Pasiripis, Kertajati, Majalengka: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Penambahan profil, sejarah, dan keadaan sosial di desa pasiripis |
k fix |
||
(11 revisi perantara oleh 8 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 10:
|penduduk =3983 jiwa
|kepadatan =0.475 jiwa/km²
|kode pos=45457|alamat=Jl. Nusantara 01}}
'''Pasiripis''' adalah [[desa]] di [[Kecamatan]] [[Kertajati, Majalengka|Kertajati]], [[Kabupaten Majalengka|Majalengka]], [[Jawa Barat]], [[Indonesia]]. Luas wilayah Desa Pasiripis adalah seluas <u>+</u>
Secara geografis, Desa Pasiripis adalah merupakan wilayah dataran dengan ketinggian 36 meter diatas permukaan laut yang terdiri dari persawah dan tegalan, dengan disuplay oleh 2 mata air yaitu Rawa Telik dan Rawa Cicabe.▼
▲Secara geografis, Desa Pasiripis adalah merupakan wilayah dataran dengan ketinggian 36 meter
Batas geografis Desa Pasiripis adalah :
1.
2.
3.
4. Sebelah Barat = Desa Banjarjati dan Desa Sukakerta. Kecamatan Kertajati▼
▲4.
Sedangkan letak astronomisnya terletak sekitar 6˚41’28.01” – 6˚42’42.34” LS, dan 108˚08’43.85” – 108˚10’53.40” BT dan kondisi geografisnya adalah:
1.
3. Keadaan Suhu rata-rata = 26 °C
==
===
Jumlah Penduduk Desa Pasiripis 3.983 Jiwa dengan jumlah Perempuan 2.044 Jiwa, jumlah laki-laki 1.939 Jiwa dan 1.510 Kepala Keluarga (KK).
===
Peningkatan
Sarana prasarana dan tenaga pengajar sebagai pendukung peningkatan pendidikan, bangunan TK/Kober sebanyak 4 buah, bangunan SD sebanyak 2 buah, sedangkan untuk sarana pendidikan SMP dan SMU terdekat 5
===
Kesehatan adalah merupakan faktor yang sangat perlu diperhatikan dalam upaya mewujudkan masyarakat yang handal, dimana kesehatan bukan hanya kesehatan jasmani saja akan tetapi harus didukung pula oleh kesehatan lingkungan.
Kesehatan masyarakat dipengaruhi oleh diantaranya kesadaran dan akses atau fasilitas yang tersedia. Untuk memenuhi peningkatan pelayanan kesehatan masyarakat, terdapat 5 Posyandu, 1 Poskesdes dengan tenaga kesehatan 1 bidan desa. Untuk pelayanan kesehatan bagi masyarakat yang sakit, yaitu tersedia Puskesmas yang berlokasi di Kota Kecamatan dengan jarak tempuh 4,5
===
====
Kegiatan ekonomi desa selama ini masih didominasi oleh sektor pertanian mengingat wilayah Desa Pasiripis 70 % persawahan yang merupakan lahan mata pencaharian masyarakat.
====
Perkembangan kondisi umum ekonomi Desa Pasiripis yang merupakan gambaran kinerja makro dari penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan pada beberapa tahun terakhir ini menunjukkan perkembagan yang positif, meskipun pada kenyataannya perkembangan kondisi nasional tetap memberikan warna dalam menyertai dinamika perkembangan kondisi ekonomi pada daerah-daerah di seluruh Indonesia, termasuk Desa Pasiripis.
Berdasarkan hasil penilaian dapat disimpulkan bahwa kondisi pertumbuhan ekonomi masyarakat Desa Pasiripis dari tahun ke tahun ada peningkatan dengan diluncurkannya berbagai program dari tingkat Kabupaten, Provinsi maupun Pusat yang sampai saat ini cukup membantu dalam rangka peningkatan ekonomi masyarakat, namun demikian kami masih tetap harus berusaha karena dalam kenyataannya anggaran yang turun masih belum dapat memenuhi kebutuhan masyarakat itu sendiri.
Pertumbuhan perekonomian desa masih didominasi oleh sektor pertanian
===
Wilayah Desa Pasiripis terdiri dari 4 dusun yaitu dusun buah dua, dusun kliwon, dusun kopi dan dusun kedawung. Selain itu juga terbagi menjadi 5 rukun warga (RW) dan 8 rukun tetangga (RT). RW 1 terdiri dari 2 RT, RW 2 terdiri dari 2 RT, untuk RW 3 terdiri dari 2 RT, dan RW 4 terdiri dari 2 RT. Batas antara Rukun Warga dibatasi dengan jalan lingkungan dan ada juga yang dibatasi dengan pesawahan.
