Ichsan Yasin Limpo: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
Amanda7Aman (bicara | kontrib)
k Tanda baca
Tag: VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Tugas pengguna baru Newcomer task: copyedit
 
(40 revisi perantara oleh 28 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1:
{{rapikan}}
 
{{wikify}}
{{Infobox Officeholder
|honorific-prefix = <small>H.<!-- Hanya gelar kehormatan/smallkenegaraan (non-akademis) -->
|name = Ichsan Yasin Limpo
|honorific-suffix = <small>SH,!-- MH<Hanya gelar kehormatan/smallkenegaraan (non-akademis) -->
|image = Ichsan Yasin Limpo.jpg
|imagesize =
Baris 11:
|order = ke-9
|office = Bupati Gowa
|term_start = 14 Agustus 2005
|term_end = 14 Agustus 2015
|vicepresident =
|viceprimeminister =
Baris 18:
|lieutenant = Abdul Razak Badjidu (2005–12)<br>Abbas Alaudin (2013–15)
|monarch =
|president = [[Susilo Bambang Yudhoyono]] <br> [[Joko Widodo]]
|primeminister =
|taoiseach =
|chancellor =
|governor = [[Amin Syam]] <br> [[Tanribali Lamo]] (Pj.) <br> [[Syahrul Yasin Limpo]]
|governor-general =
|governor_general =
Baris 37:
|restingplacecoordinates =
|birthname =
|nationality = [[Indonesia]]<!-- Hanya untuk warga negara asing -->
|party = [[Partai Golongan Karya|GolonganPartai KaryaGolkar]]
|otherparty = <!--For additional political affiliations -->
|spouse = [[Hajjah|Hj]]. Novita Madonza Amu
|partner = <!--For those with a domestic partner and not married -->
|relations = [[Syahrul Yasin Limpo]] (kakak kandung)
|children = <!-- Kolom ini diisi hanya jumlah anak; hanya nama anak yang secara independen sudah terkenal atau telah memiliki artikelnya di Wikipedia; bila ada rujukan/referensi, uraikan pada artikel -->4, termasuk [[Adnan Purichta Ichsan]]
|children = Sadli Nurjaffia Ichsan<br>Adnan Purichta Ichsan<br>Roidah Halilah Falih Ichsan<br>M. Hauzan Nabhan Ichsan
|parents = [[Haji (gelar)|H.]] [[M. Yasin Limpo|Muhammad Yasin Limpo]]<br>[[Hajjah|Hj.]] Nurhayati
|residence = [[Tombolo, Somba Opu, Gowa]]
|alma_mater =
Baris 54:
|facebookpage =
}}
'''[[Doktor|Dr.]] [[Haji (gelar)|H.]] Ichsan Yasin Limpo, [[Sarjana Hukum|S.H.]], [[Magister|M.H.]]''' ({{lahirmati|[[Makassar]]|9|3|1961|[[Tokyo]], [[Jepang]]|30|7|2019}})<ref>{{Cite news|title=Ichsan Yasin Limpo Meninggal Dunia di Jepang|url=https://fajar.co.id/2019/07/30/ichsan-yasin-limpo-meninggal-dunia-di-jepang/|date=30 Juli 2019|work=Fajar.co.id|access-date=30 Juli 2019}}</ref> adalah politikus Indonesia yang pernah menjabat sebagai [[Bupati Gowa]] selama dua periode, pada tahun 2005 hingga 2015. Ichsan jugaYasin Limpo adalah adik kandung dari mantan [[Gubernur Sulawesi Selatan]] & [[Menteri Pertanian]], [[Syahrul Yasin Limpo]].
 
== Riwayat Hidup ==
Baris 60:
 
* '''SD Jongaya''': Masuk Tahun [[1968]] di [[Makassar]]
* '''SMP Jongaya''': Lulus Tahun [[1976]] di [[MakassarUjung Pandang]] (Program 8 tahun SD-SMP)
* '''SMAK''': Lulus Tahun [[1981]] di [[MakassarUjung Pandang]]
* '''S1''': Fakultas Hukum Univ[[Universitas Muslim Indonesia]] Makassar[[Ujung Pandang]]
* '''S2''': Magister Hukum Pasca Sarjana Universitas Muslim Indonesia MakassarUjung Pandang
* [https://gosulsel.com/2018/01/25/hari-ini-iyl-jalani-ujian-pra-promosi-doktor-di-unhas/ S3: Doktor Hukum Pasca Sarjana Universitas Hasanuddin Makassar]
 
