Juri Ardiantoro: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tanmalika (bicara | kontrib)
Profil lengkap dan refferensi
Tag: VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
 
(42 revisi perantara oleh 21 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1:
{{Infobox Officeholder
| name = {{PAGENAME}}
| image = File:Deputi IV Kepala Staf Kepresidenan RI Juri Ardiantoro.jpg
| office = Ketua [[Komisi Pemilihan Umum]] ke-5
|order term_start = 19 Juli = 62016
|term_start term_end = 1911 JuliApril 20162017
| predecessor = [[Husni Kamil Manik]]<ref>{{citeCite news | title = Ketua KPU Husni Kamil Manik Meninggal Dunia| publisher = Kompas.com| date = 7 Juli 2016| url = http://nasional.kompas.com/read/2016/07/07/22013681/ketua.kpu.husni.kamil.manik.meninggal.dunia| accessdate = 8 Juli 2016 | editor-last = Wiwoho| editor-first = Laksono Hari| first = Dani| last = Prabowo| work = [[Kompas.com]]}}</ref><br>[[Hadar Nafis Gumay]]<ref>[http://www.beritasatu.com/nasional/374223-hadar-nafis-terpilih-sebagai-plt-ketua-kpu.html]》Hadar Nafis Gumay ditunjuk secara aklamasi menjadi Plt. Ketua KPU, diakses 13 Juli 2016</ref> <small>(Plt. Ketua)</small><br />
|term_end = 11 April 2017
| successor = [[Arief Budiman (politisi)|Arief Budiman]]
|predecessor = [[Husni Kamil Manik]]<ref>{{cite news | title = Ketua KPU Husni Kamil Manik Meninggal Dunia| publisher = Kompas.com| date = 7 Juli 2016| url = http://nasional.kompas.com/read/2016/07/07/22013681/ketua.kpu.husni.kamil.manik.meninggal.dunia| accessdate = 8 Juli 2016 }}</ref><br>[[Hadar Nafis Gumay]]<ref>[http://www.beritasatu.com/nasional/374223-hadar-nafis-terpilih-sebagai-plt-ketua-kpu.html]》Hadar Nafis Gumay ditunjuk secara aklamasi menjadi Plt. Ketua KPU, diakses 13 Juli 2016</ref> <small>(Plt. Ketua)</small><br />
|successor president = [[Arief Budiman (politisi)|AriefJoko BudimanWidodo]]
|president birth_date = [[Joko{{Birth Widodo]]date and age|1973|4|6|df=y}}
| birth_place = {{negara|Indonesia}}= [[Kota Brebes|Brebes]], [[Indonesia]]
|birth_date = {{Birth date and age|1973|4|6|df=y}}
|facebook death_date =
|birth_place = {{negara|Indonesia}} [[Kota Brebes|Brebes]], [[Indonesia]]
|death_date death_place =
|death_place spouse =
|spouse children =
|children party =
|party religion = [[Islam]]
|religion website = [[Islam]]
|website facebook =
|facebook =
}}
'''Juri Ardiantoro''', S.Pd., M.Si., Ph.D. ({{lahirmati|[[Brebes]], [[Jawa Tengah]]|6|4|1973}}) adalah Deputi IV [[Kepala Staf Kepresidenan]] Bidang Informasi dan Komunikasi Politik.<ref>[https://nasional.tempo.co/read/1356290/moeldoko-lantik-lima-deputi-ksp "Moeldoko Lantik Lima Deputi KSP" di detik.com]</ref> Selain itu Juri juga merangkap jabatan sebagai Rektor Universitas Nahdlatul Ulama Indonesia (UNUSIA) di Jakarta <ref>[https://channel9.id/profil-juri-ardiantoro-ph-d-rektor-unusia-jakarta/ "Profil Juri Ardiantoro, Ph.D, Rektor Unusia Jakarta"]</ref> dan Ketua Panitia Seleksi calon anggota [[Komisi Pemilihan Umum Republik Indonesia|Komisi Pemilihan Umum (KPU)]] dan [[Badan Pengawas Pemilihan Umum Republik Indonesia]] (Bawaslu).<ref>[https://tirto.id/profil-juri-ardiantoro-eks-timses-jokowi-yang-pimpin-pansel-kpu-gkir "Profil Juri Ardiantoro, Eks Timses Jokowi yang Pimpin Pansel KPU" di tirto.id]</ref> Ia juga ditunjuk sebagai komisaris PT Pertamina Patra Niaga.
'''Juri Ardiantoro''' ({{lahirmati|[[Desa Lengkong,Brebes]], [[Jawa Tengah]]|6|4|1973}}) adalah Ketua [[Komisi Pemilihan Umum]] yang menjabat sejak [[2016]] menggantikan [[Husni Kamil Manik]] yang meninggal dunia pada [[2016]].<ref>{{cite news | title = Resmi, Juri Ardiantoro Jadi Ketua KPU| publisher = lampost.co| date = 19 Juli 2016| url = http://lampost.co/berita/resmi-juri-ardiantoro-jadi-ketua-kpu| accessdate = 29 Juli 2016 }}</ref>
 
