Kereta api bisnis: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Perubahan kereta api jarak jauh di pulau jawa yang masih menggunakan kelas bisnis.
Tag: VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
 
(88 revisi perantara oleh 30 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1:
{{kegunaanlain|Bisnis}}
 
[[Berkas:KA_Sawunggalih_utama_2014-01-29_14-32.JPG|jmpl|Interior kereta kelas bisnis [[Kereta api Sawunggalih Utama|KA Sawunggalih Utama]] tahun 2012 yang telah dilengkapi AC]]
[[Berkas:K2 AC Daop V 2014-02-21 16-23.jpeg|jmpl|Interior kereta bisnis AC milik [[Daerah Operasi V Purwokerto|Daop V Purwokerto]] yang lain.]]
 
'''Kereta api bisnis''' adalah kelas [[kereta api penumpang|kereta penumpang]] di bawah kelas eksekutif. Kini, seluruhSeluruh kereta kelas bisnis di indonesiaIndonesia telah dilengkapi dengan [[Penyejuk udara|penyejuk udara (AC)]]. Jumlah kursi dalam keretakelas campuranini lebih banyak dibandingkan kereta api eksekutif, yaitu sebanyak 64 penumpang, tetapi masih lebih sedikit dibandingkan kereta ekonomi yang kapasitasnya sebanyak 80/72 hingga 106 Penumpang. Sama seperti kelas ekonomi AC, setiap gerbongkereta dilengkapi 6 unit AC.
 
Kereta bisnis pada umumnya ditarik [[lokomotif]] besar seperti [[CC201]], [[CC203]], atau [[CC204]]. Tetapi [[CC206]] kadangkalaDan [[BB203]] kadang kala dioperasikan untuk menggantikan ketiga jenis lokomotif tersebut.
 
== Penomoran ==
 
Format penomoran untuk kereta kelas bisnis yaitu K2-''xxyzz''. Artinya, K2 adalah gerbong bisnis, ''xx'' adalah tahun mulai operasi, ''y'' adalah jenis [[bogie]], dan ''zz'' (nomor urut). Misalnya: '''K2-65534''' artinya kereta kelas 2 (bisnis) yang mulai dinas tahun [[1965]] dengan jenis bogie '5' urutan ke-34 ditambah dua atau tiga [[alfabet]] yang artinya kereta itu milik dipodepo tertentu.
 
Dengan berlakunya [[s:Peraturan Menteri Perhubungan Nomor 45 Tahun 2010|Peraturan Menteri Perhubungan No. KM 45 Tahun 2010]], penomoran diubah. Semua gerbong menggunakan format penomoran K2 ''x yy zz''. Artinya, K2 adalah gerbong bisnis, ''x'' adalah jenis penarik: 0 untuk lokomotif, 1 untuk Kereta Rel Listrik, 2 untuk Kereta Rel Diesel Elektrik, serta 3 untuk Kereta Rel Diesel HidraulikHidraulis; ''yy'' adalah tahun operasi, dan ''zz'' adalah nomor urut operasi. Contoh: '''K2 0 80 27 JAKK''', artinya gerbong bisnis yang ditarik lokomotif (0) mulai dinas tahun 1980 (80), dan memiliki nomor urut 27 dan diikuti dua atauhingga tigaempat huruf alfabet yang menandakan kepemilikan Dipodepo Induk Jakarta Kota (JAKK)kereta.
 
== Pengoperasian ==
Kereta api bisnis ini dibagi dua menjadi kereta api kelas campuran dan kelas bisnis saja.
 
Pada umumnya, harga tiket yang ditawarkan oleh KAI hampir setara dengan kereta api ekonomi ACplus dan ekonomi premium, bahkan ekonomi ACplus dan ekonomi premium ada yang lebih mahal!. Akan tetapi, kenyamanan yang ditawarkan berada sedikit di atas ekonomi ACtersebut: kapasitas penumpang yang lebih sedikit (64 kursi), serta jenis kursinya yang empuk dan sandarannya dapat diatur (''reclining seat'').
 
Kereta kelas bisnis (termasuk kereta makan, kereta makan pembangkit) ada yang diproduksi tahun 1964, 1965, 1969, 1970, 1971, 1973, 1974, 1977, 1978, 1979, 1980, 1981, 1982, 1984, 1985, 1986, 1991, dan terakhir 1996. KA buatan 1978, 1982, dan 1986 adalah yang paling mendominasi. Awalnya, kereta api bisnis diimpor dari luar negeri, tetapi sejak tahun 80-an, kereta bisnis dapat diproduksi oleh PT INKA.
 
Livery kereta kelas bisnis terbarusempat samadibuat hampir mirip seperti yang ada di kereta Jayabaya, tetapi dengan pintu berwarna [[abu-abu]]. Livery ini juga dijadikan patokan untuk seluruh kereta ekonomi dan eksekutif yang sudah ada maupun yang baru. Untuk saat ini livery kereta kelas bisnis dibuat persis sama dengan kereta kelas ekonomi.
 
=== Wacana penghapusan ===
Wacana penghapusan pertama kali muncul di era kepemimpinan dirut pak Ignasius Jonan. yaitu tahun 2010-an. dengan tujuan untuk "menyederhanakan" layanan yang ada. Namun pada kenyataannya, pembagian kelas kereta penumpang bukannya semakin sederhana, malah susunan kelas semakin berantakan dan memunculkan kereta penumpang "baru" yang semakin kekinian dan membuat penumpang awam menjadi kebingungan.
Kini banyak gerbong bisnis dimodifikasi menjadi aling-aling, kereta bagasi (bagasi bercat [[hijau]] 1 pintu), [[kereta wisata komersial di Indonesia|kereta wisata]] (Jawa, Sumatra, ''Imperial'', dan ''Priority''), kereta makan kelas eksekutif (M1), kereta pembangkit (P), dan ada yang diretrofit menjadi KA eksekutif (K1), karena terancam dihapus sesuai rencana.<ref name="vivanews">[http://bisnis.news.viva.co.id/news/read/549255-kai-hapus-kereta-kelas-bisnis VivaNews: KAI Hapus Kereta Kelas Bisnis]</ref> Perlahan-lahan kereta bisnis juga diganti, seperti KA Fajar dan Senja Utama Semarang yang diganti dengan [[kereta api Menoreh|KA Menoreh]] (ekonomi AC), [[Kereta api Majapahit|KA Senja Kediri]] yang dulunya bisnis sekarang diganti dengan [[kereta api Majapahit|KA Majapahit]] kelas ekonomi AC, [[Kereta api Jayabaya|KA Jayabaya Utara]], yang dulu kelas bisnis dan diluncurkan kembali sebagai KA ekonomi AC sebagai Jayabaya saja, dan pada kereta campuran, terlihat bahwa kereta kelas bisnis lebih sedikit dibandingkan eksekutif, meskipun dulu kereta bisnis dalam satu rangkaian kereta campuran seperti Cirebon Ekspres, bisa lebih banyak dari eksekutifnya. Kereta bisnis juga perlahan dihilangkan pada kereta kelas campuran seperti Purwojaya, yang kelasnya telah menjadi eksekutif sepenuhnya.
 
