Kabupaten Bantul: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Sam Hidayat (bicara | kontrib) Tidak ada ringkasan suntingan |
RaFaDa20631 (bicara | kontrib) k (via JWB) |
||
(258 revisi antara oleh lebih dari 100 100 pengguna tak ditampilkan) | |||
Baris 1:
{{
{{Dati2
|settlement_type = Kabupaten
|nama = Kabupaten Bantul
|translit_lang1_type1 = [[Hanacaraka]]
|translit_lang1_info1 = ꦧꦤ꧀ꦠꦸꦭ꧀
|lambang = Seal of Bantul Regency.svg
|foto = {{multiple image|border= infobox|total_width= 300|image_style= border:1;
|perrow = 2/2/2/2
|image1=Curug Pulosari (16).jpg
|image2=Kabut di Kebun Buah Mangunan.jpg
|image3=Bantul City.jpg
|image4=Kasongan1.jpg
|image5=Reflection of Parangtritis.jpg
|image6=Serasa Melayang di Bantul.jpg
|image7=Tradisi Pisungsu Jaladri.jpg
|image8=Gedog lesung 1.jpg}}
|caption = Searah jarum jam dari atas: [[Mangunan, Dlingo, Bantul|Kebun Buah Mangunan]], Gapura [[Kasongan|Desa Wisata Kasongan]], [[Hutan Pinus Mangunan]], Tradisi [[Gejog Lesung Yogyakarta|Gejog Lesung]], Tradisi [[Pisungsung Jaladri]], [[Pantai Parangtritis]], Gapura [[Bantul, Bantul|Bantul]] saat malam hari, [[Curug Pulosari]]
|koordinat = {{Coord|-7.886447|110.327838|display=inline, title}}
|motto = {{jav|ꦲꦩꦩꦪꦸꦲꦪꦸꦤꦶꦁꦧꦮꦤ}}<br/>{{small|[[Memayu hayuning bawana|Hamemayu hayuning bawana]]<br/>{{jv}} Memperindah keindahan dunia}}
|julukan = {{hlist|Kota Geplak|Kota Gerabah|Bumi Projotamansari|''[[Gurun Sahara|Sahara van Java]]''}}
|semboyan = Projotamansari<br/>(Produktif-Professional, Ijo Royo-royo, Tertib, Aman, Sehat, dan Asri)
|propinsi = [[Daerah Istimewa Yogyakarta]]
|ibukota = [[Bantul, Bantul|Bantul]]
|dasar hukum = UU No.15 Tahun 1950
|tanggal = [[8 Agustus]] [[1950]]
|hari jadi = {{bda|1831|7|20}}
|
|nama kepala daerah = [[Abdul Halim Muslih]]
|wakil kepala daerah = [[Wakil Bupati]]
|nama wakil kepala daerah = [[Joko B. Purnomo]]
|sekretaris daerah = Agus Budiraharjo
|ketua DPRD =
|luas = 609,56
|luasref =
|penduduk = 976573
|penduduktahun = 30 Juni [[2024]]
|pendudukref = <ref name="DUKCAPIL"/>
|kepadatan = auto
|agama = {{ublist |item_style=white-space;
|96,04% [[Islam]]
|{{Tree list}}
* 3,85% [[Kekristenan]]
** 2,54% [[Katolik]]
** 1,31% [[Protestan]]
{{Tree list/end}}
|0,08% [[Hindu]] |0,02% [[Agama Buddha|Buddha]] |0,01% Lainnya<ref name="DUKCAPIL"/><ref name=Agama>{{cite web|url=https://kependudukan.jogjaprov.go.id/statistik/penduduk/agama/1/0/00/02/34.ez|title=Jumlah Penduduk Berdasarkan Agama di Kabupaten Bantul|last=|first=|website=www.kependudukan.jogjaprov.go.id|publisher=Pemprov Yogyakarta|accessdate=25 Februari 2020}}{{Pranala mati|date=April 2022 |bot=InternetArchiveBot |fix-attempted=yes }}</ref>}}
|bahasa = [[Bahasa Indonesia|Indonesia]] (resmi)<br>[[Bahasa Jawa|Jawa]] (utama)
|IPM = {{increase}} 80,69 ([[2022]])<br>{{fontcolor|darkgreen|Sangat Tinggi}}<ref name="IPM">{{cite web|url=https://www.bps.go.id/indicator/26/413/1/-metode-baru-indeks-pembangunan-manusia-menurut-provinsi.html|title=Indeks Pembangunan Manusia 2020-2021|website=www.bps.go.id|accessdate=4 Desember 2021|archive-date=2021-12-01|archive-url=https://web.archive.org/web/20211201065917/https://www.bps.go.id/indicator/26/413/1/-metode-baru-indeks-pembangunan-manusia-menurut-provinsi.html|dead-url=no}}</ref>
|kapanewon = 17
|kalurahan = 75
|kodearea = +62 274
|kodepos =
|nomor_polisi = AB
|apbd =
|pad =
|dau = Rp 1.025.870.924.000,- ([[2020]]) <ref>{{cite web|url=http://www.djpk.kemenkeu.go.id/wp-content/uploads/2019/09/2.-DAU.pdf |title=Rincian Alokasi Dana Alokasi Umum Provinsi/Kabupaten Kota Dalam APBN T.A 2020|website=www.djpk.kemenkeu.go.id|date=(2020)|accessdate=29 Juli 2021|format=pdf}}</ref>
|slogan = ''The Harmony of Nature and Culture''
|flora = [[Sawo kecik]]<ref name="florafauna">Keputusan Bupati Bantul No. 567/B/Kep/BT/1998</ref>
|fauna = [[Dederuk jawa]]<ref name="florafauna"/>
|zona waktu = [[UTC+07:00]], [[Waktu Indonesia Barat|WIB]]
|web = {{URL|http://www.bantulkab.go.id}}
}}
'''Kabupaten Bantul''' ({{lang-jv|ꦧꦤ꧀ꦠꦸꦭ꧀}}, {{IPA-id|ˈbantʊl}})
Semboyan pembangunan kabupaten ini adalah Projotamansari, yang merupakan singkatan dari Produktif-Profesional, Ijo royo royo, Tertib, Aman, Sehat, dan Asri. Pada [[27 Mei]] [[2006]], [[Gempa Bumi Yogyakarta Mei 2006|gempa bumi besar berkekuatan 5,9]] [[skala Richter]] mengakibatkan kerusakan yang besar terhadap daerah ini dan kematian sedikitnya 3.000 penduduk Bantul. Daerah yang terkena dampak terparah dari gempa tersebut adalah [[Pundong, Bantul|Pundong]] dan [[Imogiri]].
