Bambu: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
k Bot: Perubahan kosmetika |
Tidak ada ringkasan suntingan Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan |
||
(68 revisi perantara oleh 28 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 1:
{{Automatic taxobox
| authority= Luerss.
| name = Bambu
| image = BambooKyoto.jpg
| image_caption = Hutan bambu di [[Kyoto]], [[Jepang]]
| diversity = >1,462 ([http://resource.inbar.int/download/showdownload.php?lang=cn&id=167759 spesies diidentifikasi]) spesies dalam 115 genera
| diversity_ref = <ref name="Kelchner2013"/>
| taxon = Bambusoideae
|
|
| synonyms_ref = <ref name="SorengPeterson2015">{{cite journal |last1=Soreng |first1=Robert J. |last2=Peterson |first2=Paul M. |last3=Romaschenko |first3=Konstantin |last4=Davidse |first4=Gerrit |last5=Zuloaga |first5=Fernando O. |last6=Judziewicz |first6=Emmet J. |last7=Filgueiras |first7=Tarciso S.|last8=Davis |first8=Jerrold I. |last9=Morrone |first9=Osvaldo |title=A worldwide phylogenetic classification of the Poaceae (Gramineae) |journal=Journal of Systematics and Evolution |volume=53 |issue=2 |year=2015 |pages=117–137 |issn=1674-4918 |doi=10.1111/jse.12150|s2cid=84052108 }} {{open access}}</ref>
| synonyms = * Olyroideae [[Robert Knud Friedrich Pilger|Pilg.]] (1956)
* Parianoideae [[Butzin]] (1965)
| fossil_range={{fossil range|55|0|earliest=99}} [[Eosen|Eosen Awal]] – Sekarang{{br}}(paling awal pada [[Kapur Akhir]])
| color={{tc2|tumbuhan}}
}}
'''Bambu''', '''buluh''', atau '''aur''' adalah [[
== Taksonomi dan geografi ==
{{cladogram|align=left
|caption=[[Filogeni]] bambu di dalam [[klad]] BOP rerumputan, seperti yang disarankan oleh analisis seluruh Poaceae<ref name="GPWGII">{{cite journal |author=Grass Phylogeny Working Group II |title=New grass phylogeny resolves deep evolutionary relationships and discovers C<sub>4</sub> origins |journal=New Phytologist |volume=193 |issue=2 |year=2012 |pages=304–312 |issn=0028-646X |doi=10.1111/j.1469-8137.2011.03972.x |pmid=22115274 |hdl=2262/73271|hdl-access=free }}</ref> dan bambu pada khususnya.<ref name="Kelchner2013">{{cite journal |author1=Kelchner S |author2=Bamboo Phylogeny Working Group |title=Higher level phylogenetic relationships within the bamboos (Poaceae: Bambusoideae) based on five plastid markers |journal=Molecular Phylogenetics and Evolution |volume=67 |issue=2 |year=2013 |pages=404–413 |url=http://www.isu.edu/~kelchner/Kelchner_Lab/Publications_files/Kelchner%26BPG_MPE2013.pdf |issn=1055-7903 |doi=10.1016/j.ympev.2013.02.005 |pmid=23454093 |url-status=dead |archive-url=https://web.archive.org/web/20150605041641/http://www.isu.edu/~kelchner/Kelchner_Lab/Publications_files/Kelchner%26BPG_MPE2013.pdf |archive-date=5 June 2015}}</ref>
|cladogram={{clade|style=font-size:85%;line-height:75%;width:450px;
|label1=[[Klad BOP]]
|1={{clade
|1={{clade
|label1='''Bambusoideae'''
|1={{clade
|1={{clade
|1=[[Bambuseae]] (bambu kayu tropis)
|2=[[Olyreae]] (bambu herba)
}}
|2=[[Arundinarieae]] (bambu kayu iklim sedang)
}}
|2=[[Pooideae]]
}}
|2=[[Oryzoideae]]
}}
}}
}}
[[Berkas:arya.bambu.liar.jpeg|250px|jmpl|Bambu liar di tepi sungai]]
