Dinasti Tang: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan
 
(40 revisi perantara oleh 15 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1:
{{other uses}}
{{Status artikel|AP|10|9|2015}}
{{Infobox former country
| native_name = {{nobold|{{lang|zh-han|唐朝|nocat=true}}}}
Baris 6 ⟶ 7:
| continent=Asia | region=China | country=China | era=
| status = Kekaisaran
| p1 = Dinasti Sui
| p2 = Kekhanan Turk Timur
| s1 = Periode Lima Dinasti dan Sepuluh Kerajaan
| p3 = Kekhanan Turk Barat
| image_map = Tang Dynasty circa 700 CE.png
| p4 =
| image_map_caption = Tiongkok pada masa kekuasaan [[Wu Zetian]] kurang lebih pada tahun 700 M
| s1 = Liang Akhir (Lima Dinasti){{!}}Liang Akhir
| capital = {{smaller|618–904}}{{nbsp|4}}[[Chang'an]]<br/>{{smaller|684–705<br/>and&nbsp;904–7}}&nbsp;&nbsp;[[Luoyang]]
| s2 = Yang Wu
| common_languages = [[Tionghoa Pertengahan]]
| s3 = Wuyue
| religion = {{ublist |[[Buddhisme Tiongkok]] |[[Taoisme]] |[[Konfusianisme]] |[[Kepercayaan tradisional Tionghoa]]}}
| s4 = Min (Sepuluh Kerajaan){{!}}Min
| s5 = Wang Shu
| s6 = Dinasti Liao
| s7 = Kekhanan Turk Kedua
| image_map = Tang Dynastyoutline circamap, 700 CE661.pngsvg
| image_map_caption = Dinasti Tang mencapai puncak kejayaanya pada tahun 661.{{sfnp|Blunden|Elvin|1983|pp=26, 92–93}}{{sfnp|Twitchett|Wechsler|1979|p=281}}{{sfnp|Shin|2014|pp=39, 47}}
| capital = {{smaller|618–904}}{{nbsp|4}}[[Chang'an]]<br/>{{smaller|684–705<br/>anddan&nbsp;904–7}}&nbsp;&nbsp;[[Luoyang]]
| common_languages = [[Tionghoa Pertengahan|Tiongkok Pertengahan]]
| religion = {{ublist |[[Buddhisme Tiongkok]] |[[Taoisme]] |[[Konfusianisme]] |[[Kepercayaan tradisional Tionghoa|Kepercayaan tradisional Tiongkok]]}}
| government_type = Monarki
| title_leader = [[Kaisar Tiongkok|Kaisar]]
Baris 27 ⟶ 37:
| event_end = Mengundurkan diri untuk [[Liang Akhir (Lima Dinasti)|Dinasti Liang Akhir]]
| date_end=1 Juni | year_end=907
| stat_year1=c. 715<ref>{{cite journal |last1=Turchin |first1=Peter |last2=Adams |first2=Jonathan M. |last3=Hall |first3=Thomas D. |title=East-West Orientation of Historical Empires |journal=Journal of World-Systems Research |date=December 2006 |volume=12 |issue=2 |pages=219–229 |url=http://www.jwsr.org/wp-content/uploads/2013/03/jwsr-v12n2.pdf |accessdate=August 12, 2010 |issn=1076-156X |archive-date=2014-10-28 |archive-url=https://web.archive.org/web/20141028040135/http://www.jwsr.org/wp-content/uploads/2013/03/jwsr-v12n2.pdf |dead-url=yes }}</ref> | stat_area1=5400000 | stat_pop1=
| stat_year2=c. 866 | stat_area2=3700000 | stat_pop2=
| stat_year3=Abad ke-7 | stat_area3= | stat_pop3=50 juta
| stat_year4=Abad ke-9 | stat_area4= | stat_pop4=80 juta
| currency = [[Koin Tiongkok kuno|Koin Tiongkok]]<br/>[[Kas (koinKoin Tiongkok) kuno|Kas Tiongkok]]
| today = {{Collapsible list |titlestyle=font-weight:normal; background:transparent; text-align:left; |title=&nbsp; |{{flagcountry|China}} |{{flagcountry|Vietnam}} |{{flagcountry|Mongolia}} |{{flagcountry|Kazakhstan}} |{{flagcountry|Uzbekistan}} |{{flagcountry|Tajikistan}} |{{flagcountry|Kyrgyzstan}} |{{flagcountry|Russia}} |{{flagcountry|Laos}} |{{flagcountry|Afghanistan}} |{{flagcountry|Pakistan}} |{{flagcountry|India}} |{{flagcountry|Turkmenistan}} |{{flagcountry|North Korea}} |{{flag|Hong Kong}} |{{flag|Macau}} }}
| footnotes = <sup>a</sup>&nbsp;8 Oktober 690 – 3 Maret 705.<br/><sup>b</sup>&nbsp;16 Desember 755 – 17 Februari 763.
}}
{{Infobox Chinese |c=唐朝 |p=Táng Cháo |w=T‘ang<sup>2</sup> Ch‘ao<sup>2</sup> | gr=Tarng chaur | y=Tòhng Chìuh |j=Tong<sup>4</sup> Ciu<sup>4</sup> |tl=Tông Tiâu |wuu=Daon Dzo |mc=Dang Djew |mi={{IPAc-cmn|t|ang|2|-|ch|ao|2}} }}
'''Dinasti Tang''' ({{zh|c={{linktext|唐|朝}}|p=Táng Cháo|w=T'ang Ch'ao}}; pertama [[618]]–690 & kedua 705–[[907]]), dalam romanisasi [[Wade-Giles]] ditulis '''Dinasti T‘ang''' (dibaca sebagai ''thang''), adalah salah satu dinasti [[Tiongkok]] yang menggantikan [[Dinasti Sui]] dan mendahului [[periode Lima Dinasti dan Sepuluh Kerajaan]]. Dinasti ini didirikan oleh keluarga [[Wangsa Li (marga)|Li]] (李), yang mengambil alih kekuasaan pada masa kemunduran dan keruntuhan dinasti Sui. Keberlangsungan dinasti ini sempat terputus saat Maharani [[Wu Zetian]] mengambil alih tahtatakhta dan mengumandangkan berdirinya dinasti Zhou Kedua ([[690]]–[[705]]), dan menjadi satu-satunya kaisar perempuan dalam sejarah Tiongkok. Dinasti ini berkuasa selama rentang waktu 289 tahun dengan 21 kaisar.
 
Dinasti Tang, dengan ibukotaibu kota di [[Chang'an]] (kini [[Xi'an]]) yang saat itu merupakan kota terpadat di dunia,<ref>{{Cite web|url=http://arts.cultural-china.com/en/83Arts7518.html|title=Ancient Capital City: Chang'an - China culture|website=arts.cultural-china.com|language=en|access-date=2017-04-24}}{{Pranala mati|date=Maret 2021 |bot=InternetArchiveBot |fix-attempted=yes }}</ref>, dianggap sebagai salah satu titik puncak dalam sejarah Tiongkok, sebuah [[zaman keemasan]] budaya kosmopolitan. Luas wilayahnya, yang diperoleh melalui kampanye militer penguasa-penguasa awalnya, menyaingi luas [[dinasti Han]]. Berdasarkan dua sensus pada abad ke-7 dan abad ke-8, catatan-catatan Tang memperkirakan jumlah penduduk sekitar 50 juta jiwa.{{sfn|Ebrey|Walthall|Palais|2006|p=91}}{{sfn|Ebrey|1999|pp=111, 141}} Pada abad ke-9, karena kekaisaran sedang mengalami kemunduran dan tidak dapat mengadakan sensus yang akurat, diperkirakan jumlah penduduk Tang tercatat sekitar 80 juta jiwa.{{sfn|Du|1998|p=37}}{{sfn|Fairbank|Goldman|2006|p=106}}{{efn|Pada masa Dinasti Tang, jumlah penduduk dunia bertambah dari sekitar 190 juta menjadi sekitar 240 juta - perbedaan sebesar 50 juta. Lihat [[demografi abad pertengahan]].}} Dengan jumlah penduduk yang besar, dinasti ini dapat mengumpulkan para ahli dan ratusan ribu tentara untuk melawan kekuatan-kekuatan [[nomaden]] yang mendominasi [[Asia Dalam]] dan [[Jalur Sutra]]. Berbagai kerajaan dan negara membayar upeti kepada Tang, sementara Tang juga menaklukkan atau menundukkan beberapa wilayah yang dikendalikan secara tidak langsung melalui sistem protektorat. Selain hegemoni politik, pengaruh budaya Tang juga terasa kuat di negara-negara tetangga seperti [[Korea]], [[Jepang]], dan [[Vietnam]].
 
Periode Tang pada umumnya merupakan periode kemajuan dan stabilitas, kecuali saat [[Pemberontakan An Lushan]] dan kemunduran otoritas pusat pada masa akhir dinasti ini. Seperti Dinasti Sui, Dinasti Tang memiliki sistem perekrutan pegawai negeri melalui [[Ujian Kenegaraan|ujian kenegaraan]]. Tatanan ini terganggu oleh kemunculan gubernur-gubernur militer regional yang disebut [[jiedushi]] pada abad ke-9. Sementara itu, [[budaya Tiongkok]] berkembang dan semakin matang pada masa Tang; masa ini juga dianggap sebagai masa terbesar untuk [[puisi Tiongkok]].{{sfn|Yu|1998|pp=73–87}} Dua dari penyair terkenal Tiongkok, [[Li Bai]] dan [[Du Fu]], berasal dari masa ini, dan juga berbagai pelukis terkenal seperti [[Han Gan]], [[Zhang Xuan]], dan [[Zhou Fang (Dinasti Tang)|Zhou Fang]]. Selain itu, terdapat berbagai [[historiografi TiongkokTionghoa|sastra sejarah]] yang disusun oleh para ahli, dan juga ensiklopedia dan karya geografi.
 
Terdapat berbagai inovasi penting pada masa Dinasti Tang, seperti perkembangan [[percetakan]] kayu. [[Buddhisme]] pada masa ini berpengaruh besar terhadap budaya Tiongkok, dan [[Buddhisme Tiongkok|sekte-sekte Buddhisme Tiongkok]] terus berkembang. Namun, Buddhisme nantinya akan ditindas oleh negara, sehingga pengaruhnya menurun. Meskipun dinasti dan pemerintah pusat mengalami kemunduran pada abad ke-9, seni dan budaya tetap berkembang. Walaupun pemerintah pusat yang melemah tidak lagi dapat mengatur ekonomi, perdagangan masih tetap berjalan.
Baris 51 ⟶ 61:
[[Berkas:Sui Yangdi Tang.jpg|jmpl|kiri|Lukisan [[Kaisar Yang dari Sui]]. Pembuatan lukisan ini ditugaskan pada tahun 643 oleh [[Kaisar Taizong dari Tang|Kaisar Taizong]]. Lukisan dibuat oleh [[Yan Liben]] (600–673).]]
[[Berkas:Emperor Taizong gives an audience to the ambassador of Tibet.jpg|jmpl|kiri|[[Kaisar Taizong dari Tang|Kaisar Taizong]] (berkuasa 626–649) menerima Ludongzan, duta besar [[Tibet]], di istananya; lukisan dibuat pada tahun 641 oleh [[Yan Liben]] (600–673.)]]
Pada 18 Juni 618, Li Yuan menyatakan diri sebagai [[kaisar]] dinasti baru bernama Tang.{{sfn|Adshead|2004|p=40}}{{sfn|Graff|2000|p=78}} Peristiwa ini berlangsung setelah pembunuhan [[Kaisar Yang dari Sui|Kaisar Yang]], sepupu Li Yuan,{{sfn|Ebrey|Walthall|Palais|2006|p=91}} oleh Jenderal [[Yuwen Huaji]].{{sfn|Adshead|2004|p=40}}{{sfn|Graff|2000|p=78}} Li Yuan (yang nantinya mengganti namanya menjadi [[Kaisar Gaozu dari Tang]]) mulai naik ke tampuk kekuasaan saat menjabat sebagai [[Adipati Tang]] dan gubernur [[Taiyuan]] selama masa keruntuhan Dinasti Sui, yang salah satunya disebabkan oleh kegagalan Sui dalam menaklukkan Goguryeo selama [[Perang Goguryeo-Sui]].{{sfn|Ebrey|Walthall|Palais|2006|pp=90–91}}{{sfn|Graff|2000|pp=78, 93}} Li Yuan memperoleh martabat dan pengalaman militer, dan pada tahun 617 ia memberontak bersama dengan putranya dan putrinya yang juga militan, [[Putri Pingyang]] (kematian 623); sang putri bahkan mengumpulkan tentaranya sendiri dan memerintah mereka langsung.{{sfn|Adshead|2004|p=40}} Pada tahun 617, Li Yuan menduduki [[Chang'an]] dan menjadi wali [[Kaisar Gong dari Sui]], kaisar yang masih anak-anak. Li Yuan menempatkan [[Kaisar Yang dari Sui|Kaisar Yang]] ke posisi ''[[Taishang Huang]]'' atau kaisar yang sudah pensiun/ayah dari kaisar saat ini.{{sfn|Adshead|2004|p=40}} Setelah mendengar kabar pembunuhan Kaisar Yang oleh Jenderal [[Yuwen Huaji]] (kematian 619), Li Yuan menyatakan dirinya sebagai kaisar dinasti baru.{{sfn|Adshead|2004|p=40}}{{sfn|Graff|2000|p=78}} Sebagai [[Kaisar Gaozu dari Tang]], ia menguasai Tang sebagai kaisar pertama dari tahun 618 hingga 626.
 
Keluarga Li Yuan berasal dari kalangan aristokrat militer barat laut pada masa [[Dinasti Sui]]{{sfn|Ebrey|Walthall|Palais|2006|pp=90–91}}{{sfn|Adshead|2004|pp=40–41}} dan mengklaim sebagai keturunan [[Laozi]],<ref>[http://books.google.com/books?id=ultxAAAAMAAJ&q=family+descent+lao+tzu+patronymic Latourette 1934], hlm. 191.</ref> Jenderal [[Dinasti Han]] [[Li Guang]],<ref>[http://books.google.com/books?id=NB6DEdAxLOsC&pg=PA126&dq=li+ling+kirghiz&hl=en&sa=X&ei=hAAvT-3QOeSE0QHuktzJCg&ved=0CDAQ6AEwAA#v=onepage&q=li%20ling%20kirghiz&f=false Drompp 2005], hlm. 126.</ref><ref>[http://books.google.com/books?id=XdouAQAAIAAJ&q=li+ling+kirghiz&dq=li+ling+kirghiz&hl=en&sa=X&ei=hAAvT-3QOeSE0QHuktzJCg&ved=0CEQQ6AEwBA Mair & Steinhardt & Goldin 2005], hlm. 376.</ref> dan penguasa [[Liang Barat (Enam Belas Kerajaan)|Liang Barat]] [[Li Gao]].
 
Li Yuan berkuasa hingga tahun 626; pada saat itu, ia dijatuhkan oleh putranya [[Kaisar Taizong dari Tang|Li Shimin]], Pangeran Qin. Li Shimin telah memerintah pasukan semenjak umur 18 tahun, cakap dalam menggunakan panah, pedang, dan tombak, serta mampu melancarkan serbuan [[kavaleri]] yang efektif.{{sfn|Ebrey|Walthall|Palais|2006|p=91}}{{sfn|Graff|2000|p=80}} Walaupun melawan angkatan bersenjata dengan jumlah yang lebih besar, ia berhasil mengalahkan [[Dou Jiande]] (573–621) di [[Luoyang]] dalam [[Pertempuran Hulao]] pada 28 Mei 621.{{sfn|Adshead|2004|pp=40–42}}{{sfn|Graff|2000|pp=78, 82, 85–86, 95}} Dalam upaya pemberangusan keluarga kerajaan karena takut dibunuh, Li Shimin menyergap dan membunuh dua saudaranya [[Li Yuanji]] (lahir 603) dan [[putra mahkota]] [[Li Jiancheng]] (lahir 589) dalam [[Insiden Gerbang Xuanwu]] pada 2 Juli 626.{{sfn|Adshead|2004|p=42}} Segera setelah itu, ayahnya mengundurkan diri dan Li Shimin naik tahtatakhta. Ia kemudian dikenal dengan julukan [[Kaisar Taizong dari Tang|Kaisar Taizong]] ({{lang|zh-han|唐太宗}}).
 