== Sejarah ==
Bantul memang tak bisa dilepaskan dari sejarah Yogyakarta sebagai kota perjuangan dan sejarah perjuangan Indonesia pada umumnya. Bantul menyimpan banyak kisah kepahlawanan, seperti perlawanan [[Pangeran Mangkubumi]] di [[Ambarketawang, Gamping, Sleman|Ambarketawang]], upaya pertahanan [[Sultan Agung dari Mataram|Sultan Agung]] di [[Pleret, Bantul|Pleret]], dan perjuangan [[Diponegoro|Pangeran Diponegoro]] di Selarong. Kisah perjuangan
Tolok awal pembentukan wilayah Kabupaten Bantul adalah perjuangan gigih [[Diponegoro|Pangeran Diponegoro]] melawan penjajah bermarkas di [[Gua Selarong|Selarong]] sejak tahun 1825 hingga 1830. Seusai meredam perjuangan [[Diponegoro]], Pemerintah [[Hindia Belanda]] kemudian membentuk komisi khusus untuk menangani daerah ''Vortenlanden.'' Komisi tersebut bertugas menangani pemerintahan daerah [[Mataram (disambiguasi)|Mataram]], [[Pajang]], [[Sukawati|Sokawati]], dan [[Kabupaten Gunungkidul|Gunung Kidul]]. Kontrak kasunanan [[Kasunanan Surakarta|Surakarta]] dengan [[Kesultanan Ngayogyakarta Hadiningrat|Yogyakarta]] dilakukan baik dalam hal pembagian wilayah maupun pembayaran ongkos perang, penyerahan pemimpin pemberontak, dan pembentukan wilayah administratif.
Pemerintah [[Hindia Belanda]] dan sultan Yogyakarta pada tanggal 26 dan 31 Maret 1831 mengadakan kontrak kerja sama tentang pembagian wilayah administratif baru dalam kasultanan disertai penetapan jabatan kepala wilayahnya. Saat itu [[Kasultanan Yogyakarta]] dibagi menjadi tiga kabupaten yaitu [[Bantul, Bantul|Bantulkarang]] untuk kawasan selatan, [[Sleman, Sleman|Denggung]] untuk kawasan utara, dan [[Kalasan, Sleman|Kalasan]] untuk kawasan timur. Menindaklanjuti pembagian wilayah baru [[Kasultanan Yogyakarta]], tanggal 20 Juli 1831 atau Rabu Kliwon 10 Sapar tahun Dal 1759 (Jawa) secara resmi ditetapkan pembentukan Kabupaten Bantul yang sebelumnya dikenal bernama Bantulkarang tersebut di atas. Seorang [[nayaka]] Kasultanan Yogyakarta bernama Raden Tumenggung Mangun Negoro kemudian dipercaya [[Hamengkubuwana V|Sri Sultan Hamengkubuwono V]] untuk memangku jabatan sebagai bupati Bantul.
Berdasarkan peristiwa tersebut, tanggal 20 Juli setiap tahunnya diperingati sebagai Hari Jadi Kabupaten Bantul. Selain itu, tanggal 20 Juli juga memiliki nilai simbol kepahlawanan dan kekeramatan bagi masyarakat Bantul mengingat [[Perang Diponegoro]] dikobarkan tanggal 20 Juli 1825.
Pada masa pendudukan [[Jepang]], pemerintahan berdasarkan pada ''Usamu'' ''Seirei'' nomor 13
Kemudian setelah kemerdekaan, pemerintahan ditangani oleh Komite Nasional Daerah untuk melaksanakan UU No 1 tahun 1945. Akan tetapi, [[Daerah Istimewa Yogyakarta|Yogyakarta]] dan [[Surakarta]] undang-undang tersebut tidak diberlakukan hingga dikeluarkannya UU Pokok Pemerintah Daerah No 22 tahun 1948. dan selanjutnya mengacu UU Nomor 15 tahun 1950 yang isinya pembentukan Pemerintahan Daerah Otonom di seluruh Indonesia.
== Pusaka dan Identitas Daerah ==
[[Berkas:Tombak pusaka bantul.jpg|jmpl|
Tombak pusaka ini diberikan oleh sultan Yogyakarta [[Sri Sultan Hamengkubuwono X]] pada Peringatan Hari Jadi ke-169 Kabupaten Bantul, Kamis 20 Juli 2007. Tombak ini memiliki dapur Pleret, yang mengisyaratkan Kabupaten Bantul agar mengingat keberadaan Pleret sebagai historic [[landmark]] yang menandai titik awal
== Geografi ==
Wilayah Kabupaten Bantul terletak pada titik koordinat 07°44′04″–08° 00′ 27″ Lintang Selatan dan 110°12′34″–110°31′08″ Bujur Timur.<ref>{{Cite book|last=Wulandari|first=Septiana|date=2023|url=https://bantulkab.bps.go.id/publication/2023/12/27/e2fbf745c8ca34c37307c537/statistik-daerah-kabupaten-bantul-2023.html|title=Statistik Daerah Kabupaten Bantul 2023|location=Bantul|publisher=BPS Kabupaten Bantul|editor-last=Jakaria|editor-first=Rio|pages=1|issn=2797-3514|url-status=live}}</ref> Luas wilayah Kabupaten Bantul adalah 508,85 km<sup>2</sup>.<ref>{{Cite book|last=Sari, N. P., dkk.|date=2023|url=https://bantulkab.bps.go.id/publication/2023/02/28/e90ab2b5613a5bd94f524fcb/kabupaten-bantul-dalam-angka-2023.html|title=Kabupaten Bantul Dalam Angka 2023|location=Bantul|publisher=BPS Kabupaten Bantul|pages=5|issn=0215-5184|url-status=live}}</ref> Persentase luas Kabupaten Bantul terhadap luas [[Daerah Istimewa Yogyakarta|Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta]] adalah 15,91%.<ref>{{Cite book|last=Bidang Integrasi Pengolahan dan Diseminasi Statistik|date=2018|url=https://yogyakarta.bps.go.id/publication/2018/08/16/ec8403f8694d2ff343d36d88/provinsi-daerah-istimewa-yogyakarta-dalam-angka-2018.html|title=Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta Dalam Angka 2018|location=Yogyakarta|publisher=Badan Pusat Statistik Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta|pages=5|issn=0215-2185|url-status=live}}</ref>
=== Batas Wilayah ===
Kabupaten Bantul berbatasan dengan beberapa [[wilayah]] berikut:<ref>{{Cite book|last=Probosari, N., Kussujaniatun, S., dan Hartati, A. S.|date=2019|url=http://eprints.upnyk.ac.id/26264/1/Monograf%201.pdf|title=Strategi Pemasaran Wisata Berbasis E-Tourisme: Khususnya Strategi Promosi Wisata di Dlingo, Bantul dengan berbasis E-Tourism (IOS dan Android)|location=Sleman|publisher=LPPM UPN Veteran Yogyakarta|isbn=978-602-5534-88-1|pages=1|url-status=live|access-date=2023-05-19|archive-date=2023-05-19|archive-url=https://web.archive.org/web/20230519051311/http://eprints.upnyk.ac.id/26264/1/Monograf%201.pdf|dead-url=no}}</ref>
{{Batas_USBT
|Utara = [[Kota Yogyakarta]] dan [[Kabupaten Sleman]]
|Selatan = [[Samudra Hindia]]
|Barat = [[Kabupaten Kulonprogo]] dan Kabupaten Sleman
|Timur = [[Kabupaten Gunungkidul]]
}}
=== Topografi ===
[[Berkas:Sungai oyo dlingo.jpg|jmpl|
