"'''Kejatuhan Tiongkok'''", dalam diskursus politik Amerika Serikat, mengacu pada peristiwa jatuhnya [[Tiongkok daratan]] ke tangan [[Partai Komunis Tiongkok|Partai Komunis]] dari [[Kuomintang|Nasionalis]] yang dibeking Amerika Serikat pada tahun 1949,<ref name="chomsky-14-02-2012">{{cite web |url=https://www.theguardian.com/commentisfree/cifamerica/2012/feb/14/losing-the-world-american-decline-noam-chomsky |title="Losing" the World: American Decline in Perspective, Part 1 |author=Noam Chomsky |date=14 February 2012 |work= |publisher=Guardian Comment Network |accessdate=March 10, 2012}}</ref><ref name="waldron">{{cite news|url=http://www.weeklystandard.com/articles/how-china-was-lost_696345.html|title=How China Was 'Lost' – And could it have been saved?|last=Waldron|first=Arthur|author-link1=Arthur Waldron|date=January 28, 2013|work=The Weekly Standard |volume=18 |issue=19 |accessdate=2 August 2015}}</ref> dan lantas dijuluki sebagai "kejatuhan Tiongkok ke [tangan] [[komunisme]]". Oleh pengkritik [[pemerintahan Truman]], "Kejatuhan Tiongkok" digambarkan sebagai "bencana yang dapat dihindari".<ref>{{cite book |title=Perpetuating Patriotic Perceptions: The Cognitive Function of the Cold War |url=https://archive.org/details/perpetuatingpatr0000hirs |last=Hirshberg |first=Matthew S. |year=1993 |publisher=Greenwood Publishing Group |location= |isbn= 9780275941659 |pages=55–56[https://archive.org/details/perpetuatingpatr0000hirs/page/55 55]–56}}</ref> Peristiwa ini memicu "perdebatan yang membelah masyarakat". Isu ini dimanfaatkan oleh [[Partai Republik (Amerika Serikat)|Partai Republik]] pada pemilu 1952.<ref>{{cite journal |last1=Herring |first1=George C. |year=1991 |title=America and Vietnam: The Unending War |journal=Foreign Affairs |volume=70 |issue=5 |series=America and the Pacific, 1941-1991 (Winter, 1991) |pages=104–119 |publisher=Council on Foreign Relations |doi= 10.2307/20045006|jstor=20045006}}</ref> Isu ini juga mendorong munculnya sosok [[Joseph McCarthy]],<ref>{{cite book |title=Into the Quagmire: Lyndon Johnson and the Escalation of the Vietnam War |url=https://archive.org/details/intoquagmirelynd00vand |last=VanDeMark |first=Brian |authorlink= |coauthors= |year=1995 |publisher=Oxford University Press |location= |isbn= 9780195096507 |page=[https://archive.org/details/intoquagmirelynd00vand/page/25 25] |quote=As [President [[Lyndon Johnson]]] later recalled "I knew [[Harry Truman]] and [[Dean Acheson]] had lost their effectiveness from the day that the Communists took over in China. I believed that the loss of China had played a large role in the rise of Joe McCarthy. And I knew that all these problems, taken together, were chickenshit compared with what might happen if we lost Vietnam."}}</ref> yang mencari kambing hitam atas "kejatuhan" tersebut dan menyasar [[Owen Lattimore]], pakar Asia Tengah ternama.<ref>{{cite web |url=http://www.campus-watch.org/article/id/2373 |title=The New McCarthyism in Academe |author=Ellen Schrecker |date=Fall 2005 |work=Thought & Action |publisher=Campus Watch |accessdate=July 2, 2012}}</ref>
Semasa [[Perang Dunia II]], [[Franklin D. Roosevelt]] berasumsi bahwa Tiongkok di bawah pemerintahan [[Chiang Kai-shek]] akan menjadi negara besar usai perang bersama Amerika Serikat, [[Britania Raya]], dan [[Uni Soviet]].<ref name="waldron"/> Menurut [[John Paton Davies Jr.]] (salah seorang "[[TanganChina TiongkokHand]]" yang karier diplomatiknya hancur akibat kejatuhan Tiongkok), kebijakan Roosevelt gagal karena tidak adanya bantuan material yang cukup dari Roosevelt untuk Chiang Kai-shek pada masa [[Perang Tiongkok-Jepang Kedua|perang melawan Jepang]] tahun 1930-an dan 1940-an dan pilihan duta besar untuk Tiongkok yang tidak cocok.<ref name="waldron"/>