Walaupun tindakannya ini bertentangan dengan nilai ''[[xiao]]'' dalam ajaran [[Konfusianisme]],{{sfn|Adshead|2004|p=42}} Taizong terbukti merupakan pemimpin yang cakap dan mau mendengarkan saran-saran penasihat terbijaknya.{{sfn|Ebrey|Walthall|Palais|2006|p=91}} Pada tahun 628, Kaisar Taizong mengadakan upacara peringatan [[Buddhisme|Buddha]] untuk korban perang, dan pada tahun 629 ia mendirikan biara-biara Buddha di tempat pertempuran-pertempuran besar agar para biksu dapat berdoa untuk para korban dari kedua belah pihak.{{sfn|Ebrey|Walthall|Palais|2006|p=93}} Hal ini dilakukan selama [[Kampanye Tang melawan Turki Timur|kampanye militer Kaisar Taizong di Tujue Timur]], yakni kekhanan [[Göktürk]] yang dihancurkan setelah pemimpinnya [[Illig Qaghan]] ditangkap oleh perwira militer Tang [[Li Jing (jenderal)|Li Jing]] (571–649), yang kelak menjadi [[Kanselir Dinasti Tang]]. Setelah memperoleh kemenangan ini, Göktürk menerima Taizong sebagai [[khagan]] mereka. Maka dari itu, selain bergelar [[Kaisar Tiongkok]], ia juga dijuluki [[Tian Kehan]] ({{lang|zh-han|天可汗}}) oleh para nomaden Turk.{{sfn|Adshead|2004|pp=42–43}}{{sfn|Twitchett|2000|p=124}}
 
=== Administrasi dan politik ===
Baris 69 ⟶ 79:
Dinasti Tang memiliki tiga departemen ({{zh|t=省|hp=shěng|links=no}}), yang bertugas untuk membuat, meninjau, dan menerapkan kebijakan-kebijakan. Terdapat pula enam kementerian ({{zh|t=部|hp=bù|links=no}}) di bawah pemerintahan yang menerapkan kebijakan, dan masing-masing memiliki tugas yang berbeda. Kementerian-kementerian ini meliputi kementerian pegawai administrasi, keuangan, ritus, militer, peradilan, dan pekerjaan umum. Model [[Tiga Departemen dan Enam Kementerian]] ini tetap diterapkan hingga jatuhnya [[Dinasti Qing]] (1644–1912).{{sfn|Fairbank|Goldman|2006|p=78}}
 
Meskipun pendiri Dinasti Tang merasa terkait dengan kejayaan [[Dinasti Han]] (abad ke-3 SM–abad ke-3 M), dasar organisasi administrasi Tang sangat mirip dengan [[Dinasti Selatan dan Utara]] sebelumnya.{{sfn|Ebrey|Walthall|Palais|2006|p=91}} [[Sistem fubing]] dari [[Dinasti Zhou Utara]] (abad ke-6) masih dilanjutkan oleh Tang, dan dalam sistem ini para milisi diberi tanah dan ditugaskan untuk menggarap tanah tersebut untuk waktu tertentu. [[Sistem Juntian|Sistem juntian]] dari masa [[Wei Utara]] (abad ke-4-abad ke-6) juga dipertahankan, walaupun terdapat beberapa perubahan.{{sfn|Ebrey|Walthall|Palais|2006|p=91}}
 
[[Berkas:鸳鸯莲瓣纹金碗 20091112.jpg|kiri|jmpl|Mangkuk emas dari masa Dinasti Tang dengan motif teratai dan hewan.]]
Baris 75 ⟶ 85:
Walaupun pemerintah pusat dan lokal menyimpan banyak sekali catatan mengenai tanah untuk menentukan pajak, di Tang banyak orang melek huruf dan kaya yang membuat dokumen pribadi mereka sendiri dan menandatangani kontrak.{{sfn|Brook|1998|p=59}} Mereka memiliki tanda tangan mereka sendiri, dan dalam proses pembuatan kontrak terdapat saksi dan juru tulis untuk pembuktian di pengadilan bahwa klaim kepemilikan mereka sah (apabila perlu).{{sfn|Brook|1998|p=59}} Pendahulu sistem ini sebenarnya sudah ada semenjak masa Dinasti Han kuno, tetapi bahasa perjanjian menjadi semakin umum dan tertanam dalam budaya literer Tiongkok pada masa dinasti-dinasti berikutnya.{{sfn|Brook|1998|p=59}}
 
Pusat kekuatan politik Tang terletak di ibukotanyaibu kotanya di [[Chang'an]] (kini [[Xi'an]]). Di kota tersebut, kaisar memiliki kompleks istana yang besar. Di tempat tersebut, ia dapat menghibur pada perwakilan politik dengan musik, olahraga, pertunjukan ketangkasan akrobatik, puisi, lukisan, dan pertunjukan teater. Di Chang'an juga terdapat banyak sumber daya yang dapat dimanfaatkan. Saat pejabat pemerintah tingkatan prefektur di Tiongkok mendatangi ibukotaibu kota pada tahun 643 untuk memberikan laporan tahunan wilayah mereka, Kaisar Taizong mendapati bahwa banyak dari antara mereka yang tidak punya tempat beristirahat yang layak sehingga harus menyewa kamar dari pedagang.{{sfn|Benn|2002|p=59}} Oleh sebab itu, Kaisar Taizong memerintahkan badan pemerintah yang bertugas dalam pembangunan kota untuk membangun rumah pribadi khusus untuk setiap pejabat yang mengunjungi ibukotaibu kota.{{sfn|Benn|2002|p=59}}
 
==== Ujian kenegaraan ====
Baris 82 ⟶ 92:
Ujian kenegaraan diterapkan dan dimulai sejak Dinasti Sui, tetapi sistem ujian kenegaraan masa itu masih relatif belum sempurna karena masih sarat dengan dominasi kelompok-kelompok tertentu yang berkuasa pada masa itu. Dinasti Tang lalu mereformasi sistem ini pada zaman Maharani Wu yang memutuskan untuk memperbolehkan dan mengangkat pejabat-pejabat kekaisaran dari kaum rakyat biasa yang tidak mempunyai latar belakang dan hubungan dengan penguasa waktu itu.{{sfn|Ebrey|Walthall|Palais|2006|p=96}}
 
Murid-murid ilmu [[Konfusianisme]] merupakan calon potensial, dan mereka yang lulus ujian dapat diangkat menjadi birokrat negara di tingkatan lokal, provinsi,daerah atau pusat. Terdapat dua jenis ujian yang ditawarkan yaitu ''mingjing'' dan ''jinshi''.{{sfn|Ebrey|Walthall|Palais|2006|pp = 91–92}} Ujian ''mingjing'' didasarkan pada teks-teks klasik Konfusianisme dan menguji pengetahuan calon akan berbagai teks.{{sfn|Ebrey|Walthall|Palais|2006|pp=91–92}} Ujian ''jinshi'' menguji kemampuan menulis calon; mereka diberi pertanyaan esai mengenai masalah pemerintahan dan politik, dan kemampuan menulis puisi mereka turut diuji.{{sfn|Ebrey|Walthall|Palais|2006|p=92}} Selain itu, calon dinilai berdasarkan tingkah laku, penampilan, cara berbicara, dan kemampuan menulis [[kaligrafi]]; semua ini merupakan kriteria subjektif yang memungkinkan orang kaya untuk lebih dipilih daripada mereka yang miskin dan tak terlatih dalam [[retorika]] atau kemampuan menulis.{{sfn|Ebrey|Walthall|Palais|2006|p=97}} Akibatnya, jumlah pegawai negeri yang berasal dari kalangan aristokrat tidak sepadan dengan mereka yang bukan berasal dari kalangan tersebut.{{sfn|Ebrey|Walthall|Palais|2006|p=97}} Ujian boleh diikuti oleh semua laki-laki asalkan ayahnya bukan seorang pengrajin atau pedagang,{{sfn|Gascoigne|Gascoigne|2003|p= 95}} walaupun kekayaan atau kebangsawanan bukan syarat untuk mendapat rekomendasi.{{sfn|Ebrey|Walthall|Palais|2006|p=97}} Sementara itu, untuk mendorong penyebaran pendidikan Konfusianisme, pemerintah Tang juga mendirikan sekolah-sekolah negara dan mengeluarkan versi standar lima karya klasik Konfusian beserta penjelasannya.{{sfn|Ebrey|1999|p= 112}}
 
Prosedur yang kompetitif ini dirancang untuk merekrut orang-orang paling berbakat dalam pemerintahan. Namun, terdapat pula alasan lain yang lebih dipertimbangkan oleh penguasa Tang. Mereka sadar bahwa bila mereka terlalu bergantung pada keluarga aristokrat dan pemimpin perang, dapat terjadi destabilisasi. Maka dari itu, mereka mencoba membuat badan pemerintahan dengan pejabat-pejabat yang tidak memiliki basis kekuatan teritorial atau fungsional. Undang-undang Tang memastikan pembagian warisan properti para pejabat ini kepada penerus yang sah agar memungkinkan [[mobilitas sosial]] dan agar keluarga mereka tidak menjadi keluarga bangsawan melalui [[primogenitur]].{{sfn|Fairbank|Goldman|2006|p=83}} Pada akhirnya, para pejabat memperoleh status di komunitas lokal dan keluarga mereka, walaupun mereka masih tetap terikat kepada istana kekaisaran. Dari masa Dinasti Tang hingga berakhirnya Dinasti Qing pada tahun 1912, para pejabat berfungsi sebagai perantara [[akar rumput]] dengan pemerintahan. Namun, potensi sistem ujian masuk pegawai negeri masih belum dimaksimalkan hingga masa Dinasti Song, ketika para pejabat yang terpilih berdasarkan kemampuan meninggalkan kebiasaan-kebiasaan aristokratiknya dan mendefinisikan status sosialnya melalui sistem ujian masuk.{{sfn |Ebrey|Walthall|Palais|2006|p=159}}{{sfn|Fairbank|Goldman|2006|p=95}}{{sfn|Adshead|2004|p=54}} Seperti yang dijelaskan oleh sejarawan Patricia Ebrey mengenai pejabat pada masa Dinasti Song:
Baris 92 ⟶ 102:
[[Berkas:Tang-xuanzong.jpg|jmpl|[[Kaisar Xuanzong dari Tang]] mengenakan jubah dan topi seorang ahli.]]
 
Agama turut berperan dalam politik Dinasti Tang. Dalam upayanya untuk memperoleh kekuasaan, Li Yuan berhasil mendapat pengikut dengan menyatakan diri sebagai keturunan pendiri [[Taoisme]], [[Laozi]] (abad ke-6 SM).{{sfn|Graff|2000|p=79}} Orang yang menginginkan suatu jabatan juga meminta pendeta di kuil-kuil Buddha agar berdua untuk mereka di muka umum, dan sebagai gantinya kuil akan mendapat sumbangan atau hadiah apabila orang tersebut terpilih. Sebelum Buddhisme ditindas pada abad ke-9, Buddhisme dan Taoisme diterima berdampingan, dan [[Kaisar Xuanzong dari Tang|Kaisar Xuanzong]] (berkuasa 712–56) mengundang pemuka agama keduanya untuk datang ke istananya.{{sfn|Ebrey|Walthall|Palais|2006|p=99}} Pada saat yang sama, Xuanzong memuliakan Laozi dengan memberinya gelar-gelar besar, menulis penjelasan tentang Laozi, mendirikan sekolah untuk membekali calon-calon ujian pegawai negeri dengan pengetahuan akan buku-buku Taoisme, dan memanggil biksu India [[Vajrabodhi]] (671–741) untuk melakukan ritus [[Vajrayana|Tantrik]] pada tahun 726 dengan maksud untuk menghindari kekeringan.{{sfn|Ebrey|Walthall|Palais|2006|p=99}} Pada tahun 742, Kaisar Xuanzong secara langsung memegang pembakar dupa selama upacara yang dipimpin oleh [[Amoghavajra]] (705–74, patriark dari [[Buddhisme Shingon|mazhab Shingon]]) yang membacakan "manteramantra-manteramantra mistis untuk membawa kemenangan bagi tentara Tang."{{sfn|Ebrey|Walthall|Palais|2006|p=99}}
 
Walaupun agama berperan dalam politik Tang, politik juga berperan terhadap agama. Pada tahun 714, Kaisar Xuanzong melarang penjualan salinan [[sutra (kitab)|sutra]] oleh toko dan penjual di kota Chang'an; hak untuk membagikan sutra kepada orang awam diberikan khusus kepada para biksu di biara.{{sfn|Benn|2002|p=57}} Sebelumnya, pada tahun 713, Kaisar Xuanzong melikuidasi "Perbendaharaan Yang Tiada Habisnya", yang dijalankan oleh biara Buddha penting di Chang'an. Biara ini mengumpulkan banyak uang, kain sutra, dan harta karun yang merupakan hasil sumbangan dari banyak orang yang datang untuk menyatakan pertobatannya.{{sfn|Benn|2002|p=61}} Walaupun biara tersebut sering berderma, Kaisar Xuanzong mengeluarkan perintah pembubaran perbendaharaan mereka karena praktik keuangan mereka dianggap menipu; harta mereka disita dan kemudian dibagi-bagikan kepada biara Buddha dan Taoisme lainnya, dan digunakan pula untuk memperbaiki patung, balai, dan jembatan di kota.{{sfn|Benn|2002|p=61}}
Baris 100 ⟶ 110:
Pemerintah Dinasti Tang mencoba mengadakan sensus yang menghitung jumlah penduduk kekaisaran secara akurat agar dapat memperkirakan jumlah pajak yang efektif. Pemerintahan Tang awal menetapkan pajak gandum dan pakaian yang rendah untuk setiap rumah tangga. Hal ini dimaksudkan untuk mendorong pembayaran pajak dan mengurangi penghindaran pajak, sehingga memberikan perkiraan jumlah penduduk yang seakurat mungkin.{{sfn|Ebrey|Walthall|Palais|2006|p=91}} Berdasarkan sensus tahun 609, jumlah penduduk terhitung sebesar 9 juta rumah tangga, atau sekitar 50 juta jiwa.{{sfn|Ebrey|Walthall|Palais|2006|p=91}} Sensus Tang pada tahun 742 sekali lagi memperkirakan jumlah penduduk sebesar 50 juta jiwa.{{sfn|Ebrey|1999|p=141}} Menurut Patricia Ebrey, meskipun diasumsikan bahwa banyak orang yang menghindari proses pendaftaran sensus pajak, jumlah penduduk Tiongkok tidak bertumbuh pesat semenjak masa Dinasti Han awal (menurut sensus pada tahun 2, jumlah penduduk Tiongkok tercatat sebesar 58 juta jiwa).{{sfn|Ebrey|Walthall|Palais|2006|p=91}}{{sfn|Nishijima|1986|pp=595–596}} S.A.M. Adshead tidak setuju dan memperkirakan bahwa terdapat sekitar 75 juta penduduk pada tahun 750.{{sfn|Adshead|2004|p=72}}
 
Menurut sensus Tang tahun 754, terdapat 1.859 kota, 321 [[prefekturPrefektur di (Tiongkok)|prefektur]], dan 1.538 kabupaten di seluruh kekaisaran.{{sfn|Benn|2002|p=45}} Meskipun terdapat banyak kota besar dan penting pada masa Dinasti Tang, 80 hingga 90% penduduk Tang tinggal di wilayah pedesaan dan pertanian.{{sfn|Benn|2002|p=32}} Terdapat pula perpindahan penduduk dari utara ke selatan: pada awal masa Dinasti Tang, 75% penduduk tinggal di utara, tetapi pada masa akhirnya berkurang menjadi 50%.{{sfn|Adshead|2004|p=75}}
 
Jumlah penduduk Tiongkok tidak akan bertambah banyak hingga masa Dinasti Song, ketika jumlah penduduk meningkat dua kali lipat menjadi 100 juta jiwa akibat penanaman beras di Tiongkok tengah dan selatan, ditambah dengan melimpahnya hasil panen yang dapat dikirim ke pasar.{{sfn|Ebrey|Walthall|Palais|2006|p=156}}
Baris 112 ⟶ 122:
 
==== Tentara dan wajib militer ====
Pada tahun 737, Kaisar Xuanzong membatalkan sistem perekrutan tentara yang digantikan setiap tiga tahun, dan menggantikannya dengan tentara dengan masa tugas yang panjang, sehingga lebih berpengalaman dalam pertempuran dan efisien.{{sfn|Benn|2002|p=9}} Secara ekonomi, kebijakan tersebut juga lebih baik karena pelatihan anggota baru dan pengiriman mereka ke perbatasan menguras kas negara.{{sfn|Benn|2002|p=9}} Pada akhir abad ke-7, tentara dalam [[sistem fubing]] mulai meninggalkan tugas militernya dan rumah yang diberikan kepada mereka dalam [[Sistem Juntian|sistem juntian]]. Standar tanah yang seharusnya seluas 100 ''[[MuUnit pengukuran Tiongkok#Satuan (satuanpanjang luas)metrik|mu]]'' untuk setiap keluarga kenyataannya semakin berkurang di tempat yang mengalami pertumbuhan penduduk dan yang sebagian besar dibeli oleh orang kaya.{{sfn|Graff|2002|p=208}} Petani dan gelandangan kemudian terdorong untuk ikut tugas militer agar tidak dikenakan pajak dan kerja rodi, dan juga agar memperoleh tanah pertanian dan tempat tinggal untuk anggota keluarga yang menemani tentara ke perbatasan.{{sfn|Graff|2002|p=209}} Pada tahun 742, jumlah tentara yang terdaftar dalam angkatan bersenjata Tang tercatat sebesar 500.000 tentara.{{sfn|Benn|2002|p=9}}
 
