisis delfi]] dan memberi peringkat 20 obat-obatan rekreasional populer dengan tingkat ketergantungan mereka dan bahaya fisik dan sosial.
Tingkat keparahan dan jenis risiko yang dialami pengguna narkoba sangat bervariasi dengan jenis dan jumlah obat yang digunakan. Ada banyak faktor di lingkungan dan di dalam pengguna yang berinteraksi dengan masing-masing obat secara berbeda. Secara keseluruhan, beberapa penelitian menunjukkan bahwa alkohol adalah salah satu yang paling berbahaya dari semua zat adiktif; namun heroin, kokain, dan metamfetamin juga dinilai lebih berbahaya. Namun, penelitian yang fokus pada tingkat konsumsi alkohol menengah telah menyimpulkan bahwa mungkin ada manfaat kesehatan yang substansial dari penggunaannya, seperti penurunan risiko penyakit jantung, stroke dan penurunan kognitif.<ref>{{Cite journal|date=Jan 2005|title=Effects of moderate alcohol consumption on cognitive function in women|journal=N Engl J Med|volume=352|issue=3|pages=245–53|doi=10.1056/NEJMoa041152|pmid=15659724}}</ref><ref>{{Cite journal|date=Feb 2001|title=Genetic variation in alcohol dehydrogenase and the beneficial effect of moderate alcohol consumption on myocardial infarction|url=http://content.nejm.org/cgi/pmidlookup?view=short&pmid=11207350&promo=ONFLNS19|journal=N Engl J Med|volume=344|issue=8|pages=549–55|doi=10.1056/NEJM200102223440802|pmid=11207350}}</ref><ref>{{Cite journal|date=Nov 1999|title=Light-to-moderate alcohol consumption and risk of stroke among U.S. male physicians|url=http://content.nejm.org/cgi/pmidlookup?view=short&pmid=10564684&promo=ONFLNS19|journal=N Engl J Med|volume=341|issue=21|pages=1557–64|doi=10.1056/NEJM199911183412101|pmid=10564684}}</ref><ref>{{Cite journal|date=Jan 2003|title=Roles of drinking pattern and type of alcohol consumed in coronary heart disease in men|journal=N Engl J Med|volume=348|issue=2|pages=109–18|doi=10.1056/NEJMoa022095|pmid=12519921}}</ref> Namun klaim ini dipersengketakan. Peneliti David Nutt menyatakan bahwa penelitian yang menunjukkan manfaat untuk konsumsi alkohol "tingkat menengah" tidak memiliki kontrol untuk variabel yang diminum subjek, sebelumnya.<ref>{{Cite web|url=https://www.theguardian.com/science/2011/mar/07/safe-level-alcohol-consumption|title=There is no such thing as a safe level of alcohol consumption - Professor David Nutt|last=Nutt|first=David|date=7 March 2011|website=the Guardian}}</ref> Para ahli di Inggris telah menyebut bahwa ada beberapa obat yang dapat menyebabkan bahaya lebih kecil, untuk lebih sedikit pengguna (meskipun lebih jarang digunakan), misalnya ganja, jamur sihir, LSD, dan ekstasi. Obat-obatan ini bukannya tanpa risiko khusus.<ref>{{cite magazine|url=https://www.economist.com/blogs/dailychart/2010/11/drugs_cause_most_harm|title="Drug harms in the UK: a multi-criteria decision analysis", by David Nutt, Leslie King and Lawrence Phillips, on behalf of the Independent Scientific Committee on Drugs|magazine=The Lancet|publisher=|date=2010-11-02}}</ref>
Baris 21:
Konsep "penggunaan zat adiktif yang santun" adalah bahwa seseorang dapat menggunakan zat adiktif tersebut untuk keperluan rekreasional atau lainnya dengan tidak mempengaruhi aspek lain dari kehidupan seseorang atau kehidupan orang lain. Para pendukung filosofi ini banyak dianut para seniman dan intelektual terkenal yang pernah menggunakan narkoba, secara eksperimen atau tidak, dengan sedikit efek merugikan pada kehidupan mereka. Namun dapat menjadi bermasalah bila penggunaan zat tersebut mengganggu kehidupan sehari-hari pengguna.
