Las listrik: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
LaninBot (bicara | kontrib)
k Perubahan kosmetik tanda baca
k Membatalkan 2 suntingan oleh 114.142.172.42 (bicara) ke revisi terakhir oleh Bulandari27
Tag: Pembatalan
 
(42 revisi perantara oleh 16 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1:
{{More footnotes|date=November 2021}}
[[Berkas:SMAW MMA.jpg|300px|jmpl]]
[[Berkas:Ranger 250 GXT Front.jpg|300px|jmpl]]
 
[[Berkas:Arc-welding.jpg|300px|jmpl]]
[[Berkas:Arc welding robot 001.jpg|300px|jmpl]]
'''Las busur listrik''' umumnya disebut '''las listrik''' adalah salah satu cara menyambung logam dengan jalan menggunakan nyala busur listrik yang diarahkan ke permukaan logam yang akan disambung. Pada bagian yang terkena busur listrik tersebut akan mencair, demikian juga elektrodaelektrode yang menghasilkan busur listrik akan mencair pada ujungnya dan merambat terus sampai habis. Logam cair dari elektrode dan dari sebagian benda yang akan disambung tercampur dan mengisi celah dari kedua logam yang akan disambung, kemudian membeku dan tersambunglah kedua logam tersebut.
Logam cair dari elektroda dan dari sebagian benda yang akan disambung tercampur dan mengisi celah dari kedua logam yang akan disambung, kemudian membeku dan tersambunglah kedua logam tersebut.
 
Mesin las busur listrik dapat mengalirkan arus listrik cukup besar tetapi dengan tegangan yang aman (kurang dari 45 volt). Busur listrik yang terjadi akan menimbulkan energi panas yang cukup tinggi sehingga akan mudah mencairkan logam yang terkena. Besarnya arus listrik dapat diatur sesuai dengan keperluan dengan memperhatikan ukuran dan type elektrodanya.
 
Pada las busur, sambungan terjadi oleh panas yang ditimbulkan oleh busur listrik yang terjadi antara benda kerja dan elektrodaelektrode. ElektrodaElektrode atau logam pengisi dipanaskan sampai mencair dan diendapkan pada sambungan sehingga terjadi sambungan las. Mula-mula terjadi kontak antara elektrodaelektrode dan benda kerja sehingga terjadi aliran arus, kemudian dengan memisahkan penghantar timbullah busur. Energi listrik diubah menjadi energi panas dalam busur dan suhu dapat mencapai 5500 °C.
 
Ada tiga jenis elektrodaelektrode logam, yaitu elektrodaelektrode polos, elektrodaelektrode fluks dan elektrodaelektrode berlapis tebal. ElektrodaElektrode polos terbatas penggunaannya, antara lain untuk besi tempa dan baja lunak. Biasanya digunakan polaritas langsung. Mutu pengelasan dapat ditingkatkan dengan memberikan lapisan fluks yang tipis pada kawat las. Fluks membantu melarutkan dan mencegah terbentuknya oksida-oksida yang tidak diinginkan. Tetapi kawat las berlapis merupakan jenis yang paling banyak digunakan dalam berbagai pengelasan komersilkomersial.
 
Ada tiga jenis elektroda logam, yaitu elektroda polos, elektroda fluks dan elektroda berlapis tebal. Elektroda polos terbatas penggunaannya, antara lain untuk besi tempa dan baja lunak. Biasanya digunakan polaritas langsung. Mutu pengelasan dapat ditingkatkan dengan memberikan lapisan fluks yang tipis pada kawat las. Fluks membantu melarutkan dan mencegah terbentuknya oksida-oksida yang tidak diinginkan. Tetapi kawat las berlapis merupakan jenis yang paling banyak digunakan dalam berbagai pengelasan komersil.
== Jenis-jenis mesin las busur listrik ==
Mesin las yang ada pada unit peralatan las berdasarkan arus yang dikeluarkan pada ujung-ujung elektrodaelektrode dibedakan menjadi beberapa macam.
=== Mesin las arus bolak-balik (Mesin AC) ===
Mesin memerlukan arus listrik bolak-balik atau arus AC yang dihasilkan oleh pembangkit listrik, listrik PLN atau generator AC, dapat digunakan sebagai sumber tenaga dalam proses pengelasan. Besarnya tegangan listrik yang dihasilkan oleh sumber pembangkit listrik belum sesuai dengan tegangan yang digunakan untuk pengelasan.
Besarnya tegangan listrik yang dihasilkan oleh sumber pembangkit listrik belum sesuai dengan tegangan yang digunakan untuk pengelasan.
 