==== Wilayah Turk dan barat ====
[[Berkas:Gilt silver jar with pattern of dancing horses.jpg|jmpl|Guci perak dari masa Dinasti Sang yang berbentuk seperti gaya tas kulit [[nomaden]] utara.{{sfn|Ebrey|1999|p=127}} Guci ini berdekorasi kuda yang sedang menari dengan secangkir wine di mulutnya; kuda-kuda Kaisar Xuanzong dilatih untuk melakukan hal tersebut.{{sfn|Ebrey|1999|p=127}}]]
Dinasti Sui dan Tang telah berhasil melancarkan kampanye militernya terhadap para nomaden. Kebijakan luar negeri Tiongkok di sebelah utara dan barat pada saat itu berkaitan dengan para nomaden [[bangsa Turk|Turk]], yang menjadi kelompok etnis yang paling dominan di Asia Tengah.{{sfn|Ebrey|Walthall|Palais|2006|p=113}}{{sfn|Xue|1992|pp=149–152, 257–264}} Untuk menangani dan menghindari ancaman dari orang-orang Turk, pemerintah Sui memperbaiki benteng-benteng dan menerima misi perdagangan dan pemberian upeti mereka.{{sfn|Ebrey|Walthall|Palais|2006|p=92}} Sui mengirim empat putri kekaisaran untuk menikahi pemimpin klan masing-masing pada tahun 597, 599, 614, dan 617. Pada saat yang sama, Sui memicu permasalahan dan konflik antara berbagai kelompok etnis dengan orang-orang Turk.{{sfn|Benn|2002|pp=2–3}}{{sfn|Cui|2005|pp=655–659}} Semenjak masa Dinasti Sui, orang-orang Turk telah menjadi kekuatan militer yang dimanfaatkan oleh orang Tiongkok. Saat orang-orang [[bangsa Khitan|Khitan]] mulai menyerang Tiongkok timur laut pada tahun 605, seorang jenderal Tiongkok memimpin 20.000 orang Turk untuk melawan mereka, dan membagikan ternak dan perempuan Khitan kepada orang-orang Turk sebagai hadiah.{{sfn|Ebrey|1999|p=111}} Dua kali antara tahun 635 dan 636, putri kekaisaran Tang dinikahkan dengan tentara bayaran atau jenderal Turk yang bekerja untuk Tiongkok.{{sfn|Cui|2005|pp=655–659}} Pada masa Dinasti Tang hingga akhir tahun 755, terdapat kurang lebih sepuluh jenderal Turk yang melayani Tang.{{sfn|Xue|1992|p=788}}{{sfn|Twitchett|2000|p=125}} Walaupun sebagian besar angkatan Tang berasal dari sistem fubing, sebagian besar tentara yang dipimpin oleh jenderal-jenderal Turk adalah tentara non-Tionghoa, dan seringkalisering kali melancarkan kampanye militer di perbatasan barat yang tidak banyak dijaga oleh tentara dari sistem fubing.{{sfn|Liu|2000|pp=85–95}} Beberapa tentara "Turk" merupakan orang Han Tionghoa yang ternomadisasi atau ter[[De-Sinicization|desinisasi]].{{sfn|Gernet|1996|p=248}}
 
Perang saudara di Tiongkok hampir sepenuhnya dipadamkan pada tahun 626, dan pada tahun 628 tuan tanah Tionghoa[[Suku Han|Han]] Tiongkok di [[Gurun Ordos|Ordos]], [[Liang Shidu]], berhasil dikalahkan; setelah konflik internal tersebut selesai, Tang memulai serangan terhadap orang-orang Turk.{{sfn|Xue|1992|pp=226–227}} Pada tahun 630, angkatan bersenjata Tang merebut wilayah Gurun Ordos di provinsi [[Mongolia Dalam]] dan wilayah [[Mongolia]] selatan dari orang-orang Turk.{{sfn|Ebrey|1999|p=111}}{{sfn|Xue|1992|pp=380–386}} Setelah kemenangan ini, Kaisar Taizong memperoleh gelar Khan Agung di antara orang-orang Turk yang menyatakan kesetiannya kepada kaisar dan Tiongkok (dan beberapa orang Turk pergi ke Tiongkok untuk tinggal di Chang'an). Pada 11 Juni 631, Kaisar Taizong juga mengirim utusan yang membawa emas dan kain sutra ke [[Xueyantuo]] untuk meminta pelepasan tawanan-tawanan Tiongkok yang ditangkap di perbatasan utara selama [[transisi dari Sui ke Tang]]; misi ini berhasil membebaskan 80.000 laki-laki dan perempuan Tiongkok.{{sfn|Benn|2002|p=2}}{{sfn|Xue|1992|pp=222–225}}
[[Berkas:Cernuschi Museum 20060812 162.jpg|jmpl|kiri|Patung [[terakota]] seorang penjaga makam (''wushi yong'') dari masa Dinasti Tang pada abad ke-8.]]
Sementara orang-orang Turk menetap di wilayah Ordos (bekas wilayah [[Xiongnu]]), pemerintah Tang melancarkan kebijakan militer yang dimaksudkan untuk mendominasi wilayah [[stepa]] di Asia Tengah. Seperti pada masa Dinasti Han, Dinasti Tang dan sekutu Turknya menaklukkan dan menundukkan Asia Tengah pada tahun 640-an dan 650-an.{{sfn|Ebrey|Walthall|Palais|2006|p=92}} Pada masa Kaisar Taizong, kampanye militer besar tidak hanya dilancarkan terhadap orang-orang [[Göktürk]], tetapi juga terhadap [[kampanye militer Kaisar Taizong terhadap Tuyuhun|Tuyuhun]], [[kampanye militer Kaisar Taizong terhadap negara-negara Xiyu|negara-negara Xiyu]], dan [[kampanye militer Kaisar Taizong terhadap Xueyantuo|Xueyantuo]]. Di bawah kepemimpinan Kaisar Gaozong, jenderal [[Su Dingfang]] memimpin [[Penaklukan Turk Barat|kampanye militer terhadap orang-orang Turk Barat]] yang dipimpin oleh Ashina Helu.{{sfn|Skaff|2009|p=183}}
 
Dinasti Tang bersaing dengan [[Kerajaan Tibet|Kekaisaran Tibet]] dalam memperebutkan wilayah Asia Dalam dan Tengah, dan kadang-kadang persaingan tersebut diselesaikan lewat pernikahan, seperti pernikahan [[Putri Wencheng]] (kematian 680) dengan [[Songtsän Gampo]] (kematian 649).{{sfn|Whitfield|2004|p=193}}{{sfn|Sen|2003|pp=24, 30–31}} Sebuah tradisi Tibet menyebutkan bahwa tentara Tiongkok merebut [[Lhasa]] setelah kematian Songtsän Gampo,<ref>{{cite book|url=http://books.google.com/books?id=U7C0I2KRyEUC&pg=PA28&dq=chinese+captured+lhasa+650&hl=en&ei=zfRNTJCsOcT48Aa24vnyCw&sa=X&oi=book_result&ct=result&resnum=2&ved=0CDQQ6AEwAQ#v=onepage&q=chinese%20captured%20lhasa%20650&f=false|title=Tibet Past and Present|authorlink=Charles Alfred Bell|first=Charles|last=Bell|year=1924|publisher=Oxford University Press|edition= rpr. Motilal Banarsidass, 1992.|location=|isbn=81-208-1048-1|page=28|accessdate=2010-07-17}}</ref> namun serangan tersebut tidak pernah disebutkan baik dalam catatan sejarah Tiongkok maupun dalam manuskrip [[Dunhuang]] Tibet.<ref>{{cite book|title=The historical status of Tibet|first=Tieh-tseng (Lǐ Tiězhēng 李鐵錚)|last=Li|year=1956|publisher=King's Crown Press, Columbia University|page=6|url=http://books.google.co.uk/books?ei=usMUTu6wEuXnsQKmn-DUDw&ct=result&id=hdVwAAAAMAAJ&dq=one+Tibetan+record+reports+%28and+this+may+be+a+later+interpolation%29+that+the+Chinese+captured+the+Tibetan+capital,+Lhasa,+after+the+death+of+Sron-tsan+Gampo.11+It+is+significant+that+neither+the+Chinese+historical+annals+nor+the+highly&q=lhasa+gampo++captured&redir_esc=y}}</ref>
Antara tahun 670 hingga 692, berlangsung konflik panjang antara Tang dan Tibet yang memperebutkan wilayah di [[Cekungan Tarim]], dan pada tahun 763 bangsa Tibet merebut ibukotaibu kota Tiongkok, [[Chang'an]], selama lima belas hari saat meletusnya [[Pemberontakan An Shi]].{{sfn|Beckwith|1987|p=146}}{{sfn|Stein|1972|p=65}} Nyatanya, selama pemberontakan ini, Tang menarik garnisun baratnya di [[Gansu]] dan [[Qinghai]], yang kemudian diduduki oleh Tibet bersamaan dengan wilayah [[Xinjiang]].{{sfn|Twitchett|2000|p=109}} Permusuhan antara Tang dan Tibet terus berlanjut hingga mereka menandatangani perjanjian damai resmi pada tahun 821.{{sfn|Benn|2002|p=11}} Syarat-syarat perjanjian ini, yang meliputi penetapan perbatasan antara kedua negara, tercatat dalam prasasti dua bahasa di pilar batu di luar kuil [[Jokhang]] di Lhasa.{{sfn|Richardson|1985|pp=106–143}}
 
Selama [[penaklukan Islam di Persia]] (633–656), putra dari penguasa terakhir [[Kekaisaran Sassaniyah]], [[Peroz III|Pangeran Pirooz]], melarikan diri ke Tang.{{sfn|Whitfield|2004|p=47}}{{sfn|Schafer|1985|pp=10, 25–26}} Menurut ''[[BukuKitab TuaDinasti Tang Lama]]'', Pirooz dijadikan kepala Kegubernuran Persia di wilayah yang kini merupakan bagian dari [[Zaranj]], Afganistan. Selama penaklukan Persia, khalifah Islam [[Uthman Ibn Affan]] (berkuasa 644–656) mengirim duta besar ke istana Tang di Chang'an.{{sfn|Twitchett|2000|p=125}} Pada tahun 740-an, orang [[Arab]] dari [[Khorasan Raya|Khurasan]] telah menetap di cekungan [[Ferghana]] dan di [[Sogdiana]]. Dalam [[Pertempuran Talas]] yang meletus pada tahun 751, tentara bayaran [[Karluks|Qarluq]] berkhianat dan membantu tentara Arab dari kekhalifahan dalam mengalahkan tentara Tang di bawah kepemimpinan Gao Xianzhi. Pertempuran tersebut merupakan momen penting dalam sejarah; teknologi [[pembuatan kertas]] dari Tiongkok menyebar ke dunia Islam karena orang-orang Tiongkok yang ditawan membocorkan rahasia pembuatan kertas kepada orang-orang Arab.{{sfn|Bai|2003|pp=242–243}}{{sfn|Eberhard|2005|p=183}} Teknik ini pada akhirnya mencapai Eropa pada abad ke-12 melalui Spanyol yang saat itu dikuasai orang-orang Arab. Walaupun kedua negara bertempur di Talas, pada tanggal 11 Juni 758 duta besar [[Abbasiyah]] tiba di Chang'an bersamaan dengan orang-orang Turk Uyghur, dan mereka membawa hadiah untuk Kaisar Tang.{{sfn|Schafer|1985|p=26}} Lebih jauh lagi dari barat, duta besar [[Patriark Antiokhia]] yang membawa upeti datang ke istana Kaisar Taizong pada tahun 643.{{sfn|Needham|1986b|p=476}} Pada tahun 788–9, Tang beraliansi dengan orang-orang Turk Uyghur, yang kemudian dua kali mengalahkan orang-orang Tibet pada tahun 789 di dekat kota Kuch'eng di Jungharia dan pada tahun 791 di dekat Ning-hsia di [[Sungai Kuning]].<ref>{{Citation|url=http://books.google.com/?id=EYlxAAAAMAAJ&q=chinese+captured+lhasa+650&dq=chinese+captured+lhasa+650|title=Encyclopaedia of Tibet: History and geography of Tibet|author=S. K. Sharma, Usha Sharma|year=1996|publisher=Anmol Publ.|isbn=81-7488-414-9|page=46|accessdate=July 17, 2010}}</ref>
 
==== Korea dan Jepang ====
Baris 136 ⟶ 146:
Meskipun sebelumnya saling bermusuhan, Tang menerima masuk pejabat dan jenderal Goguryeo ke dalam pemerintahan dan militer Tang, seperti dua bersaudara [[Yeon Namsaeng]] (634–679) dan [[Yeon Namsan]] (639–701). Dari tahun 668 hingga 676, Dinasti Tang mengendalikan Korea utara. Namun, pada tahun 671, Silla mulai [[Perang Silla-Tang|berperang]] melawan Tang. Pada saat yang sama, Tang menghadapi ancaman di perbatasan barat ketika angkatan bersenjata Tiongkok dikalahkan oleh Tibet di Sungai Dafei pada tahun 670.{{sfn|Graff|2002|p=201}} Pada tahun 676, tentara Tang diusir dari Korea oleh [[Silla Bersatu]].{{sfn|Kang|2006|p=54}} Setelah meletusnya pemberontakan Turk Timur pada tahun 679, Tang menghentikan kampanye militernya di Korea.{{sfn|Graff|2002|p=201}}
 
Walaupun Tang pernah bertempur melawan Jepang, hubungan antar keduanya masih baik. Jepang mengirim duta besar ke Tiongkok hingga dihentikan oleh [[Kaisar Uda]] (berkuasa 887-897) pada tahun 894 setelah kaisar diyakinkan oleh [[Sugawara no Michizane]] (845–903).{{sfn|Kitagawa|Tsuchida|1975|p=222}} [[Kaisar TemmuTenmu]] (berkuasa 672–686) bahkan meniru gaya Tiongkok dalam merekrut militer, mengadakan upacara negara, dan membangun istana di [[Fujiwara-kyō|Fujiwara]].{{sfn|Ebrey|Walthall|Palais|2006|p=144}}
 
Banyak biksu Tiongkok yang datang ke Jepang untuk membantu menyebarkan Buddhisme. Dua biksu dari abad ke-7 yang bernama Zhi Yu dan Zhi You mengunjungi istana [[Kaisar Tenji]] (berkuasa 661–672) dan membawa hadiah berupa [[Kereta kuda yang menunjuk ke selatan|kereta yang menghadap ke selatan]] yang mereka rancang sendiri.{{sfn|Needham|1986b|p=289}} Kereta berupa [[kompas]] yang digerakkan secara mekanik ini (dengan menggunakan [[Diferensial (otomotif)|gigi diferensial]]) kemudian direproduksi beberapa kali dengan model yang berbeda untuk Kaisar Tenji pada tahun 666, seperti yang tercatat dalam ''[[Nihon Shoki]]'' pada tahun 720.{{sfn|Needham|1986b|p=289}} Biksu Jepang juga mengunjungi Tiongkok, seperti [[Ennin]] (794–864) yang menulis catatan perjalanannya, termasuk perjalanan di sepanjang [[Terusan Besar Tiongkok]].{{sfn|Needham|1986c|p=308}}{{sfn|Reischauer|1940|p=152}} Biksu Jepang [[Enchin]] (814–891) menetap di Tiongkok dari tahun 839 hingga 847 dan lagi dari tahun 853 hingga 858; dalam perjalanan keduanya, ia berlabuh di dekat [[Fuzhou|Fuzhou, Fujian]], dan kembali ke Jepang dari [[Taizhou, Zhejiang]].{{sfn|Reischauer|1940|p=155}}{{sfn|Adshead|2004|p=51}}
 
=== Perdagangan dan penyebaran budaya ===
Dengan memanfaatkan jalur perdagangan di [[Jalur Sutera]] dan jalur laut, Dinasti Tang mampu memperoleh berbagai teknologi, budaya, barang mewah langka, dan barang-barang lain pada masa itu. Tang memperoleh gagasan baru dalam bidang fashion, jenis keramik, dan pandai perak dari Timur Tengah, India, Persia, dan Asia Tengah.{{sfn|Ebrey|1999|pp=118–119}} Bangsa TionghoaTiongkok juga secara bertahap mulai menggunakan kursi untuk duduk, sementara sebelumnya mereka selalu duduk di tikar yang diletakkan di lantai.{{sfn|Ebrey|1999|p=119}} Sementara itu, dunia Islam menginginkan dan membeli banyak barang-barang Tiongkok seperti kain sutra, kerajinan [[pernis]], dan kerajinan [[porselen]].{{sfn|Ebrey|Walthall|Palais|2006|p=112}} Di sisi lain, nyanyian, tarian, dan alat musik dari luar negeri menjadi populer di Tiongkok pada masa Dinasti Tang.{{sfn|Ebrey|Walthall|Palais|2006|p=114}}{{sfn|Whitfield|2004|p=255}} Alat-alat musik tersebut meliputi [[obo]], [[seruling]], dan drum pernis kecil dari [[Kucha]] di [[Cekungan Tarim]], dan alat musik ketuk dari India seperti [[simbal]].{{sfn|Ebrey|Walthall|Palais|2006|p=114}} Di istana terdapat sembilan [[ansambel musik]] (dari yang tadinya tujuh pada masa Dinasti Sui) yang mewakili musik-musik dari Asia.{{sfn|Benn|2002|p=134}}
 
Terdapat pula hubungan dan ketertarikan dengan India sebagai pusat pengetahuan Buddhisme, dan pengelana-pengelana terkenal seperti [[Xuanzang]] (kematian 664) pergi ke negara yang terletak di Asia Selatan tersebut. Setelah melalui perjalanan selama 17 tahun, Xuanzang berhasil membawa pulang teks-teks berbahasa [[SansekertaSanskerta]] yang akan diterjemahkan ke dalam bahasa TionghoaMandarin. Sementara itu, kamus [[rumpun bahasa Turk|bahasa Turk]] juga tersedia untuk para ahli dan murid, sementara lagu rakyat Turk menginspirasi beberapa puisi Tiongkok.{{sfn|Schafer|1985|p=28}}{{sfn|Eberhard|2005|p=182}} Di Tiongkok sendiri, perdagangan difasilitasi oleh [[Terusan Besar Tiongkok|Terusan Besar]] dan pemanfaatan kanal tersebut oleh pemerintah Tang mengurangi biaya pengangkutan gandum dan komoditas lainnya.{{sfn|Benn|2002|p=7}} Selain itu, negara mengelola sekitar {{convert|32100|km|mi|abbr=on}} jalur pos lewat kuda atau kapal.{{sfn|Adshead|2004|p=90}}
 
==== Jalur Sutra ====
Baris 161 ⟶ 171:
[[Berkas:ForeignMerchant.jpg|jmpl|lurus|Arca pedagang asing dari abad ke-7.]]
 
