Bandar Udara Banyuwangi: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Adhit Fastman (bicara | kontrib)
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Tidak ada ringkasan suntingan
 
(109 revisi perantara oleh 49 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1:
{{Infobox airport
| name = Bandar Udara Internasional Banyuwangi
| nativename = {{lang|en|Banyuwangi International Airport}}
| image = Logo bandara internasional Banyuwangi.png =
| image-width = 250
| image2 = Banyuwangi International Airport 2019.jpg
| IATA = BWX
| image2-width = 250
| ICAO = WADY
| caption2 =
| type = Publik
| IATA = BWX
| owner = Pemerintah Indonesia
| ICAO = WADY
| operator = [[Angkasa Pura|PT Angkasa Pura II]]
| type = Publik
|hub = * [[Citilink]]
| owner-oper = [[Injourney]]
* [[Wings Air]]
| city-served = [[Kabupaten Banyuwangi]], [[Jawa Timur]], [[Pulau Jawa]], [[Indonesia]]
* [[Garuda Indonesia]]
| location = <!--only if different than above-->
* [[Xpress Air]]
| metric-elev = yyes
| city-served = [[Kabupaten Banyuwangi]], [[Jawa Timur]], [[Pulau Jawa]], [[Indonesia]]
| elevation-m = 3336.56
| location = <!--only if different than above-->
| timezone = [[Waktu di Indonesia Barat|IWSTWIB]]
| metric-elev = y
| utc = [[UTC+07:00]]
| elevation-m = 33.5
| coordinates = {{coord|08|18|36|S|114|20|25|E|display=inline,title}}
| website =
| timezone = [[Waktu di Indonesia|IWST]]
| pushpin_map = Indonesia_BanyuwangiKabupaten RegencyBanyuwangi#Indonesia_Java#Indonesia
| utc = [[UTC+07:00]]
| website = {{URL|http://banyuwangi-airport.co.id}}
| pushpin_map = Indonesia_Banyuwangi Regency#Indonesia_Java#Indonesia
| pushpin_map_caption = Lokasi di [[Kabupaten Banyuwangi]]##Lokasi di [[Jawa]]##Lokasi di [[Indonesia]]
| pushpin_label = '''BWX'''/WADY
| r1-number = 08/26<ref>[http://hubud.dephub.go.id/?id+info_bandara+detail+105 :: Direktorat Jenderal Perhubungan Udara ::<!-- Bot generated title -->]</ref>
| metric-rwy = y
| r1-length-m = 2,500360
| r1-number = 08/26<ref>[http://hubud.dephub.go.id/?id+info_bandara+detail+105 :: Direktorat Jenderal Perhubungan Udara ::<!-- Bot generated title -->]</ref>
| r1-surface = [[Aspal beton|Aspal]]
| r1-length-m = 2,500
| metric-rwy = yyes
| r1-surface = [[Aspal]]
| stat1-header = Penumpang
| footnotes = Sumber: STV<ref name="STV">{{STV|8531789|Blimbingsari Airport}}</ref>
| stat-year = 2018
| caption =
| stat1-data = 366,000<ref name="2018stat">{{cite news |last1=Fanani |first1=Ardian |title=Bandara Banyuwangi Layani 366.000 Penumpang, Naik 92% |url=https://finance.detik.com/berita-ekonomi-bisnis/d-4371994/bandara-banyuwangi-layani-366000-penumpang-naik-92 |access-date=26 May 2019 |work=detikfinance |date=5 January 2019 |language=id}}</ref>
| stat2-header = Pergerakan pesawat
| stat2-data = 4,782<ref name="2018stat"/>
| footnotes = Sumber: STV<ref name="STV">{{STV|8531789|Blimbingsari Airport}}</ref>
}}
'''Bandar Udara Internasional Banyuwangi''' ({{lang-en|Banyuwangi International Airport}}) {{airport codes|BWX|WADY}} (Kode sebelumnya: '''WARB''')}} dan juga diketahui sebelumnya sebagai '''Bandar Udara Blimbingsari''', terletak di Desa [[Blimbingsari, Blimbingsari, Banyuwangi|Blimbingsari]], Kecamatan [[Blimbingsari, Banyuwangi|Blimbingsari]], [[Kabupaten Banyuwangi]], Jawa Timur. Bandara dengan landas pacu 2.500 meter dan lebar 45 meter ini dibuka pada 29 Desember 2010. Bandara ini diklaim sebagai bandara hijau pertama di Indonesia.<ref>[https://airport.id/inilah-tampilan-bandara-hijau-blimbingsari-banyuwangi/ Inilah Tampilan Bandara Hijau Blimbingsari Banyuwangi]</ref>.
 
