Benteng Vredеburg: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
k website dah gak bisa akses |
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan |
||
(40 revisi perantara oleh 23 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 1:
{{Infobox
| name = Benteng Vredeburg
| ensign =
| ensign_size =
| native_name = {{jav|ꦧꦺꦠꦺꦁꦮ꦳ꦽꦢꦼꦧꦸꦂꦒ꧀}}
| partof =
| location = Terletak di [[Ngupasan, Gondomanan, Yogyakarta]]
| nearest_town =
| country = Indonesia
| image = Gerbang_depan_Museum_Vredeburg_Yogyakarta.jpg
| alt =
| caption = Benteng Vredeburg
| image2 =
| alt2 =
| caption2 =
| type = [[Benteng]]
| coordinates = {{coord|-7.800293|110.3661642|display=inline,title}}
| gridref =
| image_map =
| image_mapsize =
| image_map_alt =
| image_map_caption =
| pushpin_map =
| pushpin_mapsize =
| pushpin_map_alt =
| pushpin_map_caption =
| pushpin_relief =
| pushpin_image =
| pushpin_label =
| pushpin_label_position =
| pushpin_mark =
| pushpin_marksize =
| ownership = [[Kesultanan Ngayogyakarta Hadiningrat]]
| operator = [[Balai Pelestarian Kebudayaan|Balai Pelestarian Kebudayaan Wilayah X]]
| controlledby =
| open_to_public = Ya
| site_other_label =
| site_other =
| site_area = <!-- area of site m2, km2 square mile etc -->
| code = <!--facility/installation code -->
| built = {{Start date|1787}}
| used = <!--{{End date|1946}} -->
| builder =
| materials =
| height =
| length =
| fate =
| condition = Dijadikan [[museum]]
| battles =
| events =
| current_commander = <!-- current commander -->
| past_commanders = <!-- past notable commander(s) -->
| garrison = <!-- such as the 25th Bombardment Group -->
| occupants = <!-- squadrons only -->
| designations =
| website =
| footnotes = <!-- catchall in case it's needed to preserve something in infobox that doesn't work in new code -->
}}
'''Benteng Vredeburg''' ({{lang-jv|ꦩꦸꦱꦶꦪꦸꦩ꧀ꦧꦺꦠꦺꦁꦮ꦳ꦽꦢꦼꦧꦸꦂꦒ꧀|Musiyum Bètèng Vredeburg}}) adalah sebuah bangunan [[benteng|benteng pertahanan]] yang terletak di depan [[Gedung Agung]] dan [[Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat|Kraton]] [[Kesultanan Yogyakarta]] (yang juga memiliki tempat ini). Sekarang, benteng ini menjadi sebuah [[museum]]. Di sejumlah bangunan di dalam benteng ini terdapat [[diorama]] mengenai [[sejarah Indonesia]].
Harga Tiket Masuk Benteng Vredeburg yaitu Rp.3.000,-/orang dengan jam operasional setiap hari mulai pukul 07.30-16.00 WIB.
== Arsitektur ==
Benteng ini dibangun sebagai pusat pemerintahan dan pertahanan residen [[Belanda]] kala itu, dengan dikelilingi oleh sebuah [[parit]] (''jagang'') yang sebagian bekas-bekasnya telah direkonstruksi dan dapat dilihat hingga sekarang. Benteng berbentuk persegi ini mempunyai ''bastion'' (menara pantau
== Sejarah ==
Pendirian [[Benteng Vredeburg]] berkaitan erat dengan lahirnya Kasultanan Yogyakarta. [[Perjanjian Giyanti]] 13 Februari 1755 yang berhasil menyelesaikan perseteruan antara [[Pakubuwana III|Susuhunan Pakubuwono III]] dengan [[Pangeran Mangkubumi]] (Sultan Hamengku Buwono I kelak) merupakan hasil politik Belanda yang selalu ingin ikut campur urusan dalam negeri raja-raja [[Jawa]] waktu itu.
Melihat kemajuan yang sangat pesat akan kraton yang didirikan oleh [[Hamengkubuwana I|Sultan Hamengku Buwono I]], rasa kekhawatiran pihak Belanda mulai muncul. Pihak Belanda mengusulkan kepada sultan agar diizinkan membangun sebuah benteng di dekat kraton. Pembangunan tersebut dengan dalih agar Belanda dapat menjaga keamanan kraton dan sekitarnya. Akan tetapi dibalik dalih tersebut maksud Belanda yang sesungguhnya adalah untuk memudahkan dalam mengontrol segala perkembangan yang terjadi di dalam kraton. Letak benteng yang hanya satu jarak tembak meriam dari kraton dan lokasinya yang menghadap ke jalan utama menuju kraton menjadi indikasi bahwa fungsi benteng dapat dimanfaatkan sebagai benteng strategi, [[intimidasi]], penyerangan dan blokade. Dapat dikatakan bahwa berdirinya benteng tersebut dimaksudkan untuk berjaga-jaga apabila sewaktu-waktu Sultan memalingkan muka memusuhi Belanda.
