Masjid Raya Bandung: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
LaninBot (bicara | kontrib)
k Perubahan kosmetik tanda baca
Wildan890 (bicara | kontrib)
k Sejarah: Perbaikan kesalahan ketik
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan aplikasi seluler Suntingan aplikasi Android App section source
 
(29 revisi perantara oleh 18 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1:
{{Infobox religious building
|image = Masjid Raya Bandung dan Alun-alun Bandung (potrait).jpg
|image_size = 270px250px
|caption = Masjid Raya Bandung dan [[Alun-alun Bandung]] di depannya
|building_name = Masjid Raya Bandung<br>مسجد بندوڠ الكبير
|location = [[Kota Bandung|Bandung]], [[Jawa Barat]], [[Indonesia]]
| province = {{flag|Jawa Barat}}
|religious_affiliation = [[Islam]]
| country = {{flag|Indonesia}}
|map_type = Kota Bandung
|map_size = 250
|map_caption = Lokasi {{PAGENAME}} di Kota Bandung
|latitude = -6.9217
|longitude = 107.6062
|coordinates_format = dms
| religious_affiliation = [[Islam]] – [[Sunni]]
|website =
|architect =
|architecture_type = [[Masjid]]
|architecture_style = [[Timur Tengah]]
|groundbreaking = 1810
|year_completed = 2003
|construction_cost =
|capacity = 1213.000 -14.000 jamaahJemaah
|dome_quantity = 3
|dome_height_outer =
Baris 21 ⟶ 29:
}}
 
'''Masjid Raya Bandung''' [[Provinsi]] [[Jawa Barat]], yang dulu dikenal dengan nama '''Masjid Agung Bandung''' ([[Aksara Sunda]]: {{sund|ᮙᮞ᮪ᮏᮤᮓ᮪ ᮛᮚ ᮘᮔ᮪ᮓᮥᮀ}}) adalah sebuah [[masjid|masjid raya]] yang berada di [[Kota Bandung]], [[Jawa Barat]], [[Indonesia]]. Status masjid ini adalah sebagai masjid provinsi bagi Jawa Barat. Masjid ini pertama dibangun tahun 1810, dan sejak didirikannya, Masjid Agung telah mengalami delapan8 kali perombakan pada abad ke-19, kemudian lima5 kali pada abad 20 sampai akhirnya direnovasi lagi pada tahun [[2001]] sampai peresmian Masjid Raya Bandung 4 Juni 2003 yang diresmikan oleh Gubernur JabarJawa Barat saat itu, H.R. Nuriana. Masjid baru ini, yang bercorak Arab, menggantikan Masjid Agung yang lama, yang bercorak khas [[Sunda]].
 
Masjid Raya Bandung, seperti yang kita lihat sekarang, terdapat dua menara kembar di sisi kiri dan kanan masjid setinggi 81 meter yang selalu dibuka untuk umum setiap hari Sabtu dan Minggu. Atap masjid diganti dari atap joglo menjadi satu kubah besar pada atap tengah dan yang lebih kecil pada atap kiri-kanan masjid serta dinding masjid terbuat dari batu alam kualitas tinggi. Kini luas tanah keseluruhan masjid adalah 23.448 m² dengan luas bangunan 8.575 m² dan dapat menampung sekitar 13.000 jamaah.
 
== Lokasi Masjid Raya Bandung ==
[[Berkas:Mesjid Agung Bandung.JPG|jmpl|kiri|Masjid Raya Bandung]]
 
Masjid Raya Bandung berada di [[Alun-alun Bandung]] dekat ruas Jalan Asia-Afrika, pusat Kota Bandung. Lokasinya yang berada di pusat kota membuatnya begitu mudah untuk ditemukan. Tak jauh dari masjid ini, di ruas jalan yang sama berdiri megah [[Gedung Merdeka]] dan [[Hotel Preanger]], dua bangunan yang begitu lekat dengan sejarah [[Konferensi Asia-Afrika]] tahun 1955. Ruas jalan antara [[Hotel Savoy Homann]] dan Gedung Asia-Afrika ini menjadi saksi bisu perjalanan para pemimpin negara negara Asia Afrika yang berjalan kaki dari Hotel Homman tempat mereka menginap ke lokasi konfrensi di Gedung Asia Afrika termasuk untuk sholat di Masjid Agung Bandung dan sebaliknya.
 
