Ciledug, Cirebon: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Perbaikan dan pengubahan Konten yang lebih baik dan jelas.
Tag: VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Alamat Balai Desa/Kantor Kelurahan dan Kecamatan Di Ciledug: menambahkan alamat balai desa di kecamatan Ciledug
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
 
(150 revisi perantara oleh 46 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1:
{{Peacock}}{{noref}}<!--<<<< JANGAN HAPUS PERINGATAN INI, KECUALI JIKA SUDAH DIPERBAIKI. JIKA NEKAT MENGHAPUS, AKAN BERAKIBAT ROLLBACK MASSAL PADA SUNTINGAN-SUNTINGAN ANDA
{{rapikan}}
 
{{kecamatan
-->
|nama=Ciledug
 
|dati2=Kabupaten
{{Dati2
|nama dati2=Cirebon
| settlement_type = Kota
|luas=- km&sup2;
| provinsi = [[Jawa Barat]]
|penduduk=-
| pushpin_map = Indonesia_Java#Indonesia
|kelurahan=10
| ibukota = [[Ciledug Kulon, Ciledug, Cirebon|Ciledug Kulon]]
|nama camat=-
| luas = 13,34252
|kepadatan=- jiwa/km&sup2;
| agama = [[Islam]] (mayoritas)<br/>[[Kristen]]<br/>[[Buddha]]<br/>[[Hindu]]<br/>[[Konghucu]]
|provinsi=Jawa Barat
| bahasa = [[Bahasa Indonesia|Indonesia]] (resmi)<br>[[Bahasa Sunda Cirebon|Sunda]]<br/>[[Bahasa Cirebon|Jawa Cirebonan]]
| zona = WIB
| kelurahan = 10
| nomor_polisi = E
| kode pos = 45188
| official_name = Ciledug
| penduduk = 1.644
| penduduktahun = 2013
| luasdaratan = 4,92702
| luascat = Sawah : 8.41.550 km2
(3,24.924 sq ml)
| foto = Kantor kecamatan Ciledug.jpg
| map_caption = Letak di [[Jawa Barat]]
| pushpin_mapsize = 300px
| hari jadi = Tahun 1950
| pushpin_label_position = right
| image_map =
| pushpin_map_caption = Letak di [[Jawa Barat]] Dan [[Indonesia]]
}}
'''Ciledug''' adalah sebuah [[kecamatan]] di [[Cirebon Timur (Kabupaten Cirebon)]], [[Provinsi]] [[Jawa Barat]], [[Indonesia]].
Kecamatan ini berbatasan dengan Kecamatan [[Pabedilan, Cirebon|Pabedilan]] di sebelah utara, berbatasan dengan Kecamatan [[Waled, Cirebon|Waled]] di sebelah selatan, di sebelah barat berbatasan dengan Kecamatan [[Pabuaran, Cirebon|Pabuaran]] (kecamatan yang baru dimekarkan dari Kecamatan '''Ciledug'''), di sebelah timur berbatasan dengan Kecamatan [[Losari, Brebes|Losari]], [[Kabupaten Brebes]], [[Jawa Tengah]]. Tujuh desa yang ada di sebelah barat Kecamatan '''Ciledug''' membentuk kecamatan baru yaitu Kecamatan [[Pabuaran, Cirebon|Pabuaran]].
 
'''Ciledug''' ([[Aksara Sunda]]: ᮎᮤᮜᮨᮓᮥᮌ᮪, [[Hanacaraka]]: ꦕꦶꦊꦢꦸꦒ꧀) adalah sebuah [[kecamatan|kota kecamatan]] di [[Kabupaten Cirebon]] bagian timur, [[Provinsi]] [[Jawa Barat]], [[Indonesia]]. Ciledug merupakan kota pusat ekonomi di wilayah Cirebon timur.
Makanan khas dari '''Ciledug''' yaitu [[Tahu Gejrot]]; yang kini dapat juga dinikmati di luar '''Ciledug''', seperti di [[Bandung]] dan [[Jakarta]]. Di '''Ciledug''' masih dapat dijumpai gedung-gedung kuno, peninggalan pemerintahan [[Belanda]]. '''Ciledug''' dahulu merupakan salah satu kewedanaan di wilayah [[Cirebon]], yang meliputi Kecamatan '''Ciledug''', [[Babakan, Cirebon|Babakan]], [[Waled, Cirebon|Waled]] dan [[Losari, Cirebon|Losari]] .
 
