Jalan: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
k ←Suntingan RasyidR (bicara) dibatalkan ke versi terakhir oleh 182.16.181.44 Tag: Pengembalian |
Jalan untuk road dan street untuk ratan (saran) Tag: Pengembalian manual VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler |
||
(30 revisi perantara oleh 23 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 1:
{{tanpa referensi}}
[[Berkas:Pantura.jpg|thumb|[[Jalan Pantura]] di [[Jawa Tengah]]]]
'''Jalan''' adalah prasarana transportasi darat yang meliputi segala bagian jalan, termasuk [[bangunan]] pelengkap dan perlengkapannya yang diperuntukkan bagi [[lalu lintas]], yang berada pada permukaan [[tanah]], di atas permukaan tanah, di bawah permukaan [[tanah]] dan [[air]], serta di atas permukaan air. kecuali jalan kereta api, jalan lori, dan jalan kabel.
== Pembangunan jalan ==
[[Berkas:Road.jpg|right|thumb|Jalan di Jepang]]
Pada dasarnya pembangunan jalan adalah proses pembukaan ruangan [[lalu lintas]] yang mengatasi berbagai rintangan geografi. Proses ini melibatkan pengalihan muka bumi, pembangunan [[jembatan]] dan [[terowongan]], bahkan juga pengalihan [[tumbuh-tumbuhan]]. (Ini mungkin melibatkan penebasan [[hutan]]). Berbagai jenis mesin pembangun jalan akan digunakan untuk proses ini.
Muka [[bumi]] harus diuji untuk melihat kemampuannya untuk menampung beban [[kendaraan]]. Berikutnya, jika perlu, tanah yang lembut akan diganti dengan tanah yang lebih keras. Lapisan tanah ini akan menjadi '''lapisan dasar'''. Seterusnya di atas lapisan dasar ini akan dilapisi dengan satu lapisan lagi yang disebut '''lapisan permukaan'''. Biasanya lapisan permukaan dibuat dengan [[aspal]] ataupun [[semen]].
Pengaliran/ [[drainase]] [[air]] merupakan salah satu faktor yang harus diperhitungkan dalam pembangunan jalan. Air yang berkumpul di permukaan jalan setelah hujan tidak hanya membahayakan pengguna jalan, malahan akan mengikis dan merusakkan struktur jalan. Karena itu permukaan jalan sebenarnya tidak betul-betul rata, sebaliknya mempunyai landaian yang berarah ke selokan di pinggir jalan. Dengan demikian, air hujan akan mengalir kembali ke selokan.
Setelah itu ''[[retroflektor]]'' dipasang di tempat-tempat yang berbahaya seperti belokan yang tajam. Di permukaan jalan mungkin juga akan diletakkan "mata kucing", yakni sejenis benda bersinar seperti batu yang "ditanamkan" di permukaan jalan. Fungsinya adalah untuk menandakan batas lintasan.
== Perekonomian jalan ==
Jalan dapat meningkatkan kegiatan ekonomi di suatu tempat karena menolong orang untuk pergi atau mengirim barang lebih cepat ke suatu tujuan. Dengan adanya jalan, komoditi dapat mengalir ke pasar setempat dan hasil ekonomi dari suatu tempat dapat dijual kepada pasaran di luar wilayah itu. Selain itu, jalan juga mengembangkan ekonomi [[lalu lintas]] di sepanjang lintasannya. Contohnya, di pertengahan lintasan jalan utama yang menghubungkan bandar-bandar besar, penduduk setempat dapat menjual makanan kepada [[supir]] truk yang kerap lewat di situ. Satu contoh yang baik bagi ekonomi lalu lintas dapat dilihat di pasar [[Machap]], [[Johor]] [[Malaysia]]. Sehubungan itu, Machap telah menjadi tempat istirahat bagi bus jarak-jauh karena adanya fasilitas istirahat yang lengkap di situ dan juga letaknya di pertengahan Lebuh Raya Utara Selatan. Di Machap, penumpang-penumpang bus akan membelanjakan uang untuk pelayanan restoran dan kamar kecil.
