Bandar Udara Banyuwangi: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler |
Tidak ada ringkasan suntingan |
||
(109 revisi perantara oleh 49 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 1:
{{Infobox airport
| name = Bandar Udara
| nativename = {{lang|en|Banyuwangi
| image
| image-width = 250
| image2 = Banyuwangi International Airport 2019.jpg
| IATA = BWX▼
| image2-width = 250
| ICAO = WADY▼
| caption2 =
| type = Publik▼
▲| IATA = BWX
▲| ICAO = WADY
▲| type = Publik
| owner-oper = [[Injourney]]
| city-served = [[Kabupaten Banyuwangi]], [[Jawa Timur]], [[Pulau Jawa]], [[Indonesia]]▼
| location = <!--only if different than above-->▼
▲| city-served = [[Kabupaten Banyuwangi]], [[Jawa Timur]], [[Pulau Jawa]], [[Indonesia]]
▲| location = <!--only if different than above-->
▲| metric-elev = y
| utc = [[UTC+07:00]]▼
▲| elevation-m = 33.5
| coordinates = {{coord|08|18|36|S|114|20|25|E|display=inline,title}}
| website =
▲| timezone = [[Waktu di Indonesia|IWST]]
▲| utc = [[UTC+07:00]]
▲| pushpin_map = Indonesia_Banyuwangi Regency#Indonesia_Java#Indonesia
| pushpin_map_caption = Lokasi di [[Kabupaten Banyuwangi]]##Lokasi di [[Jawa]]##Lokasi di [[Indonesia]]
| pushpin_label = '''BWX'''/WADY
| r1-number = 08/26<ref>[http://hubud.dephub.go.id/?id+info_bandara+detail+105 :: Direktorat Jenderal Perhubungan Udara ::<!-- Bot generated title -->]</ref>▼
| metric-rwy = y▼
▲| r1-number = 08/26<ref>[http://hubud.dephub.go.id/?id+info_bandara+detail+105 :: Direktorat Jenderal Perhubungan Udara ::<!-- Bot generated title -->]</ref>
| r1-surface = [[Aspal beton|Aspal]]▼
▲| r1-length-m = 2,500
▲| r1-surface = [[Aspal]]
| stat1-header = Penumpang
| footnotes = Sumber: STV<ref name="STV">{{STV|8531789|Blimbingsari Airport}}</ref>▼
| stat-year = 2018
| stat1-data = 366,000<ref name="2018stat">{{cite news |last1=Fanani |first1=Ardian |title=Bandara Banyuwangi Layani 366.000 Penumpang, Naik 92% |url=https://finance.detik.com/berita-ekonomi-bisnis/d-4371994/bandara-banyuwangi-layani-366000-penumpang-naik-92 |access-date=26 May 2019 |work=detikfinance |date=5 January 2019 |language=id}}</ref>
| stat2-header = Pergerakan pesawat
| stat2-data = 4,782<ref name="2018stat"/>
▲| footnotes = Sumber: STV<ref name="STV">{{STV|8531789|Blimbingsari Airport}}</ref>
}}
'''Bandar Udara
== Sejarah ==
Keberadaan Bandar udara Internasional Banyuwangi saat ini adalah merupakan buah gagasan dari Bupati Banyuwangi [[Turyono Purnomo Sidik|Purnomo Sidik]] (1991-2000) diperiode akhir masa jabatanya pada saat itu. Sebenarnya rencana awal lokasi pembangunan bandara Banyuwangi ini adalah di [[Glenmore, Banyuwangi|kecamatan Glenmore]] dibekas lokasi [[Lapangan terbang Blambangan]]. Lapangan terbang Blambangan itu sendiri adalah sebuah lapangan terbang pertanian yang dibangun pada dekade 1970an yang hanya digunakan untuk kegiatan pertanian yang salah satunya adalah digunakan sebagai landasan pesawat capung untuk menyemprot pestisida guna memberantas serangan hama wereng yang terjadi pada waktu itu.