Bisa terjadi tegangannya terlalu tinggi atau terlalu rendah, sehingga besarnya tegangan perlu disesuaikan terlebih dahulu dengan cara menaikkan atau menurunkan tegangan. Alat yang digunakan untuk menaikkan atau menurunkan tegangan ini disebut transformator atau trafo.
Kebanyakan trafo yang digunakan pada peralatan las adalah jenis trafo step-down, yaitu trafo yang berfungsi menurunkan tegangan. Hal ini disebabkan kebanyakan sumber listrik, baik listrik PLN maupun listrik dari sumber yang lain, mempunyai tegangan yang cukup tinggi, padahal kebutuhan tegangan yang dikeluarkan oleh mesin las untuk pengelasan hanya 55 volt sampai 85 volt. Transformator yang digunakan pada peralatan las mempunyai daya yang cukup besar. Untuk mencairkan sebagian logam induk dan elektrodaelektrode dibutuhkan energi yang besar, karena tegangan pada bagian terminal kumparan sekunder hanya kecil, maka untuk menghasilkan daya yang besar perlu arus besar. Arus yang digunakan untuk peralatan las sekitar 10 ampere sampai 500 ampere.Besarnya arus listrik dapat diatur sesuai dengan keperluan las. Untuk keperluan daya besar diperlukan arus yang lebih besar pula, dan sebaliknya.
 
=== Mesin las arus searah (Mesin DC) ===
Baris 24:
 
# Nyala busur listrik yang dihasilkan lebih stabil,
# Setiap jenis elektrodaelektrode dapat digunakan pada mesin las DC,
# Tingkat kebisingan lebih rendah,
# Mesin las lebih fleksibel, karena dapat diubah ke arus bolak-balik atau arus searah.
Baris 37:
Besar arus dan tegangan listrik yang digunakan dalam pengelasan harus diatur sesuai kebutuhan. Daya yang dibutuhkan untuk pengelasan tergantung dari besarnya arus dan tegangan listrik yang digunakan. Tidak ada aturan pasti besar tegangan listrik pada mesin las yang digunakan.Hal ini berhubungan dengan keselamatan kerja operator las tubuh manusia tidak akan mampu menahan arus listrik dengan tegangan yang tinggi.
 
Tegangan listrik yang digunakan pada mesin las (tegangan pada ujung terminal) berkisar 55 volt sampai 85 volt. Tegangan ini disebut sebagai tegangan pembakaran. Bila nyala busur listrik sudah terjadi maka tegangan turun menjadi 20 volt sampai 40 volt. Tegangan ini disebut dengan tegangan kerja. Besar kecilnya tegangan kerja yang terjadi tergantung dari besar kecilnya diameter elektrodaelektrode. Semakin besar arus yang terjadi.
 
Dengan alasan diatas maka pada mesin las pengaturan yang dilakukan hanya besar arusnya saja. Pengaturan besar kecilnya arus dilakukan dengan cara memutar tombol pengatur arus. Besar arus yang digunakan dapat dilihat pada skala yang ditunjukkan oleh amperemeter (alat untuk mengukur besar arus listrik) yang terletak pada mesin las. Pada masing-masing las, arus minimum dan arus maksimum yang dapat dicapai berbeda-beda, pada umunya berkisar 100 ampere sampai 600 ampere. Pemilihan besar arus listrik tergantung dari beberapa faktor, antara lain: diameter elektrodaelektrode yang digunakan, tebal benda kerja, jenis elektrodaelektrode yang digunakan, polaritas kutub -kutubnya dan posisi pengelasan.
 