Terdapat dua bentuk bambu secara umum, yaitu bambu berkayu dari suku [[Arundinarieae]] dan [[Bambuseae]], dan bambu rerumputan dari suku [[Olyreae]]. Analisis molekuler dari pastida menunjukkan bahwa terdapat tiga sampai lima garis keturunan utama dari bambu.<ref name="Kelchner2013"/>
Bambu diklasifikasikan ke lebih dari 10 genus dan 1450 spesies.<ref name="Gratani et al.">{{Cite journal | last = Gratani | first = Loretta | coauthors = Maria Fiore Crescente, Laura Varone, Giuseppe Fabrini, and Eleonora Digiulio | title = Growth pattern and photosynthetic activity of different bamboo species growing in the Botanical Garden of Rome | journal = Flora | volume = 203 | pages = 77–84 | year = 2008 | accessdate =2 January 2009}}.</ref> Spesies bambu ditemukan di berbagai lokasi iklim, dari iklim dingin pegunungan hingga daerah tropis panas. Mereka terdapat di sepanjang Asia Timur dari 50<sup>o</sup> Lintang Utara di [[Sakhalin]] sampai ke sebelah utara Australia, dan di bagian barat India hingga ke [[Himalaya]].<ref name="Bystriakova et al">{{cite journal |coauthors=N. Bystriakova, V. Kapos, I. Lysenko and C.M.A. Stapleton |year=2003 |month=September |title=Distribution and conservation status of forest bamboo biodiversity in the Asia-Pacific Region |journal=Biodiversity and Conservation |volume=12 |issue=9 |pages=1833–1841 |url=http://www.springerlink.com/content/gu726j88x87k4508/ |accessdate=12 August 2009 |doi=10.1023/A:1024139813651 |author=Bystriakova, N. }}{{Pranala mati|date=Februari 2021 |bot=InternetArchiveBot |fix-attempted=yes }}</ref> Mereka juga terdapati di [[sub-Sahara Afrika]],<ref name = "gorilla" /> dan di Amerika dari [[pertengahan Atlantik Amerika Utara]]<ref>{{cite web | title=Arundinaria gigantea (Walt.) Muhl. giant cane | url=http://plants.usda.gov/java/profile?symbol=ARGI | work=PLANTS Database | publisher=[[United States Department of Agriculture|USDA]]}}</ref> hingga ke selatan ke Argentina dan Cili, mencapai titik paling selatan Bambu pada 47<sup>o</sup> Lintang Selatan. Benua Eropa tidak memiliki spesies bambu asli.<ref name=rhs>{{cite book|title=New RHS Dictionary of Gardening|editor1-last=Huxley|editor1-first=A.|year=1992|publisher=Macmillan New RHS Dictionary of Gardening|isbn=0-333-47494-5|author=editor-in-chief, Anthony Huxley, editor, Mark Griffiths, managing editor, Margot Levy.}}</ref>
Baru-baru ini telah diupayakan untuk membudidayakan bambu secara komersial di [[Danau Besar Afrika]] di Afrika Tengah bagian timur, terutama di Rwanda. Selain itu, berbagai perusahaan di Amerika Serikat juga menumbuhkan, memanen, dan mendistribusikan spesies bambu seperti [[Phyllostachys edulis]].<ref>{{cite news|last=McDill|first=Stephen|title=MS Business Journal|url=http://msbusiness.com/businessblog/2011/07/07/mississippi-cashes-in-on-bamboo/|accessdate=7 July 2011|newspaper=MS Business Journal|archive-date=2011-07-11|archive-url=https://web.archive.org/web/20110711132830/http://msbusiness.com/businessblog/2011/07/07/mississippi-cashes-in-on-bamboo/|dead-url=yes}}</ref>
== Ekologi ==
Baris 46 ⟶ 53:
[[Berkas:Bamboo Feb09.jpg|jmpl|Tampak dekat batang bambu]]
[[Berkas:Bamboo forest at Rutgers University botanical gardens.JPG|jmpl|Hutan bambu di [[New Jersey]].]]