Pada saat itu anggaran untuk proyek pembangunan bandara baru tersebut sudah disiapkan bahkan material bangunan sudah sempat dikirim menuju lokasi di Glenmore namun proyek itu urung terlaksana karena bupati Purnomo Sidik mengundurkan dari jabatannya karena dianggap tidak mampu menyelesaikan peristiwa pembunuhan orang-orang yang diduga dukun santet pada pertengahan tahun 1998 yang dikenal dengan peristiwa [[Pembantaian Banyuwangi 1998]] yang terjadi waktu itu. Rencana pembangunan seterusnya dilanjutkan pada masa kepemimpinan Bupati penggantinya yaitu [[Samsul Hadi]]. Namun setelah melalui tahap kajian lebih lanjut ternyata lokasi bekas lapangan terbang Blambangan di Kecamatan Glenmore tersebut tidak layak untuk dijadikan bandar udara karena topografi wilayah kecamatan Glenmore yang bergunung-gunung. Kemudian, melalui keputusan menteri (Kepmen) nomor 49 tahun 2003, ditentukanlah lahan untuk pembangunan bandara yang baru yaitu berada di wilayah [[Blimbingsari, Blimbingsari, Banyuwangi|Desa Blimbingsari]] yang pada saat itu masih menjadi bagian dari wilayah [[Rogojampi, Banyuwangi|Kecamatan Rogojampi]].<ref>[https://kumparan.com/munawir/lapangan-terbang-glenmore-banyuwangi-riwatmu-kini ''Lapangan Terbang Glenmore Riwayatmu Kini'']. kumparan.com. Diakses tanggal 21/07/2019</ref>
Pembangunan bandara dilokasi baru ini memakan waktu bertahun-tahun karena proses pembebasan lahan yang tak kunjung selesai. Dalam perihal pembebasan lahan ini dua bupati Banyuwangi terjerat dalam kasus korupsi penggelembungan harga tanah pembebasan lahan yang merugikan negara sejumlah Rp 40,99 miliar. Dua bupati tersebut adalah Bupati [[Samsul Hadi]] yang merugikan negara sejumlah Rp 21,23 miliar dan Bupati [[Ratna Ani Lestari]] senilai Rp 19,76 miliar.<ref>[https://nasional.tempo.co/read/132846/bupati-banyuwangi-jadi-tersangka-korupsi/full&Paging=Otomatis ''Bupati Banyuwangi Jadi Tersangka Korupsi''] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20180815024207/https://nasional.tempo.co/read/132846/bupati-banyuwangi-jadi-tersangka-korupsi/full%26Paging%3DOtomatis |date=2018-08-15 }}. tempo.co. Diakses tanggal 21/07/2019</ref> Meski diiringi oleh dua kasus korupsi yang terjadi tetapi pembangunan bandara baru ini tetap berlanjut secara bertahap dalam kurun waktu 2004 hingga 2008 dengan pendanaan yang berasal dari [[APBN]].
Pada tanggal 29 Desember 2008, Menteri Perhubungan [[Jusman Syafii Djamal]] melakukan kunjungan singkat ke Bandar Udara Blimbingsari Banyuwangi dengan didampingi oleh Bupati [[Ratna Ani Lestari]] beserta rombongan. Dalam kunjungan ini Menteri Perhubungan merasa optimis bahwa penerbangan di Kabupaten Banyuwangi dapat berkembang pesat dengan adanya bandar udara yang menurutnya cukup bagus dan ideal. Pada 23 Januari 2009, tim dari Direktorat Jenderal Perhubungan Udara melakukan evaluasi dan verifikasi terhadap Bandar Udara Blimbingsari Banyuwangi. Beberapa waktu kemudian, Direktorat Jenderal Perhubungan Udara mengeluarkan surat nomor 167/DBU/II/2009 tertanggal [[9 Februari]] [[2009]] tentang pemanfaatan Bandar Udara Blimbingsari Banyuwangi yang garis besar isinya adalah bahwa bandara dapat digunakan untuk [[lepas landas]] dan [[mendarat]] pesawat jenis [[CASA]].