Ekonomi Trafik-Istirihat seperti yang berlaku di Machap sebenarnya tidak hanya bergantung kepada lokasi dan juga fasilitas. Yang lebih penting ialah hubungan pihak pemilik restoran dengan supir bus. Untuk menarik lebih banyak supir [[bus]] datang ke mari bersama penumpangnya, pemilik restoran berusaha menarik hati supir bus dengan menyediakan makanan dan rokok gratis kepada mereka. Tetapi cara yang paling baik ialah menghubungi langsung perusahaan bus tersebut agar memilih suatu tempat sebagai tempat istirahat yang tetap.
== Sejarah Pembangunan Jalan ==
Jalan sudah ada sejak manusia memerlukan area untuk berjalan terlebih-lebih setelah menemukan kendaraan beroda diantaranya berupa kereta yang ditarik [[kuda]]. Tidak jelas dikatakan bahwa peradaban mana yang lebih dahulu membuat jalan. Akan tetapi hampir semua peradaban tidak terlepas dari keberadaan jalan tersebut.
Salah satu sumber mengatakan bahwa jalan muncul pada 3000 SM. Jalan tersebut masih berupa jalan setapak dengan kontruksi sesuai dengan kendaraan beroda padaknya diduga antara masa itu. Letaknya diduga antara [[Pegunungan Kaukasus]] dan Teluk Persia.
=== Jalan Mesopotamia-Mesir ===
Seiring perkembangan peradaban di [[Timur tengah]] pada masa 3000 SM, maka dibangunlah jalan raya yang menghubungkan [[Mesopotamia]]-[[Mesir]]. Selain untuk perdagangan, jalan tersebut berguna untuk kebudayaan bahkan untuk peperangan. Jalan utama pertama di kawasan itu, disebut-sebut adalah Jalan Bangsawan Persia yang terentang dari [[Teluk Persia]] hingga [[Laut Aegea]] sepanjang 2857 km. Jalan ini bertahan dari tahun 3500-300 SM.
==
Di [[Eropa]], jalan tertua disebut-sebut adalah Jalur Kuning yang berawal dari [[Yunani]] dan [[Tuscany]] hingga [[Laut Baltik]].
Di Asia timur, bangsa [[Cina]] membangun jalan yang menghubungkan kota-kota utamanya yang bila digabung mencapai 3200 km.
=== Jalan Romawi ===
"Banyak jalan menuju Roma" begitulah istilah yang umum dikenal mengenai jalan-jalan Romawi. Istilah tersebut tidaklah keliru karena bangsa [[Romawi]] banyak membangun jalan. Di puncak kejayaannya , bangsa Romawi membangun jalan sepanjang 85.000 km yang terbentang dari [[Inggris]] hingga [[Afrika Utara]], dari pantai [[Samudera Atlantik]] di [[Semenanjung Iberia]] hingga [[Teluk Persia]]. Keberadaan jalan tersebut diabadikan dalam peta yang dikenal sebagai [[Peta Peutinger]].
=== Pembangunan Jalan Daendels di Pantura Pulau Jawa ===
''Artikel utama untuk bagian ini: [[Jalan Raya Pos]]''
Herman Willem [[Daendels]] adalah seorang [[Gubernur-Jendral]] [[Hindia-Belanda]] yang ke-36. Ia memerintah antara tahun [[1808]] – [[1811]]. Pada masa itu [[Belanda]] sedang dikuasai oleh [[Perancis]]. Pada masa jabatannya ia membangun jalan raya pada tahun 1808 dari [[Anyer]] hingga [[Panarukan, Situbondo|Panarukan]]. Sebagian dari jalan ini sekarang menjadi Jalur [[Pantura]] (Pantai Utara) yang membentang sepanjang pantai utara [[Pulau Jawa]]. Pembangunan jalan ini adalah proyek monumental namun dibayar dengan banyak pelanggaran hak-hak asasi manusia karena dikerjakan secara paksa tanpa imbalan pantas.