Topografi Kabupaten Bantul sebesar 40% merupakan [[dataran rendah]].<ref>{{Cite book|date=2019|url=https://disdukcapil.bantulkab.go.id/storage/disdukcapil/menu/38/Buku-Profil-Kependudukan-Kabupaten-Bantul-Tahun-2018.pdf|title=Profil Kependudukan Kabupaten Bantul Tahun 2018|location=Bantul|publisher=Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Bantul|pages=9|url-status=live}}</ref> Sedangkan 60% wilayah Kabupaten Bantul merupakan perbukitan yang kurang subur.<ref>{{Cite book|date=2018|url=https://disdukcapil.bantulkab.go.id/storage/disdukcapil/menu/35/Buku-Profil-Kependudukan-Kabupaten-Bantul-Tahun-2017.pdf|title=Profil Kependudukan Kabupaten Bantul Tahun 2017|location=Bantul|publisher=Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Bantul|pages=9|url-status=live}}</ref> Wilayah Kabupaten Bantul dapat dibedakan menjadi wilayah bagian barat, bagian tengah, bagian timur, dan bagian selatan. Bagian barat mencakup wilayah seluas 89,86 km<sup>2</sup> atau 17,73% dari luas Kabupaten Bantul yang berupa dataran rendah dengan kemiringan yang landai serta perbukitan yang membujur dari utara ke selatan. Bagian tengan merupakan dataran subur yang landai seluas 210,94 km<sup>2</sup> atau seluas 41,62 % dari luas Kabupaten Bantul dan dijadikan sebagai lahan pertanian. Bagian timur meliputi daerah yang landai, miring dan terjang seluas 206,05 km<sup>2</sup> (40,65%). Sementara bagian selatan merupakan bagian berpasir dan memiliki laguna yang termasuk bagian tengah Kabupaten Bantul. Bagian selatan Kabupaten Bantul membentang di sepanjang pantai dari Kecamatan [[Srandakan, Bantul|Srandakan]], [[Sanden, Bantul|Kecamatan Sanden]] dan [[Kretek, Bantul|Kecamatan Kretek]].<ref>{{Cite book|date=2017|url=https://disdukcapil.bantulkab.go.id/storage/disdukcapil/menu/36/Buku-Profil-Kependudukan-Kabupaten-Bantul-Tahun-2016.pdf|title=Profil Kependudukan Kabupaten Bantul Tahun 2016|location=Bantul|publisher=Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil|pages=10-11|url-status=live}}</ref>
Sebanyak enam sungai mengalir melalui Kabupaten Bantul yang berfungsi sebagai kawasan hilir.<ref>{{Cite book|date=2020|url=http://perpustakaan.menlhk.go.id/pustaka/images/docs/IKPLHD%20BANTUL%202019.pdf|title=Dokumen Informasi Kinerja Pengelolaan Lingkungan Hidup Daerah (DIKPLHD) Kabupaten Bantul Tahun 2019|location=Bantul|publisher=Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Bantul|pages=II-38|url-status=live}}</ref> Panjang aliran sungai dari keenam sungai ialah 114 km.{{Cn}} Keenam sungai tersebut ialah [[Sungai Oyo]], [[Sungai Opak]], [[Sungai Code]], [[Sungai Winongo]], [[Sungai Bedog]], dan [[Sungai Progo]].<ref>{{Cite book|last=Sari, N. P., Rahmawati, P. D., dan Kuntoro, E.|date=2021|url=https://bantulkab.bps.go.id/publication/2021/02/26/eab58a614ceaf9cc8b56a317/kabupaten-bantul-dalam-angka-2021.html|title=Kabupaten Bantul Dalam Angka 2021|location=Bantul|publisher=Badan Pusat Statistik Kabupaten Bantul|pages=8|issn=0215-5184|url-status=live}}</ref> Sungai Oyo melintasi wilayah Kabupaten Bantul sepanjang 35 km.<ref>{{Cite book|last=Sari, N. P., Rahmawati, P. D., dan Kuntoro, E.|date=2022|url=https://bantulkab.bps.go.id/publication/2022/02/25/6a3ad2045a05779aed7eb3a0/kabupaten-bantul-dalam-angka-2022.html|title=Kabupaten Bantul Dalam Angka 2022|location=Bantul|publisher=BPS Kabupaten Bantul|pages=8|issn=0215-5184|url-status=live}}</ref> Sungai Opak melintasi wilayah Kabupaten Bantul sepanjang 40 km.<ref>{{Cite book|last=Rahmawati, P. D., Kuntoro, E., dan Sari, N. P.|date=2020|url=https://bantulkab.bps.go.id/publication/2020/04/27/0be2924182abce726b5bb96c/kabupaten-bantul-dalam-angka-2020.html|title=Kabupaten Bantul Dalam Angka 2020|location=Bantul|publisher=BPS Kabupaten Bantul|editor-last=Susanto|pages=8|url-status=live}}</ref> Sungai Code melintasi wilayah Kabupaten Bantul sepanjang 7 km.<ref>{{Cite book|last=Rahmawati, P. D., dan Sari, N. P.|date=2019|url=https://bantulkab.bps.go.id/publication/2019/08/16/741759e02860baefd7f69748/kabupaten-bantul-dalam-angka-2019.html|title=Kabupaten Bantul Dalam Angka 2019|location=Bantul|publisher=BPS Kabupaten Bantul|pages=10|issn=0215-5184|url-status=live}}</ref> Sungai Winongo melintasi wilayah Kabupaten Bantul sepanjang 17 km.<ref>{{Cite book|last=Badan Pusat Statistik Kabupaten Bantul|date=2018|url=https://bantulkab.bps.go.id/publication/2018/08/16/40e5d68cbcf9f2c86bd402ba/kabupaten-bantul-dalam-angka-2018.html|title=Kabupaten Bantul Dalam Angka 2018|location=Bantul|publisher=Badan Pusat Statistik Kabupaten Bantul|pages=15|issn=0215 - 5184|url-status=live}}</ref> Sungai Bedog melintasi wilayah Kabupaten Bantul sepanjang 15 km.<ref>{{Cite book|last=Badan Pusat Statistik Kabupaten Bantul|date=2017|url=https://bantulkab.bps.go.id/publication/2017/08/14/e068a803ff4b2054367d2404/kabupaten-bantul-dalam-angka-2017.html|title=Kabupaten Bantul Dalam Angka 2017|location=Bantul|publisher=Badan Pusat Statistik Kabupaten Bantul|editor-last=Seksi Integrasi Pengolahan & Diseminasi Statistik|pages=15|issn=0215-5184|url-status=live}}</ref> Sungai Progo melintasi wilayah Kabupaten Bantul sepanjang 27 km.<ref>{{Cite book|last=Badan Pusat Statistik Kabupaten Bantul|date=16|url=https://bantulkab.bps.go.id/publication/2016/07/15/c278762da7f3a3019bd5c6b0/kabupaten-bantul-dalam-angka-2016.html|title=Kabupaten Bantul Dalam Angka 2016|location=Bantul|publisher=Badan Pusat Statistik Kabupaten Bantul|pages=15|issn=0215-5184|url-status=live}}</ref>
===
Iklim yang terbentuk di wilayah Kabupaten Bantul menurut [[Klasifikasi iklim Köppen|klasifikasi iklim Koppen]] adalah [[iklim muson tropis]].<ref>{{Cite book|last=Pemerintah Daerah Kabupaten Bantul|date=2022|url=https://bantulkab.go.id/resource/doc/file/datas/RKPD-Kabupaten-Bantul-2023.pdf|title=Rencana Kerja Pemerintah Daerah Kabupaten Bantul Tahun 2023|location=Bantul|publisher=Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Bantul|pages=II-14|url-status=live}}</ref> Sama seperti kabupaten lain di [[Indonesia]], musim hujan di Bantul dimulai bulan [[November]] hingga [[April]] dan musim hujan ini dipengaruhi oleh [[angin muson]] barat daya–barat yang bersifat [[lembab]] dan [[basah]]. Sementara itu, [[musim kemarau]] yang diakibatkan oleh [[angin muson]] tenggara–timur yang bersifat kering dan dingin berlangsung pada bulan [[Mei]] hingga [[Oktober]]. Curah hujan di Bantul adalah 1942 mm per tahun dengan hari hujan berkisar antara 100–130 hari hujan, dan bulan paling tinggi curah hujannya adalah [[Januari]] dan [[Februari]]. Suhu udara relatif konsisten sepanjang tahun, dengan suhu rata-rata berkisar pada 22° hingga 31° derajat Celsius.
