Romawi Kuno: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Menambahkan informasi terkait kapan berakhirnya peradaban Romawi Kuno, menyesuaikan penyebutan nama-nama, dan menambahkan beberapa tautan ke artikel wikipedia terkait. Tag: menambah kata-kata yang berlebihan atau hiperbolis VisualEditor |
|||
(155 revisi perantara oleh 30 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 1:
{{Infobox country
| native_name = ''Roma''
| conventional_long_name = Romawi Kuno
| common_name = Romawi Kuno
| capital = [[Roma]], <small>dan beberapa kota lain menjelang keruntuhannya, teristimewa [[Konstantinopel|Konstantinopolis]] dan [[Ravenna]].</small>
| common_languages = [[bahasa Latin|Latin]]
| era
| government_type = [[Kerajaan Romawi|Kerajaan]] (753–509 SM)<br />[[Republik Romawi|Republik]] (509–27 SM)<br />[[Kekaisaran Romawi|Kekaisaran]] (27 SM–476 M)
| year_start = 753 SM
| year_end = 476/480 M{{Ref|lifespan|1}}
| event_start = [[Berdirinya Roma|Berdirinya kota Roma]]
| event1 = [[Penggulingan monarki Romawi|Penggulingan]] [[Lucius Tarquinius Superbus|Tarquinus Si Tinggi Hati]]
| date_event1 = 509 SM
| event2 = [[Octavianus]] dimasyhurkan sebagai [[Augustus]]
| date_event2 = 27 SM
| event_end = [[Keruntuhan Kekaisaran Romawi Barat|Runtuhnya Kekaisaran Romawi Barat]]
| image_coat = Spqrstone.jpg
| symbol_type = ''[[wikt:senatus|'''S'''enātus]] [[wikt:populus|'''P'''opulus]][[wikt:-que|'''q'''ue]] [[wikt:romanus|'''R'''ōmānus]]''<br><small>[[SPQR|(
| image_map = Roman Republic Empire map.gif
| image_map_caption = Wilayah peradaban bangsa Romawi:
{{Legend|#a64|[[Republik Romawi]]}}
{{Legend|#a6a|[[Kekaisaran Romawi]]}}
{{Legend|#48a|[[Kekaisaran Romawi Barat]]}}
{{Legend|#bc4|[[Kekaisaran Romawi Timur]]}}
| footnote1 = {{Note|lifespan||Meski penurunan takhta kaisar [[Romulus Augustus]] pada 476 M merupakan kejadian yang paling sering dirujuk sebagai [[Keruntuhan Kekaisaran Romawi Barat|berakhirnya]] [[Kekaisaran Romawi Barat]], [[Julius Nepos|Yulius Nepos]], kaisar Romawi Barat terakhir yang diakui oleh [[Daftar kaisar Romawi Timur|kaisar]] [[Kekaisaran Romawi Timur|Romawi Timur]] sebagai kaisar Barat yang sah, tetap mengklaim gelar kaisar Romawi Barat dari [[Dalmasia]] sampai pembunuhannya pada 480 M. Kejadian lain yang dirujuk adalah reorganisasi semenanjung Italia oleh [[Yustinianus I|Kaisar Yustinianus I]] di akhir abad ke-6 M}}
}}
{{Politik Romawi Kuno}}
Di bidang
* Scheidel (2006, hlm. 2) memperkirakan ada 60 juta jiwa.
* Goldsmith (1984, hlm. 263) memperkirakan ada 55 juta jiwa.
Baris 40 ⟶ 41:
Dari abad ke abad, negara binaan bangsa Romawi ini sedikit demi sedikit berkembang dari [[Kerajaan Romawi|negara monarki elektif]] menjadi [[republikanisme kuno|negara republik kuno]] yang [[demokrasi langsung|demokratis]], dan selanjutnya menjadi [[kekaisaran|negara kekaisaran]] [[kediktatoran militer|diktator militer]] [[monarki elektif|semielektif]] yang kian lama kian [[Autokrasi|autokratis]]. Melalui [[invasi|perang penaklukan]] serta [[Romanisasi (kebudayaan)|asimilasi]] [[asimilasi budaya|budaya]] dan [[peralihan bahasa|bahasa]], Kekaisaran Romawi mampu menguasai beragam suku bangsa dan wilayah yang sangat luas. Pada masa jayanya, Kekaisaran Romawi berdaulat atas [[Afrika Utara pada Abad Kuno|kawasan pesisir utara Afrika]], [[Mesir]], [[Eropa Selatan|kawasan selatan Eropa]], sebagian besar [[Eropa Barat|kawasan barat Eropa]], [[Balkan|Jazirah Balkan]], [[Krimea|Jazirah Krimea]], dan sebagian besar [[Timur Tengah|kawasan Timur Tengah]], termasuk [[Syam]], berikut sejumlah daerah di [[Mesopotamia]] dan [[Jazirah Arab]]. Romawi Kuno kerap disandingkan dengan [[Yunani Kuno]] dalam kelompok peradaban [[era Klasik|Abad Kuno]]. Budaya serta masyarakat kedua peradaban ini sangat mirip satu sama lain, sehingga disamaratakan dengan sebutan [[Dunia Yunani-Romawi]].
Peradaban Romawi Kuno
[[Perang Punisia|Perang Punik]] melawan [[Kartago Kuno|Kartago]] adalah serangkaian perang yang mengantarkan Roma menjadi salah satu negara adidaya pada zamannya. Dalam perang beruntun ini, Roma berhasil merebut pulau-pulau yang strategis, yakni Korsika, Sardinia, dan Sisilia, berhasil merebut Hispania (Spanyol dan Portugal sekarang ini), serta berhasil [[Pertempuran Kartago (ca. 149 SM)|meluluhlantakkan kota Kartago]] pada tahun 146 SM. Segala keberhasilan ini membuat Roma menjadi negara terunggul di seantero kawasan sekeliling Laut Tengah. Pada penghujung [[Republik Romawi|zaman republik]] (27 SM), Roma telah berhasil menundukkan negeri-negeri di sekeliling Laut Tengah bahkan lebih jauh lagi. Wilayah kekuasaannya membentang dari Samudra Atlantik sampai ke [[Arabia Petraea|Jazirah Arab]], dan dari muara [[Sungai Rhein]] sampai ke Afrika Utara. [[Kekaisaran Romawi]] bermula seiring tamatnya riwayat Republik Romawi dan berakhirnya masa kediktatoran militer [[Augustus]]. [[Perang Romawi-Persia|Perang selama 721 tahun antara Roma dan Persia]] bermula pada tahun 92 SM dengan meletusnya [[Perang Romawi-Partia]], dan merupakan konflik terlama sepanjang sejarah umat manusia, yang berdampak besar terhadap masa depan kedua negara.
Pada masa pemerintahan [[Trajanus|Traianus]], luas wilayah Kekaisaran Romawi mencapai puncaknya, membentang dari [[Cekungan Mediterania|kawasan sekeliling Laut Tengah]] sampai ke pantai [[Laut Utara]] di sebelah utara, dan pantai [[Laut Tengah]] serta pantai [[Laut Kaspia]] di sebelah timur. Adab dan adat warisan zaman republik mulai memudar pada zaman kekaisaran, manakala perang saudara menjadi peristiwa lumrah yang mengawali kemunculan kaisar baru.<ref>{{cite book|url=https://books.google.com/books/about/The_Greatness_and_Decline_of_Rome.html?id=_TsTAAAAYAAJ|title=The Greatness and Decline of Rome, Jilid 2|page=215|last=Ferrero|first=Guglielmo|translator1-last=Zimmern|translator1-first=Sir Alfred Eckhard|translator2-last=Chaytor|translator2-first=Henry John|publisher=G.P. Putnam's Sons|date=1909}}</ref><ref>{{cite book|url=https://books.google.com/books/about/Shakespeare_and_Republicanism.html?id=Ssm3UQYmsYIC|title=Shakespeare and Republicanism|page=68|last=Hadfield|first=Andrew Hadfield|publisher=Cambridge University Press|date=2005|isbn=978-0521816076}}</ref><ref>{{cite book|url=https://books.google.com/books/about/The_Philosophy_of_Law.html?id=symGBDPyd5YC|title=The Philosophy of Law: An Encyclopedia, Jilid 1|page=741|last=Gray|first=Christopher B|publisher=Taylor & Francis|date=1999|isbn=978-0815313441}}</ref> Negara-negara pecahan Kekaisaran Romawi, semisal [[Kekaisaran
Akibat digerogoti kekacauan di dalam negeri dan [[Masa Migrasi|serangan suku-suku bangsa asing yang hijrah ke wilayahnya]], [[Keruntuhan Kekaisaran Romawi Barat|bagian barat Kekaisaran Romawi akhirnya terpecah belah]] menjadi [[kerajaan-kerajaan orang barbar|kerajaan-kerajaan merdeka]] bentukan suku-suku Barbar pada abad ke-5. Para sejarawan menjadikan peristiwa keterpecahbelahan ini sebagai tonggak [[sejarah
== Mitos asal usul ==
{{utama|Berdirinya Roma}}
Menurut [[mitos asal usul]]nya, [[Berdirinya Roma|kota Roma didirikan]] pada tanggal 21 April 753 SM, di tepi [[Sungai Tiber]], kawasan tengah Jazirah Italia, oleh si kembar [[Romulus dan Remus]], cucu-cucu [[Numitor]], raja orang Latini [[Alba Longa]], keturunan pahlawan besar [[Troya]], [[Aineias|Aeneas]] ({{lang-el|Αἰνείας, Aineías}}).<ref>{{cite book|last1=Adkins|first1=Lesley|last2=Adkins|first2=Roy|title=Handbook to Life in Ancient Rome|url=https://archive.org/details/handbooktolifein0000adki_q8n6|page=[https://archive.org/details/handbooktolifein0000adki_q8n6/page/3 3]|date=1998|publisher=Oxford University Press|location=Oxford|isbn=978-0-19-512332-6}}</ref> [[Rhea Silvia]], anak perempuan Raja Numitor, adalah ibu kandung si kembar.<ref>{{cite web|last1=Cavazzi|first1=F.|title=The Founding of Rome|url=http://www.roman-empire.net/founding/found-index.html|website=Illustrated History of the Roman Empire|accessdate=8 Maret 2007}}</ref><ref name=livy8 >{{cite book|last1=Livius|first1=Titus |translator-last1=Luce|translator-first1=T.J.|title=The Rise of Rome, Buku 1–5|url=https://archive.org/details/riseofromebookso00livy|date=1998|publisher=Oxford World's Classics|location=Oxford|isbn=978-0-19-282296-3|pages=
[[Berkas:Capitoline she-wolf Musei Capitolini MC1181.jpg|jmpl|kiri|Menurut legenda, [[berdirinya Roma|kota Roma didirikan]] pada tahun 753 SM oleh [[Romulus dan Remus]], dua bersaudara kembar yang dibesarkan oleh seekor serigala betina]]
Raja Numitor dimakzulkan saudara kandungnya, [[Amulius]]. Karena khawatir suatu ketika nanti Romulus dan Remus akan merebut kembali singgasana, Amulius menyuruh orang menenggelamkan kedua bayi kembar itu.<ref name=livy8 /> Seekor [[serigala betina (mitologi Romawi)|serigala betina]] (atau seorang istri gembala menurut sejumlah riwayat lain) menyelamatkan dan membesarkan mereka. Sesudah beranjak dewasa, si kembar merebut dan menyerahkan kembali singgasana Alba Longa kepada Numitor.<ref name=livy8 /><ref name="Caesarandchrist" >{{cite book|last1=Durant|first1=Will|last2=Durant|first2=Ariel|title=The Story of Civilization – Volume III: Caesar and Christ|date=1944|publisher=Simon and Schuster, Inc.|location=|isbn=978-1567310238|pages=12–14|title-link=The Story of Civilization}}</ref
Si kembar selanjutnya mendirikan kota mereka sendiri. Malangnya Remus tewas dibunuh Romulus dalam pertengkaran mengenai letak [[Kerajaan Romawi|kerajaan]] yang akan mereka dirikan. Menurut beberapa sumber, keduanya mempertengkarkan soal siapa yang akan menjadi raja, atau siapa yang namanya akan dijadikan nama kota.<ref>Roggen, Hesse, Haastrup, Omnibus I, H. Aschehoug & Co 1996</ref> Nama Romuluslah yang akhirnya menjadi nama kota binaan si kembar.<ref name=livy8 /> Untuk memperbanyak jumlah warganya, Roma menawarkan suaka bagi kaum papa, orang-orang buangan, dan orang-orang yang keberadaannya tidak diharapkan. Kebijakan ini menimbulkan masalah, karena jumlah warga laki-laki terus meningkat, sementara warga perempuan menjadi langka. Romulus sampai harus melawat kota demi kota dan suku demi suku di sekitar Roma, dalam rangka mencarikan istri bagi sekian
Menurut legenda lain yang dicatat oleh sejarawan Yunani, [[Dionysios dari Halikarnassos|Dionisios asal Halikarnasos]], konon sesudah kota Troya diluluhlantakkan orang-orang Yunani dalam [[Perang Troya]], Aeneas memimpin serombongan pengungsi Troya berlayar mencari tempat untuk mendirikan kota Troya yang baru. Setelah mengarungi laut yang bergelora, mereka akhirnya mendarat di tepi [[Sungai Tiber]]. Tak seberapa lama menjejaki daratan, para penumpang lelaki sudah ingin kembali berlayar, bertolak belakang dengan keinginan para penumpang perempuan. Roma, salah seorang penumpang perempuan, mengajak perempuan-perempuan lain bersama-sama membakar kapal guna membatalkan pelayaran. Para penumpang lelaki mula-mula memarahi Roma, tetapi akhirnya sadar bahwa tempat persinggahan mereka sesungguhnya layak dijadikan tempat bermukim yang baru. Permukiman yang mereka dirikan di tepi Sungai Tiber diberi nama Roma, sama seperti nama biang kerok pembakaran kapal mereka.<ref>Mellor, Ronald and McGee Marni, ''The Ancient Roman World'' hlm. 15 (Dikutip 15 Maret 2009)</ref>
Baris 95 ⟶ 96:
== Zaman kerajaan ==
{{Utama|Kerajaan Romawi}}
[[Berkas:Danseurs et musiciens, tombe des léopards.jpg|jmpl|ka|Penari dan musisi, [[Seni rupa
Kota Roma tumbuh dari permukiman-permukiman di sekitar dangkalan [[Sungai Tiber]], salah satu titik persimpangan lalu lintas dan perniagaan.<ref name="Caesarandchrist" /> Berdasarkan bukti-bukti [[arkeologi]], desa Roma mungkin didirikan pada abad ke-8 SM, kendati mungkin pula sudah didirikan seawal-awalnya pada abad ke-10 SM, oleh [[Latini|orang Latini]], di puncak [[Bukit Palatium]].<ref>{{cite book|last1=Matyszak|first1=Philip|title=Chronicle of the Roman Republic|url=https://archive.org/details/chronicleofroman0000maty|date=2003|publisher=Thames & Hudson|location=London|isbn=978-0-500-05121-4|page=[https://archive.org/details/chronicleofroman0000maty/page/19 19]}}</ref><ref>{{cite book|last1=Duiker|first1=William|last2=Spielvogel|first2=Jackson|title=World History|url=https://archive.org/details/worldhistoryto1500duik|date=2001|publisher=Wadsworth|isbn=978-0-534-57168-9|page=[https://archive.org/details/worldhistoryto1500duik/page/129 129]|edition=3}}</ref>
[[Etruskan|Orang Etruski]], yang sudah lebih dahulu mendiami daerah [[Etruria]] di sebelah utara, agaknya telah menancapkan cengkeraman politik mereka di kawasan itu pada penghujung abad ke-7 SM, dan menjadi semacam golongan elit kaum ningrat beserta kepala monarki. Kekuasaan orang Etruski agaknya meredup pada penghujung abad ke-6 SM. Pada waktu inilah orang Latini dan orang Sabini menegakkan kembali kedaulatan mereka dengan mendirikan sebuah negara republik dengan lebih banyak batasan bagi pemimpin dalam menjalankan kekuasaan.<ref>''Ancient Rome and the Roman Empire'' oleh Michael Kerrigan. [[Dorling Kindersley]], London: 2001. {{ISBN|0-7894-8153-7}}. hlm. 12.</ref>
Baris 106 ⟶ 107:
{{Utama|Republik Romawi}}
[[Berkas:Capitoline Brutus Musei Capitolini MC1183.jpg|jmpl|lurus|[[Brutus Capitolinus|Patung dada]] [[Lucius Iunius Brutus]] di [[Museum Capitolini]], [[patung perunggu]] [[seni pahat Romawi|Romawi]], abad ke-4 sampai penghujung abad ke-3 SM]]
Menurut keyakinan turun-temurun dan keterangan pujangga-pujangga terkemudian semisal [[Titus Livius|Livius]], negara [[Republik Romawi]] lahir sekitar tahun 509 SM,<ref>Langley, Andrew dan Souza, de Philip, "The Roman Times", Candle Wick Press, Massachusetts</ref> manakala Raja Roma ke-7, [[Lucius Tarquinius Superbus|Tarquinus Si Tinggi Hati]], [[Penggulingan monarki Romawi|digulingkan]] oleh [[Lucius Iunius Brutus]], dan sistem monarki diganti dengan sistem pemerintahan baru yang diselenggarakan oleh para ''[[magistratus]]'', pejabat negara yang dipilih tiap-tiap tahun untuk mengepalai berbagai bidang ketatanegaraan.<ref>{{cite book|last1=Matyszak|first1=Philip|title=Chronicle of the Roman Republic|url=https://archive.org/details/chronicleofroman0000maty|date=2003|publisher=Thames & Hudson|location=London|isbn=978-0-500-05121-4|pages=
Para ''magistratus'' lain adalah ''[[tribunus]]'', ''[[kuestor|quaestor]]'', ''[[aedilis]]'', ''[[pretor|praetor]]'', dan ''[[sensor (Romawi Kuno)|censor]]''.<ref name="Lacus">[http://penelope.uchicago.edu/Thayer/E/Roman/Texts/secondary/SMIGRA*/Magistratus.html Magistratus] oleh George Long, M.A. pada hlmn. 723–724 ''A Dictionary of Greek and Roman Antiquities'' karya William Smith, D.C.L., LL.D. Diterbitkan oleh John Murray, London, 1875. Situs web, 8 Desember 2006. Diakses 24 Maret 2007.</ref> Mula-mula hanya kaum ''patricius'' yang dibenarkan menjadi ''magistratus'', tetapi di kemudian hari kaum ''[[plebs]]'' (rakyat jelata) juga diberi kesempatan yang sama.<ref>{{cite book|last1=Livius|first1=Titus |translator-last1=Luce|translator-first1=T.J.|title=The Rise of Rome, Buku 1–5|url=https://archive.org/details/riseofromebookso00livy|date=1998|publisher=Oxford World's Classics|location=Oxford|isbn=978-0-19-282296-3|chapter=Buku II}}</ref> Sidang-sidang pemungutan suara di negara Republik Romawi adalah ''[[comitia centuriata]]'' (sidang seratus warga), yang melakukan pemungutan suara untuk mengambil keputusan terkait pemakluman perang, kesepakatan damai, dan pemilihan orang-orang yang akan menduduki jabatan-jabatan terpenting, serta ''[[comitia tributa]]'' (sidang warga suku), yang melakukan pemungutan suara untuk memilih orang-orang yang akan menduduki jabatan-jabatan yang tidak begitu penting.<ref>{{cite book|last1=Adkins|first1=Lesley|last2=Adkins|first2=Roy|title=Handbook to Life in Ancient Rome|url=https://archive.org/details/handbooktolifein0000adki_q8n6|page=[https://archive.org/details/handbooktolifein0000adki_q8n6/page/39 39]|date=1998|publisher=Oxford University Press|location=Oxford|isbn=978-0-19-512332-6}}</ref>