Pada tahun 748, biksu Jian Zhen mendeskripsikan [[Guangzhou]] sebagai pusat perdagangan yang sibuk dan didatangi oleh kapal-kapal asing besar. Ia menulis bahwa "banyak kapal-kapal besar yang datang dari [[Borneo]], Persia, Qunglun ([[Indonesia]]/[[Jawa]])...dengan...rempah-rempah, permata, dan giok yang menumpuk setinggi gunung",{{sfn|Tang|1991|p=61}}{{sfn|Schafer|1985|p=15}} seperti yang ditulis dalam ''Yue Jue Shu'' (Catatan Negara Yue yang Hilang). Selama [[Pemberontakan An Lushan]], bajak laut Arab dan Persia membakar dan menjarah Guangzhou pada tahun 758,{{sfn|Benn|2002|p=11}} sementara pada tahun 760 para pedagang Arab dan Persia dibantai di [[Pembantaian Yangzhou (760)|Yangzhou]]. Akibatnya, pemerintah Tang menutup pelabuhan Kanton selama kurang lebih lima desawarsadasawarsa, dan sebagai gantinya kapal asing berlabuh di [[Hanoi]].{{sfn|Schafer|1985|p=16}} Walaupun begitu, pelabuhan tersebut kembali sibuk setelah dibuka kembali. Pada tahun 851, pedagang Arab [[Sulaiman al-Tajir]] mengamati pembuatan [[porselen]] Tiongkok di Guangzhou dan mengagumi ketransparanannya.{{sfn|Shen|1996|p=163}} Ia juga menulis deskripsi masjid di Guangzhou, lumbung padinya, pemerintahan lokalnya, beberapa catatan tertulisnya, cara mereka memperlakukan pengelana, dan pemanfaatan [[keramik]], nasi, wine, dan teh.{{sfn|Woods|1996|p=143}} Namun, pada tahun 879, kembali terjadi [[pembantaian Guangzhou|peristiwa berdarah]] ketika pemberontak Tiongkok [[Huang Chao]] menjarah kota dan membantai ribuan orang TionghoaTiongkok beserta orang-orang Yahudi, Kristen, Zoroastrian, dan Muslim.{{sfn|Ebrey|Walthall|Palais|2006|p=108}}{{sfn|Schafer|1985|pp=10, 16}}{{sfn|Eberhard|2005|p=190}} Pemberontakan Huang pada akhirnya akan dipadamkan pada tahun 884.
 
Kapal-kapal dari kerajaan Silla, [[Balhae]], dan [[Provinsi Hizen]] di Jepang turut serta dalam perdagangan di [[Laut Kuning]] yang didominasi oleh Silla.{{sfn|Schafer|1985|p=11}} Setelah Silla dan Jepang kembali bermusuhan pada akhir abad ke-7, sebagian besar pedagang Jepang memilih untuk berlayar dari [[Prefektur Nagasaki|Nagasaki]] ke mulut [[Sungai Huai]], Sungai Yangzi, dan bahkan [[Teluk Hangzhou]] di selatan untuk menghindari kapal-kapal Korea di Laut Kuning.{{sfn|Schafer|1985|p=11}}{{sfn|Reischauer|1940|p=157}} Untuk berlayar kembali ke Jepang pada tahun 838, duta besar Jepang untuk Tiongkok menggunakan sembilan kapal dan enam puluh pelaut Korea dari kawasan Korea di Chuzhou dan Lianshui di sepanjang Sungai Huai.{{sfn|Reischauer|1940|p=162}} Selain itu, kapal-kapal pedagang Tiongkok berlayar ke Jepang dari berbagai pelabuhan di pesisir provinsi [[Zhejiang]] dan [[Fujian]].{{sfn|Reischauer|1940|pp=155–156}}
Baris 176 ⟶ 186:
Meskipun ia memasuki istana Kaisar Gaozong sebagai selir Wu Zhao, [[Wu Zetian]] mencapai puncak kekuasaan pada tahun 690 dan mendirikan Dinasti Zhou Akhir yang berusia pendek. Maharani Wu memperoleh kekuasaan dengan taktik yang kejam dan diperhitungkan dengan matang: menurut teori konspirasi populer, ia membunuh bayi perempuannya sendiri dan menyalahkan maharani Gaozong lainnya agar maharani tersebut dijatuhkan.{{sfn|Ebrey|Walthall|Palais|2006|p=97}} Kaisar Gaozong menderita [[stroke]] pada tahun 655, dan Wu mulai mengambil keputusan untuknya dari balik layar.{{sfn|Ebrey|Walthall|Palais|2006|pp=97–98}} Ketika putra sulung Wu yang merupakan putra mahkota mulai menegaskan otoritasnya dan menganjurkan kebijakan yang ditentang oleh Wu, ia tiba-tiba meninggal pada tahun 675. Banyak yang menduga bahwa ia dibunuh oleh Maharani Wu. Meskipun calon penerus berikutnya tidak banyak bertingkah, pada tahun 680 ia dituduh melakukan rencana pemberontakan oleh Wu, sehingga ia dibuang (dan nantinya dipaksa bunuh diri).{{sfn|Ebrey|Walthall|Palais|2006|p=98}}
 
Pada tahun 683, Kaisar Gaozong meninggal. Ia digantikan oleh [[Kaisar Tang Zhongzong dari Tang|Kaisar Zhongzong]], anak laki-laki Wu. Zhongzong mencoba mengangkat Wuayah istrinya sebagai kanselir: setelah enam minggu berkuasa, ia dijatuhkan oleh Maharani Wu dan digantikan oleh adiknya, [[Kaisar Ruizong dari Tang|Kaisar Ruizong]] yang berusia 12 tahun.{{sfn|Ebrey|Walthall|Palais|2006|p=98}} Akibatnya, pangeran-pangeran Tang memberontak pada tahun 684, tetapi angkatan bersenjata Wu memadamkannya dalam waktu dua bulan.{{sfn|Ebrey|Walthall|Palais|2006|p=98}} Ia kemudian mengumandangkan era Tianshou Dinasti Zhou pada 16 Oktober 690,{{sfn|Forte|1988|p=234}} dan tiga hari kemudian menurunkan status Kaisar Ruizong menjadi putra mahkota.{{sfn|Marlowe|2008|p=64}} Ia juga dipaksa untuk mengganti nama keluarga ayahnya Li dengan nama keluarga Wu.{{sfn|Marlowe|2008|p=64}} Wu Zetian kemudian menjadi satu-satunya kaisar wanita dalam sejarah Tiongkok. Namun, kudeta istana pada 20 Februari 705 memaksa dirinya untuk melepaskan posisinya pada 22 Februari. Pada hari berikutnya, putranya Zhongzong kembali berkuasa, dan Dinasti Tang dipulihkan pada 3 Maret. Segera sesudahnya, Wu Zetian meninggal dunia.{{sfn|Adshead|2004|p=45}}
 
Untuk melegitimasi kekuasaannya, ia menyebarkan dokumen yang disebut ''Sutra Awan Besar'', yang memprediksikan bahwa reinkarnasi [[Maitreya]] Buddha adalah seorang penguasa perempuan yang akan menghilangkan penyakit, rasa khawatir, dan bencana dari dunia.{{sfn|Ebrey|1999|p=116}}{{sfn|Sen|2003|pp=97–98}} Pada masa kekuasaannya, ia memperkenalkan beberapa [[aksaraAksara TionghoaMandarin Maharani Wu|perubahan]] dalam [[aksara Tionghoa]], yang kemudian dikembalikan seperti semula setelah kematiannya.{{sfn|Whitfield|2004|p=74}} Salah satu warisannya yang paling penting adalah berkurangnya kekuatan aristokrat di barat laut, sehingga orang-orang dari klan dan wilayah lain di Tiongkok menjadi lebih terwakilkan dalam politik dan pemerintahan Tiongkok.{{sfn|Fairbank|Goldman|2006|p=82}}{{sfn|Schafer|1985|p=8}}
 
==== Bangkitnya Xuanzong ====
[[Berkas:Wild goose pagoda xian china.jpg|jmpl|[[Pagoda Angsa Liar Raksasa]], [[Chang'an]] (kini [[Xi'an]]), yang dibangun pada tahun 652 dan diperbaiki oleh Wu Zetian pada tahun 704.]]
 
Terdapat banyak perempuan penting di istana kekaisaran pada masa Maharani Wu dan sesudahnya, seperti [[Shangguan Wan'er]] (664–710), seorang penyair, penulis, dan pejabat perempuan yang mengurus kantor pribadi Wu.{{sfn|Adshead|2004|p=46}} Pada tahun 706, istri Kaisar Zhongzong dari Tang, [[Maharani Wei (Zhongzong)|Maharani Wei]] (kematian 710), meyakinkan suaminya untuk mengangkat saudara perempuan dan putrinya menjadi pegawai pemerintahan, dan pada tahun 709 meminta agar ia memberi perempuan hak untuk menyerahkan hak istimewa turun temurunyna-temurunnya ke anak laki-lakinya (yang sebelumnya merupakan hak untuk laki-laki saja).{{sfn|Benn|2002|p=6}} Maharani Wei pada akhirnya meracuni Zhongzong, dan kemudian ia menempatkan putranya yang berusia lima belas tahun di atas tahtatakhta pada tahun 710.{{sfn|Ebrey|Walthall|Palais|2006|p=99}} Dua minggu kemudian, [[Kaisar Xuanzong dari Tang|Li Longji]] (nantinya menjadi Kaisar Xuanzong) memasuki istana dengan beberapa pengikut dan membunuh Maharani Wei dan faksinya.{{sfn|Ebrey|Walthall|Palais|2006|p=99}} Ia kemudian menempatkan ayahnya [[Kaisar Ruizong dari Tang|Kaisar Ruizong]] (berkuasa 710–712) di atas tahtatakhta.{{sfn|Ebrey|Walthall|Palais|2006|p=99}} Sementara Kaisar Zhongzong didominasi oleh Maharani Wei, Ruizong juga didominasi oleh [[Putri Taiping]].{{sfn|Adshead|2004|p=47}} Keadaan ini berakhir setelah kegagalan upaya kudeta Putri Taiping pada tahun 712 (ia gantung diri pada tahun 713), dan Kaisar Ruizong mengundurkan diri dan memberikan jabatannya kepada [[Kaisar Xuanzong dari Tang|Kaisar Xuanzong]].{{sfn|Ebrey|Walthall|Palais|2006|p=99}}{{sfn|Benn|2002|p=6}}
 
Pada masa Kaisar Xuanzong selama 44 tahun, Dinasti Tang mencapai masa keemasannya dengan inflasi ekonomi yang rendah.{{sfn|Benn|2002|p=7}}{{sfn|Schafer|1985|p=8}} Ia dianggap sebagai pemimpin yang progresif dan penuh kebajikan. Pada tahun 747, ia menghapuskan hukuman mati; sebelumnya semua hukuman mati harus disetujui oleh kaisar sendiri (sebagai catatan, pada tahun 730, terdapat 24 orang yang dihukum mati).{{sfn|Benn|2002|p=47}} Xuanzong mengikuti konsensus menteri-menterinya dalam pembuatan kebijakan dan berupaya mengisi jabatan kementerian dari berbagai faksi politik.{{sfn|Adshead|2004|p=47}} Kanselirnya [[Zhang Jiuling]] (673–740) yang merupakan seorang penganut [[Konfusianisme]] yang kuat berupaya untuk mengurangi [[deflasi]] dan meningkatkan jumlah uang yang beredar dengan mendorong penggunaan koin pribadi, sementara penerusnya yang merupakan seorang aristokrat dan teknokrat [[Li Linfu]] (kematian 753) mendukung monopoli pemerintah atas pengeluaran koin.{{sfn|Adshead|2004|p=89}} Setelah tahun 737, Xuanzong sangat memercayai kanselirnya Li Linfu, yang mendukung kebijakan perekrutan jenderal non-TionghoaTiongkok yang lebih agresif. Kebijakan ini pada akhirnya menghasilkan keadaan yang memungkinkan terjadinya pemberontakan besar-besaran terhadap Kaisar Xuanzong.{{sfn|Adshead|2004|pp=47–48}}
 
=== Kemunduran ===
Baris 192 ⟶ 202:
[[Berkas:Leshan Buddha Statue View.JPG|jmpl|kiri|[[Buddha Raksasa Leshan]], dengan tinggi {{convert|71|m|ft|abbr=on}}; pembangunan dimulai pada tahun 713 dan diselesaikan tahun 803.]]
 
Kejayaan Dinasti Tang berakhir pada abad ke-8 ketika [[Pemberontakan An Lushan]] (16 Desember 755 – 17 Februari 763) menghancurkan kekaisaran. [[An Lushan]] adalah seorang komandan setengah [[Sogdiana]], setengah [[Turk]], semenjak tahun 744, dan berhasil memenangkan sebuah pertempuran melawan orang-orang [[bangsa Khitan|Khitan]] di [[Manchuria]] pada tahun 744,{{sfn|Ebrey|Walthall|Palais|2006|p=100}}{{sfn|Eberhard|2005|p=184}} walaupun kampanye militernya melawan orang-orang Khitan secara keseluruhan tidak berhasil.{{sfn|Xu|1993|pp=455–467}} Ia memperoleh tanggung jawab yang besar di [[Hebei]], yang memungkinkannya untuk memberontak dengan lebih dari seratus ribu tentara.{{sfn|Ebrey|Walthall|Palais|2006|p=100}} Setelah merebut Luoyang, ia menyatakan dirinya sebagai kaisar [[Yan (Anshi)|negara Yan]] yang baru dan berusia pendek.{{sfn|Eberhard|2005|p=184}} Meskipun pada awalnya jenderal Tang [[Guo Ziyi]] (697–781) berhasil memperoleh kemenangan, tentara-tentara yang baru direkrut di ibukotaibu kota tidak dapat menandingi tentara An Lushan yang sudah berpengalaman, sehingga kaisar melarikan diri dari Chang'an.{{sfn|Ebrey|Walthall|Palais|2006|p=100}} Saat calon penerus kaisar merekrut pasukan di [[Shanxi]] dan Xuanzong melarikan diri ke provinsi [[Sichuan]], mereka meminta bantuan orang-orang Turk [[Uyghur]] pada tahun 756.{{sfn|Eberhard|2005|p=185}} Khan Uyghur [[Bayanchur Khan|Moyanchur]] sangat senang akan tawaran ini, dan menikahkan putrinya dengan utusan diplomatik Tiongkok yang datang, dan sebagai gantinya ia dapat menikahi seorang putri Tiongkok.{{sfn|Eberhard|2005|p=185}} Orang-orang Uyghur membantu merebut kembali ibukotaibu kota Tang dari para pemberontak, tetapi mereka menolak pergi sebelum diberi banyak upeti berupa kain sutra.{{sfn|Ebrey|Walthall|Palais|2006|p=100}}{{sfn|Eberhard|2005|p=185}} Selain itu, orang-orag Arab dari Kekhalifahan Abbasiyah juga membantu Tang dalam memadamkan pemberontakan An Lushan.{{sfn|Eberhard|2005|p=185}}{{sfn|Schafer|1985|p=9}} Di sisi lain, orang-orang [[Tibet]] mencoba memanfaatkan situasi dan menjarah banyak wilayah Tiongkok, dan setelah jatuhnya Kekaisaran Tibet pada tahun 842 (dan Uyghur segera sesudahnya) Tang tidak dapat merebut kembali Asia Tengah setelah tahun 763.{{sfn|Ebrey|Walthall|Palais|2006|p=100}}{{sfn|Sen|2003|p=34}} Kemunduran ini begitu besar hingga setengah abad kemudian peserta ujian ''jinshi'' diharuskan untuk menulis esai mengenai penyebab kemunduran Tang.{{sfn|Gascoigne|Gascoigne|2003|p=97}} Meskipun An Lushan pada akhirnya dibunuh oleh salah satu kasimnya pada tahun 757,{{sfn|Eberhard|2005|p=185}} masa-masa sulit dan pemberontakan terus berlanjut hingga pemberontak [[Shi Siming]] dibunuh oleh putranya sendiri pada tahun 763.{{sfn|Eberhard|2005|p=185}}
 
