Banjir rob: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Iskandar Ab (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Tidak ada ringkasan suntingan
 
(26 revisi perantara oleh 15 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1:
[[Berkas:Robsema.jpg|thumbjmpl|Rob di [[Pelabuhan]] Tanjung Mas di [[Semarang]], air sudah mulai naik kejalan disamping dermaga]]'''Rob''' adalah banjir yang diakibatkan oleh [[air laut]] yang pasang yang menggenangi daratan, merupakan permasalahan yang terjadi di daerah yang lebih rendah dari muka air laut. Di [[Semarang]] permasalahan Rob ini telah terjadi cukup lama dan semakin parah karena terjadi penurunan muka tanah sedang muka air laut meninggi sebagai akibat pemanasan suhu bumi.
'''Banjir rob''' adalah banjir di tepi pantai karena permukaan air laut yang lebih tinggi daripada bibir pantai atau daratan di [[Pesisir|pesisir pantai]]. Banjir rob secara khusus diartikan sebagai banjir yang diakibatkan oleh [[air laut]] yang menggenangi daratan yang lebih rendah, tetapi sebenarnya tidak terbatas pada banjir yang berakibat oleh air laut melainkan juga curah hujan tinggi di daratan yang menyebabkan air melambat mengalir ke laut yang hasilnya akan mengakibatkan air tertahan dalam waktu yang relatif lama di daratan pesisir pantai. Fenomena ini juga diperparah oleh kondisi [[Pasang laut|pasang]] naik air laut di waktu-waktu tertentu. Permasalahan banjir rob merupakan permasalahan serius yang dihadapi beberapa wilayah pesisir di Indonesia seperti pesisir utara [[Pulau Jawa]], pesisir timur [[Sumatera Utara]], pesisir pantai [[Kalimantan Barat]] dan [[Kalimantan Selatan|Selatan]].
 
Faktor utama yang mengakibatkan terjadinya banjir rob adalah [[Kenaikan permukaan laut|kenaikan permukaan air laut]], [[Subsiden tanah|penurunan muka tanah]] dan [[abrasi]] pantai dalam hal ini di daratan pesisir.<ref>{{Citation|title=Pantura Belum Selesai Tenggelam|url=https://www.youtube.com/watch?v=YxuGFa5x71I|accessdate=2021-04-18|language=id-ID}}</ref> Penurunan muka tanah merupakan faktor yang meningkatkan intensitas banjir rob di beberapa wilayah pesisir pantai utara Pulau Jawa terutama di [[DKI Jakarta]], [[Tangerang]], [[Bekasi]], [[Karawang]], [[Subang]], [[Indramayu]], [[Cirebon]], [[Brebes]], [[Tegal]], [[Pemalang]], [[Pekalongan]], [[Kabupaten Batang|Batang]], [[Kendal]], [[Semarang]], [[Demak]] dan [[Gresik]].<ref>{{Citation|title=Pesisir Indonesia tenggelam: 'Ini bukan bencana alam, ini bencana buatan manusia' - BBC Indonesia|url=https://www.youtube.com/watch?v=jCRTFwd1O10|accessdate=2021-04-18|language=id-ID}}</ref>
Rob menjadi permasalahan dikota-kota seperti Semarang, [[Jakarta]] serta kota-kota yang berada di [[Pantura]] [[Jawa]] dan akan menjadi permasalahan besar dikemudian hari sejalan dengan pemanasan suhu dunia dan tidak terkendalinya penyedotan [[air tanah]] sehingga muka tanah turun.
 
==Lihat pulaPranala luar ==
* [http://www.suaramerdeka.com/harian/0406/24/kot06.htm Permasalahan Rob dan Solusinya] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20081024233601/http://www.suaramerdeka.com/harian/0406/24/kot06.htm |date=2008-10-24 }}
*[[Pasang surut]]
* [http://www.vhrmedia.net/home/index.php?id=view&aid=4853&lang= Semarang Terancam Terendam Rob]{{Pranala mati|date=Mei 2021 |bot=InternetArchiveBot |fix-attempted=yes }}
 
==Pranala luarReferensi ==
*[http://www.suaramerdeka.com/harian/0406/24/kot06.htm Permasalahan Rob dan Solusinya]
*[http://www.vhrmedia.net/home/index.php?id=view&aid=4853&lang= Semarang Terancam Terendam Rob]
 
[[Kategori:GeofisikaBanjir]]
 
[[Kategori:Geofisika]]