[[Berkas:Italy 400bC
Pada abad ke-4 SM, Roma diserang [[orang Galia]], yang kala itu telah memperluas wilayah kekuasaannya ke Jazirah Italia melintasi [[Lembah Po]] dan menerobos masuk ke Etruria. Pada tanggal 16 Juli 390 SM, bala tentara Galia di bawah pimpinan [[Brennus (abad ke-4 SM)|Brennus]], salah seorang kepala suku mereka, [[Pertempuran Allia|menggempur orang Romawi]] di tepi Sungai Allia, hanya sepuluh mil ke utara dari kota Roma. Orang Romawi dapat dikalahkan, dan orang Galia pun langsung bergerak menuju Roma. Sebagian besar warga Roma telah mengungsi, tetapi ada sejumlah warga yang masih bertahan di Bukit Capitolium, dan bertekad melawan musuh sampai titik darah penghabisan. Orang Galia menjarah dan membumihanguskan kota Roma, lalu mengepung Bukit Capitolium. Aksi pengepungan berlangsung selama tujuh bulan sampai orang Galia bersedia berdamai dengan imbalan {{convert|1000|lb}} emas.<ref>secara harfiah, "libra" Romawi, cikal bakal dari satuan berat pon.</ref> Menurut legenda yang baru muncul di kemudian hari, konon petugas Romawi yang mengawasi kegiatan penimbangan emas mendapati orang Galia menggunakan dacin yang sudah diakali. Orang Romawi pun naik pitam, segera menghunus senjata, dan berhasil mengalahkan orang Galia. Semangat juang orang Romawi dipuji panglima mereka, [[Marcus Furius Camillus]], dengan kalimat "Roma membeli kemerdekaannya dengan besi, bukan dengan emas."<ref>[http://penelope.uchicago.edu/Thayer/E/Roman/Texts/Plutarch/Lives/Camillus*.html] Plutarch, ''Parallel Lives'', ''Life of Camillus'', XXIX, 2.</ref>
Suku-suku bangsa lain di Jazirah Italia, termasuk [[Etruskan|orang Etruski]], [[Ekspansi bangsa Romawi di Italia|satu demi satu ditundukkan oleh orang Romawi]].<ref name="haywood">{{cite book|last1=Haywood|first1=Richard|title=The Ancient World|url=https://archive.org/details/ancientworld0000unse|date=1971|publisher=David McKay Company, Inc.|location=United States|pages=
=== Perang Punik ===
Baris 120 ⟶ 121:
{{legend|#ffcb90|Wilayah Kartago}}
{{legend|#b4d5b1|Wilayah Romawi}}]]
[[Berkas:RUSSELL(1854) p182 Siege of Numantia.jpg|jmpl|300px|Salah satu aksi pengepungan bangsa Romawi yang paling masyhur adalah aksi pengepungan [[Numantia]], kubu pertahanan [[suku Keltiberia|orang Keltiberia]] di tengah kawasan utara wilayah Spanyol sekarang ini, oleh [[Scipio Aemilianus]] pada tahun 133 SM<ref>{{cite book |last1=Bennett |first1=Matthew |last2=Dawson |first2=Doyne |last3=Field |first3=Ron |last4=Hawthornwaite |first4=Philip |last5=Loades |first5=Mike |title=The History of Warfare: The Ultimate Visual Guide to the History of Warfare from the Ancient World to the American Civil War |url=https://archive.org/details/historyofwarfare0000timn |date=2016 |page=[https://archive.org/details/historyofwarfare0000timn/page/61 61]}}</ref>]]
[[Berkas:Escipión africano.JPG|jmpl|upright=0.9|[[seni potret Romawi|Patung dada]] [[Scipio Africanus|Scipio Africanus Tua]] di [[Museum Arkeologi Nasional Napoli]] (Nomor Inventaris 5634), <br>diperkirakan berasal dari pertengahan abad pertama SM<ref>AncientRome.ru. "[http://ancientrome.ru/art/artworken/index.htm?id=52 Basis data seni rupa Zaman Kuno]." Diakses 25 Agustus 2016.</ref> <br>Ditemukan dalam penggalian di [[Villa dei Papiri|Vila Papirus]], situs arkeologi [[Herculaneum]], oleh [[Karl Jakob Weber]], 1750–65<ref>AncientRome.ru. "[http://ancientrome.ru/art/artworken/img.htm?id=4625#sel=3:1,4:5 Publius Cornelius Scipio Africanus]." Diakses 25 Agustus 2016.</ref>]]
Pada abad ke-3 SM, Roma mendapat lawan baru yang tangguh, yakni [[Kartago Kuno|Kartago]], [[negara kota]] [[bangsa Fenisia]] yang kaya lagi makmur dan berhasrat menguasai seluruh kawasan sekitar Laut Tengah. Roma dan Kartago pernah bersekutu pada zaman Piros dari Epiros, musuh bersama mereka, tetapi hegemoni Roma di daratan Italia dan [[talasokrasi|kejayaan bahari]] Kartago melambungkan masing-masing kota menjadi dua kekuatan utama di sebelah barat kawasan Laut Tengah, dan benturan kepentingan kedua kota atas kawasan Laut Tengah tak ayal berujung sengketa.
Baris 130 ⟶ 131:
Perang Punik II termasyhur karena kehebatan panglima-panglima perangnya, yakni [[Hannibal|Hannibal Barca]] ([[bahasa Punik]]: 𐤇𐤍𐤁𐤏𐤋 𐤁𐤓𐤒, ''Hanibaʿal Baraq'') dan [[Hasdrubal|Hasdrubal Barca]] ([[bahasa Punik]]: 𐤏𐤆𐤓𐤁𐤏𐤋 𐤁𐤓𐤒, ''ʿAzrubaʿal Baraq'') di kubu Kartago, serta [[Marcus Claudius Marcellus]], [[Quintus Fabius Maximus Verrucosus]], dan [[Scipio Africanus|Publius Cornelius Scipio]] di kubu Roma. Semasa berlangsungnya Perang Punik II, Roma juga terlibat dalam [[Perang Makedonia Pertama|Perang Makedonia I]]. Perang Punik II bermula dengan invasi nekat atas Hispania oleh Hannibal Barca, Senapati Kartago yang pernah memimpin aksi-aksi militer Kartago di Sisilia pada Perang Punik I. Hannibal, putra [[Hamilcar Barca]] ([[bahasa Punik]]: 𐤇𐤌𐤋𐤒𐤓𐤕 𐤁𐤓𐤒, ''Hamilqart Baraq''), bergerak cepat melintasi [[Hispania]] menuju [[Alpen|Pegunungan Alpen]] Italia, sehingga menggentarkan sekutu-sekutu Roma di Italia. Cara terbaik menggagalkan usaha Hannibal untuk membuat orang-orang Italia mengkhianati Roma adalah memperlambat laju pergerakan bala tentara Kartago dengan serangan-serangan [[gerilya]] guna memangkas kekuatan tempur mereka sedikit demi sedikit. Muslihat ini diusulkan oleh Quintus Fabius Maximus sehingga akhirnya terkenal dengan sebutan [[Muslihat Fabius]], dan Quintus Fabius Maximus sendiri kelak dijuluki '' Cunctator'' (Si Penghambat). Akibat muslihat ini, Hannibal tidak dapat menggerakkan cukup banyak kota di Italia untuk melawan Roma maupun untuk menambah kekuatan tempurnya yang sudah menyusut akibat aksi-aksi gerilya Romawi, sehingga jumlah prajurit dan alat tempurnya tidak cukup memadai untuk dikerahkan mengepung Roma.
Kendati demikian, Hanibal tetap saja merajalela di Italia sampai 16 tahun lamanya. Setelah Hannibal diperkirakan sudah kehabisan perbekalan, orang Romawi pun mengeluarkan jagoan mereka, Publius Cornelius Scipio. Senapati Romawi ini berhasil mengalahkan adik Hannibal, Hasdrubal Barca, di daerah yang kini menjadi wilayah negara Spanyol, dengan maksud
Setengah abad lebih sesudah peristiwa-peristiwa ini, Kartago sudah benar-benar terpuruk, dan Roma sudah tidak lagi memusingkan seteru Afrikanya itu. Perhatian Republik Romawi kala itu sepenuhnya diarahkan pada kerajaan-kerajaan [[periode Hellenistik|Helenistik]] di Yunani dan [[Perang Keltiberia|pemberontakan-pemberontakan di Hispania]]. Kendati demikian, sesudah melunasi pampasan perang, Kartago merasa tidak perlu lagi tunduk dan patuh pada Roma, berlawanan dengan pandangan [[senat Romawi|''senatus'']]. Ketika diinvasi [[Numidia]] pada tahun 151 SM, Kartago meminta Roma turun tangan. Duta-duta pun diutus ke Kartago, antara lain [[Marcus Porcius Cato]]. Setelah menginsyafi bahwa Kartago masih berpeluang bangkit dari keterpurukan dan kembali berjaya, Marcus Porcius Cato senantiasa mengakhiri setiap pidatonya, apa pun isinya, dengan kalimat "''[[Ceterum censeo Carthaginem esse delendam]]''" (akhir kata, menurut hemat saya, Kartago harus dibinasakan).
[[Perang Punisia Ketiga|Perang Punik III]] meletus pada tahun 149 SM, ketika Roma memaklumkan perang melawan Kartago, yang telah lancang memerangi Numidia tanpa persetujuan Roma. Dengan mengerahkan seluruh warganya, Kartago mampu menangkis serangan pertama Roma. Kendati demikian, Kartago tidak cukup tangguh untuk membendung serangan [[Scipio Aemilianus]], yang meluluhlantakkan seantero kota beserta tembok-temboknya, memperbudak dan menjual habis seluruh warganya, serta menegakkan kedaulatan Romawi di
<ref name=haywood2 >{{cite book|last1=Haywood|first1=Richard|title=The Ancient World|url=https://archive.org/details/ancientworld0000unse|date=1971|publisher=David McKay Company, Inc.|location=United States|pages=
== Berakhirnya zaman republik ==
Baris 141 ⟶ 142:
[[Berkas:Marius Carthage.jpg|jmpl|lurus|[[Gaius Marius]], salah seorang senapati sekaligus politikus Romawi yang secara dramatis menata ulang [[Sejarah militer Romai Kuno|militer Romawi]]]]
Dominasi asing menimbulkan pertikaian di dalam negeri. Para senator menggelembungkan pundi-pundi pribadi dengan mengisap kekayaan [[Provinsi Romawi|provinsi-provinsi jajahan]]. Para prajurit, yang kebanyakan adalah petani-petani kecil, harus menjalani masa bakti yang lebih lama di luar negeri sehingga ladang-ladang mereka terbengkalai. Meningkatnya ketergantungan terhadap tenaga [[Perbudakan pada Abad Kuno|budak belian]] dan pertambahan jumlah ''[[latifundium]]'' mempersempit peluang kerja bagi tenaga kerja upahan.<ref>{{cite book|last1=Duiker|first1=William|last2=Spielvogel|first2=Jackson|title=World History|url=https://archive.org/details/worldhistoryto1500duik|date=2001|publisher=Wadsworth|isbn=978-0-534-57168-9|pages=
Pendapatan negara dari jarah, [[merkantilisme]] di provinsi-provinsi baru, dan [[ijon|sistem ijon]] menciptakan peluang-peluang ekonomi baru bagi para hartawan, sehingga muncullah suatu golongan baru dalam masyarakat, yakni kalangan [[saudagar]] yang disebut ''[[Eques]]'' (kesatria).<ref name="Liviuseques">[http://www.livius.org/ei-er/eques/eques.html Eques (Knight)] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20140807190312/http://www.livius.org/ei-er/eques/eques.html |date=2014-08-07 }} oleh Jona Lendering. Livius.org. Diakses 24 Maret 2007.</ref> ''[[Lex Claudia]]'' (Undang-Undang Claudius) melarang anggota-anggota ''senatus'' untuk berkiprah di bidang perniagaan, sehingga kendati kaum ''Eques'' secara teori boleh menjadi anggota ''senatus'', kiprah mereka di bidang politik sangat dibatasi.<ref name="Liviuseques" /><ref>{{cite book|last1=Adkins|first1=Lesley|last2=Adkins|first2=Roy|title=Handbook to Life in Ancient Rome|url=https://archive.org/details/handbooktolifein0000adki_q8n6|page=[https://archive.org/details/handbooktolifein0000adki_q8n6/page/38 38]|date=1998|publisher=Oxford University Press|location=Oxford|isbn=978-0-19-512332-6}}</ref> ''Senatus'' tak henti-hentinya berbantah-bantahan, berulang kali menghalangi usaha-usaha [[reformasi agraria]] yang penting, dan menolak memberi peluang yang lebih besar bagi kaum ''Eques'' untuk urun rembuk dalam urusan pemerintahan.
Gerombolan-gerombolan warga kota pengangguran, yang dikendalikan oleh senator-senator yang saling bersaing, mengintimidasi para pemilih dengan kekerasan. Keadaan semacam ini mencapai puncaknya pada akhir abad ke-2 SM, manakala [[Gracchus bersaudara]], dua orang [[tribun]] adik-beradik, memperjuangkan pengesahan dan penerapan undang-undang reformasi pertahanan, yang mengatur tentang pembagi-bagian kembali tanah-tanah milik kaum ''Patricius'' kepada kaum ''Plebs''. Gracchus bersaudara tewas dibunuh orang, dan ''senatus'' meloloskan rancangan undang-undang baru yang mementahkan kembali semua jerih payah Gracchus bersaudara.<ref>{{cite book|url=https://books.google.com/books/about/Twenty_six_Centuries_of_Agrarian_Reform.html?id=kmZHKOHgvFQC|title=Twenty-six Centuries of Agrarian Reform: A Comparative Analysis|page=34|last=Tuma|first=Elias H.|publisher=University of California Press|date=1965}}</ref> Peristiwa ini menimbulkan keretakan hubungan yang terus melebar di antara kaum ''Plebs'' (kubu ''[[populares]]'') dan kaum ''Eques'' (kubu ''[[optimates]]'').
Baris 162 ⟶ 163:
[[Berkas:Landing of the Romans on the Coast of Kent.jpg|jmpl|Pendaratan bangsa Romawi di [[Kent]] pada tahun 55 SM. Kedatangan 100 kapal dan dua legiun tentara Romawi di bawah pimpinan Gaius Iulius Caesar disambut dengan perlawanan sengit dari warga pribumi, mungkin sekali di dekat [[Deal, Kent|Deal]]. Setelah kapal-kapalnya binasa diamuk badai dan bala tentara yang dipimpinnya berhasil merangsek masuk ke daerah pedalaman, Gaius Iulius Caesar menarik mundur pasukannya ke Galia melalui [[Selat Inggris]]. Telik sandi pun disebar dari Galia, dan pada tahun berikutnya, Iulius Caesar kembali [[Invasi Caesar ke Britania|menginvasi]] Inggris dengan lebih bersungguh-sungguh daripada sebelumnya.]]
Pada pertengahan abad pertama SM, perpolitikan Romawi Kuno dilanda kemelut. Gelangang politik di Roma menjadi ajang pertarungan dua kubu, yakni kubu ''[[Populares]]'' yang hendak mencari dukungan rakyat, dan kubu ''[[Optimates]]'' yang hendak mempertahankan hak istimewa kaum ningrat sebagai penyelenggara negara. Lucius Cornelius Sulla menyingkirkan semua tokoh pimpinan kubu ''Populares'', dan usaha perombakan undang-undang dasar yang dilakukannya menghilangkan semua kewenangan (misalnya kewenangan [[Tribunus plebis|''Tribunus Plebis'']], ''tribunus'' dari kaum ''Plebs'') yang mendukung kubu ''Populares''. Sementara itu, tekanan sosial dan ekonomi terus meningkat. Roma telah berubah menjadi sebuah metropolis yang dihuni kalangan ningrat kaya raya, para pemburu kekuasaan yang terlilit utang, dan sehimpunan besar kaum buruh yang
Di tengah segala ingar-bingar ini muncul [[Yulius Kaisar|Gaius Iulius Caesar]], tokoh dari kalangan ningrat yang tidak bergelimang harta. [[Iulia Caesaris (istri Gaius Marius)|Bibinya yang bernama Iulia]] adalah istri Gaius Marius,<ref name=Plutarch>[http://penelope.uchicago.edu/Thayer/E/Roman/Texts/Plutarch/Lives/Caesar*.html Plutarch Parallel Lives], ''Life of Caesar'', I,2</ref> sementara ia sendiri menunjukkan keberpihakan pada kubu ''Populares''. Demi mendapatkan kekuasaan, Gaius Iulius Caesar mendamaikan dua tokoh terkuat di Roma yang saling berseteru, yakni [[Marcus Licinius Crassus]], yang sudah banyak berjasa memberi bantuan dana kepadanya saat baru merintis karier, dan [[Pompeius|Gnaeus Pompeius]], yang ia ambil jadi [[Iulia Caesaris (anak Yulius Kaisar)|menantu]]. Bersama kedua orang kuat Roma ini, ia membentuk sebuah persekutuan tidak resmi yang disebut [[Triumvirat pertama|Triumviratus]] (ketriwiraan). Rancangan ini memuaskan semua pihak. Marcus Licinius Crassus, hartawan terkaya di Roma, menjadi semakin kaya dan akhirnya berhasil menduduki jabatan senapati tinggi, Gnaeus Pompeius kian leluasa mempengaruhi ''senatus'', sementara Gaius Iulius Caesar sendiri mendapatkan jabatan ''consul'' dan jabatan senapati di [[Galia]].<ref>{{cite book|last1=Scullard|first1=Howard Hayes|title=From the Gracchi to Nero|url=https://archive.org/details/fromgracchitoner00scul|date=1982|publisher=Routledge|isbn=978-0-415-02527-0|edition=5}} Bab VI–VIII.</ref> Selama masih seiya sekata, ketiga tokoh ini adalah penguasa-penguasa ''de facto'' Republik Romawi.
