Damos Dumoli Agusman: Perbedaan antara revisi

| name honorific_prefix = '''Dr. iur. Damos Dumoli Agusman, SH, MA'''

| imagename = [[Berkas:Mr. Damos Dumoli Agusman.jpg|jmpl|Director General for International Law and Treaties]]

| birth_dateimage = [[Aceh]],Mr. [[4Damos Agustus]]Dumoli [[1963]]Agusman.jpg

| residenceimage_size = [[Jakarta]]200px

| nationalityoffice = [[Indonesia]]

| occupationtermstart = Director General for International= Law17 andNovember Treaties2021

| years_activetermend = [[1993]] s/d Sekarang =

| spouse minister = Ermita Mariani[[Retno Sitorus-SihombingMarsudi]]

LahirDamos lahir di [[Aceh Barat]], Damosanak luluskedua dari Fakultasenam Hukumbersaudara putra-putri pasangan Manaek Sihombing dan Ramena Siregar. Ia menempuh studi [[UniversitasSarjana Padjadjaran|UNPADHukum]](Universitas Padjadjaran(SH) di Indonesia[[Fakultas padaHukum tahunUniversitas [[1987Padjadjaran]] dan menulislulus skripsipada tahun 1987 dengan topik:skripsi berjudul “The''The Law of Treaties concluded by International Organizations”Organizations''.{{cn}} Ia kemudian memperoleh gelar [[pascasarjana]]''Master of Arts'' (masterMA) di University of[[Universitas Hull]] pada tahun [[1991]] dengan judultesis tesis:berjudul “The''The Legal Personality of ASEAN and its Treaty Making Power”. Perhatiannya yang kuat pada bidang perjanjian berlanjutPower''{{cn}} dan membawanya untuk menyelesaikan gelar Doktordoktor didari [[Universitas Goethe Frankfurt, Jerman]] pada tahun 2014 dengan predikat "''[[magna cum laude", setelah berhasil]]'' merampungkanatas Disertasinyadisertasinya yang berjudul “The''The Legal Status of Treaties under Indonesian Law: A Comparative Study of [[China]], [[Afrika Selatan|South Africa]], [[Germany]] and the [[Netherlands]]”''.{{cn}}

Damos bergabung dengan [[Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia|Kementerian Luar Negeri Indonesia]] pada tahun [[1988]] dan sejak tahun [[2005]] Ia ditugasakanditugaskan sebagai Direktur Hukum Perjanjian yang tugasnya mengurus semua perjanjian yang di tentukan oleh Indonesia, cakupannya dimulai dari bagaimana mempersiapkan, menyimpulkan, dan kemudian mengimplementasikannya di tingkat domestik. Tugas dalam menangani perjanjian sudah menjadi tugas resmi dan merupakan pekerjaan sehari-harinya, Beliau terus memunculkan temuan-temuan baru yang bersekalaberskala luas mengenai isu khusus perjanjian di Indonesia, dan menemukan bahwa sistem hukum Indonesia belum memberikan dasar hukum yang memadai untuk status perjanjian. Dia dengan tekun mengejar dan memperluas pengetahuannya demi tujuan utama ''antara lain'' untuk mengembangkan satu set ketentuan hukum konstitusional, doktrin-doktrin dan pendekatan mengenai status konstitusional dari perjanjian, yang masih belum tersedia sejauh ini dalam sistem hukum Indonesia.

Dari tahun [[1993]] hingga [[1997]] Ia ditugaskan sebagai [[Sekretaris]] Kedua [[Kedutaan]] besar republik Indonesia di den Haag, [[Belanda]], di mana ia juga berhasil melanjutkan pendidikannya di Haag [[Akademi]] Hukum Internasional pada tahun 1994. Dari 2000-2004 Ia ditugaskan sebagai Pembimbing[[Counsellor of State|Counselor]] di Perwakilan Tetap RI untuk PBB di [[Wina]]. Selama masa jabatannya, ia resmi terdaftar di University of [[Vienna]], [[Austria]] untuk Program [[PhD]]. Namun sayangnya beliau tidak dapat menyelesaikan Program PhD di Universitas Wina dikarenakan Pemerintah Indonesia memanggilnya untuk kembali ke Indonesia, dan kemudian mempromosikan dirinya untuk bertugas sebagai Direktur Perjanjian internasional di Kementerian Luar Negeri sejak tahun [[2004]] sampai [[2011]].

Pengalamannya yang mumpuni dalam menangani masalah perjanjian dan keterlibatannya yang sangat intensif sebagai perwakilanwakil Indonesia dalam konferensi-konfrensi diplomatik bersekala bilateral dan multilateral telah berhasil mengarahkannya untuk menulis buku yang bertemakan akademik berjudul: "''Hukum Perjanjian Internasional, Teori dan Praktek di Indonesia,'' Refika Aditama", Bandung, 2010 (Hukum Perjanjian, Teori dan Praktik Indonesia). Dan buku terbarunya dalam versi bahasa inggrispun yang berjudul "Perjanjian berdasarkan Hukum Indonesia" telah diterbitkan pada tahun [[2014]].

Dari tahun [[2010]] sampai 2014, ia ditugaskan sebagai Konsul Jenderal Republik Indonesia di [[Frankfurt]], [[Jerman]]. DanSekembali saatke iniJakarta iapada telahtahun 2014, Damos menjabatditugaskan sebagai DirekturSekretaris Direktorat Jenderal Hukum dan Perjanjian Internasional. Pada tahun 2017, Damos dilantik oleh Menteri Luar Negeri Republik Indonesia [[Kabinet Kerja (2014–2019)|Kabinet Kerja]] (2014-2019), Retno LP Marsudi, untuk mengemban amanah sebagai [[Direktur jenderal|Direktur Jenderal]] [[Hukum internasional|Hukum]] dan [[Perjanjian internasional]] [[Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia|Kementerian dariLuar tahunNegeri 2014Indonesia]] hingga saat ini yang sudah beralih menjadi [[Kabinet Indonesia Maju]] (2019-sekarang). Dan pada tanggal 17 November 2021, Bertempat di Istana Negara , Presiden Republik Indonesia, Ir. Joko Widodo melantik Dr iur Damos Dumoli Agusman sebagai Duta Besar Luar Biasa dan Berkuasa Penuh Republik Indonesia pada Republik Austria, Republik Slovenia dan Organisasi Internasional berkedudukan di Wina.

* http://law.uii.ac.id/tag/dr-iur-damos-dumoli-agusman/{{Pranala mati|date=Maret 2021 |bot=InternetArchiveBot |fix-attempted=yes }}