{{Bantul weatherbox}}
== Pemerintahan ==
===
{{utama|Daftar Bupati Bantul}}
{| class="wikitable" style="text-align:center;"
|-
! No. !! colspan=2|Bupati !! Mulai Menjabat !! Akhir Menjabat !! colspan=2|Wakil Bupati
|-
| 32.
| [[Berkas: Abdul Halim Muslih.jpg|100px]]||[[Abdul Halim Muslih|H. Abdul Halim Muslih]] || 26 Februari 2021 || ''Petahana'' || [[Berkas:Wakil Bupati Bantul Joko Purnomo.jpg|100px]] ||[[Joko B. Purnomo]]
|}
=== Dewan Perwakilan ===
Baris 142 ⟶ 123:
{{:Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Bantul#Komposisi}}
===
{{utama|Daftar kecamatan dan kelurahan di Kabupaten Bantul}}
{{Peta administrasi Bantul|center}}
{{:Daftar kecamatan dan kelurahan di Kabupaten Bantul}}
== Penduduk ==
[[Berkas:BantulKid.JPG|thumb|245px|Tiga anak perempuan di Bantul, sekitar tahun 2011.]]
Berdasarkan data [[Kementerian Dalam Negeri]] tahun 2020, jumlah penduduk kabupaten Bantul sebanyak 954.706 jiwa. Penduduk tersebut dengan wilayah terbanyak ada di [[Banguntapan, Bantul|Kapanewon Banguntapan]] berjumlah 113.298 jiwa, dan paling sedikit berada di [[Srandakan, Bantul|Kapanewon Srandakan]] berjumlah 31.082 jiwa.<ref name="DUKCAPIL"/><ref name=DIY>{{cite web|url=https://bantulkab.bps.go.id/publication/2019/08/16/741759e02860baefd7f69748/kabupaten-bantul-dalam-angka-2019.html|title=Kabupaten Bantul Dalam Angka 2019|last=|first=|website=www.bantulkab.bps.go.id|publisher=BPS Bantul|accessdate=25 Februari 2020|archive-date=2019-09-25|archive-url=https://web.archive.org/web/20190925063837/https://bantulkab.bps.go.id/publication/2019/08/16/741759e02860baefd7f69748/kabupaten-bantul-dalam-angka-2019.html|dead-url=no}}</ref>
Mayoritas [[mata pencaharian]] penduduk di bidang [[pertanian]] (25 %), [[pedagang|perdagangan]] (21 %), [[industri]] (19 %) dan [[jasa]] (17 %).
== Transportasi ==
[[Berkas:Kretek Bridge 2 in Bantul Regency.jpg|thumb|250px|[[Jembatan Kretek 2]], dibangun di atas [[Sungai Opak]] di wilayah [[Kretek, Bantul|Kecamatan Kretek]].]]
Kabupaten Bantul dilintasi oleh Jalan Nasional sebagai jalan arteria primer, di antaranya Jalan Pantai Selatan melewati Kapanewon [[Srandakan]], [[Sanden]], dan [[Kretek]]. Jalan Nasional lintas tengah dan selatan Jawa penghubung [[Kota Yogyakarta]] melewati Jalan Bantul segmen utara, Jalan Lingkar Timur Kota Bantul, Jalan Bakulan, serta Jalan Parangtritis segmen selatan. Dan juga Jalan Nasional lintas selatan–tengah Jawa penghubung [[Kota Yogyakarta]] dengan [[Jakarta]]/[[Bandung]] di kawasan [[Wates, Kulonprogo|Jalan Wates]] segmen [[Sedayu]], serta sebagian segmen Jalan Nasional di lingkar luar Yogyakarta. Untuk jalan daerah istimewa di antaranya Jalan Srandakan, Jalan Bantul segmen selatan, Jalan Parangtritis segmen utara, Jalan Wonosari segmen [[Banguntapan]] dan [[Piyungan]], Jalan Imogiri Timur, Jalan Imogiri Barat, dan Jalan Lingkar Luar Selatan [[Sedayu]]–[[Pandak]]–[[Bantul, Bantul|Bantul]]–[[Imogiri]]–[[Jetis, Bantul|Jetis]]–[[Pleret]]–[[Banguntapan]]. Jalur perkeretaapian di Bantul sudah dibangun sejak zaman [[kolonial Belanda]]. Jalur kereta api di Bantul terdiri atas jalur utama lintas selatan dan tengah [[Jawa]] di [[Sedayu, Bantul|Kapanewon Sedayu]] dengan [[Stasiun Rewulu]] (hanya digunakan untuk angkutan BBM Pertamina), serta jalur rel kereta mati yang direncanakan akan dihidupkan kembali antara [[Yogyakarta]]–[[Bantul]]–[[Brosot]] dengan stasiun di [[Madukismo]], [[Cepit]], [[Bantul, Bantul|Bantul Kota]], [[Palbapang, Bantul, Bantul|Palbapang]], dan [[Srandakan]], dan juga jalur mati [[Yogyakarta]]–[[Kotagede]]–[[Pleret]]–[[Pundong, Bantul|Pundong]].