kecamatan ini berbatasan dengan Kecamatan [[Pabedilan, Cirebon|Pabedilan]] di sebelah utara, berbatasan dengan Kecamatan [[Waled, Cirebon|Waled]] di sebelah selatan, di sebelah barat berbatasan dengan Kecamatan [[Pabuaran, Cirebon|Pabuaran]] (kecamatan yang baru dimekarkan dari Kecamatan Ciledug), di sebelah timur berbatasan dengan Kecamatan [[Losari, Brebes|Losari]], [[Kabupaten Brebes]], [[Jawa Tengah]]. Tujuh desa yang ada di sebelah barat Kecamatan Ciledug membentuk kecamatan baru yaitu Kecamatan [[Pabuaran, Cirebon|Pabuaran]]. Makanan khas dari Ciledug yaitu [[Tahu Gejrot]]; yang kini dapat juga dinikmati di luar Ciledug, seperti di [[Bandung]] dan [[Jakarta]]. Di Ciledug masih dapat dijumpai gedung-gedung kuno, peninggalan pemerintahan [[Belanda]]. Ciledug dahulu merupakan salah satu kewedanaan di wilayah [[Cirebon]], yang meliputi Kecamatan Ciledug, [[Babakan, Cirebon|Babakan]], [[Waled, Cirebon|Waled]] dan [[Losari, Cirebon|Losari]] . Kantor Kewedanaan sekarang menjadi kantor Kecamatan Ciledug. Di sepanjang jalang utama Ciledug yakni di sisi kiri dan kanan Jalan Merdeka Barat dan Merdeka Utara masih berjejer gedung besar sebagai tempat budi daya [[sarang walet]].
[[Ciledug]] merupakan pusat administrasi kota yang berada diwilayah cirebon timur mulai dari kebutuhan sosial, ekonomi, dll. yang meliputi pabuaran,pabedilan,waled,losari (jawa tengah), pasaleman, dan sekitarnya .
 
Dengan adanya pembangunan ruas [[Jalan Tol Palimanan-Kanci]] dan Kanci Pejagan, maka akses menuju Ciledug menjadi semakin cepat dengan dilalui oleh kendaraan pribadi ataupun kendaraan umum yang berhenti di [[Terminal Bus Ciledug]]. Di Ciledug juga terdapat [[stasiun kereta api Ciledug|stasiun kereta]] [[stasiun kereta api Ciledug|api Ciledug]] yang terletak di Jalan Ki Buyut Roda.
Ciledug dijuluki sebagai "an east town of cirebon" (sebuah kota di cirebon timur) ber-ibu kota diCiledug Kulon (Ciledug Barat).
== Alamat Balai Desa/Kantor Kelurahan dan Kecamatan Di Ciledug ==
{| class="wikitable"
!Balai Desa
!Alamat
|-
|Leuweunggajah
|JL LETJEN S PARMAN NO 02
|-
|Tenjomaya
|JL AKNA TENJOMAYA NO 33
|-
|Damarguna
|JL BUYUT RODA GG.SAMBOJA NO 416
|-
|Jatiseeng
|JL PANGERAN WALANGSUNGSANG NO 1
|-
|Jatiseeng Kidul
|Jl. P. WALANGSUNGSANG
|-
|Ciledug Kulon
|JL MERDEKA BARAT NO 77
|-
|Ciledug Wetan
|JL BALAI KABUYUTAN NO 05
|-
|Ciledug Lor
|JL BUNGA MAWAR NO 129
|-
|Ciledug Tengah
|JL Kl BLEDUG JAYA NO 316
|-
|Bojongnegara
|JL P DIPONEGORO NO 117
|-
|Kantor Kecamatan
|Jl. Alun-alun Ciledug, Desa Ciledug Kulon, Kec. Ciledug, Kabupaten Cirebon, Jawa Barat 45188
|}
sumber: Desa di kecamatan Ciledug
 
== Luas Desa/Kel Di Kecamatan Ciledug ==
Kantor Kewedanaan sekarang menjadi kantor Kecamatan '''Ciledug'''. Di sepanjang jalang utama '''Ciledug''' yakni di sisi kiri dan kanan Jalan Merdeka Barat dan Merdeka Utara masih berjejer gedung besar sebagai tempat budi daya [[sarang walet]]. Ada yang berupa bangunan tua ada juga bangunan baru, sehingga ada yang menjuluki "kota hantu".
 
{| class="wikitable"
Dengan adanya pembangunan ruas [[Jalan Tol Palimanan-Kanci]] dan Kanci Pejagan, maka akses menuju '''Ciledug''' menjadi semakin cepat dengan dilalui oleh kendaraan pribadi ataupun kendaraan umum yang berhenti di [[Terminal Bus Ciledug]]. Di '''Ciledug''' juga terdapat [[stasiun kereta api Ciledug]] yang terletak di Jalan Ki Buyut Roda.
|+Luas Daerah Menurut Desa di Kecamatan Ciledug Kabupaten Cirebon Tahun 2023.
!Desa/kelurahan
!luas total area (km²)
!persentase terhadap luas kecamatan (%)
|-
|Leuweunggajah
|1.40
|10,57
|-
|Tenjomaya
|1.52
|11,47
|-
|Damarguna
|1.14
|8,6
|-
|Jatiseeng
|1.39
|10,49
|-
|Jatiseeng Kidul
|1.79
|13,51
|-
|Ciledug Kulon
|0.88
|6,64
|-
|Ciledug Wetan
|1.38
|10,42
|-
|Ciledug Lor
|1.39
|10,49
|-
|Ciledug Tengah
|0.74
|5,58
|-
|Bojongnegara
|1.62
|12,23
|}
 