== Pengaruh arus listrik pada hasil las ==
Bila arus terlalu rendah (kecil), akan menyebabkan:
# Penyalaan busur listrik sukar dan busur listrik yang terjadi tidak stabil,
# Terlalu banyak tumpukan logam las karena panas yang terjadi tidak mampu melelehkan elektrodaelektrode dan bahan bakar dengan baik,
# Penembusan kurang baik,
# Pinggiran-pinggiran dingin.
 
== Pengaruh kecepatan elektrodaelektrode pada hasil las ==
Untuk menghasilkan rigi–rigi las yang rata dan halus, kecepatan tangan menarik atau mendorong elektrodaelektrode waktu mengelas harus stabil. Apabila elektrodaelektrode di gerakkan:
 
# Tepat dan stabil, menghasilkan daerah perpaduan dengan bahan dasar dan perembesan luasnya baik.
Baris 55:
# Terlalu lambat, menghasilkan alur yang lebar (lihat gambar). Hal ini dapat menimbulkan kerusakan sisi las, terutama bila bahan dasar yang dilas tipis.
 
== ElektrodaElektrode ==
ElektrodaElektrode atau kawat las ialah suatu benda yang dipergunakan untuk melakukan pengelasan listrik yang berfungsi sebagai pembakar yang akan menimbulkan busur nyala.
 
Las busur listrik menggunakan elektrode yang berselaput. Ciri khas elektrode ini adalah adanya perbedaan komposisi antara selaput elektrode dengan kawat intinya. [[Fluks]] di dalam kawat inti dibuat dengan metode pelapisan dengan teknik destrusi, teknik semprot atau teknik celup. Kawat inti elektrode las mempunyai standar ukuran yaitu ketebalan 1,5 [[milimeter]] hingga 7 milimeter. Sedangkan panjangnya berkisar antara 3,5 [[sentimeter]] hingga 4,5 sentimeter. Bahan pembuatan selaput fluks diantaranya [[selulosa]], [[kalsium karbonat]], [[titanium oksida]], [[kaolin]], [[kalium oksida]], mangan, [[besi oksida]], serbuk besi, besi silikon atau besi mangan. Tiap jenis elektrode dengan kegunaan yang berbeda-beda memiliki [[persentase]] campuran bahan yang berbeda-beda pula. Selaput elektrode mempunyai ketebalan antara 50-70% dibandingkan dengan diameternya. Perbedaan persentase ini menyesuaikan dengan jenis bahan pembuatan selaput elektrode.{{Sfn|Primahidin|2019|p=25}}
=== Elektroda Berselaput ===
 
Elektroda berselaput yang dipakai pada Ias busur listrik mempunyai perbedaan komposisi selaput maupun kawat Inti. Pelapisan fluksi pada kawat inti dapat dengah cara destrusi, semprot atau celup. Ukuran standar dia­meter kawat inti dari 1,5 mm sampai 7 mm dengan pan­jang antara 350 sampai 450 mm. Jenis-jenis selaput fluksi pada elektroda misalnya selulosa, kalsium karbonat (Ca C03), titanium dioksida (rutil), kaolin, kalium oksida mangan, oksida besi, serbuk besi, besi silikon, besi mangan dan sebagainya dengan persentase yang berbeda-beda, untuk tiap jenis elektroda.
Tebal[[Las|Pengelasan]] selaputdapat elektrodaterjadi berkisarkarena antaraselaput 70%elektrode sampaimeleleh 50%ketika daridialiri diameterarus elektroda tergantung dari jenis selaputlistirk. Pada waktu pengelasan,Lelehan selaput elektroda ini akan turut mencair danelektrode menghasilkan gas CO2[[karbon dioksida]] yang melindungimembuat cairan las, dan [[busur listrik]] danyang sebagiantimbul bendadapat kerjaterlindungi terhadapdari udara luardi [[lingkungan]] sekitarnya. [[Udara]] luar yangini mengandung O2[[oksigen]] dan N[[nitrogen]] akandan dapat mempengaruhimerusak sifatkekuatan mekanikmekanis dari logamcairan Iaslas. CairanPerlindungan selaputini membuat permukaan las yang disebutmasih panas terlapisi oleh [[terak]] akanyang terapung dan membeku melapisidi permukaan las yang masih panasatasnya.{{Sfn|Primahidin|2019|p=25}}
 