Bambu
Bambu termasuk dalam keluarga rumput-rumputan, yang dapat menjadi penjelasan mengapa bambu memiliki laju pertumbuhan yang tinggi. Hal ini berarti bahwa ketika bambu dipanen, bambu akan tumbuh kembali dengan cepat tanpa mengganggu ekosistem. Tidak seperti pohon, batang bambu muncul dari permukaan dengan diameter penuh dan tumbuh hingga mencapai tinggi maksimum dalam satu musim tumbuh (sekitar 3 sampai 4 bulan). Selama beberapa bulan tersebut, setiap tunas yang muncul akan tumbuh vertikal tanpa menumbuhkan cabang hingga usia kematangan dicapai. Lalu, cabang tumbuh dari node dan daun muncul. Pada tahun berikutnya, dinding batang yang mengandung pulp akan mengeras. Pada tahun ketiga, batang semakin mengeras. Hingga tahun ke lima, jamur dapat tumbuh di bagian luar batang dan menembus hingga ke dalam dan membusukkan batang. Hingga tahun ke delapan (tergantung pada spesies), pertumbuhan jamur akan menyebabkan batang bambu membusuk dan runtuh. Hal ini menunjukkan bahwa bambu paling tepat dipanen ketika berusia antara tiga hingga tujuh tahun. Bambu tidak akan bertambah tinggi atau membesar batangnya setelah tahun pertama, dan bambu yang telah runtuh atau dipanen tidak akan digantikan oleh tunas bambu baru di tempat ia pernah tumbuh.
Baris 52 ⟶ 59:
Banyak spesies bambu tropis akan mati pada temperatur mendekati titik beku, sementara beberapa bambu di iklim sedang mampu bertahan hingga temperatur {{convert|-29|°C|°F}}. Beberapa bambu yang tahan dingin tersebut mampu bertahan hingga zona 5-6 dalam kategori USDA Plant Hardiness Zones, meski pada akhirnya mereka akan meruntuhkan daun-daunnya dan menghentikan pertumbuhan, namun rizomanya akan selamat dan menumbuhkan tunas bambu baru di musim semi berikutnya.
Bambu dari genus Phyllostachys dikategorikan sebagai [[spesies invasif]] di Amerika Serikat dan jual-beli maupun perbanyakan adalah ilegal.<ref>{{cite web |url=http://www.nyis.info/index.php?action=liisma_pages&page=legislation |title=NYIS |publisher=Nyis.info |date=2013-10-24 |accessdate=2014-03-24 |archive-date=2014-04-08 |archive-url=https://web.archive.org/web/20140408213107/http://www.nyis.info/index.php?action=liisma_pages&page=legislation |dead-url=yes }}</ref>
== Sebagai makanan hewan ==
[[Berkas:Panda eating Bamboo.jpg|jmpl|lurus|Bambu adalah makanan utama [[panda]], mencapai 99% dari diet mereka]]
[[Larva]] dari pelubang bambu ([[ngengat]] ''[[Omphisa fuscidentalis]]'') di [[Laos]], [[Myanmar]], [[Thailand]], dan Tiongkok memakan pulp dari bambu yang masih hidup. Larva ngengat ini menjadi bahan makanan setempat.
== Pembungaan massal ==
[[Berkas:PICT0079 bambus-i-blomst 13apr2007 1200-81.jpg|ka|jmpl|Bambu yang sedang berbunga]]
Kebanyakan bambu berbunga sangat jarang. Faktanya, bambu hanya berbunga dengan interval 5 sampai 120 tahun. Pembungaan massal pada spesies tertentu berbeda-beda waktunya. Pembungaan massal yang paling lama periodenya adalah bambu dari spesies ''[[Phyllostachys bambusoides]]''. Spesies ini berbunga secara massal dalam waktu bersamaan meski terpisah secara geografis dan iklim, dan setelah itu bambu akan mati menyisakan rizomanya. Pembungaan ini memiliki dampak yang kecil, sehingga mengindikasikan keberadaan alarm biologis di dalam sel yang memicu penjatahan energi untuk memproduksi bunga dan menghentikan pertumbuhan vegetatif.<ref name="Soderstrom, TR 1979">{{cite journal |coauthors =T.R. Soderstrom, C.E. Calderon |title=A Commentary on the Bamboos (Poaceae: Bambusoideae) |url =https://archive.org/details/sim_biotropica_1979-09_11_3/page/161 |journal= Biotropica |volume=11 |issue=3 |pages=161–172 |year=1979 |doi =10.2307/2388036 |author =Thomas R. Soderstrom; Cleofe E. Calderon; Thomas R. Soderstrom; Cleofe E. Calderon |jstor =2388036}}</ref> Mekanisme ini, termasuk penyebabnya secara volusi, masih menjadi pertanyaan.