Pendukung penggunaan zat adiktif santun mengakui bahwa pengguna zat adiktif tidak boleh memakai narkoba pada saat yang sama dengan kegiatan tertentu seperti mengemudi, berenang, menjalankan mesin, atau kegiatan lain yang tidak aman jika tidak dalam keadaan sadar. Penggunaan zat adiktif yang santun ditekankan sebagai teknik pencegahan utama dalam kebijakan pengurangan dampak buruk dari narkoba. Kebijakan pengurangan dampak buruk narkoba dipopulerkan pada akhir 1980-an, meskipun dimulai pada tahun 1970-an, ketika banyak kartun yang menjelaskan penggunaan narkoba yang santun dan konsekuensi dari penggunaan narkoba yang tak santun didistribusikan kepada pecandu.<ref>{{Cite book|title=The Sociology of American Drug Use|year=2004|url=https://archive.org/details/sociologyofameri0000faup|pages=[https://archive.org/details/sociologyofameri0000faup/page/366 366]|last=Charles E. Faupel|last2=Alan M. Horowitz|last3=Greg S. Weaver|publisher=McGraw Hill}}</ref> Masalah lain adalah bahwa status ilegal narkoba itu sendiri juga menyebabkan konsekuensi sosial dan ekonomi bagi mereka yang menggunakannya— narkoba sering dicampur dengan zat lain dan kemurniannya sangat bervariasi, dan dapat menyebabkan overdosis—dan legalisasi produksi dan distribusi obat akan mengurangi ini dan bahaya lain dari penggunaan narkoba ilegal.
== Pencegahan ==
Dalam upaya untuk mengurangi penggunaan narkoba, pemerintah di seluruh dunia memperkenalkan beberapa undang-undang yang melarang kepemilikan hampir semua jenis narkoba selama abad ke-20. "Perang Melawan Narkoba" di wilayah Barat, kini menghadapi kritik yang meningkat. Bukti tidak cukup untuk mengatakan apakah campur tangan perilaku membantu mencegah penggunaan narkoba pada anak-anak.<ref>{{Cite journal|last=Moyer|first=VA|last2=U.S. Preventive Services Task|first2=Force|date=May 6, 2014|title=Primary care behavioral interventions to reduce illicit drug and nonmedical pharmaceutical use in children and adolescents: U.S. Preventive Services Task Force recommendation statement.|url=https://archive.org/details/sim_annals-of-internal-medicine_2014-05-06_160_9/page/634|journal=Annals of Internal Medicine|volume=160|issue=9|pages=634–9|doi=10.7326/m14-0334|pmid=24615535}}</ref>
== Demografi ==
Baris 31:
=== Australia ===
Alkohol adalah zat adiktif yang paling banyak digunakan di Australia.
=== Amerika Serikat ===
Pada 1960-an, jumlah orang Amerika yang telah mencoba ganja setidaknya sekali meningkat lebih dari dua kali lipat. Pada tahun 1969, FBI melaporkan bahwa antara tahun 1966 dan 1968, jumlah penangkapan untuk kepemilikan ganja, yang telah dilarang di seluruh Amerika Serikat berdasarkan Undang-Undang Pajak Ganja tahun 1937, telah meningkat sebesar 98%.<ref>{{Cite book|title=The Sixties Chronicle|url=https://archive.org/details/sixtieschronicle0000unse|last=David Farber|publisher=Legacy Publishing|page=[https://archive.org/details/sixtieschronicle0000unse/page/432 432]|year=2004|isbn=978-1412710091}}</ref> Terlepas dari pengakuan bahwa penggunaan narkoba sangat meningkat di kalangan pemuda Amerika selama akhir 1960-an, survei menunjukkan bahwa hanya sebanyak 4% dari populasi Amerika yang pernah merokok ganja pada tahun 1969.