sumber: Desa kecamatan Ciledug
[[ciledug]] memiliki 10 Desa
[[Berkas:Peta_wilayah_kecamatan_ciledug.jpg|jmpl|map of ciledug district]]
1.[[Ciledug Wetan (Ciledug Timur)]]
2.[[Ciledug Kulon (Ciledug Barat "wilayah Administrasi")|Ciledug Kulon (Ciledug Barat " Wilayah Administrasi")]]
3.[[Ciledug Lor (Ciledug Utara)]]
4.[[Ciledug Tengah (Ciledug Pusat)]]
5.[[Bojong Negara]]
6.[[Damarguna]]
7.[[Jatiseeng]]
8.[[Jatiseeng Kidul]]
9.[[Leuweung Gajah]]
10.[[Tenjomaya]]
 
== Batas Wilayah ==
== '''Sejarah Desa Ciledug, Cirebon''' ==
{{Batas USBT|utara=[[Pabedilan, Cirebon|Kecamatan Pabedilan]]|timur=[[Provinsi Jawa Tengah]]|selatan=1.[[Pasaleman, Cirebon|Kecamatan Pasaleman]]
Untuk mengamankan daerah Pagedangan dari orang-orang yang tidak mau masuk islam . Ki Bledug Jaya meminta dikirim prajurit tangguh dari Caruban Larang untuk melatih para pemuda dan orang-orang dewasa penduduk Pagedangan. Setelah bantuan pasukan datang, mereka melatih penduduk Pagedangan disuatu tempat, sehingga tempat itu menjadi berdebu (ledug – Bhs Jawa), sampai-sampai air ( Cai – Bhs Sunda) yang akan digunakan untuk mandi, mencuci dan minum bercampur ledug ( debu ). Akhirnya tempat latihan itu terkenal dengan sebutan Ciledug hingga sekarang.Untuk memenuhi kebutuhan Keraton Cerbon, Ki Bledug Jaya diperintahkan oleh Syarif Hidayatullah ( Sunan Gunung Jati ) agar berdiam di Keraton Caruban Larang, tetapi pada hari Senin dan Kamis Ki Bledug Jaya diperkenankan untuk melihat daerahnya. (Orang-orang masih percaya bahwa samapi sekarang KiBledug Jaya pada hari Senin dan kamis berada di Ciledug. Pada hari senin dan Kamis berada di Ciledug. Pada hari Senin dan Kamis banyak orang datang berziarah ke tempat tersebut).Pada abad ke-15, daerah Pagedangan termasuk Wilayah Kerajaan Galuh yang menguasai daerah Jawa barat sampai batas Cipamali (sungai ini sekarang
menjadi batas antara Provinsi Jawa Barat dan Jawa Tengah). Agama yang
dianut oleh masyarakat ketika itu kebanyakan menganut agama Hindu-Budha pengaruh dari luar daerah.Pada saat itu, di Cirebon telah berkembang agama Islam yang dikembangkan<nowiki> </nowiki>oleh Pangeran Walangsungsang ( Mbah Kuwu Cerbon ), putra prabu siliwangi penguasa kerajaan galuh/pajajaran. Dalam rangka mengembangkan /<nowiki> </nowiki>mensiarkan agama islam. P. Walangsungsang dibantu oleh putra Nyai Rarasantang adiknya yang bernama Syarif Hidayatullah yang kemudian terkenal dengan sebutan Sunan Gunung Jati.Dengan adanya Pangeran Walangsungsang menyebarkan agama Islam, maka wilayah Kerajaan Galuh/Pajajaran diliputi rasa kekhawatiran. Para sesepuh Galuh yang beragama Sanghiang merasa kehilangan wibawa dan kepercayaan dari masyarakatnya, antara lain Ki Arya Kidang Layaran yang juga sedang kecewa karena salah seorang anaknya yang bernama Raden Layang Kemuning mengundurkan diri sebagai pepatih Kerajaan Galuh, meninggalkan segala kebesaran dan pergi mengembara tanpa pamit, sedangkan tempat tujuannya pun tidak diketahui rimbanya. Untuk mencarinya Ki Arya Kidang Layaran mengutus Nyi Ratu Layang Sari adik Layang Kemuning.Dalam pengembaraannya, Raden layang Kemuning menetap dan berdiam menyendiri disuatu tempat di tepi Sungai Cisanggarung. Ia menyamar sebagai tukang nyarah (mengambil kayu yang hanyut disungai) dan berganti nama dengan nama Ki Malewang.Pada suatu hari, langit mendung, halilintar bergelegar dan turunlah hujan yang sangat deras bagai ditumpahkan dari langit . Akibat hujan lebat Sungai Cisanggarung banjir mendadak. Airnya bergemuruh dan bergulung-gulung menghanyutkan segala yang menghalangi, termasuk tubuh Ki Malewang yang sedang nyarah ikut terhanyut. Dalam keadaan pingsan ia terdampar di daerah Pagedangan. Tiada selembar kainpun yang melekat ditubuhnya, karena waktu nyarah pakaiannya diletakan ditepi sungai. (Tempat terdamparnya Ki Malewang sekarang bernama Pelabuhan)Ratu Layang Sari yang diutus ayahandanya untuk mencari kakaknya yang bernama Raden Layang Kemuning belum dapat menemukannya. Akhirnya sampailah ia di tempat Ki Malewang terdampar. Melihat ada tubuh seorang
laki-laki yang tergeletak ditepi sungai dalam keadaan tanpa busana, makakeinginannya untuk menolong diurungkan, tetapi ia melemparkan selendangnya untuk menutupi tubuh yang tergeletak itu. Lalu ia meninggalkan tempat itu dengan tidak mengira bahwa yang tergeletak adalah tubuh kakaknya yang selama ini ia cari.Setelah Ki Malewang sadar dari pingsannya, bukan main terkejutnya berada
di tempat itu dalam keadaan telanjang, hanya tertutup selembar selendang. Iapun bertanya-tanya dalam hati, siapakah orang yang telah menutupi badannya dengan selendang itu.Di Pagedangan itu Ki Malewang membuat gubuk untuk tempat tinggal. Dan pepohonan disekitarnya ditebang untuk dijadikan lahan pertanian. Daerah ditepi sungai Cisanggarung tempat kediaman Ki Malewang itu sangat subur,sehingga orang-orang berdatangan ke tempat itu, dan lama kelamaan ramailah daerah Pagedangan karena banyak penghuninya.Beberapa tahun kemudian, datanglah enam orang utusan dari Kerajaan Galuh<nowiki> </nowiki>setelah mendengar keberadaan Raden Layang Kemuning di Pagedangan dengan<nowiki> </nowiki>maksud agar Raden Layang Kemuning mau kembali ke Kerajaan Galuh. Tetapi<nowiki> </nowiki>Raden layang Kemuning ( Ki Malewang ) menolak, bahkan keenam orang utusan itupun ingin menetap di Pagedangan dengan tujuan mengabdi kapada Raden Layang Kemuning mengembangkan pedukuhan. Keenam orang tersebut adalah:
 