Baris 34 ⟶ 73:
Besarnya kekuatan yang tersembunyi dibalik kontrak politik yang dilahirkan dalam setiap perjanjian dengan pihak Belanda seakan-akan menjadi kekuatan yang sulit dilawan oleh setiap pemimpin pribumi pada masa kolonial Belanda. Dalam hal ini termasuk pula Sri Sultan Hamengku Buwono I. Oleh karena itu permohonan izin Belanda untuk membangun benteng dikabulkan.
[[Berkas:Sudut Barat Daya Museum Benteng Vredeburg.jpg|kiri|jmpl|280px|Sudut Barat Daya Museum Benteng Vredeburg dengan tiga patok yang berfungsi untuk
Sebelum dibangun benteng pada lokasinya yang sekarang (Museum Benteng Vredeburg Yogyakarta), pada tahun 1760 atas permintaan Belanda, Sultan HB I telah membangun sebuah benteng yang sangat sederhana berbentuk bujur sangkar. Di keempat sudutnya dibuat tempat penjagaan yang disebut seleka atau bastion. Oleh sultan keempat sudut tersebut diberi nama '''Jayawisesa''' (sudut barat laut), '''Jayapurusa''' (sudut timur laut), '''Jayaprakosaningprang''' (sudut barat daya) dan '''Jayaprayitna''' (sudut tenggara).
Menurut penuturan Nicolas Hartingh, bahwa benteng tersebut keadaannya masih sangat sederhana. Tembok dari tanah yang diperkuat dengan tiang-tiang penyangga dari kayu pohon kelapa dan aren. Bangunan di dalamnya terdiri atas bambu dan kayu dengan atap ilalang. Sewaktu W.H.Ossenberch menggantikan kedudukan Nicolas Hartingh, pada tahun 1765 diusulkan kepada sultan agar benteng diperkuat menjadi bangunan yang lebih permanen agar lebih menjamin kemanan. Usul tersebut dikabulkan, selanjutnya pembangunan benteng dikerjakan di bawah pengawasan seorang Belanda ahli ilmu bangunan yang bernama Ir. Frans Haak.
Pada awal pembangunan ini (1760) status tanah merupakan milik kasultanan. Tetapi dalam penggunaannya dihibahkan kepada Belanda (VOC) di bawah pengawasan [[Nicolas Hartingh]], gubernur dari Direktur Pantai Utara Jawa di [[Kota Semarang|Semarang.]]
Usul Gubernur [[W.H. Van Ossenberg]] (pengganti
Menurut rencana pembangunan tersebut akan diselesaikan tahun itu juga. Akan tetapi dalam kenyataannya proses pembangunan tersebut berjalan sangat lambat dan baru selesai tahun 1787. Hal ini terjadi karena pada masa tersebut Sultan yang bersedia mengadakan bahan dan tenaga dalam pembangunan benteng, sedang disibukkan dengan pembangunan Kraton Yogyakarta. Setelah selesai bangunan benteng yang telah disempurnakan tersebut diberi nama '''Rustenburg''' yang berarti 'Benteng Peristirahatan'.
Baris 50 ⟶ 89:
Pada periode ini secara yuridis formal status tanah tetap milik kasultanan tetapi secara de facto penguasaan benteng dan tanahnya dipegang oleh [[Belanda]].
Periode ini merupakan saat digunakannya benteng secara sempurna oleh Belanda (VOC). Bangkrutnya [[VOC]] tahun [[1799]] menyebabkan penguasaan benteng diambil alih oleh Bataafsche Republic (Pemerintah Belanda). Sehingga secara [[de facto]] menjadi milik pemerintah kerajaan Belanda.
Pada periode ini status tanah benteng secara yuridis formal tetap milik kasultanan, secara de facto dikuasai Belanda.
Status tanah benteng secara yuridis formal tetap milik kasultanan, tetapi penggunaan benteng secara de facto menjadi milik Bataafsche Republik (Pemerintah Belanda) di bawah Gubernur Van Den Burg. Benteng tetap difungsikan sebagai markas pertahanan.
Pada periode ini benteng diambil alih pengelolaannya oleh Koninkrijk Holland (Kerajaan Belanda). Maka secara yuridis formal status tanah tetap milik kasultanan, tetapi secara de facto menjadi milik Pemerintah Kerajaan Belanda di bawah Gubernur [[Herman Willem Daendels]].