Satu hipotesis yang menjelaskan [[evolusi]] dari pembungaan massal ini adalah untuk "mengenyangkan" predator, di mana pembungaan dan [[pembuahan]] dalam waktu yang bersamaan akan meningkatkan ketahanan populasi benih mereka dengan membanjiri area dengan buah sehingga predator akan memakan yang mereka butuhkan dan lalu meninggalkan biji-bijian yang tersisa untuk tumbuh menjadi tanaman baru. Bambu memiliki siklus pembungaan yang jauh melebihi usia hidup [[rodent]] sehingga mampu mengatur populasi rodent agar tidak terbiasa memakan buah bambu. Dan bambu dewasa yang mati sebelum berbunga akan lebih efektif jika tidak dipertahankan sebagai mekanisme penyimpanan energi untuk melakukan pembungaan.<ref name="Janzen">{{cite journal |last=Janzen |first= DH. |year=1976 |title=Why Bamboos Wait so Long to Flower |journal=Annual Review of Ecology and Systematics |volume=7 |pages=347–391 |doi=10.1146/annurev.es.07.110176.002023 }}</ref>
Hipotesis lainnya adalah berdasarkan pada teori kebakaran hutan bambu, dimana kematian massal pasca pembungaan memicu gangguan habitat. Bambu yang mengering di atas biji-bijian yang telah jatuh di atas tanah dapat memicu kebakaran hutan akibat sambaran petir.<ref name="Keely&Bond">{{cite journal |last1= Keeley |first1= JE |coauthors= Keeley, J.E. and W.J. Bond|year= 1999 |title=Mast flowering and semelparity in bamboos: The bamboo fire cycle hypothesis |url= https://archive.org/details/sim_american-naturalist_1999-09_154_3/page/383 |journal=American Naturalist |volume= 154 |issue= 3|pages= 383–391 |pmid=10506551 |doi= 10.1086/303243}}</ref> Karena bambu dapat menjadi tanaman suksesi yang agresif, dan tunas bambu yang baru dapat mencegah pertumbuhan tanaman yang lain sehingga mereka mampu menguasai lahan.
Namun kedua hipotesis diragukan dengan berbagai alasan. Hipotesis "pengenyangan" predator tidak menjelaskan secara detail mengapa pembungaan massal memakan waktu hingga 10 kali usia hidup rodent. Dan hipotesis kebakaran bambu diragukan karena tidak ditemukan bukti terjadinya kebakaran hutan bambu akibat sambaran petir; hampir semuanya disebabkan oleh manusia.<ref>{{cite journal |last1=Saha |first1=S |coauthors=Saha, S., HF Howe |year=2001 |title=The Bamboo Fire Cycle Hypothesis: A Comment |journal=The American Naturalist |volume=6 |issue=158 |pages=659–663 |pmid=18707360 |doi=10.1086/323593}}</ref> Dan teori pemanfaatan sambaran petir sebagai satu-satunya alasan dalam kemajuan evolusi bambu diragukan karena sambaran [[petir]] merupakan kejadian alam yang sangat tidak terduga.<ref name="Keely&Bond2">{{cite journal |last1= Keeley |first1= JE |coauthors= Keeley, J.E. and W.J. Bond|year= 2001 |title=On incorporating fire into our thinking about natural ecosystems: A response to Saha and Howe |url= https://archive.org/details/sim_american-naturalist_2001-12_158_6/page/664 |journal=American Naturalist |volume= 158 |issue= 6|pages= 664–670 |pmid=18707361 |doi= 10.1086/323594}}</ref> Meski kebakaran hutan akibat sambaran petir sebenarnya terjadi dalam jangka waktu evolusi kehidupan di bumi di beberapa tempat. Dan spesies tanaman ''[[Pinus contorta]]'' membutuhkan pemicu ekologis seperti kebakaran hutan untuk menyebarkan biji lebih cepat, dan ''[[Sequoiadendron giganteum]]'' membutuhkan kebakaran hutan agar tunas mereka mampu mendominasi hutan.