[[Berkas:Anonymous-Describing the Doctrine Under a Tree.jpg|jmpl|Gulungan sutra dari [[Dunhuang]] pada abad ke-8, yang menunjukkan [[nirwana]] [[Amithaba]].]]
Baris 200 ⟶ 210:
Akibat melemahnya kendali pemerintah Tang atas wilayah-wilayahnya, pada tahun 845 tercatat bahwa para perampok dan bajak laut sungai mulai menjarah permukiman di sepanjang Sungai Yangtze tanpa menghadapi perlawanan yang berarti.{{sfn|Bowman|2000|p=105}} Pada tahun 858, [[Terusan Besar Tiongkok]] meluap dan menenggelami banyak tanah di [[Dataran Tiongkok Utara]] dan puluhan ribu orang.{{sfn|Bowman|2000|p=105}}
Kepercayaan Tiongkok akan [[Mandat Surga]] yang diberikan kepada Tang mulai sirna ketika bencana-bencana alam terjadi, dan banyak orang yang merasa bahwa Surga sudah tidak senang lagi dengan Tang sehingga mereka tidak lagi memiliki hak untuk berkuasa. Kemudian, pada tahun 873, kegagalan panen mengguncang kekaisaran; di beberapa wilayah hasil panen berkurang setengah, dan puluhan ribu orang mengalami kelaparan.{{sfn|Bowman|2000|p=105}} Pada masa awal Dinasti Tang, pemerintah dapat menangani kegagalan panen, seperti pada tahun 714–719 ketika pemerintah Tang dapat menanggapi bencana alam secara efektif dengan menerapkan sistem regulasi harga.{{sfn|Bowman|2000|p=105}} Pemerintah pusat pada saat itu dapat mengumpulkan persediaan makanan untuk menghadapi kemungkinan bencana kelaparan dan meningkatkan produktivitas pertanian melalui [[reklamasi tanah]].{{sfn|Benn|2002|p=7}}{{sfn|Bowman|2000|p=105}} Namun, pada abad ke-9, pemerintah Tang tidak dapat berbuat apa-apa dalam menghadapi bencana alam.
{{wide image|EightySevenCelestials3.jpg|1200px|''Delapan Puluh Tujuh OrangManusia SurgaSurgawi'', lukisan dinding oleh [[Wu Daozi]] (c. 685–758).}}
 
==== Pembangunan kembali dan pemulihan ====
[[Berkas:Xumipagodazhengding.jpg|jmpl|[[Pagoda Xumi]], dibangun tahun 636.]]
Meskipun bencana alam dan pemberontakan merusak nama baik pemerintah, pada awal abad ke-9 Dinasti Tang sempat dipulihkan.{{sfn|Benn|2002|pp=15–17}} Akibat ketidakmampuan pemerintah dalam mengelola ekonomi, perdagangan menjadi lebih terdrong karena dengan kurangnya hambatan birokrasi semakin banyak pasar baru yang bermunculan.{{sfn|Ebrey|Walthall|Palais|2006|p=101}}{{sfn|Fairbank|Goldman|2006|p=85}} Pada tahun 780, pajak gandum dan wajib kerja digantikan oleh pajak semi-tahunan yang dibayar dalam bentuk kas, yang menunjukkan pergeseran ke ekonomi uang yang didorong oleh kelas pedagang.{{sfn|Schafer|1985|p=9}} Kota-kota di wilayah [[Jiangnan]] di selatan, seperti [[Yangzhou]], [[Suzhou]], dan [[Hangzhou]], mengalami pertumbuhan ekonomi yang pesat pada periode Tang akhir.{{sfn|Ebrey|Walthall|Palais|2006|p=101}} Monopoli pemerintah atas produksi garam, yang melemah setelah Pemberontakan An Shi, berada di tangan [[Komisi Garam]], yang menjadi salah satu badan pemerintah terkuat dan dijalankan oleh menteri-menteri spesialis yang paling cakap. Komisi tersebut memulai praktik penjualan hak monopoli garam kepada para pedagang, yang digunakan oleh para pedagang tersebut untuk mengangkut dan menjual di pasar lokal. Pada tahun 799, lebih dari setengah pendapatan pemerintah berasal dari sektor garam.{{sfn|Ebrey|Walthall|Palais|2006|p=100}} S. A. M. Adshead menulis bahwa penetapan pajak garam merupakan "pertama kalinya pajak tidak langsung, dan bukan upeti, memungut pajak dari tanah atau uang, atau [pertama kalinya] keuntungan dari badan pemerintahan seperti [badan] pertambangan menjadi sumber daya utama negara besar."{{sfn|Adshead|2004|p=50}} Bahkan setelah kekuatan pemerintah pusat berkurang pada pertengahan abad ke-8, pemerintah masih dapat berfungsi dan memberi perintah dalam skala besar. ''Tangshu'' ([[BukuKitab TuaDinasti Tang Lama]]) yang disusun pada tahun 945 mencatat bahwa pada tahun 828 pemerintah Tang mengeluarkan dekret yang menstandardisasi [[pompa rantai]] untuk [[irigasi]]:
{{quote|Pada tahun kedua masa kekuasaan Taihe [828 M], pada bulan kedua...model standar pompa rantai dikeluarkan oleh istana, dan rakyat Jingzhao Fu (ibukota) diperintahkan oleh kaisar untuk membuat banyak mesin untuk dibagikan kepada rakyat di sepanjang [[Terusan Zhengguo|Kanal Zheng Bai]] untuk keperluan irigasi.|{{sfn|Needham|1986b|p=347}}}}
[[Berkas:Wang Wei 001.jpg|jmpl|Lukisan seorang ahli yang bernama Fu Sheng, dibuat oleh penyair, musisi, dan pelukis Tang [[Wang Wei (penyair abad ke-8)|Wang Wei]] (701–761).]]
Dinasti Tang pada masa-masa ini sempat dikuasai oleh seorang kaisar yang ambisius yang bernama [[Kaisar Xianzong dari Tang|Kaisar Xianzong]] (berkuasa 805–820); periodenya terbantu oleh reformasi fiskal yang sebelumnya dilancarkan pada tahun 780-an.{{sfn|Benn|2002|pp=14–15}} Ia memiliki angkatan bersenjata yang terlatih dengan baik di ibukotaibu kota dan dipimpin oleh kasim istananya; angkatan bersenjata ini adalah Angkatan Bersenjata Strategi Ilahi, dengan jumlah pasukan sebesar 240.000 tentara pada tahun 798.{{sfn|Benn|2002|p=15}} Antara tahun 806 hingga 819, Kaisar Xianzong melancarkan tujuh kampanye militer besar untuk memadamkan pemberontakan di provinsi-provinsi yang mengklaim otonomi dari pemerintah pusat, tetapi hanya mampu menundukkan dua saja.{{sfn|Adshead|2004|p=51}}{{sfn|Benn|2002|p=16}} Di bawah kekuasaannya sistem jiedushi sempat berakhir karena Xianzong mengangkat perwira militernya sendiri dan menempatkan pegawai-pegawai negeri di birokrasi regional.{{sfn|Adshead|2004|p=51}}{{sfn|Benn|2002|p=16}} Namun, penerus Xianzong tidak secakap dirinya dan lebih tertarik berburu, berpesta, dan berolahraga, sehingga para kasim dapat mengumpulkan lebih banyak kekuatan karena para pegawai negeri berseteru dengan faksi-faksi.{{sfn|Benn|2002|p=16}} Kekuatan para kasim menjadi tidak dapat ditentang lagi setelah kegagalan upaya [[Kaisar Wenzong dari Tang|Kaisar Wenzong]] (berkuasa 826–840) untuk [[Insiden Ganlu|menjatuhkan mereka]]; sekutu Kaisar Wenzong malah dihukum mati di muka umum di Pasar Barat Chang'an atas perintah para kasim.{{sfn|Ebrey|Walthall|Palais|2006|p=101}}
 
==== Keruntuhan ====
Selain bencana alam dan jiedushi yang menjadi semakin otonom, [[Huang Chao|Pemberontakan Huang Chao]] (874–884) meletus dan berlangsung selama satu dasawarsa sebelum dapat dipadamkan; selama pemberontakan tersebut, para pemberontak berhasil merebut dan menjarah Chang'an dan Luoyang.{{sfn|Eberhard|2005|pp=189–190}} Meskipun pada akhirnya dapat mengalahkan para pemberontak, Tang tidak dapat pulih kembali sesudahnya, sehingga ke depannya kekuatan militer lain dapat menghancurkannya. Terdapat pula banyak kelompok perampok yang beraksi di pedesaan, menyelundupkan garam, menyerang pedagang, dan mengepung beberapa kota.{{sfn|Ebrey|Walthall|Palais|2006|p=108}}
 
[[Taizu dari Liang Akhir|Zhu Wen]], yang pada awalnya merupakan seorang penyelundup garam di bawah pimpinan pemberontak Huang, menyerah kepada tentara Tang. Dengan membantu mengalahkan Huang, ia berhasil naik pangkat dengan cepat dalam militer Tang.{{sfn|Needham|1986c|pp=320–321, footnote h}} Pada tahun 907, Dinasti Tang runtuh ketika Zhu Wen, yang saat itu telah menjadi gubernur militer, menjatuhkan kaisar Tang terakhir, [[Kaisar Ai dari Tang]], dan mengambilalihmengambil tahtaalih takhta untuk dirinya sendiri (setelah meninggal ia dikenal sebagai Kaisar Taizu dari Liang Akhir). Ia mendirikan Dinasti [[Liang Akhir (Lima Dinasti)|Liang Akhir]], yang menandai dimulainya [[Periode Lima Dinasti dan Sepuluh Kerajaan]]. Setahun kemudian, Kaisar Ai yang telah dijatuhkan diracuni oleh Zhu Wen.
 
== Masyarakat dan budaya ==
Baris 218 ⟶ 228:
[[Berkas:Plat à offrandes Chine Musée Guimet 2418 3.jpg|jmpl|Piring bergaya [[sancai]] dari Dinasti Tang pada abad ke-8.]]
[[Berkas:Chinese Kaigentsuho coin.jpg|jmpl|Koin ''Kai Yuan Tong Bao'' (開元通寶) Dinasti Tang, dibuat pertama kali pada tahun 621 di [[Chang'an]], yang kemudian menginspirasi ''[[Wadōkaichin]]'' Jepang pada abad ke-8.]]
Baik Dinasti Sui maupun Tang menjauhi budaya [[feudalFeodalisme|feodal]] Dinasti-Dinasti Utara sebelumnya dan mengikuti ajaran [[Konfusianisme]].{{sfn|Ebrey|Walthall|Palais|2006|p=91}} Sistem pemerintahan Tang didukung oleh kelas intelektual Konfusian yang terpilih melalui ujian masuk pegawai negeri atau rekomendasi. Pada masa tang, [[Daoisme]] dan [[Buddhisme]] juga berperan sebagai ideologi inti dan memengaruhi kehidupan sehari-hari rakyat. Di sisi lain, penduduk Tang senang berpesta, meminum minuman keras, berlibur, berolahraga, dan menikmati hiburan lainnya, sementara [[sastra Tiongkok]] dapat dinikmati oleh lebih banyak pembaca dengan munculnya metode percetakan baru.
 
=== Waktu luang di Dinasti Tang ===
Dinasti Tang dikenal akan banyaknya waktu luang untuk bersenang-senang, terutama di antara orang-orang kelas atas.{{sfn|Benn|2002|p=149}} Orang-orang Tang menikmati berbagai olahraga dan aktivitas, seperti [[memanah]],{{sfn|Benn|2002|pp=39, 170}} berburu,{{sfn|Benn|2002|pp=22, 32}} [[polo]] kuda,{{sfn|Benn|2002|pp=16, 90}} sepak bola [[cuju]],{{sfn|Benn|2002|pp=151–152}} [[sabung ayam]],{{sfn|Benn|2002|pp=173–174}} dan bahkan [[tarik tambang]].{{sfn|Benn|2002|p=152}} Pejabat pemerintah diberi hari libur selama masa tugasnya. Agar dapat mengunjungi keluarga mereka, pejabat-pejabat juga diberi 30 hari libur setiap tiga tahun apabila tempat asal mereka terletak sejauh {{convert|1000|mi|km|abbr=on}} dari tempat kerjanya, atau 15 hari libur bila orang tua mereka tinggal sejauh {{convert|167|mi|km|abbr=on}} (waktu perjalanan tidak termasuk).{{sfn|Benn|2002|p=149}} Terdapat pula sembilan hari libur bila anak laki-laki atau perempuan mereka menikah, dan lima, tiga, atau satu hari libur untuk upacara perkawinan kerabat dekat (waktu perjalanan tidak termasuk).{{sfn|Benn|2002|p=149}} Lebih lagi, para pejabat diberi tiga hari libur untuk menghadiri upacara kedewasaan anak laki-laki mereka, dan satu hari libur untuk upacara kedewasaan anak laki-laki kerabat dekat.{{sfn|Benn|2002|p=149}}
 
[[Hari libur tradisional Tionghoa|Hari libur tradisional Tiongkok]] seperti [[Tahun Baru TionghoaImlek]], [[Festival Lampion]], dan [[Festival Makanan Dingin]] merupakan hari libur di Dinasti Tang. Pada hari-hari tersebut, diadakan perayaan yang meriah di [[Chang'an]], terutama saat [[Festival Lampion]] karena [[jam malam]] kota dicabut oleh pemerintah selama tiga hari berturut-turut.{{sfn|Benn|2002|pp=150–154}} Antara tahun 628 hingga 758, kaisar mengadakan enam puluh sembilan [[kirab]] besar di seluruh negeri, yang biasanya diadakan pada saat-saat khusus seperti kemenangan militer, melimpahnya hasil panen setelah kekeringan panjang atau kelaparan, pemberian [[amnesti]], atau pengangkatan [[putra mahkota]] baru.{{sfn|Benn|2002|pp=154–155}} Dalam perayaan khusus di Tang, pesta besar-besaran yang mewah kadang-kadang disiapkan, dan kekaisaran telah mendirikan badan khusus untuk menyiapkan makanan.{{sfn|Benn|2002|p=132}} Salah satu contohnya adalah pesta yang disiapkan untuk 1.100 orang tua di Chang'an pada tahun 664, pesta untuk 3.500 perwira Angkatan Bersenjata Strategi Ilahi pada tahun 768, dan pesta untuk 1.200 perempuan istana dan anggota keluarga kekaisaran pada tahun 826.{{sfn|Benn|2002|p=132}} Dalam budaya Tiongkok, terdapat budaya meminum wine dan minuman beralkohol setiap diadakannya suatu acara sosial.{{sfn|Benn|2002|pp=142–147}} Seorang pejabat istana dari abad ke-8 konon memiliki struktur yang berbentuk seperti ular yang disebut 'Gua Bir' yang dibangun dari 50.000 batu bata yang di tanah, dan di masing-masing batu terdapat sebuah mangkuk berisi bir yang dapat diminum oleh teman-temannya.{{sfn|Benn|2002|p=143}}
 
=== Chang'an, ibukotaibu kota Tang ===
{{main|Chang'an}}
[[Berkas:Prince Yide's tomb, towers.jpg|jmpl|kiri|Lukisan dinding yang menggambarkan sebuah menara, kemungkinan di [[Chang'an]]. Gambar berasal dari makam [[Li Chongrun|Pangeran Yide]] (kematian 701) di [[Mausoleum Qianling]] dari tahun 706.]]
 
