Miagan, Mojoagung, Jombang: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler |
k OGNelson9 memindahkan halaman Miyagan, Mojoagung, Jombang ke Miagan, Mojoagung, Jombang: nama resmi |
||
(17 revisi perantara oleh 7 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 7:
|kecamatan =Mojoagung
|nama pemimpin =Antok Budi Subagyo
|luas =± 133,800 Ha
|penduduk =± 3.839 jiwa (SID 2017)
|kepadatan =
|kode pos=61482}}
'''Miagan''' adalah sebuah desa di wilayah Kecamatan [[Mojoagung, Jombang|Mojoagung]], [[Kabupaten Jombang]], Provinsi [[Jawa Timur
[[Berkas:Locator Mojoagung, Jombang.png|jmpl|Miagan Wilayah Kecamatan Mojoagung, Kabupaten Jombang, Propinsi Jawa Timur]]
[[Berkas:Pasukan Prajurit Majapahit.jpg|jmpl|Karang bulak dahulu sebagai area perkemahan tamu-tamu kerajaan Majapahit]]
Baris 19:
== Sejarah Desa Miagan ==
[[Berkas:Kerupuk dalam kaleng.jpg|jmpl|ka|Produk Makanan Unggulan Desa Miagan: Kerupuk Uyel, Kue Jepit (Opak), Tahu Taqwa, Tahu Putih, Tahu Susu, Keripik Usus]]
Sejarah wong kang babah desa Miagan di desa miagan terdapat dua dukuhan yaitu dusun Pandean dan Miagan menurut cerita yang berkembang di masyarakat desa miagan yang dulu masih berupa alas gung lewang liwung (Hutan Belantara), hutan ini masuk ke dalam wilayah wirasaba sebutan pada zaman Mojopahit (sekarang Mojoagung) dahulu disini adalah daerah luar pertama yang berbatasan dengan benteng keraton mojopahit, konon dahulu raja mojopahit Brawijaya VII memerintahkan Mbah Dalem membabat alas wirasaba untuk di jadikan sebagai tempat berlatih pasukan kerajaan, perkemahan pengawal tamu-tamu keraton dan tempat peristirahatan berburu raja sehingga kawasan ini menjadi gundul sehingga dinamakan Desa Karang Bulak
Sekilas mengenai Mbah Dalem adalah seorang pande besi atau orang yang ahli dalam membuat alat-alat persenjataan, dan alat logam lainnya, mbah Dalem beliau juga mempunyai seorang keturunan sebagai seorang empu terkenal pada zaman transisi pemerintahan dari masa kerajaan majapahit ke kasultanan demak, yaitu Ki Ageng Pekik.
Kembali ke cerita karang bulak setelah Mbah Dalem berhasil membabat alas wirasaba beliau akhirnya dijadikan sebagai kuwu di Desa Karang bulak, dalam mengemban tugasnya beliau dibantu oleh pendekar linuwih yaitu Mbah To Goeno, Mbah To Wirdjo, dan Mbah To Djojo, yang punya kesaktian tinggi dan punya keahlian lain yaitu mahir dalam menabuh gamelan, melalui keahliannya dalam memainkan alat-alat kesenian gamelan Adapun bukti sejarah desa Karang Bulak ialah adanya prasasti yang ada di jembatan sungai kecil yang juga bernama sungai karang bulak yang mengalir di sepanjang desa miagan dan di prasasti itu tertulis jelas bernama jembatan Karang Bulak namun prasasti yang terukir di sungai tersebut kini sudah di museumkan, selain itu ada dua peninggalan sejarah di desa miagan yaitu berupa pemakaman kuno/punden keramat, di wilayah dusun pandean ada makam mbah dalem yang juga dijadikan sebagai komplek pemakaman bagi kepala desa yang telah meninggal dunia dan didusun miagan ada juga komplek pemakaman/punden keramat dari Mbah To Goeno, Mbah To Wirdjo dan Mbah To Djoyo)
Dari perkembangan desa karang bulak pada masa pemerintahan mojopahit pada masa kehancuran setelah Perang Paregreg, berkembangnya kasultanan Demak di tanah Jawa dan pengaruh siar WALISONGO banyaknya orang didesa Karang Bulak yang mendalami seni Karawitan sehingga masyarakat desa karang bulak banyak yang ahli dalam bermain Gamelan maka sejak saat itulah oleh pemerintahan kerajaan mojopahit yang sudah menjadi
Sejarah Pemerintahanan desa Miagan setelah Kemerdekaan Republik Indonesia dimulai pada
tahun 1960 sebagai Kepala Desa Miagan yang pertama dijabat oleh Bapak '''Kerto Wirosastro'''. Oleh Bapak Kerto Wisastro, Miagan dibagi menjadi dua Dukuhan yaitu Dukuh Miagan dan Dukuh Pandean. Tidak lama kemudian dia meninggal dunia.
== Letak Geografis ==
Desa Miagan. '''Secara Geografis Desa Miagan terletak pada perbatasan wilayah desa
{|
|
Baris 168:
{{Mojoagung, Jombang}}
{{Authority control}}
{{kelurahan-stub}}▼
|