Pembungaan massal juga memiliki dampak ekonomi dan ekologis. Kemunculan buah bambu yang secara drastis dapat memicu pertumbuhan populasi rodent, sehingga dapat memicu kerusakan tanaman pertanian setempat. Seperti pembungaan massal oleh tanaman bambu ''[[Melocanna bambusoides]]'' di [[Teluk Bengal]] yang terjadi setiap 30-35 tahun sekali.<ref>[http://www.britannica.com/EBchecked/topic/396788/muli-bamboo]</ref> Rodent juga memicu penyebaran penyakit seperti [[typhus]], [[typhoid]], dan [[wabah pes]].<ref name="Soderstrom, TR 1979"/><ref name="Janzen" />
Baris 85 ⟶ 92:
=== Pencucian ===
Pencucian atau pengawa-lindian adalah penguraian getah bambu setelah pemanenan. Di banyak tempat di dunia, kadar getah dikurangi dengan berbagai cara:
# Bambu yang telah dipotong ditegakkan dengan bantuan bambu yang masih tertanam hingga daun yang masih menempel pada bambu berwarna kekuningan. Hal ini bertujuan agar kadar gula dalam getah dimanfaatkan oleh daun dan ranting bambu terlebih dahulu.
# Cara yang sama dengan di atas namun bagian dasar bambu direndam dalam [[sungai]] atau drum air. Cara ini lebih cepat karena getah gula keluar hanyut atau larut oleh air.
# Dibaringkan dan direndam di badan air yang mengalir.
Baris 92 ⟶ 99:
Dalam proses pencucian, bambu dikeringkan perlahan di tempat teduh untuk mencegah retaknya lapisan luar bambu.
Menurut {{aut|Stebbings}}, dari hasil percobaannya, pengawa-lindian dengan merendam bambu dalam air selama 5 hari, diikuti dengan pengeringan dan perendaman dalam "''Rangoon oil''" (
<!--
===Bambu ornamental===
The [[ornamental plant]] sold in containers and marketed as "lucky bamboo" is actually an entirely unrelated plant, ''[[Dracaena sanderiana]]''. It is a resilient member of the lily family that grows in the dark, tropical rainforests of Southeast Asia and Africa. Lucky bamboo has long been associated with the Eastern practice of ''[[feng shui]]''. On a similar note, [[Japanese knotweed]] is also sometimes mistaken for a bamboo, but it grows wild and is considered an invasive species.-->
== Manfaat ==
=== Boga ===
Baris 108 ⟶ 113:
Tunas bambu dalam kondisi terfermentasi adalah bahan utama dalam berbagai kuliner di Himalaya. Di India disebut ''khorisa''. Di Nepal, tunas bambu difermentasikan dengan kunyit dan minyak sayur, lalu dimasak dengan kentang menjadi masakan yang dimakan bersama nasi (''alu tama (आलु तामा)'' in [[Bahasa Nepali]]).
Di [[Indonesia]], tunas bambu yang akan di konsumsi dipotong tipis-tipis dan direbus untuk menghilangkan senyawa toksin,lalu di cuci bersih untuk kemudian dapat di tambahkan santan dan rempah-rempah untuk membuat [[gulai rebung]]. Resep lain yang memanfaatkan tunas bambu yaitu [[sayur lodeh]] dan [[lumpia]]. Tunas bambu yang telah diiris dicuci bersih dan/atau direbus sebelum dimakan untuk menghilangkan toksin. Acar tunas bambu digunakan sebagai pelengkap makanan, bisa juga dibuat dari inti batang bambu muda ([[pith]])
Cairan yang keluar dari batang bambu muda disadap ketika musim hujan untuk menghasilkan minuman beralkohol. Daun bambu yang ckup besar dipakai sebagai pembungkus makanan ringan.
=== Peralatan rumah tangga ===
[[Berkas:Peralatan bambu.jpg|jmpl|ka|200px|Barang-barang dari anyaman bambu]]<gallery>
Berkas:Dinding dari bahan bambu.jpg|alt=Dinding Bangunan Yang Berbahan Bambu|Dinding Bangunan Yang Berbahan dari Bambu
Berkas:Pagar bambu.jpg|alt=Pagar Rumah yang masih gunakan bahan bambu|Pagar Rumah yang masih gunakan bahan bambu
</gallery>Bambu juga digunakan untuk membuat [[sumpit]] dan alat memasak lainnya seperti spatula. Bambu merupakan bahan baku dari berbagai peralatan rumah tangga yang utama sebelum datangnya era peralatan rumah tangga dari plastik. Anyaman batang bambu yang dipotong tipis dapat digarap menjadi bakul nasi (''cething'' (bahasa Jawa) atau ''boboko'' (bahasa Sunda), [[tampah]], bubu/perangkap ikan, tempat kue (besek), topi bambu ([[caping]]) adalah contoh dari beberapa peralatan yang terbuat dari anyaman batang bambu.