Sebelumnya Juri menjabat Ketua [[Komisi Pemilihan Umum]] sejak [[2016]] menggantikan [[Husni Kamil Manik]] yang meninggal dunia pada [[2016]].<ref>{{cite news|date=19 Juli 2016|title=Resmi, Juri Ardiantoro Jadi Ketua KPU|url=http://lampost.co/berita/resmi-juri-ardiantoro-jadi-ketua-kpu|dead-url=yes|publisher=lampost.co|archive-url=https://web.archive.org/web/20160720170530/http://www.lampost.co/berita/resmi-juri-ardiantoro-jadi-ketua-kpu|archive-date=2016-07-20|accessdate=29 Juli 2016}}</ref> Setelah ‘pensiun’ dari KPU, bersama para mantan komisioner KPU dan Bawaslu seluruh Indonesia, dia mendirikan dua lembaga yang konsen pada isu Pemilu dan Demokrasi. Yakni Network for Democracy and Electoral Integrity [[(NETGRIT)]] dan Jaringan Demokrasi Indonesia [[(JaDI)]].
Menjadi penyelenggara pemilu merupakan profesi yang cukup lama ditekuninya dari tahun 2003 hingga 2017. Dari penyelenggara Pemilu, Juri diminta membantu Presiden RI, Joko Widodo, dengan menjadi Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Presiden (KSP) sejak Mei 2018 hingga saat ini.
Di sela kesibukannya dalam berkarier di bidang kepemiluan, demokrasi dan pemerintahan, Juri juga aktif di berbagai organisasi, khususnya di lingkungan Nahdlatul Ulama. Kini dia menjabat sebagai Ketua PBNU periode 2015-2020.
 
Setelah purna tugas sebagai Ketua KPU, Juri membantu Presiden RI, Joko Widodo, dengan menjadi Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Presiden (KSP) sejak Mei 2018 hingga Oktober 2019. Di sela kesibukannya dalam berkarier di bidang kepemiluan, demokrasi, dan pemerintahan, Juri juga aktif di berbagai organisasi, khususnya di lingkungan Nahdlatul Ulama. Kini diaJuri menjabat sebagai salah satu Ketua PBNU periode 2015-2020.
== Keluarga ==
Anak ke-5 dari 6 bersaudara ini, tumbuh di tengah keluarga sederhana yang religius. Kedua orang tuanya buruh tani dan tidak pernah mengenyam pendidikan formal (buta huruf), namun punya semangat dan kesadaran tentang pentingnya pendidikan bagi puteranya.
Pada tahun 2005, Juri menikah dengan Ratu Dalis L.F. Dari pernikahannya dengan gadis asal Pandeglang itu, Juri dikarunia sepasang putra putri, yakni Moch. Gheysar Pramatya Ardiantoro (11 tahun) dan Queensha Nitisara Ardiantoro (9 tahun)
 
Pada Pemilu 2019, Juri dipercayakan pada posisi sebagai Wakil Direktur Hukum dan Advokasi Tim Kampanye Nasional (TKN) untuk pasangan Calon Presiden - Wakil Presiden RI nomor urut 1, Ir. [[Joko Widodo]] - Prof. Dr. K.H. [[Ma'ruf Amin]].
 