Ketika Inggris berkuasa di Indonesia 1811 – 1816, untuk sementara benteng dikuasai [[Inggris]] di bawah
Pada tahun 1867 di Yogyakarta terjadi gempa bumi yang dahsyat sehingga banyak merobohkan beberapa bangunan besar seperti Gedung Residen (yang dibangun tahun 1824), [[Tugu Yogyakarta|Tugu Pal Putih]], dan Benteng Rustenburg serta bangunan-bangunan yang lain. Bangunan-bangunan tersebut segera dibangun kembali. Benteng Rustenburg segera diadakan pembenahan di beberapa bagian bangunan yang rusak. Setelah selesai bangunan benteng yang semula bernama '''Rustenburg''' diganti menjadi '''Vredeburg''' yang berarti 'Benteng Perdamaian'. Nama ini diambil sebagai manifestasi hubungan antara Kasultanan Yogyakarta dengan pihak Belanda yang tidak saling menyerang waktu itu.
Baris 123 ⟶ 162:
== Koleksi Unggulan Museum Benteng Vredeburg<ref>Dinas Kebudayaan Daerah Istimewa Yogyakarta. (2014). ''Koleksi Unggulan Museum Yogyakarta''. Yogyakarta, Indonesia: Penulis.</ref> ==
Pada tahun 2014 Dinas Kebudayaan Daerah Istimewa Yogyakarta menerbitkan buku berisi koleksi unggulan museum di Daerah Istimewa Yogyakarta, di antaranya adalah koleksi unggulan yang dimiliki oleh Museum Benteng Vredeburg. Koleksi unggulan Museum Benteng Vredeburg adalah sebagai berikut:
# [[Diorama]] pelantikan [[Soedirman|Soedirman sebagai Panglima Besar TNI]], diorama ini memperlihatkan situasi pelantikan Soedirman menjadi Panglima Besar TNI oleh Presiden Soekarno di Gedung Agung, Yogyakarta, Indonesia.
#Minirama Kongres Boedi Oetomo, minirama ini berlatar tempat di ''Kweekschool'' Yogyakarta yang sekarang menjadi [[SMA Negeri 11 Yogyakarta|SMA 11]] di Jalan A. M. Sangaji. Organisasi [[Budi Utomo|Boedi Oetomo]] menggelar kongres di tempat tersebut pada tahun 1908.
# Mesin Ketik [[Soerjopranoto|Surjopranoto]]. Surjopranoto adalah pemimpin aksi mogok kerja buruh pabrik gula di Yogyakarta. Mesin ketik ini digunakan untuk menulis ujaran yang mengobarkan semangat pemogokan tersebut.
# Kendil, tiga buah kendil ini konon ceritanya pernah digunakan oleh Soedirman ketika tinggal di rumah Ibu Mertoprawira.
# Dokumen Soetomo, berisi daftar alamat kantor kementerian ketika Yogyakarta menjadi ibu kota Republik Indonesia.
# Bangku militer akademi,
== Galeri ==
<center><gallery>
KITLV 53180 - Kassian Céphas - Street behind Fort Vredeburg in Yogyakarta - Around 1890.tif|Jalanan di belakang benteng
Kafeindischedivredeburg.jpeg|Kafetaria dengan suasana [[Hindia Belanda]] di dalam museum (2012)
Koleksi digital museum Vredeburg Yogyakarta.jpg|Seorang pengunjung sedang menggunakan koleksi digital museum (2014)
Halaman bagian dalam Museum Vredeburg Yogyakarta.jpg|Halaman bagian dalam Museum Vredeburg Yogyakarta, Indonesia(2014)
COLLECTIE TROPENMUSEUM Fort Vredeburg Djogja TMnr 10014975.jpg|Benteng Vredeburg pada awal abad ke-20.
</gallery></center>
== Referensi ==
Baris 143 ⟶ 182:
== Pranala luar ==
* {{id}} [http://www.oladoo.com/2013/01/wisata-daerah-istimewa-yogyakarta.html Berwisata ke Benteng Vredeburg]
* {{id}} [http://www.berhatinyaman.com/id/museum-benteng-vredeburg/ Museum Benteng Vredeburg] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20100310173818/http://www.berhatinyaman.com/id/museum-benteng-vredeburg/ |date=2010-03-10 }}
* {{en}} [http://www.berhatinyaman.com/fort-vredeburg-museum/ Fort Vredeburg Museum] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20100304124450/http://www.berhatinyaman.com/fort-vredeburg-museum/ |date=2010-03-04 }}
* {{id}} [https://www.seputarwisata.com/ Panduan Pariwisata Yogyakarta dan sekitarnya]
{{topik Yogyakarta}}
[[Kategori:Bangunan cagar budaya di Indonesia]]
[[Kategori:Benteng di Indonesia|Vredeburg]]
[[Kategori:Benteng Hindia Belanda|Vredeburg]]
[[Kategori:
[[Kategori:
[[Kategori:
[[Kategori:Bangunan bersejarah di Yogyakarta]]
[[Kategori:Tempat wisata di Yogyakarta]]
[[Kategori:Cagar budaya di Yogyakarta]]
[[Kategori:Gondomanan, Yogyakarta]]
[[Kategori:Museum di Kota Yogyakarta|Benteng Vredeburg]]
|