Pada tahun 54 SM, putri Gaius Iulius Caesar, istri Gnaeus Pompeius, wafat saat bersalin, sehingga terputuslah satu mata rantai pengikat persekutuan triwira. Pada tahun 53 SM, Marcus Licinius Crassus menginvasi [[
Untuk melawan nasib buruk yang sudah menunggunya, Gaius Iulius Caesar memimpin pasukannya [[Perang Saudara Caesar|menyeberangi Sungai Rubico]] dan menginvasi Roma pada tahun 49 SM. Gnaeus Pompeius dan para kaki tangannya kabur meninggalkan Jazirah Italia, diburu Gaius Iulius Caesar. [[Pertempuran Farsalos]] adalah kemenangan yang gilang gemilang bagi Gaius Iulius Caesar. Dalam pertempuran ini dan dalam aksi-aksi militer lainnya, ia menyingkirkan seluruh tokoh pimpinan kubu ''Optimates'', yakni [[Metellus Scipio]], [[Cato Muda]], dan putra Gnaeus Pompeius yang juga bernama [[Gnaeus Pompeius (putra Pompeius Agung)|Gnaeus Pompeius]]. Gnaeus Pompeius senior tewas terbunuh di Mesir pada tahun 48 SM. Dengan demikian, tinggal Gaius Iulius Caesar seorang diri menjadi orang kuat Roma sekaligus sasaran kebencian banyak tokoh ningrat. Ia diserahi banyak jabatan dan dianugerahi banyak penghargaan. Hanya dalam lima tahun, ia sudah menduduki jabatan ''consul'' sebanyak empat kali, jabatan diktator biasa sebanyak dua kali, dan jabatan diktator istimewa sebanyak dua kali, yang pertama untuk masa jabatan sepuluh tahun, sedangkan yang kedua untuk seumur hidup. Ia tewas dibunuh [[Pembunuhan Julius Caesar|komplotan ''Liberator'']] pada hari [[Ides of March|''Idus Martiae'']] (hari Purnama bulan Maret) tahun 44 SM.<ref>[http://www.bbc.co.uk/history/historic_figures/caesar_julius.shtml Julius Caesar (100–44 BC)]. BBC. Diakses 21 Maret 2007.</ref>
Baris 191 ⟶ 192:
Augustus juga membatasi pengaruh [[senat Romawi|golongan ''senatus'']] di kancah politik dengan memberi ruang yang lebih besar bagi [[eques|kaum ''eques'']]. Para senator juga kehilangan hak untuk mengatur provinsi-provinsi tertentu, semisal Mesir, karena wali negerinya ditunjuk langsung oleh kaisar. Keputusannya membentuk [[garda Praetoria|laskar ''Praetoriani'']] dan memperbaharui tatanan kemiliteran menghasilkan sebuah [[angkatan bersenjata tetap|angkatan bersenjata berkekuatan tetap]] 28 legiun, sehingga segenap angkatan bersenjata Romawi dapat ia kendalikan seorang diri.<ref>Werner Eck, ''The Age of Augustus''</ref> Jika dibandingkan dengan zaman rezim Triumviratus II, masa pemerintahan Augustus selaku ''princeps'' sangat tenteram. Keadaan aman dan makmur, yang dijamin penguasaan Roma atas Mesir, sebuah provinsi agraris,<ref>[http://penelope.uchicago.edu/Thayer/E/Roman/Texts/Suetonius/12Caesars/Augustus*.html] Suetonius, ''The Twelve Caesars'', ''Augustus'', XVIII, 2.</ref> mendorong rakyat dan kaum ningrat Roma untuk mendukung Augustus memperbesar kewenangannya dalam urusan politik.<ref>{{cite book|author=Hugh Chisholm|title=Encyclopædia Britannica: A Dictionary of Arts, Sciences, Literature and General Information|url=https://books.google.com/books?id=vPktAAAAIAAJ&pg=PA912|accessdate=31 Mei 2012|year=1910|publisher=Encyclopædia Britannica Company|pages=912–}}</ref> Dalam kegiatan militer, Augustus tidak ikut serta dalam pertempuran-pertempuran. Para senapatilah yang bertanggung jawab memimpin bala tentara di medan tempur, sehingga muncul tokoh-tokoh perwira yang disegani masyarakat maupun legiun-legiun, misalnya [[Marcus Vipsanius Agrippa]], [[Nero Claudius Drusus]], dan [[Germanicus|Germanicus Iulius Caesar]]. Augustus berniat menjadikan seluruh dunia, yang sudah dikenal orang kala itu, sebagai bagian dari wilayah Kekaisaran Romawi, dan pada masa pemerintahannya, Roma menaklukkan [[Perang Kantabri|Cantabria]], [[Gallia Aquitania|Aquitania]], [[Raetia]], [[Dalmatia]], [[Ilirikum|Illyria]], dan [[Pannonia]].<ref>[http://penelope.uchicago.edu/Thayer/E/Roman/Texts/Suetonius/12Caesars/Augustus*.html] Suetonius, ''The Twelve Caesars'', ''Augustus'', XXI, 1.</ref>
Pada masa pemerintahan Augustus, kesusastraan Romawi terus berkembang, sehingga zaman ini disebut pula [[bahasa Latin Klasik|Abad Keemasan kesusastraan Latin]]. Para penyair seperti [[Publius Vergilius Maro|Vergilius]], [[Quintus Horatius Flaccus|Horatius]], [[Ovidius]], dan [[Lucius Varius Rufus|Rufus]] menghasilkan karya-karya sastra yang bernas, dan bersahabat karib dengan Augustus. Bersama [[Gaius Cilnius Maecenas
==== Tiberius sampai Nero ====
[[
Wangsa Iulia-Claudia tetap menguasai tampuk pemerintahan Roma sepeninggal Augustus, dan terus berkuasa sampai dengan wafatnya Nero pada tahun 68 M.<ref>{{cite book|last1=Duiker|first1=William|last2=Spielvogel|first2=Jackson|title=World History|url=https://archive.org/details/worldhistoryto1500duik|date=2001|publisher=Wadsworth|isbn=978-0-534-57168-9|page=[https://archive.org/details/worldhistoryto1500duik/page/140 140]|edition=Third}}</ref> Semua anak emas Augustus yang ia gadang-gadangkan menjadi penggantinya sudah lebih dahulu wafat pada masa tua Augustus, yakni kemenakannya, [[Marcus Claudius Marcellus (wangsa Iulia-Claudia)|Marcellus]], yang wafat pada tahun 23 SM, perwira sahabatnya, [[Marcus Vipsanius Agrippa|Agrippa]], yang wafat pada tahun 12 SM, dan cucunya, [[Gaius Caesar]], yang wafat pada tahun 4 M. Atas bujukan istrinya, [[Livia Drusilla]], Augustus menetapkan anak tirinya, [[Tiberius]], anak Livia Dusilla dari suami terdahulu, menjadi ahli warisnya.<ref>[http://penelope.uchicago.edu/Thayer/E/Roman/Texts/Suetonius/12Caesars/Augustus*.html] Suetonius, ''The Twelve Caesars'', ''Augustus'', LXIII.</ref>
''Senatus'' menyetujui keputusan Augustus, dan melimpahi Tiberius dengan gelar-gelar dan kehormatan-kehormatan yang pernah mereka berikan kepada Augustus, yakni gelar ''princeps'' dan ''[[
Tiberius wafat (atau tewas dibunuh)<ref name=tarver1902/> pada tahun 37 M. Ahli waris laki-laki wangsa Iulia-Claudia kala itu adalah [[Claudius]] (kemenakan Tiberius), [[Tiberius Gemellus]] (cucu Tiberius), dan [[Caligula]] (anak dari kemenakan Tiberius). Karena Tiberius Gemellus masih kanak-kanak, Caligula pun terpilih menjadi kepala negara yang baru. Ia adalah penguasa yang dicintai rakyat selama paruh pertama masa pemerintahannya, tetapi berubah menjadi tiran yang kasar dan sinting saat menguasai pemerintahan.<ref>{{cite book|author1=Johann Jakob Herzog|author2=John Henry Augustus Bomberger|title=The Protestant Theological and Ecclesiastical Encyclopedia: Being a Condensed Translation of Herzog's Real Encyclopedia|url=https://books.google.com/books?id=VOkXAAAAYAAJ&pg=PA99|accessdate=31 Mei 2012|year=1858|publisher=Lindsay & Blakiston|pages=99–}}</ref><ref>{{cite book|title=The Chautauquan|url=https://books.google.com/books?id=g8fmAAAAMAAJ&pg=PA445|accessdate=31 Mei 2012|year=1881|publisher=M. Bailey|pages=445–}}</ref> Menurut sejarawan [[Suetonius]], Caligula melakukan [[hubungan sedarah]] dengan saudari-saudari kandungnya, membunuh sejumlah orang hanya untuk bersenang-senang, dan mengangkat [[Incitatus|seekor kuda]] menjadi ''consul''.<ref>[http://penelope.uchicago.edu/Thayer/E/Roman/Texts/Suetonius/12Caesars/Caligula*.html#ref101] Suetonius, ''The Twelve Caesars'', ''Caligula'', LV, 3.</ref> Laskar Praetoriani membunuh Caligula empat tahun sesudah Tiberius wafat,<ref>{{cite book|author=Compendium|title=A compendium of universal history. Ancient and modern, by the author of 'Two thousand questions on the Old and New Testaments'.|url=https://books.google.com/books?id=d4ADAAAAQAAJ&pg=PA109|accessdate=31 Mei 2012|year=1858|pages=109–}}</ref> dan dengan dukungan para senator, mereka mengelu-elukan paman Caligula, [[Claudius]], sebagai kaisar yang baru.<ref>{{cite book|author=Sir William Smith|title=Abaeus-Dysponteus|url=https://books.google.com/books?id=ok4pAAAAYAAJ&pg=PA776|accessdate=31 Mei 2012|year=1890|publisher=J. Murray|pages=776–}}</ref> Claudius bukanlah penguasa yang sewenang-wenang seperti Tiberius dan Caligula. Ia menaklukkan [[Lykia|Likia]] dan [[Trake]]. Tindakannya yang paling penting adalah merintis usaha [[Penaklukan Britania oleh Romawi|penaklukan Britania]].<ref>[http://penelope.uchicago.edu/Thayer/E/Roman/Texts/Suetonius/12Caesars/Claudius*.html#ref74] Suetonius, ''The Twelve Caesars'', ''Claudius'', XVII.</ref> Claudius tewas diracun istrinya, [[Agrippina Muda]] pada tahun 54 M.<ref>Claudius By Barbara Levick. hlm. 77.</ref> Ahli waris Claudius adalah anak tirinya, [[Nero]], putra Agrippina Muda dari suami terdahulu, karena anak kandung Claudius, [[Britannicus]], belum cukup umur saat ditinggal mati ayahnya.
Nero memerintahkan Senapati [[Gaius Suetonius Paulinus|Suetonius Paulinus]] untuk menginvasi daerah yang kini menjadi wilayah [[Wales]]. Invasi bangsa Romawi disambut bangsa pribumi dengan perlawanan gigih. [[Suku Briton|Orang Kelt]] yang mendiami daerah itu adalah suku bangsa yang mandiri, tangguh, berani mengusir pemungut cukai Romawi, dan nekat memerangi Suetonius Paulinus saat menerobos dari timur ke barat. Ia harus berjuang dalam waktu yang lama sebelum berhasil mencapai daerah pesisir barat laut, dan pada tahun 60 M, ia akhirnya berlayar menyeberangi [[Selat Menai]] menuju pulau keramat Mona (sekarang [[Anglesey]]), benteng terakhir kaum [[druid]].<ref>{{cite book |title=Brief History: Brief History of Great Britain |date=2009 |publisher=Infobase Publishing |page=34}}</ref><ref>{{cite book |title=The British Chronicles, Jilid 1 |date=2007 |publisher=Heritage Books |page=91}}</ref> Bala tentara Romawi [[Penaklukan Anglesey oleh bangsa Romawi|menyerbu Pulau Mona]], membantai kaum druid, penduduk lelaki, perempuan, maupun kanak-kanak,<ref>{{cite book |title=England Invaded |url=https://archive.org/details/englandinvaded0000foor |date=2014 |publisher=Amberley Publishing Limited |page=[https://archive.org/details/englandinvaded0000foor/page/27 27]}}</ref> menghancurkan tempat-tempat suci dan [[hutan larangan|hutan-hutan larangan]], serta membuang banyak tugu batu keramat ke laut. Manakala Paulinus dan bala tentaranya membantai kaum Druid di Mona, suku-suku yang berdiam di daerah yang sekarang disebut [[Anglia Timur]] bangkit memberontak di bawah pimpinan [[Boudica|Boadicca]], ratu [[Iceni|orang Ikeni]].<ref>{{cite book |title=In the Name of Rome: The Men Who Won the Roman Empire |date=2010 |publisher=Hachette UK |page=30}}</ref> Para pemberontak menjarah dan membumihanguskan [[Camulodunum]] ([[Colchester]]), [[Londinium]] ([[London]]), dan [[Verulamium]] ([[St Albans]]) sebelum akhirnya [[Pertempuran Watling Street|diberantas Paulinus]].<ref>{{cite web |title=Gaius Suetonius Paulinus |url=https://warfarehistorynetwork.com/daily/military-history/gaius-suetonius-paulinus/ |access-date=2019-06-16 |archive-date=2021-07-13 |archive-url=https://web.archive.org/web/20210713102217/https://warfarehistorynetwork.com/2016/09/27/gaius-suetonius-paulinus/ |dead-url=yes }}</ref> Sama seperti [[Kleopatra]], Ratu Boadicca memilih bunuh diri daripada dipermalukan bangsa Romawi dengan cara diarak dalam pawai kemenangan di Roma.<ref>{{cite book |title=Making Europe: The Story of the West, Jilid I sampai dengan tahun 1790 |date=2013 |page=162}}</ref> Tanggung jawab Nero atas pemberontakan ini masih dapat diperdebatkan, tetapi tetap saja berdampak (positif maupun negatif) pada kewibawaan rezimnya.
Nero sudah umum dikenal sebagai penganiaya utama umat Kristen, dan dikenang karena peristiwa [[Kebakaran Besar Roma|kebakaran besar di kota Roma]], yang menurut desas-desus direkayasa sendiri oleh Nero.<ref>[http://penelope.uchicago.edu/Thayer/E/Roman/Texts/Suetonius/12Caesars/Nero*.html#note119] Suetonius, ''The Twelve Caesars'', ''Nero'', XVI.</ref><ref>[http://penelope.uchicago.edu/Thayer/E/Roman/Texts/Tacitus/Annals/15B*.html#38] Tacitus, ''Annales'', XXXVIII.</ref> Nero membunuh ibunya pada tahun 59 M, dan membunuh istrinya, [[Claudia Octavia]], pada tahun 62 M. Kaisar yang tidak pernah tetap pendiriannya ini membiarkan para penasihatnya menjalankan pemerintahan, sementara ia sibuk menuruti hawa nafsu, berfoya-foya, dan bertingkah gila-gilaan. Nero kawin sampai tiga kali, dan bermain serong dengan banyak laki-laki maupun perempuan, bahkan konon dengan ibu kandungnya. Aksi makar pada tahun 65 M di bawah pimpinan [[Gaius Calpurnius Piso|Calpurnius Piso]] tidak berhasil menjatuhkan Nero, tetapi pada tahun M, angkatan bersenjata Romawi di bawah pimpinan [[Gaius Julius Vindex|Julius Vindex]] di Galia dan [[Galba|Servius Sulpicius Galba]] di Hispania melakukan pemberontakan. Nero, yang ditinggalkan laskar Praetoriani dan dipidana mati oleh ''senatus'', akhirnya bunuh diri.<ref>[http://www.roman-emperors.org/nero.htm Nero (54–68 AD)] oleh Herbert W. Benario. De Imperatoribus Romanis. 10 November 2006. Diakses 18 Maret 2007.</ref>
=== Wangsa Flavia ===
[[
Wangsa Flavia adalah wangsa kedua yang menguasai tampuk pemerintahan Roma.<ref name=suetonius>Suetonius</ref> Pada tahun 68 M, tahun kemangkatan Nero, belum ada peluang untuk menegakkan kembali pemerintahan [[Republik Romawi]], sehingga seorang kaisar baru harus dipilih untuk mengepalai pemerintahan. Sesudah hingar-bingar [[Tahun Empat Kaisar]] berlalu, [[Vespasianus|Titus Flavius Vespasianus]] mengambil alih tampuk pemerintahan dan membentuk wangsa penguasa yang baru. Pada zaman wangsa Flavia, Roma meneruskan usaha perluasan wilayahnya, dan keamanan negara dapat terus dipertahankan.<ref>{{cite book|last1=O'Connell|first1=Robert|title=Of Arms and Men: A History of War, Weapons, and Aggression|url=https://archive.org/details/ofarmsmenhisto00ocon|date=1989|publisher=Oxford University Press|location=Oxford|isbn=978-0-19-505359-3|page=[https://archive.org/details/ofarmsmenhisto00ocon/page/81 81]}}</ref><ref>{{cite web|last1=Kreis|first1=Stephen|title=Augustus Caesar and the Pax Romana|url=http://www.historyguide.org/ancient/lecture12b.html|website=The History Guide|accessdate=21 Maret 2007}}</ref>
[[Sejarah kampanye militer Romawi|Aksi militer]] terpenting pada zaman wangsa Flavia, adalah aksi [[Pengepungan Yerusalem (70)|pengepungan dan penghancuran]] kota [[Yerusalem]] pada tahun 70 oleh [[Titus Flavius Vespasianus]]. Penghancuran kota Yerusalem merupakan puncak dari aksi militer Romawi di [[Yudea (Provinsi Romawi)|Yudea]] menyusul pemberontakan bangsa Yahudi pada tahun 66. Sesudah bangunan Bait Allah kedua dihancurleburkan, bala tentara Titus mengelu-elukannya sebagai ''[[imperator]]'' untuk menghargai keberhasilan memimpin aksi militer di Yudea. Yerusalem dijarah rayah, dan sebagian besar warganya terbunuh atau mengungsi. Menurut sejarawan [[Flavius Yosefus|Titus Flavius Iosephus]], ada 1.100.000 korban tewas akibat aksi pengepungan, sebagian besar di antaranya adalah orang Yahudi.<ref>Josephus, The Wars of the Jews VI.9.3</ref> 97.000 orang ditanggap dan dijadikan [[Slavery in ancient Rome|budak belian]], termasuk [[Simon bar Giora]] dan [[Yohanes dari Giskala|Yohanes asal Giskala]]. Banyak orang mengungsi ke daerah-daerah sekitar Laut Tengah. Titus kabarnya menolak anugerah mahkota kemenangan, dengan alasan "tidak ada hebat-hebatnya menghancurkan bangsa yang sudah ditinggal Tuhannya sendiri".