Pada Januari 2021, mulai dibangun sebuah jembatan [[Jembatan Kretek 2]] di wilayah [[Kretek, Bantul|Kecamatan Kretek]]. Jembatan yang menghubungkan antara [[Parangtritis, Kretek, Bantul|Kalurahan Parangtritis]] dan [[Tirtohargo, Kretek, Bantul|Kalurahan Tirtohargo]] di Kecamatan Kretek ini berdiri di atas [[Sungai Opak]]. Jembatan ini memiliki panjang keseluruhan 2,6 kilometer dengan panjang jembatan utama sepanjang 554 meter dan lebar 24 meter, dibangun untuk mengkoneksikan [[Jalan Lintas Selatan]] (JLS) Jawa yang merupakan bagian dari [[Jalan Lintas Selatan|Jalur Pantai Selatan]] (Pansela) di Kabupaten Bantul. Jembatan ini rampung pada tahun 2023 dan diresmikan pada 2 Juni 2023 oleh [[Presiden Republik Indonesia]], [[Joko Widodo]].<ref>{{cite web|first=Ujang|last=Hasanudin|date=2 Juni 2023|editor=Budi Cahyana|url=https://m.harianjogja.com/jogjapolitan/read/2023/06/02/511/1137230/jokowi-resmikan-jembatan-kretek-2-bantul-jjls-banten-ke-banyuwangi-rampung-tahun-ini|title=Jokowi Resmikan Jembatan Kretek 2 Bantul, JJLS Banten ke Banyuwangi Rampung Tahun Ini|website=Harian Jogja|access-date=3 Juni 2023|archive-date=2023-09-19|archive-url=https://web.archive.org/web/20230919132154/https://jogjapolitan.harianjogja.com/read/2023/06/02/511/1137230/jokowi-resmikan-jembatan-kretek-2-bantul-jjls-banten-ke-banyuwangi-rampung-tahun-ini|dead-url=no}}</ref><ref>{{cite web|first=Ujang|last=Hasanudin|date=2 Juni 2023|url=https://m.harianjogja.com/jogjapolitan/read/2023/06/02/511/1137252/diresmikan-presiden-jokowi-jembatan-kretek-2-kini-jadi-ikon-bantul-ini-profil-dan-penampakannya|title=Diresmikan Presiden Jokowi, Jembatan Kretek 2 Kini Jadi Ikon Bantul, Ini Profil dan Penampakannya|website=Harian Jogja|access-date=3 Juni 2023|archive-date=2023-09-19|archive-url=https://web.archive.org/web/20230919132158/https://jogjapolitan.harianjogja.com/read/2023/06/02/511/1137252/diresmikan-presiden-jokowi-jembatan-kretek-2-kini-jadi-ikon-bantul-ini-profil-dan-penampakannya|dead-url=no}}</ref>
== Pariwisata ==
[[Berkas:Logo City Branding Bantul.svg|thumb|260x260px|''City branding'' Kabupaten Bantul, dirancang untuk mewakili Kabupaten Bantul melalui visualisasi kondisi geografis dan potensi unggulan wilayah. Dengan penggambaran ini, pembaca atau pengamat logo dapat mengasosiasikannya dengan Kabupaten Bantul dengan atributatribut fisik, lingkungan hidup, ekonomi, sosial dan budayanya.<ref>{{Cite web|title=Logo City Brand Bantul|url=https://ppid.bantulkab.go.id/logo-city-brand-bantul/|website=ppid.bantulkab.go.id|access-date=2021-05-18|archive-date=2021-05-15|archive-url=https://web.archive.org/web/20210515223915/https://ppid.bantulkab.go.id/logo-city-brand-bantul/|dead-url=no}}</ref>]]
===
[[Berkas:Sandboarding_di_Gumuk_Pasir_Parangtritis,_Yogyakrata.jpg|jmpl|''Sandboarding'' di gumuk pasir Parangtritis.|kiri]]
[[Berkas:Reflection of Parangtritis.jpg|jmpl|Pantai Parangtritis saat senja.]]
Kabupaten Bantul memang terkenal akan wisata [[pantai]]nya yang indah dan sangat luas, contohnya [[Pantai Parangtritis]], [[Pantai Parangtritis]] merupakan objek wisata yang paling terkenal di Kabupaten Bantul. Selain itu terdapat beberapa objek wisata pantai seperti :
{{col|2}}
* [[:jv:Pasisir Parang Endhog|Pantai Parangendog]]
* [[Pantai Parangtritis]]
* [[Pantai Parangkusumo]]
* [[Pantai Cemara Sewu]]
* [[Pantai Depok]]
* [[Pantai Samas]]
* [[Pantai Pandansimo]]
* [[Pantai Goa Cemara]]
* [[Pantai Kuwaru]]
* [[Pantai Baru]]
* [[Pantai Pandansari]]
* [[Gumuk Pasir Parangkusumo]]
{{EndDiv}}
===
[[Berkas:Curug Pulosari (17).jpg|thumb|200px|[[Curug Pulosari]].|kiri]]
[[Objek wisata]] alam di Kabupaten Bantul memang sangat populer di kalangan wisatawan saat ini, karena wisata alamnya menawarkan keindahan yang jarang ditemui di tempat lain. Wisata alam di Kabupaten Bantul terdiri dari [[goa]], [[air terjun]], [[hutan|hutan pinus]], [[bukit]] dan lain-lain. Beberapa objek wisata alam diantaranya :
{{col|2}}
* [[Gua Selarong]]
* [[Gua Cerme]]
* [[Curug Pulosari]]
* [[Curug Banyunibo]]
* [[Air Terjun Randusari]]
* [[Air terjun Tuwondo|Air Terjun Tuwondo]]
* [[Air Terjun Kedung Pengilon]]
* [[Air Terjun Kedung Tolok]]
* [[Grojogan Lepo]]
* [[Bukit Bego]]
* [[Gardu Pandang Lemah Rubuh]]
* [[Hutan Pinus Mangunan]]
* [[Hutan Pinus Pengger]]
* [[Hutan Pinus Asri]]
* [[Hutan Pinus Sari]]
* [[Seribu Batu Songgo Langit]]
* [[Kebun Buah Mangunan]]
* [[Puncak Pinus Becici]]
* [[Bukit Lintang Sewu]]
* [[Bukit Pangguk Kediwung]]
* [[Jurang Tembelan|Jurang Tembelan Kanigoro]]
* [[Tebing Watu Mabur]]
* [[Tebing Watu Amben]]
* [[Watu Goyang]]
* [[Pintu Langit Dahromo]]
* [[Bukit Bintang]]
* [[Taman Glugut]]
{{EndDiv}}
=== Wisata Religi/Sejarah ===
[[Berkas:Masjid Pathok Negara Taqwa Wonokromo.jpg|jmpl|250px|Masjid Pathok Negara Taqwa, di [[Pleret, Bantul|Pleret]].]]
[[Berkas:Museum Pleret.jpg|jmpl|250px|Museum Sejarah Purbakala, di [[Pleret, Bantul|Pleret]].]]