Manfaat yang diperoleh dari jalan ini adalah sebagai jalan pertahanan [[militer]]. Selain itu dari segi ekonomi guna menunjang tanam paksa (''[[cultuur stelsel]]'') hasil produk [[kopi]] dari pedalaman [[Priangan]] semakin banyak yang diangkut ke pelabuhan [[Cirebon]] dan [[Indramayu]] padahal sebelumnya tidak terjadi dan produk itu membusuk di gudang-gudang kopi [[Sumedang]], Limbangan, [[Cisarua]], dan [[Sukabumi]]. Selain itu, dengan adanya jalan ini perjalanan darat [[Surabaya]]-[[Batavia]] yang sebelumnya ditempuh 40 hari bisa dipersingkat menjadi tujuh hari. Ini sangat bermanfaat bagi pengiriman surat yang oleh Daendels kemudian dikelola dalam dinas pos.
== Sejarah Teknik Membangun Jalan ==
Dalam sejarahnya, berbagai macam teknik digunakan untuk membangun jalan. Di [[Eropa Utara]] yang repot dengan tanah basah yang berupa "bubur", dipilih jalan kayu berupa gelondongan kayu dipasang diatas ranting, lalu diatasnya disusun kayu secara melintang berpotongan untuk melalui rintangan tersebut.
Di kepulauan [[Malta]] ada bagian jalan yang ditatah agar kendaraan tidak meluncur turun. Sedangkan masyarakat di [[Lembah Sungai Indus]], sudah membangun jalan dari bata yang disemen dengan bituna (bahan aspal) agar tetap kering. Dapat dikatakan, pemakaian bahan aspal sudah dikenal sejak milenium ke 3 sebelum masehi dikawasan ini, terbukti di [[Mahenjo Daro]], [[Pakistan]], terdapat penampung air berbahan batu bata bertambalkan aspal.
Konstruksi jalan Bangsa Romawi berciri khas lurus dengan empat lapisan. Lapisan pertama berupa hamparan pasir atau adukan semen, lapisan berikutnya berupa batu besar datar yang kemudian disusul lapisan kerikil dicampur dengan kapur, kemudian lapisan tipis permukaan lava yang mirip batu api. Ketebalan jalan itu sekitar 0,9-1,5 m. Rancangan Jalan Romawi tersebut termasuk mutakhir sebelum muncul teknologi jalan modern di akhir abad XVIII atau awal abad XIX. Sayangnya jalan itu rusak ketika Romawi mulai runtuh.
Seorang skotlandia bernama Thomas Telford (1757 - 1834) membuat rancangan jalan raya, di mana batu besar pipih diletakan menghadap ke atas atau berdiri dan sekarang dikenal dengan pondasi jalan Telford. Konstruksi ini sangat kuat terutama sebagai pondasi jalan, dan sangat padat karya karena harus disusun dengan tangan satu per satu. Banyak jalan yang bermutu baik dengan konstruksi Telford, tetapi tidak praktis memakan waktu.
Oleh sebab itu ada konstruksi berikutnya oleh John Loudon Mc Adam (1756-1836). Konstruksi jalan yang di [[Indonesia]] dikenal dengan ''jalan Makadam'' itu lahir berkat semangat membuat banyak jalan dengan biaya murah. Jalan tersebut berupa batu pecah yang diatur padat dan ditimbun dengan kerikil. Jalan Makadam sangat praktis, batu pecah digelar tidak perlu disusun satu per satu dan saling mengunci sebagai satu kesatuan.
Di akhir abad ke XIX, seiring dengan maraknya penggunaan sepeda, pada 1824 dibangun jalan aspal namun dengan cara menaruh blok-blok aspal. Jalan bersejarah itu dapat disaksikan di
[[Champ-Elysess]], [[Paris]], [[Perancis]].
Di [[Skotlandia]], hadir jalan beton yang dibuat dari [[semen portland]] pada 1865. Meski lebih kuat, jalan tersebut mudah retak karena perubahan cuaca. Berbeda dengan aspal yang bersipat lebih plastis atau dapat kembang susut yang baik terhadap perubahan cuaca dan sebagai pengikat yang lebih tahan air.