2.[[Waled, Cirebon|Kecamatan Waled]]|barat=1.[[Pabuaran, Cirebon|Kecamatan Pabuaran]] (pemekaran dari Kecamatan Ciledug)
1. Ki Gagak Singalaga ( Ki Gatot Singalaga )
 
2.[[Babakan, Cirebon|Kecamatan Babakan]]}}
2. Ki Angga Paksa
 
== Sejarah Kecamatan Ciledug, Cirebon ==
3.Ki Angga Raksa
Untuk mengamankan daerah [[Pagedangan]] dari orang-orang yang tidak mau masuk [[Islam]] . [[Ki Bledug Jaya]] meminta dikirim prajurit tangguh dari [[Caruban Larang]] untuk melatih para pemuda dan orang-orang dewasa penduduk [[Pagedangan]]. Setelah bantuan pasukan datang, mereka melatih penduduk [[Pagedangan]] disuatu tempat, sehingga tempat itu menjadi berdebu ([[Bahasa Sunda]]: Ledug), sampai-sampai air ([[Bahasa Sunda]]: Cai) yang akan digunakan untuk mandi, mencuci dan minum bercampur ledug (debu). Akhirnya tempat latihan itu terkenal dengan sebutan Ciledug hingga sekarang.Untuk memenuhi kebutuhan [[Keraton Cerbon]], [[Ki Bledug Jaya]] diperintahkan oleh [[Syarif Hidayatullah]] (Sunan Gunung Jati) agar berdiam di [[Keraton Caruban Larang]], tetapi pada hari Senin dan Kamis [[Ki Bledug Jaya]] diperkenankan untuk melihat daerahnya. (Orang-orang masih percaya bahwa samapi sekarang [[Ki Bledug Jaya]] pada hari Senin dan kamis berada di Ciledug. Pada hari senin dan Kamis berada di Ciledug. Pada hari Senin dan Kamis banyak orang datang berziarah ke tempat tersebut).Pada abad ke-15, daerah Pagedangan termasuk Wilayah [[Kerajaan Galuh]] yang menguasai daerah [[Jawa Barat]] sampai batas [[Cipamali]] (sungai ini sekarang
menjadi batas antara Provinsi [[Jawa Barat]] dan [[Jawa Tengah]]). Agama yang
dianut oleh masyarakat ketika itu kebanyakan menganut agama [[Hindu]]-[[Budha]] pengaruh dari luar daerah.Pada saat itu, di Cirebon telah berkembang agama Islam yang dikembangkan<nowiki> </nowiki>oleh [[Pangeran Walangsungsang]] (Mbah Kuwu Cerbon), putra prabu siliwangi penguasa kerajaan galuh/pajajaran. Dalam rangka mengembangkan /<nowiki> </nowiki>mensiarkan agama islam. P. Walangsungsang dibantu oleh putra [[Nyai Rarasantang]] adiknya yang bernama [[Syarif Hidayatullah]] yang kemudian terkenal dengan sebutan [[Sunan Gunung Jati]].Dengan adanya [[Pangeran Walangsungsang]] menyebarkan agama Islam, maka wilayah [[Kerajaan Galuh]]/Pajajaran diliputi rasa kekhawatiran. Para sesepuh Galuh yang beragama Sanghiang merasa kehilangan wibawa dan kepercayaan dari masyarakatnya, antara lain [[Ki Arya Kidang Layaran]] yang juga sedang kecewa karena salah seorang anaknya yang bernama Raden Layang Kemuning mengundurkan diri sebagai pepatih Kerajaan Galuh, meninggalkan segala kebesaran dan pergi mengembara tanpa pamit, sedangkan tempat tujuannya pun tidak diketahui