Pada Pemilu 2024, Juri dipercayakan pada posisi sebagai Wakil Ketua Tim Kampanye Nasional (TKN) untuk pasangan Calon Presiden - Wakil Presiden RI nomor urut 2, H. [[Prabowo Subianto]] - [[Gibran Rakabuming Raka]].
== Pendidikan dan Karier ==
 
Ia adalah Ketua Alumni [[Universitas Negeri Jakarta]] dan pernah kuliah di Universiti Malaya, Kuala Lumpur, Malaysia. Dia sempat menjabat sebagai Ketua [[Komisi Pemilihan Umum|KPU]] [[Daerah Khusus Ibukota Jakarta|Provinsi DKI Jakarta]] periode 2008-2013. Di luar sebagai pejabat negara, Juri sempat mengajar di Universitas Negeri Jakarta, [[Universitas Bung Karno]], dan [[Universitas Indonesia]].
== Riwayat Hidup ==
Anak ke-5 dari 6 bersaudara ini, tumbuh di tengah keluarga sederhana yang religius. Kedua orang tuanya buruh tani dan tidak pernah mengenyam pendidikan formal (buta huruf), namun punya semangat dan kesadaran tentang pentingnya pendidikan bagi puteranya.
Pada tahun 2005, Juri menikah dengan Ratu Dalis L.F. Dari pernikahannya dengan gadis asal [[Kabupaten Pandeglang|Pandeglang]] itu, Juri dikarunia sepasang putra putri, yakni Moch. Gheysar Pramatya Ardiantoro (11 tahun) dan Queensha Nitisara Ardiantoro (9 tahun)
 
=== Pendidikan dan Karier ===
Ia adalah Ketua Alumni [[Universitas Negeri Jakarta]] dan pernah kuliah di [[Universitas Malaya|Universiti Malaya]], Kuala Lumpur, Malaysia. Dia sempat menjabat sebagai Ketua [[Komisi Pemilihan Umum|KPU]] [[Daerah Khusus Ibukota Jakarta|Provinsi DKI Jakarta]] periode 2008-2013. Di luar sebagai pejabat negara, Juri sempat mengajar di Universitas Negeri Jakarta, [[Universitas Bung Karno]], dan [[Universitas Indonesia]].
 
Dengan berbagai keterbatasan yang ada, Juri menjadi anak yang beruntung karena dapat mengeyammengenyam dan menyelesaikan pendidikan dengan baik dibanding, dengan saudara-saudara yang lain. Keadaan ekonomi yang serba susah membuat sudarasaudara-saudaranya hanya bersekolah sampai tamat SLTA, bahkan kedua kakak perempuannya sama sekali tidak pernah bersekolah formal. Dengan keyakinan, tekad dan usaha keras, Juri berhasil menuntaskan pendidikan doktoralnya pada tahun 2015, di Departemen Sosiologi dan Antropologi [[Universitas Malaya]] (UM) KualalumpurKuala Lumpur Malaysia.
 
Juri juga tercatat sebagai alumnus program Magister (S2) Jurusan Ilmu Sosiologi di FISIP [[Universitas Indonesia]] (UI) yang lulus pada tahun 2003. Di masa awal perantauannya di Jakarta, Juri mengambil program S1 di Institut Keguruan dan Ilmu Pendidikan (IKIP) Jakarta – kini menjadi Universitas Negeri Jakarta (UNJ), dengan mengambil jurusan Pendidikan Sejarah dan saat yang sama mengambil Program Tambahan (minor) Pendidikan Sosiologi/ Antropologi dan lulus tahun 1999. Dedikasinya terhadap dunia pendidikan, membuat Juri didaulat menjadi Ketua Ikatan Alumni UNJ pada 8 September 2017. Sebelum merantau ke Jakarta, Juri menyelesaikan pendidikan dasar dan menengah di kampung halamannya di [[Kabupaten Brebes]]. Setamat SD Negeri di desanya, Juri melanjutkan sekolah menengah terbaik di kampungnya yakni SMP Negeri 2 dan [[SMA Negeri 1 Brebes]] dan lulus pada tahun 1992.
 