Baris 218 ⟶ 219:
=== Wangsa Nerva–Antonina ===
[[
Zaman wangsa Nerva–Antonina berlangsung mulai tahun 96 M sampai tahun 192 M. Kaisar-kaisar yang memerintah dalam kurun waktu ini adalah Nerva, Traianus, Hadrianus, Antoninus Pius, Marcus Aurelius, Lucius Verus, dan Commodus. Pada kurun waktu inilah Kekaisaran Romawi mencapai puncak kegemilangan dalam hal luas wilayah dan tingkat kemakmurannya.<ref>[http://www.unrv.com/early-empire/five-good-emperors.php Five Good Emperors] dari UNRV History. Diakses 12 Maret 2007.</ref> Inilah kurun waktu ketenteraman bagi Roma. Kaisar dipilih karena keunggulan dan kecakapan yang dimilikinya, bukan lagi karena hubungan kekerabatannya dengan kaisar-kaisar terdahulu. Bala tentara Romawi tidak pernah mengalami kekalahan, dan tidak ada perang saudara selama kurun waktu ini. Setelah Domitianus tewas dibunuh, ''senatus'' segera menetapkan [[Nerva]] menjadi pemangku kemuliaan kekaisaran. Inilah kali pertama ''senatus'' memilih kaisar semenjak Octavianus dianugerahi gelar ''[[princeps]]'' dan ''[[Augustus (gelar)|Augustus]]''. Nerva berdarah ningrat, dan pernah menjadi penasihat [[Nero]] maupun kaisar-kaisar wangsa Flavia. Ia membatalkan banyak keputusan yang mengekang kebebasan dari masa pemerintah Domitianus,<ref>[http://penelope.uchicago.edu/Thayer/E/Roman/Texts/Cassius_Dio/68*.html] Cassius Dio, ''Roman History'', LXVIII, 1.</ref> dan mempelopori zaman keemasan Roma yang terakhir.
==== Traianus ====
[[
Nerva mangkat pada tahun 98 M, dan digantikan oleh ahli warisnya, Senapati [[Trajanus|Traianus]]. Traianus berasal dari keluarga non-''patricius'' di [[Hispania Baetica|Hispania Betika]] (sekarang [[Andalusia]]), dan mulai menonjol saat menjalani masa baktinya dalam angkatan bersenjata pada masa pemerintahan Domitianus. Ia adalah kaisar yang kedua dari [[Dinasti Nerva-Antoninus|lima kaisar budiman]]. Kaisar budiman yang pertama adalah Nerva. Sorak-sorai warga Roma yang menyambut gembira penobatannya ia balas dengan pemerintahan yang baik dan tanpa pertumpahan darah seperti yang terjadi pada masa pemerintahan Domitianus. Ia membebaskan banyak orang yang dipenjarakan dengan sewenang-wenang oleh Domitianus, dan mengembalikan harta kekayaan perseorangan yang pernah disita oleh Domitianus. Kebijakan ini sesungguhnya sudah dimulai oleh Nerva sebelum kemangkatannya.<ref>[http://penelope.uchicago.edu/Thayer/E/Roman/Texts/Cassius_Dio/68*.html] Cassius Dio, ''Roman History'', LXVIII, 6.</ref>
[[Peperangan Dacia Trajanus|Traianus menaklukkan Dacia]] (kurang lebih wilayah [[Rumania]] dan [[Moldova]] sekarang ini), dan mengalahkan Raja [[Decebalus]], yang pernah [[Perang Dacia Domitianus|mengecundangi bala tentara Kaisar Domitianus]]. Pada [[Perang Dacia I]] (101–102), [[Dacia]] kalah dan menjadi negara gundal Romawi. Pada [[Perang Dacia II]] (105–106), Traianus menghancurkan seluruh kekuatan pertahanan Dacia, dan menjadikannya bagian dari wilayah Kekaisaran Romawi. Traianus juga menganeksasi negara gundalnya, [[Nabatea]], dan menjadikannya Provinsi [[Arabia Petraea|Arabia Petrea]] dalam wilayah Kekaisaran Romawi, yang meliputi kawasan selatan Negeri Syam dan kawasan barat laut Jazirah Arab.<ref>[http://penelope.uchicago.edu/Thayer/E/Roman/Texts/Cassius_Dio/68*.html] Cassius Dio, ''Roman History'', LXVIII, 14.</ref> Ia mendirikan banyak bangunan yang masih tegak sampai sekarang, misalnya [[Forum Trayanus|''Forum Traiani'']] (alun-alun Traianus), [[Pasar Trayanus|''Mercatus Traiani'']] (pasar Trayanus), dan [[Tugu Trayanus|''Columna Traiani'']] (tugu Trayanus). Arsitek andalannya adalah [[Apolodoros dari Damaskus|Apollodorus Damascenus]] (Apollodorus asal Damsyik). Apollodoruslah yang merancang ''Forum Traiani'' dan ''Columna Traiani'', serta mereka ulang gedung [[Pantheon, Roma|''Pantheum'']] (kuil segala dewa-dewi). Gapura peringatan kemenangan Traianus di [[Ancona]] dan [[Benevento|Beneventum]] juga adalah hasil rancangannya. Semasa Perang Dacia II, Apollodorus merancang sebuah [[Jembatan Trayanus|jembatan besar]] melintasi [[Sungai Donau]] bagi Traianus.<ref>[http://penelope.uchicago.edu/Thayer/E/Roman/Texts/Cassius_Dio/68*.html] Cassius Dio, ''Roman History'', LXVIII, 13.</ref>
[[Perang Partia Trayanus|Perang terakhir yang dilancarkan Traianus]] adalah perang melawan [[
==== Hadrianus sampai Commodus ====
[[
Banyak orang Romawi bermigrasi ke Hispania ([[Spanyol]] dan [[Portugal]] sekarang ini), turun-temurun menetap di negeri itu, dan adakalanya berkawin campur dengan [[orang Iberia]]. Kaisar [[Hadrianus]] berasal dari salah satu keluarga Romawi semacam ini.<ref>{{cite book |title=Encyclopedia of European Peoples |date=2006 |publisher=Infobase Publishing |page=406}}</ref> Hadrianus menarik mundur seluruh pasukan yang ditempatkan di Partia dan Mesopotamia ([[Irak]] sekarang ini), dan mengabaikan hasil aksi-aksi penaklukan Traianus begitu saja. Hadrianus mengerahkan bala tentara Romawi untuk memadamkan pemberontakan rakyat di [[Mauritania]] dan [[pemberontakan Bar Kokhba|pemberontakan Bar Kohba]] di Yudea. Pemberontakan Bar Kohba adalah pemberontakan terbesar bangsa Yahudi melawan Romawi. Pemberontakan ini dapat dipadamkan dengan tindak kekerasan yang merenggut korban jiwa ratusan ribu orang Yahudi. Hadrianus mengganti nama provinsi Yudea menjadi [[Syria Palaestina|''Provincia Syria Palaestina'']], meniru nama salah satu musuh bebuyutan Yudea.<ref>{{cite book |title=The Encyclopedia of Christianity, Jilid 4 |date=2005 |publisher=Wm. B. Eerdmans Publishing |isbn=9780802824165 |page=15}}</ref> Ia membangun benteng-benteng dan tembok-tembok pertahanan, misalnya [[Tembok Hadrianus]] yang memisahkan wilayah Britania jajahan Romawi dari wilayah [[orang barbar]] di Skotlandia sekarang ini. Hadrianus, terkenal sebagai seorang [[filhellenisme|pecinta kebudayaan Yunani
[[
[[Marcus Aurelius]], yang termasyhur sebagai seorang filsuf, adalah yang terakhir dari [[Lima Kaisar Budiman]]. Ia adalah seorang filsuf stoa, dan
Sejak masa pemerintahan Nerva sampai dengan masa pemerintahan Marcus Aurelius, Kekaisaran Romawi mengenyam kebahagiaan dan kemuliaan pada taraf yang belum pernah tercapai sebelumnya. Kuatnya pengaruh hukum dan tata krama sedikit demi sedikit mengeratkan persatuan antarprovinsi. Seluruh warga negara turut menikmati dampak dari kesejahteraan negara. Citra undang-undang dasar sebagai penjamin kebebasan tetap dijaga dan dihormati. ''Senatus'' tampak memegang kedaulatan tertinggi, dan melimpahkan seluruh kewenangan eksekutif pemerintah kepada kaisar.{{clarify|date=June 2016}} Masa pemerintahan [[Lima Kaisar Budiman]] dipandang sebagai zaman keemasan Kekaisaran Romawi.<ref>{{cite book|last1=Gibbon|first1=Edward|editor1-last=Bury|editor1-first=J.B.|title=The History of the Decline and Fall of the Roman Empire|date=1906|publisher=Fred de Fau and Co.|language=English|chapter=Chapter I|chapter-url=http://www.gutenberg.org/ebooks/731}}</ref>
Baris 245 ⟶ 246:
==== Septimius Severus ====
[[
Septimius Severus naik takhta sesudah menginvasi Roma dan menewaskan [[Didius Iulianus]]. Kedua saingannya, [[Pescennius Niger]] dan [[Clodius Albinus]], juga dimasyhurkan sebagai ''imperator'' oleh kubu pendukung masing-masing. Septimius Severus segera menundukkan Percennius Niger di [[Bizantium]], dan menjanjikan gelar ''caesar'' kepada Clodius Albinus (artinya menjanjikan jabatan
Septimius Severus berusaha menghidupkan kembali pemerintahan totaliter. Dalam amanatnya di hadapan rakyat dan ''senatus'', ia memuji-muji ketegasan serta kebengisan Gaius Marius dan Sulla. Amanat ini tak ayal membuat para senator merasa was-was.<ref>[http://penelope.uchicago.edu/Thayer/E/Roman/Texts/Cassius_Dio/76*.html] Cassius Dio, ''Roman History'', LXXVI, 7.</ref> Ketika [[
==== Caracalla sampai Alexander Severus ====
[[
Sepeninggal Kaisar Severus, [[Caracalla]] dan [[Publius Septimius Geta|Geta]], putra-putra mendiang, dinobatkan menjadi kaisar. Cekcok antara Caracalla dan Geta membuat warga Roma terbelah menjadi dua kubu. Geta menghembuskan nafas terakhir dalam dekapan ibunya, tewas dibunuh orang suruhan Caracalla. Pembunuhan 20.000 orang pengikut Geta juga mungkin terjadi atas perintah Caracalla. Sama seperti mendiang ayahnya, Caracalla suka berperang. Ia meneruskan kebijakan Severus, dan disegani pasukan-pasukan bala tentara Romawi. Caracalla bersifat kejam, dan dibayang-bayangi rasa bersalah atas pembunuhan adiknya. Ia tega memerintahkan pembunuhan orang-orang dekatnya, semisal Cilo, gurunya, dan [[Papinianus]], salah seorang sahabat mendiang ayahnya.
Baris 260 ⟶ 261:
=== Krisis abad ke-3 ===
{{utama|Krisis Abad Ketiga}}
[[
Malapetaka besar muncul sepeninggal [[Alexander Severus]]. Kekaisaran Romawi didera perang-perang saudara, [[invasi|invasi-invasi]] dari luar, kekacauan politik, [[Wabah Siprianus|wabah-wabah penyakit]], dan [[kemerosotan ekonomi|kelesuan perekonomian]].<ref name=haywood2 /><ref>{{cite web |url=http://history.boisestate.edu/westciv/empire/15.shtml |title=Crisis of the Third Century (235–285) |archive-url=https://web.archive.org/web/20070503114611/http://history.boisestate.edu/westciv/empire/15.shtml |archive-date=3 Mei 2007 |work=History of Western Civilization |first=E.L. |last=Skip Knox |publisher=Boise State University |access-date=20 Maret 2007}}</ref
Dalam kurun waktu 49 tahun saja, sudah 26 kaisar silih berganti menduduki takhta kekaisaran. Keadaan ini menunjukkan betapa goyahnya perpolitikan Kekaisaran Romawi kala itu. [[Maximinus Thrax]] adalah orang pertama yang menjadi kaisar dalam kurun waktu ini. Ia hanya mampu berkuasa selama tiga tahun. Kaisar-kaisar lain hanya mampu bertahan selama beberapa bulan saja, misalnya [[Gordianus I]], [[Gordianus II]], [[Balbinus]], dan [[Hostilianus]]. Keselamatan rakyat dan tapal batas pun terabaikan, karena kaisar-kaisar lebih mementingkan urusan menjegal saingan dan mengukuhkan kekuasaannya sendiri. Perekonomian mengalami kelesuan selama kurun waktu ini. Pengeluaran besar untuk belanja militer pada zaman [[wangsa Severana]] mengakibatkan terjadinya devaluasi uang logam Romawi. [[Hiperinflasi|Inflasi tak terkendali]] juga terjadi pada kurun waktu ini. [[Wabah Siprianus]] merebak pada tahun 250, dan merenggut nyawa banyak orang.<ref name="Gibbon10">{{cite book|last1=Gibbon|first1=Edward|editor1-last=Bury|editor1-first=J.B.|title=The History of the Decline and Fall of the Roman Empire|date=1906|publisher=Fred de Fau and Co.|chapter-url=http://www.gutenberg.org/files/731/731-h/731-h.htm#link102HCH0001|language=English|chapter-format=Versi daring|chapter=Bab X}}</ref> Pada tahun 260 M, Provinsi [[Syria Palaestina|Suriah Palestina]], Provinsi [[Asia Kecil]], dan Provinsi [[Aegyptus (provinsi Romawi)|Mesir]] pecah dari Kekaisaran Romawi dan membentuk [[Kekaisaran Tadmur]], yang diperintah oleh Ratu [[Zenobia]] dan berpusat di kota [[Tadmur]]. Pada tahun yang sama, [[Postumus]] mendirikan [[Kekaisaran Galia]], yang meliputi wilayah Provinsi Britania dan Provinsi Galia.<ref>[http://penelope.uchicago.edu/Thayer/E/Roman/Texts/Historia_Augusta/Tyranni_XXX*.html] ''Historia Augusta'', ''The Lives of the Thirty Pretenders'', III et XXX.</ref> Kedua negara pecahan Kekaisaran Romawi ini terbentuk sesudah [[Valerianus (kaisar)|Kaisar Valerianus]] menjadi tawanan [[Kekaisaran Sasaniyah|wangsa Sasan]], yang berkuasa di [[Persia]] kala itu. Valerianus adalah pemimpin Romawi pertama yang ditawan musuh, sehingga menjadi aib besar bagi bangsa Romawi.<ref name="Gibbon10"/> Krisis mulai mereda pada masa pemerintahan Kaisar [[Claudius Gothicus]] (268–270), yang [[Pertempuran Naissus|berhasil mematahkan]] invasi [[Goth|orang Goth]], dan Kaisar [[Aurelianus]] (271–275), yang berhasil menaklukkan kembali Kekaisaran Galia maupun Kekaisaran Tadmur.<ref>[http://penelope.uchicago.edu/Thayer/E/Roman/Texts/Historia_Augusta/Aurelian/2*.html] ''Historia Augusta'', ''The Life of Aurelian'', XXXII.</ref><ref>[http://penelope.uchicago.edu/Thayer/E/Roman/Texts/Historia_Augusta/Claudius*.html] ''Historia Augusta'', ''The Life of Claudius'', I.</ref> Krisis akhirnya dapat diatasi pada masa pemerintahan Kaisar [[Diocletianus]].
Baris 269 ⟶ 270:
{{utama|Kekaisaran Romawi}}
=== Diocletianus ===
[[
Pada tahun 284 M, Diocletianus dimasyhurkan sebagai ''imperator'' oleh angkatan bersenjata kawasan timur. Diocletianus memulihkan kekaisaran dari krisis, melalui perubahan haluan politik dan ekonomi. Suatu bentuk pemerintahan yang baru pun dibentuk, yakni [[tetrarki|''tetrarchia'']] (
Diocletianus mengusir bangsa Persia yang merajalela di Suriah, dan menaklukkan sejumlah suku barbar bersama Maximianus. Diocletianus meniru banyak perilaku raja-raja Dunia Timur, misalnya mengenakan perhiasan dari mutiara serta berjubah dan berterompah kencana. Setiap orang yang menghadap kaisar pun diwajibkan bersujud menyembah seturut adat Dunia Timur, yang belum pernah dipraktikkan di Roma sebelumnya.<ref>Joannes Zonaras, ''Epitome: From Diocletian to the death of Galerius''</ref> Diocletianus tidak lagi berpura-pura bahwa negara masih berbentuk republik, sebagaimana yang dilakukan kaisar-kaisar pendahulunya semenjak [[Augustus]] berkuasa.<ref>[http://www.roman-emperors.org/dioclet.htm Diocletian (284–305 AD)] oleh Ralph W. Mathisen. De Imperatoribus Romanis.
[[
=== Constantinus dan agama Kristen ===
Baris 282 ⟶ 283:
== Runtuhnya Kekaisaran Romawi Barat ==
{{utama|Keruntuhan Kekaisaran Romawi Barat}}
Pada akhir abad ke-4 dan abad ke-5, wilayah barat Kekaisaran Romawi memasuki masa genting yang berakhir dengan [[keruntuhan Kekaisaran Romawi Barat|runtuhnya Kekaisaran Romawi Barat]].<ref>{{cite book|last1=Duiker|first1=William|last2=Spielvogel|first2=Jackson|title=World History|url=https://archive.org/details/worldhistoryto1500duik|date=2001|publisher=Wadsworth|isbn=978-0-534-57168-9|page=[https://archive.org/details/worldhistoryto1500duik/page/155 155]|edition=3}}</ref> Di bawah kepemimpinan kaisar-kaisar terakhir dari [[Dinasti Konstantinian|wangsa Constantiniana]] dan [[wangsa Valentiniana]], Roma kalah telak dalam pertempuran melawan [[Kekaisaran Sasaniyah|Kekaisaran Wangsa Sasan]] dan [[orang barbar|suku-suku barbar]] [[suku Jermanik|Germanika]]. [[Flavius Claudius Julianus|Kaisar Iulianus Si Murtad]] gugur dalam [[Pertempuran Samara]] melawan Persia pada tahun 363, sementara Kaisar [[Valens]] gugur dalam [[Pertempuran Adrianopel|Pertempuran Adrianopolis]] melawan [[Goth|orang Goth]] pada tahun 378. Sesudah menang perang, orang Goth tidak kunjung dapat dienyahkan maupun berbaur dengan masyarakat Kekaisaran Romawi.<ref>{{cite book|last1=Gibbon|first1=Edward|editor1-last=Bury|editor1-first=J.B.|title=The History of the Decline and Fall of the Roman Empire|date=1906|publisher=Fred de Fau and Co.|chapter-url=https://www.gutenberg.org/files/25717/25717-h/25717-h.htm#Blink262HCH0001|language=English|chapter-format=Online version|chapter=Chapter XXVI}}</ref> Kaisar berikutnya, [[Theodosius I]] (379–395), kian memperkukuh agama Kristen, dan setelah ia mangkat, Kekaisaran Romawi dibagi menjadi [[Kekaisaran Romawi Timur]] dan [[Kekaisaran Romawi Barat]], masing-masing dipimpin oleh [[Arcadius]] dan [[Honorius (kaisar)|Honorius]], kedua putranya.
{{Multiple image
|total_width = 450
|image1 =
|image2 = Alaric_entering_Athens.jpg
|image3 = Sack_of_Rome_by_the_Visigoths_on_24_August_410_by_JN_Sylvestre_1890.jpg
|footer = [[Masa Migrasi|Invasi]] suku-suku Barbar ke wilayah Kekaisaran Romawi pada kurun waktu 100–500 M. [[Visigoth|Orang Visigoth]] memasuki [[Athena]]. ''Penjarahan Roma oleh Orang Barbar pada Tahun 410'' karya [[Joseph-Noël Sylvestre]].