Terdapat sejumlah unit kereta bisnis yang dimodifikasi menjadi kereta bagasi (warna hijau satu pintu), [[kereta wisata komersial di Indonesia|kereta wisata]] (Jawa, Sumatra, ''Imperial'', dan ''Priority''), kereta makan kelas eksekutif (M1), kereta pembangkit (P), atau bahkan KA eksekutif (K1).<ref name="vivanews">[http://bisnis.news.viva.co.id/news/read/549255-kai-hapus-kereta-kelas-bisnis VivaNews: KAI Hapus Kereta Kelas Bisnis]</ref> Perlahan-lahan kereta bisnis juga diganti, seperti KA Fajar dan Senja Utama Semarang yang diganti dengan [[kereta api Menoreh|KA Menoreh]] (ekonomi plus), [[Kereta api Majapahit|KA Senja Kediri]] yang diganti dengan [[kereta api Majapahit|KA Majapahit]] kelas ekonomi plus, [[Kereta api Jayabaya|KA Jayabaya Utara]], yang dulu kelas bisnis dan diluncurkan kembali sebagai KA ekonomi plus sebagai Jayabaya saja. Kereta kelas bisnis juga perlahan dihilangkan pada kereta kelas campuran seperti Purwojaya, yang kelasnya telah menjadi eksekutif sepenuhnya.
Sampai saat ini, PT INKA belum membuat KA bisnis baru lagi, karena rencananya, kereta kelas bisnis terancam dihapus.<ref name="vivanews"/> Akan tetapi, apabila wacana penghapusan kereta bisnis terus menguat, maka semua kereta bisnis dapat diretrofit kapan saja.
 
Sampai saat ini, PT INKA belum membuat sarana kereta kelas bisnis baru lagi, mengingat ada rencana penghapusan kelas bisnis secara bertahap.<ref name="vivanews"/>
=== Penghapusan Kereta Bisnis ===
Kereta kelas Bisnis perlahan telah mulai dihapuskan sejak September 2016, dibuktikan dengan berubahnya kelas Bisnis di [[Kereta api Mutiara Selatan|KA Mutiara Selatan]], [[Kereta api Fajar Utama Yogya|KA Fajar Utama Yogya]], serta [[Kereta api Senja Utama Yogya|KA Senja Utama Yogya]] menjadi kelas [[Kereta api ekonomi|Ekonomi AC plus non-PSO]] dengan rangkaian baru produksi PT INKA tahun 2016. Namun, sejak 15 Oktober 2016 ketiga kereta tersebut kembali menggunakan rangkaian kelas Bisnis karena kereta ekonomi AC Plus New Image buatan tahun 2016 memiliki jarak antar tempat duduk yang terlalu sempit untuk jarak jauh.
 
=== Penghapusan ===
==== Peremajaan Rangkaian Kereta Bisnis menjadi Kereta Ekonomi AC Plus dan Kereta Eksekutif Stainless Steel ====
Kereta kelas bisnis perlahan telah mulai dihapuskan sejak September 2016, dengan pertama kali dibuktikan dengan berubahnya kelas Bisnis di [[Kereta api Mutiara Selatan|KA Mutiara Selatan]], [[Kereta api Fajar Utama Yogya|KA Fajar Utama Yogya]], serta [[Kereta api Senja Utama Yogya|KA Senja Utama Yogya]] menjadi kelas [[Kereta api ekonomi|ekonomi plus]] dengan rangkaian baru produksi PT INKA tahun 2016. Namun, sejak 15 Oktober 2016 ketiga kereta sempat kembali menggunakan rangkaian kelas Bisnis karena kereta ekonomi varian new image memiliki jarak antar tempat duduk yang terlalu sempit untuk jarak jauh. Puncaknya terjadi saat dioperasikannya rangkaian kereta ekonomi premium berbodi ''stainless steel'' pada tahun 2018 dan 2019 yang kenyamanannya telah ditingkatkan.<!-- Berikut ini daftar kereta api yang telah dihapus layanan kelas bisnisnya dan digantikan dengan kereta ekonomi varian new image dan premium.
* Mulai 3 Oktober 2016, [[Kereta api Mutiara Selatan|KA Mutiara Selatan]], [[Kereta api Bogowonto|KA Bogowonto]] dan [[Kereta api Gajah Wong|KA Gajah Wong]] sudah menggunakan rangkaian baru Ekonomi AC Plus 2016 trainset 1, 2, 3 dan 4 yang menyebabkan [[Kereta api Fajar Utama Yogyakarta|KA Fajar Utama YK]] dan [[Kereta api Senja Utama Yogyakarta|KA Senja Utama YK]] telah berhenti operasi dan sebagian gerbong Kereta Bisnis milik Dipo Bandung, Yogyakarta dan Jakarta Kota dihibahkan ke Jerakah.
 
