Stasiun Tanggung: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
k Layanan silang susul KA di stasiun
RaFaDa20631 (bicara | kontrib)
k (via JWB)
 
(33 revisi perantara oleh 14 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1:
{{bukan|Stasiun Ketanggungan}}
{{coord|-7.0913586|110.6032223|display=title}}
 
{{Infobox stasiun
| image = Stasiun Tanggung 2019.jpg
| name = Tanggung
| caption = Bangunan Stasiun Tanggung, 2019tampak monumen roda dan sayap di luar stasiun, 2021
| prov = Jawa Tengah
| kabupaten = Grobogan
| kecamatan kabupaten = Tanggungharjo
| desa = Tanggungharjo
| open = [[{{Start date and age|1867]]|08|10|df=yes}}
| kode = TGG
| tinggi = +20 m
| operator = [[Daerah Operasi IV Semarang]]daop4
| renovated = 1910
| class = III/kecil
| line = ''Hanya untuk persilangan dan persusulanpenyusulan antarkereta api.''
| track = 2 (jalur 2: sepur lurus)
| oldname = Halte Tangoeng
| platform = 2 (satu peron sisi dan satu peron pulau yang sama-sama rendah)
| arsitektur = {{hlist|Indische Empire|Chalet-NIS|Tudor}}
| parking = Ya
| toilet = Ya
| letak = km 24+695 lintas [[Stasiun Semarang Tawang|Semarang Tawang]]-[[Stasiun Brumbung|Brumbung]]-'''Gundih'''-[[Stasiun Solo Balapan|Solo Balapan]]-[[Stasiun Solo Jebres|Solo Jebres]]/[[Stasiun Yogyakarta|Yogyakarta]]
| nomor = 2632
| persinyalan = Mekanik tipe [[Siemens & Halske]] semiotomatis
}}
'''Stasiun Tanggung (TGG)''' ({{lang-jv|ꦱꦼꦠꦱꦶꦪꦸꦤ꧀​ꦠꦁꦒꦸꦁ|Sêtasiyun Tanggung}}) adalah sebuah [[stasiun kereta api]] kelas III/kecil yang terletak di [[Tanggungharjo, Tanggungharjo, Grobogan]], [[Jawa Tengah]]. Stasiun yang, terletak pada ketinggian +20 meter ini, termasuk dalam [[Daerah Operasi IV Semarang]]. Stasiun ini hanya memiliki dua jalur kereta api dengan jalur 2 sebagai sepur lurus.
 
Stasiun ini adalah stasiun paling tua di [[indonesia|Indonesia]] setelah [[Stasiun Samarang]]
Karena sulitnya akses transportasi umum ke stasiun ini, akhirnya stasiun ini beralih fungsi sebagai stasiun pemantau. Di depan bangunan stasiun didirikan monumen roda dan sayap dengan tulisan: "Di bumi inilah kita bermula", serta stasiun ini dibuka untuk umum maupun komunitas yang ingin mengetahui sejarah perkeretaapian di Indonesia.
 
Stasiun ini juga hanya memiliki dua jalur kereta api dengan jalur 2 sebagai sepur lurus.
Saat ini stasiun ini hanya melayani persilangan dan persusulan antarkereta api saja, tidak melayani keberangkatan dan kedatangan penumpang. Persilangan dan persusulan kereta api yang dilayani secara resmi di stasiun ini berdasarkan Gapeka 2017 revisi 1 Juni 2019 adalah:
* [[Kereta api Bangunkarta|KA Bangunkarta]] tujuan [[Stasiun Gambir|Jakarta]] (KA 55) bersilang dengan sesamanya tujuan [[Stasiun Surabaya Gubeng|Surabaya]] (KA 56) yang melintas langsung
* [[Kereta api Brantas|KA Brantas Tambahan]] tujuan [[Stasiun Blitar|Blitar]] (PLB 7032A) bersilang dengan [[Kereta api Matarmaja|KA Matarmaja]] tujuan [[Stasiun Pasar Senen|Jakarta]] (KA 171) yang melintas langsung
* [[Kereta api Brantas|KA Brantas Tambahan]] tujuan [[Stasiun Pasar Senen|Jakarta]] (PLB 7031A) bersilang dengan [[Holcim Indonesia|KA Semen Holcim]] tujuan [[Stasiun Solo Balapan|Solo]]-[[Stasiun Karangtalun|Cilacap]] (KA 2732/2729) yang melintas langsung
 
Karena sulitnyaadanya kendala akses transportasi umum ke, stasiun ini, akhirnya stasiun ini beralih fungsi sebagai stasiun pemantau. Di depan bangunan stasiun, didirikan monumen [[Roda sayap|roda dan sayap]] dengan tulisan:bertuliskan "Di bumi inilah kita bermula", serta stasiun ini dibuka untuk umum maupun komunitaspenggemar kereta api yang ingin mengetahui sejarah perkeretaapian di Indonesia.
 