Selain wisata pantai dan wisata alam, Kabupaten Bantul juga memiliki wisata religi dan sejarah. Wisatawan dapat mengunjungi objek wisata [[religi]], wisata [[religi]] yang terkenal di Kabupaten Bantul adalah [[Pemakaman Imogiri]]. Selain [[Pemakaman Imogiri]], Kabupaten Bantul juga memiliki beberapa wisata [[religi]]/[[sejarah]] lain dan beberapa [[museum]] diantaranya :
* [[Masjid Agung Manunggal Bantul]]
* [[Masjid Kauman Pleret]]
* [[Masjid Pathok Negoro Taqwa Wonokromo]]
* [[Masjid Pathok Negoro Nurul Huda]]
* [[Gereja Hati Kudus Tuhan Yesus, Ganjuran|Gereja Hati Kudus Tuhan Yesus]]
* [[History of Java Museum]]
* [[Museum Gumuk Pasir]]
* [[Museum Padepokan Sumber Karahayon]]
* [[Museum Soeharto]]
* [[Museum Tani Jawa Indonesia]]
* [[Museum Purbakala Pleret]]
* [[Museum Rumah Budaya Tembi]]
* [[Museum Pusat TNI AU Dirgantara Mandala]]
* [[Museum Wayang Kekayon]]
=== Desa Wisata ===
[[Berkas:Kasongan1.jpg|jmpl|250px|Gapura Desa Wisata Kasongan, penghasil gerabah di Kabupaten Bantul|kiri]]
Sementara itu, terdapat berbagai [[desa wisata]] di Kabupaten Bantul yang umumnya merupakan desa penghasil [[kerajinan]], kerajinan tersebut juga dapat diperoleh di [[Pasar Seni Gabusan]] yang berada di [[Sewon, Bantul|Jalan Parangtritis, Sewon, Bantul]]. Desa-desa wisata tersebut diantaranya :
* [[Kasongan|Desa Wisata Kasongan]], di [[Kasihan, Bantul|Kasihan]] (penghasil [[gerabah]])
* [[Pundong, Bantul|Desa Wisata Pundong]], di [[Pundong, Bantul|Pundong]] (penghasil [[gerabah]])
* [[Wukirsari, Imogiri, Bantul|Desa Wisata Pucung]], di [[Imogiri, Bantul|Imogiri]] (penghasil [[kerajinan|kerajinan kulit]])
* [[Bangunjiwo, Kasihan, Bantul|Desa Wiaata Gendeng]], di [[Kasihan, Bantul|Kasihan]] (penghasil [[kerajinan|kerajinan kulit]], terutama [[wayang]])
* [[Sendangsari, Pajangan, Bantul|Desa Wisata Krebet]], di [[Pajangan, Bantul|Pajangan]] (penghasil [[kerajinan|kerajinan kayu]], termasuk [[topeng]])
* [[Wukirsari, Imogiri, Bantul|Desa Wisata Giriloyo]], di [[Imogiri, Bantul|Imogiri]] (penghasil [[batik]])
* [[Wijirejo, Pandak, Bantul|Desa Wisata Wijirejo]], di [[Pandak, Bantul|Pandak]] (penghasil [[batik]], salah satu batik terkenal adalah [[Ceplok Kembang Kates|Batik Bantul]])
* [[Sabdodadi, Bantul, Bantul|Desa Wisata Manding]], di [[Bantul, Bantul|Bantul]] (penghasil [[kerajinan|kerajinan kulit]] untuk barang sehari-hari, contohnya [[tas]], [[jaket]], [[sandal]] dan sebagainya)
=== Perayaan (Event) ===
[[Berkas:Independence Day Canival in Bantul Indonesia.jpg|jmpl|260px|Pawai HUT RI di [[Trirenggo, Bantul, Bantul|Lapangan Trirenggo]]]]
Kabupaten Bantul memiliki beberapa event, yaitu:
* Kirab Budaya HUT RI
* Kirab Budaya HUT Bantul
* Lomba Pawai Paskibra HUT RI
* Lomba Pawai Drumband HUT RI
* Festival Layang-layang Bantul
* Kirab Budaya Dlingo
* Bantul Expo<ref name=":0">Bantul Ekspo merupakan sebuah pameran pembangunan wilayah se kabupaten Bantul, even tahunan yang diadakan di kabupaten Bantul, diselenggarakan di Pasar Seni Gabusan (PSG), yang menampilkan produk-produk lokal juga sebuah ajang pameran dari instansi pemerintahan kabupaten Bantul. Bantul Ekspo atau sering disingkat dengan BE biasanya di adakan pada bulan Juli seminggu sehabis hari jadi Kbupaten Bantul, diselelnggarakan selama kurang lebih 10 hari.</ref>
=== Media Massa ===
Terdapat beberapa stasiun radio di Bantul seperti Radio Persatuan 94.2 FM dan lain-lain
===Stadion===
==== Stadion Sultan Agung ====
[[Berkas:Stadion Sultan Agung (1).jpg|thumb|250px|Stadion Sultan Agung di Kabupaten Bantul]]
[[Stadion Sultan Agung]] atau yang biasa disebut SSA atau Stadion Pacar, stadion ini terletak di [[Sewon, Bantul|Kecamatan Sewon]], [[Sewon, Bantul|Kabupaten Bantul]], [[Daerah Istimewa Yogyakarta]]. Stadion Sultan Agung memiliki kapasitas kurang lebih 35.000 penonton. Stadion ini pertama diresmikan oleh [[Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta]], [[Sri Sultan Hamengkubuwono X]] pada tahun 2007. [[Stadion Sultan Agung]] merupakan markas dari klub [[sepak bola]] [[Persiba Bantul]] (berdiri tahun 1967) dan klub amatir [[Protaba Bantul]].
==== Stadion Dwi Windu ====
Stadion Dwi Windu terletak di Jalan Jenderal Sudirman, [[Bantul, Bantul, Bantul|Kecamatan Bantul]], [[Bantul, Bantul|Kabupaten Bantul]], [[Daerah Istimewa Yogyakarta]] atau tepatnya di sisi selatan [[Masjid Agung Manunggal Bantul]]. Stadion ini sering digunakan sebagai tempat untuk menggelar event-event tertentu di [[Bantul, Bantul|Kabupaten Bantul]]. Stadion Dwi Windu juga sering juga digunakan untuk latihan atau pertandingan [[sepakbola]] di [[Bantul, Bantul|Kabupaten Bantul]].
