Waduk Saguling: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
menambah aksara Sunda |
|||
(35 revisi perantara oleh 14 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 1:
{{Redirect|Saguling}}{{Infobox dam
| name = Waduk Saguling
| image =
| caption =
| official_name =
| crosses = [[Sungai Citarum]]
| locale = [[Saguling, Bandung Barat|Saguling]], [[Kabupaten Bandung Barat]], [[Jawa Barat]]
| type = Urugan batu dengan inti tanah
| length = 301,
| height = 97,
| crest_elevation = 650,5 mdpl
| hydraulic_head = ▼
| volume = 2.570.000 m<sup>3</sup>
| spillways = 1
| spillway_type = Ogee dan pintu
| spillway_capacity = 6.500 m<sup>3</sup> / detik
▲| hydraulic_head =362,4 m
| reservoir_surface = 5.606 hektar
| reservoir_catchment = 2.283 km<sup>2</sup><ref name="balitbang">{{cite book | author =
Badan Penelitian dan Pengembangan Pekerjaan Umum | title = Bendungan Besar Di Indonesia | publisher = Departemen Pekerjaan Umum | date = 1995 | location = Jakarta | pages = 18 | language = id | url =https://pu.go.id/pustaka/storage/biblio/file/Bendungan%20Besar%20di%20Indonesia.pdf}}</ref>
| reservoir_capacity = 959.000.000 m<sup>3</sup>
| active_capacity = 609.000.000 m<sup>3</sup>
| inactive_capacity = 350.000.000 m<sup>3</sup>
| width =
| began = 1980
| open = 1986
| purpose =
| status = Digunakan
| closed =
| cost = [[Dolar Amerika Serikat|US$]] 738,256 juta
| designed_by = [[NEWJEC]], [[Indra Karya]], dan [[Geo ACE]]
| builder = {{unbulleted list|Bendungan dan PLTA: [[Dumez]] dan [[Mercu Buana Raya]]|Terowongan ''headrace'': [[Spie Batignolles]], [[Pembangunan Perumahan]], dan [[Adhi Karya]]|Pipa pesat: [[Chicago Bridge & Iron Company]]}}
| owner = [[Perusahaan Listrik Negara]]
| maint =
| plant_name = PLTA Saguling
| plant_type = Konvensional
| plant_operator = PT [[PLN Indonesia Power]]
| turbines = 4
| installed_capacity = 700 MW<ref name="sinaro">{{cite book | last =Sinaro | first = Radhi | author-link = | title = Menyimak Bendungan di Indonesia (1910-2006) | publisher = Bentara Adhi Cipta | series = | volume = | edition = | date = 2007 | location = Tangerang Selatan | pages = | language = Indonesia | url = http://webadmin.ipusnas.id/ipusnas/publications/books/158847/| doi = | id = | isbn = 978-979-3945-23-1 | mr = | zbl = | jfm =}}</ref>
| annual_generation = 2.156.000 MWh
| website =
| extra = <mapframe latitude="-6.736895" longitude="107.384491" zoom="10" width="270" height="400" align="center" text="Waduk Saguling (Hijau), Waduk Cirata (Biru), Waduk Jatiluhur (Kuning).">{
"type": "FeatureCollection",
"features": [
{
"type": "Feature",
"properties": {
"marker-symbol": "dam",
"marker-color": "0050d0",
"title": "[[Waduk Cirata]]"
},
"geometry": {
"type": "Point",
"coordinates": [ 107.294712, -6.734338 ]
}
},
{
"type": "Feature",
"properties": {
"marker-symbol": "dam",
"marker-color": "ffb100",
"title": "[[Waduk Jatiluhur]]"
},
"geometry": {
"type": "Point",
"coordinates": [ 107.347412, -6.530916 ]
}
},
{
"type": "Feature",
"properties": {"marker-symbol":"dam", "marker-color":"208020", "title":"Waduk Saguling"},
"geometry": {
"type": "Point",
"coordinates": [ 107.406163, -6.918453 ]
}
}
]
}</mapframe>
|coordinates={{Coord|-6.917686|107.406212|display=inline,title}}
|image_size=300px
|crest_width=10 m
}}
'''Waduk Saguling''' ([[Aksara Sunda Baku|aksara Sunda]]: {{Sund|ᮝᮓᮥᮊ᮪ ᮞᮍᮥᮜᮤᮀ}}) adalah sebuah [[waduk]]
▲'''Waduk Saguling''' ([[Aksara Sunda Baku|aksara Sunda]]: {{Sund|ᮝᮓᮥᮊ᮪ ᮞᮍᮥᮜᮤᮀ}}) adalah [[waduk]] buatan yang terletak di [[Kabupaten Bandung Barat]], [[Provinsi Jawa Barat]] pada ketinggian 643 m di atas permukaan laut.<ref>[http://www.ilec.or.jp/database/asi/asi-39.html ''International Lake Environment Committee'']</ref> Waduk ini merupakan salah satu dari tiga waduk yang membendung aliran [[Sungai Citarum]] yang merupakan sungai terbesar di [[Jawa Barat]]. Dua waduk lainnya adalah [[Waduk Jatiluhur]] dan [[Waduk Cirata]]. Luas daerah genangan waduk ini sekitar 5.600 Hektar dengan volume tampungan awal 875 Juta m<sup>3</sup> air.