== Sejarah ==
[[Berkas:Opening van Halte Tanggoeng bij Semarang, KITLV 3224.tiff|kiri|jmpl|Pembukaan perdana ''Halte'' Tangoeng, 10 Agustus 1867]]
[[Berkas:COLLECTIE TROPENMUSEUM Treinstation in Tangoeng TMnr 3728-836.jpg|jmpl|kiri|[[Litografi]] Stasiun Tanggung berdasarkan lukisan oleh [[Josias Cornelis Rappard]] (1883-1889)]]
Stasiun iniTanggung merupakan [[stasiun kereta api]] keempat tertua di [[Indonesia]] (setelah [[Stasiun Samarang|Samarang NIS]], [[Stasiun Alastua|Allas-Toewa]], dan [[Stasiun Brumbung|Broemboeng]]) dan sampai saatyang inikini masih beroperasi di Indonesia. Pada tanggal [[10 Agustus]] [[1867]], jalur kereta api pertama dibuka antara Tanggung-Tanggung–[[Stasiun Samarang|Samarang]] yang berjarak 25 [[kilometer]] oleh [[Daftar PenguasaGubernur-Jenderal Hindia Belanda|Gubernur Jenderal]] [[Ludolph Anne Jan Wilt Sloet van de Beele]].<ref>{{cite book|title=Geschiedenis van het Nederlandsch-Indische Spoorweg Maatschappij|last=Banck|first=J.E.|date=1869|publisher=M.J. Fisser}}</ref>
 
Bangunan stasiun yang didirikan pertama kali telah dibongkar pada tahun [[1910]], Pada tahun yang sama,kemudian NIS membangun stasiun baru di atas bekas bangunan lama, dengan gaya arsitektur “ChaletChalet-NIS”NIS yang banyak dipakaiditerapkan ketika NIS merenovasimelakukan renovasi stasiun-stasiunnya antara 1900-1915.pada “Chalet”1900–1915—''Chalet'' sebenarnya adalah sebutan untukbagi bangunan berarsitekturdengan arsitektur tradisional di [[Pegunungan Alpen]], seperti lumbung, kandang, maupun rumah tinggal. Ciri-dengan ciri gayakhas bangunan ini adalahberupa konstruksi kayu denganyang dilengkapi atap dari sirap batu dan teritisan lebar untuk melindungi bangunan dari hujan dan salju. DalamBangunan perkembangannyastasiun gayaini arsitekturberukuran ini6 menjadimeter simbol× kesederhanaan,12 keselarasanmeter dengan alam,atap kebebasan,pelana dan demokrasidikelilingi beranda yang berfungsi sebagai peron.<ref>{{Cite news|url=http://kebudayaan.kemdikbud.go.id/bpcbjateng/2016/06/20/stasiun-tanggung/Citebook|title=Stasiun TanggungKereta -Api Tapak Bisnis & Militer Belanda|author=Tim Balai Pelestarian Cagar Budaya Jawa Tengah|last=putudananjaya|date=2016-06-20|newspaperpublisher=Balai Pelestarian Cagar Budaya Jawa Tengah|languageyear=en-US|access-datepage=20173-06-104}}</ref> Kemudian dibangunlah bangunan stasiun yang baru, yang dapat dilihat sampai sekarang. Pada pertengahan tahun [[1980-an]], stasiun ini pernah hendak dibongkar dan ditempatkan di [[Taman Mini Indonesia Indah]], [[Daerah Khusus Ibukota Jakarta|Jakarta]].
 
Pada pertengahan 1980-an, stasiun ini pernah hendak dibongkar dan ditempatkan di [[Taman Mini Indonesia Indah]], [[Daerah Khusus Ibukota Jakarta|Jakarta]].
Stasiun ini sudah empat kali direnovasi, yakni pertama tahun [[1984]], kedua setelah [[banjir]] [[1996]] (tepatnya tahun [[1997]]), ketiga kali renovasi pada tanggal [[15 Maret]] [[2000]] dan terakhir kali [[banjir]] pada [[Desember 2006]] (tepatnya pada bulan [[Februari 2007]]).
 
Stasiun ini telah dilakukan renovasi sebanyak empat kali, yakni pada 1984, 1997, 2000, dan 2007.
 
Saat ini tidak ada kereta api yang berhenti di stasiun ini, kecuali jika terjadi persilangan dan penyusulan antarkereta api.
 
== Galeri ==
<gallery>
[[Berkas:COLLECTIE TROPENMUSEUM Treinstation in Tangoeng TMnr 3728-836.jpg|jmpl|kiri|[[Litografi]] Stasiun Tanggung berdasarkan lukisan olehkarya [[Josias Cornelis Rappard]], (1883-1889)]]1883–1889
Berkas:Stasiun Tanggung 2019.jpg|Bangunan Stasiun Tanggung, 2019
</gallery>
 
== Referensi ==
{{reflist}}
 
{{stasiun berdekatan|system=KAI|left=Brumbung|line=segitiga Brumbung–Gundih–Gambringan|right=Kedungjati|type=Brumbung–Gundih|left2=Brumbung|line2=Samarang–Tangoeng (NIS)}}
{{s-rail-start}}
{{stasiun-Jateng-stub}}
{{s-rail|title=KAI}}
{{s-line|system=KAI|rows1=2|rows2=2|previous=Brumbung|line=Brumbung–Gundih|notemid=Brumbung–Gundih|next=Kedungjati}}
{{s-line|system=KAI|hide1=yes|hide2=yes|line=Samarang–Tangoeng (NIS)}}
{{s-end}}
 
{{stasiun-stub}}
 
[[Kategori:Stasiun kereta api di Jawa Tengah|Tanggung]]
[[Kategori:Stasiun kereta api di Grobogan|Tanggung]]
[[Kategori:Tanggungharjo, Grobogan]]
[[Kategori:Bangunan bersejarah di Jawa Tengah]]
[[Kategori:Cagar budaya Indonesia di Jawa Tengah]]
[[Kategori:Arsitektur Hindia Belanda]]
[[Kategori:Stasiun kereta api yang dibuka tahun 1867]]