Secara umum, elektrode pengelasan menggunakan busur listrik dibedakan menjadi elektrode baja lunak dan elektrode baja paduan rendah. Jenis elektrode ini dibagi-bagi lagi menjadi beberapa jenis berdasarkan [[kekuatan tarik]] [[Deposisi (fisika)|deposit]], posisi pengelasan, jenis bahan selaput elektrode dan jenis arus listrik yang digunakan. Pada elektrode baja lunak, digunakan inti kawat yang sama sehingga jenisnya ditentukan oleh perbedaan bahan pembuatan selaputnya.{{Sfn|Primahidin|2019|p=26}}
 
=== ElektrodaElektrode Berselaput ===
ElektrodaElektrode berselaput yang dipakai pada Ias busur listrik mempunyai perbedaan komposisi selaput maupun kawat Inti. Pelapisan fluksi pada kawat inti dapat dengah cara destrusi, semprot atau celup. Ukuran standar dia­meter kawat inti dari 1,5 mm sampai 7 mm dengan pan­jang antara 350 sampai 450 mm. Jenis-jenis selaput fluksi pada elektrodaelektrode misalnya selulosa, kalsium karbonat (Ca C03), titanium dioksida (rutil), kaolin, kalium oksida mangan, oksida besi, serbuk besi, besi silikon, besi mangan dan sebagainya dengan persentase yang berbeda-beda, untuk tiap jenis elektrodaelektrode.
Tebal selaput elektrode berkisar antara 70% sampai 50% dari diameter elektrode tergantung dari jenis selaput. Pada waktu pengelasan, selaput elektrode ini akan turut mencair dan menghasilkan gas CO2 yang melindungi cairan las, busur listrik dan sebagian benda kerja terhadap udara luar. Udara luar yang mengandung O2 dan N akan dapat mempengaruhi sifat mekanik dari logam Ias. Cairan selaput yang disebut terak akan terapung dan membeku melapisi permukaan las yang masih panas.
 
Elektoda ( Kawat las) memiliki kode spesifikasi yang dapat kita lihat pada kardus pembungkusnya.
Baris 75 ⟶ 81:
* Exx2x – untuk posisi flat dan horizontal
* Exx3x – hanya untuk posisi flat
Untuk elektrodaelektrode dengan lima digit angka maka tiga angka pertama merupakan kekuatan tarik
* E11010 = kekuatan tariknya 110 ksi, (110000 psi)
Contoh: ElektrodaElektrode E6010
* E = ElektrodaElektrode
* 60 = Kekeuatan Tarik
* 1 = Posisi Pengelasan
Baris 107 ⟶ 113:
 
Contoh:
Kode kawat las: ElektrodaElektrode E 308L-16
 
=== ElektrodaElektrode Baja Lunak ===
Dan bermacam-macam jenis elektrodaelektrode baja lu­nak perbedaannya hanyalah pada jenis selaputnya. Sedang kan kawat intinya sama.
 
==== E 6010 dan E 6011 ====
ElektrodaElektrode ini adalah jenis elektrodaelektrode selaput selulosa yang dapat dipakai untuk pengelesan dengan penembusan yang dalam. Pengelasan dapat pada segala posisi dan terak yang tipis dapat dengan mudah dibersih­kan. Deposit las biasanya mempunyai sifat sifat mekanik yang baik dan dapat dipakai untuk pekerjaan dengan peng­ujian Radiografi. Selaput selulosa dengan kebasahan 5% pada waktu pengelasan akan menghasilkan gas pelindung. E 6011 mengandung Kalium untuk mambantu menstabil­kan busur listrik bila dipakai arus AC.
 