Bagian dalam batang bambu tua biasanya digunakan sebagai alat memasak di banyak budaya Asia. Sup dan beras yang dimasak di dalam batang bambu dipaparkan ke api hingga matang. Memasak di dalam batang bambu dipercaya menghasilkan rasa yang berbeda.
[[Berkas:Toko anyaman bambu dan rotan.jpg|jmpl|ka|200px|Sebuah toko di pasar tradisional menjual barang-barang dari anyaman bambu dan rotan]]
=== Konstruksi ===
Baris 141 ⟶ 142:
[[Berkas:COLLECTIE TROPENMUSEUM Gladak (voor bamboe transport) Keboemen Midden Java TMnr 10013817.jpg|jmpl|Saran pengangkutan bambu (foto diambil pada masa [[Hindia Belanda]])]]
Panjangnya umur bambu menjadikannya ia sebagai simbol keteguhan, ketulusan di Cina, dan sebagai tanda persahabatan di India. Jarangnya bambu berbunga, membuat bunganya dianggap sebagai simbol kelaparan yang akan datang. Hal ini bisa jadi berhubungan dengan tikus-tikus yang memakani bunga-bungaan bambu yang menyebabkan tikus-tikus bertambah banyak dan menyebabkan hancurnya produksi pertanian lokal.<ref>{{aut| Gallardo, M.H. & C.L. Mercado}}. 1999. "Mast seeding of bamboo shrubs and mouse outbreaks in Southern Chile". ''Mastozoologia Neotropical'', [http://www.sarem.org.ar/wp-content/uploads/2012/11/SAREM_MastNeotrop_6-2_04_Gallardo.pdf '''6'''(2): 103-11.] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20160601132922/http://www.sarem.org.ar/wp-content/uploads/2012/11/SAREM_MastNeotrop_6-2_04_Gallardo.pdf |date=2016-06-01 }}</ref>
Di dalam kebudayaan Cina, bambu, prem, anggrek, dan krisan (diketahui juga sebagai méi lán zhú jú 梅兰竹菊) sering disebut sebagai Empat Lelaki. Keempat tanaman ini merepresentasikan keempat musim dan juga keempat aspek dari Junzi ("guru", "orang bijak", 君子) dalam Konfusianisme. Cemara (sōng 松), bambu (zhú 竹), dan prem (méi 梅) juga dikagumi ketahanannya terhadap kondisi yang keras. Mereka bertiga ini dikenal sebagai Tiga Teman di Musim Dingin (suìhán sānyǒu 岁寒三友) dalam kebudayaan Cina. Ketiganya juga dipakai untuk sistem pemeringkatan di Jepang. Misalnya dalam tempat penginapan tradisional di Jepang (ryokan 旅館), cemara (matsu 松) melambangkan tingkatan utama, bambu (take 竹) sebagai tingkat kedua, dan prem (ume 梅) sebagai tingkatan ketiga.{{cn|date=April 2014}}<ref>{{Cite web|last=Gunawan|first=Fennylia Siska|date=2013|title=Pemberian Nama Tionghoa Keluarga Sub suku Fuquing di Banjarmasin|url=https://media.neliti.com/media/publications/184573-ID-pemberian-nama-tionghoa-keluarga-sub-suk.pdf|website=Media Neliti|access-date=10 Februari 2021}}</ref>
=== Bambu sebagai senjata ===
Baris 149 ⟶ 150:
== Konservasi ==
Hanya sebagian kecil (antara 50-100 spesies) bambu yang relatif aman populasinya karena telah dibudidayakan secara luas. Sementara, sekitar setengah dari jumlah spesies bambu rawan kepunahan karena kelestariannya bergantung pada keberadaan tutupan [[hutan]], yang terus menyusut hari demi hari. Sekitar 250 spesies di antaranya bahkan hanya hidup di area berhutan kurang dari 2000
