Prabu Kiansantang: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
→Prabu Kiansantang dan Sayyidina Ali bin Abi Thalib: Perbaikan kesalahan ketik, Perbaikan tata bahasa Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan aplikasi seluler Suntingan aplikasi Android |
Nama tokoh yang salah Tag: VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler |
||
(41 revisi perantara oleh 24 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 1:
{{Unreliable sources|date=September 2021}}
'''Prabu
Beliau lahir pada 1427 M dengan nama Radja Sangara.
== Prabu
[[Berkas:COLLECTIE TROPENMUSEUM Beschreven steen in Batoetoelis de batu tulis TMnr 60016460.jpg|jmpl|280x280px|Batu Tulis Bogor]]
Disebutkan oleh Ferry Taufiq El Jaquene dalam Hitam Putih Padjajaran bahwa Kian Santang yang bernama kecil Radja Sangara masuk Islam sejak kecil dan disebutkan dalam Api Sejarah 1 karya Ahmad Mansur Suryanegara bahwa Kian Santang turut serta meresmikan berdirinya Kadipaten Cirebon dibawah kekuasaan abangnya,Raden Walangsungsang dengan menyerahkan bendera kerajaan.
Pada usia 22 tahun Prabu
Disebutkan dalam Ensiklopedi Sejarah Kebudayaan Islam Indonesia yang ditulis kementrian agama NKRI beliau berdakwah mengajak raja raja Sunda pedalaman masuk Islam diantaranya Sunan Pancer,Raja Galuh Pakuan.
Dennys Lombard dalam Nusa Jawa Silang Budaya jilid 2 menyebutkan bahwa Kian Santang pernah menuntut Ilmu ke Makkah.
Beliau menikah dengan Nyai Kalimah Sapujagad demikian menurut Purwaka Caruban Nagari karya Pangeran Arya Cirebon dan tidak ada catatan resmi siapa keturunannya sehingga hal itu menimbulkan perdebatan.
== Kiansantang dan Rakeyan Sancang ==
Prabu Kiansantang inilah
Cerita rakyat turun menurun dari mulut ke mulut bahwa Prabu Kiansantang / Kian Santang abad ke 15 yang bertemu dengan Sayyidina [[Ali bin Abi Thalib]] tahun
== Keturunan Ki Santang ==
Dalam wangsit uga siliwangi dikatakan bahwa
== Referensi ==
|