}}
Keadaan menjadi kian genting pada tahun 408, sepeninggal [[Stilicho]], senapati yang berikhtiar mempersatukan kembali kekaisaran yang terbagi dua dan berjasa mengusir suku-suku bangsa barbar yang menginvasi wilayah kekaisaran pada tahun-tahun permulaan abad ke-5 M. Angkatan bersenjata lapangan yang profesional hancur berantakan. Pada tahun 410, zaman [[wangsa Theodosius|wangsa Theodosiana]], [[Penjarahan Roma (410)|orang Visigoth menyerbu dan menjarah rayah kota Roma]].<ref>Lapham, Lewis (1997). ''The End of the World.'' New York: Thomas Dunne Books. {{ISBN|0-312-25264-1}}. hlmn. 47–50.</ref> Pada abad ke-5, Kekaisaran Romawi Barat mengalami penyusutan wilayah kedaulatan. [[Vandal|Orang Vandal]] menaklukkan [[Kerajaan Vandal|Afrika Utara]], [[Visigoth|orang Visogoth]] menduduki kawasan selatan [[Galia]], [[Suebi|orang Suebi]] merebut [[Gallaecia|Hispania Galisia]], [[Britania Romawi|Britania]] ditelantarkan pemerintah pusat, dan Kekaisaran Romawi dirongrong invasi-invasi [[Attila]], pemimpin [[Hun|orang Hun]].<ref>[http://penelope.uchicago.edu/Thayer/E/Roman/Texts/secondary/BURLAT/8*.html#ref16] Bury, J.B.: ''History of the Later Roman Empire'', 8, §2.</ref><ref>[http://penelope.uchicago.edu/Thayer/E/Roman/Texts/secondary/BURLAT/6*.html#ref82] Bury, J.B.: ''History of the Later Roman Empire'', 6, §4.</ref><ref>[http://penelope.uchicago.edu/Thayer/E/Roman/Texts/secondary/BURLAT/6*.html#3] Bury, J.B.: ''History of the Later Roman Empire'', 6, §3.</ref><ref>[http://penelope.uchicago.edu/Thayer/E/Roman/Texts/secondary/BURLAT/9*.html] Bury, J.B.: ''History of the Later Roman Empire'', 9.</ref><ref>{{cite web |url=https://www.ucalgary.ca/applied_history/tutor/firsteuro/invas.html |title=The Germanic Invasions of Western Europe |archive-url=https://web.archive.org/web/20130812103150/http://www.ucalgary.ca/applied_history/tutor/firsteuro/invas.html |archive-date= 12 Agustus 2013 |work=University of Calgary |date=Agustus 1996 |access-date=22 Maret 2007}}</ref><ref>{{cite book|last1=Duiker|first1=William|last2=Spielvogel|first2=Jackson|title=World History|url=https://archive.org/details/worldhistoryto1500duik|date=2001|publisher=Wadsworth|isbn=978-0-534-57168-9|page=[https://archive.org/details/worldhistoryto1500duik/page/157 157]|edition=3}}</ref> Senapati [[Flavius Orestes|Orestes]] menolak memenuhi tuntutan-tuntutan suku-suku barbar "sekutu", yang kala itu merupakan bagian dari angkatan bersenjata kekaisaran, dan berusaha mengusir mereka dari Italia. Tindakan Orestes membuat [[Odoaker|Odoacer]], pemimpin suku-suku barbar sekutu, naik pitam. Odoacer mengalahkan sekaligus menewaskan Orestes, menginvasi [[Ravenna]], dan menggulingkan Kaisar [[Romulus Augustus]], putra Orestes. Peristiwa yang terjadi pada tahun 476 ini biasanya dianggap sebagai tonggak sejarah penanda batas antara [[era klasik|Abad Kuno]] dan [[Abad Pertengahan]].<ref>{{cite web|url=http://www.roman-emperors.org/auggiero.htm|title=Roman Emperors – DIR Romulus Augustulus|website=www.roman-emperors.org}}</ref><ref>[http://www.roman-emperors.org/auggiero.htm Romulus Augustulus (475–476 AD) – Two Views] oleh Ralph W. Mathisen dan Geoffrey S. Nathan. De Imperatoribus Romanis. 26 Agustus 1997. Diakses 22 Maret 2007.</ref> Mantan kaisar keturunan ningrat yang digulingkan Orestes, [[Julius Nepos|
Setelah merdeka selama kurang lebih 1200 tahun, dan adidaya selama hampir 700 tahun, negara bangsa Romawi di belahan Dunia Barat akhirnya runtuh.<ref>{{cite book|last1=Durant|first1=Will|last2=Durant|first2=Ariel|title=The Story of Civilization – Volume III: Caesar and Christ|date=1944|publisher=Simon and Schuster, Inc.|location=United States|isbn=978-1567310238|page=670|title-link=The Story of Civilization}}</ref> Semenjak saat itu pula muncul berbagai macam pendapat mengenai sebab-musabab runtuhnya Roma, antara lain akibat hilangnya bentuk pemerintahan republik, kemerosotan akhlak, tirani militer, perang antargolongan, perbudakan, kemandekan ekonomi, perubahan lingkungan, wabah penyakit, kemerosotan ras Romawi, serta pasang surut yang sudah menjadi suratan takdir semua peradaban. Ketika Kekaisaran Romawi Barat tumbang, banyak di antara [[Paganisme|kaum pemeluk agama asli]] mengambinghitamkan agama Kristen dan kemerosotan agama warisan leluhur bangsa Romawi sebagai biang keladinya; sejumlah pemikir rasionalis pada Zaman Modern menyalahkan perubahan dari agama kepahlawanan ke agama anti kekerasan yang menyusutkan jumlah prajurit sebagai biang keladinya; sementara tokoh-tokoh Kristen, semisal [[Agustinus dari Hippo|Agustinus dari Hipo]], berpendapat bahwa lantaran berkubang dalam dosa-dosa, maka bangsa Romawi sendiri yang patut disalahkan.<ref>Morris Bishop, The Middle Ages, 1996. hlm. 8</ref>
Kekaisaran Romawi Timur lain lagi nasibnya. Kekaisaran ini bertahan selama hampir 1000 tahun
{{Cite book
| author = Bray, R.S.
Baris 303 ⟶ 304:
| page = 26
| isbn = 978-0-227-17240-7
| url = https://books.google.com/books?id=djPWGnvBm08C&pg=PA26}}</ref> Pada abad berikutnya, bangsa Arab juga berhasil [[
{{Cite book
| author = Kreutz, Barbara M.
Baris 314 ⟶ 315:
}}</ref> Di sebelah barat wilayah Kekaisaran Romawi Timur, suku-suku Slav juga berhasil menerobos masuk sampai jauh ke Jazirah Balkan.
Meskipun demikian, Kekaisaran Romawi Timur mampu membendung gerak ekspansi Islam ke wilayahnya pada abad ke-8. Bahkan semenjak abad ke-9, Kekaisaran Romawi Timur sanggup pula merebut kembali daerah-daerah yang sudah ditaklukkan bala tentara Islam.<ref name="Hooker'sByzantinepage" /><ref>{{cite book|last1=Duiker|first1=William|last2=Spielvogel|first2=Jackson|title=World History|url=https://archive.org/details/worldhistoryto1500duik|date=2001|publisher=Wadsworth|isbn=978-0-534-57168-9|page=[https://archive.org/details/worldhistoryto1500duik/page/349 349]|edition=Third}}</ref> Pada tahun 1000 M, Kekaisaran Romawi Timur sedang jaya-jayanya. [[Basileios II Boulgaroktonos|Kaisar Basilius II]] menaklukkan [[Kekaisaran Bulgaria|Bulgaria]] dan Armenia, kebudayaan dan perniagaan pun berkembang.<ref>[http://www.roman-emperors.org/basilii.htm Basil II (AD 976–1025)] oleh Catherine Holmes. De Imperatoribus Romanis. 1 April 2003. Diakses 22 Maret 2007.</ref> Namun laju ekspansi mendadak terhenti pada tahun 1071, setelah Romawi Timur terkecundang dalam [[Pertempuran Manzikert]]. Kekalahan ini menggiring Kekaisaran Romawi Timur memasuki kurun waktu kemerosotan. Setelah dua dasawarsa dirongrong kemelut di dalam negeri dan invasi [[bangsa Turk|orang Turk]], [[Alexius I Komnenus|Kaisar Alexius I]] akhirnya meminta pertolongan kerajaan-kerajaan Eropa Barat pada tahun 1095.<ref name="Hooker'sByzantinepage"/> Eropa Barat menanggapi permintaannya dengan memaklumkan [[Perang Salib]], yang justru berujung pada peristiwa [[Penjarahan Konstantinopel (1204)|Penjarahan Konstantinopolis]] oleh laskar-laskar [[Perang Salib Keempat|Perang Salib IV]]. Jatuhnya Konstantinopolis ke tangan laskar-laskar Perang Salib pada tahun 1204 mengakibatkan Kekaisaran Romawi Timur terpecah belah menjadi banyak negara kecil; yang paling kuat di antaranya adalah [[Kekaisaran Nicea|Kekaisaran Nicaea]].<ref>{{cite book|last1=Gibbon|first1=Edward|editor1-last=Bury|editor1-first=J.B.|title=The History of the Decline and Fall of the Roman Empire|date=1906|publisher=Fred de Fau and Co.|chapter-url=https://www.gutenberg.org/files/25717/25717-h/25717-h.htm#Flink612HCH0001|language=bahasa Inggris|chapter-format=Versi daring|chapter=Chapter LXI}}</ref> Sesudah bala tentara kekaisaran berhasil merebut kembali Konstantinopolis, keadaan Kekaisaran Romawi Timur hanya sedikit lebih bagus dari sekadar sebuah negara Yunani yang terpojok di pesisir [[Laut Aegea|Laut Aigea]]. Kekaisaran Romawi Timur akhirnya runtuh sesudah [[Kejatuhan Konstantinopel|kota Konstantinopolis ditaklukkan]] oleh [[Mehmed II|Mehmed Sang Penakluk]] pada tanggal 29 Mei 1453.<ref>[http://www.theottomans.org/english/family/mehmet2.asp Mehmet II] oleh Korkut Ozgen. Theottomans.org. Diakses 3 April 2007.</ref>
== Kemasyarakatan ==
[[
Roma adalah kota terbesar di Kekaisaran Romawi, dengan populasi kira-kira 450.000 sampai hampir satu juta jiwa.<ref>{{cite book|last1=Duiker|first1=William|last2=Spielvogel|first2=Jackson|title=World History|url=https://archive.org/details/worldhistoryto1500duik|date=2001|publisher=Wadsworth|isbn=978-0-534-57168-9|page=[https://archive.org/details/worldhistoryto1500duik/page/149 149]|edition=3}}</ref><ref>[https://web.archive.org/web/20110501052229/http://www.highbeam.com/doc/1G1-20586744.html ''Abstract of'' The population of ancient Rome.] oleh Glenn R. Storey. HighBeam Research. 1 Desember 1997. Diakses 22 April 2007.</ref><ref>[http://penelope.uchicago.edu/Thayer/E/Roman/Texts/secondary/journals/CP/29/2/Population_of_Rome*.html#note6 The Population of Rome] oleh Whitney J. Oates. Pertama kali dimuat dalam ''Classical Philology''.
Jld. 29, No. 2 (April 1934), hlmn. 101–116. Diakses 22 April 2007.</ref> Ruang-ruang publik di kota Roma dibisingkan derap kuda dan gelingsir roda-roda [[kereta perang|kereta]] yang terbuat dari besi sampai-sampai [[Yulius Kaisar|Gaius Iulius Caesar]] pernah mengusulkan agar kereta dilarang berlalu-lalang pada siang hari. Perkiraan sejarah menunjukkan bahwa sekitar 20% dari populasi yang tunduk di bawah daulat Romawi Kuno (25–40%, tergantung tolok ukurnya, di Jazirah Italia)<ref>N.Morley, ''Metropolis and Hinterland'' (Cambridge, 1996) 174–183</ref> berdiam di kota-kota yang tak terbilang jumlahnya, dengan populasi 10.000 jiwa ke atas, dan di sejumlah [[permukiman militer]]; tingkat urbanisasi yang sangat tinggi menurut tolok ukur praindustri. Sebagian besar dari kota-kota ini memiliki [[Forum (Romawi)|''forum'']] (alun-alun), kuil-kuil, dan bangunan-bangunan lain seperti yang terdapat di kota Roma. Angka harapan hidup kira-kira 28 tahun.<ref>{{cite book|last1=Gawande|first1=Atul|title=Being Mortal|url=https://archive.org/details/beingmortalillne0000gawa|date=2014|publisher=Profile Books|location=London|isbn=9781846685828|page=[https://archive.org/details/beingmortalillne0000gawa/page/32 32]}}</ref>
=== Hukum ===
Baris 326 ⟶ 327:
Cikal bakal asas-asas dan praktik-praktik hukum [[Garis-garis besar Romawi Kuno|Romawi Kuno]] adalah [[Undang-Undang Dua Belas Loh]] yang diundangkan pada tahun 449 SM, dan hukum-hukum bangsa Romawi yang dikodifikasikan atas titah [[Yustinianus I|Kaisar Iustinianus I]] sekitar tahun 530 M. ''[[Corpus Iuris Civilis]]'' (Khazanah Hukum Rakyat), hasil dari pengodifikasian hukum-hukum bangsa Romawi ini tetap diberlakukan pada zaman [[Kekaisaran Romawi Timur]], dan menjadi dasar dari pengodifikasian serupa di kawasan barat daratan Eropa. Hukum Romawi, dalam arti luas, terus diberlakukan di hampir seluruh pelosok Eropa sampai akhir abad ke-17.
Himpunan hukum bangsa Romawi Kuno, sebagaimana termaktub dalam kitab undang-undang hukum Kaisar Iustinianus dan kitab undang-undang hukum Kaisar Theodosius, terdiri atas tiga kelompok utama, yakni ''Ius Civile'', ''Ius Gentium'', dan ''Ius Naturale''. ''Ius Civile'' (adat rakyat) adalah serangkaian hukum yang wajib ditaati warga negara Romawi.<ref>{{cite book|last1=Adkins|first1=Lesley|last2=Adkins|first2=Roy|title=Handbook to Life in Ancient Rome|url=https://archive.org/details/handbooktolifein0000adki_q8n6|page=[https://archive.org/details/handbooktolifein0000adki_q8n6/page/46 46]|date=1998|publisher=Oxford University Press|location=Oxford|isbn=978-0-19-512332-6}}</ref> [[pretor|''Praetor Urbanus'']] (penghulu warga kota) adalah pejabat negara yang berwenang mengadili perkara-perkara yang melibatkan warga negara. ''Ius Gentium'' (adat bangsa-bangsa) adalah serangkaian hukum yang berlaku bagi orang-orang asing dan urusan-urusannya dengan warga negara Romawi.<ref name="Duiker346"/> [[Pretor|''Praetor Peregrinus'']] (penghulu warga asing) adalah pejabat negara yang berwenang mengadili perkara-perkara yang melibatkan warga negara dan warga asing. ''Ius Naturale'' (adat kodrati) adalah serangkaian hukum yang dianggap berlaku bagi seluruh umat manusia.
=== Penggolongan masyarakat ===
{{utama|Kelas sosial
[[
[[
Masyarakat Romawi Kuno bersifat [[hierarki sosial|hierarkis]]. [[Perbudakan pada Abad Kuno|Budak-budak belian]] ({{lang-la|servi}}) berada pada jenjang terbawah, [[orang bebas|orang-orang yang dimerdekakan]] ({{lang-la|liberti}}) berada pada jenjang menengah, sementara warga negara yang terlahir merdeka ({{lang-la|cives}}) menempati jenjang teratas. Warga negara yang terlahir merdeka pun masih terbagi lagi menjadi beberapa golongan. Penggolongan yang paling luas dan paling tua adalah penggolongan menjadi [[Patrician|kaum ''patricius'']], yakni golongan orang-orang yang termasuk nasab 100 orang [[Patriark|pitarah]], sesepuh masyarakat perdana kota Roma, dan [[plebs|kaum ''plebs'']], yakni golongan orang-orang yang tidak termasuk nasab mereka. Penggolongan semacam ini dianggap tidak terlalu penting lagi pada penghujung zaman republik, karena sejumlah keluarga kaum ''plebs'' sudah menjadi kaya raya dan berkiprah di gelanggang polik, sementara sejumlah keluarga ''patricius'' mengalami keterpurukan ekonomi. Siapa saja, ''patricius'' maupun ''plebs'', yang dapat membuktikan bahwa salah seorang leluhurnya pernah menduduki jabatan ''consul'', adalah [[bangsawan|orang mulia]] ({{lang-la|nobilis}}). Orang pertama dari sebuah keluarga yang berhasil menduduki jabatan ''consul'', semisal [[Gaius Marius]] dan [[Cicero]], disebut ''[[novus homo]]'' (orang baru), orang yang memuliakan keturunannya. Kendati demikian, status keturunan ''patricius'' masih tetap dihargai orang, dan masih banyak jabatan keagamaan yang hanya boleh diemban oleh kaum ''patricius''.
Penggolongan yang lambat laun dianggap lebih penting adalah penggolongan menurut kelayakan ikut serta bela negara. Golongan seseorang ditetapkan secara berkala oleh [[sensor (Romawi Kuno)|''censor'']], berdasarkan jumlah harta kekayaannya. Golongan terkaya adalah golongan ''senatus'' (sesepuh), yang menguasai gelanggang politik dan mengendalikan angkatan bersenjata. Setingkat di bawahnya adalah golongan ''[[eques]]'' (kesatria), yang mula-mula adalah golongan orang-orang yang mampu memiliki seekor kuda perang. Golongan ''eques'' merupakan golongan saudagar yang berkuasa. Di bawah ''eques'' masih ada beberapa golongan lagi menurut jenis perlengkapan perang yang mampu dimiliki anggotanya, dan jenjang terbawah ditempati oleh ''proletarius'' (penghasil keturunan), yakni warga negara tanpa properti yang hanya mampu menyumbangkan warga baru bagi negara. Sebelum tatanan militer Romawi dirombak oleh Gaius Marius, golongan ''proletarius'' dinilai tidak layak diikutsertakan dalam kegiatan bela negara, dan
Hak suara seseorang pada zaman republik tergantung pada golongannya. Rakyat dibagi menjadi ''tribus'' (suku-suku) pemberi suara, tetapi suku-suku golongan kaya lebih sedikit anggotanya daripada suku-suku golongan miskin, dan seluruh ''proletarius'' dikelompokkan menjadi satu suku saja. Pemungutan suara diselenggarakan secara berjenjang, mulai dari golongan teratas sampai golongan terbawah, dan ditutup segera sesudah sebagian besar suku sudah memberi suara, sehingga golongan-golongan miskin acap kali tidak berkesempatan menggunakan hak suara mereka.