* Mulai 1 November 2016, [[Kereta api Ranggajati|KA Ranggajati]], [[Kereta api Tegal Bahari|KA Tegal Bahari]] dan [[Kereta api Cirebon Ekspres|Cirebon Ekspres]] sudah menggunakan rangkaian baru Ekonomi AC Plus 2016 dengan nomor K3 0 16 41 - K3 0 16 48 untuk KA Ranggajati, K3 0 16 49 - K3 0 16 52 untuk KA Tegal Bahari dan K3 0 16 53 - K3 0 16 60 untuk KA Cirebon Ekspres.
Mulai 16 Oktober 2016 Kereta api Sancaka mengalami perubahan rangkaian sehingga rangkaian dulu merupakan kelas eksekutif dan bisnis akan berubah menjadi eksekutif dan ekonomi new image tahun 2016.
* Mulai 13 Maret 2017, Rangkaian Ekonomi AC Plus 2016 mulai disebarluaskan beserta karena [[Kereta api Mutiara Selatan|KA Mutiara Selatan]] menggunakan K3 0 16 01 - K3 0 16 08 dan kereta difabel K3 0 16 05 dan K3 0 16 06, [[Kereta api Malabar|KA Malabar]] menggunakan K3 0 16 09 - K3 0 16 14 dan kereta difabel K3 0 16 15 dan K3 0 16 16, [[Kereta api Lodaya|KA Lodaya 75-78]] menggunakan K3 0 16 17 - K3 0 16 19 dan kereta difabel K3 0 17 41, [[Kereta api Lodaya|KA Lodaya 76-77]] menggunakan K3 0 16 20, K3 0 17 42 dan K3 0 17 43 serta kereta difabel K3 0 17 44, [[Kereta api Argo Parahyangan|Argo Parahyangan]] menggunakan K3 0 17 45 - K3 0 17 53 beserta kereta difabel K3 0 17 54 - K3 0 17 56 dan [[Kereta api Sancaka|Sancaka]] menggunakan K3 0 17 57 - K3 0 17 62 beserta kereta difabel K3 0 17 63 - K3 0 17 64.
Mulai 18 Oktober 2016 Kereta api Cirebon Ekspres dan Kereta api Tegal Bahari mengalami perubahan rangkaian sehingga rangkaian dulu merupakan kelas eksekutif dan bisnis berubah menjadi kelas eksekutif dan ekonomi new image tahun 2016.
* Mulai 1 Maret 2018, [[Kereta api Mutiara Selatan|KA Mutiara Selatan]], [[Kereta api Malabar|KA Malabar]], [[Kereta api Lodaya|KA Lodaya 76-77]], [[Kereta api Argo Parahyangan|KA Argo Parahyangan]] sudah menggunakan rangkaian Eksekutif Stainless Steel 2018 dengan nomor K1 0 18 41 - K1 0 18 52 untuk KA Argo Parahyangan, K1 0 18 53 - K1 0 18 60 untuk KA Malabar, K1 0 18 61 - K1 0 18 68 untuk KA Mutiara Selatan, K1 0 18 69 - K1 0 18 72 untuk KA Lodaya 2
Mulai 21 Oktober 2016, KA Mutiara Selatan yang sebelumnya merupakan kelas bisnis akan diganti menjadi kelas ekonomi plus buatan INKA tahun 2016, setelah dua bulan kereta api mutiara selatan dikembalikan lagi seperti semula kelas bisnis.
* Mulai 24 Maret 2018, [[Kereta api Sribilah|Sribilah U46-U47]] sudah menggunakan rangkaian Ekonomi AC Plus dengan nomor K3 0 17 65 - K3 0 17 74 yang merupakan rangkaian eks [[Kereta api Madiun Tamahan|Mantab]] Depot Jakarta Kota. Namun, tanggal 30 April 2019 terakhir beroperasi dan dikirim ke Depot Kereta Api Siantar untuk digunakan oleh [[Kereta api Siantar Ekspres|Siantar Ekspres]]
Mulai 25 Oktober 2016 Kereta api Argo Parahyangan tersebut mengalami perubahan Rangkaian sehingga rangkaian dulu merupakan kelas eksekutif argo atau kelas eksekutif argo dan bisnis akan berubah menjadi eksekutif dan ekonomi plus buatan INKA tahun 2016.
* Mulai 27 Maret 2018, [[Kereta api Sancaka|Sancaka 84-85]] dan [[Kereta api Malioboro Ekspres|Malioboro Ekspres]] sudah menggunakan rangkaian Kereta Eksekutif Stainless Steel 2018 dengan nomor K1 0 18 93 - K1 0 18 100 untuk Malioboro Ekspres dan K1 0 18 101 - K1 0 18 104 untuk Sancaka 84-85
Mulai 13 Maret 2017 KA Mutiara Selatan tersebut mengalami perubahan Rangkaian sehingga rangkaiannya yang dulu merupakan kelas bisnis akan berubah menjadi eksekutif dan Bisnis.
* Mulai 17 April 2018, [[Kereta api Sancaka|Sancaka 83-86]] dan [[Kereta api Mutiara Timur|Mutiara Timur 87-90]] sudah menggunakan rangkaian Kereta Eksekutif Stainless Steel 2018 dengan nomor K1 0 18 145 - K1 0 18 148 untuk Mutiara Timur 87-90 dan K1 0 18 149 - K1 0 18 152 untuk Sancaka 83-86 serta K3 0 18 01 - K3 0 18 04 khusus kelas Ekonomi AC Plus untuk Mutiara Timur 87-90.
Mulai 1 April 2017 Kereta api Kamandaka tersebut mengalami perubahan menambahan kelas Rangkaian sehingga rangkaian dulu hanya menggunakan rangkaian kereta kelas ekonomi plus akan menambah rangkaian kereta kelas eksekutif yang akan menjadi kelas eksekutif dan ekonomi plus buatan INKA tahun 2012/2014.
* Mulai 2 Juni 2018, [[Kereta api Gumarang|KA Gumarang]], [[Kereta api Pangrango|KA Pangrango 1]], [[Kereta api Ciremai Ekspres|KA Ciremai Ekspres 1]], [[Kereta api Kamandaka|KA Kamandaka 1]], [[Kereta api Lodaya|KA Lodaya 1]] dan [[Kereta api Senja Utama Solo|KA Senja Utama Solo]] sudah menggunakan rangkaian Kereta Eksekutif Stainless Steel 2018 dan Ekonomi AC Plus dengan nomor K1 0 18 173 - K1 0 18 180, K3 0 18 05 - K3 0 18 08 untuk KA Gumarang, K1 0 18 181 - K1 0 18 184, K3 0 18 09 - K3 0 18 12 untuk KA Pangrango 1, K1 0 18 185 - K1 0 18 188, K3 0 18 13 - K3 0 18 16 untuk KA Ciremai Ekspres 1, K1 0 18 189 - K1 0 18 192 untuk KA Kamandaka 1, K1 0 18 193 - K1 0 18 196 untuk KA Lodaya 1 dan K3 0 18 17 - K3 0 18 36 untuk KA Senja Utama Solo.
Mulai 24 dan 25 Maret 2018, KA Sribilah Bisnis yang sebelumnya merupakan kelas bisnis akan berubah menjadi eksekutif-bisnis (U43-U50) dan ekonomi premium (U46-U47) buatan INKA tahun 2017 trainset 2 dan akan ditambah namanya menjadi KA Sribilah Premium.
* Mulai 11 Juni 2018, [[Kereta api Kuala Stabas|Kuala Stabas]] diresmikan dengan menggunakan rangkaian Ekonomi AC Plus eks [[Kereta api Madiun Tambahan|Mantab]] Depot Kereta Api Madiun rangkaian K3 0 17 75 - K3 0 17 84 namun mulai tanggal 28 Mei 2019 sudah diperpanjang ke Lubuklinggau via Prabumulih dan setengahnya dimutasi ke Depo Kereta Api Lubuklinggau.
Mulai 25 Maret 2018, KA Senja Utama Solo yang sebelumnya merupakan kelas bisnis akan diganti menjadi kelas eksekutif dan bisnis setelah dua bulan akhirnya kelas eksekutif (masih ada) dan bisnis telah dimusnahkan.
* Mulai 27 Agustus 2018, [[Kereta api Sawunggalih|KA Sawunggalih]] sudah menggunakan rangkaian Eksekutif Stainless Steel dengan nomor K1 0 18 197 - K1 0 18 204 dan rangkaian Ekonomi AC Plus dengan nomor K3 0 18 37 - K3 0 18 44.
Mulai 31 Mei 2018 KA Senja Utama Solo tersebut mengalami perubahan Rangkaian sehingga rangkaian dulu merupakan kelas eksekutif dan bisnis akan berubah menjadi eksekutif dan ekonomi premium buatan INKA tahun 2018 (yang kedua kelas dari kereta tersebut telah menggunakan bahan Stainless Steel).
* Mulai 1 September 2018, [[Kereta api Wijayakusuma|KA Wijayakusuma]] untuk Depot Kereta Api Banyuwangi Baru menggunakan rangkaian Ekonomi AC Plus dengan nomor K3 0 18 45 - K3 0 18 54.
Mulai 1 Agustus 2018 KA Harina tersebut mengalami perubahan Rangkaian sehingga rangkaian dulu merupakan kelas eksekutif, bisnis dan ekonomi plus/PSO akan berubah menjadi eksekutif dan ekonomi premium buatan INKA tahun 2018 (yang kedua kelas dari kereta tersebut telah menggunakan bahan Stainless Steel).
* Mulai 28 September 2018, [[Kereta api Purwojaya|KA Purwojaya]], [[Kereta api Kamandaka|KA Kamandaka 2]] dan [[Kereta api Kutojaya Utara|KA Kutojaya Utara]] sudah menggunakan rangkaian Eksekutif Stainless Steel dengan nomor K1 0 18 205 - K1 0 18 208 untuk Purwojaya, K1 0 18 209 - K1 0 18 212 untuk Kamandaka serta Ekonomi AC Plus dengan nomor K3 0 18 55 - K3 0 18 58 untuk Purwojaya dan K3 0 18 59 - K3 0 18 68 untuk Kutojaya Utara