== Sejarah ==
Keberadaan Bandar udara Internasional Banyuwangi saat ini adalah merupakan buah gagasan dari Bupati Banyuwangi [[Turyono Purnomo Sidik|Purnomo Sidik]] (1991-2000) diperiode akhir masa jabatanya pada saat itu. Sebenarnya rencana awal lokasi pembangunan bandara Banyuwangi ini adalah di [[Glenmore, Banyuwangi|kecamatan Glenmore]] dibekas lokasi [[Lapangan terbang Blambangan]]. Lapangan terbang Blambangan itu sendiri adalah sebuah lapangan terbang pertanian yang dibangun pada dekade 1970an yang hanya digunakan untuk kegiatan pertanian yang salah satunya adalah digunakan sebagai landasan pesawat capung untuk menyemprot pestisida guna memberantas serangan hama wereng yang terjadi pada waktu itu.
 
Pada saat itu anggaran untuk proyek pembangunan bandara baru tersebut sudah disiapkan bahkan material bangunan sudah sempat dikirim menuju lokasi di Glenmore namun proyek itu urung terlaksana karena bupati Purnomo Sidik mengundurkan dari jabatannya karena dianggap tidak mampu menyelesaikan peristiwa pembunuhan orang-orang yang diduga dukun santet pada pertengahan tahun 1998 yang dikenal dengan peristiwa [[Pembantaian Banyuwangi 1998]] yang terjadi waktu itu. Rencana pembangunan seterusnya dilanjutkan pada masa kepemimpinan Bupati penggantinya yaitu [[Samsul Hadi]]. Namun setelah melalui tahap kajian lebih lanjut ternyata lokasi bekas lapangan terbang Blambangan di Kecamatan Glenmore tersebut tidak layak untuk dijadikan bandar udara karena topografi wilayah kecamatan Glenmore yang bergunung-gunung. Kemudian, melalui keputusan menteri (Kepmen) nomor 49 tahun 2003, ditentukanlah lahan untuk pembangunan bandara yang baru yaitu berada di wilayah [[Blimbingsari, Blimbingsari, Banyuwangi|Desa Blimbingsari]] yang pada saat itu masih menjadi bagian dari wilayah [[Rogojampi, Banyuwangi|Kecamatan Rogojampi]].<ref>[https://kumparan.com/munawir/lapangan-terbang-glenmore-banyuwangi-riwatmu-kini ''Lapangan Terbang Glenmore Riwayatmu Kini'']. kumparan.com. Diakses tanggal 21/07/2019</ref>.
 
Pembangunan bandara dilokasi baru ini memakan waktu bertahun-tahun karena proses pembebasan lahan yang tak kunjung selesai. Dalam perihal pembebasan lahan ini dua bupati Banyuwangi terjerat dalam kasus korupsi penggelembungan harga tanah pembebasan lahan yang merugikan negara sejumlah Rp 40,99 miliar. Dua bupati tersebut adalah Bupati [[Samsul Hadi]] yang merugikan negara sejumlah Rp 21,23 miliar dan Bupati [[Ratna Ani Lestari]] senilai Rp 19,76 miliar.<ref>[https://nasional.tempo.co/read/132846/bupati-banyuwangi-jadi-tersangka-korupsi/full&Paging=Otomatis ''Bupati Banyuwangi Jadi Tersangka Korupsi''] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20180815024207/https://nasional.tempo.co/read/132846/bupati-banyuwangi-jadi-tersangka-korupsi/full%26Paging%3DOtomatis |date=2018-08-15 }}. tempo.co. Diakses tanggal 21/07/2019</ref> Meski diiringi oleh dua kasus korupsi yang terjadi tetapi pembangunan bandara baru ini tetap berlanjut secara bertahap dalam kurun waktu 2004 hingga 2008 dengan pendanaan yang berasal dari [[APBN]].
 
