Rel gerigi: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
RaFaDa20631 (bicara | kontrib)
 
(8 revisi perantara oleh 6 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1:
{{Unreferenced|date=Agustus 2022}}
[[Berkas:Lausanne Metro Track Closeup.jpg|jmpl|Jalur rel gigi]]
'''JalurRel gerigi''' atau '''jalur [[rel]] gigi''' ({{lang-en|rack railway}}) ialah sistem [[rel pegunungan]] yang elevasi kemiringannya hingga sekitar 6%, bukan seperti rel biasa yang elevasi kemiringan maksimumnya hanya 1%. Rel ini didesaindirancang dengan [[rel bertenaga tarik|rel bergigi]] khusus yang dinaiki di atas [[bantalan rel]] antara [[rel]] yang terbentang. [[Kereta api]] dicocokkan dengan 1 [[gir|roda gigi]] atau lebih yang yang bertautan dengan rel para-para ini. Ini memungkinkan [[lokomotif]] mengangkat [[KAkereta api]] melalui lereng yang curam.
 
== Sistem ==
Baris 7 ⟶ 8:
* Sistem Abt ditemukan oleh [[Roman Abt]], insinyur lokomotif [[Swiss]] yang mengerjakan jalur yang diperlengkapi dengan sistem Riggenbach, sebagai sistem rak yang diperbaiki. Rak Abt menonjolkan plat baja yang naik secara vertikal dan sejajar dengan rel, dengan gigi rak yang dimesinkan ke profil tepat padanya. Ini memakai gigi ujung sayap lokomotif yang lebih lancar daripada sistem Riggenbach. 2 atau 3 set paralel plat rak Abt digunakan, dengan sejumlah ujung sayap yang menggerakkan pada lokomotif yang berhubungan, untuk memastikan bahwa 1 gigi ujung sayap selalu digunakan dengan aman.
* Sistem Strub mirip dengan Abt namun hanya menggunakan 1 baris plat rak yang lebih lebar. Merupakan sistem rak termudah untuk dibiayai dan telah banyak terkenal.
* Sistem Locher menggunakan gigigerigi gir(''gear teeth'') yang dipotong di sisinya daripada di atas rel, digunakan oleh 2 roda gigi di lokomotif. Sistem ini memungkinkan penggunaan pada tanjakan daripada sistem lain, yang giginya bisa melompat dari rak. Digunakan di jalur rel [[Gunung Pilatus]].
* [[Sistem rel gunung menurun|Sistem menurun]] (sebenarnya bukan sistem rak/para-para) menggunakan rel tengah yang timbul yang dipegang dengan mekanisme pada mesin.
 
Sebagian besar jalur rel gigi menggunakan sistem Abt.
 
Beberapa sistem rel, dikenal sebagai 'rak dan adhesi', hanya menggunakan jalan bergigi di titik tertinggi dan di tempat lain berlaku seperti jalur rel biasa. Lainnya hanya rak. Di tipe terakhir, umumnya roda lokomotif ''free-wheeling'' dan meski rupanya tak menyumbang pengendaraan kereta.
 
== Lokomotif gigi ==
Awalnya, hampir seluruh jalur rel gigi mendapat tenaga dari [[lokomotif uap]]. Lokomotif uap perlu dimodifikasi secara luas di lingkungan itu. Tak seperti [[lokomotif diesel]] atau [[lokomotif listrik]], lokomotif uap hanya bekerja saat pembangkit tenaga listriknya (ketel, dalam hal ini) agak rata. Ketel lokomotif membutuhkan air untuk terus menutupi [[tabung ketel]] dan helai [[tungku]], khususnya [[lembar mahkota]], atasan tungku dari logam. Jika tak ditutupi dengan air, panas api akan melelehkannya hingga meledak di bawah tekanan ketel, menimbulkan kerusakan besar.
 
Pada sistem rak dengan kemiringan yang ekstrem, ketel, tempat masinis dan superstruktur umum lokomotif dimiringkan relatif ke depan ke roda, agar kurang lebih horizontal saat di jalur rel menanjak. Sering lokomotif itu tak berfungsi di jalur datar, dan begitu jalur keseluruhan, termasuk bengkel pemeliharaan, harus dibentangkan miring. Inilah salah satu alasan mengapa jalur rel para-para di antara satu yang mesti di[[listrik|dilistrikkan]]kan.
 
Pada jalur rel yang hanya rak (para-para) lokomotif selalu mendorong [[gerbong]] untuk alasan keamanan sejak lokomotif dicocokkan dengan rem yang amat kuat, sering termasuk kaitan atau kelem yang menarik rel rak dengan keras. Beberapa lokomotif dicocokkan dengan rem otomatis yang diterapkan jika kecepatannya terlalu tinggi dan tak bisa dikendalikan lagi. Sering tiada ''coupler'' antara lokomotif dan kereta sejak gaya berat akan selalu menekan gerbong terhadap lokomotif. Eletrikal yang mendapat kekuatan dari kendaraan sering memiliki remrelrem rel elektromagnetik juga.
 
Indonesia memiliki lokomotif bergerigi diantaranya;
Baris 27 ⟶ 28:
 
== Jalur rel gigi di [[Indonesia]] ==
[[Berkas:COLLECTIE TROPENMUSEUM Weg en tandradspoor door de kloof van Anei Sumatra`s Westkust TMnr 60003626.jpg|jmpl|Jalur rel gigi di [[Lembah Anai]], SumatraSumatera Barat (sekitar tahun 1880)]]
 
Dewasa ini jalur rel gigi yang masih tersisa di Indonesia adalah jalur kereta di [[SumatraSumatera Barat]] seperti yang melewati daerah [[kawasan]] [[wisata]] [[Lembah Anai]] dan di [[Jalur kereta api Secang-Kedungjati]], yang kini sudah tak dipakai lagi. Di Ambarawa ada [[Museum Kereta Api Ambarawa|museum KA]] (yang juga berfungsi sebagai stasiun) yang menyimpan Lokomotif [[B25]] yang memiliki roda gerigi, serta di [[Museum Kereta Api Sawahlunto]] menyimpan Lokomotif [[E10|E10 60]] yang juga memiliki roda bergerigi namun tidak cocok untuk rel gerigi di [[Jalur kereta api Secang-Kedungjati]].
 
== Dalam fiksi ==
[[Culdee Fell Mountain Railway]] ialah jalur rel gigi [[fiksi|fiktif]] di [[Kepulauan Sodor]] di [[The Railway Series]] oleh [[W.V. Awdry|Rev. W. Awdry]]. Operasinya, lokomotif dan sejarahnya paling tidak di bagian hyangyang berdasarkan pada [[Snowdon Mountain Railway]].
 
{{Commonscat|Rack railway lines}}
 
[[Kategori:TransportasiJalur relpermanen]]