==== E 6012 dan E 6013 ====
Kedua elektrodaelektrode ini termasuk jenis selaput rutil yang dapat manghasilkan penembusan sedang. Keduanya dapat dipakai untuk pengelasan segala posisi, tetapi ke­banyakan jenis E 6013 sangat baik untuk posisi pengeles­an tegak arah ke bawah. Jenis E 6012 umumnya dapat di­pakai pada ampere yang relatif lebih tinggi dari E 6013. E 6013 yang mengandung lebih benyak Kalium memudah­kan pemakaian pada voltage mesin yang rendah. ElektrodaElektrode dengan diameter kecil kebanyakan dipakai untuk pangelasan pelat tipis.
 
==== E 6020 ====
ElektrodaElektrode jenis ini dapat menghasilkan penem­busan las sedang dan teraknya mudah dilepas dari lapisan las. Selaput elektrodaelektrode terutama mengandung oksida besi dan mangan. Cairan terak yang terlalu cair dan mudah mengalir menyulitkan pada pengelasan dengan posisi lain daripada bawah tangan atau datar pada las sudut.
 
==== ElektrodaElektrode dengan Selaput Serbuk Besi ====
Selaput elektrodaelektrode jenis E 6027, E 7014. E 7018. E 7024 dan E 7028 mengandung serbuk besi untuk meningkatkan efisiensi pengelasan. Umumnya selaput elek­troda akan lebih tebal dengan bertambahnya persentase serbuk besi. Dengan adanya serbuk besi dan bertambah tebalnya selaput akan memerlukan ampere yang lebih tinggi.
 
==== ElektrodaElektrode Hydrogen Rendah ====
Selaput elektrodaelektrode jenis ini mengandung hydrogen yang rendah (kurang dari 0,5 %), sehingga deposit las juga dapat bebas dari porositas. ElektrodaElektrode ini dipakai untuk pengelasan yang memerlukan mutu tinggi, bebas porositas, misalnye untuk pengelasan bejana dan pipa yang akan mengalami tekanan
Jenis-jenis elektrodaelektrode hydrogen rendah misalnya E 7015, E 7016 dan E 7018.
 
==== Kondisi Pengelasan ====
Berikut ini diberikan daftar kondisi pengelasan untuk elektrodaelektrode Philips baja lunak dan baja paduan rendah.
 
==== ElektrodaElektrode Untuk Besi Tuang ====
ElektrodaElektrode yang dipekai untuk mengelas besi tuang adalah sebagei berikut:
 
* elektrodaelektrode baja
* elektrodaelektrode nikel
* elektrode perunggu
* elektrodaelektrode besi tuang
 
;ElektrodaElektrode nikel
ElektrodaElektrode jenis ini dipakai untuk mengelas besi tuang, bila hasil las masih dikerjakan lagi dengan mesin. ElektrodaElektrode nikel dapat dipakai dalam sagala posisi pengelasan. Rigi-rigi las yang dihasilkan elektrodaelektrode ini pada besi tuang adalah rata dan halus bila dipakai pada pesawat las DC kutub terbalik. Karakteristik elektrodaelektrode nikel dapat dilihat pada tabel dibawah ini.
;ElektrodaElektrode baja
ElektrodaElektrode jenis ini bila dipakai untuk mengelas besi tuang akan menghasilkan deposit las yang kuat se­hingga tidak dapat dikerjakan dengan mesin. Dengan demikian elektrodaelektrode ini dipakai bila hasil las tidak di­kerjakan lagi. Untuk mengelas besi tuang dengan elektrodaelektrode baja dapat dipakai pesawat las AC atau DC kutub terbalik.
;ElektrodaElektrode perunggu
Hasil las dengan memakai elektrodaelektrode ini tahan ter­hadap retak, sehingga panjang las dapat ditambah. Kawat inti dari elektrodaelektrode dibuat dari perunggu fosfor dan diberi selaput yang menghasilkan busur stabil.
;ElektrodaElektrode dengan Hydrogen rendah
ElektrodaElektrode jenis ini pada dasarnya dipakai untuk baja yang mengandung karbon kurang dari 1,5%. Tetapi dapat juga dipakai pada pengelasan besi tuang dengan hasil yang baik. Hasil lasnya tidak dapat dikerjakan dengan mesin.
 