Walaupun Chang'an pernah menjadi ibukotaibu kota Dinasti Han dan Jin, ibukotaibu kota Tang di Chang'an mengikuti gaya seperti pada masa Dinasti Sui. Kota yang kurang lebih berbentuk persegi ini dilindungi oleh tembok luar sepanjang 10&nbsp;km dari barat ke timur dan 8&nbsp;km dari utara ke selatan.{{sfn|Ebrey|Walthall|Palais|2006|p=93}} Istana kerajaan, Istana Taiji, berdiri di sebelah utara poros utama kota.<ref>{{cite book|last=McMullen|first=David L.|title=State and court ritual in China|year=1999|publisher=Cambridge University Press|location=Cambridge|isbn=978-0-521-62157-1|page=166|editor=McDermott, Joseph P.}}</ref> Dari Gerbang Mingde besar yang terletak di tengah tembok selatan, jalanan kota terbentang ke arah utara dan mengarah ke Gerbang Chentian yang melindungi istana kekaisaran. Jalan ini berpotongan dengan empat belas jalan utama dari barat ke timur, sementara terdapat sebelas jalan utama yang membentang dari utara ke selatan. Jalan-jalan utama yang saling berpotongan ini membentuk 108 kawasan berbentuk persegi panjang yang masing-masing memiliki tembok dan empat gerbang dan terdiri dari beberapa [[blok kota]]. Kota ini dikenal akan polanya yang seperti papan catur akibat adanya distrik-distrik yang bertembok, dan tata ruang ini bahkan disebutkan dalam salah satu puisi Du Fu.{{sfn|Ebrey|Walthall|Palais|2006|p=103}} Selama [[periode Heian]], kota [[Heian kyō]] (kini [[Kyoto]]) di Jepang dirancang dengan pola jalan seperti papan catur layaknya ibukotaibu kota Tang.{{sfn|Ebrey|Walthall|Palais|2006|p=92}} Dari 108 kawasan di Chang'an, dua di antaranya (masing-masing sebesar 2 kawasan kota biasa) digunakan untuk pasar yang diawasi oleh pemerintah, dan sisanya untuk kuil, kebun, atau kolam.{{sfn|Ebrey|Walthall|Palais|2006|p=93}} Di seluruh kota, terdapat 111 [[wihara Buddha]], 40 biara Taoisme, 38 altar keluarga, 2 kuil resmi, 7 gereja agama asing, 10 kawasan kantor transmisi provinsial, 12 penginapan besar, dan 6 permakaman.{{sfn|Benn|2002|p=xiii}} Beberapa kawasan kota diisi oleh lapangan terbuka untuk bermain atau taman belakang rumah-rumah mewah untuk bermain polo kuda atau sepak bola [[cuju]].{{sfn|Benn|2002|pp=xiv, xv, xvi, xvii, xviii}} Pada tahun 662, [[Kaisar Gaozong dari Tang|Kaisar Gaozong]] memindahkan istana kekaisaran ke [[Istana Daming]], yang kemudian menjadi pusat politik kekaisaran dan tempat kediaman kaisar-kaisar Tang selama lebih dari 220 tahun.<ref>{{cite book|title=A Journey into China's Antiquity|year=1997|publisher=Morning Glory Publishers|location=Beijing|isbn=978-7-5054-0507-3|page=56|editor=Yu, Weichao}}</ref>
 
[[Berkas:Jingyun Bell.JPG|jmpl|Lonceng Jingyun yang terbuat dari perunggu dari tahun 711. Tingginya 247 cm, massanya 6.500&nbsp;kg. Saat ini lonceng ini disimpan di Menara Lonceng Xi'an.]]
IbukotaIbu kota Tang merupakan kota terbesar di dunia saat itu, dengan jumlah penduduk di kota dan wilayah pinggirannya sebesar 2 juta jiwa.{{sfn|Ebrey|Walthall|Palais|2006|p=93}} Chang'an merupakan kota yang sangat kosmopolitan dan dihuni oleh berbagai kelompok etnis, seperti orang-orang [[Persia]], Asia Tengah, Jepang, Korea, [[Vietnam]], Tibet, dan India. Dengan beragamnya kelompok etnis di Chang'an, terdapat pula berbagai macam agama yang dianut oleh penduduknya, seperti [[Buddhisme]], [[Nestorianisme]], [[Manichaeisme]], [[Zoroastrianisme]], [[Yudaisme]], dan [[Islam]]. Banyak orang asing yang dapat menetap di Tiongkok karena Tiongkok terhubung dengan [[Jalur Sutra]], dan kota Chang'an sendiri dihuni oleh kurang lebih 25.000 orang asing.{{sfn|Ebrey|Walthall|Palais|2006|p=112}}{{sfn|Studwell|2003|p=4}} Di beberapa kedai minuman, perempuan-perempuan [[Tocharia]] yang bermata hijau dan berambut pirang menyajikan wine dalam cangkir [[Agate|akik]] dan [[ambar]], menyanyi, dan menari.{{sfn|Schafer|1985|p=21}} Apabila orang asing di Tiongkok hendak menikahi seorang perempuan TionghoaTiongkok, ia diharuskan untuk tinggal di Tiongkok dan tidak boleh membawa pasangannya kembali ke tanah airnya, seperti yang diatur oleh hukum yang ditetapkan pada tahun 628 untuk melindungi perempuan dari pernikahan sementara dengan utusan asing.{{sfn|Schafer|1985|p=25}} Beberapa hukum yang mengatur [[segregasi]] antara orang asing dan TionghoaTiongkok juga diloloskan pada masa Dinasti Tang. Pada tahun 779, Dinasti Tang mengeluarkan perintah yang memaksa orang-orang [[suku Uyghur|Uyghur]] di ibukotaibu kota untuk mengenakan pakaian etnis mereka, berhenti menikahi perempuan TionghoaTiongkok, dan tidak boleh berlaku seperti orang TionghoaTiongkok.{{sfn|Schafer|1985|p=22}}
 
Chang'an merupakan pusat pemerintahan, rumah keluarga kaisar, dan dipenuhi dengan kekayaan dan kemegahan. Namun, kota ini bukanlah pusat ekonomi Dinasti Tang. Kota [[Yangzhou]] di tepi [[Terusan Besar Tiongkok]] dan dekat dengan [[Sungai Yangtze]] merupakan pusat ekonomi terbesar pada masa Dinasti Tang.{{sfn|Benn|2002|p=46}}{{sfn|Schafer|1985|pp=17–18}}
[[Berkas:Spring Outing of the Tang Court.jpg|kiri|jmpl|300px|''Tamasya Musim Semi Istana Tang'', oleh [[Zhang Xuan]] (713–755).]]
Yangzhou merupakan pusat [[Monopoli negara|monopoli pemerintah]] atas garam, dan pusat industri terbesar Tiongkok; kota tersebut berperan sebagai perantara pengiriman barang-barang asing ke kota-kota besar di utara.{{sfn|Benn|2002|p=46}}{{sfn|Schafer|1985|pp=17–18}} Seperti pelabuhan [[Guangzhou]] di Selatan, di Yangzhou terdapat banyak pedagang asing dari berbagai tempat di Asia.{{sfn|Schafer|1985|pp=17–18}}{{sfn|Reischauer|1940|pp=143–144}}
 
Dinasti Tang juga memiliki ibukotaibu kota kedua di [[Luoyang]], yang merupakan ibukotaibu kota kesukaan [[Wu Zetian|Maharani Wu]]. Pada tahun 691, ia memindahkan 100.000 keluarga (lebih dari 500.000 orang) dari sekitar wilayah Chang'an ke Luoyang.{{sfn|Benn|2002|p=46}} Dengan jumlah penduduk sekitar satu juta jiwa, Luoyang menjadi ibukotaibu kota terbesar kedua di kekaisaran, dan kedekatannya dengan Sungai Luo membuatnya menjadi subur dan terhubung dengan lalu lintas di Terusan Besar.{{sfn|Benn|2002|p=46}} Namun, istana Tang pada akhirnya menurunkan status Luoyang dan tidak lagi mengunjunginya setelah tahun 743 karena permasalahan Chang'an dalam memperoleh persediaan tahunan telah diselesaikan.{{sfn|Benn|2002|p=46}} Semenjak tahun 736, lumbung-lumbung telah dibangun di titik-titik penting di sepanjang rute dari Yangzhou ke Chang'an, sehingga menyelesaikan masalah penundaan pengiriman, kerugian, dan pencurian.{{sfn|Schafer|1985|pp=18–19}} Sebuah danau buatan yang digunakan untuk pengiriman telah digali di sebelah timur Chang'an pada tahun 743, dan dengan itu penduduk Chang'an dapat melihat kapal-kapal membawa pajak dan upeti ke ibukotaibu kota kekaisaran mereka.{{sfn|Schafer|1985|pp=19–20}}
 
=== Sastra ===
{{main|Sastra Tionghoa|Puisi Tang}}
[[Berkas:Li Shiming Fountain Memory.jpg|jmpl|ka|[[Kaligrafi Tionghoa|Kaligrafi]] tertulis [[Kaisar Taizong dari Tang|Kaisar Taizong]] di sebuah [[prasasti]] dari masa Dinasti Tang.]]
Masa Dinasti Tang merupakan [[zaman keemasan]] sastra dan seni TionghoaTiongkok. Terdapat kurang lebih 48.900 puisi yang dibuat oleh sekitar 2.200 penulis Tang yang masih bertahan hingga zaman modern.{{sfn|Ebrey|1999|p=120}}{{sfn|Harper|2005|p=33}} Kemampuan dalam menyusun puisi perlu dikuasai oleh mereka yang ingin lulus ujian masuk pegawai negeri,{{sfn|Benn|2002|p=259}} sementara dunia puisi di Tang sendiri sangat kompetitif; sering diadakan pertandingan puisi antara tamu acara perjamuan dan antara orang-orang istana.{{sfn|Benn|2002|p=137}} Gaya puisi yang populer di Tang adalah gaya [[ShiGushi (puisi)#Gushi|gushi]] dan [[Shi (puisi)#Jintishi|jintishi]]; penyair ternama yang bergaya gushi adalah [[Li Bai]] (701–762), sementara untuk gaya jintishi yang terkenal adalah [[Wang Wei]] (701–761) dan [[Cui Hao (penyair)|Cui Hao]] (704–754). Puisi bergaya jintishi, atau bait teratur, adalah sejenis [[Stanza (sastra)|stanza]] delapan baris atau tujuh [[karakter Tionghoa|karakter]] per baris dengan pola nada tetap yang harus berlawanan dengan bait kedua atau ketiga (perbedaan nada ini seringkalisering kali tidak dapat diterjemahkan ke bahasa lain).{{sfn|Ebrey|Walthall|Palais|2006|p=102}} Puisi Tang tetap populer pada masa Dinasti Song, dan banyak puisi yang meniru gaya puisi Tang; pada periode tersebut, Yan Yu (嚴羽; aktif 1194–1245) adalah orang pertama yang menganggap pada masa Tang Tinggi (c. 713–766) sebagai tradisi puisi klasik. Yan Yu sangat megagumi [[Du Fu]] (712–770) di antara penyair Tang lainnya, sementara pada masanya Du Fu dianggap oleh rekan sejawatnya sebagai seorang pemberontak anti-tradisional.{{sfn|Yu|1998|p=75-76}}
 
[[Pergerakan Prosa Klasik]] dipicu oleh tulisan-tulisan [[Liu Zongyuan]] (773–819) dan [[Han Yu]] (768–824). Gaya prosa baru ini berbeda dengan tradisi puisi 'piantiwen' yang berasal dari masa Dinasti Han. Walaupun penulis dari Pergerakan Prosa Klasik meniru 'piantiwen', mereka mengkritiknya karena isinya yang samar-samar dan tidak menggunakan bahasa sehari-hari, sehingga Pergerakan Prosa Klasik memusatkan perhatian pada kejelasan dan ketelitian tulisan mereka.{{sfn|Ebrey|Walthall|Palais|2006|p=106}} Gaya ''guwen'' (prosa kuno) ini dapat ditilik kembali ke Han Yu, dan akan dikaitkan dengan [[Neo-Konfusianisme]] yang [[ortodoks]].{{sfn|Huters|1987|p=52}}
 
Cerita pendek juga populer pada masa Dinasti Tang, seperti ''Biografi Yingying'' oleh [[Yuan Zhen]] (779–831) yang tersebar luas pada masa hidupnya dan kemudian dijadikan [[opera Tiongkok]] pada masa [[Dinasti Yuan]] (1279–1368).{{sfn|Ebrey|Walthall|Palais|2006|pp=104–105}}{{sfn|Wong|1979|p=97}} Timothy C. Wong menempatkan kisah ini dalam konteks kisah cinta Tang yang lebih luas, yang seringkalisering kali memiliki alur cerita tentang hasrat, tekanan masyarakat yang mengharuskan seseorang untuk meninggalkan cinta, yang diikuti oleh rasa pilu.{{sfn|Wong|1979|pp=95–100}} Wong menyatakan bahwa dalam alur cerita ini, tidak terdapat tema 'janji yang tak akan pernah mati' dan 'komitmen sepenuhnya terhadap cinta' yang biasanya ditemui dalam romansa-romansa Barat seperti ''[[Romeo dan Juliet]]''; namun, nilai tradisional TionghoaTiongkok tentang ketakterpisahan seseorang dari lingkungannya (termasuk masyarakat) dijadikan alat untuk membuat romansa dalam cerita.{{sfn|Wong|1979|pp=98–99}}
 
[[Berkas:Xi'anwildgoosepagoda2.JPG|jmpl|kiri|[[Pagoda Angsa Liar Kecil]], dibangun pada tahun 709, terletak di dekat Kuil Dajianfu di Chang'an, tempat para biksu dari India dan tempat lain datang untuk menerjemahkan teks-teks berbahasa [[SansekertaSanskerta]] ke dalam [[bahasa Tionghoa|bahasa Mandarin]].{{sfn|Kiang|1999|p=12}}]]
Terdapat beberapa [[ensiklopedia]] besar yang diterbitkan di Tang. Ensiklopedia ''[[Yiwen Leiju]]'' disusun pada tahun 624 oleh kepala penyunting [[Ouyang Xun]] (557–641) dan juga [[Linghu Defen]] (582–666) dan [[Chen Shuda]] (kematian 635). Ensiklopedia ''[[Risalah mengenai Astrologi pada Era Kaiyuan]]'' selesai disusun pada tahun 729 oleh [[Gautama Siddha]] (berkarya pada abad ke-8), seorang astronom, astrolog, dan ahli beretnis India yang lahir di Chang'an.
 
Para ahli geografi TionghoaTiongkok seperti [[Jia Dan]] menulis rincian akurat mengenai tempat-tempat yang terletak jauh di luar negeri. Dalam karyanya yang ditulis antara tahun 785 hingga 805, ia mendeskripsikan jalur laut menuju mulut [[Teluk Persia]], dan ia mencatat bahwa [[orang-orang Iran]] (yang ia sebut rakyat Luo-He-Yi) telah mendirikan 'pilar-pilar ornamental' di laut yang berperan sebagai [[mercu suar]] untuk kapal-kapal yang mungkin tersesat.{{sfn|Needham|1986c|p=661}} Satu abad setelah Jia menulis laporannya, orang-orang Arab penulis-penulis Arab seperti [[al-Mas'udi]] dan [[al-Muqaddasi]] juga mendeskripsikan struktur yang sama, sehingga memastikan kebenaran tulisan Jia. Sementara itu, diplomat TionghoaTiongkok dari masa Dinasti Tang [[Wang Xuance]] berkelana ke [[Magadha]] (kini [[India]] timur laut) pada abad ke-7.{{sfn|Sen|2003|pp=9, 22–24}} Sesudahnya, ia menulis buku ''Zhang Tianzhu Guotu'' (Catatan-Catatan Bergambar mengenai India Tengah), yang berisi banyak informasi mengenai geografi.{{sfn|Needham|1986a|p=511}}
 
Sejarah-sejarah dinasti sebelum Tang disusun antara tahun 636 hingga 659 oleh pejabat-pejabat istana selama dan beberapa saat sesudah masa kekuasaan [[Kaisar Taizong dari Tang]]. Hasilnya adalah ''[[Kitab Liang|Buku Liang]]'', ''[[Kitab Chen|Buku Chen]]'', ''[[Buku Qi Utara]]'', ''[[Kitab Zhou|Buku Zhou]]'', ''[[Kitab Sui|Buku Sui]]'', ''[[Kitab Jin|Buku Jin]]'', ''[[Sejarah Dinasti-Dinasti Utara]]'', dan ''[[SejaahSejarah Dinasti-Dinasti Selatan]]''. Walaupun tidak termasuk dalam kompilasi ''[[Dua Puluh Empat Sejarah]]'' yang resmi, ''[[Tongdian]]'' dan ''[[Tang Huiyao]]'' juga merupakan karya sejarah yang penting dari masa Dinasti Tang. Sementara itu, ''[[Shitong]]'' yang ditulis oleh [[Liu Zhiji]] pada tahun 710 berisi tentang sejarah [[Historiografi Tionghoa|historiografi Tiongkok]] sebelum masa hidupnya. '' [[Catatan Tang Agung mengenai Xiyu|Catatan-Catatan Tang Raya mengenai Wilayah-Wilayah Barat]]'', yang disusun oleh [[Bianji]], menceritakan kisah perjalanan [[Xuanzang]], seorang biksu dari masa Dinasti Tang.
 