Sejauh ini, [[Daftar merah IUCN]] baru mendaftar sekitar 20 spesies bambu [[Amerika]], 16 bambu [[Asia]], dan satu [[Afrika]]; tak satupun dari 25 spesies asli [[Madagaskar]], walau 10 spesies di antaranya cuma didapati pada habitat seluas kurang dari 2000 km², yang tercantum di situ.<ref name=nadia>{{aut|Bystriakova, N. & V. Kapos}}. 2006. "Bamboo diversity: the need for a Red List review". ''Tropical Conservancy'', [http://old.unep-wcmc.org/medialibrary/2010/09/29/9125ce5a/Bamboo_2006.pdf 2006: 12-6.]{{Pranala mati|date=Februari 2021 |bot=InternetArchiveBot |fix-attempted=yes }}</ref>
== Daftar Genus<ref name="GPWGII">{{cite journal |author=Grass Phylogeny Working Group II |title=New grass phylogeny resolves deep evolutionary relationships and discovers C<sub>4</sub> origins |journal=New Phytologist |volume=193 |issue=2 |year=2012 |pages=304–312 |issn=0028-646X |doi=10.1111/j.1469-8137.2011.03972.x |pmid=22115274 |hdl=2262/73271|hdl-access=free }}</ref><ref name="Kelchner2013">{{cite journal |author1=Kelchner S |author2=Bamboo Phylogeny Working Group |title=Higher level phylogenetic relationships within the bamboos (Poaceae: Bambusoideae) based on five plastid markers |journal=Molecular Phylogenetics and Evolution |volume=67 |issue=2 |year=2013 |pages=404–413 |url=http://www.isu.edu/~kelchner/Kelchner_Lab/Publications_files/Kelchner%26BPG_MPE2013.pdf |issn=1055-7903 |doi=10.1016/j.ympev.2013.02.005 |pmid=23454093 |url-status=dead |archive-url=https://web.archive.org/web/20150605041641/http://www.isu.edu/~kelchner/Kelchner_Lab/Publications_files/Kelchner%26BPG_MPE2013.pdf |archive-date=5 June 2015}}</ref> ==
; Tribus Olyreae
* Subtribus Buergersiochloinae
** ''[[Buergersiochloa]]''
* Subtribus Olyrineae
** ''[[Agnesia]]''
** ''[[Arberella]]''
** ''[[Cryptochloa]]''
** ''[[Diandrolyra]]''
** ''[[Ekmanochloa]]''
** ''[[Froesiochloa]]''
** ''[[Lithachne]]''
** ''[[Maclurolyra]]''
** ''[[Mniochloa]]''
** ''[[Olyra]]''
** ''[[Parodiolyra]]''
** ''[[Piresiella]]''
** ''[[Raddia]]''
** ''[[Raddiella]]''
** ''[[Rehia]]''
** ''[[Reitzia]]''
** ''[[Sucrea]]''
* Subtribus Parianinae
** ''[[Eremitis]]''
** ''[[Pariana]]''
** ''[[Parianella]]''
; Tribus Bambuseae
* Subtribus Arthrostylidiinae
** ''[[Actinocladum]]''
** ''[[Alvimia]]''
** ''[[Arthrostylidium]]''
** ''[[Athroostachys]]''
** ''[[Atractantha]]''
** ''[[Aulonemia]]''
** ''[[Cambajuva]]''
** ''[[Colanthelia]]''
** ''[[Didymogonyx]]''
** ''[[Elytrostachys]]''
** ''[[Filgueirasia]]''
** ''[[Glaziophyton]]''
** ''[[Merostachys]]''
** ''[[Myriocladus]]''
** ''[[Rhipidocladum]]''
* Subtribus Bambusinae
** ''[[Bambusa]]''
** ''[[Bonia]]''
** ''[[Cochinchinochloa]]''
** ''[[Dendrocalamus]]''
** ''[[Fimbribambusa]]''
** ''[[Gigantochloa]]''
** ''[[Maclurochloa]]''
** ''[[Melocalamus]]''
** ''[[Neomicrocalamus]]''
** ''[[Oreobambos]]''
** ''[[Oxytenanthera]]''
** ''[[Phuphanochloa]]''
** ''[[Pseudoxytenanthera]]''
** ''[[Soejatmia]]''
** ''[[Thyrsostachys]]''
** ''[[Vietnamosasa]]''
** ''[[Yersinochloa]]''
* Subtribus Chusqueinae