Pada tanggal 29 Desember 2008, Menteri Perhubungan [[Jusman Syafii Djamal]] melakukan kunjungan singkat ke Bandar Udara Blimbingsari Banyuwangi dengan didampingi oleh Bupati [[Ratna Ani Lestari]] beserta rombongan. Dalam kunjungan ini Menteri Perhubungan merasa optimis bahwa penerbangan di Kabupaten Banyuwangi dapat berkembang pesat dengan adanya bandar udara yang menurutnya cukup bagus dan ideal. Pada 23 Januari 2009, tim dari Direktorat Jenderal Perhubungan Udara melakukan evaluasi dan verifikasi terhadap Bandar Udara Blimbingsari Banyuwangi. Beberapa waktu kemudian, Direktorat Jenderal Perhubungan Udara mengeluarkan surat nomor 167/DBU/II/2009 tertanggal [[9 Februari]] [[2009]] tentang pemanfaatan Bandar Udara Blimbingsari Banyuwangi yang garis besar isinya adalah bahwa bandara dapat digunakan untuk [[lepas landas]] dan [[mendarat]] pesawat jenis [[CASA]].
Tanggal 26 Desember 2010 dilakukan ''proving flight'' ( uji kelayakan terbang ) pesawat milik PT Sky Aviation oleh Direktorat Kelaikan Udara dan Pengoperasian Pesawat Udara sebagai salah satu syarat akan diadakannya penerbangan komersial dengan pesawat tersebut.
 
Pada tanggal [[21 April]] [[2009]] bandara ini mulai digunakan oleh ''Bali International Flight Academy'' (BIFA) untuk keperluan pelatihan lepas landas dan mendarat bagi para calon pilot. Untuk penerbangan komersilkomersial, mulai dibuka pada 29 Desember 2010 oleh maskapai [[Sky Aviation (Indonesia)|Sky Aviation]] setelah sebelumnya diadakan uji kelayakan terbang pada [[26 Desember]] [[2010]] menggunakan pesawat [[Cessna 208|C208 Grand Caravan]]. Penerbangan ini sekaligus menjadi tanda diresmikannya Bandara Blimbingsari sebagai bandara komersilkomersial. Penandatanganan prasasti peresmian dilakukan oleh Wakil Menteri Perhubungan saat itu [[Bambang Susantono]], Gubernur Jawa Timur [[Soekarwo]] dan Bupati Banyuwangi [[Abdullah Azwar Anas]].
 
Pada tahun 2017 bandara ini berubah nama menjadi Bandar Udara Banyuwangi, melalui surat Keputusan Menteri Perhubungan Nomor KP 830 tahun 2017. Dan pada 22 Desember 2017, bandara ini dialihkan pengelolaannya ke [[Angkasa Pura II]].<ref>[https://finance.detik.com/infrastruktur/3781561/bandara-banyuwangi-kini-resmi-dikelola-ap-ii ''Bandara Banyuwangi resmi dikelola PT Angkasa Pura II'']. detik.com. Diakses tanggal 21/07/2019</ref>
Baris 49 ⟶ 51:
== Perkembangan ==
[[Berkas:Hanggar-bp3bwi.JPG|jmpl|Hanggar Sekolah Pilot Banyuwangi ([[Balai Pendidikan dan Pelatihan Penerbang Banyuwangi|BP3B]])]]
Selain berfungsi sebagai bandara komersial, Bandar Udara Banyuwangi juga digunakan untuk keperluan pendidikan penerbangan. Setelah sebelumnya ''Bali International Flight Academy'' (BIFA) menggunakan bandara ini, [[Kementerian Perhubungan]] mendirikan Loka Pendidikan dan Pelatihan Penerbangan Banyuwangi (LP3B) yang diresmikan pada [[23 Desember]] [[2013]]<ref>[https://www.jpnn.com/news/sekolah-pilot-negeri-banyuwangi-diresmikan Sekolah Pilot Negeri Banyuwangi Diresmikan] diakses 15 Agustus 2018 15.06</ref> yang kemudian berubah nama menjadi [[Balai Pendidikan dan Pelatihan Penerbang Banyuwangi]] (BP3B) melalui Permenhub RI PM/123/2015 yang sekarang berubah nama lagi menjadi Akademi Penerbang Banyuwangi. Selain dua sekolah penerbangan di atas itu terdapat ''Mandiri Utama Flight Academy'' (MUFA).
 