Mulai 27 Agustus 2018 KA Sawunggalih tersebut mengalami perubahan Rangkaian sehingga rangkaian dulu merupakan kelas eksekutif dan bisnis akan berubah menjadi eksekutif dan ekonomi premium buatan INKA tahun 2018 (yang kedua kelas dari kereta tersebut telah menggunakan bahan Stainless Steel).
* Mulai 29 Oktober 2018, [[Kereta api Ranggajati|KA Ranggajati]], [[Kereta api Tegal Bahari|Tegal Bahari]] dan [[Kereta api Cirebon Ekspres|Cirebon Ekspres]] sudah menggunakan rangkaian Eksekutif Stainless Steel dengan nomor K1 0 18 223 - K1 0 18 230 untuk Ranggajati, K1 0 18 231 - K1 0 18 234 untuk Tegal Bahari dan K1 0 18 235 - K1 0 18 242 untuk Cirebon Ekspres
Mulai ini Kereta api Sawunggalih Bisnis akan Mengalami Perubahan Rangkaian sehingga rangkaian dulu merupakan Kelas bisnis akan berubah menjadi eksekutif dan ekonomi premium buatan INKA tahun 2018 (yang kedua kelas dari kereta tersebut telah menggunakan bahan Stainless Steel).
* Mulai 15 Desember 2018, [[Kereta api Mutiara Timur|KA Mutiara Timur 88-89]] sudah menggunakan rangkaian Eksekutif Stainless Steel dengan nomor K1 0 18 243 - K1 0 18 246 dan Ekonomi AC Plus dengan nomor K3 0 18 69 - K3 0 18 72.
Mulai 22 Oktober 2018 KA Lodaya dengan Nomor Gapeka 80-81 tersebut mengalami perubahan Rangkaian sehingga rangkaian dulu merupakan kelas eksekutif dan bisnis akan berubah menjadi eksekutif dan ekonomi premium buatan INKA tahun 2018 (yang kedua kelas dari kereta tersebut telah menggunakan bahan Stainless Steel).
* Mulai 20 Desember 2018, [[Jalur kereta api Kalisat-Banyuwangi Baru|KLB Tambahan BW-SGU-SBI-PSE-THB-MER]] diluncurkan dengan menggunakan rangkaian Eksekutif Stainless Steel dengan nomor K1 0 18 247 - K1 0 18 258 dan Ekonomi AC Plus dengan nomor K1 0 18 73 - K1 0 18 84
Mulai 12 November 2018 KA Lodaya dengan Nomor Gapeka 79-82 tersebut mengalami perubahan Rangkaian sehingga rangkaian dulu merupakan kelas eksekutif dan bisnis akan berubah menjadi eksekutif dan ekonomi premium buatan INKA tahun 2018 (yang kedua kelas dari kereta tersebut telah menggunakan bahan Stainless Steel).
* Mulai 2 Januari 2019, [[Kereta api Pangandaran|KA Pangandaran]] diluncurkan dengan menggunakan rangkaian Eksekutif Stainless Steel dengan nomor K1 0 18 259 - K1 0 18 266 dan Ekonomi AC Plus dengan nomor K1 0 18 85 - K1 0 18 92
Mulai 15 Desember 2018 KA Mutiara Timur dengan Nomor Gapeka 88-89 tersebut mengalami perubahan Rangkaian sehingga rangkaian dulu merupakan kelas eksekutif dan bisnis akan berubah menjadi eksekutif dan ekonomi premium buatan INKA tahun 2018 (yang kedua kelas dari kereta tersebut telah menggunakan bahan Stainless Steel).
* Keterangan: Karena semua kereta sudah menggunakan kereta Eksekutif Stainless Steel walaupun ada yang masih menggunakan Ekonomi AC Plus keluaran 2010-2017, seluruh Kereta Eksekutif dan Kereta Bisnis yang masih tersisa milik Daop 1, 2 dan 3 dimutasi ke Divre 1 sedangkan milik Daop 4, 5 dan 6 dimutasi ke Divre 2 sedangkan Daop milik Daop 7, 8 dan 9 dimutasi ke Divre 3 untuk memenuhi sarana Gerbong Kereta Penumpang dan sebagai ujicoba Ditjen Perhubungan cq Balai Teknik Perkeretaapian Medan dan Palembang untuk sebagai ujicoba pembangunan rel Trans Sumatera sedangkan di Padang untuk ujicoba jalur rel yang mati.
Mulai 18 Desember 2018 KA Mutiara Timur dengan Nomor Gapeka 87-90 tersebut mengalami perubahan Rangkaian sehingga rangkaian dulu merupakan kelas eksekutif dan bisnis akan berubah menjadi eksekutif dan ekonomi premium buatan INKA tahun 2018 (yang kedua kelas dari kereta tersebut telah menggunakan bahan Stainless Steel).
* Mulai 1 Februari 2019, [[Kereta api Brantas|KA Brantas]], [[Kereta api Kertajaya|KA Kertajaya]] dan [[Kereta api Kutojaya Selatan|KA Kutojaya Selatan]] menggunakan rangkaian Ekonomi AC Plus dengan nomor K3 0 19 01 - K3 0 19 20 untuk KA Brantas, K3 0 19 21 - K3 0 19 48 untuk KA Kertajaya dan K3 0 19 49 - K3 0 19 58 untuk KA Kutojaya Selatan
Mulai 1 April 2019 KA Mutiara Selatan dengan Nomor Gapeka 111-112, tersebut mengalami perubahan Rangkaian sehingga rangkaian dulu merupakan kelas eksekutif dan bisnis akan berubah menjadi eksekutif dan ekonomi premium buatan INKA tahun 2019 (yang kedua kelas dari kereta tersebut telah menggunakan bahan Stainless Steel).
* Mulai 17 Februari 2019, [[Kereta api Mataram|KA Mataram]] dan [[Kereta api Jaka Tingkir|KA Jaka Tingkir]] sudah ditambah rangkaiannya dengan menggunakan rangkaian kereta Ekonomi AC Plus 2014 dengan nomor K3 0 14 42 - K3 0 14 45 untuk Mataram dan K3 0 14 46 - K3 0 14 49 untuk Jaka Tingkir serta Eksekutif Stainless Steel dengan nomor K1 0 19 01 - K1 0 19 04 untuk Mataram dan K1 0 19 05 - K1 0 19 08 untuk Jaka Tingkir.
Mulai 8 April 2019 KA Sancaka dengan Nomor Gapeka 83-86, tersebut mengalami peremajaan Rangkaian Kelas Eksekutif dan pergantian Rangkaian Kelas ekonomi plus buatan INKA tahun 2016 (yang katanya para pengguna kereta api kursinya terlalu sempit) sehingga rangkaian dulu merupakan kelas eksekutif dan ekonomi plus akan berubah menjadi eksekutif dan ekonomi premium buatan INKA tahun 2019 (yang kedua kelas dari kereta tersebut telah menggunakan bahan Stainless Steel).
* Mulai 5 Mei 2019, [[Kereta api Dolok Martimbang|Dolok Martimbang]] diresmikan dengan menggunakan rangkaian Ekonomi AC Plus eks KA Tawang Jaya Plus dengan nomor K3 0 17 85 - K3 0 17 94.
Mulai 26 Mei 2019 KA Limex Sriwijaya dengan Nomor Gapeka S1-S2, tersebut mengalami perubahan Rangkaian sehingga rangkaian dulu merupakan kelas eksekutif dan bisnis akan berubah menjadi eksekutif dan ekonomi premium buatan INKA tahun 2019 (yang kedua kelas dari kereta tersebut telah menggunakan bahan Stainless Steel).
* Mulai 14 Mei 2019, [[Kereta api Pangrango|Pangrango 2]] diresmikan dengan menggunakan rangkaian Eksekutif Stainless Steel dengan nomor K1 0 19 09 - K1 0 19 12 dan Ekonomi AC Plus dengan nomor K3 0 19 69 - K3 0 19 72.
Detik Detik Ini Kereta api Fajar/Senja Utama Yogya sebelum dihapus dari Kelas bisnis mulai 1 Mei 2019 yang akan datang. Mulai 1 Mei 2019 Kereta api dengan Nomor Gapeka 117-120, tersebut akan dihapus dari Kelas bisnis akan digantikan dengan Kelas eksekutif dan premium buatan INKA tahun 2019 (yang kedua kelas dari kereta tersebut telah menggunakan bahan Stainless Steel).
* Mulai 28 Mei 2019, [[Kereta api Sriwijaya|Limex Sriwijaya]] menggunakan rangkaian Eksekutif Stainless Steel dengan nomor K1 0 19 13 - K1 0 19 20 dan Ekonomi AC Plus dengan nomor K3 0 19 73 - K3 0 19 80.
Seiring dengan pemberlakuan Gapeka 2023 pada 1 Juni 2023, kereta api Malabar relasi Bandung–Malang telah mengubah nomor kereta api menjadi 121–122 beserta kelas telah diubah dari kelas eksekutif-ekonomi-bisnis menjadi eksekutif-ekonomi saja setelah kepemilikan depo dimutasi dari Depo Induk Malang menjadi Bandung. -->
* Mulai 1 Juni 2019, [[Kereta api Ciremai Ekspres|Ciremai Ekspres 2]] dan [[Kereta api Purwojaya|Purwojaya 2]] diresmikan dengan menggunakan rangkaian Eksekutif Stainless Steel dengan nomor K1 0 19 21 - K1 0 19 24 untuk Ciremai Ekspres, K3 0 19 25 - K1 0 19 28 untuk Purwojaya sedangkan K3 0 19 81 - K3 0 19 84 untuk Ciremai Ekspres dan K3 0 19 85 - K3 0 19 88 untuk Purwojaya.
 