Tanggal 26 Desember 2010 dilakukan ''proving flight'' (
Pada tanggal [[21 April]] [[2009]] bandara ini mulai digunakan oleh ''Bali International Flight Academy'' (BIFA) untuk keperluan pelatihan lepas landas dan mendarat bagi para calon pilot. Untuk penerbangan
Pada tahun 2017 bandara ini berubah nama menjadi Bandar Udara Banyuwangi, melalui surat Keputusan Menteri Perhubungan Nomor KP 830 tahun 2017. Dan pada 22 Desember 2017, bandara ini dialihkan pengelolaannya ke [[Angkasa Pura II]].<ref>[https://finance.detik.com/infrastruktur/3781561/bandara-banyuwangi-kini-resmi-dikelola-ap-ii ''Bandara Banyuwangi resmi dikelola PT Angkasa Pura II'']. detik.com. Diakses tanggal 21/07/2019</ref>
Baris 49 ⟶ 51:
== Perkembangan ==
[[Berkas:Hanggar-bp3bwi.JPG|jmpl|Hanggar Sekolah Pilot Banyuwangi ([[Balai Pendidikan dan Pelatihan Penerbang Banyuwangi|BP3B]])]]
Selain berfungsi sebagai bandara komersial, Bandar Udara Banyuwangi juga digunakan untuk keperluan pendidikan penerbangan. Setelah sebelumnya ''Bali International Flight Academy'' (BIFA) menggunakan bandara ini, [[Kementerian Perhubungan]] mendirikan Loka Pendidikan dan Pelatihan Penerbangan Banyuwangi (LP3B) yang diresmikan pada [[23 Desember]] [[2013]]<ref>[https://www.jpnn.com/news/sekolah-pilot-negeri-banyuwangi-diresmikan Sekolah Pilot Negeri Banyuwangi Diresmikan] diakses 15 Agustus 2018 15.06</ref> yang kemudian berubah nama menjadi [[Balai Pendidikan dan Pelatihan Penerbang Banyuwangi]] (BP3B) melalui Permenhub RI PM/123/2015 yang sekarang berubah nama lagi menjadi Akademi Penerbang Banyuwangi. Selain dua sekolah penerbangan di atas itu terdapat ''Mandiri Utama Flight Academy'' (MUFA).
=== Perkembangan fasilitas ===
Pada awal pembangunannya, Bandara Banyuwangi (saat itu masih bernama Bandara Blimbingsari) memiliki panjang landasan 900 m dan lebar 23 m. Kemudian agar dapat dijadikan bandara
=== Pembangunan terminal hijau ===
Pada tahun 2015, Pemerintah mulai membangun terminal baru yang lebih besar. Pembangunan terminal baru ini memanfaatkan dana [[APBD]] Provinsi Jawa Timur senilai Rp 22,5 miliar dan APBD Kabupaten Banyuwangi senilai Rp 10,5 miliar. Anggaran ini dipergunakan untuk pembangunan terminal, aksesori, elektrikal, [[musala]] dan area parkir.<ref>[https://bisnis.tempo.co/read/669888/rp-33-miliar-untuk-pembangunan-terminal-bandara-banyuwangi/full&Paging=Otomatis Rp 33 Miliar untuk Pembangunan Terminal Bandara Banyuwangi] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20180815164132/https://bisnis.tempo.co/read/669888/rp-33-miliar-untuk-pembangunan-terminal-bandara-banyuwangi/full%26Paging%3DOtomatis |date=2018-08-15 }} diakses 15 Agustus 2018 16.43</ref>
Terminal ini mengusung konsep hijau dan ramah lingkungan. Hal ini ditandai dengan penghawaan udara yang alami, penanaman tanaman di atap terminal, konservasi air dan ''sunroof'' untuk pencahayaan alami di siang hari. Selain itu terminal baru ini mengadopsi bentuk ikat kepala khas [[Suku Osing]]. Terminal yang didesain oleh [[Andra Matin]] ini diresmikan pada [[2017]].<ref>[https://kumparan.com/@kumparanbisnis/pembangunan-terminal-baru-bandara-blimbingsari-tak-pakai-dana-apbn Pembangunan Terminal Baru Bandara Blimbingsari Tak Pakai Dana APBN]{{Pranala mati|date=Februari 2021 |bot=InternetArchiveBot |fix-attempted=yes }} diakses 15 Agustus 2018 15.06</ref>