==
Pada tahun 1976, [[PLN]] mulai melakukan studi, investigasi, dan perencanaan untuk pembangunan waduk ini, dengan dibantu oleh [[NEWJEC]], [[Indra Karya]], dan [[Geo ACE]] sebagai konsultan. Biaya yang dikeluarkan untuk membangun waduk ini mencapai US$ 738,256 juta, yang mana US$ 470 juta di antaranya berasal dari pinjaman [[IBRD]] dan OECF. Pada tahun 1979, mulai dilakukan pembangunan jalan akses ke lokasi pembangunan [[bendungan]], dan setahun kemudian, mulai dilakukan pemindahan terhadap sekitar 10.000 orang warga yang terdampak oleh pembangunan waduk, yang tersebar di 31 desa dari 6 kecamatan, yakni [[Sindangkerta, Bandung Barat|Sindangkerta]], [[Cililin]], [[Batujajar, Bandung Barat|Batujajar]], [[Padalarang]], [[Rajamandala]], dan [[Cipatat]]. Pemindahan dilakukan dengan cara memasukkan warga yang terdampak oleh pembangunan waduk ke dalam program [[transmigrasi]] di [[Sumatera]] dan [[Kalimantan Timur]], serta ke dalam program [[Perkebunan Inti Rakyat]] di [[Banten]].<ref name="sinaro"/>
Pada tanggal 15 Februari 1982, [[Menteri Pertambangan dan Energi]], Prof. Dr. [[Subroto]], meresmikan pengalihan sementara aliran Sungai Citarum ke terowongan pengelak untuk memungkinkan pembangunan bendungan, dan pada tanggal 31 Mei 1983, Presiden [[Soeharto]] pun meletakkan batu pertama pembangunan bendungan. Pada bulan Januari 1984, bendungan selesai dibangun, dan pada tanggal 15 Februari 1985, Gubernur Jawa Barat, [[Aang Kunaefi]], meresmikan penutupan terowongan pengelak, sehingga waduk mulai terisi. Pada tanggal 27 September 1985, terjadi gempa yang menyebabkan retaknya dinding dari sejumlah rumah warga yang terletak di dekat bendungan. Menurut informasi dari [[Badan Meteorologi dan Geofisika]], gempa tersebut adalah [[gempa lokal]]. Gempa yang lebih keras kemudian terjadi pada tanggal 20 Oktober 1985. Gempa-gempa tersebut diperkirakan diakibatkan oleh tertekannya tanah/batuan di dasar bendungan, karena volume bendungan yang cukup besar. Untuk mengurangi potensi longsor, ratusan [[jangkar prategang]] pun dipasang di sejumlah bagian bendungan, dengan panjang masing-masing jangkar dapat mencapai 100 meter. Pada tanggal 24 Juli 1986, Presiden Soeharto meresmikan pengoperasian PLTA Saguling.<ref name="sinaro"/>
== Pemanfaatan ==
Waduk Saguling terutama digunakan untuk membangkitkan listrik melalui sebuah PLTA berkapasitas 700 MW yang dapat membangkitkan listrik sebanyak 2.156 GWh per tahun. Waduk Saguling juga dimanfaatkan sebagai prasarana perikanan darat dan obyek pariwisata. Dengan dibangunnya waduk ini, [[umur layanan]] Waduk Jatiluhur pun bertambah panjang. Waduk ini juga membantu Waduk Jatiluhur dalam mengendalikan banjir yang kerap terjadi di [[Karawang]], [[Purwakarta]], dan [[Bekasi]].<ref name="sinaro"/>
== Permasalahan ==