== Kelas bisnis plus ==
[[Berkas:K2 AC Daop V 2014-02-21 16-23.jpeg|jmpl|Interior kereta bisnis AC eks Bisnis Plus milik [[Kereta api Sawunggalih|Sawunggalih]].]]
 
Di era tahun 1990an terdapat kereta api kelas bisnis plus dengan kapasitas tempat duduk hanya 52, seperti kereta eksekutif satwa. Layanan kelas ini dahulu beroperasi KA Turangga, Sawunggalih Plus, dan Gajayana. Setelah itu, kereta ini kemudian kursinya diganti menjadi pada umumnya kursi kereta bisnis. Kereta bekas bisnis plus ini dapat dikenali dengan rak bagasi yang mirip dengan kereta eksekutif.<ref>{{Cite web|url=https://redigest.web.id/2020/07/galeri-bisnislaris/|title=Menengenang Kejayaan Kelas Bisnis|last=redigest.web.id|date=2020-07-27}}</ref>
 
== Kereta api kelas campuran di Indonesia ==
 
Saat ini kereta api kelas bisnis semakin sedikit jumlahnya dan hanya tersisa beberapa kereta api saja yang masih melayani kelas bisnis, itupun tergolong sebagai kereta api campuran, yakni eksekutif-bisnis. [[Kereta api Logawa]] sebagai satu-satunya rangkaian kelas campuran bisnis-ekonomi sudah sepenuhnya diganti dengan rangkaian ekonomi generasi baru pada tanggal 18 September 2024. [[Kereta api Ranggajati]] merupakan salah satunya di lintas selatan [[Jawa]] terakhir yang menggunakan kelas eksekutif-bisnis dan sepenuhnya sudah diganti dengan rangkaian ekonomi generasi baru pada 1 November 2024. Per tanggal 12 Desember 2024 [[Kereta api Mutiara Timur|Kereta Api Mutiara Timur]] yang sebelumnya menggunakan rangkaian kelas campuran eksekutif-bisnis berganti rangkaian menjadi kelas eksekutif-ekonomi new generation hasil modifikasi [[Balai Yasa Manggarai]]. Pergantian rangkaian ini menjadikan [[Kereta api Gumarang|Kereta Api Gumarang]] yang berbagi rangkaian dengan [[Kereta api Tegal Bahari|Kereta Api Tegal Bahari]] menjadi satu-satunya rangkaian kereta api jarak jauh di pulau jawa yang masih menggunakan kelas bisnis.
'''Layanan kereta api kelas campuran (eksekutif-bisnis, eksekutif-bisnis-ekonomi, dan eksekutif (plus/satwa)-ekonomi (plus/new image/premium plus) di Pulau Jawa dan Pulau Sumatra (Mulai 1 Maret 2019)'''
 
'''Layanan kereta api kelas campuran di Pulau Jawa (per 1 November 2024)'''
{| class="wikitable sortable"
 
|-
{| class="wikitable"
! Nama Kereta Api
! Nama kereta api
! Relasi
! Kelas
! colspan=2 | Relasi perjalanan
! Dipo Induk
! Depo kereta
! Lokomotif
! Jenis rangkaian
! Lokal
|-
! colspan="6" |Lintas utara Jawa
| [[Kereta api Argo Parahyangan|Argo Parahyangan]]
| [[Stasiun Bandung|BD]] - [[Stasiun Gambir|GMR]]
| Eksekutif Plus dan Premium Plus
| [[Stasiun Bandung|Bandung (BD)]]
| CC206
| [[Daerah Operasi II Bandung]]
|-
| {{KA|Tegal Bahari}}
| [[Kereta api Argo Parahyangan|Argo Parahyangan Tambahan Malam]]
| rowspan="2" | Eksekutif-bisnis
| [[Stasiun Bandung|BD]] - [[Stasiun Gambir|GMR]]
| rowspan=2 | {{sta|Pasar Senen}}
| Eksekutif Plus dan Premium Plus
| {{sta|Tegal}}
| [[Stasiun Bandung|Bandung (BD)]]
| rowspan=2 | Surabaya Pasarturi
| CC206
| rowspan="2" | Baja ringan
| [[Daerah Operasi II Bandung]]
|-
| {{KA|Gumarang}}
| [[Kereta api Sawunggalih Utama|Sawunggalih Utama]]
| {{sta|Surabaya Pasarturi}}
| [[Stasiun Kutoarjo|KTA]] - [[Stasiun Pasar Senen|PSE]]
| Eksekutif Plus dan Premium Plus
| [[Stasiun Kutoarjo|Kutoarjo (KTA)]]
| CC201/CC203/CC206
| [[Daerah Operasi V Purwokerto]]
|-
! colspan="6" |Aglomerasi
| [[Kereta api Sawunggalih Utama|Sawunggalih Tambahan]]
| [[Stasiun Kutoarjo|KTA]] - [[Stasiun Pasar Senen|PSE]]
| (Eksekutif &) Bisnis AC
| [[Stasiun Kutoarjo|Kutoarjo (KTA)]]
| CC201/CC203
| [[Daerah Operasi V Purwokerto]]
|-
| [[Kereta api Wijaya KusumaBanyubiru|WijayakusumaBanyubiru]]
| Eksekutif-bisnis
| [[Stasiun Cilacap|CP]] - [[Stasiun Banyuwangi Baru|BWB]]
|{{Sta|Solo Balapan}}
| Eksekutif Satwa dan Premium Plus
|{{Sta|Semarang Tawang}}
| [[Stasiun Purwokerto|Purwokerto (PWT)]]
|Solo Balapan
| CC201/CC203/CC204
| Baja ringan
| [[Daerah Operasi V Purwokerto]]
|}
 
'''Layanan kereta api kelas campuran di Pulau Sumatra (per 1 Juni 2023)'''
 
