Kontroversi kartun Muhammad Jyllands-Posten: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan |
|||
(111 revisi perantara oleh 65 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 1:
{{DISPLAYTITLE: Kontroversi kartun Nabi Muhammad ''Jyllands-Posten''}}
== Penerbitan ==
Enam dari kedua belas
Di [[Indonesia]], tercatat ada dua media massa menerbitkan
dan ''Tabloid PETA''.<ref name="detiknews.com">[http://www.detiknews.com/index.php/detik.read/tahun/2006/bulan/02/tgl/09/time/205719/idnews/536159/idkanal/10 "Muat Karikatur Nabi, PU & Pemred PETA Jadi Tersangka"], ''[[Detikcom]]'', 10 Februari 2006</ref> Pemimpin redaksi (pemred) ''Gloria'' kemudian meminta maaf dan menarik penerbitannya,<ref>[http://www.detiknews.com/index.php/detik.read/tahun/2006/bulan/02/tgl/09/time/173928/idnews/536020/idkanal/10 "Pemred Tabloid Gloria Minta Maaf dan Tarik Terbitannya"], ''[[Detikcom]]'', 10 Februari 2006</ref> sedangkan pemimpin umum dan pemred ''PETA'' dijadikan [[tersangka]].<ref
Setelah penerbitan kartun yang asli, sebuah video menunjukkan anggota sayap muda [[Partai Rakyat Denmark]] yang berkontes menggambar [[Nabi Muhammad]]. Pada tanggal [[12 Februari]] [[2008]], polisi Denmark menahan 3 orang (2 Tunisia dan 1 orang Denmark keturunan Maroko) yang dicurigai merencanakan membunuh [[Kurt Westergaard]], kartunis yang menggambar kartun ''Bom di Serban''. Keesokan harinya, kartun-kartun karya Westergaard tersebut dimuat di ''Jyllands-Posten'', ''[[Politiken]]'', dan ''[[Berlingske Tidende]]''. Kedua peristiwa tersebut sama-sama menimbulkan kemarahan di seluruh [[dunia Islam]].
==Kontroversi==▼
Karikatur-karikatur tersebut, pada mulanya dimaksudkan untuk mengilustrasikan secara [[satir]] artikel yang membahas penyensoran diri (''self-censorship'') dan [[kebebasan berpendapat]] (''freedom of speech''). Jyllands-Posten memesan dan menerbitkan karikatur Muhammad setelah mendengar dari pengarang Denmark, [[Kare Bluitgen]], bahwa ia tidak dapat menemukan orang yang bersedia menggambar Muhammad untuk digunakan di buku yang dikarang olehnya. Mereka tidak berani menggambar Muhammad karena takut akan terancam oleh serangan dari ekstremis Muslim. Ajaran Islam melarang penggambaran Nabi Muhammad untuk mencegah pemujaan [[berhala]]. Walaupun begitu, ada kaum Muslim yang tidak setuju oleh pandangan ini dan mempublikasikan gambar Muhammad, akan tetapi tidak dalam bentuk satir.▼
▲== Kontroversi ==
Meskipun ''Jyllands-Posten'' mengatakan penerbitan gambar-gambar ini ditujukan untuk menunjukkan bahwa kebebasan berbicara berlaku bagi siapapun, sebagian orang (baik Muslim dan non-Muslim) menganggap gambar-gambar tersebut adalah penghinaan terhadap Islam dan menunjukan Islam-fobia di Denmark.▼
▲
[[Berkas:Caricaturemap corrected.PNG|jmpl|300px|kiri|Negara yang berwarna orange adalah yang menimbulkan kontroversi]]