Sekarang, waduk ini juga digunakan untuk kebutuhan lokal seperti mandi, mencuci, bahkan untuk membuang kotoran. Hal ini membuat Waduk Saguling kondisinya lebih mengkhawatirkan ketimbang Waduk Cirata dan Waduk Jatiluhur yang sudah dibangun lebih dahulu. Hal tersebut terjadi karena sebagai pintu pertama Sungai Citarum, di Saguling inilah semua kotoran "disaring" untuk pertama kali sebelum kemudian disaring kembali oleh Waduk Cirata dan terakhir oleh Waduk Jatiluhur.<ref>
Daerah di sekitar Waduk Saguling berupa perbukitan, dengan banyak sumber air yang berkontribusi pada waduk. Hal tersebut membuat bentuk Waduk Saguling sangat tidak beraturan dengan banyak teluk. Daerah waduk ini asalnya adalah berupa daerah pertanian. Daerah perikanan dari waduk berhadapan dengan tekanan kuat dari populasi penduduk. Hal tersebut terjadi karena 50% dari populasi terdiri dari petani dengan tingkat pertumbuhan tinggi. Peningkatan populasi petani tersebut mengakibatkan berkurangnya lahan yang dapat diolah sehingga memaksa mereka mengembangkan lahan pertanian mereka dengan melakukan pembabatan hutan. Sebagai konsekuensinya, muncul masalah banjir dan longsor di musim hujan. Institut Ekologi di Bandung telah mempelajari hal ini sejak tahun [[1978]], terutama tentang kondisi dasar daerah ini dan pemantauan serta pengelolaan lingkungan untuk meningkatkan standar hidup penduduk.
== Lihat pula ==
* [[Balai Besar Wilayah Sungai Citarum|Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Citarum]]
* [[Balai Pengelolaan Daerah Aliran Sungai|Balai Pengelolaan Daerah Aliran Sungai (BPDAS)]]
* [[:Kategori:BPDAS Citarum Ciliwung|BPDAS Citarum Ciliwung]]
* [[Daerah aliran sungai|Daerah Aliran Sungai (DAS)]]
* [[Daftar daerah aliran sungai di Indonesia|Daftar daerah aliran sungai (DAS) di Indonesia]]
* [[Daftar danau dan waduk di Indonesia]]
* [[Daftar pembangkit listrik di Indonesia]]
* [[Irigasi Premium]]
* [[Wilayah sungai|Wilayah sungai (WS) dan pembagiannya di Indonesia]]
== Referensi ==
{{reflist}}
== Galeri ==
<gallery>
Berkas:Saguling Hydroelectric Powerhouse (West View).jpg|Bangunan PLTA Saguling
Berkas:Surge Tank Chimneys of Saguling Hydroelectric Power Plant.jpg|[[Tangki pendatar air]] Saguling
Berkas:Penstock Pipes of Saguling Hydroelectric Power Plant.jpg|[[Pipa pesat]] PLTA Saguling
</gallery>
== Pranala luar ==
* [http://www.ilec.or.jp/database/asi/asi-39.html ''Lake Saguling'' di ''International Lake Environment Committee''] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20120305030644/http://www.ilec.or.jp/database/asi/asi-39.html |date=2012-03-05 }}
* [http://www.bandungtotal.com/wisata/waduk-saguling/ Waduk Saguling di Direktori Wisata Bandung] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20080920064423/http://www.bandungtotal.com/wisata/waduk-saguling/ |date=2008-09-20 }}
* [http://pustaka.pu.go.id/sites/default/files/Bendungan%20Besar%20di%20Indonesia.pdf Bendungan Besar di Indonesia]{{Pranala mati|date=Maret 2021 |bot=InternetArchiveBot |fix-attempted=yes }}
{{Bendungan dan waduk di Indonesia|state=autocollapse}}
{{Lokasi wisata Jawa Barat}}
{{DEFAULTSORT:Saguling}}
[[Kategori:Bendungan dan waduk di Jawa Barat|Saguling]]
[[Kategori:Tempat wisata di Jawa Barat]]
[[Kategori:DAS Citarum]]
|