{| class="wikitable"
! Nama kereta api
! Kelas
! colspan=2 | Relasi perjalanan
! Jenis
Rangkaian
! Depo kereta
|-
| {{KA|Sribilah}}
| [[Kereta api Gumarang|Gumarang]]
| rowspan="2" | Eksekutif-bisnis
| [[Stasiun Pasar Senen|PSE]] - [[Stasiun Surabaya Pasar Turi|SBI]]
| {{sta|Medan}}
| Eksekutif dan Bisnis AC
| {{sta|Rantau Prapat}}
| [[Stasiun Jakarta Kota|Jakarta Kota (JAKK)]]
| rowspan="2" | Baja ringan
| CC206
| Medan
| [[Daerah Operasi I Jakarta]]
|-
| {{KA|Sindang Marga}}
| [[Kereta api Jayabaya|Jayabaya]]
|{{sta|Kertapati}}
| [[Stasiun Pasar Senen|PSE]] - [[Stasiun Malang|ML]]
| {{sta|Lubuklinggau}}
| (Eksekutif Satwa &) Ekonomi AC Plus
| Kertapati
| [[Stasiun Jakarta Kota|Jakarta Kota (JAKK)]]
| CC206
| [[Daerah Operasi I Jakarta]]
|-
| [[Kereta api Majapahit|Majapahit]]
| [[Stasiun Malang|ML]] - [[Stasiun Pasar Senen|PSE]]
| (Eksekutif Satwa &) Ekonomi AC Plus
| [[Stasiun Malang|Malang (ML)]]
| CC201/CC203
| [[Daerah Operasi VIII Surabaya]]
|-
| [[Kereta api Lodaya|Lodaya]]
| [[Stasiun Solo Balapan|SLO]] - [[Stasiun Bandung|BD]]
| Eksekutif Plus dan Premium Plus
| Solo Balapan (SLO)
| CC206
| [[Daerah Operasi VI Yogyakarta]]
|-
| [[Kereta api Lodaya|Lodaya Tambahan]]
| [[Stasiun Solo Balapan|SLO]] - [[Stasiun Bandung|BD]]
| Eksekutif dan Bisnis AC
| Solo Balapan (SLO)
| CC201/CC203/CC206
| [[Daerah Operasi VI Yogyakarta]]
|-
| [[Kereta api Cirebon Ekspres|Cirebon Ekspres]]
| [[Stasiun Cirebon|CN]] - [[Stasiun Gambir|GMR]]
| Eksekutif Satwa dan Ekonomi Plus New Image
| Cirebon (CN)
| CC206
| [[Daerah Operasi III Cirebon]]
|-
| [[Kereta api Tegal Bahari|Tegal Bahari]]
| [[Stasiun Tegal|TG]] - [[Stasiun Gambir|GMR]]
| Eksekutif Satwa dan Ekonomi Plus New Image
| Cirebon (CN)
| CC206
| [[Daerah Operasi III Cirebon]]
|-
| [[Kereta api Sancaka|Sancaka YK]]
| [[Stasiun Yogyakarta|YK]] - [[Stasiun Surabaya Gubeng|SGU]]
| Eksekutif Satwa dan Ekonomi Plus New Image
| Yogyakarta (YK)
| CC201/CC203/CC206
| [[Daerah Operasi VI Yogyakarta]]
|-
| [[Kereta api Sancaka|Sancaka SDT]]
| [[Stasiun Surabaya Gubeng|SGU]] - [[Stasiun Yogyakarta|YK]]
| Eksekutif Satwa dan Ekonomi Plus New Image
| Sidotopo (SDT)
| CC201/CC203/CC206
| [[Daerah Operasi VIII Surabaya]]
|-
| [[Kereta api Sancaka|Sancaka Tambahan YK]]
| [[Stasiun Yogyakarta|YK]] - [[Stasiun Surabaya Gubeng|SGU]]
| Eksekutif dan Bisnis AC
| Solo Balapan (SLO)
| CC201/CC203/CC206
| [[Daerah Operasi VI Yogyakarta]]
|-
| [[Kereta api Sancaka|Sancaka Tambahan SDT]]
| [[Stasiun Surabaya Gubeng|SGU]] - [[Stasiun Yogyakarta|YK]]
| Eksekutif Satwa dan Ekonomi Plus New Image
| Sidotopo (SDT)
| CC201/CC203/CC206
| [[Daerah Operasi VIII Surabaya]]
|-
| [[Kereta api Ranggajati|Ranggajati]]
| [[Stasiun Cirebon|CN]] - [[Stasiun Jember|JR]]
| Eksekutif, Bisnis, (& Ekonomi AC plus)
| Cirebon (CN)
| CC206/CC201/CC203
| [[Daerah Operasi III Cirebon]]
|-
| [[Kereta api Malioboro Ekspres|Malioboro Ekspres]]
| [[Stasiun Yogyakarta|YK]] - [[Stasiun Malang|ML]]
| Eksekutif Satwa dan Ekonomi AC Plus
| Yogyakarta (YK)
| CC201/CC203/CC206
| [[Daerah Operasi VI Yogyakarta]]
|-
| [[Kereta api Malabar|Malabar]]
| [[Stasiun Bandung|BD]] - [[Stasiun Malang|ML]]
| Eksekutif, Bisnis dan Ekonomi AC
| [[Stasiun Bandung|Bandung (BD)]]
| CC206
| [[Daerah Operasi II Bandung]]
|-
| [[Kereta api Mutiara Timur|Mutiara Timur]]
| [[Stasiun Banyuwangi Baru|BWB]] - [[Stasiun Surabaya Gubeng|SGU]]
| Eksekutif Plus dan Premium Plus
| [[Stasiun Banyuwangi Baru|Banyuwangi (BW)]]
| CC201/CC203/CC206
| [[Daerah Operasi IX Jember]]
|-
| [[Kereta api Mutiara Selatan|Mutiara Selatan]]
| [[Stasiun Bandung|BD]] - [[Stasiun Surabaya Gubeng|SGU]] - [[Stasiun Malang|ML]]
| Eksekutif Plus dan Premium Plus
| [[Stasiun Bandung|Bandung (BD)]]
| CC206
| [[Daerah Operasi II Bandung]]
|-
| [[Kereta api Harina|Harina]]
| [[Stasiun Bandung|BD]] - [[Stasiun Surabaya Pasarturi|SBI]]
| Eksekutif Plus dan Premium Plus
| [[Stasiun Bandung|Bandung (BD)]]
| CC206
| [[Daerah Operasi II Bandung]]
|-
| [[Kereta api Limex Sriwijaya|Sriwijaya]]
| [[Stasiun Tanjung Karang|TNK]] - [[Stasiun Kertapati|KPT]]
| Eksekutif Plus, (Bisnis,) & Premium Plus
| Tanjung Karang (TNK)
| CC201/CC204
| [[Divisi Regional IV Tanjungkarang|Divisi Regional IV Lampung]]
|-
| [[Kereta api Sribilah|Sribilah]]