==
Pada mulanya Desa Pasiripis hanya merupakan suatu kampung yang dipimpin oleh tokoh masyarakat yang bernama Bapak Sariman, Kampung ini masih menginduk ke Pemerintahan [[Biyawak, Jatitujuh, Majalengka|Desa Biyawak]]. Menurut cerita pada tahun 18-17 Maha Prabu [[Kerajaan Demak]] akan meminang Putra Mahkota Sinum Cirebon. Ketika itu Maha Prabu pemerintahan Demak memerintahkan ke semua prajurit
Beberapa hari menjelang pagi para rombongan melewati wilayah Cirebon bahkan tersesat ke wilayah [[Kerajaan Talaga Manggung|kerajaan Talaga]]. Ketika tiba di perbatasan Talaga para rombongan di hadang oleh dua orang putra mahkota talaga beserta para prajuritnya yang sedang berjaga. Mereka merasa kaget dengan kedatangan para rombongan kerajaan Demak tanpa ada kabar sebelumnya. Akhirnya para rombongan di hentikan oleh putra mahkota yaitu Raden Pucuk Umun Putra dan adiknya Nyi Ageng Selapandan dan langsung memberi teguran karena merasa di permalukan dan tersinggung dengan adanya teguran dari pihak talaga yang se akan – akan mengusir dan menghina, akhirnya kedua belah pihak beRTengkar dan terjadi peperangan yang tida bisa di hindarkan lagi. Karena kalah jumlah dan peralatan akhirnya putra mahkota talaga mundur dan tunggang langgang.
▲Beberapa hari menjelang pagi para rombongan melewati wilayah Cirebon bahkan tersesat ke wilayah kerajaan Talaga. Ketika tiba di perbatasan Talaga para rombongan di hadang oleh dua orang putra mahkota talaga beserta para prajuritnya yang sedang berjaga. Mereka merasa kaget dengan kedatangan para rombongan kerajaan Demak tanpa ada kabar sebelumnya. Akhirnya para rombongan di hentikan oleh putra mahkota yaitu Raden Pucuk Umun Putra dan adiknya Nyi Ageng Selapandan dan langsung memberi teguran karena merasa di permalukan dan tersinggung dengan adanya teguran dari pihak talaga yang se akan – akan mengusir dan menghina, akhirnya kedua belah pihak beRTengkar dan terjadi peperangan yang tida bisa di hindarkan lagi. Karena kalah jumlah dan peralatan akhirnya putra mahkota talaga mundur dan tunggang langgang.
Dalam pelariannya putra mahkota Pucuk Umun Putra lari ke arah utara dan Nyi Ageng Selanpandan ke arah barat yaitu Banten. Saat pelariannya Raden Pucuk Umun Putra sempat bersembunyi di daerah Kerangkeng namun tidak beberapa lama tempat itu diketahui oleh pasukan Cirebon karena ditaklukan untuk diislamkan.
Begitu akan di tangkap Raden Pucuk Umun Putra berubah wujud menjadi sebuah tongkat yang menancap di tanah. Karena tidak berhasil menangkap Raden Pucuk Umun Putra akhirnya pasukan Cirebon pun pulang tanpa membawa hasil dan tongkat itupun berhasil di temukan oleh seorang kakek yang bernama Kisana. Tongkat itupun berhasil dicabut dan dikuburkan di tanah merah yang ber pasir tipis yang diberi nama buyut iteuk, serta bekas tancapan tongkatnya keluar air kemudian di beri nama Angsana dan tempat itupula di tanam sebuah pohon yang kemudian di kenal sebagai pohon Angsana.
Maka sejak itulah desa tersebut di beri nama Desa Pasiripis yang akhirnya Desa Pasiripis memisahkan diri dari [[Biyawak, Jatitujuh, Majalengka|Desa Biyawak]] dan pada tahun 1870 Desa Pasiripis dimekarkan menjadi tiga desa yaitu Desa Pasiripis, [[Sukakerta, Kertajati, Majalengka|Desa Sukakerta]], dan [[Sukamulya, Kertajati, Majalengka|Desa Sukamulya]].
==
{| class="wikitable"
|'''No'''
Baris 233 ⟶ 220:
|
|}
==
=== Sawah ===
1.
2.
3.
=== Tanah Bukan Sawah ===
1.
2.
3.
4.
5.
=== Sarana Pendidikan ===
1.
2.
=== Sarana Kesehatan ===
1.
2.
=== Sarana Keagamaan ===
1.
= Lihat pula =
* [[Kertajati, Kertajati, Majalengka|Kertajati]]
* [[Mekarjaya, Kertajati, Majalengka|Mekarjaya]]
* [[Babakan, Kertajati, Majalengka|Babakan]]
* [[Sahbandar]]
{{Kertajati, Majalengka}}
▲2. Mushalla = 12 buah{{kelurahan-stub}}
{{Authority control}}
|