=== Perkembangan fasilitas ===
Pada awal pembangunannya, Bandara Banyuwangi (saat itu masih bernama Bandara Blimbingsari) memiliki panjang landasan 900 m dan lebar 23 m. Kemudian agar dapat dijadikan bandara komersilkomersial, landasan diperpanjang hingga 1.400 m dan lebar 30 m di mana pembangunannya dimulai tahun [[2008]]. Dua tahun setelah beroperasi, landasan kembali diperpanjang menjadi 1.800 m dengan ketebalan 27 PCN.<ref>[https://news.detik.com/berita/d-3385387/begini-tampilan-jeroan-green-bandara-blimbingsari-banyuwangi Begini Tampilan 'Jeroan' Green Bandara Blimbingsari Banyuwangi] diakses 15 Agustus 2018 22.22</ref>. Tahun [[2015]], untuk pengembangan menuju bandara internasional dan agar mampu mengakomodasi pesawat yang lebih besar, landasan kembali diperpanjang menjadi 2.250 meter dengan ketebalan 40 PCN.<ref>[https://travel.kompas.com/read/2017/03/01/214900627/landasan.pacu.bandara.banyuwangi.diperkuat Landasan Pacu Bandara Banyuwangi Diperkuat] diakses 15 Agustus 2018 22.24</ref>.
 
=== Pembangunan terminal hijau ===
Pada tahun 2015, Pemerintah mulai membangun terminal baru yang lebih besar. Pembangunan terminal baru ini memanfaatkan dana [[APBD]] Provinsi Jawa Timur senilai Rp 22,5 miliar dan APBD Kabupaten Banyuwangi senilai Rp 10,5 miliar. Anggaran ini dipergunakan untuk pembangunan terminal, aksesori, elektrikal, [[musala]] dan area parkir.<ref>[https://bisnis.tempo.co/read/669888/rp-33-miliar-untuk-pembangunan-terminal-bandara-banyuwangi/full&Paging=Otomatis Rp 33 Miliar untuk Pembangunan Terminal Bandara Banyuwangi] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20180815164132/https://bisnis.tempo.co/read/669888/rp-33-miliar-untuk-pembangunan-terminal-bandara-banyuwangi/full%26Paging%3DOtomatis |date=2018-08-15 }} diakses 15 Agustus 2018 16.43</ref>.
 
Terminal ini mengusung konsep hijau dan ramah lingkungan. Hal ini ditandai dengan penghawaan udara yang alami, penanaman tanaman di atap terminal, konservasi air dan ''sunroof'' untuk pencahayaan alami di siang hari. Selain itu terminal baru ini mengadopsi bentuk ikat kepala khas [[Suku Osing]]. Terminal yang didesain oleh [[Andra Matin]] ini diresmikan pada [[2017]].<ref>[https://kumparan.com/@kumparanbisnis/pembangunan-terminal-baru-bandara-blimbingsari-tak-pakai-dana-apbn Pembangunan Terminal Baru Bandara Blimbingsari Tak Pakai Dana APBN]{{Pranala mati|date=Februari 2021 |bot=InternetArchiveBot |fix-attempted=yes }} diakses 15 Agustus 2018 15.06</ref>.
<gallery>
Berkas:Green-airport-blimbingsari-1.jpg|Salah satu ruangan dalam terminal baru
Baris 67 ⟶ 69:
=== Perkembangan rute ===
[[Berkas:Garuda-in-banyuwangi.jpg|jmpl|Baliho Penerbangan [[Garuda Indonesia]] ke Bandara Banyuwangi]]
Bandara ini membuka layanan penerbangan komersilkomersial dari maskapai [[Sky Aviation (Indonesia)|Sky Aviation]] pada tanggal [[29 Desember]] [[2010]]. Pesawat yang digunakan adalah jenis [[Cessna 208|Grand Caravan]] berkapasitas 9-10 orang dengan rute [[Banyuwangi]]-[[Surabaya]].<ref name="bwx1" />. Pada tanggal [[25 April]] [[2011]], Sky Aviation menambah armada di Bandara Banyuwangi dengan [[Fokker F50]] berkapasitas 48 tempat duduk dan beroperasi di rute yang sama.<ref name="bwx1">[https://tekno.kompas.com/read/2011/01/11/18573418/sky.aviation.tambah.5.pesawat.fokker.50 Sky Aviation Tambah 5 Pesawat Fokker 50] diakses 15 Agustus 2018, 14.14</ref>. Sky Aviation lalu menghentikan operasional rute ini pada [[20 Oktober]] [[2011]] karena kalah bersaing dengan maskapai lain yang ada di Bandara Banyuwangi.<ref>[https://bisnis.tempo.co/read/362425/sepi-penumpang-sky-aviation-tutup-rute-banyuwangi Sepi Penumpang, Sky Aviation Tutup Rute Banyuwangi] diakses 15 Agustus 2018, 14.15</ref>.
 