Sebagai reaksi atas artikel itu, dua kartunis telah menerima ancaman pembunuhan sehingga mereka terpaksa bersembunyi. Menteri luar negeri dari sebelas negara Islam mendesak pemerintah Denmark untuk menindak surat kabar yang menerbitkan karikatur di atas dan juga meminta maaf. Perdana Menteri Denmark, [[Anders Fogh Rasmussen]] berkata, "Pemerintah Denmark tidak akan meminta maaf karena pemerintah tidak mengontrol media atau surat kabar; itu adalah pelanggaran dari kebebasan berbicara," namun Rasmussen juga berkata bahwa ia "sangat menghormati penganut agama. Tentu saja saya tak akan pernah memilih untuk menggambarkan simbol keagamaan dengan cara tersebut."<ref>[http://kompas.com/kompas-cetak/0602/03/utama/2409088.htm "PM Denmark Tanggapi Soal Kartun "], ''[[KOMPAS]]'', 3 Februari 2006</ref>▼
▲Meskipun ''Jyllands-Posten'' mengatakan penerbitan gambar-gambar ini ditujukan untuk menunjukkan bahwa kebebasan berbicara berlaku bagi siapapun, sebagian orang (baik Muslim dan non-Muslim) menganggap gambar-gambar tersebut adalah penghinaan terhadap Islam dan menunjukan
''Jyllands-Posten'' sendiri telah meminta maaf karena telah menghina umat Muslim, namun tetap berpendapat bahwa mereka berhak menerbitkan karikatur tersebut, dengan alasan bahwa fundamentalisme Islam tidak dapat mengontrol hal-hal yang dapat diterbitkan media di Denmark.<ref>[http://en.wiki-indonesia.club/w/index.php?title=Jyllands-Posten&oldid=38235020 :en:Jyllands-Posten], versi 01:22, 5 Februari 2006</ref>▼
▲Sebagai reaksi atas artikel itu, dua kartunis telah menerima ancaman pembunuhan sehingga mereka terpaksa bersembunyi. Menteri luar negeri dari sebelas negara Islam mendesak pemerintah Denmark untuk menindak surat kabar yang menerbitkan
==Tanggapan internasional==▼
Dalam menanggapi kemarahan komunitas Muslim, editor utama ''France Soir'' diberhentikan oleh pemilik surat kabar koran ini; [[Raymond Lakah]]. Lakah sendiri adalah seorang Perancis keturunan Mesir dan beragama [[Katolik Roma]]. Kemudian editor surat kabar Yordania ''[[al-Shihan]]'', yang juga memuat karikatur ini, dipecat dan kemudian ditangkap pihak kepolisian.▼
▲''Jyllands-Posten'' sendiri telah meminta maaf karena telah menghina umat Muslim,
▲== Tanggapan internasional ==
===Pemimpin dunia===▼
▲Dalam menanggapi kemarahan komunitas Muslim, editor utama ''France Soir'' diberhentikan oleh pemilik surat kabar koran ini; [[Raymond Lakah]]. Lakah sendiri adalah seorang
[[Gambar:Arabcartoon.jpg|thumb|right|310px|Karikatur ini diambil dari surat kabar Yordania ''Al Ghad'' yang berpendapat bahwa Dunia Barat memakai standar ganda dalam kontroversi Jyllands-Posten ini. Teks dalam gambar ini menyatakan menurut arah jarum jam: "Yang ini rasis", "Yang ini anti-semitik", dan "Yang ini termasuk kebebasan berpendapat."]]▼
[[Organisasi Konferensi Islam]] dan [[Liga Arab]] meminta agar [[PBB]] menjatuhkan sanksi internasional terhadap Denmark.