Undang-Undang Narkoba tahun 1970 mengklasifikasikan ganja bersama dengan heroin dan LSD sebagai narkoba kelas I, yaitu memiliki potensi penyalahgunaan yang relatif tinggi dan tidak ada penggunaan medis yang diterima.<ref name="ippppavb56" /> Kebanyakan ganja pada saat itu berasal dari Meksiko, tetapi pada tahun 1975 pemerintah Meksiko setuju untuk memberantas tanaman dengan menyemprotkannya dengan [[herbisida]] paraquat, yang memberikan efek samping keracunan.<ref name="ippppavb56" /> Kolombia kemudian menjadi pemasok utama.<ref name="ippppavb56" /> Kebijakan "nol toleransi" dari rezim Reagan dan Bush (1981-93) menghasilkan pengesahan undang-undang yang ketat dan hukuman wajib untuk kepemilikan ganja dan peningkatan kewaspadaan terhadap penyelundupan di perbatasan selatan. "Perang melawan narkoba" dengan demikian membawa pergeseran dari ketergantungan pada pasokan impor ke budidaya domestik (khususnya di Hawaii dan California).<ref name="ippppavb56" /> Mulai tahun 1982, Badan Pengawas Narkotika mengalihkan perhatian lebih besar ke pertanian ganja di Amerika Serikat,<ref name="ippppavb56" /> dan ada peralihan ke tanaman dalam ruangan yang tumbuh dan dikembangkan secara khusus untuk ukuran kecil dan banyak hasil.<ref name="ippppavb56" /> Setelah lebih dari satu dekade penggunaan menyusut, merokok ganja mulai tren lagi pada awal 1990-an,
== Masyarakat dan budaya ==
Baris 46:
Berikut ini contoh zat adiktif yang sering digunakan:<ref name="pop">{{Cite web|url=http://www.globaldrugsurvey.com/facts-figures/the-global-drug-survey-2014-findings/|title=The Global Drug Survey 2014 findings|date=2014|publisher=Global Drug Survey|access-date=September 2014}}</ref>
* [[Alkohol]]: Alkohol yang digunakan dalam minuman beralkohol adalah [[etanol]], {{Chem|C|H|3|C|H|2|O|H}}. Minum alkohol dapat menyebabkan [[mabuk]], relaksasi, dan penurunan perilaku. Alkohol diproduksi melalui [[fermentasi]] [[gula]] menggunakan [[khamir]] untuk membuat [[Anggur (minuman)|anggur]], [[bir]], dan [[minuman keras]] (misal, [[vodka]], [[rum]], [[gin]], dll.). Di banyak negara di dunia, kecuali negara-negara Muslim yang menerapkan [[Syariat Islam|syariah]], alkohol merupakan produk legal dalam batasan usia tertentu (kebanyakan 18+). Digolongkan sebagai [[karsinogen]] IARC golongan I dan teratogen,<ref>{{Cite web|url=http://monographs.iarc.fr/ENG/Classification/ClassificationsGroupOrder.pdf|title=Agents Classified by the IARC Monographs|publisher=|access-date=2019-04-07|archive-date=2011-10-25|archive-url=https://web.archive.org/web/20111025122327/http://monographs.iarc.fr/ENG/Classification/ClassificationsGroupOrder.pdf|dead-url=yes}}</ref> overdosis alkohol dapat mengancam jiwa manusia.<ref>{{Cite journal|last=Trevisan|first=Louis A.|last2=Boutros|first2=Nashaat|last3=Petrakis|first3=Ismene L.|last4=Krystal|first4=John H.|date=|title=Complications of Alcohol Withdrawal|url=https://pubs.niaaa.nih.gov/publications/arh22-1/61-66.pdf|journal=Alcohol Health and Research World|volume=22|issue=1|pages=61–66}}</ref>
* [[Amfetamina|Amfetamin]]: Digunakan untuk meningkatkan kewaspadaan. Diresepkan pada penderita [[Gangguan pemusatan perhatian dan hiperaktivitas|ADHD]], narkolepsi, depresi, dan penurunan berat badan. Sebagai [[stimulan]] [[sistem saraf pusat]], pada dekade 1940 hingga 1950-an, [[metamfetamina]] digunakan baik oleh Blok Axis (Blok Sentral) maupun Blok Sekutu dalam [[Perang Dunia II]], dan kemudian, para tentara, serta pekerja pabrik di Jepang. Amfetamin mengurangi kelelahan, meningkatkan kekuatan otot, serta meningkatkan waktu reaksi.<ref>{{Cite web|url=http://www.britannica.com/EBchecked/topic/378259/methamphetamine|title=methamphetamine (drug) – Britannica Online Encyclopedia|last=John Philip Jenkins|publisher=Britannica.com|access-date=29 January 2012}}</ref> Metamfetamina dapat bersifat neurotoksik, yang berarti dapat merusak neuron [[dopamin]].<ref name="Cruickshank-20093">{{Cite journal|last=Cruickshank|first=CC|last2=Dyer|first2=KR|date=July 2009|title=A review of the clinical pharmacology of methamphetamine|url=https://archive.org/details/sim_british-journal-of-addiction_2009-07_104_7/page/1085|journal=Addiction|volume=104|issue=7|pages=1085–1099|doi=10.1111/j.1360-0443.2009.02564.x|pmid=19426289}}</ref> Karena sifatnya yang dapat menyebabkan kerusakan otak, penggunaan secara kronis dapat menyebabkan sindrom PAWS.<ref name="Malenka3">{{Cite book|title=Molecular Neuropharmacology: A Foundation for Clinical Neuroscience|year=2009|publisher=McGraw-Hill Medical|location=New York|isbn=978-0-07-148127-4|page=370|edition=2nd|chapter=15|quote=Unlike cocaine and amphetamine, methamphetamine is directly toxic to midbrain dopamine neurons.}}</ref>
* [[Kafeina|Kafein]]: Ditemukan pada [[kopi]], [[teh hitam]], [[Minuman energi|minuman berenergi]], sejumlah [[minuman ringan]] (seperti, [[Coca-Cola]], [[Pepsi]], [[Mountain Dew]], dll.), dan [[cokelat]]. Paling banyak dikonsumsi di seluruh dunia, tidak ada pengaruh ketergantungan.