[[Merpati Nusantara Airlines]] sempat membuka rute [[Bandung]]-[[Semarang]]-[[Surabaya]]-[[Banyuwangi]] menggunakan pesawat [[Xian MA60|MA60]] berkapasitas 56 penumpang. Rute pulang pergi ini diresmikan [[24 Agustus]] [[2011]], dihadiri oleh Bupati [[Abdullah Azwar Anas]], Direktur Niaga PT. Merpati Nusantara Airlines [[Tonny Aulia Achmad]], perwakilan Kemenhub dan Forkopimda Banyuwangi.<ref>[https://nasional.tempo.co/read/353374/merpati-airlines-terbang-perdana-di-bandara-banyuwangi Merpati Airlines Terbang Perdana di Bandara Banyuwangi] diakses 15 Agustus 2018, 14.11 WIB</ref>. Rute ini ditutup [[9 April]] [[2013]] karena masalah keuangan yang membelit perusahaan tersebut.<ref>[https://nasional.tempo.co/read/471879/merpati-stop-terbang-ke-banyuwangi-hingga-mei/full&Paging=Otomatis Merpati Stop Terbang ke Banyuwangi hingga Mei] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20180815164226/https://nasional.tempo.co/read/471879/merpati-stop-terbang-ke-banyuwangi-hingga-mei/full%26Paging%3DOtomatis |date=2018-08-15 }} diakses 15 Agustus 2018, 14.11 WIB</ref>.
 
Pada Mei [[2014]], [[Garuda Indonesia]] melalui ''sub-brand'' Explore Jet membuka rute [[Surabaya]]-[[Banyuwangi]]-[[Denpasar]] menggunakan pesawat [[ATR 72|ATR 72-600]] dan [[Bombardier CRJ700|Bombardier CRJ1000 NextGen]]<ref name="liputan6.com">[https://www.liputan6.com/bisnis/read/2071757/garuda-indonesia-buka-tiga-rute-penerbangan-di-indonesia-timur Garuda Indonesia Buka Tiga Rute Penerbangan di Indonesia Timur]</ref>
 
Pada Mei [[2014]], [[Garuda Indonesia]] melalui ''sub-brand'' Explore Jet membuka rute [[Surabaya]]-[[Banyuwangi]]-[[Denpasar]] menggunakan pesawat [[ATR 72|ATR 72-600]]<ref>[https://www. name="liputan6.com"/bisnis/read/2071757/garuda-indonesia-buka-tiga-rute-penerbangan-di-indonesia-timur Garuda Indonesia Buka Tiga Rute Penerbangan di Indonesia Timur]</ref>
 