== Sejarah Masjid Raya Bandung Jawa Barat ==
[[Berkas:COLLECTIE TROPENMUSEUM De moskee aan de alun-alun in Bandoeng TMnr 10028380.jpg|jmpl|220px|Masjid Agung Bandung pada tahun 1929, dengan corak khas Sunda]]
Masjid Raya Bandung Jawa Barat sebelumnya bernama Masjid Agung didirikan pertama kali pada tahun [[1812]]. Masjid Agung Bandung dibangun bersamaan dengan dipindahkannya pusat kota Bandung dari Krapyak, sekitar sepuluh kilometer selatan kota Bandung ke pusat kota sekarang. Masjid ini pada awalnya dibangun dengan bentuk bangunan panggung tradisional yang sederhana, bertiang kayu, berdinding anyaman bambu, beratap rumbia dan dilengkapi sebuah kolam besar sebagai tempat mengambil air wudhluwudhu. Air kolam ini berfungsi juga sebagai sumber air untuk memadamkan kebakaran yang terjadi di daerah Alun-Alun Bandung pada tahun 1825.<ref>{{cite web |url=http://www.dprd-bandungkota.go.id/index.php?option=com_content&view=article&id=70:sejarah-mesjid-agung-bandung&catid=38:slide&Itemid=48 | title=Sejarah Mesjid Agung Bandung |date=15 March 2012 |access-date=2012-03-14 |archive-date=2016-10-09 |archive-url=https://web.archive.org/web/20161009144631/http://www.dprd-bandungkota.go.id/index.php?option=com_content&view=article&id=70:sejarah-mesjid-agung-bandung&catid=38:slide&Itemid=48 |dead-url=yes }}</ref>
 
Setahun setelah kebakaran, pada tahun [[1826]] dilakukan perombakkan terhadap bangunan masjid dengan mengganti dinding bilik bambu serta atapnya dengan bahan dari kayu. Perombakan dilakukan lagi tahun 1850 seiring pembangunan Jalan ''Groote Postweg'' (kini Jalan Asia Afrika). Masjid kecil tersebut mengalami perombakkan dan perluasan atas instruksi Bupati R.A Wiranatakusumah IV atap masjid diganti dengan genteng sedangkan didingnyadindingnya diganti dengan tembok batu-bata.
[[Berkas:Javanese mosque at bandung.jpg|jmpl|kiri|Ilustrasi Mesjid Agung Bandung oleh W. Spreat 1852 dalam buku ''De Zieke Reiziger'']]
 
Kemegahan Masjid Agung Bandung waktu itu sampai-sampai di-abadikan dalam lukisan pelukis Inggris bernama W Spreat pada tahun 1852. Dari lukisan tersebut, terlihat atap limas besar bersusun tiga tinggi menjulang dan mayarakat menyebutnya dengan sebutan ''bale nyungcung''. Kemudian bangunan masjid kembali mengalami perubahan pada tahun 1875 dengan penambahan pondasi dan pagar tembok yang mengelilingi masjid.<ref>{{cite web |url=http://www.infobandung.org/mesjid-raya-bandung-847.html | title=Masjid Raya Bandung Jawa Barat |date=15 March 2012 |access-date=2012-03-14 |archive-date=2012-06-20 |archive-url=https://web.archive.org/web/20120620180311/http://www.infobandung.org/mesjid-raya-bandung-847.html |dead-url=yes }}</ref>
 
Seiring perkembangan zaman, masyarakat Bandung menjadikan masjid ini sebagai pusat kegiatan keagamaan yang melibatkan banyak umat seperti pengajian, perayaan Muludan, Rajaban atau peringatan hari besar Islam lain bahkan digunakan sebagai tempat dilangsungkan akad nikah. Sehingga pada tahun 1900 untuk melengkapinya sejumlah perubahan pun dilakukan seperti pembuatan mihrab dan pawestren (teras di samping kiri dan kanan).
 