'''Kursus/Latihan'''
* ''Leadership Transformation in Indonesia'' di Harvardat Kennedy School Harvard, USA (2012)
* Basic Training [[Himpunan Mahasiswa Islam|HMI]]
* Forum Tatap Muka Nasional [[KOSGORO]]
* Penataran Kader Organisasi Nasional Khusus IX (TAKORNA) FKPPI
 
Baris 78:
 
=== Pelopor Pendidikan Gratis ===
Ichsan Yasin Limpo adalah tokoh politik asal SulselSulawesi Selatan yang memulai karier politiknya di berbagai organisasi mahasiswa seperti [[Himpunan Mahasiswa Islam|Himpunan Mahawiswa Islam (HMI)]], [[Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia|Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII)]], organisasi kepemudaan, organisasi masyarakat dan organisasi politik. Petualangan politiknya berawal saat ia sukses duduk di [[Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Provinsi Sulawesi Selatan|DPRD Sulsel]] pada periode 1999-2004 dan 2004-2005. Kemudian dilanjutkan dengan mampu keluar sebagai pemenang dalam pesta demokrasi di [[Kabupaten Gowa]] yang mengantarnya sebagai Bupati Gowa Periode 2005-2010 dilanjutkan 2010-2015. Sepuluh tahun masa jabatannya di Gowa, Ichsan Yasin Limpo, sukses besar membangun [[Sumber daya manusia|sumber daya manusia (SDM)]] di daerahnya. Hal itu berawal dari keberaniannya membuat kebijakan di sektor pendidikan.
 
Di awal masa jabatannya sebagai bupati pada 2005, Ichsan berani keluar dalamdari zona nyaman sebagai kepala daerah dengan memfokuskan alokasi APBD [[Kabupaten Gowa di sektor pendidikan]]. Ia memulai dengan mencanangkan program pendidikan gratis untuk tingkat pendidikan dasar. Keberaniannya memprogramkan pendidikan gratis adalah yang pertama di Sulawesi Selatan kala itu, bahkan di Indonesia.<ref>{{Cite web|url=http://www.harnas.co/2016/12/12/gowa-kabupaten-pendidikan-pertama-di-sulsel|title=Gowa Kabupaten Pendidikan Pertama di Sulsel|website=harnas.co|access-date=2017-07-08}}{{Pranala mati|date=Mei 2021 |bot=InternetArchiveBot |fix-attempted=yes }}</ref>
 
Meskipun di awal masa jabatannya, APBD Kabupaten Gowa baru berada di sekitarasekitaran angka Rp400 miliar. Pada program pendidikan gratis itu, ia mengambil kebijakan menggratiskan buku wajib bagi 26.300 murid SD. Persentase APBD dengan kebijakan ia ambil saat itu menempatkan anggaran untuk pendidikan berada di posisi 21,6 persen.<ref>{{Cite news|url=http://www.republika.co.id/berita/pendidikan/eduaction/17/01/21/ok3rxc354-mendikbud-pendidikan-gratis-di-gowa-bisa-jadi-contoh-daerah-lain|title=Mendikbud: Pendidikan Gratis di Gowa Bisa Jadi Contoh Daerah Lain {{!}} Republika Online|newspaper=Republika Online|access-date=2017-07-08}}</ref>
 
Pendidikan gratis memang menjadi salah satu janji politiknya sebelum terpilih. Sebelum dilantik sebagai bupati, Ichsan bahkan menyerahkan surat pernyataan kesediaan mengundurkan diri jika dalam setahun janjinya tidak bisa dipenuhi. Pada masa pemberlakukan program pendidikan gratis, Pemkab Gowa menerima banyak cibiran. Banyak yang ragu Ichsan mampu memberlakukan itu dengan konsisten. Bahkan, Kementerian Pendidikan Nasional saat itu pun ikut-ikutan sinis. Apalagi, APBD Gowa yang baru berada di angka Rp400 miliar kala itu dengan pendapatan asli daerah (PAD) baru di angka Rp 34 miliar.<ref>{{Cite news|url=http://sp.beritasatu.com/home/mendikbud-memuji-kepedulian-bupati-gowa-terhadap-pendidikan/87212|title=Mendikbud Memuji Kepedulian Bupati Gowa Terhadap Pendidikan |newspaper=Suara Pembaruan|access-date=2017-07-08|archive-date=2015-05-20|archive-url=https://web.archive.org/web/20150520220125/http://sp.beritasatu.com/home/mendikbud-memuji-kepedulian-bupati-gowa-terhadap-pendidikan/87212|dead-url=yes}}</ref>
 