Mulai tahun [[2017]], diusahakan pembukaan rute langsung [[Bandar Udara Internasional Soekarno-Hatta|Jakarta Soekarno-Hatta]] ke Banyuwangi. Rute ini pertama kali diisi oleh maskapai [[NAM Air]] pada [[16 Juni]] [[2017]] menggunakan pesawat [[Boeing 737|Boeing 737-500]] berkapasitas 150 tempat duduk. Dalam persemian ini dihadiri oleh Menteri Pariwisata [[Arief Yahya]] dan Presiden Direktur Sriwijaya Group [[Chandra Lie]].<ref>[https://travel.kompas.com/read/2017/06/16/172200427/menpar.ikut.penerbangan.perdana.nam.air.jakarta-banyuwangi Menpar Ikut Penerbangan Perdana NAM Air Jakarta-Banyuwangi] oleh Ira Rachmawati, diakses 15 Agustus 2018 14.42 WIB</ref>. Lalu, [[Garuda Indonesia]] juga mengisi rute ini pada [[8 September]] [[2017]] menggunakan pesawat [[Bombardier CRJ700|Bombardier CRJ1000 NextGen]].<ref>[https://travel.detik.com/travel-news/d-3634798/sah-garuda-resmi-terbangi-rute-jakarta-banyuwangi Sah! Garuda Resmi Terbangi Rute Jakarta-Banyuwangi] oleh Putri Akmal, diakses 15 Agustus 2018 14.46</ref>. Maskapai [[Citilink]] membuka penerbangan rute ini pada [[15 Februari]] [[2018]] yang melayani penerbangan 2 kali sehari menggunakan [[Boeing 737|Boeing 737-500]]<ref>[https://www.citilink.co.id/rute-baru-banyuwangi Rute Citilink Banyuwangi] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20180815131851/https://www.citilink.co.id/rute-baru-banyuwangi |date=2018-08-15 }} diakses 15 Agustus 2018 14.49</ref> dan kemudian menggunakan [[Airbus A320]] pada [[9 Agustus]] [[2018]]<ref>[https://www.merdeka.com/uang/citilink-layani-rute-banyuwangi-dengan-pesawat-airbus-a320.html Citilink layani rute Banyuwangi dengan pesawat Airbus A320] oleh Harwanto Bimo Pratomo, diakses 15 Agustus 2018 14.52 WIB</ref>
 
Pada Desember 2018, Bandar Udara Banyuwangi secara resmi melakukan penerbangan perdana rute internasional yakni Banyuwangi - Kuala Lumpur (Malaysia) dan sebaliknya.<ref>{{Cite webnews|url=http://surabaya.tribunnews.com/2018/12/19/diiringi-doa-300-anak-yatim-bandara-banyuwangi-resmi-layani-rute-internasional|title=Diiringi Doa 300 Anak Yatim, Bandara Banyuwangi Resmi Layani Rute Internasional|websitework=Surya[[Tribunnews|language=id-IDTribunnews.com]]|access-date=2019-02-18|date=2018-12-19|last=Haorrahman}}</ref>
 
Dalam perjalanannya hingga saat ini, dalam catatan PT Angkasa Pura II (Persero) jumlah penumpang yang datang dan pergi dari bandara ini selama 2018 mencapai 366.155 penumpang, lebih banyak dari tahun 2017 sebanyak 190.369 penumpang. Sementara maskapai yang melayani penerbangan antara lain [[Batik Air]], [[Citilink]], [[NAM Air|Nam Air]], [[Garuda Indonesia]] dan [[Wings Air]] .<ref>{{Cite webnews|url=https://finance.detik.com/berita-ekonomi-bisnis/d-4371994/bandara-banyuwangi-layani-366000-penumpang-naik-92|title=Bandara Banyuwangi Layani 366.000 Penumpang, Naik 92%|last=Fanani|first=Ardian|websitework=detikfinance[[Detik.com|detikcom]]|access-date=2019-07-19|date=2019-01-05}}</ref>.
 
== Transportasi dari dan ke Bandara ==
Bus [[DAMRI]] tersedia dari bandara menuju [[Banyuwangi, Banyuwangi|Kota Banyuwangi]] atau menuju ke [[Pelabuhan Ketapang]] dan [[Stasiun Banyuwangi Baru]]. Selain itu terdapat Taksi Bosowa dan Taksi Ramayana untuk transportasi dari dan ke bandara.
 
Selain itu juga terdapat Layanan Kereta Api Indonesia dengan stasiun pemberhentian terdekat dari Bandara Banyuwangi yaitu Stasiun Rogojampi di Kecamatan Rogojampi. Jadwal Kereta Api Indonesia yang melayani antara lain : KA Pandanwangi relasi Jember - Ketapang, berangkat Stasiun Jember Pukul 05:30 WIB tiba stasiun Rogojampi Pukul 07:27. KA Wijayakusuma relasi Cilacap - Ketapang, tiba di stasiun Rogojampi pukul 05:11 WIB. KA Blambangan Ekspres relasi Semarang Tawang - Ketapang, tiba di stasiun Rogojampi pukul 04:10 WIB. KA Probowangi relasi Surabaya Gubeng - Ketapang, tiba di stasiun Rogojampi pukul 11:54 WIB. Serta KA Sritanjung, KA Tawangalun jadwalnya bisa di cek pada aplikasi KAI Access. Tentu semua menyesuaikan pada keberangkatan pesawat jika menggunakan transportasi kereta api untuk ke Bandara Banyuwangi. Sesampai di stasiun Rogojampi ke Bandara Banyuwangi bisa menggunakan transportasi lokal yang ada.
 