Salah satu karya sastra penting lain dari masa Dinasti Tang adalah ''[[Youyang Zazu]]'' karya [[Duan Chengshi]] (kematian 863), yang merupakan sebuah kumpulan legenda dan desas-desus asing, laporan mengenai fenomena alam, [[anekdot]] pendek, kisah mitos dan duniawi, dan juga catatan mengenai berbagai subjek. Namun, para ahli dan sejarawan masih memperdebatkan klasifikasi yang tepat untuk karya Duan.{{sfn|Reed|2003|p=121}}
Baris 261 ⟶ 271:
{{main|Agama di Tiongkok|Filsafat Tiongkok}}
[[Berkas:TangBodhisattva.JPG|jmpl|Patung [[Bodhisattwa]] dari masa Dinasti Tang.]]
Semenjak zaman kuno, orang-orang TionghoaTiongkok telah menganut [[Kepercayaan tradisional Tionghoa|kepercayaan tradisional]] yang menggabungkan banyak dewa-dewa. Orang TionghoaTiongkok percaya bahwa dunia akhirat adalah suatu dunia yang sejalan dengan dunia orang hidup, dan dunia akhirat memiliki birokrasi dan mata uangnya sendiri untuk nenek moyang yang sudah meninggal.{{sfn|Whitfield|2004|p=333}} Maka dari itu, pada saat pemakaman, para penganut kepercayaan ini berusaha menyediakan berbagai kebutuhan di akhirat. Kepercayaan ini digambarkan dalam [[seni Dinasti Tang]],<ref name=BMA/> dan juga dalam cerita-cerita pendek Tang mengenai orang yang secara tidak sengaja berada di dunia orang mati, lalu kemudian kembali dan menceritakan pengalamannya.{{sfn|Whitfield|2004|p=333}}
 
[[Buddhisme]] yang berasal dari India pada masa [[Konfusius]] terus berkembang pada masa Dinasti Tang dan dianut oleh keluarga kekaisaran; Buddhisme di Dinasti Tang mengalami proses sinisasi dan menjadi bagian dari budaya tradisional TionghoaTiongkok. Sebelum munculnya [[Neo-Konfusianisme]] dan tokoh-tokoh seperti [[Zhu Xi]] (1130–1200), Buddhisme mulai berkembang di Tiongkok pada masa [[Dinasti Selatan dan Utara]], dan menjadi agama yang dominan pada masa Dinasti Tang. Wihara-wihara Buddha memainkan peran penting dalam masyarakat dengan menawarkan penginapan bagi pengelana di wilayah terpencil, sekolah untuk anak-anak di seluruh negeri, dan tempat diadakannya acara sosial dan perkumpulan kaum terpelajar di kota.{{sfn|Ebrey|1999|p=121}} Wihara-wihara juga terlibat dalam aktivitas ekonomi karena properti dan hamba biara memberi keuntungan yang dapat dimanfaatkan untuk mendirikan penggilingan atau usaha lain.{{sfn|Ebrey|1999|p=122}}{{sfn|Eberhard|2005|p=181}}{{sfn|Adshead|2004|p=86}} Meskipun wihara-wihara ini memiliki 'hamba', para hamba yang bergantingbergantung kepada wihara ini bisa memiliki properti sendiri dan mempekerjakan orang lain untuk membantunya, termasuk bisa memiliki budak mereka sendiri.{{sfn|Ebrey|1999|p=126}}
 
Agama Buddha mulai mengalami kemunduran saat pemerintah pusat Tang juga mengalami kemunduran pada akhir abad ke-8 dan abad ke-9. Wihara-wihara Buddha yang sebelumnya tidak dikenakan pajak mendadak dipungut pajak oleh pemerintah. Pada tahun 845, [[Kaisar Wuzong dari Tang]] akhirnya menutup 4.600 wihara beserta 40.000 kuil dan altar, sehingga 260.000 biksu harus kembali ke kehidupan sekuler;{{sfn|Ebrey|Walthall|Palais|2006|p=96}}{{sfn|Fairbank|Goldman|2006|p=86}} peristiwa ini belakangan dijuluki salah satu dari [[Empat Penindasan Buddhisme di Tiongkok]]. Meskipun pelarangan akan dicabut beberapa tahun kemudian, Buddhisme tidak lagi menjadi dominan seperti sebelumnya.{{sfn|Ebrey|Walthall|Palais|2006|p=96}}{{sfn|Fairbank|Goldman|2006|p=86}}{{sfn|Ebrey|1999|p=124}}{{sfn|Harper|2005|p=34}} Hal ini juga diakibatkan oleh munculnya ketertarikan akan filsafat asli TionghoaTiongkok, seperti Konfusianisme dan Taoisme. [[Han Yu]] (786–824) adalah salah satu orang pertama di Tang yang mencela Buddhisme.{{sfn|Wright|1959|p=88}} Walaupun rekan-rekan sejawatnya menganggap Han Yu kasar dan menjengkelkan, pemikirannya akan membayang-bayangi penindasan Buddhisme di Tang dan pemulihan kembali teori Konfusian dengan bangkitnya Neo-Konfusianisme pada masa Dinasti Song.{{sfn|Wright|1959|p=88}} Meskipun begitu, [[Zen|Buddhisme Chán]] menjadi populer di antara elit-elit terdidik.{{sfn|Ebrey|Walthall|Palais|2006|p=96}} Terdapat pula banyak biksu Chan yang terkenal dari masa Tang, seperti [[Mazu Daoyi]], [[Baizhang]], dan [[Huangbo Xiyun]]. Selain itu, sekte [[Buddhisme Tanah Murni]] yang diprakarsai oleh [[Huiyuan (Buddhisme)|Huiyuan]] (334–416) turut populer seperti Buddhisme Chan pada masa Dinasti Tang.{{sfn|Ebrey|1999|p=123}}
[[Berkas:Foguang Temple 8.JPG|jmpl|kiri|Balai kayu yang dibangun pada tahun 857,{{sfn|Steinhardt|2004|pp=228–229}} terletak di [[Kuil Foguang]] di [[Gunung Wutai]], Shanxi. Kuil ini merupakan kuil Buddha.]]
 
Saingan Buddhisme pada masa Dinasti Tang adalah [[Taoisme]], sistem kepercayaan asli Tiongkok yang mengakar dari buku ''[[Tao Te Ching|Daodejing]]'' (dikaitkan dengan [[Laozi]] dari abad ke-6 SM) dan ''[[Zhuangzi (buku)|Zhuangzi]]''. Keluarga Li yang berkuasa di Dinasti Tang mengklaim sebagai keturunan Laozi.{{sfn|Benn|2002|p=60}} Saat pangeran Tang akan menjadi putra mahkota atau putri Tang akan menjadi pendeta Taoisme, kadang-kadang bekas rumah mewah mereka diubah menjadi biara dan tempat ibadah Taoisme.{{sfn|Benn|2002|p=60}} Sementara itu, banyak penganut Taoisme yang dikaitkan dengan [[alkimia]] karena mereka mencoba menemukan [[eliksir kehidupan]] atau membuat emas dari campuran bahan-bahan.{{sfn|Fairbank|Goldman|2006|p=81}} Meskipun mereka tidak pernah berhasil, mereka menyumbang pengetahuan baru dengan menemukan campuran logam, produk porselen, dan pewarna baru.{{sfn|Fairbank|Goldman|2006|p=81}} Sejarawan Joseph Needham menganggap karya alkimia para pengikut Taois sebagai "proto-sains dan bukan [[ilmu semu|sains semu]]."{{sfn|Fairbank|Goldman|2006|p=81}} Namun, keterkaitan antara Taoisme dan alkimia ditolak oleh [[Nathan Sivin]], yang menyatakan bahwa alkimia lebih sering dipraktikkan di ranah sekuler dan juga dilakukan oleh orang awam.<ref>{{Citation |last=Sivin |first=Nathan |publisher=Variorum |year=1995 |accessdate=August 13, 2008 |title="Taoism and Science" in ''Medicine, Philosophy and Religion in Ancient China'' |url=http://ccat.sas.upenn.edu/~nsivin/7tao.html |archiveurl = httphttps://web.archive.org/web/20080623085807/http://ccat.sas.upenn.edu/~nsivin/7tao.html |archivedate = June 2008-06-23, 2008|deadurl=yes }}</ref>
 
Dinasti Tang juga secara resmi mengakui agama-agama asing lainnya. [[Gereja Asiria Timur]] atau [[Nestorianisme|Gereja Kristen Nestorian]] diakui oleh istana Tang. Pada tahun 781, [[Prasasti Nestorian]] dibuat dengan maksud untuk menghormati pencapaian komunitas mereka di Tiongkok. Sebuah biara Kristen didirikan di provinsi Shaanxi di tempat berdirinya [[Pagoda Daqin]] yang berisi seni-seni bertema Kristen. Walaupun agama ini sempat mati setelah masa Dinasti Tang, Nestorianisme muncul lagi pada masa invasi Mongol pada abad ke-13.{{sfn|Gernet|1962|p=215}}
Baris 285 ⟶ 295:
Pada masa awal [[Dinasti Selatan dan Utara]] (420–589), atau mungkin malah lebih awal lagi, teh (''[[Camellia sinensis]]'') menjadi minuman yang populer di Tiongkok selatan. Pada masa itu teh dianggap sebagai minuman dengan rasa yang enak dan memiliki khasiat.{{sfn|Ebrey|1999|p=120}} Pada masa Dinasti Teng, teh dikaitkan dengan kemajuan budaya dalam masyarakat. Sebagian besar puisi karya penyair [[Lu Tong]] (790–835) berkaitan dengan kecintaannya akan teh. Penulis [[Lu Yu]] dari abad ke-8 bahkan menulis risalah mengenai seni meminum teh yang disebut ''[[Chajing]]''.{{sfn|Ebrey|1999|p=95}} Sementara itu, walaupun penggunaan kertas untuk membungkus sudah ada di Tiongkok semenjak abad ke-2 SM,{{sfn|Needham|1986d|p=122}} pada masa Dinasti Tang orang-orang Tiongkok melipat kertas menjadi kantong berbentuk kotak untuk menyimpan dan menjaga rasa daun teh.{{sfn|Needham|1986d|p=122}}
 
Sebelum masa dinasti Tang, penggunaan [[kertas toilet]] pertama kali tercatat pada tahun 589 oleh [[Yan Zhitui]] (531–591).{{sfn|Needham|1986d|p=123}} Pada tahun 851, seorang pengelana Muslim [[Arab]] mengomentari bagaimana mereka merasa orang-orang Tang tidak bersih karena tidak membersihkan kotoran buang air besar dengan air di kamar mandi; ia malah mengamati bahwa orang-orang TionghoaTiongkok hanya menggunakan kertas saja.{{sfn|Needham|1986d|p=123}}
 
Pada masa kuno, orang-orang TionghoaTiongkok telah menguraikan lima makanan pokok mereka: [[wijen]], [[kacang|kacang-kacangan]], gandum, [[jawawut]], dan [[milet]] ber[[gluten]].{{sfn|Song|1966|pp=3–4}} Penyusun ensiklopedia dari masa [[Dinasti Ming]] [[Song Yingxing]] (1587–1666) mencatat bahwa beras tidak termasuk dalam lima makanan pokok kuno karena pada masa tersebut wilayah Tiongkok selatan yang cukup basah dan lembablembap untuk menanam padi masih belum dimukimi oleh orang-orang TionghoaTiongkok.{{sfn|Song|1966|pp=3–4}}
 
[[Berkas:Chajing.jpeg|jmpl|kiri|''[[Chajing]]'' karya [[Lu Yu]].]]
Pada masa Dinasti Tang, selain makanan pokok yang sudah disebutkan, terdapat pula bahan masakan seperti [[jelai]], [[bawang putih]], [[garam]], [[turnip]], [[kedelai]], [[pir]], [[aprikot]], [[persik]], [[apel]], [[delima]], [[jujube]], [[rhubarb]], [[kacang hazel]], [[kacang pinus]], [[kastanya]], [[walnut]], [[yam]], [[taro]], dan lain-lain.{{sfn|Benn|2002|p=120}} Berbagai jenis daging yang dimakan meliputi babi, ayam, domba (terutama di utara), [[berang-berang laut]], [[beruang]] (yang sulit ditangkap, tetapi terdapat resep untuk merebus, mengukus, dan memasukkan daging beruang ke dalam rendaman bumbu), dan bahkan [[unta baktria]].{{sfn|Benn|2002|p=120}} Di pesisir selatan makanan laut merupakan makanan yang paling banyak dikonsumsi, dan orang-orang TionghoaTiongkok suka memasak [[ubur-ubur]] dengan [[kayu manis]], [[lada Sichuan]], [[kapulaga]], dan [[jahe]], serta [[tiram]] dengan [[wine]], [[cumi-cumi]] goreng dengan jahe dan cuka, [[belangkas]], [[kepiting]], [[udang]], dan [[ikan buntal]].{{sfn|Benn|2002|p=121}}
 
Beberapa sumber makanan juga tidak boleh dimakan. Pemerintah Tang mengajak rakyatnya untuk tidak memakan sapi (karena merupakan [[hewan pekerja]] yang berharga), dan dari tahun 831 hingga 833 [[Kaisar Wenzong dari Tang]] bahkan melarang penyembelihan hewan ternak karena kepercayaan [[Buddhisme]]nya.{{sfn|Benn|2002|p=125}}
 
Melalu jalur perdagangan ke luar negeri, bangsa TionghoaTiongkok pada masa Dinasti Tang dapat memperoleh persik dari [[Samarkand]], [[kurma]], [[pistacio]], and [[tin|buah ara]] dari [[Iran]], [[kacang pinus]] dan [[ginseng]] dari [[Korea]], serta [[mangga]] dari [[Asia Tenggara]].{{sfn|Benn|2002|p=123}}{{sfn|Schafer|1985|pp=1–2}} Pada masa Dinasti Tang, terdapat banyak permintaan akan [[gula]]; saat [[Harsha]] berkuasa di [[India Utara]] (606–647), utusan India ke istana Tang membawa dua pembuat gula yang berhasil mengajarkan orang TionghoaTiongkok cara menanam [[tebu]].{{sfn|Sen|2003|pp=38–40}}{{sfn|Adshead|2004|pp=76, 83–84}} Produk [[kapas]] yang sudah jadi juga datang dari wilayah [[Benggala]] di India, meskipun pada masa Dinasti Tang orang TionghoaTiongkok sudah mulai menanam dan mengolah kapas, dan pada masa [[Dinasti Yuan]] kapas telah menjadi bahan baku tekstil utama di Tiongkok.{{sfn|Adshead|2004|p=83}}
 
Rakyat TionghoaTiongkok pada masa Dinasti Tang telah menggunakan metode-metode [[pengawetan makanan]]. Metode yang paling umum digunakan adalah metode sederhana seperti penggalian lubang yang dalam, perendaman dengan air garam, dan penggaraman makanan.{{sfn|Benn|2002|pp=126–127}} Kaisar memiliki lubang-lubang es besar di taman-taman di Chang'an untuk mengawetkan makanan, dan orang-orang kaya juga memiliki lubang esnya sendiri walau lebih kecil.{{sfn|Benn|2002|p=126}} Setiap tahun kaisar memerintahkan pembuatan 1000 balok es dari sungai yang beku di lembang pegunungan, dan masing-masing balok memiliki ukuran 0,91 m x 0,91 m x 1,06 m.{{sfn|Benn|2002|p=126}} Pada musim panas, berbagai makanan beku juga dapat dinikmati, seperti melon yang didinginkan.{{sfn|Benn|2002|p=126}}
{{clear}}
 
Baris 303 ⟶ 313:
[[Berkas:Guardian figures, earthenware with pigment, Tang Dynasty.JPG|jmpl|Patung-patung penjaga makam dari kayu; patung-patung kayu yang digerakkan secara mekanik menjadi pemegang cangkir, penuang wine, penari, dan hal-hal lain.{{sfn|Needham|1986b|p=160}}]]
 
Teknologi pada masa Dinasti Tang berlandaskan pada teknologi yang sudah diciptakan pada masa sebelumnya. Dalam bidang mesin jam dan ketepatan waktu , sistem gigi mekanik [[Zhang Heng]] (78–139) dan [[Ma Jun]] (abad ke-3) memberi inspirasi kepada insinyur, astronom, dan pendeta Tang [[Yi Xing]] (683–727) saat ia menciptakan mekanisme pengatur gerakan jam yang disebut ''[[escapement]]'' pada tahun 725.{{sfn|Needham|1986a|p=319}} Metode ini digunakan bersamaan dengan [[jam air]] dan penggunaan [[roda air]] untuk menggerakkan [[bola armilariarmiler]].{{sfn|Needham|1986b|pp=473–475}} Alat Yi Xing juga memiliki lonceng yang sudah dirancang secara mekanis agar berbunyi setiap jam dan drum yang akan berbunyi secara otomatis setiap seperempat jam.{{sfn|Needham|1986b|pp=473–474}} [[Horologium|Jam astronomi]] rancangan Yi Xing menjadi tersohor di seluruh negeri, dan paling tidak sebelum tahun 730 orang-orang yang ingin lulus ujian masuk pegawai negeri harus menulis esai mengenai alat ciptaan Yi Xing.{{sfn|Needham|1986b|p=475}} Namun, metode pengaturan waktu yang paling banyak digunakan adalah ''[[inflowjam clepsydraair|klepsidra]]''. Racangan metode ini diperbaiki pada tahun 610 oleh insinyur Dinasti Sui Geng Xun dan Yuwen Kai. Mereka menggunakan [[timbangan dacin]] untuk melakukan penyesuaian pada ''[[pressure head]]'' yang kemudian memungkinkan pengaturan perbedaan lama siang dan malam.{{sfn|Needham|1986b|p=480}}
 
Terdapat berbagai penemuan mekanik lain pada masa Dinasti Tang. Salah satunya adalah penyaji wine mekanik setinggi 0,91 m dari awal abad ke-8 yang berbentuk gunung dan terbuat dari besi.{{sfn|Benn|2002|p=144}} Alat ini menggunakan pompa hidrolikhidraulis yang menyedot wine dari keran logam berkepala naga. Dalam alat ini juga terdapat mangkuk yang apabila diisi akan menuangkan wine (dengan memanfaatkan gaya [[gravitasi]] ke dalam danau buatan yang memiliki daun besi yang dapat digunakan sebagai baki dalam perjamuan.{{sfn|Benn|2002|p=144}} Selain itu, seperti yang dideskripsikan oleh sejarawan Charles Benn:
 
{{Quote|Di tengah jalan di bagian selatan terdapat seekor naga…sang naga membuka mulutnya dan mengeluarkan bir ke dalam gelas yang ditempatkan di atas daun teratai [besi] besar. Ketika gelasnya 80% penuh, naga berhenti mengeluarkan bir, dan tamu segera mengambil gelasnya. Apabila ia lambat dalam meminum bir dan mengembalikan gelas ke atas daun, pintu di paviliun di atas gunung terbuka dan penyaji wine mekanis, yang bertopi dan bergaun, muncul dengan tongkat kayu di tangannya. Begitu tamu mengembalikan gelasnya, naga mengisinya kembali, penyaji wine kembali ke tempatnya, dan pintu paviliun tertutup…Sebuah pompa menghisap bir yang mengalir ke kolam bir melalui lubang tersembunyi dan mengembalikan bir ke sumbernya di dalam gunung.{{sfn|Benn|2002|p=144}}}}
 
[[Berkas:Square mirror with phoenix motif, Tang Dynasty.jpg|jmpl|ka|[[Cermin|Kaca perunggu]] persegi dengan motif [[fenghuang]] (burung api) dari abad ke-8.]]
 
