Tren IT: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
k Perubahan kosmetik tanda baca |
|||
(Satu revisi perantara oleh satu pengguna lainnya tidak ditampilkan) | |||
Baris 1:
{{Orphan|date=Januari 2023}}
{{rapikan}}
Baris 17 ⟶ 19:
Tren IT ini secara dapat dicontohkan dengan kasus tren penerapan ERP di Indonesia. ERP sebelum tahun 2000 menjadi Tren Teknologi Informasi di Indonesia, [http://kumpulanberitalama.blogspot.com/2013/05/korantempo-tren-penggunaan-erp-di.html Diski Naim] menyatakan adopsi ERP oleh para perusahaan di indonesia sebelum tahun 2000 didasarkan karena ingin memperoleh peningkatan volume penjualan dengan melihat bahwa semakin banyaknya perusahaan yang menerapkan ERP, namun pasca sudah siapnya sistem mereka gagal untuk menerapkan ''best-practices'' dari penerapan ERP tersebut.
Dari hal ini dapat dilihat bahwa perusahaan-perusahaan di indonesia memanfaatkan momentum peningkatan reputasi dan melihat adanya kecendrungan
Adopter terakhir merupakan para kelompok yang dimotivasi dalam penggunaan teknologi karena didorong oleh ingin bertahan dan bertumbuh saat para saingan lain yang semakin banyak mengadopsi dan memperoleh keuntungan dari implementasi teknologi baru tersebut. Para kelompok ini sadar bahwa tanpa ikut dalam arus dimana semakin banyaknya adopsi terjadi maka apabila mereka tidak berinvestasi pada teknologi yang sedang tren tersebut maka cepat atau lambat daya kompetisi mereka akan berkurang di pasar. Cendekiawan menggunakan Teori Institusional dalam menjelaskan fenomena ini. Teori Institusional mengacu pada bagaimana organisasi berusaha menyelaraskan lingkunrang internal mereka baik dalam proses administratif atau proses operasional dengan lingkungan luar untuk memperoleh penerimaan secara sosial dan legitimasi eksternal.<ref name=scoot>Scoot, W. R. 2003, "''Organizations: Rational Natural and Open Systems''", Upper Saddle River, NJ: Prentice Hall.</ref>
|