rimbanya. Untuk mencarinya [[Ki Arya Kidang Layaran]] mengutus [[Nyi Ratu Layang Sari]] adik [[Layang Kemuning]].Dalam pengembaraannya, [[Raden layang Kemuning]] menetap dan berdiam menyendiri disuatu tempat di tepi [[Sungai Cisanggarung]]. Ia menyamar sebagai tukang nyarah (mengambil kayu yang hanyut disungai) dan berganti nama dengan nama [[Ki Malewang]].Pada suatu hari, langit mendung, halilintar bergelegar dan turunlah hujan yang sangat deras bagai ditumpahkan dari langit . Akibat hujan lebat [[Sungai Cisanggarung]] banjir mendadak. Airnya bergemuruh dan bergulung-gulung menghanyutkan segala yang menghalangi, termasuk tubuh [[Ki Malewang]] yang sedang nyarah ikut terhanyut. Dalam keadaan pingsan ia terdampar di daerah Pagedangan. Tiada selembar kainpun yang melekat ditubuhnya, karena waktu nyarah pakaiannya diletakan ditepi sungai. (Tempat terdamparnya Ki Malewang sekarang bernama Pelabuhan)Ratu Layang Sari yang diutus ayahandanya untuk mencari kakaknya yang bernama Raden Layang Kemuning belum dapat menemukannya. Akhirnya sampailah ia di tempat Ki Malewang terdampar. Melihat ada tubuh seorang
laki-laki yang tergeletak ditepi sungai dalam keadaan tanpa busana, makakeinginannya untuk menolong diurungkan, tetapi ia melemparkan selendangnya untuk menutupi tubuh yang tergeletak itu. Lalu ia meninggalkan tempat itu dengan tidak mengira bahwa yang tergeletak adalah tubuh kakaknya yang selama ini ia cari.Setelah [[Ki Malewang]] sadar dari pingsannya, bukan main terkejutnya berada
di tempat itu dalam keadaan telanjang, hanya tertutup selembar selendang. Iapun bertanya-tanya dalam hati, siapakah orang yang telah menutupi badannya dengan selendang itu.Di Pagedangan itu Ki Malewang membuat gubuk untuk tempat tinggal. Dan pepohonan disekitarnya ditebang untuk dijadikan lahan pertanian. Daerah ditepi sungai Cisanggarung tempat kediaman Ki Malewang itu sangat subur,sehingga orang-orang berdatangan ke tempat itu, dan lama kelamaan ramailah daerah Pagedangan karena banyak penghuninya.Beberapa tahun kemudian, datanglah enam orang utusan dari [[Kerajaan Galuh]]<nowiki> </nowiki>setelah mendengar keberadaan Raden Layang Kemuning di Pagedangan dengan<nowiki> </nowiki>maksud agar Raden Layang Kemuning mau kembali ke Kerajaan Galuh. Tetapi<nowiki> </nowiki>Raden layang Kemuning (Ki Malewang) menolak, bahkan keenam orang utusan itupun ingin menetap di Pagedangan dengan tujuan mengabdi kapada Raden Layang Kemuning mengembangkan pedukuhan. Keenam orang tersebut adalah:
 
1. [[Ki Gagak Singalaga]] (Ki Gatot Singalaga)
4.Ki Kokol
 
2. [[Ki Angga Paksa]]
5. Ki Jala Rawa ( Ki Sekar Sari )
 
3. [[Ki Angga Raksa]]
6. Nyi Godong Lamaranti ( disebut si Nyai )
 