Dengan berbagai keterbatasan yang ada, Juri menjadi anak yang beruntung karena dapat mengeyam dan menyelesaikan pendidikan dengan baik dibanding, dengan saudara-saudara yang lain. Keadaan ekonomi yang serba susah membuat sudara-saudaranya hanya bersekolah sampai tamat SLTA, bahkan kedua kakak perempuannya sama sekali tidak pernah bersekolah formal. Dengan keyakinan, tekad dan usaha keras, Juri berhasil menuntaskan pendidikan doktoralnya pada tahun 2015, di Departemen Sosiologi dan Antropologi Universitas Malaya (UM) Kualalumpur Malaysia.
Juri juga tercatat sebagai alumnus program Magister (S2) Jurusan Ilmu Sosiologi di FISIP Universitas Indonesia (UI) yang lulus pada tahun 2003. Di masa awal perantauannya di Jakarta, Juri mengambil program S1 di Institut Keguruan dan Ilmu Pendidikan (IKIP) Jakarta – kini menjadi Universitas Negeri Jakarta (UNJ), dengan mengambil jurusan Pendidikan Sejarah dan saat yang sama mengambil Program Tambahan (minor) Pendidikan Sosiologi/ Antropologi lulus tahun 1999. Dedikasinya terhadap dunia pendidikan, membuat Juri didaulat menjadi Ketua Ikatan Alumni UNJ pada 8 September 2017.
Sebelum merantau ke Jakarta, Juri menyelesaikan pendidikan dasar dan menengahnya di kampung halamannya, di Kabupaten Brebes. Setamat SD Negeri di desanya, Juri melanjutkan sekolah menengah terbaik di kampungnya, yakni SMP Negeri 2 dan SMA Negeri 1 Brebes dan lulus pada tahun 1992.
Selain pendidikan formal, Juri sejak mahasiswa aktif mengikuti berbagai seminar, kursus dan pelatihan-pelatihan di bidang penulisan dan penelitian, pendidikan, pemberdayaan masyarakat serta bidang politik dan pemerintahan, khususnya tentang pemilu, demokrasi dan otonomi daerah.
 
Juri juga aktif di organisasi kemahasiswaan dan kemasyarakatan seperti [[Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia]] (PMII). Juri tercatat pernah menjabat sebagai Ketua Pimpinan wilayah GP Ansor DKI Jakarta periode 2009-2011 dan Ketua Pimpinan Pusat GP Ansor periode 2011-2016.<ref>{{Cite news|url=https://www.viva.co.id/siapa/read/261-juri-ardiantoro|title=Profil Juri Ardiantoro - VIVA|last=VIVA|first=PT. VIVA MEDIA BARU -|date=2016-12-21|language=id|access-date=2018-10-20|work=[[VIVA.co.id]]}}</ref>
 
<references />
=== Pekerjaan ===
Juri merasa beruntung mendapat didikan kemandirian sejak dini. Di masa sekolah dasar dan menengah, dia dilibatkan dengan seluruh pekerjaan keras orang tuanya, mulai dari mencari mengurusi ternak kambing ayahnya, mengangkut pasir dari sungai untuk dijual, ikut bongkar muat pasir dan batu, hingga ikut menjadi buruh di setiap musim panen padi dan [[bawang merah]].
 
Di masa kuliahnya di [[Universitas Negeri Jakarta|IKIP]], Juri yang aktif di berbagai kegiatan organsiasiorganisasi, juga tidak berhenti berkreatifitas dan melakoni berbagai pekerjaan, demi bertahan hidup dan membiayai kuliah. Sejak S1, ia membiayai hidup dan perkuliahannya secara mandiri, tanpa kiriman uang saku dari orang tua. Di sela kegiatan kuliah, dia pernah berjualan makanan, berjualanserta barang-barang kebutuhan dosen dan mahasiswa seperti buku dan pakaian, dan juga menjadi voluntir''volunteer'' (sukarelawan) sejumlah proyek penelitian. Juri juga bekerja di sejumlah lembaga konsultan dan aktif menulis artikel di sejumlah media.
 