Baris 340 ⟶ 341:
Kaum perempuan memiliki sejumlah hak asasi yang sama dengan kaum lelaki, tetapi tidak dianggap sebagai warga negara yang benar-benar setara dengan kaum lelaki, sehingga tidak diizinkan ikut serta dalam pemungutan suara maupun berkiprah di gelanggang politik. Kendati demikian pembatasan terhadap kaum perempuan sedikit demi sedikit diperlonggar (karena adanya [[emansipasi]]), sehingga kaum perempuan akhirnya bebas dari kewajiban untuk tunduk pada ''pater familias'', mendapat hak untuk memiliki tanah dan bangunan, bahkan mendapatkan lebih banyak hak yuridis dibanding suami-suami mereka, tetapi tetap saja tidak berhak ikut serta dalam pemungutan suara, dan tidak dibenarkan berkecimpung dalam dunia politik.<ref>Frank Frost Abbott, ''Society and Politics in Ancient Rome'', BiblioBazaar, LLC, 2009, hlm. 41</ref>
Kota-kota asing yang menjalin persekutuan dengan Roma
=== Pendidikan ===
{{utama|Pendidikan di Romawi Kuno}}
Pada permulaan zaman Republik Romawi, belum ada sekolah-sekolah untuk umum, sehingga anak-anak lelaki diajari baca tulis oleh orang tua masing-masing, atau oleh seorang budak terpelajar yang disebut ''[[paedagogus]]'', dan lazimnya berkebangsaan Yunani.<ref name="Lecture 13">[http://www.historyguide.org/ancient/lecture13b.html Materi 13: A Brief Social History of the Roman Empire] oleh Steven Kreis. 11 Oktober 2006. Diakses 2 April 2007.</ref><ref name="adkins2">{{cite book|last1=Adkins|first1=Lesley|last2=Adkins|first2=Roy|title=Handbook to Life in Ancient Rome|url=https://archive.org/details/handbooktolifein0000adki_q8n6|date=1998|publisher=Oxford University Press|location=Oxford|isbn=978-0-19-512332-6|page=[https://archive.org/details/handbooktolifein0000adki_q8n6/page/211 211]}}</ref><ref name= werner31>{{cite book|last1=Werner|first1=Paul|title=Life in Rome in Ancient Times|date=1978|publisher=Editions Minerva S.A.|location=Geneva|page=31}}</ref> Tujuan utama pendidikan kala itu adalah melatih anak-anak muda agar menguasai ilmu bercocok tanam, ilmu perang, [[Kebudayaan Romawi kuno|adat istiadat bangsa Romawi]], dan urusan-urusan kepamongprajaan.<ref name="Lecture 13" /> Remaja-remaja lelaki banyak belajar tentang kehidupan bermasyarakat dengan cara menyertai ayah mereka menghadiri acara-acara keagamaan dan politik, termasuk menghadiri sidang-sidang ''senatus'' bagi putra-putra keluarga ningrat.<ref name="adkins2"/> Jika sudah berumur 16 tahun, putra-putra keluarga ningrat biasanya magang pada [[Politikus|tokoh-tokoh politik]] terkemuka, dan ikut berperang bersama angkatan bersenjata saat berumur 17 tahun. Aturan ini masih diterapkan oleh sejumlah keluarga ningrat pada zaman kekaisaran.<ref name="adkins2"/> Praktik-praktik pendidikan diubah suai seiring masuknya pengaruh Yunani sesudah kerajaan-kerajaan Helenistik ditaklukkan pada abad ke-3, kendati praktik-praktik pendidikan Romawi tetap saja berbeda jauh dari praktik-praktik pendidikan Yunani.<ref name="adkins2"/><ref>{{cite book|last1=Duiker|first1=William|last2=Spielvogel|first2=Jackson|title=World History|url=https://archive.org/details/worldhistoryto1500duik|date=2001|publisher=Wadsworth|isbn=978-0-534-57168-9|page=[https://archive.org/details/worldhistoryto1500duik/page/143 143]|edition=3}}</ref> Jika orang tua mampu menanggung biayanya, anak-anak lelaki dan beberapa anak perempuan yang sudah berumur 7 tahun dimasukkan ke sekolah swasta di luar rumah yang disebut ''[[wikt:ludus|ludus]]''. Gurunya disebut ''litterator'' atau [[wikt:magister|''magister ludi'']], dan
Murid-murid yang sudah berumur 12 tahun menempuh pendidikan di sekolah sekunder. Gurunya disebut ''grammaticus'', dan mengajarkan [[kesusastraan Yunani]] dan [[kesusastraan Latin|Romawi]].<ref name="adkins2"/><ref name="TexEd"/> Sesudah berumur 16 tahun, sebagian murid melanjutkan pendidikan di sekolah [[retorika]]. Gurunya disebut ''[[wikt:rhetor|rhetor]]'', dan lazimnya berkebangsaan Yunani.<ref name="adkins2"/><ref name="TexEd"/> Pendidikan pada tahap ini bertujuan mempersiapkan murid untuk berkarier di bidang hukum, sehingga mewajibkan mereka untuk menghafal undang-undang Roma.<ref name="adkins2"/> Murid-murid bersekolah setiap hari, kecuali pada hari besar keagamaan dan hari-hari pasar. Ada pula masa libur setiap musim panas.
Baris 351 ⟶ 352:
=== Pemerintahan ===
{{utama|Undang-Undang Dasar Romawi|Sejarah Undang-Undang Dasar Romawi}}
Pada mulanya, Roma diperintah oleh [[kerajaan Romawi|raja-raja]], yang silih berganti dipilih dari suku-suku utama di kota Roma.<ref>{{cite book|last1=Matyszak|first1=Philip|title=Chronicle of the Roman Republic|url=https://archive.org/details/chronicleofroman0000maty|date=2003|publisher=Thames & Hudson|location=London|isbn=978-0-500-05121-4|pages=
[[
[[perjuangan kelas|Pertentangan antargolongan]] di negara [[Republik Romawi]] memunculkan suatu tatanan campuran antara demokrasi dan [[oligarki]]. Istilah "republik" berasal dari kata Latin ''res publica'', yang makna harfiahnya adalah "urusan kemasyarakatan". Menurut tradisi, [[Daftar undang-undang Romawi|rancangan undang-undang]] hanya boleh diloloskan melalui pemungutan suara dalam sidang rakyat (''[[comitia tributa]]'', sidang majelis warga suku). Calon-calon pejabat publik pun ditetapkan oleh rakyat. Kendati demikian, [[senat Romawi|''senatus'']] menjadi semacam lembaga oligarki, yang bertindak selaku dewan penasihat.
Baris 373 ⟶ 374:
Satu legiun Republik Romawi terdahulu terdiri atas lima macam pasukan dengan perlengkapan dan posisi yang berbeda dalam gelar pasukan, yakni tiga baris ''manipulus'' pejalan kaki bersenjata berat (barisan ''[[hastati]]'', barisan ''[[principes]]'', dan barisan ''[[triarii]])'', sepasukan prajurit pejalan kaki bersenjata ringan (''[[velites]]''), dan sepasukan prajurit berkuda (''[[equites]]''). Seiring pertumbuhan negara, orientasi angkatan bersenjata pun bergeser dari pertahanan ke penyerangan, dan sikapnya pun menjadi jauh lebih garang terhadap negara-negara kota di sekitarnya.<ref name=keegan263 /><ref name= potter/>
Pada masa-masa awal berdirinya Republik Romawi, satu legiun berkekuatan penuh sewajarnya beranggotakan 4.000 sampai 5.000 prajurit, terdiri atas 3.600 sampai 4.800 prajurit pejalan kaki bersenjata berat, beberapa ratus prajurit pejalan kaki bersenjata ringan, dan beberapa ratus prajurit berkuda.<ref name=keegan263 /><ref>{{cite book|last1=Goldsworthy|first1=Adrian|title=The Roman Army at War 100 BC–AD 00|date=1996|publisher=Oxford University Press|location=Oxford|isbn=978-0-19-815057-2|page=33}}</ref><ref>Jo-Ann Shelton (penyunting), ''As the Romans Did: A Sourcebook in Roman Social History'', Oxford University Press (New York 1998){{ISBN|0-19-508974-X}}, hlmn. 245–249.</ref> Legiun-legiun
Sampai menjelang berakhirnya zaman Republik Romawi, legiuner lazimnya adalah petani Romawi pemilik tanah dari desa (seorang ''adsiduus'') yang menjalani masa bakti sebagai prajurit dalam aksi militer tertentu (
Selepas tahun 200 SM, kondisi ekonomi di daerah pedesaan mengalami kemerosotan seiring meningkatnya kebutuhan akan tenaga manusia, sehingga tolok ukur jumlah harta kekayaan yang harus dimiliki seorang warga negara untuk dapat menjalani masa bakti militer pun lambat laun diturunkan. Mulai dari masa kepemimpinan [[Gaius Marius]] pada tahun 107 SM, rakyat yang tidak memiliki harta berupa tanah dan bangunan serta rakyat yang berdiam di kota-kota (''proletarii'') boleh diikutsertakan dan dipersenjatai, kendati sebagian besar legiuner tetap saja berasal dari daerah pedesaan. Masa bakti menjadi berkesinambungan dan diperpanjang sampai 20 tahun jika mendadak diperlukan, kendati masa bakti enam atau tujuh tahun masih tetap lazim.<ref name="keegan273">{{cite book|last1=Keegan|first1=John|title=A History of Warfare|date=1993|publisher=Alfred A. Knopf|location=New York|isbn=978-0-394-58801-8|pages=273–274}}</ref>
Semenjak abad ke-3 SM, para legiuner diberi ''stipendium'' (uang jasa). Jumlahnya masih diperdebatkan, tetapi kabarnya Gaius Iulius Caesar pernah "menggandakan" jumlah ''stipendium'' para legiunernya hingga mencapai 225 keping ''[[
Seusai [[Final War of the Roman Republic|perang saudara]], Augustus menata ulang pasukan-pasukan angkatan bersenjata Romawi. Sejumlah besar prajurit dibebastugaskan dan banyak legiun dibubarkan, sehingga hanya tersisa 28 legiun, yang ia sebar ke seluruh provinsi kekaisaran.<ref>{{cite book|last1=Mackay|first1=Christopher S.|date=2004|url=https://archive.org/details/ancientromemilit0000mack|title=Ancient Rome: A Military and Political History|
Kaisar [[Gallienus]] (253–268 M) memprakarsai usaha penataan ulang yang menghasilkan tatanan militer Romawi sebagaimana adanya pada penghujung zaman kekaisaran. Gallienus menarik sejumlah legiun dari tempat tugas tetap mereka di tapal batas wilayah kekaisaran, dan mengubah mereka menjadi kesatuan-kesatuan tempur berpindah-pindah (''[[comitatenses]]'') dan menyiagakan mereka pada jarak tertentu dari tapal batas sebagai pasukan cadangan stategis. Pasukan-pasukan pengawal perbatasan (''limitanei''), yang bertugas tetap di pangkalan-pangkalan pertahanan, tetap menjadi ujung tombak pertahanan negara. Kesatuan tempur dasar adalah resimen, yang disebut ''[[legiun romawi|legio]]'' atau ''[[auxilia]]'' untuk pasukan pejalan kaki, dan ''vexellationes'' untuk pasukan berkuda. Bukti-bukti menyiratkan bahwa satu resimen berkekuatan nominal 1.200 personel untuk pasukan pejalan kaki, dan 600 personel untuk pasukan berkuda, kendati ada banyak keterangan tertulis yang menunjukkan jumlah nyata yang lebih kecil (800 personel untuk pasukan pejalan kaki dan 400 personel untuk pasukan berkuda).<ref name="Hugh Elton 1996 hlmn. 89-96">{{cite book|last1=Elton|first1=Hugh|title=Warfare in Roman Europe AD 350–425|date=1996|publisher=Oxford University Press|location=Oxford|isbn=978-0-19-815241-5|pages=89–96}}</ref>
Baris 387 ⟶ 388:
Banyak resimen prajurit pejalan kaki dan prajurit berkuda yang dikerahkan berpasangan di bawah pimpinan seorang ''[[comes]]''. Selain pasukan-pasukan prajurit berkebangsaan Romawi, angkatan tempur juga terdiri atas resimen-resimen "orang barbar" yang direktur dari suku-suku barbar sekutu Romawi yang disebut ''[[foederati]]''. Pada tahun 400 M, resimen-resimen ''foederati'' sudah menjadi kesatuan-kesatuan permanen dalam angkatan bersenjata Kekaisaran Romawi. Resimen-resimen ''foederati'' digaji dan dipersenjatai kekaisaran, dipimpin oleh seorang ''tribunus'' berkebangsaan Romawi, dan difungsikan sebagaimana kesatuan-kesatuan prajurit Romawi lainnya. Selain resimen-resimen ''foederati'', Kekaisaran Romawi juga memanfaatkan laskar-laskar orang barbar untuk bertempur bersama-sama legiun-legiun Romawi sebagai "sekutu" tanpa perlu dijadikan bagian dari angkatan tempur. Di bawah arahan seorang senapati Romawi, laskar-laskar ini digerakkan oleh pemimpin-pemimpin mereka sendiri.<ref name="Hugh Elton 1996 hlmn. 89-96"/>
Kepemimpinan angkatan bersenjata berkembang sedikit demi sedikit dari zaman ke zaman. Pada zaman kerajaan, angkatan bersenjata terdiri atas prajurit-prajurit hoplites yang dipimpin langsung oleh Raja Roma. Pada permulaan dan pertengahan zaman republik, pasukan-pasukan angkatan bersenjata dipimpin oleh salah seorang dari sepasang [[konsul Romawi|''consul'']] yang terpilih untuk menjabat pada tahun berjalan. Menjelang berakhirnya zaman republik, sebagai bagian dari jenjang jabatan yang lumrah didaki para pejabat publik pilihan rakyat, yang disebut ''[[cursus honorum]]'' (tahapan kehormatan), seorang anggota ''senatus'' mula-mula memegang jabatan ''[[quaestor]]'' (
[[
Sehabis menjalani masa bakti selaku ''praetor'' atau ''consul'', seorang senator dapat diangkat ''senatus'' menjadi [[Promagistrat|''propraetor'']] atau [[Promagistrat|''proconsul'']] (berdasarkan jabatan paling tinggi yang ia pegang sebelumnya) dengan tugas mengepalai pemerintahan di salah satu provinsi jajahan. Perwira-perwira yang lebih rendah (sampai dengan tetapi tidak termasuk ''[[kenturion|centurio]]'') adalah orang-orang yang dipilih oleh senapati masing-masing dari antara para anak semang (''[[Patronasi di Romawi Kuno|clientelae]]'') si senapati, atau orang-orang yang direkomendasikan oleh sekutu-sekutu politik si senapati di kalangan ''senatus''.<ref name="bcorrey" />
Pada masa pemerintahan Augustus, yang berusaha menempatkan militer di bawah kepemimpinan tunggal yang permanen, kaisar adalah senapati sah dari tiap-tiap legiun, tetapi menjalankan kewenangannya selaku senapati legiun melalui seorang ''[[legatus]]'' (duta) yang ia pilih dari kalangan ''senatus''. Di provinsi yang dijaga satu legiun saja, si duta kaisar mengepalai legiun (''[[legatus legionis]]'') sekaligus mengepalai pemerintahan provinsi, sementara di provinsi yang dijaga lebih dari satu legiun, tiap-tiap legiun dikepalai oleh seorang duta kaisar, dan para duta kaisar dikepalai oleh wali negeri (juga seorang duta kaisar, tetapi lebih tinggi pangkatnya).<ref>{{cite book|last1=Mackay|first1=Christopher S.|title=Ancient Rome: A Military and Political History|url=https://archive.org/details/ancientromemilit0000mack|date=2004|publisher=Cambridge University Press|location=Cambridge|isbn=978-0-521-80918-4|pages=
Menjelang berakhirnya zaman kekaisaran (mungkin semenjak masa pemerintahan [[Diocletianus]]), tata kepemimpinan militer ala Augustus ditinggalkan. Kewenangan militer para wali negeri dicabut, dan kepemimpinan angkatan bersenjata di sekelompok provinsi dipercayakan kepada seorang senapati (''[[dux]]'') yang diangkat oleh kaisar. Para senapati bukan lagi orang-orang yang dipilih dari kalangan atas Romawi, melainkan orang-orang yang berjaya mendaki jejang kepangkatan dalam angkatan bersenjata berkat kecakapan masing-masing. Sejalan dengan pertambahan jumlahnya, pemimpin-pemimpin militer semacam ini pun berusaha (adakalanya berhasil) merebut jabatan kaisar yang telah mengangkat mereka. Menyusutnya sumber-sumber daya, meningkatnya kekacauan politik, serta maraknya perang saudara menggerogoti ketahanan bagian barat Kekaisaran Romawi, sehingga akhirnya dapat direbut oleh suku-suku barbar di sekitarnya.<ref>{{cite book|last1=Mackay|first1=Christopher S.|title=Ancient Rome: A Military and Political History|url=https://archive.org/details/ancientromemilit0000mack|date=2004|publisher=Cambridge University Press|location=Cambridge|isbn=978-0-521-80918-4|pages=