* [[Ganja]]: termasuk di dalamnya [[Ganja|marijuana]] dan [[Hasis|hashish]], yang dapat diisap atau dimakan. Banyak mengandung 85 zat kanabinoid. Zat utama yang bersifat [[Psikotropika|psikoaktif]] adalah THC, yang memiliki sifat mirip neurotransmiter anandamida, dinamakan menurut istilah bahasa Sanskerta ''ananda'', "senang, puas." Artikel Campbell dan Gowran (2007) menyebutkan, "manipulasi oleh kanabinoid meningkatkan mekanisme regulasi neuroprotektif saat terjadi peradangan saraf. Sifat-sifat tersebut, yang sangat membantu dalam pengobatan [[Alzheimer]] di masa yang akan datang, merupakan topik yang cukup menarik dan membutuhkan penelitian lanjut."
Baris 79:
* [[infus]] dan jarum suntik: pengguna menyuntikkan larutan air dan obat ke dalam vena, atau lebih jarang, ke dalam jaringan. Obat-obatan yang disuntikkan termasuk [[Morfina|morfin]] dan heroin, opioid lain yang lebih jarang. Stimulan seperti kokain atau metamfetamin juga dapat disuntikkan. Dalam kasus yang jarang terjadi, pengguna menyuntikkan obat lain.
* asupan lewat mulut: kafein, etanol, ganja yang dapat dimakan, jamur sihir, teh koka, teh poppy, [[laudanum]], GHB, pil ekstasi dengan MDMA atau berbagai zat lain (terutama stimulan dan psikedelik), obat bebas maupun resep (ADHD dan narkolepsi) obat-obatan, benzodiazepin, ansiolitik, sedatif, pereda batuk, morfin, kodein, opioid dan lain-lain)
* sublingual: zat menyebar ke dalam [[darah]] melalui [[jaringan]] bawah lidah. Banyak obat psikoaktif dapat atau telah dirancang secara khusus untuk pemberian sublingual, termasuk [[barbiturat]], benzodiazepin,
* intrarectal: pemberian ke dalam rektum, sebagian besar obat yang larut dalam air dapat digunakan dengan cara ini
* merokok: tembakau, ganja, [[opium]], [[Metamfetamina|kristal met]], fensiklidina, kokain, dan heroin (diamorfin sebagai bentuk bebas)
Baris 89:
=== Depresan ===
Depresan adalah obat psikoaktif yang mampu mengurangi fungsi atau aktivitas bagian tubuh atau pikiran tertentu dalam jangka waktu sementara.
Stimulan atau "''uppers''", seperti amfetamin atau [[Kokaina|kokain]], yang meningkatkan fungsi mental atau fisik, memiliki efek sebaliknya terhadap depresi.
Baris 128:
=== Stimulan ===
[[Stimulan]], juga dikenal sebagai "psikostimulan",
Stimulan meningkatkan aktivitas [[Sistem saraf tepi|sistem saraf]] [[Sistem saraf pusat|pusat]] dan [[Sistem saraf tepi|perifer]]. Efek umum mungkin termasuk peningkatan kewaspadaan, kesadaran, kesadaran, daya tahan, [[produktivitas]], dan [[motivasi]], gairah, penggerakan semangat, detak jantung, dan [[tekanan darah]], dan berkurangnya keinginan untuk [[Makanan|makan]] dan [[tidur]].
Baris 138:
* Simpatomimetik (katekolaminergik) - misalnya amfetamin, metamfetamin, kokain, methylphenidate, [[Efedrina|efedrin]], [[Pseudoefedrina|pseudoefedrin]]
* Entactogen (serotonergik, terutama fenetilamin) —misalnya [[Metilendioksimetamfetamina|MDMA]]
* Eugeroik, misalnya [[modafinil]]
* Lainnya
** arecoline (ditemukan di ''[[Pinang|Areca catechu]]'')
Baris 149:
* '''Alkohol''': "Euforia, perasaan ayem-tentrem, terasa selama fase awal konsumsi alkohol (10–15 menit)" (misal bir, anggur, atau minuman keras) <ref>{{Cite journal|last=Morgan Christopher J.|last2=Abdulla A.-B. Badawy|year=2001|title=Alcohol-induced euphoria: exclusion of serotonin|url=|journal=Alcohol and Alcoholism|volume=36|issue=1|pages=22–25|doi=10.1093/alcalc/36.1.22}}</ref>
* '''Catnip''' Catnip mengandung obat penenang yang dikenal sebagai nepetalakton yang mengaktifkan reseptor opioid. Pada kucing zat itu menimbulkan perilaku mengendus, menjilat, mengunyah, menggelengkan kepala, berguling, dan menggosok yang merupakan indikator kesenangan. Namun pada manusia, catnip tidak bertindak sebagai euforian.