==== ElektrodaElektrode Untuk Aluminium ====
Aluminium dapat dilas listrik dengan elektrodaelektrode yang dibuat dari logam yang sama. Pemilihan elektrodaelektrode aluminium yang sesuai dengan pekerjaan didasarkan pada tabel keterangan dari pabrik yang membuatnya. ElektrodaElektrode aluminium AWS-ASTM AI-43 untuk las busur listrik adalah dengan pasawat las DC kutub terbalik dimana pemakaian arus dinyatakan dalam tabel berikut
 
==== ElektrodaElektrode untuk palapis Keras ====
Tujuan pelapis keras dari segi kondisi pemakaian yaitu agar alat atau bahan tahan terhadap kikisan, pukulan dan tahan aus. Untuk tujuan itu maka ElektrodaElektrode untuk pelapis keras dapat diklasifikasikan dalam tiga macam Yaitu:
 
* elektrodaelektrode tahan kikisan
* elektrodaelektrode tahan pukulan
* elektrodaelektrode tahan aus.
 
;ElektrodaElektrode tehan kikisan.
ElektrodaElektrode jenis ini dibuat dari tabung chrom karbida yang diisi dengan serbuk-serbuk karbida. ElektrodaElektrode dengan diameter 3,25 mm - 6,5 mm dipakai peda pesawat las AC atau DC kutub terbalik.
ElektrodaElektrode ini dapat dipakai untuk pelapis keras permukaan pada sisi potong yang tipis, peluas lubang dan beberapa type pisau.
;ElektrodaElektrode tahan pukulan.
ElektrodaElektrode ini dapat dipakai pada pesawat las AC atau DC kutub terbalik. Dipakai untuk pelapis keras bagian pemecah dan palu.
;ElektrodaElektrode tahan keausan.
ElektrodaElektrode ini dibuat dari paduan-paduan non ferro yang mengandung Cobalt, Wolfram dan Chrom. Biasanya dipakai untuk pelapis keras permukaan katup buang dan dudukan katup dimana temperatur dan keausan sangat tinggi.
 
== Referensi ==
=== Catatan kaki ===
{{reflist}}
 
{{Commons}}
=== Daftar pustaka ===
 
* {{Cite book|last=Primahidin|first=Indra|date=2019|url=https://www.google.co.id/books/edition/Pengelasan_SMAW_Asetilin_dan_Pengecoran/SAkWEAAAQBAJ?hl=id&gbpv=1&dq=elektroda&pg=PA28&printsec=frontcover|title=Pengelasan SMAW Asetilin dan Pengecoran Logam|publisher=Guepedia|isbn=978-623-7401-54-4|ref={{sfnref|Primahidin|2019}}|url-status=live}}
 
=== Bacaan lanjutan ===
* {{Citation |last=Cary |first=Howard B. |first2=Scott C. |last2=Helzer |year=2005 |title=Modern Welding Technology |location=Upper Saddle River, New Jersey |publisher=Pearson Education |isbn=0-13-113029-3 |url= |doi= }}
* {{Citation |last=Kalpakjian |first=Serope |first2=Steven R. |last2=Schmid |year=2001 |title=Manufacturing Engineering and Technology |publisher=Prentice-Hall |isbn=0-201-36131-0 |url= |doi= }}
Baris 178 ⟶ 190:
 
== Pranala luar ==
* {{Commons}}[http://www.cdc.gov/niosh/docs/video/2007-116d/ Arc Flash Awareness] video (25:39) from U.S. National Institute for Occupational Safety and Health
 
{{teknik-stub}}
 
[[Kategori:TeknikPengelasan]]
[[Kategori:Pengerjaan logam]]