4. [[Ki Kokol]]
Ketika Mbah Kuwu Cerbon mengetahui bahwa daerah sebelah timur ada sebuah pedukuhan yang masih menganut agama Sanghiang, maka ia bersama pengikutnya mendatangi Pagedangan untuk menyampaikan agama Islam. Kedatangan Mbah Kuwu Cerbon diterima dengan baik oleh Ki Malewang, yang kemudian ia beserta para pengikutnya masuk agama Islam dengan tulus.Untuk menambah keyakinannya, Ki Malewang bersama pengikutnya mengangkat sumpah di depan Mbah Kuwu Cerbon sebagai bukti kesetiaannya memeluk agama Islam. Pada waktu sumpah itu dilaksanakan, tiba-tiba langit menjadi gelap tertutup mendung dan halilintar yang sangat dahsyat menyambar tubuh Ki Malewang. Suara menggelegar: “ Bleduuug” (di daerah itu disebut Bledug). Tubuh Ki Malewang tetap tegar, tidak bergetar dan tidak berubah. Sejak kejadian itu Ki Malewang mendapat gelar “ Ki Bledug Jaya”.Pada tahun 1479 Syarif Hidayatullah diangkat menjadi Susuhunan di Caruban Larang, dia memperluas Keraton Pakungwati dan akan mendirikan<nowiki> </nowiki>Masjid Agung Sang Ciptarasa. Karena memerlukan kayu jati yang baik dan kuat, maka Sinuhun menugaskan Ki Bledug untuk mencarikan kayu jati yang baik. Bersama dengan para pengikutnya Ki Bledug jaya menebang kayu di bulak kasub (daerah dukuh jeruk – Brebes) dan mengirimkannya ke Cirebon. Kelebihan dan sisa-sisa dari kayu yang dibawa ke Cerbon oleh Ki Bledug Jaya dan para pengikutnya Balai yang besar. Balai (Bale) besar itu digunakan untuk tempat bermusyawarah dalam rangka penyebaran agama Islam. Dala di balai itu juga Mbah Kuwu Cerbon memimpin dan mengatur cara penyebaran agama Islam. Balai itu lebih dikenal dengan sebutan BaleKambang Ranjang.Ranjang (Bale Kambang) itu mempunyai enam buah tiang penyangga, hal ini dimaksudkan untuk mengenang jasa keenam pengikutnya yaitu: ki Gagak Sigalaga, Ki Angga Paksa, Ki Angga Raksa, Ki Kokol, Ki Jalak Rawa, dan Nyi Godong Lamaranti.Bale Kambang ini selain tempat musyawarah juga digunakan oleh Ki Bledug Jaya untuk mengambil sumpah orang-orang yang baru masuk agama Islam agar tidak kembali ke agama Sanghiang.Ki Bledug Jaya/Ki Malewang/Raden Layang Kemuning wafat di Cirebon. Dan atas jasanya dalam penyebaran agama Islam dia dimakamkan di Asatana Gunung Jati Blok Ganggong Pamungkuran.
 
5. [[Ki Jala Rawa]] (Ki Sekar Sari)
 
6. [[Nyi Godong Lamaranti]] (disebut si Nyai)
 
Ketika Mbah Kuwu Cerbon mengetahui bahwa daerah sebelah timur ada sebuah pedukuhan yang masih menganut agama Sanghiang, maka ia bersama pengikutnya mendatangi [[Pagedangan]] untuk menyampaikan agama [[Islam]]. Kedatangan Mbah Kuwu Cerbon diterima dengan baik oleh Ki Malewang, yang kemudian ia beserta para pengikutnya masuk agama Islam dengan tulus.Untuk menambah keyakinannya, Ki Malewang bersama pengikutnya mengangkat sumpah di depan Mbah Kuwu Cerbon sebagai bukti kesetiaannya memeluk agama [[Islam]]. Pada waktu sumpah itu dilaksanakan, tiba-tiba langit menjadi gelap tertutup mendung dan halilintar yang sangat dahsyat menyambar tubuh Ki Malewang. Suara menggelegar: “ Bleduuug” (di daerah itu disebut Bledug). Tubuh Ki Malewang tetap tegar, tidak bergetar dan tidak berubah. Sejak kejadian itu Ki Malewang mendapat gelar “ Ki Bledug Jaya”.Pada tahun [[1479]] [[Syarif Hidayatullah]] diangkat menjadi Susuhunan di Caruban Larang, dia memperluas Keraton Pakungwati dan akan mendirikan<nowiki> </nowiki>[[Masjid Agung Sang Ciptarasa]]. Karena memerlukan kayu jati yang baik dan kuat, maka Sinuhun menugaskan Ki Bledug untuk mencarikan kayu jati yang baik. Bersama dengan para pengikutnya Ki Bledug jaya menebang kayu di bulak kasub (daerah dukuh jeruk–Brebes) dan mengirimkannya ke Cirebon. Kelebihan dan sisa-sisa dari kayu yang dibawa ke Cerbon oleh [[Ki Bledug Jaya]] dan para pengikutnya Balai yang besar. Balai (Bale) besar itu digunakan untuk tempat bermusyawarah dalam rangka penyebaran agama Islam. Dala di balai itu juga Mbah Kuwu Cerbon memimpin dan mengatur cara penyebaran agama Islam. Balai itu lebih dikenal dengan sebutan BaleKambang Ranjang.Ranjang (Bale Kambang) itu mempunyai enam buah tiang penyangga, hal ini dimaksudkan untuk mengenang jasa keenam pengikutnya yaitu: ki Gagak Sigalaga, Ki Angga Paksa, Ki Angga Raksa, Ki Kokol, Ki Jalak Rawa, dan Nyi Godong Lamaranti.Bale Kambang ini selain tempat musyawarah juga digunakan oleh Ki Bledug Jaya untuk mengambil sumpah orang-orang yang baru masuk agama Islam agar tidak kembali ke agama Sanghiang.Ki Bledug Jaya/Ki Malewang/Raden Layang Kemuning wafat di Cirebon. Dan atas jasanya dalam penyebaran agama Islam dia dimakamkan di Asatana Gunung Jati Blok Ganggong Pamungkuran.
 