Kemudian pada tahun 1930, perombakan kembali dilakukan dengan membangun pendopo sebagai teras masjid serta pembangunan dua buah menara pada kiri dan kanan bangunan dengan puncak menara yang berbentuk persis seperti bentuk atap masjid sehingga semakin mempercatik tampilan masjid. Konon bentuk seperti ini merupakan bentuk terakhir Masjid Agung Bandung dengan kekhasan atap berbentuk nyungcung.
[[Berkas:Masjid agung bandung lama.jpg|jmpl|kiri|Masjid Agung Bandung dan Alun-alun Bandung tahun 1955-1970]]
 
Menjelang konferensi Asia Afrika pada tahun 1955, Masjid Agung Bandung mengalamai perombakan besar-besaran. Atas rancangan Presiden RI pertama, Soekarno, Masjid Agung Bandung mengalami perubahan total di antaranya kubah dari sebelumnya berbentuk “nyungcung” menjadi kubah persegi empat bergaya timur tengah seperti bawang.
Baris 58 ⟶ 64:
 
== Arsitektur ==
[[Berkas:Masjid-raya-bandung-105.jpg|jmpl|ka|Menara dan Kubah Masjid Raya Bandung]]
 
Masjid Raya Bandung yang kini kita lihat merupakan hasil rancangan 4 orang perancang kondang dari Bandung masing masing adalah Ir. H. Keulman, Ir. H. Arie Atmadibrata, Ir. H. Nu’man dan Prof. Dr. Slamet Wirasonjaya. Rancangan awalnya akan tetap mempertahankan sebagian bangunan lama Masjid Agung Bandung termasuk jembatan hubung masjid dengan alun alun yang melintas di atas jalan alun alun barat dan dinding berbentuk sisik ikan di sisi depan masjid. Satu satunya perubahan pada bangunan lama adalah perubahan bentuk atap masjid dari bentuk atap limas diganti dengan kubah besar setengah bola berdiameter 30 meter sekaligus menjadi kubah utama.
Baris 69 ⟶ 74:
 
=== Tampilan Interior ===
[[Berkas:Masjid-raya-bandung-mihrab.jpg|jmpl|kiri|Bagian dalam Masjid Raya Bandung]]
 
Bagian dalam masjid ini terdapat dua bagian, yaitu:
* Ruang dalam bagian depan yang cukup luas dan
Baris 83 ⟶ 86:
 
== Pranala luar ==
* [http://www.infobandung.org/mesjid-raya-bandung-847.html Sejarah singkat Masjid Raya Bandung Provinsi Jawa Barat] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20120620180311/http://www.infobandung.org/mesjid-raya-bandung-847.html |date=2012-06-20 }}
* [http://2dheart.wordpress.com/2010/03/14/masjid-raya-bandung/ Masjid Raya Bandung]
* [http://www.mahanagari.com/index.php?option=com_content&view=article&id=195:delapan-wajah-masjid-agung-bandung&catid=1:cerita-bandung&Itemid=91 Delapan Wajah Masjid Agung Bandung]
* [http://aleut.wordpress.com/2010/08/13/sekilas-mesjid-agung-bandung/ Sekilas Mesjid Agung Bandung]
* [https://www.masjidraya.com/ SitusMasjidRaya.com Web Resmiportal berita binaan Masjid Raya Bandung]
* [http://www.bandungadvertiser.com/100-tempat-wisata-bandung-baru-unik/Spot-Spot Ngabuburit Seru di Bandung]{{Pranala mati|date=Mei 2021 |bot=InternetArchiveBot |fix-attempted=yes }}
{{Commonscat|Great Mosque of Bandung}}
 
Baris 94 ⟶ 97:
 
{{DEFAULTSORT:Raya Bandung}}
[[Kategori:Masjid di JawaKota BaratBandung|Masjid Raya Bandung]]
{{masjid-stub}}
[[Kategori:Masjid di Jawa Barat|Masjid Raya Bandung]]
[[Kategori:Kota Bandung]]
[[Kategori:Pendirian tahun 2003 di Indonesia]]
[[Kategori:MasjidBangunan dan struktur yang diselesaikanselesai tahun 2003]]