Akeldama: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Glorious Engine (bicara | kontrib)
k ←Suntingan Pj44300 (bicara) dibatalkan ke versi terakhir oleh HsfBot
Tag: Pengembalian
Anangyb001 (bicara | kontrib)
Fitur saranan suntingan: 3 pranala ditambahkan.
Tag: VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Tugas pengguna baru Disarankan: tambahkan pranala
 
(2 revisi perantara oleh 2 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 10:
Pada era [[Perang Salib]], tempat tersebut digunakan untuk mengubur lima puluh lebih pasien yang tewas setiap hari di rumah sakit yang dijalankan oleh [[Knights Hospitaller]] di Yerusalem.<ref>Adrian J. Boas, ''Archaeology of the military orders'', (Taylor & Francis, 2006) page 49.</ref>
 
Tradisi [[Kekristenan|Kristen]] menghubungkan tempat tersebut dengan Yudas Iskariot, yang mengkhianati [[Yesus]] demi 30 keping perak. Menurut [[Kisah Para Rasul]] 1:18–19, Yudas "telah membeli sebidang tanah dengan upah kejahatannya, lalu ia jatuh tertelungkup, dan perutnya terbelah sehingga semua isi perutnya tertumpah ke luar. Hal itu diketahui oleh semua penduduk Yerusalem, sehingga tanah itu mereka sebut dalam bahasa k mereka sendiri "Hakal-Dama", artinya Tanah Darah{{'-}}" [[Injil Matius]] memiliki catatan berbeda:<ref>(27:7, dan diyakini merupakan alusi dari Zakaria 11:12–13 dan Yeremia 18:2–3 dan 32:6–15)</ref> Yudas mengembalikan uang tersebut ke otoritas Bait Allah sebelum ia menggantung dirinya sendiri. Dianggap sebagai uang darah, dan sehingga tak sah dijadikan persembahan, mereka menggunakannya untuk membeli lahan sebagai tempat penguburan orang asing: kemudian tersebut tersebut diberi nama "Tanah Darah". Implikasi nama pada ayat tersebut merujuk kepada darah Yesus, sementara dalam Kisah Para Rasul nama tersebut merujuk kepada darah Yudas.<ref>Arie W. Zwiep, ''Judas and the choice of Matthias: a study on context and concern of Acts 1:15–26'' (Mohr Siebeck, 2004) page 150.</ref> Lindars menyatakan bahwa Kisah Para Rasul memberikan penjelasan tentang kisah sebelumnya, dan meskipun peristiwa tersebut tidak dibuat dari pasal-pasal [[Perjanjian Lama]], teks Zakaria 11:12ff menyatakan "dapat digunakan untuk menjawab kejanggalan dalam kisah tersebut ... bagi [[Gereja perdana]] merupakan suatu hal prosedut hermenetikal yang sah".<ref>B Lindars, ''New Testament Apologetic'', London, 1961, p122</ref>
[[Berkas:Aceldama PA180083.JPG|jmpl|200px|Biara di Akeldama.]]