== Insiden ==
* Pada [[16 Januari]] [[2017]], pesawat [[Cessna 172]] bernomor registrasi PK-MUA milik Mandiri Utama Flight School (MUFA) yang diawaki seorang siswi penerbang bernama Regina Marthalia, terbakar setelah sayap pesawat membentur landasan pacu. Regina selamat setelah berhasil keluar sebelum api menghanguskan seluruh badan pesawat.<ref>[https://www.kabarbanyuwangi.info/asal-api-dari-benturan-sayap.html Asal Api dari Benturan Sayap]</ref>.
 
== Maskapai penerbangan dan tujuan ==
<!-- PERHATIAN!! Gunakan sumber rujukan yang independen, karena sumber rujukan dari pihak maskapai dan bandara tidak bersifat independen.-->
{{Airport-dest-list
<!--+-->
|1=[[Citilink]]|2=[[Bandar Udara Internasional Ngurah Rai|Denpasar/Bali]], [[Bandar Udara Internasional Soekarno Hatta|Jakarta–Soekarno–Hatta]], [[Bandar Udara Internasional Kuala Lumpur|Kuala Lumpur–Internasional]], [[Bandar Udara Abdul Rachman Saleh|Malang]], [[Bandar Udara Internasional Sam Ratulangi|Manado]], [[Bandar Udara Internasional Juanda|Surabaya]]|3=[[Garuda Indonesia]]|4=[[Bandar Udara Internasional Soekarno Hatta|Jakarta–Soekarno–Hatta]]|5=[[Nam Air]]|6=[[Bandar Udara Internasional Soekarno Hatta|Jakarta–Soekarno–Hatta]]|7=[[Wings Air]]|8=[[Bandar Udara Internasional Husein Sastranegara|Bandung]], [[Bandar Udara Internasional Ngurah Rai|Denpasar/Bali]], [[Bandar Udara Internasional Halim Perdanakusuma|Jakarta–Halim Perdanakusuma]], [[Bandar Udara Abdul Rachman Saleh|Malang]], [[Bandar Udara Internasional Juanda|Surabaya]]|9=[[Xpress Air]]|10=[[Bandar Udara Internasional Syamsuddin Noor|Banjarmasin]]}}
|[[Citilink]]|[[Bandar Udara Internasional Soekarno Hatta|Jakarta–Soekarno–Hatta]]
<!--+-->
|[[Super Air Jet]]|[[Bandar Udara Internasional Soekarno Hatta|Jakarta–Soekarno–Hatta]]}}
 
== Galeri ==
<gallery>
Berkas:ATC tower Blimbingsari.JPGjpg|ATC tower Bandara Blimbingsari lama
File:BandaraBSrgjbwi3.jpg|Apron Bandara Blimbingsari (2011)
</gallery>
Baris 105 ⟶ 113:
 
== Pranala luar ==
* {{id}} [http://banyuwangi-airport.co.id/ Situs web resmi Bandara Banyuwangi] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20180815132257/http://banyuwangi-airport.co.id/ |date=2018-08-15 }}
* {{id}} [http://hubud.dephub.go.id/?id+info_bandara+detail+105 Profil Bandara Blimbingsari] di situs web [[Kementerian Perhubungan Indonesia]]
 
{{DEFAULTSORT:Banyuwangi}}
 
{{Topik Banyuwangi}}
{{Bandar Udara di Indonesia}}
[[Kategori:{{Bandar udara di Jawapulau TimurJawa|Blimbingsari]]state=autocollapse}}
 
{{DEFAULTSORT:Banyuwangi}}
[[Kategori:Bandar udara di Jawa Timur|Banyuwangi]]
[[Kategori:Otoritas Bandar Udara Wilayah III - Surabaya|Blimbingsari]]
[[Kategori:Kabupaten Banyuwangi]]
[[Kategori:Bandar udara yang dikelola Angkasa Pura II]]
[[Kategori:Bandar udara internasional di Indonesia|Banyuwangi]]