Uji coba yang dilakukan pemerintahan Ichsan hingga 2007, mengantarnya dengan berani menerbitkan Peraturan Daerah (Perda) Pendidikan Gratis tahun 2008, yakni Perda Nomor 4 Tahun 2008 tentang Pendidikan Gratis. Perda tersebut dipakai hingga saat ini. Ichsan menjelaskan, alasan memprioritaskan pendidikan adalah dirinya memiliki asumsi untuk membangun segala sektor, maka yang pertama mesti dibangun adalah perbaikan generasi. Meskipun, Ichsan sadar, investasi di bidang pendidikan, hasilnya baru dapat sedikit dirasakan minimal 25–30 tahun ke depan. Ia juga sadar, hal itu tak akan baik untuk investasi politiknya di waktu pendek. Membangun pasar modern, menata kota, dan fokus ke infrastruktur ia sadari adalah hal yang sebenarnya menguntungkan dirinya di kontestasi politik kedepannya. Tapi keinginan yang kokoh memperbaiki generasi di daerahnya sudah bulat dengan mengesampingkan hasrat politiknya kedepan.
 
Saat Perda Pendidikan Gratis diberlakukan Pemkab Gowa pun memberlakukan pendidikan gratis mulai tingkatan SD-SMA di Kabupaten Gowa. Kesuksesannya menerapkan pendidikan gratis di Pemkab Gowa, membawa Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan yang dipimpin oleh Gubernur SyahruSyahrul Yasin Limpo (saudaranya) , ikut membawa kebijakan Ichsan untuk diterapkan di seluruh kabupaten se -Sulsel.
 
Tak hanya sampai disitu, Ichsan benar-benar mengawasi pelaksanaan program itu termasuk mengontrol para guru agar tidak lagi melakukan pungutan di sekolah. Para guru diminta membuat surat pernyataan yang isinya menjamin tidak ada pungutan dalam bentuk apa pun. Dalam pernyataan itu, para guru siap mengundurkan diri jika ditemukan ada pungutan sekecil apa pun dan dalam bentuk apa pun di sekolahnya.
Baris 96:
'''Tidak Wajib Seragam'''
 
'''Ichsan Yasin Limpo''' juga menerapkan kebijakan tidak mengwajibkan anak didik di Gowa menggunkanamenggunakan seragam sekolah. Sebelum penerapan pendidikan gratis, baju seragam baginya hanya menjadi sumber pungutan di sekolah. Baginya, tidak penting pakaian seragam, yang penting bisa belajar.
 
<ref>{{Cite news|url=http://www2.jawapos.com/baca/artikel/20522/Inovasi-Bidang-Pendidikan-Ichsan-Yasin-Limpo-Bupati-Gowa-Sulawesi-Selatan-1|title=Inovasi Bidang Pendidikan Ichsan Yasin Limpo, Bupati Gowa, Sulawesi Selatan (1)|newspaper=Jawa Pos Online|language=en|access-date=2017-07-08}}{{Pranala mati|date=Mei 2021 |bot=InternetArchiveBot |fix-attempted=yes }}</ref>
 
=== Tanda Jasa ===
Baris 108:
* Piagam Tanda Kehormatan dari Presiden RI dan Satya Lencana Karya Bakti Praja Nugraha (2014)
* Penghargaan Wahana Tata Nugraha dari Menteri Perhubungan (2013)
* Penghargaan opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) Tanpa Paragraf atau ''Clear and Clean'' atas Pengelolaan Keuangan Daerah dari BPK Perwakilan Provinsi Sulawesi Selatan Laporan Keuangan Tahun 2012 (2013)
* Penghargaan atas Keberhasilan Menyusun dan Menyajikan Laporan Keuangan Tahun 2013 dengan Capaian Standar Tertinggi dalam Akuntansi dan Pelaporan Keuangan Pemerintah dari Menteri Keuangan (2013)
* Penghargaan opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) Dengan Paragraf atas Pengelolaan Keuangan Daerah Tahun 2011 dari BPK Perwakilan Provinsi Sulawesi Selatan (2012)
* Penghargaan sebagai Terbaik III Kategori Kabupaten Sub Bidang Bina Marga dari [[Daftar Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Indonesia|Menteri Pekerjaan Umum]] (2012)
* Medali dan Piagam Penghargaan Kebudayaan dari Lembaga Kebudayaan Nasional Indonesia (LKNI) (2011)
* Penghargaan Museum Rekor Indonesia (MURI) terhadap Upaya Revitalisasi Museum Balla Lompoa (2011)
* Satya[[Satyalancana LencanaWira WirakaryaKarya]] (Penghargaan Bidang Keluarga Berencana dan Pemberdayaan Perempuan) dari Presiden Republik Indonesia (2010)
* Tokoh Koperasi Provinsi Sulawesi Selatan (2010)
* Otonomi Award 2010 Kategori Daerah dengan Terobosan Inovatif Bidang Pendidikan dari The Fajar Institute of Pro Otonomi / FIPO (2010)
Baris 121:
* Penghargaan Peningkatan Produksi Beras Nasional / P2BN dari Presiden Republik Indonesia (2009)
* Otonomi Award 2009 kategori Daerah dengan Terobosan Inovatif Bidang Pendidikan dari The Fajar Institute of Pro Otonomi / FIPO (2009)
* Satya[[Satyalancana LencanaWira WirakaryaKarya]] (Penghargaan Tertinggi Bidang Pendidikan) dari Presiden Republik Indonesia (2008)
* Penghargaan Manggala Karya Kencana dari Kepala BKKBN (2008)
* Penghargaan sebagai Bupati Peduli TK/TP Al-Qur’an dari Ketua Umum DPP BKPRMI (2008)
Baris 135:
 