== Kelurahan/desa ==
 
# [[Bojongnegara, Ciledug, Cirebon|Bojongnegara]]
* Secara Administratif pada akhir Tahun 2021 Kecamatan Ciledug terdiri dari 10 (sepuluh) desa yang kesemuanya berstatus desa dan klasifikasinya terdiri dari 4 (empat) desa berstatus desa mandiri, 5 (lima) desa berstatus desa maju, dan 1 (satu) desa berstatus desa berkembang.
# [[Ciledug Kulon, Ciledug, Cirebon|Ciledug Kulon]]
* Jumlah pemerintahan terendah berdasarkan satuan lingkungan setempat terdiri dari 39 dusun/blok, 47 rukun warga/rukun keluarga dan 195 rukun tetangga, dengan rasio RT terhadap RW sebesar 4,14. Pendidikan aparat pemerintahan desa sudah didominasi oleh lulusan sarjana yaitu 8, SMA 4 dan SMP 1. Kesepuluh desa tersebut adalah:
# [[Ciledug Lor, Ciledug, Cirebon|Ciledug Lor]]
 
# [[Ciledug Tengah, Ciledug, Cirebon|Ciledug Tengah]]
{| class="wikitable"
# [[Ciledug Wetan, Ciledug, Cirebon|Ciledug Wetan]]
|+Kelurahan/desa di Kecamatan Ciledug
# [[Damarguna, Ciledug, Cirebon|Damarguna]]
!Kelurahan/desa
# [[Jatiseeng Kidul, Ciledug, Cirebon|Jatiseeng Kidul]]
!Status
# [[Jatiseeng, Ciledug, Cirebon|Jatiseeng]]
!Dusun
# [[Leuweunggajah, Ciledug, Cirebon|Leuweunggajah]]
!RW
# [[Tenjomaya, Ciledug, Cirebon|Tenjomaya]]
!RT
|-
|[[Bojongnegara, Ciledug, Cirebon|Bojongnegara]]
|Desa Mandiri
|5 Dusun
|5 RW
|22 RT
|-
|[[Ciledug Kulon, Ciledug, Cirebon|Ciledug Kulon]]
|Desa Mandiri
|3 Dusun
|3 RW
|17 RT
|-
|[[Ciledug Lor, Ciledug, Cirebon|Ciledug Lor]]
|Desa Maju
|4 Dusun
|4 RW
|16 RT
|-
|[[Ciledug Tengah, Ciledug, Cirebon|Ciledug Tengah]]
|Desa Mandiri
|3 Dusun
|5 RW
|17 RT
|-
|[[Ciledug Wetan, Ciledug, Cirebon|Ciledug Wetan]]
|Desa Maju
|6 Dusun
|6 RW
|18 RT
|-
|[[Damarguna, Ciledug, Cirebon|Damarguna]]
|Desa Berkembang
|3 Dusun
|3 RW
|18 RT
|-
|[[Jatiseeng, Ciledug, Cirebon|Jatiseeng]]
|Desa Mandiri
|4 Dusun
|5 RW
|17 RT
|-
|[[Jatiseeng Kidul, Ciledug, Cirebon|Jatiseeng Kidul]]
|Desa Maju
|3 Dusun
|8 RW
|31 RT
|-
|[[Leuweunggajah, Ciledug, Cirebon|Leuweunggajah]]
|Desa Maju
|4 Dusun
|4 RW
|20 RT
|-
|[[Tenjomaya, Ciledug, Cirebon|Tenjomaya]]
|Desa Maju
|4 Dusun
|4 RW
|19 RT
|}
 