Informasi mengenai [[angkatan laut Romawi]] jauh lebih sedikit daripada informasi mengenai angkatan daratnya. Sebelum pertengahan abad ke-3 SM, pejabat-pejabat negara yang disebut ''duumviri navales'' memimpin armada 20 kapal dengan misi utama memberantas bajak laut. Armada-armada ini ditiadakan pada tahun 278 M, dan diganti dengan angkatan-angkatan laut sekutu. [[Perang Punisia|Perang Punik I]] memaksa Roma membentuk armada-armada raksasa. Roma akhirnya membentuk armada-armada yang dibutuhkannya dengan bantuan dan dana dari sekutu-sekutunya. Ketergantungan pada sekutu berlanjut sampai zaman republik berakhir. [[Kapal perang era Helenistik|''Quinqueremis'']] adalah jenis kapal-kapal perang yang dikerahkan kedua belah pihak selama berlangsungnya perang-perang Punik, dan tetap menjadi tulang punggung angkatan laut Romawi sampai akhirnya digantikan dengan kapal-kapal yang lebih ringan dan lebih lincah berolah gerak pada masa pemerintahan Augustus.<ref name="Potter hlmn. 76-78">Alinea ini didasarkan ata Potter, hlmn. 76–78.</ref>
Baris 421 ⟶ 422:
[[Berkas:Galla Placidia (rechts) und ihre Kinder.jpg|jmpl|Potret [[kaca emas]] sebuah keluarga di [[Mesir Romawi|Provinsi Mesir, Kekaisaran Romawi]]. [[bahasa Yunani|Rangkaian huruf Yunani]] pada potret ini mungkin adalah nama seniman pembuatnya atau mungkin pula nama ''[[pater familias]]'' yang tidak tampak dalam potret.<ref>Baca {{cite web|title=Masterpieces. Desiderius' Cross|url=http://www.bresciamusei.com/nsantagiulia.asp?nm=14&t=Masterpieces%2E+Desiderius%27+Cross|website=Fondazione Brescia Musei|accessdate=2 Oktober 2016}}. Untuk penjabaran kajian ilmiah atas Medali Brescia, baca Daniel Thomas Howells (2015). "[http://www.britishmuseum.org/pdf/Late_Antique_Gold_Glass_online.pdf Katalog Kaca Emas Buatan Akhir Abad Kuno di British Museum (PDF).]" London: the British Museum (Arts and Humanities Research Council), hlm. 7. Diakses 2 Oktober 2016. [[Daftar potret kaca emas|Potret kaca emas]] (agaknya buatan seniman [[Sejarah Aleksandria|Yunani Aleksandria]], ditilik dari [[Dialek-dialek Yunani Kuno|penggunaan dialek Mesir pada kalimat dalam potret]]) diperkirakan berasal dari abad ke-3 M; Beckwith, John, Early Christian and Byzantine Art, Penguin History of Art (now Yale), Edisi ke-2. 1979, {{ISBN|0140560335}}, hlm. 25; Boardman, John (penyunting), The Oxford History of Classical Art, 1993, OUP, {{ISBN|0198143869}}, hlmn. 338–340; Grig, Lucy, "Portraits, Pontiffs and the Christianization of Fourth-Century Rome", ''Papers of the British School at Rome'', Jld. 72, (2004), hlmn. 203–230, {{JSTOR|40311081}}, hlm. 207; Jás Elsner (2007). "The Changing Nature of Roman Art and the Art Historical Problem of Style," in Eva R. Hoffman (penyunting), ''Late Antique and Medieval Art of the Medieval World'', 11–18. Oxford, Malden & Carlton: Blackwell Publishing. {{ISBN|978-1-4051-2071-5}}, hlm. 17, gambar 1.3 pada hlm. 18.</ref>]]
Satuan dasar masyarakat Romawi adalah rumah tangga ({{lang-la|familia}}) dan [[keluarga|keluarga besar]] ({{lang-la|gens}}).<ref name="Duiker346">{{cite book|last1=Duiker|first1=William|last2=Spielvogel|first2=Jackson|title=World History|url=https://archive.org/details/worldhistoryto1500duik|date=2001|publisher=Wadsworth|isbn=978-0-534-57168-9|page=[https://archive.org/details/worldhistoryto1500duik/page/146 146]|edition=3}}</ref> Rumah tangga beranggotakan orang-orang yang tinggal seatap, yakni kepala rumah tangga, yang disebut ''[[pater familias]]'' (bapa rumah tangga), istrinya, anak-anaknya, dan sanak saudaranya. Rumah-rumah tangga kelas atas juga beranggotakan budak-budak belian dan para pelayan.<ref name="Duiker346"/> Kepala rumah tangga memiliki kewenangan mutlak, yang disebut ''patria potestas'' (kuasa keayahan), atas semua orang yang tinggal seatap dengannya. Ia berwenang menjodohkan, menceraikan, maupun menjual anak-anaknya sebagai budak belian. Ia juga berwenang mengklaim harta benda milik anggota rumah tangganya sebagai harta bendanya sendiri, bahkan berwenang menghukum maupun membunuh anggota rumah tangganya. Kewenangan yang terakhir ini agaknya tidak lagi dijalankan selepas abad pertama SM.<ref name="Cassonpageset1">{{cite book|last1=Casson|first1=Lionel|title=Everyday Life in Ancient Rome|url=https://archive.org/details/everydaylifeinan00cass|date=1998|publisher=The Johns Hopkins University Press|location=Baltimore|isbn=978-0-8018-5992-2|pages=
''Patria potestas'' juga menaungi putra-putra ''pater familias'' yang sudah dewasa, berikut rumah tangga mereka masing-masing. Seorang laki-laki tidak dianggap sebagai ''pater familias'', dan tidak pula benar-benar memiliki harta benda, selama ayahnya masih hidup.<ref name="Cassonpageset1"/><ref>[http://fathom.lib.uchicago.edu/1/777777121908/ Family Values in Ancient Rome] oleh Richard Saller. The University of Chicago Library Digital Collections: Fathom Archive. 2001. Diakses 14 April 2007.</ref> Pada permulaan sejarah Romawi Kuno, seorang perempuan yang sudah menikah dengan sendirinya tunduk di bawah ''manus'' (pengaturan) ''pater familias'' keluarga besar suaminya. Adat semacam ini sudah ditinggalkan menjelang berakhirnya zaman republik, karena seorang perempuan kala itu boleh memilih untuk tetap menjadi anggota keluarga ayahnya sendiri, alih-alih menjadi anggota keluarga besar suaminya.<ref>{{cite book|last1=Adkins|first1=Lesley|last2=Adkins|first2=Roy|title=Handbook to Life in Ancient Rome|url=https://archive.org/details/handbooktolifein0000adki_q8n6|page=[https://archive.org/details/handbooktolifein0000adki_q8n6/page/339 339]|date=1998|publisher=Oxford University Press|location=Oxford|isbn=978-0-19-512332-6}}</ref> Kendati demikian, semua anak yang ia lahirkan tetap terbilang sebagai anggota keluarga suaminya, karena bangsa Romawi merunut hubungan kekerabatan melalui alur silsilah laki-laki.<ref>{{cite book|last1=Adkins|first1=Lesley|last2=Adkins|first2=Roy|title=Handbook to Life in Ancient Rome|url=https://archive.org/details/handbooktolifein0000adki_q8n6|page=[https://archive.org/details/handbooktolifein0000adki_q8n6/page/340 340]|date=1998|publisher=Oxford University Press|location=Oxford|isbn=978-0-19-512332-6}}</ref>
[[Anak-anak Romawi Kuno]] kurang dicurahi kasih sayang. Anak-anak lelaki maupun perempuan diasuh oleh ibu atau salah seorang kerabat mereka yang sudah uzur. Anak-anak yang tidak diinginkan oleh orang tuanya
Anak-anak keluarga ningrat biasanya diajari bahasa Latin dan bahasa Yunani oleh seorang inang pengasuh berkebangsaan Yunani. Anak-anak lelaki diajari kepandaian berenang dan berkuda oleh ayah mereka, tetapi adakalanya si ayah cukup mengupah seorang budak untuk menggantikannya. Anak-anak lelaki Romawi Kuno mulai bersekolah pada umur tujuh tahun. Karena tidak ada gedung sekolah, kegiatan belajar mengajar dilakukan di atas sotoh rumah. Jika hari gelap, murid harus membawa serta pelita ke sekolah. Loh-loh berlapis malam digunakan sebagai media tulis karena papirus dan perkamen terlampau mahal. Anak-anak dapat pula belajar menulis di permukaan pasir. Bekal makanan yang mereka bawa ke sekolah adalah seketul roti.<ref>Lifepac History & Geography, Grade 6 Unit 3, hlm. 28.z</ref>
Baris 431 ⟶ 432:
Rumah-rumah tangga yang berkerabat membentuk satu keluarga besar (''[[gens]]''). Selain merupakan kelompok kekerabatan yang dipersatukan oleh pertalian darah atau [[adopsi]], keluarga besar juga merupakan persekutuan politik dan ekonomi. Sejumlah keluarga terkemuka (''[[Gens|gens maior]]'', <small>jamak:</small> ''gentes maiores'') tampil mendominasi kancah politik, teristimewa pada [[Republik Romawi|zaman republik]].
Bagi masyarakat Romawi Kuno, terutama masyarakat kalangan atas, perkawinan
== Kebudayaan ==
{{Utama|Kebudayaan Romawi Kuno}}
[[Berkas:Seven Hills of Rome (Indonesian).svg|jmpl|upright=1.15|[[Tujuh bukit Roma|
Kehidupan masyarakat Romawi Kuno berkisar di seputar kota Roma, yang luasnya mencakup [[tujuh bukit Roma|tujuh bukit]]. Ada banyak sekali [[monumen|bangunan raksasa]] di kota ini, antara lain [[Koloseum|''Amphitheatrum Flavium'']] (gelanggang pertunjukan Flavius), [[Forum Trayanus|''Forum Traiani'']] (alun-alun Traianus), dan [[Pantheon, Roma|''Pantheum'']] (kuil segala dewa-dewi). Ada pula [[Teater Romawi (bangunan)|gedung-gedung pementasan]], [[gimnasium (Yunani kuno)|gedung-gedung perguruan sekaligus pusat kebugaran]], pasar-pasar, gorong-gorong pembuangan, [[thermae|rumah-rumah pemandian]] lengkap dengan perpustakaan dan toko-toko, serta pancuran-pancuran air minum yang dialirkan beratus-ratus meter melalui [[Akuaduk|akuaduk-akuaduk]]. Jenis bangunan hunian di seluruh wilayah Romawi Kuno berkisar dari rumah-rumah tinggal sederhana sampai [[Vila Romawi|vila-vila di daerah pedesaan]].
Di ibu kota Roma, [[rumah|wisma-wisma kediaman]] [[Kekaisaran Romawi|kaisar]] berdiri megah di [[Bukit Palatium]]. [[Plebs|Kaum ''Plebs'']] dan [[Eques|kaum ''Eques'']] tinggal di pusat kota, berdesak-desakan dalam hunian-hunian susun atau ''[[Insula]]'', yang mirip sekali dengan [[ghetto|kampung-kampung kumuh]] pada Zaman Modern. Hunian-hunian yang
=== Bahasa ===
{{utama|Bahasa Latin}}
[[Berkas:Fanciulla intenta alla lettura (IV stile), I sec, da pompei, MANN 8946.JPG|jmpl|Seorang gadis berambut [[pirang]] sedang membaca, fresko Romawi [[langgam Pompeii|langgam Pompeii IV]] (60–79 M), [[Pompeii]], Italia]]
[[Bahasa]] asli bangsa Romawi adalah [[bahasa Latin]], salah satu bahasa dalam [[bahasa Italik|rumpun bahasa Italik]]. [[Tata bahasa Latin]] sedikit sekali bergantung pada urut-urutan kata, dan justru mengandalkan sistem [[afiks|pengimbuhan]] [[kata dasar]] sebagai sarana penyampai maksud.<ref>[http://www.utexas.edu/cola/centers/lrc/eieol/latol-0-X.html Latin Online: Series Introduction] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20150429221355/http://www.utexas.edu/cola/centers/lrc/eieol/latol-0-X.html |date=2015-04-29 }} oleh Winfred P. Lehmann dan Jonathan Slocum. Linguistics Research Center. The University of Texas at Austin. 15 Februari 2007. Diakses 1 April 2007.</ref> [[huruf latin|Aksaranya]] dikembangkan dari [[Alfabet Italik Kuno|aksara Etruski]], yang diturunkan dari [[alfabet Yunani|aksara Yunani]].<ref>{{cite web |url=http://www.du.edu/~etuttle/classics/latalph.htm |title=The Latin Alphabet |archive-url=https://web.archive.org/web/20070403040205/http://www.du.edu/~etuttle/classics/latalph.htm |archive-date=3 April 2007 |first=J.B. |last=Calvert |work=University of Denver |date=8 Agustus 1999 |access-date= 1 April 2007}}</ref> Sekalipun seluruh [[sastra Latin|karya sastra Latin]] yang sintas sampai sekarang adalah karya-karya susastra yang ditulis dalam [[bahasa Latin Klasik]], sebuah [[bahasa sastra|bahasa susastra]] yang sangat tertata lagi muluk berbunga-bunga dari abad pertama sebelum permulaan tarikh Masehi, [[bahasa lisan|bahasa tutur]] di Kekaisaran Romawi sesungguhnya adalah [[bahasa Latin Umum]], yang cukup berbeda dari bahasa Latin Klasik, baik dalam [[gramatika|tata bahasa]] maupun [[
Kendati [[bahasa Latin]] tetap menjadi bahasa sastra utama di Kekaisaran Romawi, posisinya sebagai bahasa tutur akhirnya tergeser oleh [[bahasa Yunani]], yang menjadi bahasa para petinggi terpelajar, karena sebagian besar karya sastra yang dipelajari oleh bangsa Romawi tertulis dalam bahasa Yunani. Di belahan timur Kekaisaran Romawi, yang kelak menjadi [[Kekaisaran Romawi Timur]], bahasa Latin tidak kunjung mampu menggeser bahasa Yunani, dan sesudah kemangkatan Kaisar Iustinianus, bahasa Yunani menjadi bahasa resmi pemerintahan Kekaisaran Romawi Timur.<ref>{{cite book|last1=Adkins|first1=Lesley|last2=Adkins|first2=Roy|title=Handbook to Life in Ancient Rome|url=https://archive.org/details/handbooktolifein0000adki_q8n6|page=[https://archive.org/details/handbooktolifein0000adki_q8n6/page/203 203]|date=1998|publisher=Oxford University Press|location=Oxford|isbn=978-0-19-512332-6}}</ref> Gerak ekspansi Kekaisaran Romawi telah menyebarluaskan bahasa Latin ke seluruh Eropa. Bahasa Latin Umum pun berkembang menjadi macam-macam [[dialek]] yang berbeda-beda dari satu daerah ke daerah lain, dan lambat laun berubah menjadi bahasa-bahasa berlainan yang kini digolongkan ke dalam [[rumpun bahasa Roman|rumpun bahasa Romawi]].
=== Agama ===
{{utama|Agama di Romawi Kuno|Mitologi Romawi|Kuil Romawi}}
{{further|Konstantinus Agung dan Kekristenan|Gereja negara Kekaisaran Romawi}}
[[
[[Agama di Romawi Kuno|Agama asli bangsa Romawi]], setidaknya mengenai dewa-dewinya, bukanlah sekumpulan narasi tertulis, melainkan hal ihwal hubungan timbal balik antara dewa-dewi dan umat manusia.<ref>{{cite book|last1=Matyszak|first1=Philip|title=Chronicle of the Roman Republic|url=https://archive.org/details/chronicleofroman0000maty|date=2003|publisher=Thames & Hudson|location=London|isbn=978-0-500-05121-4|page=[https://archive.org/details/chronicleofroman0000maty/page/24 24]}}</ref> Berbeda dari [[mitologi Yunani|dewa-dewi Yunani]], dewa-dewi Romawi tidak dipersonifikasi, tetapi secara taksa diartikan sebagai roh-roh suci yang disebut ''[[Numen|numina]]''. Bangsa Romawi juga percaya bahwa tiap-tiap orang, tempat, atau benda memiliki penunggu niskala (''[[genius (mitologi)|genius]]'') masing-masing. Kehidupan beragama pada zaman republik diatur secara ketat oleh jawatan rohaniwan, yang beranggotakan orang-orang berpangkat senator. ''Collegium Pontificum'' (majelis begawan) menempati jenjang teratas dalam jawatan ini, dan ''[[Pontifex Maximus]]'' (begawan tertinggi), ketua ''Collegium Pontificum'', adalah pemimpin agama negara. Para ''[[flamen]]'' (pendeta) mengurusi hal-ihwal kebaktian kepada dewa-dewi, sementara para ''[[augur]]'' (penenung) dipercaya menilik untung malang orang dengan cara [[auspicium|menafsirkan gelagat]]. ''[[Rex Sacrorum]]'' (raja keramat) menjalankan segala tanggung jawab keagamaan dari raja-raja yang dimakzulkan. Pada zaman kekaisaran, kaisar didewakan,<ref>{{cite book|author=Edward Gibbon|title=The history of the decline and fall of the Roman Empire|url=https://books.google.com/books?id=HvIbFyM1s54C&pg=PA91|accessdate=31 Mei 2012|year=1787|publisher=dicetak untuk J.J. Tourneisen|pages=91–}}</ref><ref>{{cite book|title=The Encyclopedia Americana: A Library of Universal Knowledge|url=https://books.google.com/books?id=a75PAAAAMAAJ&pg=PA644|accessdate=31 Mei 2012|year=1919|publisher=Encyclopedia Americana Corporation|pages=644–}}</ref> dan [[Kultus kekaisaran Romawi|penyembahan terhadap kaisar sebagai dewa]] diutamakan.