Jalan Aspal modern merupakan hasil karya [[imigran]] [[Belgia]] [[Edward de Smedt]] di Columbia University, [[New York]]. Pada tahun 1872, ia sukses merekayasa aspal dengan kepadatan maksimum. [[Aspal]] itu dipakai di [[Battery Park]] dan [[Fifth Avenue]], New York, tahun 1872 dan [[Pennsylvania Avenue]], [[Washington D.C]] pada tahun 1877.
Pada saat ini sedikitnya 90 % jalan utama di perkotaan selalu menggunakan bahan aspal.
== Sistem jaringan jalan ==
Sistem jaringan jalan merupakan satu kesatuan jaringan jalan yang terdiri dari sistem jaringan jalan [[primer]] dan sistem jaringan jalan [[sekunder]] yang terjalin dalam hubungan hierarki.
Sistem jaringan jalan disusun dengan mengacu pada rencana tata ruang wilayah dan dengan memperhatikan keterhubungan antarkawasan dan/atau dalam [[kawasan perkotaan]], dan [[kawasan perdesaan]].
Sistem jaringan jalan primer disusun berdasarkan rencana [[tata ruang]] dan pelayanan distribusi barang dan jasa untuk pengembangan semua wilayah di tingkat nasional, dengan menghubungkan semua simpul jasa distribusi yang berwujud pusat-pusat kegiatan sebagai berikut:
* menghubungkan secara menerus pusat kegiatan nasional, pusat kegiatan wilayah, pusat kegiatan lokal sampai ke pusat kegiatan lingkungan; dan
* menghubungkan antarpusat kegiatan nasional.
Sistem jaringan jalan sekunder disusun berdasarkan rencana tata ruang wilayah [[kabupaten]]/[[kota]] dan pelayanan distribusi barang dan jasa untuk masyarakat di dalam kawasan perkotaan yang menghubungkan secara menerus kawasan yang mempunyai fungsi primer, fungsi sekunder kesatu, fungsi sekunder kedua, fungsi sekunder ketiga, dan seterusnya sampai ke persil.
=== Ruang manfaat jalan ===
Ruang manfaat jalan
Ruang manfaat jalan merupakan ruang sepanjang jalan yang dibatasi oleh lebar, tinggi, dan kedalaman tertentu yang ditetapkan oleh penyelenggara jalan yang bersangkutan berdasarkan pedoman yang ditetapkan oleh [[departemen]] yang berwenang.
Baris 135 ⟶ 91:
Ruang manfaat jalan hanya diperuntukkan bagi median, pengerasan jalan, jalur pemisah, bahu jalan, saluran tepi jalan, [[trotoar]], lereng, ambang pengaman, timbunan dan galian, gorong-gorong, perlengkapan jalan, dan bangunan pelengkap lainnya.
[[Trotoar]] hanya diperuntukkan bagi lalu lintas [[pejalan kaki]], walau pada
=== Ruang milik jalan ===
Ruang milik jalan
Ruang milik jalan diperuntukkan bagi ruang manfaat jalan, pelebaran jalan, dan penambahan jalur lalu lintas
Sejalur tanah tertentu dapat dimanfaatkan sebagai ruang terbuka hijau yang berfungsi sebagai lansekap jalan.
Baris 146 ⟶ 102:
=== Ruang pengawasan jalan ===
Ruang pengawasan jalan
Ruang pengawasan jalan merupakan ruang sepanjang jalan di luar ruang milik jalan yang dibatasi oleh lebar dan tinggi tertentu.
Dalam hal ruang milik jalan tidak cukup luas, lebar ruang pengawasan jalan ditentukan dari tepi badan jalan paling sedikit dengan ukuran sebagai berikut:
* [[jalan arteri primer]] 15 (lima belas) meter;
Baris 161 ⟶ 117:
* [[jalan lingkungan sekunder]] 2 (dua) meter; dan
* jembatan 100 (seratus) meter ke arah hilir dan hulu.
== Lihat pula ==
* [[Kecelakaan lalu-lintas]]
* [[Kapasitas jalan]]
* [[Jalan setapak]]
* [[Jalan tikus]]
* [[Polisi tidur]]
{{Rekayasa geoteknik}}
[[Kategori:Jalan|*]]
|