== Kesehatan ==
=== Puskesmas ===
Kabupaten Bantul memiliki beberapa Puskesmas, diantaranya adalah :
{{col|2}}
* Puskesmas Srandakan, di [[Trimurti, Srandakan, Bantul|Trimurti, Srandakan]]
* Puskesmas Sanden, di [[Murtigading, Sanden, Bantul|Murtigading, Sanden]]
* Puskesmas Kretek, di [[Donotirto, Kretek, Bantul|Donotirto, Kretek]]
* Puskesmas Pundong, di [[Srihardono, Pundong, Bantul|Srihardono, Pundong]]
* Puskesmas Bambanglipuro, di [[Sidomulyo, Bambanglipuro, Bantul|Sidomulyo, Bambanglipuro]]
* Puskesmas Pandak 1, di [[Wijirejo, Pandak, Bantul|Wijirerjo, Pandak]]
* Puskesmas Pandak 2, di [[Triharjo, Pandak, Bantul|Triharjo, Pandak]]
* Puskesmas Bantul 1, [[Palbapang, Bantul, Bantul|Palbapang, Bantul]]
* Puskesmas Bantul 2, di [[Bantul, Bantul, Bantul|Bantul, Bantul]]
* Puskesmas Jetis 1, di [[Trimulyo, Jetis, Bantul|Trimulyo, Jetis]]
* Puskesmas Jetis 2, di [[Patalan, Jetis, Bantul|Patalan, Jetis]]
* Puskesmas Imogiri 1, di [[Karangtalun, Imogiri, Bantul|Karangtalun, Imogiri]]
* Puskesmas Imogiri 2, di [[Sriharjo, Imogiri, Bantul|Sriharjo, Imogiri]]
* Puskesmas Dlingo 1, di [[Terong, Dlingo, Bantul|Terong, Dlingo]]
* Puskesmas Dlingo 2, di [[Dlingo, Dlingo, Bantul|Dlingo, Dlingo]]
* Puskesmas Pleret, di [[Wonokromo, Pleret, Bantul|Wonokromo, Pleret]]
* Puskesmas Piyungan, di [[Srimulyo, Piyungan, Bantul|Srimulyo, Piyungan]]
* Puskesmas Banguntapan 1, di [[Baturetno, Banguntapan, Bantul|Baturetno, Banguntapan]]
* Puskesmas Banguntapan 2, di [[Tamanan, Banguntapan, Bantul|Tamanan, Banguntapan]]
* Puskesmas Banguntapan 3, di [[Rejowinangun, Kotagede, Yogyakarta|Rejowinangun, Kotagede]]
* Puskesmas Sewon 1, di [[Timbulharjo, Sewon, Bantul|Timbulharjo, Sewon]]
* Puskesmas Sewon 2, di [[Bangunharjo, Sewon, Bantul|Bangunharjo, Sewon]]
* Puskesmas Kasihan 1, di [[Bangunjiwo, Kasihan, Bantul|Bangunjiwo, Kasihan]]
* Puskesmas Kasihan 2, di [[Tirtonirmolo, Kasihan, Bantul|Tirtonirmolo, Kasihan]]
* Puskesmas Pajangan, di [[Sendangsari, Pajangan, Bantul|Sendangsari, Pajangan]]
* Puskesmas Sedayu 1, di [[Argomulyo, Sedayu, Bantul|Argomulyo, Sedayu]]
* Puskesmas Sedayu 2, di [[Argorejo, Sedayu, Bantul|Argorejo, Sedayu]]
{{EndDiv}}
=== Rumah sakit ===
* RSUD Panembahan Senopati, di [[Bantul, Bantul|Bantul]]
* RSPAU Hardjolukito di, [[Banguntapan, Bantul|Banguntapan]]
* RSK Paru Respira di, [[Bantul, Bantul|Bantul]]
* RS PKU Muhammadiyah Bantul, di [[Bantul, Bantul|Bantul]]
* RSKB Ringroad Selatan, di [[Sewon, Bantul|Sewon]]
* RS Griya Mahardika, di [[Sewon, Bantul|Sewon]]
* RS Patmasuri di, [[Sewon, Bantul|Sewon]]
* RS Rajawali Citra, di [[Banguntapan, Bantul|Banguntapan]]
* RS Permata Husada, di [[Pleret, Bantul|Pleret]]
* RS Santa Elisabeth, di [[Bambanglipuro, Bantul|Bambanglipuro]]
* RS Nur Hidayah, di [[Jetis, Bantul|Jetis]]
* RS Rachma Husada, di [[Jetis, Bantul|Jetis]]
* RSKIA Umi Khasanah, di [[Bantul, Bantul|Bantul]]
* [[UII|RS Universitas Islam Indonesia]], di [[Pandak, Bantul|Pandak]]
==Kuliner Khas==
[[Berkas:17. Geplak 1.jpg|jmpl|250px|Geplak]]
[[Berkas:10. Sate Klathak 5.jpg|jmpl|250px|Sate Klathak]]
Kabupaten Bantul memiliki makanan khas, yaitu:
* [[Geplak]]
* [[Gudeg manggar]]
* [[Sate klatak]]
* [[Miedes]]
* [[Mi pentil]]
* [[Mi letheg]]
* [[Tolpit]]
* Peyek undur-undur
* Peyek tumpuk
* Oseng-oseng mercon
* Karangan
* [[Wedang uwuh]]
==Kebudayaan==
===Kesenian===
[[Berkas:Kesenian Sholawat Montro.jpg|jmpl|250px|Kesenian [[Montro|Sholawat Montro]].]]
==== Sholawat Montro ====
[[Sholawat Montro]] adalah kesenian [[religius]] dari Kabupaten Bantul. Kesenian ini pertama kali ditemukan di [[Pleret, Bantul|Kauman, Pleret]] dan diciptakan oleh Kanjeng Pangeran Yudhonegoro, atau menantu dari [[Hamengkubuwono VIII|Sultan Hamengkubuwono VIII]]. Kesenian ini berisi sekelompok penampil dan pengiring musik yang semuanya [[laki-laki]], mereka menyanyikan [[pujian|puji-pujian]] kepada [[Allah SWT]] dan [[Nabi Muhammad SAW]] dengan cara [[bernyanyi|nembang]], diiringi musik tradisional [[gamelan]] dan [[rebana|terbangan]].
==== Jathilan Diponegaran ====
Jathilan Diponegaran adalah salah satu kesenian tradisional yang menjadi ikon Kabupaten Bantul. Kesenian ini mengisahkan perjuangan [[Pangeran Diponegoro]] saat perang. Penarinya terdiri dari seorang pria yang menjadi [[Pangeran Diponegoro]] dan beberapa wanita yang membawa keris yang menjadi pasukannya.
==== Reog Wayang ====
[[Reog Wayang]] juga merupakan [[kesenian]] [[tradisional]] khas Kabupaten Bantul. [[Reog Wayang]] adalah kesenian [[tari]] yang dimainkan oleh beberapa orang yang berkostum dan memerankan tokoh dalam [[wayang|cerita pewayangan]]. [[Reog Wayang]] biasanya dimainkan oleh 20 lebih penari, dengan mengangkat tema [[wayang|kisah-kisah pewayangan]].
==== Pek Bung ====
[[Pek Bung]] adalah kesenian yang seluruh alat musiknya berasal dari bambu. Nama tersebut berasal dari bambu yang dipukul dan berbunyi "pek", serta ban karet yang dipasang di tembikar (bahasa Jawa: ''klenthing'') dan berbunyi "bung".<ref>{{Cite news|date=2009-05-23|title=Musik Pek-Bung Mati Suri|url=https://travel.kompas.com/read/2009/05/23/14303238/~Oase~Mata%20Air|work=[[Kompas.com]]|language=id|access-date=2021-10-05|archive-date=2021-10-05|archive-url=https://web.archive.org/web/20211005023040/https://travel.kompas.com/read/2009/05/23/14303238/~Oase~Mata%20Air|dead-url=no}}</ref>
=== Motif Batik ===
[[Berkas:Ceplok Kembang Kates.jpg|thumb|Batik [[Ceplok Kembang Kates]] dalam tiga jenis warna; merah, hijau, dan biru.]]
==== Batik Ceplok Kembang Kates ====
[[Batik Ceplok Kembang Kates]] merupakan motif batik yang identik dengan Kabupaten Bantul. Motif ini menggunakan ide dasar tanaman [[pepaya|kates]] atau [[pepaya]], motif utamanya [[biji]] dan [[bunga]], dengan motif tambahan [[putik]], terdapat isen-isen [[cecek]] dan [[sawut]]. Warna yang diterapkan pada motif ini [[merah]], [[hijau]], dan [[biru]]. Makna simbolik Ceplok Kembang Kates sebagai simbol semangat mempertahankan [[bangsa]], [[negara]], dan kesejahteraan [[masyarakat]].