Seiring meningkatnya perhubungan dengan [[Yunani Kuno|bangsa Yunani]], [[Mitologi Romawi|dewa-dewi lama bangsa Romawi]] lambat laun disamakan dengan [[Daftar tokoh mitologi Yunani|dewa-dewi bangsa Yunani]].<ref name="willis">{{cite book|last1=Willis|first1=Roy|title=World Mythology: The Illustrated Guide|date=2000|publisher=Ken Fin Books|location=Victoria|isbn=978-1-86458-089-1|pages=166–168}}</ref> [[Jupiter (mitologi)|Iuppiter]] dianggap sama dengan [[Zeus]], [[Mars (mitologi)|Mars]] dianggap sama dengan [[Ares]], dan [[Neptunus (mitologi)|Neptunus]] dianggap sama dengan [[Poseidon]]. Dewa-dewi bangsa Romawi juga dihubung-hubungan dengan alat-alat kebesaran dan berbagai mitologi yang serupa dengan dewa-dewi bangsa Yunani. Pada zaman kekaisaran, bangsa Romawi menyerap mitologi bangsa-bangsa taklukan mereka, sampai-sampai kuil-kuil dewa-dewi asli Jazirah Italia tegak berdampingan dengan kuil-kuil dewa-dewi asing.<ref>willis</ref>
Baris 461 ⟶ 462:
=== Tata susila dan budi pekerti ===
Sama seperti peradaban-peradaban kuno lainnya, peradaban Romawi Kuno juga memiliki konsep-konsep tata susila dan budi pekerti yang jauh berbeda dari anutan masyarakat Zaman Modern, kendati ada pula unsur-unsur yang sama. Peradaban-peradaban masa lampau seperti Romawi Kuno senantiasa dibayang-bayangi ancaman serangan suku-suku perampok, sehingga wajar jika peradaban-peradaban ini memiliki budaya kewiraan, dan sangat menghargai kecakapan bertempur.<ref name="HuffPo: Bread">{{cite news | title=Bread and Circuses in Rome and America | author=Astore, William | url=http://www.huffingtonpost.com/william-astore/bread-and-circuses-in-rom_b_3414248.html | accessdate=11 Agustus 2017}}</ref> Jika masyarakat Zaman Modern menganggap [[belas kasihan]] sebagai kebajikan, maka masyarakat Romawi Kuno justru menganggapnya sebagai kebejatan akhlak. Malah salah satu tujuan utama digelarnya pertunjukan laga gladiator adalah untuk membuat rakyat kebal terhadap kelemahan ini.<ref name="HuffPo: Bread"/><ref>{{cite book | title=Annual Editions: Western Civilization | volume=1 | edition=12 | publisher=McGraw-Hill/Dushkin | year=2002 | url=https://books.google.com/books?id=87_ImL1ryQ8C | page=68 | quote=... di mana belas kasihan dianggap sebagai suatu kebejatan akhlak ...}}</ref
Bertolak belakang dari anggapan umum, masyarakat Romawi Kuno sesungguhnya memiliki norma-norma penertib berahi yang tegas dan berakar kuat, kendati seperti banyak masyarakat lain, kaum perempuanlah yang lebih banyak dibebani aturan. Kaum perempuan pada umumnya diharapkan untuk bersuami hanya sekali seumur hidup (''univira''), kendati norma ini tidak begitu dipatuhi oleh perempuan-perempuan kalangan atas, terutama pada zaman kekaisaran. Kaum perempuan diharapkan untuk tampil santun di muka umum, menghindari dandanan yang mencolok, setia berbakti kepada suami (''pudicitia''), dan diharapkan mengenakan kerudung demi menjaga sopan santun. Sanggama di luar ikatan perkawinan pada umumnya dipandang keji, baik bagi laki-laki maupun perempuan, bahkan diharamkan pada zaman kekaisaran.<ref>{{cite book | title=Sexual Morality in Ancient Rome | author=Langlands, Rebecca | year=2006 | publisher=Cambridge University Press| url=https://books.google.com/books?id=GBLnttutuOMC | pages=3–20| isbn=9780521859431 }}</ref> Kendati demikian, praktik pelacuran diperbolehkan dan diatur dengan undang-undang.<ref name=Dillon>{{cite book | author=Mathew Dillon and Lynda Garland| title=Ancient Rome: From the Early Republic to the Assassination of Julius Caesar | publisher = Taylor & Francis, 2005 | url = https://books.google.com/books?id=qMNL0jqhygoC&printsec=frontcover&dq=ISBN9780415224598 | isbn=9780415224598 |page= 382| year=2005 }}</ref>
Baris 467 ⟶ 468:
=== Seni rupa, musik, dan sastra ===
{{utama|Seni rupa Romawi|Kesusastraan Latin|Seni musik Romawi Kuno|Seni pahat Romawi|Seni pertunjukan Romawi Kuno}}
[[
Langgam lukis Romawi menunjukkan pengaruh-pengaruh [[Yunani Kuno|Yunani]]. Karya-karya seni lukis Romawi yang sintas sampai sekarang lebih banyak berupa [[fresko|fresko-fresko]] penghias dinding dan lelangit [[villa|vila-vila]] di daerah pedesaan, kendati [[Kesusastraan Latin|kesusastraan Romawi]] menyebut-nyebut pula tentang lukisan-lukisan pada kayu, [[gading]], dan benda-benda lain.<ref name="adkins3">{{cite book|last1=Adkins|first1=Lesley|last2=Adkins|first2=Roy|title=Handbook to Life in Ancient Rome|url=https://archive.org/details/handbooktolifein0000adki_q8n6|pages=
Langgam II mulai digunakan sejak permulaan abad pertama pra-Masehi, dan merupakan usaha untuk menampilkan gambar bangunan serta pemandangan yang terkesan hidup dan bermatra tiga. Langgam III muncul pada masa pemerintahan [[Augustus]] (27 SM – 14 M). Langgam ini menolak [[Realisme (seni rupa)|realisme]] khas langgam kedua, dan lebih mengutamakan hiasan sederhana. Gambar-gambar bangunan, pemandangan, maupun nirmana mujarad dibuat dalam ukuran kecil dan ditempatkan di tengah-tengah latar belakang [[monokrom|ekawarna]]. Langgam IV bermula pada abad pertama tarikh Masehi. Langgam ini banyak menampilkan gambar-gambar peristiwa dalam mitologi, tetapi masih mempertahankan detail arsitektur dan corak-corak mujarad.
Baris 477 ⟶ 478:
[[Kesusastraan Latin]] sejak semula sudah sangat dipengaruhi oleh karya-karya pujangga Yunani. Sejumlah karya tulis perdana yang masih lestari sampai sekarang adalah [[epos|syair-syair wiracarita]] yang berkisah tentang permulaan sejarah militer Roma. Seiring pertambahan luas wilayah Republik Romawi, para pujangga mulai menghasilkan syair-syair, risalah-risalah sejarah, [[komedi|sandiwara-sandiwara jenaka]], dan [[tragedi|sandiwara-sandiwara sedih]].
[[Seni musik Romawi Kuno|Seni musik Romawi]] banyak sekali mencontoh [[Seni musik Yunani Kuno|seni musik Yunani]], dan memainkan peranan penting dalam berbagai segi kehidupan masyarakat Romawi.<ref name=iClassics>{{cite book|author1=Donald Jay Grout|author2=Claude V. Palisca|title=A history of western music|url=https://books.google.com/books?id=ise5AAAAIAAJ|accessdate=31 Mei 2012|date=June 1988|publisher=Norton}}</ref> Di lingkungan [[Militer Romawi Kuno|militer]], alat-alat musik semisal ''[[wikt:tuba#Latin|tuba]]'' (terompet panjang) atau ''cornu'' (mirip [[French horn|korno Prancis]]) digunakan untuk membunyikan aba-aba, sementara ''bucina'' (mungkin semacam terompet atau [[korno]]) dan ''lituus'' (mungkin semacam terompet panjang berbentuk huruf J), digunakan dalam upacara-upacara kemiliteran.<ref>{{cite book|last1=Adkins|first1=Lesley|last2=Adkins|first2=Roy|title=Handbook to Life in Ancient Rome|url=https://archive.org/details/handbooktolifein0000adki_q8n6|page=[https://archive.org/details/handbooktolifein0000adki_q8n6/page/n89 89]|date=1998|publisher=Oxford University Press|location=Oxford|isbn=978-0-19-512332-6}}</ref> Musik ditampilkan sebagai selingan pertunjukan laga di [[amfiteater|''amphitheatrum'']] (gelanggang terbuka) dan dipentaskan di ''[[odeon (building)|odeum]]'' (sasana gita). Pertunjukan-pertunjukan musik di kedua tempat ini menggunakan ''cornu'' dan ''[[organ air|hydraulus]]'' (semacam [[organ (alat musik)|organ]] air).<ref>{{cite book|last1=Adkins|first1=Lesley|last2=Adkins|first2=Roy|title=Handbook to Life in Ancient Rome|url=https://archive.org/details/handbooktolifein0000adki_q8n6|pages=
Sebagian besar upacara keagamaan melibatkan musik, yakni permainan ''tibiae'' (seruling kembar) dalam upacara-upacara kurban, permainan [[simbal|ceracap]] dan [[tamburin|rebana]] dalam upacara-upacara ''[[orgia]]'' (pemujaan beramai-ramai dalam keadaan setengah siuman), serta permainan [[kerincingan]] dan pelantunan [[himne|gita puja]] dalam berbagai macam upacara.<ref>{{cite book|last1=Adkins|first1=Lesley|last2=Adkins|first2=Roy|title=Handbook to Life in Ancient Rome|url=https://archive.org/details/handbooktolifein0000adki_q8n6|page=[https://archive.org/details/handbooktolifein0000adki_q8n6/page/n300 300]|date=1998|publisher=Oxford University Press|location=Oxford|isbn=978-0-19-512332-6}}</ref> Sejumlah sejarawan musik yakin bahwa musik digunakan dalam hampir semua upacara umum bangsa Romawi,<ref name=iClassics/> tetapi masih ragu-ragu perihal apakah para musisi Romawi punya andil penting dalam perkembangan [[teori musik|teori]] atau praktik bermusik.<ref name=iClassics/>
[[Grafiti]], [[rumah pelacuran|rumah-rumah bordil]], lukisan-lukisan, serta patung-patung yang ditemukan di [[Pompeii]] dan [[Herculaneum]] menyiratkan bahwa budaya bangsa Romawi sarat dengan urusan syahwat.<ref>{{cite book|last1=Grant|first1=Michael|title=Cities of Vesuvius: Pompeii and Herculaneum|url=https://archive.org/details/citiesofvesuvius0000gran|date=2005|publisher=Phoenix Press|location=London|isbn=978-1-898800-45-3|pages=
=== Boga ===
Baris 489 ⟶ 490:
=== Olah raga dan hiburan ===
[[
[[
Ada bermacam-macam kegiatan
Penyandang dana penyelenggaraan lomba-lomba untuk tontonan umum adalah tokoh-tokoh masyarakat yang ingin pamer kebaikan dengan harapan dapat menuai dukungan masyarakat. Pada zaman kekaisaran, penyandang dana lazimnya adalah kaisar. Sejumlah ajang dibangun khusus untuk dijadikan tempat penyelenggaraan lomba-lomba yang ditonton masyarakat umum. [[Koloseum]] dibangun pada zaman kekaisaran sebagai tempat penyelenggaraan berbagai kegiatan, antara lain laga [[gladiator]]. Pertunjukan adu ketangkasan ini bermula sebagai bagian dari upacara pemakaman sekitar abad ke-4 SM, dan menjadi tontonan kegemaran khalayak ramai pada penghujung zaman republik sampai pada zaman kekaisaran. Para gladiator, yang diperlengkapi aneka bentuk senjata dan zirah, adakalanya bertarung sampai mati, tetapi
[[balap kereta perang|Lomba balap kereta]] digilai seluruh lapisan masyarakat. Di Roma, lomba-lomba ini lazimnya digelar di ''[[Circus Maximus]]'' (Gelanggang Akbar), yang memang khusus dibangun sebagai tempat menggelar lomba balap kereta dan pacuan kuda. Sebagai bangunan publik terbesar di kota Roma, ''Circus Maximus'' juga digunakan sebagai tempat penyelenggaraan pesta-pesta rakyat dan pertunjukan-pertunjukan ketangkasan satwa.<ref>[http://penelope.uchicago.edu/~grout/encyclopaedia_romana/circusmaximus/circusmaximus.html Circus Maximus]. Encyclopedia Romana. University of Chicago. Diakses 19 April 2007.</ref> ''Circus Maximus'' mampu menampung sekitar 150.000 penonton.<ref>John Humphrey, ''Roman circuses: arenas for chariot racing'', University of California Press, 1986, hlm. 216.</ref> Para pembalap bertanding secara beregu, dan tiap-tiap regu pembalap memakai warna tertentu sebagai ciri khasnya. Di tengah-tengah gelanggang, membujur alang pembatas (''spina'') yang melandasi tugu-tugu, kuil-kuil, patung-patung, dan alat hitung putaran balap. Jajaran tempat duduk terbaik berada tepat di pinggir jalur pacuan, dan menjadi jatah para senator. Jajaran tempat duduk di belakang para senator adalah jatah kaum ''[[eques]]'' (kesatria), sementara kaum ''[[plebs]]'' (rakyat jelata) dan warga asing menempati jajaran tempat duduk selebihnya di belakang kaum ''eques''. Penyandang dana penyelenggaraan lomba balap duduk di panggung tinggi bersama jajaran arca dewa-dewi, sehingga dapat dilihat semua orang. Penonton mempertaruhkan banyak uang dalam judi balap. Ada yang berdoa dan mempersembahkan sesaji kepada dewa-dewi demi kemenangan pembalap jagoannya, ada yang sengaja [[lauh kutukan|mengguna-gunai]] regu lawan agar kalah, dan ada pula penggila-penggila lomba balap yang bergabung membentuk kelompok-kelompok pendukung setia, biang keladi tawuran antarpenonton.
Baris 499 ⟶ 500:
== Teknologi ==
{{utama|Teknologi Romawi}}
[[
Peradaban Romawi Kuno patut berbangga atas prestasi-prestasi mereka yang mengagumkan di bidang teknologi. Teknologi Romawi Kuno sudah mengalami banyak kemajuan, tetapi terlupakan pada [[Abad Pertengahan]], dan baru ditemukan kembali pada abad ke-19 dan abad ke-20. Salah satu contohnya adalah teknologi [[kaca isolasi]], yang baru ditemukan kembali pada era 1930-an. Banyak inovasi praktis bangsa Romawi yang diadopsi dari rancangan-rancangan terdahulu bangsa Yunani. Kemajuan teknologi bangsa Romawi
[[Ilmu teknik Romawi|Ilmu teknik sipil]] dan [[Ilmu teknik militer Romawi|teknik militer Romawi Kuno]] adalah
Bangsa Romawi terkenal dengan [[arsitektur Romawi|arsitekturnya]], yang disekelompokkan dengan arsitektur Yunani Kuno menjadi "[[arsitektur klasik]]". Kendati arsitekrut banyak perbedaan dengan [[arsitektur Yunani Kuno]], arsitektur Romawi banyak sekali menyerap kaidah-kaidah baku Yunani dalam rancangan dan proporsi bangunan. Selain dua [[kaidah klasik|kaidah]] tiang bangunan, yakni [[kaidah gabungan]] dan [[kaidah Toskana]], serta kaidah pembuatan [[kubah]], yang diturunkan dari [[pelengkung]] [[Etruskan|Etruski]], inovasi bangsa Romawi dalam bidang arsitektur relatif sedikit sampai dengan berakhirnya zaman republik.
[[
Pada abad pertama pra-Masehi, bangsa Romawi mulai banyak memanfaatkan [[beton Romawi|beton]] dalam pengerjaan bangunan.
Urusan [[sanitasi]] juga sudah sangat maju. Bangsa Romawi terkenal dengan [[mandi|rumah-rumah pemandiannya]] (''[[therma]]''), yang dimanfaatkan sebagai tempat membersihkan diri maupun ajang pergaulan. Banyak rumah orang Romawi diperlengkapi dengan [[kloset siram|jamban guyur]], [[air keran|jaringan pipa leding]] dalam ruangan, dan jaringan [[selokan sanitasi|selokan]]. ''[[Cloaca Maxima]]'' adalah gorong-gorong utama pembuangan air genangan [[rawa-rawa]] dan limbah rumah tangga ke Sungai Tiber.
==
{{utama|
{{external media | width = 210px | align = right
| headerimage= [[
| video1 = [http://smarthistory.khanacademy.org/ancient-rome-an-introduction.html
==
{{utama|
Meskipun ada bermacam-macam karya tulis mengenai sejarah Romawi Kuno, banyak diantaranya yang sudah musnah, sehingga muncul celah-celah kosong dalam sejarah Romawi Kuno, yang ditambal dengan karya-karya tulis kurang andal semisal ''[[Historia Augusta]]'' dan buku-buku lain yang tidak jelas penulisnya. Kendati demikian, masih ada sejumlah karya tulis tepercaya mengenai sejarah Romawi Kuno yang lestari sampai sekarang.
=== Zaman Romawi ===
Di Kekaisaran Romawi, berkembang penulisan biografi tokoh-tokoh ternama dan kaisar-kaisar perdana, misalnya [[Dua Belas Kaisar|''De Vita Caesarum'']] karangan Suetonius, dan ''[[Bioi Paraleloi|Vitae Parallelae]]'' karangan Plutarkos. Pustaka penting lainnya dari zaman kekaisaran adalah karya-karya tulis Livius dan Tacitus.
* [[
* [[
* [[
* [[
* [[Dionysios dari Halikarnassos|Dionisios asal Halikarnasos]] – ''Antiquitates Romanae''
* [[
* [[
* [[Suetonius]] – ''[[
* [[Tacitus]] – ''[[
* [[Plutarkhos|Plutarkos]] – ''[[Bioi Paraleloi|Vitae Parallelae]]'', kumpulan biografi tokoh-tokoh ternama Romawi dan Yunani
* [[Cassius Dio]] – ''Historia Romana''
* [[
* [[Ammianus Marcellinus]] – ''Res Gestae'', rangkuman peristiwa-peristiwa penting dari tahun 96 sampai tahun 378
=== Zaman Modern ===
{{Sejarah Italia}}
* [[Edward Gibbon]] (1737–1794) – ''[[The History of the Decline and Fall of the Roman Empire]]''
* [[John Bagnall Bury]] (1861–1927) – ''History of the Later Roman Empire''
* [[Michael Grant (
* [[Barbara Levick]] (
* [[Barthold Georg Niebuhr]] (1776–1831)
* [[Michael Rostovtzeff]] (1870–1952)
* [[Howard Hayes Scullard]] (1903–1983) – ''The History of the Roman World''<ref>
* [[Ronald Syme]] (1903–1989) – ''The Roman Revolution''<ref>{{cite book|title=The Roman Revolution|first=Ronald|last=Syme|date=2002|publisher=Oxford University Press|isbn = 978-0192803207}}</ref>
* [[Adrian Goldsworthy]] (
== Baca juga ==
* [[Arsitektur Romawi Kuno]]
* [[Daqin]], sebutan Tiongkok bagi Kekaisaran Romawi, baca [[Hubungan Romawi dengan Tiongkok|Hubungan Roma-Tiongkok]]
* [[Tata negara Republik Romawi|Ketatanegaraan Republik Romawi]]
* [[Kebudayaan Romawi kuno|Kebudayaan Romawi Kuno]]
* [[Perang saudara Romawi|Daftar perang saudara dan pemberontakan bangsa Romawi]]
== Rujukan dan keterangan ==
{{Reflist}}
Baris 579:
|year = 1998
|title = Handbook to Life in Ancient Rome
|url = https://archive.org/details/handbooktolifein0000adki_q8n6
|publisher = Oxford University Press
|location = Oxford
Baris 598 ⟶ 599:
|year = 1998
|title = Everyday Life in Ancient Rome
|url = https://archive.org/details/everydaylifeinan00cass
|publisher = The Johns Hopkins University Press
|location = Baltimore
Baris 662 ⟶ 664:
|year = 2003
|title = The Complete Roman Army
|url = https://archive.org/details/completeromanarm0000gold
|publisher = Thames and Hudson, Ltd.
|location = London
Baris 671 ⟶ 674:
|year = 2005
|title = Cities of Vesuvius: Pompeii and Herculaneum
|url = https://archive.org/details/citiesofvesuvius0000gran
|publisher = Phoenix Press
|location = London
Baris 680 ⟶ 684:
|year = 1971
|title = The Ancient World
|url = https://archive.org/details/ancientworld0000unse
|publisher = David McKay Company, Inc.
}}
Baris 698 ⟶ 703:
|year = 2004
|title = Ancient Rome: A Military and Political History
|url = https://archive.org/details/ancientromemilit0000mack
|publisher = Cambridge University Press
|location = Cambridge
Baris 707 ⟶ 713:
|year = 2003
|title = Chronicle of the Roman Republic
|url = https://archive.org/details/chronicleofroman0000maty
|publisher = Thames & Hudson, Ltd.
|location = London
Baris 716 ⟶ 723:
|year = 1989
|title = Of Arms and Men: A History of War, Weapons, and Aggression
|url = https://archive.org/details/ofarmsmenhisto00ocon
|publisher = Oxford University Press
|location = Oxford
Baris 725 ⟶ 733:
|date=September 1995
|title = The Penguin Historical Atlas of Ancient Rome
|url = https://archive.org/details/penguinhistorica0000scar
|publisher = Penguin Books
|isbn = 978-0-14-051329-5
Baris 794 ⟶ 803:
* [http://www.livius.org/rome.html Livius.Org]
* [http://www.unrv.com/ ''United Nations of Roma Victrix (UNRV)''] situs web sejarah Romawi Kuno
* [http://www.waterhistory.org/histories/rome/ Jaringan saluran air bersih dan air
* [http://romandnaproject.org/ Proyek penelitian DNA Romawi]
{{Topik Romawi kuno}}
{{Kaisar Romawi}}
[[Kategori:Romawi Kuno| ]]
[[Kategori:Peradaban]]
|