Setelah meraih gelar sarjana, Juri sempat mengabdi sebagai guru [[SMA Lab SchoolLabschool Jakarta]]. Kemudian menjadi dosen di [[Universitas Bung Karno]] (UBK) dan [[Universitas Negeri Jakarta]] (UNJ). Seleksi penyelenggara Pemilu pada tahun 2003, menjadi lompatan awal bagi Juri. Dia beralih profesi dari guru, karena terpilih menjadi anggota KPU Provinsi DKI Jakarta, periode 2003-2008 dan periode 2008 - 2012. Di pertengahan periode ke duakedua sebagai Komisioner KPU DKI Jakarta, Juri didaulat menjadi Ketua KPU DKI pada tahun 2008-2012. Tahun 2012, Juri terpilih menjadi Komisioner KPU RI periode 2012-2017 dan mengakhiri kariernya usai menjabat Ketua KPU RI tahun 2016-2017.
Selepas berkarier di KPU, selain menikmati masa pensiun juga membantu istri menekuni dunia wirausaha. Namun, setahun berikutnya hingga saat ini diminta kembali aktif untuk membantu di [[Kantor Staf Presiden Republik Indonesia|Kantor Staf Presiden]] (KSP) sebagai Tenaga Ahli Utama (TAU), yang merupakan satu jabatan fungsional setingkat eselon 1. Di saat yang bersamaan juga sempat menjadi Komisaris di salah satu [[Badan usaha milik negara|BUMN]], tetapi karena aktivitasnya di Pemilu 2019 sebagai Tim Kampanye Capres 01, Juri memilih berhenti dari jabatannya sebagai Komisaris BUMN, untuk menghindari konflik kepentingan (''vested interest'') sebagaimana diatur UU Pemilu.
 
=== Pengalaman Organisasi ===
Juri merupakan sosok yang dapat dikatakan gila organsiasiorganisasi, terutama sejak kuliah. Secara umum keterlibatan organsiasiorganisasi dapat dikelompokan berdasarkan kategori: (1) bidang kemahasiwaankemahasiswaan/Kepemudaan dan lingkungan kampus; (2) Kedaerahan; (3) bidang Kepemiluan dan Demokrasi; serta (4) lingkungan NU dan Keagamaan.
Di bidang Kemahasiswaan, Kepemudaan dan lingkungan kampus, Juri pernah menjadi Ketua HiumpunanHimpunan Mahasiswa Sejarah, Redaktur Majalah Mahasiswa DIDAKTIKA IKIP Jakarta, terlibat aktif di berbagai aliansi mahasiswa/pemuda di saat Orde baru maupun saat Reformasi; pengurus berbagai organisasi alumni kampus hingga saat menjadi Ketua Umum Ikatan Alumni [[Universitas Negeri Jakarta]] (IKA UNJ).
Di lingkungan kedaerahan, pernah aktif di Keluarga Pelajar dan Mahasiswa Daerah Brebes (KPMDB Jakarta); anggota dan Pembina Majelis Silaturahim Masyarakat Brebes (MASIGAB); serta pengurus alumni SMP dan SMA. Di bidang Kepemiluan dan Demokrasi Juri pernah ikut mendirikan dan aktif di [[Komite Independen Pemantau Pemilu]] (KIPP) hingga menjadi Sekjen KIPP Jakarta; Pendiri dan Direktur ''Democracy Watch '' (DEWA INDONESIA), ''Institute of Social Transformation for Democracy'' (Inst@d); dan saat ini menjadi Ketua Dewan Pembina ''Network for Democracy and Electoral Integrity'' (NETRGIT), sebuah lembaga pemikir bidang demokrasi dan kepemiluan dan dinahkodai oleh 4 orang mantan komisioner KPU RI. Lembaga sejenis yang bersifat nasional juga didirikan dengan menjadi Koordinator Presidium Nasional Jaringan DemorasiDemokrasi Indonesia (JaDI), lembaga masyarakat yang konsen bidang kepemiluan dan demokrasi yang beranggotakan mantan penyelenggara pemilu (KPU dan Bawaslu dan jajarannya) seluruh Indonesia..
 