== Program Pendidikan SKTB ==
[[Berkas:Ichsan.jpg|jmpl|H. Ichsan Yasin Limpo, S.H., M.H., ([[Bupati Gowa]]) dalam Sebuah seminar Pendidikan di Kampus [[Surya University]], di [[Tangerang]], [[Banten]].]]
Salah satu program pendidikan Ichsan Yasin Limpo yang diterapkan di [[Kabupaten Gowa]] adalah SKTB. SKTB merupakan singkatan dari '''Sistem Kelas Tuntas Berkelanjutan''' ''(Automatic Promotion)''. SKTB adalah sebuah pendekatan yang berupaya mengoptimalkan sistem pelayanan pendidikan dengan memaksimalkan semua komponen pembelajaran dan komponen manajemen sekolah secara efektif. Sistem SKTB mewajibkan setiap peserta didik untuk mengikuti [[pendidikan dasar]]. Tujuan yang hendak dicapai dengan sistem SKTB adalah memberikan pelayanan pendidikan secara maksimal pada anak didik, agar dapat belajar secara optimal dalam menuntaskan semua tagihan kompetensi pada seluruh mata pelajaran di setiap satuan pendidikan; dan membantu memfasilitasi pengembangan potensi anak didik secara utuh (kecerdasan spiritual, kecerdasan emosional, kecerdasan intelektual dan kecerdasan kinestetik) sejak awal agar terbentuk kepribadian yang utuh. Keunggulan sistem SKTB sendiri yakni peserta didik belajar selalu dalam kondisi psikologis yang positif, percaya diri, jujur dan mampu mengembangkan kreativitas karena nasib mereka tidak ditentukan oleh [[Ujian Nasional]] dan tes yang mengukur kemampuan sesaat; dan setiap peserta didik terjamin mendapatkan haknya memperoleh pendidikan dasar 9 tahun .<ref>[{{Cite web |url=http://www.surya.ac.id/news-detail.php?rel=2&id=404&title=Diskusi.Berkala.II:.Membangun.Pendidikan.Berkarakter.Dengan.Sistem.Kelas.Tuntas.Berkelanjutan |title=Artikel:"Diskusi Berkala II: Membangun Pendidikan Berkarakter Dengan Sistem Kelas Tuntas Berkelanjutan (Automatic Promotion)" di www.surya.ac.id] |access-date=2014-10-30 |archive-date=2014-10-30 |archive-url=https://web.archive.org/web/20141030113335/http://www.surya.ac.id/news-detail.php?rel=2&id=404&title=Diskusi.Berkala.II:.Membangun.Pendidikan.Berkarakter.Dengan.Sistem.Kelas.Tuntas.Berkelanjutan |dead-url=yes }}</ref>.
 
== Referensi ==
Baris 142:
 
{{lifetime|1961|2019|Limpo, Ichsan}}
 
[[Kategori:Bupati di Indonesia]]
[[Kategori:TokohAlumni dariUniversitas MakassarHasanuddin]]
[[Kategori:Alumni Universitas Muslim Indonesia]]
[[Kategori:Tokoh Bugis]]
[[Kategori:Tokoh Sulawesi Selatan]]
[[Kategori:KeluargaTokoh Limpodari Makassar]]
[[Kategori:Tokoh dari Gowa]]
[[Kategori:Alumni PMII]]
[[Kategori:Bupati diPolitikus Indonesia]]
[[Kategori:Bupati Gowa]]
[[Kategori:Keluarga Limpo|Ichsan Yasin Limpo]]
[[Kategori:Tokoh Himpunan Mahasiswa Islam]]