** ''[[Chusquea]]''
* Subtribus Dinochloinae
** ''[[Cyrtochloa]]''
** ''[[Dinochloa]]''
** ''[[Mullerochloa]]''
** ''[[Neololeba]]''
** ''[[Pinga]]''
** ''[[Parabambusa]]''
** ''[[Sphaerobambos]]''
* Subtribus Greslaniinae
** ''[[Greslania]]''
* Subtribus Guaduinae
** ''[[Apoclada]]''
** ''[[Eremocaulon]]''
** ''[[Guadua]]''
** ''[[Olmeca]]''
** ''[[Otatea]]''
* Subtribus Hickeliinae
** ''[[Cathariostachys]]''
** ''[[Decaryochloa]]''
** ''[[Hickelia]]''
** ''[[Hitchcockella]]''
** ''[[Nastus]]''
** ''[[Perrierbambus]]''
** ''[[Sirochloa]]''
** ''[[Sokinochloa]]''
** ''[[Valiha]]''
* Subtribus Holttumochloinae
** ''[[Holttumochloa]]''
** ''[[Kinabaluchloa]]''
** ''[[Nianhochloa]]''
* Subtribus Melocanninae
** ''[[Annamocalamus]]''
** ''[[Cephalostachyum]]''
** ''[[Davidsea]]''
** ''[[Melocanna]]''
** ''[[Neohouzeaua]]''
** ''[[Ochlandra]]''
** ''[[Pseudostachyum]]''
** ''[[Schizostachyum]]''
** ''[[Stapletonia]]''
* Subtribus Racemobambosinae
** ''[[Chloothamnus]]''
** ''[[Racemobambos]]''
** ''[[Widjajachloa]]''
* Subtribus Temburongiinae
** ''[[Temburongia]]''
* incertae sedis (penempatan yang tidak pasti)
** ''[[Ruhooglandia]]''
** ''[[Temochloa]]''
; Tribus Arundinarieae
** ''[[Acidosasa]]''
** ''[[Ampelocalamus]]''
** ''[[Arundinaria]]''
** ''[[Bashania]]''
** ''[[Bergbambos]]''
** ''[[Chimonobambusa]]''
** ''[[Chimonocalamus]]''
** ''[[Drepanostachyum]]''
** ''[[Fargesia]]''
** ''[[Ferrocalamus]]''
** ''[[Gaoligongshania]]''
** ''[[Gelidocalamus]]''
** ''[[Himalayacalamus]]''
** ''[[Indocalamus]]''
** ''[[Indosasa]]''
** ''[[Kuruna]]''
** ''[[Oldeania]]''
** ''[[Oligostachyum]]''
** ''[[Phyllostachys]]''
** ''[[Pleioblastus]]''
** ''[[Pseudosasa]]''
** ''[[Sarocalamus]]''
** ''[[Sasa]]''
** ''[[Sasaella]]''
** ''[[Sasamorpha]]''
** ''[[Semiarundinaria]]''
** ''[[Shibataea]]''
** ''[[Sinobambusa]]''
** ''[[Thamnocalamus]]''
** ''[[Vietnamocalamus]]''
** ''[[Yushania]]''
== Galeri ==
Baris 175 ⟶ 324:
* {{Cite EB1911|wstitle=Bamboo}}
* [http://www.iso.org/iso/catalogue_detail.htm?csnumber=36149 Bamboo Structural Design ISO Standards]
* [http://www.indiaenvironmentportal.org.in/category/thesaurus/climate-change/environment/natural-disasters/ecosystems/forests/trees/bamboo Resources on Bamboo] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20110625044550/http://www.indiaenvironmentportal.org.in/category/thesaurus/climate-change/environment/natural-disasters/ecosystems/forests/trees/bamboo |date=2011-06-25 }}
* [http://www.culture.tw/index.php?option=com_seyret&task=videodirectlink&Itemid=260&id=117/ Bamboo Art(Video)] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20131211175126/http://www.culture.tw/index.php?option=com_seyret&task=videodirectlink&Itemid=260&id=117%2F |date=2013-12-11 }}
{{Taxonbar|from=Q670887}}
[[Kategori:Bambu| ]]
[[Kategori:Suku tanaman]]
[[Kategori:Poaceae]]
[[Kategori:
[[Kategori:Bahan bangunan]]
[[Kategori:Tumbuhan taman]]
[[Kategori:Simbol nasional Saint Lucia]]
|