<gallery>
Berkas:Green-airport-blimbingsari-1.jpg|Salah satu ruangan dalam terminal baru
Baris 67 ⟶ 69:
=== Perkembangan rute ===
[[Berkas:Garuda-in-banyuwangi.jpg|jmpl|Baliho Penerbangan [[Garuda Indonesia]] ke Bandara Banyuwangi]]
Bandara ini membuka layanan penerbangan
[[Merpati Nusantara Airlines]] sempat membuka rute [[Bandung]]-[[Semarang]]-[[Surabaya]]-[[Banyuwangi]] menggunakan pesawat [[Xian MA60|MA60]] berkapasitas 56 penumpang. Rute pulang pergi ini diresmikan [[24 Agustus]] [[2011]], dihadiri oleh Bupati [[Abdullah Azwar Anas]], Direktur Niaga PT
Pada Mei [[2014]], [[Garuda Indonesia]] melalui ''sub-brand'' Explore Jet membuka rute [[Surabaya]]-[[Banyuwangi]]-[[Denpasar]] menggunakan pesawat [[ATR 72|ATR 72-600]] dan [[Bombardier CRJ700|Bombardier CRJ1000 NextGen]]<ref name="liputan6.com">[https://www.liputan6.com/bisnis/read/2071757/garuda-indonesia-buka-tiga-rute-penerbangan-di-indonesia-timur Garuda Indonesia Buka Tiga Rute Penerbangan di Indonesia Timur]</ref>
Pada Mei [[2014]], [[Garuda Indonesia]] melalui ''sub-brand'' Explore Jet membuka rute [[Surabaya]]-[[Banyuwangi]]-[[Denpasar]] menggunakan pesawat [[ATR 72|ATR 72-600]]<ref
Mulai tahun [[2017]], diusahakan pembukaan rute langsung [[Bandar Udara Internasional Soekarno-Hatta|Jakarta Soekarno-Hatta]] ke Banyuwangi. Rute ini pertama kali diisi oleh maskapai [[NAM Air]] pada [[16 Juni]] [[2017]] menggunakan pesawat [[Boeing 737|Boeing 737-500]] berkapasitas 150 tempat duduk. Dalam persemian ini dihadiri oleh Menteri Pariwisata [[Arief Yahya]] dan Presiden Direktur Sriwijaya Group [[Chandra Lie]].<ref>[https://travel.kompas.com/read/2017/06/16/172200427/menpar.ikut.penerbangan.perdana.nam.air.jakarta-banyuwangi Menpar Ikut Penerbangan Perdana NAM Air Jakarta-Banyuwangi] oleh Ira Rachmawati, diakses 15 Agustus 2018 14.42 WIB</ref>
Pada Desember 2018, Bandar Udara Banyuwangi secara resmi melakukan penerbangan perdana rute internasional yakni Banyuwangi - Kuala Lumpur (Malaysia) dan sebaliknya.<ref>{{Cite
Dalam perjalanannya hingga saat ini, dalam catatan PT Angkasa Pura II (Persero) jumlah penumpang yang datang dan pergi dari bandara ini selama 2018 mencapai 366.155 penumpang, lebih banyak dari tahun 2017 sebanyak 190.369 penumpang. Sementara maskapai yang melayani penerbangan antara lain [[Batik Air]], [[Citilink]], [[NAM Air|Nam Air]], [[Garuda Indonesia]] dan [[Wings Air]]
== Transportasi dari dan ke Bandara ==
Bus [[DAMRI]] tersedia dari bandara menuju [[Banyuwangi, Banyuwangi|Kota Banyuwangi]] atau menuju ke [[Pelabuhan Ketapang]] dan [[Stasiun Banyuwangi Baru]]. Selain itu terdapat Taksi Bosowa dan Taksi Ramayana untuk transportasi dari dan ke bandara.