Menurut sejarawan [[Arthur Waldron]], "Franklin Roosevelt memandang Tiongkok sebagai negara yang telah benar-benar dikuasai oleh [Chiang Kai-shek]." Kekuasaan Chiang Kai-shek cukup lemah dan "setelah Jepang kalah, Tiongkok mengalami kekosongan kekuasaan, memandang ke Moskow, dan tidak bisa dikendalikan para Nasionalis. Artinya, jatuhnya Tiongkok ke tangan komunisme dibantu oleh bobroknya kebijakan Roosevelt."<ref name="waldron"/>
{{cquote|Pada tahun 1949, Tiongkok menyatakan kemerdekaannya, sebuah peristiwa yang dikenal di Barat sebagai "kejatuhan Tiongkok", terutama di Amerika Serikat yang kelak memicu konflik mengenai pihak yang seharusnya bertanggung jawab atas kejatuhan tersebut. Istilah tersebut membuka kedok pemerintahan. Seseorang baru merasa kehilangan sesuatu apabila ia memilikinya. Asumsinya adalah A.S. berhak memiliki Tiongkok beserta sebagian besar dunia seperti yang diduga para perancang tatanan dunia pascaperang. "Kejatuhan Tiongkok" adalah tahap besar pertama dalam "kejatuhan Amerika." Peristiwa ini memiliki dampak kebijakan yang besar.<ref name="chomsky-14-02-2012"/>}}
Sejarawan Amerika Serikat [[Miles Maochun Yu]] berkomentar dalam ulasan buku tahun 2010 tentang "...pertengkaran yang tak kunjung usai mengenai pihak yang tebakannya benar soal situasi Tiongkok tanpa memandang kenyataannya di Tiongkok. Artinya, perdebatan mengenai Tiongkok Komunis, segala pertanyaan yang dilontarkan dan isu yang dibahas seringkalisering kali mencerminkan politik dan perubahan kebijakan Amerika Serikat yang bersifat partisan dan tidak mempertimbangkan kenyataan di Tiongkok".<ref>Maochun Yu, Miles Review of ''The Honorable Survivor: Mao's China, McCarthy's America, and the Persecution of John S. Service'' by Lynne Joiner pages 880-881 from ''The Journal of Asian Studies'', Vol. 69, No. 3, August 2010 page 881.</ref> Pada awal 1950-an, pemerintahan Truman dicerca atas "jatuhnya" Tiongkok. Senator Joseph McCarthy mengatakan dalam pidatonya tahun 1950 bahwa "orang-orang Komunis dan menyimpang" di [[Departemen Luar Negeri]] yang dibiarkan Presiden Harry S. Truman bertanggung jawab atas "jatuhnya" Tiongkok.<ref name="Wood, Gregory page 145">Wood, Gregory ''Retiring Men: Manhood, Labor, and Growing Old in America, 1900-1960'' Lanham: University Press of Americ 2012 page 145.</ref> Dalam sebuah pidato yang berisi kekhawatiran akan "lunaknya" maskulinitas Amerika Serikat pada 1950-an, McCarthy menuduh bahwa "antek-antek partai Moskow" di Departemen Luar Negeri mengendalikan kebijakan luar negeri Amerika Serikat terhadap Tiongkok. Ia juga menuduh [[Dean Acheson]] sebagai "diplomat amatiran yang senyam-senyum di hadapan petinggi Soviet".<ref name="Wood, Gregory page 145"/> Salah satu buku terkenal tentang "kejatuhan Tiongkok" adalah buku ''The Shanghai Conspiracy'' (1952) oleh Jenderal [[Charles A. Willoughby]] yang mengklaim bahwa jaringan mata-mata Soviet pimpinan [[Richard Sorge]] (ditangkap tahun 1941 dan dieksekusi tahun 1944) masih ada.<ref name="Schaller1989">Schaller, Michael ''MacArthur the Far Eastern General'', Oxford: Oxford University Press, 1989 page 156.</ref> Willoughby kembali mengklaim bahwa jaringan mata-mata Sorge memicu "kejatuhan Tiongkok" tahun 1949 dan pelan-pelan berusaha mengambil alih pemerintahan Amerika Serikat.<ref name="Schaller1989"/> Pakar Jepang asal Amerika Serikat, Michael Schaller, menulis bahwa Willoughby benar saat mengungkapkan bahwa Sorge adalah mata-mata Uni Soviet, sama seperti beberapa wartawan sayap kiri Amerika Serikat yang bekerja dengan Sorge di Shanghai pada awal 1930-an, tetapi sebagian besar bukunya justru menunjukkan bahwa salah satu agen intelijen militer paling cakap sepanjang sejarah Amerika Serikat sangat paranoid.<ref name="Schaller1989"/>
== Lihat pula ==
|