| [[Stasiun Medan|MDN]] - [[Stasiun Rantau Prapat|RAP]]
| Eksekutif dan Bisnis AC
| Medan (MDN)
| CC201/BB203
| [[Divisi Regional I Medan]]
|-
| [[Kereta api Sindang Marga|Sindang Marga]]
| [[Stasiun Kertapati|KPT]] - [[Stasiun Lubuk Linggau|LLG]]
| Eksekutif dan Bisnis AC
| Kertapati (KPT)
| CC201
| [[Divisi Regional III Palembang]]
|-
| [[Kereta api Senja Utama Solo|Senja Utama Solo]]
| [[Stasiun Solo Balapan|SLO]] - [[Stasiun Pasar Senen|PSE]]
| Eksekutif Plus dan Premium Plus
| Solo Balapan (SLO)
| CC206
| [[Daerah Operasi VI Yogyakarta]]
|-
| [[Kereta api Sidomukti|Sidomukti]]
| [[Stasiun Yogyakarta|YK]] - [[Stasiun Solo Balapan|SLO]]
| Eksekutif Plus dan Premium Plus
| Solo Balapan (SLO)
| CC201/CC203
| [[Daerah Operasi VI Yogyakarta]]
|-
| [[Kereta api Argo Parahyangan|Argo Parahyangan Tambahan Pasarsenen]]
| [[Stasiun Pasar Senen|PSE]] - [[Stasiun Bandung|BD]]
| Eksekutif Plus dan Premium Plus
| Solo Balapan (SLO)
| CC206
| [[Daerah Operasi I Jakarta]]
|-
| [[Kereta api Pangandaran|Pangandaran]]
| [[Stasiun Banjar|BJR]] - [[Stasiun Bandung|BD]] - [[Stasiun Gambir|GMR]]
| Eksekutif Plus dan Premium Plus
| [[Stasiun Bandung|Bandung (BD)]]
| CC206
| [[Daerah Operasi II Bandung]]
|-
| [[Kereta api Fajar/Senja Utama Cirebon|Senja Utama Cirebon]]
| [[Stasiun Pasar Senen|PSE]] - [[Stasiun Cirebon|CN]]
| Eksekutif Plus dan Premium Plus
| Solo Balapan (SLO)
| CC206
| [[Daerah Operasi I Jakarta]]
|-
| [[Kereta api Fajar Utama Yogya|Fajar Utama Yogya]]
| rowspan="2" | [[Stasiun Yogyakarta|YK]] - [[Stasiun Pasar Senen|PSE]]
| rowspan="2" | Eksekutif Plus dan Premium Plus
| rowspan="2" | Yogyakarta (YK)
| rowspan="2" | CC201/CC203
| rowspan="2" | [[Daerah Operasi VI Yogyakarta]]
|-
| [[Kereta api Senja Utama Yogya|Senja Utama Yogya]]
|-
| [[Kereta api Kamandaka|Kamandaka]]
| [[Stasiun Purwokerto|PWT]] - [[Stasiun Semarang Tawang|SMT]]
| Eksekutif Satwa dan Ekonomi AC Plus
| Purwokerto (PWT)
| CC201/CC203/CC206
| [[Daerah Operasi V Purwokerto]]
|-
| [[Kereta api Joglosemarkerto|Joglosemarketo]]
| [[Stasiun Purwokerto|PWT]] - [[Stasiun Solo Balapan|SLO]]
| Eksekutif Satwa dan Ekonomi AC Plus
| Purwokerto (PWT)
| CC201/CC203/CC206
| [[Daerah Operasi V Purwokerto]]
|-
| [[Kereta api Mantab|Mantab]]
| [[Stasiun Madiun|MN]] - [[Stasiun Pasar Senen|PSE]]
| Bisnis AC
| Yogyakarta (YK)
| CC201/CC203/CC206
| [[Daerah Operasi VII Madiun]]
|-
| [[Kereta api Prabu Jaya|Prabu Jaya]]
| [[Stasiun Kertapati|KPT]] - [[Stasiun Prabumulih|PBM]]
| Eksekutif dan Bisnis AC
| Kertapati (KPT)
| CC201
| [[Divisi Regional III Palembang]]
|-
| [[Kereta api Pangrango|Pangrango]]
| [[Stasiun Bogor|BOO]] - [[Stasiun Sukabumi|SI]]
| Eksekutif Satwa dan Ekonomi AC
| Jakarta Kota (JAKK)
| CC206
| [[Daerah Operasi I Jakarta]]
|-
| [[Kereta api Brantas|Brantas Tambahan]]
| [[Stasiun Blitar|BL]] - [[Stasiun Pasar Senen|PSE]]
| Bisnis dan Ekonomi AC
| Blitar (BL)
| CC201/CC203
| [[Daerah Operasi VII Madiun]]
|-
| [[Kereta api Kertajaya|Kertajaya Tambahan]]
| [[Stasiun Pasarturi|SBI]] - [[Stasiun Pasar Senen|PSE]]
| Bisnis dan Ekonomi AC
| Surabaya Pasarturi (SBI)
| CC201/CC203
| [[Daerah Operasi VIII Surabaya]]
|-
| [[Kereta api Kutojaya Selatan|Kutojaya Selatan Tambahan]]
| [[Stasiun Kutoarjo|KTA]] - [[Stasiun Kiaracondong|KAC]]
| Bisnis dan Ekonomi AC
| [[Stasiun Kutoarjo|Kutoarjo (KTA)]]
| CC201/CC203
| [[Daerah Operasi V Purwokerto]]
|-
| [[Kereta api Singasari|Singasari]]
| [[Stasiun Blitar|BL]] - [[Stasiun Pasar Senen|PSE]]
| Eksekutif Satwa dan Ekonomi AC Plus
| [[Stasiun Blitar|Blitar (BL)]]
| CC201/CC203
| [[Daerah Operasi VII Madiun]]
|-
| [[Kereta api Mataram|Mataram]]
| [[Stasiun Lempuyangan|LPN]] - [[Stasiun Pasar Senen|PSE]]
| Eksekutif dan Bisnis AC
| [[Stasiun Lempuyangan|Yogyakarta (YK)]]
| CC201/CC203
| [[Daerah Operasi VI Yogyakarta]]
|-
| [[Kereta api Bogowonto|Bogowonto]]
| [[Stasiun Lempuyangan|LPN]] - [[Stasiun Pasar Senen|PSE]]
| Eksekutif Satwa dan Ekonomi AC Plus
| [[Stasiun Lempuyangan|Yogyakarta (YK)]]
| CC201/CC203
| [[Daerah Operasi VI Yogyakarta]]
|-
| [[Kereta api Gajah Wong|Gajahwong]]
| [[Stasiun Lempuyangan|LPN]] - [[Stasiun Pasar Senen|PSE]]
| Eksekutif Satwa dan Ekonomi AC Plus
| [[Stasiun Lempuyangan|Yogyakarta (YK)]]
| CC201/CC203
| [[Daerah Operasi VI Yogyakarta]]
|}
 