Walaupun penggunaan boneka mekanik yang menggoda dalam alat penyaji wine ini merupakan penemuan yang orisinil, penggunaan boneka mekanik di Tiongkok sudah ada semenjak masa [[Dinasti Qin]] (221–207 SM),{{sfn|Needham|1986b|p=158}} sementara [[Ma Jun]] pada abad ke-3 menciptakan teater boneka mekanik yang digerakkan oleh perputaran bola air.{{sfn|Needham|1986b|p=158}} Terdapat pula alat penyaji wine otomatis di peradaban [[Yunani Kuno|Yunani]]-[[Romawi]], yaitu rancangan [[Heron dari Iskandariyah]] yang menggunakan jambangan dengan katup dalam dan tuas yang mirip dengan alat yang dideskripsikan di atas. Sementara itu, terdapat berbagai kisah mengenai alat yang bergerak secara otomatis di Dinasti Tang, seperti patung pendeta kayu jenderal Yang Wulian yang mengulurkan tangannya untuk mengumpulkan sumbangan; ketika jumlah koin mencapai berat tertentu, patung mekanik ini menggerakkan tangannya untuk meletakkan koin di dalam sebuah tas.{{sfn|Needham|1986b|p=163}} Mekanisme berat-dan-tuas ini mirip dengan [[mesin slot]] ciptaan Heron.{{sfn|Needham|1986b|p=163 footnote c}} Salah satu contoh alat lain di Dinasti Tang adalah "berang-berang kayu" karya Wang Ju yang konon dapat menangkap ikan; Needham mencurigai bahwa alat ni menggunakan semacam [[pegas]].{{sfn|Needham|1986b|p=163}}
 
Dalam bidang [[arsitektur]], terdapat undang-undang mengenai standar bangunan, yang dijelaskan dalam buku ''Yingshan Ling'' (Hukum Bangunan Nasional).{{sfn|Guo|1998|p=1}} Sebagian dari buku ini masih bertahan di ''Tang Lü'' (Undang-Undang Tang),{{sfn|Guo|1998|p=3}} sementara panduan arsitektur Dinasti Song ''[[Yingzao Fashi]]'' (Standar Bangunan Negara) karya [[Arsitektur dinasti Song|Li Jie]] (1065–1101) merupakan risalah arsitektur Tiongkok tertua yang masih bertahan sepenuhnya.{{sfn|Guo|1998|p=1}}<!-- Sementara itu, pada masa [[Kaisar Xuanzong dari Tang]] (712–756), terdapat 34.850 pengrajin terdaftar yang bekerja untuk negara dan diurus oleh Badan Bangunan-Bangunan Istana (Jingzuo Jian).{{sfn|Guo|1998|p=3}}-->
 
=== Percetakan balok kayu ===
[[Berkas:Jingangjing.jpg|jmpl|[[Sutra Intan]], dicetak pada tahun 868, merupakan buku pertama yang dicetak secara luas (dengan menggunakan [[Cetak blok kayu|percetakan balok kayu]]).]]
[[Cetak blok kayu|Percetakan balok kayu]] memungkinkan penyebaran tulisan untuk banyak pembaca. Salah satu dokumen cetakan tertua di dunia adalah [[sutra]] ''[[dharani]]'' agama Buddha yang ditemukan di [[Xi'an]] pada tahun 1974 dan diperkirakan berasal dari tahun 650 hingga 670.{{sfn|Pan|1997|pp=979–980}} ''[[Sutra Intan]]'' adalah buku lengkap pertama yang dicetak secara luas; buku ini dilengkapi oleh ilustrasi dan teks, dan berasal dari tahun 868.{{sfn|Temple|1986|p=112}}{{sfn|Needham|1986d|p=151}} Selain itu, salah satu dokumen pertama yang dicetak adalah teks-teks agama Buddha serta kalender yang diperlukan untuk menghitung dan menandai hari yang baik dan tidak.{{sfn|Ebrey|1999|pp=124–125}} Dengan banyaknya buku yang tersebar untuk pembaca, tingkat melek huruf dapat meningkat, dan kelas bawah dapat memperoleh buku yang murah untuk belajar. Maka dari itu, terdapat lebih banyak orang dari kelas bawah yang lulus ujian masuk pegawai negeri pada masa Dinasti Song akhir.{{sfn|Ebrey|Walthall|Palais|2006|p=159}}{{sfn|Fairbank|Goldman|2006|p=94}}{{sfn|Ebrey|1999|p=147}} Meskipun percetakan [[huruf lepas]] karya [[Bi Sheng]] pada abad ke-11 merupakan penemuan baru pada masa Dinasti Song, percetakan balok kayu yang tersebar pada masa Dinasti Tang akan tetap menjadi metode percetakan utama di Tiongkok hingga percetakan dari Eropa yang lebih maju datang dan menyebar di Asia Timur.{{sfn|Needham|1986d|p=227}}
 
Pada masa Dinati Tang, [[kartu remi]] untuk pertama kalinya dimainkan, dan ini dimungkinkan dengan adanya teknologi percetakan.{{sfn|Needham|1986d|pp=131–132}}
 
=== Kedokteran ===
Pada masa Dinasti Tang, terdapat upaya untuk mengklasifikasi semua obat-obatan yang digunakan dalam [[farmakologi]] TionghoaTiongkok. Pada tahun 657, [[Kaisar Gaozong dari Tang]] (berkuasa 649–683) memerintahkan penerbitan ''[[materia medica]]'' resmi, lengkap dengan teks dan ilustrasi untuk 833 zat medis yang diambil dari batu, mineral, tanaman, herba, hewan, sayur-sayuran, buah-buahan, dan [[serealia]].{{sfn|Benn|2002|p=235}} Selain itu, pemerintah Tang mendorong studi kedokteran dengan mendirikan perguruan tinggi medis kekaisaran, mengadakan ujian negara untuk para dokter, dan membuat panduan forensik untuk dokter.{{sfn|Adshead|2004|p=83}} Beberapa penulis terkenal dalam bidang kedokteran pada masa Dinasti Tang meliputi Zhen Chuan (kematian 643) dan [[Sun Simiao]] (581–682); Zhen Chuan merupakan orang yang pertama kali menemukan bahwa pasien [[diabetes]] memiliki kandungan gula yang tinggi di [[air seni]]nya, sementara Sun Simiao merupakan orang pertama yang mengetahui bahwa pasien diabetes perlu menghindari alkohol dan makanan yang mengandung [[amilum]].{{sfn|Temple|1986|pp=132–133}} Sementara itu, Zhen Chuan dan ahli lainnya pada masa Dinasti Tang menulis bahwa kelenjar [[tiroid]] domba dan babi dapat digunakan untuk menangani penyakit [[gondok]]; ekstrak tiroid baru digunakan untuk pasien gondok di Barat setelah tahun 1890.{{sfn|Temple|1986|pp=134–135}} Lebih lagi, penggunaan [[amalgam]] gigi (yang dibuat dari timah dan perak) pertama kali diperkenalkan dalam buku teks kedokteran ''Xinxiu Bencao'' yang ditulis oleh Su Gong pada tahun 659.<ref name=czarnetzki>{{cite journal|last=Czarnetzki|first=A.|author2=Ehrhardt S. |title=Re-dating the Chinese amalgam-filling of teeth in Europe|journal=International Journal of Anthropology|year=1990|volume=5|issue=4|pages=325–332}}</ref>
 
=== Kartografi ===
[[Berkas:Dunhuang star map.jpg|jmpl|[[Peta Dunhuang]], [[peta bintang]] yang menunjukkan wilayah Kutub Utara sekitar tahun 700.{{sfn|Xi|1981|p=464}} Di peta bintang ini terdapat lebih dari 1.300 bintang.<ref>{{cite web|url=http://idp.bl.uk/education/astronomy_researchers/index.a4d|title=The Dunhuang Chinese Sky: A comprehensive study of the oldest known star atlas|authors=[[Jean-Marc Bonnet-Bidaud]], Françoise Praderie, [[Susan Whitfield]]|publisher=International Dunhuang Project, British Library|accessdate=March 13, 2015}}</ref>]]
 
Pada masa Dinasti Tang, terdapat beberapa kemajuan dalam ilmu [[kartografi]]. Ketika kanselir Tang [[Pei Ju]] (547–627) bekerja untuk Dinasti Sui sebagai Komisioner Komersial pada tahun 605, ia menciptakan peta grid (kotak-kotak) dengan skala berdasarkan tradisi ahli kartografi [[Pei Xiu]] (224–271).{{sfn|Needham|1986a|pp=538–540, 543}} Kanselir Tang [[Xu Jingzong]] (592–672) juga dikenal akan peta Tiongkoknya yang digambar pada tahun 658.{{sfn|Needham|1986a|p=543}} Pada tahun 785, di bawah perintah [[Kaisar Dezong dari Tang|Kaisar Dezong]], ahli kartografi dan geografi [[Jia Dan]] (730–805) menyelesaikan peta Tiongkok dan bekas jajahannya di Asia Tengah pada tahun 801.{{sfn|Needham|1986a|p=543}} Peta tersebut memiliki panjang 9,1 m dan tinggi 10 m, digambar dengan skala grid satu inchiinci banding seratus ''[[liUnit (satuan)pengukuran Tiongkok#Satuan panjang metrik|li]]'' (1:100).{{sfn|Needham|1986a|p=543}} Sebuah peta Tiongkok yang berasal dari tahun 1137 juga memiliki kompleksitas yang serupa dengan peta Jia Dan, dan diukir di prasasti batu dengan skala grid 100 li.{{sfn|Needham|1986a|p=Plate LXXXI}} Namun, satu-satunya jenis peta yang masih bertahan dari Dinasti Tang adalah peta bintang. Sementara itu, peta relief Tiongkok pertama berasal dari masa [[Qin (negara)|Negara Qin]] pada abad ke-4; peta-peta tersebut ditemukan pada tahun 1986.{{sfn|Hsu|1993|p=90}}
 
=== Alkimia, tabung gas, dan pengatur suhu udara ===
[[Berkas:Plat à offrandes Chine Musée Guimet 2418 1.jpg|jmpl|kiri|Piring keramik dengan "tiga warna" ([[sancai]]) dari abad ke-8.]]
 
Orang-orang TionghoaTiongkok pada masa Dinasti Tang menggunakan rumus-rumus kimia yang kompleks untuk berbagai macam tujuan, seringkalisering kali melalui percobaan [[alkimia]]. Salah satunya adalah krim atau [[pernis]] tahan air dan antidebu untuk pakaian dan senjata, semen tahan api untuk kaca dan porselen, krim tahan air untuk pakaian sutra para penyelam, krim untuk memoles kaca perunggu, dan rumus-rumus lainnya.{{sfn|Needham|1986e|p=452}} Keramik [[porselen]] sendiri diciptakan di Tiongkok pada masa Dinasti Tang, walaupun sebelumnya sudah ada berbagai macam [[keramik glazur|keramik berlapis glazur]].{{sfn|Adshead|2004|p=80}}{{sfn|Wood|1999|p=49}}
 
Semenjak masa [[Dinasti Han]] (202 SM – 220 M), orang TionghoaTiongkok telah menggali [[lubang bor]] yang dalam untuk mengangkut gas alam dari pipa-pipa bambu ke sebuah tungku, dan di tungku tersebut air garam direbus di dalam sebuah panci yang terbuat dari [[besi cor]] untuk mengekstrak garam.{{sfn|Temple|1986|pp=78–79}} Pada masa Dinasti Tang, seorang pewarta dari provinsi Sichuan melaporkan bahwa di salah satu 'sumur api' sedalam 182&nbsp;m, gas alam dimasukkan ke dalam tabung bambu; tabung tersebut masih dapat menghasilkan api setelah dibawa sejauh lusinan kilometer.{{sfn|Temple|1986|pp=79–80}} Pada dasarnya tabung ini merupakan tabung gas pertama; Robert Temple mengasumsikan bahwa tabung ini menggunakan semacam sumbat.{{sfn|Temple|1986|pp=79–80}}
 
[[Berkas:CMOC Treasures of Ancient China exhibit - pottery horse, detail 1.jpg|jmpl|ka|Tembikar kuda yang berasal dari masa Dinasti Tang.]]
Baris 341 ⟶ 351:
 
== Historiografi ==
Karya klasik pertama mengenai Tang adalah ''[[BukuKitab TuaDinasti Tang Lama]]'' karya Liu Xu (887–946 AD) ''et al.'' dari Dinasti [[Jin Akhir (Lima Dinasti)|Jin Akhir]]. Karya ini kemudian disunting menjadi ''[[BukuKitab BaruDinasti Tang Baru]]'' oleh sejarawan [[Dinasti Song]] [[Ouyang Xiu]] (1007–1072) dan Song Qi (998–1061) ''et al.'' antara tahun 1044 hingga 1060. Kedua karya tersebut didasarkan pada tawarikh dari masa sebelumnya yang kini sudah hilang.<ref>{{cite book|author = Denis Crispin Twitchett|title = The Writing of Official History Under the T'ang|url = http://web.archive.org/web/20080227124747/http://gias.snu.ac.kr/wthong/publication/paekche/eng/chronicles.pdf|year = 1992|isbn = 978-0-521-41348-0|access-date = 2015-07-18|archive-date = 2008-02-27|archive-url = https://web.archive.org/web/20080227124747/http://gias.snu.ac.kr/wthong/publication/paekche/eng/chronicles.pdf|dead-url = unfit}}</ref> Keduanya tergolong dalam kompilasi ''[[Dua Puluh Empat Sejarah]]'' Tiongkok. Salah satu sumber ''Buku Tua Tang'' yang masih bertahan hingga kini adalah ''[[Tongdian]]'' yang dipersembahkan oleh [[Du You]] kepada kaisar pada tahun 801.
 
Periode Dinasti Tang juga ditempatkan dalam teks [[sejarah universal]] yang berjudul ''[[Zizhi Tongjian]]''. Teks ini disunting, disusun, dan diselesaikan pada tahun 1084 oleh sekelompok ahli di bawah pimpinan kanselir Dinasti Song [[Sima Guang]] (1019–1086). Teks sejarah ini, yang mengandung 3 juta [[karakter Tiongkok]] dan terdiri dari 294 volume, meliputi sejarah Tiongkok dari permulaan [[Periode Negara Berperang]] (403 SM) hingga awal Dinasti Song (960).
Baris 354 ⟶ 364:
{{Reflist|3}}
 
==== Karya yang dikutip ====
{{refbegin}}
* {{citation|last=Adshead|first=S. A. M.|title=T'ang China: The Rise of the East in World History|year=2004|publisher=[[Palgrave Macmillan]]|location=New York|isbn=1-4039-3456-8}} (hardback).
Baris 406 ⟶ 416:
* {{citation|last=Sen|first=Tansen|title=Buddhism, Diplomacy, and Trade: The Realignment of Sino-Indian Relations, 600–1400|year=2003|publisher=Asian Interactions and Comparisons, a joint publication of the University of Hawaii Press and the [[Association for Asian Studies]]|location=Manoa |isbn=0-8248-2593-4}}
* {{citation|last=Shen|first=Fuwei|title=Cultural flow between China and the outside world|year=1996|publisher=Foreign Languages Press|location=Beijing|isbn=7-119-00431-X}}
* {{cite book|last=Skaff|first=Jonathan Karem|editor=Nicola Di Cosmo|title=Military Culture in Imperial China|url=https://archive.org/details/militaryculturei0000unse|year=2009|publisher=Harvard University Press|isbn=978-0-674-03109-8|ref=harv}}
* {{citation|last=Song|first=Yingxing|authorlink=Song Yingxing |others=translated with preface by E-Tu Zen Sun and Shiou-Chuan Sun|title=T'ien-Kung K'ai-Wu: Chinese Technology in the Seventeenth Century|year=1966|publisher=Pennsylvania State University Press|location=University Park}}
* {{citation |last=Stein|first=R. A.|edition=1st English|title=Tibetan Civilization|year=1972|origyear=1962|publisher=Stanford University Press|location=Stanford|isbn=0-8047-0806-1}}
Baris 440 ⟶ 450:
* [http://etext.virginia.edu/chinese/frame.htm 300 Puisi Tang] di situs Universitas Virginia
* [http://www.artsmia.org/art-of-asia/history/dynasty-tang.cfm Seni Tang dengan Penjelasan di Video], dari Institut Seni Minneapolis
* [http://www.xabusiness.com/china-resources/sui-tang-chinese-paintings.htm Lukisan dari Dinasti Sui dan Tang] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20070813175029/http://www.xabusiness.com/china-resources/sui-tang-chinese-paintings.htm |date=2007-08-13 }}
 
{{Start box}}
Baris 446 ⟶ 456:
{{end box}}
 
{{Topik Dinasti Tang}}
{{Empires}}
{{Authority control}}
{{Artikel pilihan}}