Di lingkungan Nahdlatul ’Ulama (NU) dan Keagamaan, Juri pernah aktif di banyak sekali organsiasi,organisasi seperti di [[Pergerakan MahasiwaMahasiswa Islam Indonesia]] (PMII) mulai dari tingkat komisariat (kampus) hingga saat ini menjadi Sekretaris Majelis Pembina Nasional (MABINAS ) Pengurus Besar PMII dan Ketua Pengurus Besar Ikatan Alumni PMII (PB IKAPMIIIKA PMII).
== PEKERJAAN ==
Pernah Ketua Pengurus Wilayah GP Ansor Provinsi DKI Jakarta, Ketua Pengurus Pusat GP Ansor, hingga saat ini menjadi Dewan Instruktur Pengurus Pusat [[Gerakan Pemuda Ansor|GP Ansor]]. Pernah menjadi Wakil Ketua PWNU Provinsi DKI Jakarta, Ketua Lembaga Ta’lif wa Nasyr (LTN) PBNU, sebuah lembaga yang membidangi Komunikasi dan Informasi PBNU. Saat ini diberi amanah menjadi salah satu Ketua Pengurus Besar NU (PBNU) yang membidangmembidangi Pendidikan dan Kebudayaan, Media dan Kebencanaan hingga Tahun 2020. Disamping itu juga ditugaskan PBNU ssebagaisebagai Pembina di beberapa Perguruan Tinggi milik NU.
Juri merasa beruntung mendapat didikan kemandirian sejak dini. Di masa sekolah dasar dan menengah, dia dilibatkan dengan seluruh pekerjaan keras orang tuanya, mulai dari mencari mengurusi ternak kambing ayahnya, mengangkut pasir dari sungai untuk dijual, ikut bongkar muat pasir dan batu, hingga ikut menjadi buruh di setiap musim panen padi dan bawang merah.
Di masa kuliahnya di IKIP, Juri yang aktif di berbagai kegiatan organsiasi, juga tidak berhenti berkreatifitas dan melakoni berbagai pekerjaan, demi bertahan hidup dan membiayai kuliah. Sejak S1, ia membiayai hidup dan perkuliahannya secara mandiri, tanpa kiriman uang saku dari orang tua. Di sela kuliah, dia pernah berjualan makanan, berjualan barang-barang kebutuhan dosen dan mahasiswa seperti buku dan pakaian, juga menjadi voluntir sejumlah proyek penelitian. Juri juga bekerja di sejumlah lembaga konsultan dan aktif menulis artikel di sejumlah media.
Setelah meraih gelar sarjana, Juri sempat mengabdi sebagai guru SMA Lab School Jakarta. Kemudian menjadi dosen di Universitas Bung Karno (UBK) dan Universitas Negeri Jakarta (UNJ). Seleksi penyelenggara Pemilu pada tahun 2003, menjadi lompatan awal bagi Juri. Dia beralih profesi dari guru, karena terpilih menjadi anggota KPU Provinsi DKI Jakarta, periode 2003-2008 dan periode 2008 - 2012. Di pertengahan periode ke dua sebagai Komisioner KPU DKI, Juri didaulat menjadi Ketua KPU DKI pada tahun 2008-2012. Tahun 2012, Juri terpilih menjadi Komisioner KPU RI periode 2012-2017 dan mengakhiri kariernya usai menjabat Ketua KPU RI tahun 2016-2017.
Selepas KPU, selain menikmati masa pensiun juga membantu istri menekuni dunia wirausaha. Namun setahun berikutnya hingga saat ini diminta kembali aktif untuk membantu di Kantor Staf Presiden (KSP) sebagai Tenaga Ahli Utama (TAU), satu jabatan fungsional setingkat eselon 1. Di saat yang bersamaan juga sempat menjadi Komisaris di salah satu BUMN, tetapi karena aktivitasnya di Pemilu 2019 sebagai Tim Kampanye Capres 01, Juri memilih berhenti dari jabatannya sebagai Komisaris BUMN, untuk menghindari konflik kepentingan (vested interest) sebagaimana diatur UU Pemilu.
 