'''Keterangan:'''
* '''BOO''' = Bogor
* '''SI''' = Sukabumi
* '''PSE''' = Pasarsenen
* '''GMR''' = Gambir
* '''BJR''' = Banjar
* '''KAC''' = Kiaracondong
* '''BD''' = Bandung
* '''CN''' = Cirebon
* '''TG''' = Tegal
* '''SMT''' = Semarang Tawang
* '''PWT''' = Purwokerto
* '''CP''' = Cilacap
* '''KTA''' = Kutoarjo
* '''YK''' = Yogyakarta
* '''LPN''' = Lempuyangan
* '''SLO''' = Solobalapan
* '''BL''' = Blitar
* '''SGU''' = Surabaya Gubeng
* '''SBI''' = Surabaya Pasarturi
* '''ML''' = Malang
* '''JR''' = Jember
* '''BWB''' = Banyuwangi Baru
* '''MDN''' = Medan
* '''RAP''' = Rantau Prapat
* '''TNK''' = Tanjungkarang
* '''KPT''' = Kertapati
* '''PBM''' = Prabumulih
* '''LLG''' = Lubuklinggau
 
[[Berkas:Senja singosari.jpg|jmpl|ka|Kereta api bisnis Senja Singosari. Saat ini kereta ini telah diganti dengan Kereta api Majapahit dengan kelas Ekonomi AC.]]
 
== Lihat pula ==
 
* [[Kereta Api (perusahaan)Indonesia|PT Kereta Api Indonesia (Persero)]]
* [[Kereta api eksekutif]]
* [[Kereta api ekonomi]]
Baris 415 ⟶ 127:
 
== Pranala luar ==
* {{id}} [http://www.kereta-api.co.id Situs web resmi PT Kereta Api Indonesia] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20151125184722/http://www.kereta-api.co.id/ |date=2015-11-25 }}
 
{{Daftar KA penumpang Indonesia}}