==== Batik Gringsing ====
Batik Grigsing adalah salah satu motif batik khas Kabupaten Bantul. Motif batik Gringsing berupa bulatan-bulatan kecil seperti [[sisik|sisik ikan]] yang saling bersinggungan. Warna asli batik Gringsing adalah sogan, tetapi sekarang menggunakan warna-warna lain seperti [[merah]], [[hijau]], [[kuning]] atau lainnya. Makna simbolik dari motif Gringsing adalah [[doa]] atau harapan agar terhindar dari pengaruh buruk dan kehampaan.
== Julukan ==
=== Kota Geplak ===
Kabupaten Bantul memiliki kuliner khas dan legendaris yaitu [[Geplak]]. [[Geplak]] terbuat dari [[Parutan|parutan kelapa]] dan [[gula pasir]] atau [[gula jawa]], rasanya yang manis membuat masyarakat dan wisatawan yang berkunjung suka akan makanan ini. [[Industri]] [[Geplak]] umumnya dapat ditemui di seluruh penjuru Kabupaten Bantul. [[Geplak]] juga dapat ditemui di [[pasar tradisional|pasar-pasar tradisional]] di Kabupaten Bantul dan sering juga dijadikan oleh-oleh jika berkunjung ke Kabupaten Bantul.
[[Berkas:Gula kelapa Malioboro Yogyakarta.JPG|thumb|Geplak, yang dijual sebagai oleh-oleh di [[Jalan Malioboro]], [[Kota Yogyakarta]].]]
=== Kota Gerabah ===
Kabupaten Bantul memiliki daerah tujuan wisata yaitu [[Kasongan]]. [[Kasongan]] merupakan daerah industri [[gerabah]] terbesar di Kabupaten Bantul. Hasil kerajinan dari [[gerabah]] yang diproduksi oleh [[Kasongan]] pada umumnya berupa [[guci]], [[pot bunga|pot]], [[Dinding|hiasan dinding]], [[meja]], [[kursi]] dan lain-lain. Hasil kerajinan tersebut telah diekspor ke mancanegara seperti [[Eropa]] dan [[Amerika]]. Biasanya desa ini sangat ramai dikunjungi oleh [[wisatawan]] yang berkunjung ke [[Yogyakarta]].
[[Berkas:Kerajinan Gerabah.jpg|thumb|240px|Gerabah di kawasan [[Desa Wisata Kasongan]].]]
=== ''Sahara van Java'' ===
Kabupaten Bantul memang layak dijuluki sebagai ''[[Sahara|Sahara van Java]]'', karena di Bantul terdapat [[objek wisata]] yang cukup terkenal yaitu [[Gumuk Pasir Parangkusumo]]. Tak jauh dari [[Gumuk Pasir Parangkusumo]] terdapat [[Pantai Parangtritis]] dan [[Pantai Parangkusumo]], kedua pantai ini memiliki pasir berwarna hitam yang mirip seperti gurun pasir, hal ini yang menambah kesan [[Bantul]] memang layak dijuluki ''[[Gurun Sahara|Sahara van Java]]''.
[[Berkas:Gumuk Pasir Parangkusumo 2.jpg|thumb|250px|[[Gumuk Pasir Parangkusumo]], yang ramai akan wisatawan.]]
[[Gumuk|Gumuk Pasir]] ini sangat istimewa dan langka, karena hanya ada sedikit di dunia. Karena tempatnyanya yang mirip [[Gurun Sahara]] di [[Afrika]] maka Kabupaten Bantul dijuluki ''[[Gurun Sahara|Sahara van Java]]'' atau Saharanya Pulau Jawa.
== Pendidikan ==
Kampus [[Institut Seni Indonesia Yogyakarta]], [[Universitas Muhammadiyah Yogyakarta]], [[Universitas Ahmad Dahlan]] dan [[Institut Ilmu Al Qur'an An Nur|Institut Ilmu Al-Qur'an (IIQ) An-Nur]] terletak di kabupaten ini. Beberapa perguruan tinggi lain juga melakukan pembangunan kampusnya di wilayah Kabupaten Bantul, antara lain [[Institut Sains & Teknologi Akprind]] [[Yogyakarta]]. Dan adapula kampus dibawah naungan [[Kementerian Perindustrian]] yaitu [[Politeknik ATK]] yang terdapat di Jalan Ringroad Selatan untuk Kampus 2 dan di Jalan Ateka untuk Kampus 1.
== Bahasa ==
Menurut [[Badan Bahasa]], [[bahasa Jawa]] dialek Yogya-Solo merupakan [[bahasa daerah]] yang dituturkan mayoritas penduduk Kabupaten Bantul.<ref>{{Cite web|url=https://petabahasa.kemdikbud.go.id/provinsi.php?idp=Daerah%20Istimewa%20Yogyakarta|title=Bahasa di Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta|last=|first=|date=|website=Bahasa dan Peta Bahasa di Indonesia|access-date=23 Mei 2020|archive-date=2020-08-01|archive-url=https://web.archive.org/web/20200801083507/https://petabahasa.kemdikbud.go.id/provinsi.php?idp=Daerah%20Istimewa%20Yogyakarta|dead-url=no}}</ref> Menurut Statistik Kebahasaan 2019, bahasa ini menjadi satu-satunya bahasa daerah asli Kabupaten Bantul.<ref>{{Cite book|url=http://repositori.kemdikbud.go.id/11005/|title=Statistik Kebahasaan 2019|last=|first=|date=2019|publisher=Pusat Data dan Statistik Pendidikan dan Kebudayaan|isbn=9786028449182|location=Jakarta|pages=4|url-status=live|access-date=2020-05-23|archive-date=2020-04-30|archive-url=https://web.archive.org/web/20200430141420/http://repositori.kemdikbud.go.id/11005/|dead-url=no}}</ref> Bahasa resmi instansi pemerintahan di Kabupaten Bantul adalah [[bahasa Indonesia]].
== Tokoh terkenal ==
* [[Muhammad Rian Ardianto]] (pebulu tangkis)
* [[Pangeran Diponegoro]]
* [[Ronaldo Kwateh]]
* [[Arif Dwi Pangestu]] (pemanah)
* [[Soeharto]] (mantan Presiden Indonesia)
* [[Mohamad Sobary]] (budayawan dan kolumnis)
* [[Lasiyah Soetanto]] (mantan Menteri Negara Peranan Wanita Indonesia)
* [[Aprilia Yuswandari]] (pebulu tangkis)
* [[Yati Pesek]]
== Lihat pula ==
* [[Lembaga Ombudsman Swasta Daerah Istimewa Yogyakarta]]
* [[Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Bantul]]
== Referensi ==
{{Reflist|2}}
== Pranala luar ==
{{commonscat}}
* {{id}} {{resmi}}
{{Kartamantul}}
{{Kabupaten Bantul}}
{{DIY}}
{{Authority control}}
[[Kategori:Kabupaten Bantul
[[Kategori:Kabupaten di Daerah Istimewa Yogyakarta|Bantul]]
[[Kategori:Kabupaten di Indonesia|Bantul]]
[[Kategori:DAS Opak]]
|