<ref>[http://news.yahoo.com/s/afp/20060129/wl_mideast_afp/denmarkislamsyriabahrainunreligion_060129160121 "Muslims seek UN resolution over Danish prophet cartoons"], ''[[AFP]]'', 29 Januari 2006</ref> Sementara itu, produk dari Denmark [[boikot|diboikot]] oleh konsumen di Arab Saudi, Kuwait dan negara Arab lain. Selain itu ada protes besar-besaran oleh kaum Muslim di Indonesia, Malaysia, Pakistan, negara Arab dan negara lain yang mempunyai populasi Muslim, hampir semuanya menggunakan kekerasan. Pada tanggal 4 Februari, Kedubes Denmark dan Norwegia di [[Suriah]] dibakar, akan tetapi tidak ada korban jiwa. Sehari kemudian pada tanggal 5 Februari Kedubes Denmark di [[Beirut]], Lebanon juga dibakar oleh amukan massa. Akibat kejadian ini, Menteri Dalam Negeri Lebanon, Hassan al-Sabaa mengundurkan diri.<ref>[http://kompas.com/kompas-cetak/0602/07/ln/2417153.htm "Konsulat Diserbu, Mendagri Mundur"], ''[[KOMPAS]]'', 7 Februari 2006</ref> Dua hari kemudian, pada 7 Februari, [[Iran]] resmi memutuskan hubungan dagang dengan Denmark.<ref>[http://www.detiknews.com/index.php/detik.read/tahun/2006/bulan/02/tgl/07/time/093351/idnews/533900/idkanal/10 "Iran Resmi Memutuskan Hubungan Dagang dengan Denmark"], ''[[Detikcom]]'', 7 Februari 2006</ref>▼
Guru besar ilmu politik dari [[Universitas Paris VIII]] di Prancis kelahiran [[Lebanon]], [[Gilbert Achcar]] sangat tidak mengherankan tentang pecahnya kemarahan di berbagai dunia islam, tetapi masalah kecil itu menjadi jalan pembuka untuk marah besar. Menurut pendapat Achcar kemarahan itu sebenarnya tidak pada kartun itu sendiri, tetapi dikarenakan sikap [[munafik]] dari [[dunia Barat]] dengan ikut campurnya pembuatan model [[demokrasi]] dan [[hak asasi manusia]] di [[Timur Tengah]].<ref>Harian Belanda ''AD Rotterdam'', 6 Februari 2006</ref>
Sekjen PBB, [[Kofi Annan]], menyatakan keprihatinannya akan peristiwa ini dan berkata bahwa "[[kebebasan pers]] harus selalu diterapkan melalui penghormatan terhadap keyakinan agama dan ajaran seluruh agama".▼
▲=== Pemimpin dunia ===
[[Vatikan]] mengatakan, kebebasan berekspresi tidak berarti bebas menyerang agama atau kepercayaan agama seseorang, pembuatan dan penyebarluasan kartun itu adalah sebuah tindakan provokasi yang sama sekali tidak bisa diterima. "Di dalam hak atau kebebasan untuk menyatakan ekspresi dan pemikiran tidaklah mencakup kebebasan yang menyakiti para penganut agama," demikian pernyataan Vatikan. Selain itu, Vatikan juga menyatakan, "Serangan yang dilakukan oleh seorang atau sebuah perusahaan media tidak seharusnya dilampiaskan terhadap lembaga publik atau negara yang terkait." <ref>[http://www.kompas.com/kompas-cetak/0602/05/ln/2412253.htm "Jangan Serang Agama", ''[[Kompas]]'', 5 Februari 2006 ]</ref>▼
▲[[
▲[[Organisasi Konferensi Islam]] dan [[Liga Arab]] meminta agar [[PBB]] menjatuhkan sanksi internasional terhadap Denmark.<ref>[http://news.yahoo.com/s/afp/20060129/wl_mideast_afp/denmarkislamsyriabahrainunreligion_060129160121 "Muslims seek UN resolution over Danish prophet cartoons"], ''[[AFP]]'', 29 Januari 2006</ref> Sementara itu, produk dari Denmark [[boikot|diboikot]] oleh konsumen di Arab Saudi, Kuwait dan negara Arab lain. Selain itu ada protes besar-besaran oleh kaum Muslim di Indonesia, Malaysia, Pakistan, negara Arab dan negara lain yang mempunyai populasi Muslim, hampir semuanya menggunakan kekerasan. Pada tanggal 4 Februari, Kedubes Denmark dan Norwegia di [[Suriah]] dibakar, akan tetapi tidak ada korban jiwa. Sehari kemudian pada tanggal 5 Februari Kedubes Denmark di [[Beirut]], Lebanon juga dibakar oleh amukan massa. Akibat kejadian ini, Menteri Dalam Negeri Lebanon, Hassan al-Sabaa mengundurkan diri.