== PENGALAMANRiwayat ORGANISASIJabatan ==
Juri merupakan sosok yang dapat dikatakan gila organsiasi, terutama sejak kuliah. Secara umum keterlibatan organsiasi dapat dikelompokan berdasarkan kategori: (1) bidang kemahasiwaan/Kepemudaan dan lingkungan kampus; (2) Kedaerahan; (3) bidang Kepemiluan dan Demokrasi; serta (4) lingkungan NU dan Keagamaan.
Di bidang Kemahasiswaan, Kepemudaan dan lingkungan kampus, Juri pernah menjadi Ketua Hiumpunan Mahasiswa Sejarah, Redaktur Majalah Mahasiswa DIDAKTIKA IKIP Jakarta, terlibat aktif di berbagai aliansi mahasiswa/pemuda di saat Orde baru maupun saat Reformasi; pengurus berbagai organisasi alumni kampus hingga saat menjadi Ketua Umum Ikatan Alumni Universitas Negeri Jakarta (IKA UNJ).
Di lingkungan kedaerahan, pernah aktif di Keluarga Pelajar dan Mahasiswa Daerah Brebes (KPMDB Jakarta); anggota dan Pembina Majelis Silaturahim Masyarakat Brebes (MASIGAB); serta pengurus alumni SMP dan SMA.
Di bidang Kepemiluan dan Demokrasi Juri pernah ikut mendirikan dan aktif di Komite Independen Pemantau Pemilu (KIPP) hingga menjadi Sekjen KIPP Jakarta; Pendiri dan Direktur Democracy Watch (DEWA INDONESIA), Institute of Social Transformation for Democracy (Inst@d); saat ini menjadi Ketua Dewan Pembina Network for Democracy and Electoral Integrity (NETRGIT), sebuah lembaga pemikir bidang demokrasi dan kepemiluan dan dinahkodai oleh 4 orang mantan komisioner KPU RI. Lembaga sejenis yang bersifat nasional juga didirikan dengan menjadi Koordinator Presidium Nasional Jaringan Demorasi Indonesia (JaDI), lembaga masyarakat yang konsen bidang kepemiluan dan demokrasi yang beranggotakan mantan penyelenggara pemilu (KPU dan Bawaslu dan jajarannya) seluruh Indonesia..
Di lingkungan Nahdlatul ’Ulama (NU) dan Keagamaan, Juri pernah aktif di banyak sekali organsiasi, seperti di Pergerakan Mahasiwa Islam Indonesia (PMII) mulai dari tingkat komisariat (kampus) hingga saat ini menjadi Sekretaris Majelis Pembina Nasional (MABINAS ) Pengurus Besar PMII dan Ketua Pengurus Besar Ikatan Alumni PMII (PB IKAPMII).
Pernah Ketua Pengurus Wilayah GP Ansor Provinsi DKI Jakarta, Ketua Pengurus Pusat GP Ansor, hingga saat ini menjadi Dewan Instruktur Pengurus Pusat GP Ansor. Pernah menjadi Wakil Ketua PWNU Provinsi DKI Jakarta, Ketua Lembaga Ta’lif wa Nasyr (LTN) PBNU, sebuah lembaga yang membidangi Komunikasi dan Informasi PBNU. Saat ini diberi amanah menjadi salah satu Ketua Pengurus Besar NU (PBNU) yang membidang Pendidikan dan Kebudayaan, Media dan Kebencanaan hingga Tahun 2020. Disamping itu juga ditugaskan PBNU ssebagai Pembina di beberapa Perguruan Tinggi milik NU.
 
* Komisioner KPU Provinsi DKI Jakarta
* Ketua KPU Provinsi DKI Jakarta (2008-2012)
* Komisioner KPU Republik Indonesia (2012-2017)
* Ketua KPU Republik Indonesia (2016-2017)
* Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Presiden (2018-2019)
* Deputi Kepala Staf Kepresidenan Bidang Informasi dan Komunikasi Politik (2020-2023)
 
== Referensi ==
Baris 69 ⟶ 82:
[[Kategori:Tokoh dari Brebes]]
[[Kategori:Kelahiran 1973]]
[[Kategori:Tokoh Nahdlatul Ulama]]
[[Kategori:Tokoh Jawa Tengah]]
[[Kategori:Aktivis 98]]
[[Kategori:Alumni Universitas Negeri Jakarta]]
[[Kategori:Alumni Universitas Indonesia]]
[[Kategori:Alumni PMII]]