* '''Cannabis''' Tetrahidrokanabinol, bahan psikoaktif utama dalam tanaman ini dapat memiliki sifat sedatif dan euforia.
* '''Stimulan''': "Stimulan psikomotor menghasilkan aktivitas lokomotorik (subjek menjadi hiperaktif), euforia (sering diekspresikan oleh bicara berlebihan dan perilaku kasar), dan anoreksia. Amfetamin adalah obat yang paling dikenal dalam kategori ini...." <ref> Alan W. Cuthbert "stimulants" The Oxford Companion to the Body. Ed. Colin Blakemore and Sheila Jennett. Oxford University Press, 2001. Oxford Reference Online. Oxford University Press. 28 July 2011 </ref>
Baris 208:
Inhalansia adalah [[gas]], [[aerosol]], atau pelarut yang dihirup dan diserap melalui paru-paru. Sementara beberapa obat "inhalan" digunakan untuk tujuan medis, seperti dalam kasus dinitrogen monoksida, sebuah obat anestesi gigi, inhalansia digunakan sebagai obat rekreasi karena efek memabukkannya. Sebagian besar obat yang dihirup yang digunakan secara nonmedis adalah bahan-bahan dalam rumah tangga atau produk kimia industri yang tidak dimaksudkan untuk dikonsentrasikan dan dihirup, termasuk [[pelarut]] organik (ditemukan dalam produk pembersih, lem yang cepat kering, dan [[Kuteks|penghapus cat kuku]]), bahan [[Bensin|bakar]] (bensin dan [[minyak tanah]]), dan gas propelan seperti [[Freon]] dan hidrofluorokarbon terkompresi yang digunakan dalam kaleng aerosol seperti semprotan rambut, krim, dan semprotan anti lengket. Sejumlah kecil obat inhalan rekreasi adalah produk farmasi yang digunakan secara ilegal, seperti anestesi (eter dan nitro oksida) dan obat anti- [[Angina pektoris|kejang jantung]] mudah menguap (alkil nitrit).
Penyalahgunaan inhalan paling serius terjadi di antara anak-anak dan remaja yang "[...] hidup di jalanan sepenuhnya tanpa adanya ikatan keluarga." <ref name="monographs">{{Cite web|url=http://www.drugabuse.gov/pdf/monographs/148.pdf|title=NIDA - Research Monographs - Monograph Index|website=drugabuse.gov|access-date=2019-04-07|archive-date=2009-05-14|archive-url=https://web.archive.org/web/20090514225329/http://www.drugabuse.gov/pdf/monographs/148.pdf|dead-url=yes}}</ref> Pengguna inhalan menghirup [[uap]] atau gas propelan aerosol menggunakan kantong plastik yang diletakkan di atas mulut atau dengan bernapas dari kain yang direndam pelarut atau wadah terbuka. Efek inhalansia berkisar dari mabuk seperti alkohol dan euforia yang intens sampai [[Halusinasi|halusinasi yang]] jelas, tergantung pada bahan dan dosisnya. Beberapa pengguna inhalan terluka karena efek berbahaya dari pelarut atau gas, atau karena bahan kimia lain yang digunakan dalam produk yang mereka hirup. Seperti halnya narkoba, pengguna dapat mengalami luka parah karena perilaku berbahaya saat mereka mabuk, seperti mengemudi di bawah pengaruh. Pembersih debu komputer berbahaya untuk dihirup, karena gas dapat mengembang dan menyusut dengan cepat setelah disemprotkan. Dalam beberapa kasus, pengguna meninggal karena [[hipoksia]] (kekurangan oksigen), pneumonia, gagal atau henti jantung,<ref name="gdcada.org"> [http://www.gdcada.org/statistics/inhalants.htm Inhalants]; archived at [https://web.archive.org/web/20090408021738/http://www.gdcada.org/statistics/inhalants.htm Inhalants] </ref> atau muntah-muntah.
Contohnya termasuk:
Baris 248:
== Referensi ==
== Pranala luar ==
|