<ref>[http://kompas.com/kompas-cetak/0602/07/ln/2417153.htm "Konsulat Diserbu, Mendagri Mundur"] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20060208022541/http://kompas.com/kompas-cetak/0602/07/ln/2417153.htm |date=2006-02-08 }}, ''[[KOMPAS]]'', 7 Februari 2006</ref> Dua hari kemudian, pada 7 Februari, [[Iran]] resmi memutuskan hubungan dagang dengan Denmark.<ref>[http://www.detiknews.com/index.php/detik.read/tahun/2006/bulan/02/tgl/07/time/093351/idnews/533900/idkanal/10 "Iran Resmi Memutuskan Hubungan Dagang dengan Denmark"], ''[[Detikcom]]'', 7 Februari 2006</ref>
▲Sekjen PBB, [[Kofi Annan]], menyatakan keprihatinannya akan peristiwa ini dan berkata bahwa "[[kebebasan pers]]" harus selalu diterapkan melalui penghormatan terhadap keyakinan agama dan ajaran seluruh agama".
===Reaksi di Indonesia===▼
*Presiden [[Susilo Bambang Yudhoyono]] mengecam keras karikatur Nabi Muhammad ini, namun beliau juga menekankan bahwa umat Muslim diharapkan menerima permintaan maaf sang penggambar dan jangan melakukan tindakan yang melanggar hukum.▼
*[[Konferensi Waligereja Indonesia]] berseru supaya pemerintah Denmark mengambil tindakan. [http://www.kompas.com/utama/news/0602/04/103950.htm].▼
▲[[Vatikan]] mengatakan, kebebasan berekspresi tidak berarti bebas menyerang agama atau kepercayaan agama seseorang, pembuatan dan penyebarluasan kartun itu adalah sebuah tindakan provokasi yang sama sekali tidak bisa diterima. "Di dalam hak atau kebebasan untuk menyatakan ekspresi dan pemikiran tidaklah mencakup kebebasan yang menyakiti para penganut agama," demikian pernyataan Vatikan. Selain itu, Vatikan juga menyatakan,
==Referensi==▼
▲=== Reaksi di Indonesia ===
==Pranala luar==▼
▲* Presiden [[Susilo Bambang Yudhoyono]] mengecam keras
*{{da}} [http://epaper.jp.dk/30-09-2005/demo/JP_04-03.html Gambar yang kontroversial tersebut di situs ''Jyllands-Posten'']▼
▲* [[Konferensi Waligereja Indonesia]] berseru supaya pemerintah Denmark mengambil tindakan.
▲== Referensi ==
[[Kategori:Peristiwa 2006]]▼
{{reflist}}
▲== Pranala luar ==
▲* {{da}} [http://epaper.jp.dk/30-09-2005/demo/JP_04-03.html Gambar yang kontroversial tersebut di situs ''Jyllands-Posten''] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20060209022719/http://epaper.jp.dk/30-09-2005/demo/JP_04-03.html |date=2006-02-09 }}
* {{en}} [http://michellemalkin.com/archives/004413.htm Gambar yang kontroversial tersebut]
* {{en}} [http://nation.com.pk/daily/june-2006/15/index12.php Berita kematian Elliot Back editor Jyllands-Posten] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20080309083112/http://nation.com.pk/daily/june-2006/15/index12.php |date=2008-03-09 }}
▲[[Kategori:Peristiwa 2006]]
[[Kategori:Sejarah Denmark]]
[[Kategori:Muhammad]]
[[Kategori:Kartun]]
[[Kategori:Kontroversi terkait Islam]]
|