Selain itu juga terdapat Layanan Kereta Api Indonesia dengan stasiun pemberhentian terdekat dari Bandara Banyuwangi yaitu Stasiun Rogojampi di Kecamatan Rogojampi. Jadwal Kereta Api Indonesia yang melayani antara lain : KA Pandanwangi relasi Jember - Ketapang, berangkat Stasiun Jember Pukul 05:30 WIB tiba stasiun Rogojampi Pukul 07:27. KA Wijayakusuma relasi Cilacap - Ketapang, tiba di stasiun Rogojampi pukul 05:11 WIB. KA Blambangan Ekspres relasi Semarang Tawang - Ketapang, tiba di stasiun Rogojampi pukul 04:10 WIB. KA Probowangi relasi Surabaya Gubeng - Ketapang, tiba di stasiun Rogojampi pukul 11:54 WIB. Serta KA Sritanjung, KA Tawangalun jadwalnya bisa di cek pada aplikasi KAI Access. Tentu semua menyesuaikan pada keberangkatan pesawat jika menggunakan transportasi kereta api untuk ke Bandara Banyuwangi. Sesampai di stasiun Rogojampi ke Bandara Banyuwangi bisa menggunakan transportasi lokal yang ada.
== Insiden ==
* Pada [[16 Januari]] [[2017]], pesawat [[Cessna 172]] bernomor registrasi PK-MUA milik Mandiri Utama Flight School (MUFA) yang diawaki seorang siswi penerbang bernama Regina Marthalia, terbakar setelah sayap pesawat membentur landasan pacu. Regina selamat setelah berhasil keluar sebelum api menghanguskan seluruh badan pesawat.<ref>[https://www.kabarbanyuwangi.info/asal-api-dari-benturan-sayap.html Asal Api dari Benturan Sayap]</ref>
== Maskapai penerbangan dan tujuan ==
<!-- PERHATIAN!! Gunakan sumber rujukan yang independen, karena sumber rujukan dari pihak maskapai dan bandara tidak bersifat independen.-->
{{Airport-dest-list
<!--+-->
|[[Citilink]]|[[Bandar Udara Internasional Soekarno Hatta|Jakarta–Soekarno–Hatta]]
<!--+-->
|[[Super Air Jet]]|[[Bandar Udara Internasional Soekarno Hatta|Jakarta–Soekarno–Hatta]]}}
== Galeri ==
<gallery>
Berkas:ATC tower Blimbingsari.
File:BandaraBSrgjbwi3.jpg|Apron Bandara Blimbingsari (2011)
</gallery>
Baris 105 ⟶ 113:
== Pranala luar ==
* {{id}} [http://banyuwangi-airport.co.id/ Situs web resmi Bandara Banyuwangi] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20180815132257/http://banyuwangi-airport.co.id/ |date=2018-08-15 }}
* {{id}} [http://hubud.dephub.go.id/?id+info_bandara+detail+105 Profil Bandara Blimbingsari] di situs web [[Kementerian Perhubungan Indonesia]]
{{DEFAULTSORT:Banyuwangi}}▼
{{Topik Banyuwangi}}
{{Bandar Udara di Indonesia}}
▲{{DEFAULTSORT:Banyuwangi}}
[[Kategori:Bandar udara di Jawa Timur|Banyuwangi]]
[[Kategori:Otoritas Bandar Udara Wilayah III - Surabaya|Blimbingsari]]
[[Kategori:Kabupaten Banyuwangi]]
[[Kategori:Bandar udara yang dikelola Angkasa Pura II]]
[[Kategori:Bandar udara internasional di Indonesia|Banyuwangi]]
|