== Jumlah Penduduk ==
 
* Jumlah penduduk di Kecamatan Ciledug, Kabupaten Cirebon pada tahun 2023 adalah 47.159 jiwa. Dan pada tahun 2021 berdasarkan hasil Estimasi penduduk adalah 47,519 jiwa terdiri dari 24,096 jiwa laki-laki dan 23,423 jiwa perempuan. Dari data tersebut terlihat bahwa jumlah penduduk laki-laki lebih tinggi dibandingkan jumlah penduduk perempuan dengan perbandingan sex ratio 96 persen.
* Rata-rata kepadatan penduduk Kecamatan Ciledug pada Tahun 2021 adalah 3,772 Jiwa/Km2. kepadatan penduduk tertinggi berada di Desa Ciledug Tengah dengan kepadatan 6.257 Jiwa/Km2 dan kepadatan terendah berada di Desa Bojongnegara dengan kepadatan 2.338 Jiwa/Km2.
 
== Periode Camat Ciledug ==
{| class="wikitable"
|+
!Periode (tahun)
!Nama Camat
!Keterangan
|-
|1949-1986
| -
|tidak diketahui
|-
|1986-1990
|Drs. Maman Saripudin
| -
|-
|1990-1993
|Erom Mustaram
| -
|-
|1993-1994
|Syaeun Alif, B.A
| -
|-
|1994-1997
|Drs. Yuswendi
| -
|-
|1997-2001
|Drs. Memet Surachmat
| -
|-
|2001-2004
|Drs. Rahmat Sutrisno, M.Si
| -
|-
|2004-2006
|Drs. Haerudin
| -
|-
|2006-2007
|Drs. Hary Safari, MM
| -
|-
|2007-2009
|Drs. Muhadi AS
| -
|-
|2009-2010
|Drs. Yusuf Hermawan
| -
|-
|2010-2011
|Teguh Supriyadi, S.IP
| -
|-
|2011-2012
|Edi Prayitno, S.IP
| -
|-
|2012-2014
|Carsono, AP., MM
| -
|-
|2014-2016
|M. Fery Afrudin, S.STP
| -
|-
|2016
|H. Khamim, SP
|Plt. Camat Ciledug
|-
|2016
|Drs. Hafidz Iswahyudi, M.Si.
| -
|-
|2017-2021
|Drs. H. Solihin, MM
| -
|-
|2021
|Drs. R. Udin Kaenudin, M.Si
|Plt. Camat Ciledug
|-
|2021-2023
|Agung Firmansyah, S.STP., MPA
| -
|-
|09 Juni 2023-Sekarang
|Wawan Arif Gunawan, SE
| -
|}
 
== Tempat Pelayanan Kesehatan ==
{| class="wikitable"
|+
!Desa
!RS
!Puskesmas
!Pustu
!Posyandu
!Pos KB
!Poskesdes
!Polindes
!Balai Pengobatan
|-
|[[Leuweunggajah, Ciledug, Cirebon|Leuweunggajah]]
| -
| -
| -
|5
|1
|1
| -
| -
|-
|[[Tenjomaya, Ciledug, Cirebon|Tenjomaya]]
| -
| -
| -
|5
|1
|1
| -
| -
|-
|[[Damarguna, Ciledug, Cirebon|Damarguna]]
| -
| -
| -
|7
|1
|1
| -
| -
|-
|[[Jatiseeng, Ciledug, Cirebon|Jatiseeng]]
| -
| -
| -
|7
|1
|1
| -
|1
|-
|[[Jatiseeng Kidul, Ciledug, Cirebon|Jatiseeng Kidul]]
| -
| -
|1
|11
|1
| -
| -
| -
|-
|[[Ciledug Kulon, Ciledug, Cirebon|Ciledug Kulon]]
| -
|1
| -
|7
|1
| -
| -
|1
|-
|[[Ciledug Wetan, Ciledug, Cirebon|Ciledug Wetan]]
| -
| -
| -
|5
|1
|1
| -
| -
|-
|[[Ciledug Lor, Ciledug, Cirebon|Ciledug Lor]]
| -
| -
| -
|5
|1
|1
| -
| -
|-
|[[Ciledug Tengah, Ciledug, Cirebon|Ciledug Tengah]]
| -
| -
|6
|1
|1
|1
|1
| -
|-
|[[Bojongnegara, Ciledug, Cirebon|Bojongnegara]]
| -
| -
| -
|5
|1
|1
| -
| -
|-
|''Jumlah''
|''-''
|''1''
|''1''
|''63''
|''10''
|''8''
|''1''
|
|}
 
== Mobilitas Masyarakat ==
{| class="wikitable"
|+
!Nama Tempat
!Alamat
!Desa
|-
|Samsat Cirebon II Ciledug
|Jl. Merdeka Utara KM. 39,5 Ciledug
|Bojongnegara
|-
|Terminal Ciledug
|Jl. Merdeka Utara Ciledug
|Ciledug Kulon
|-
|Stasiun Ciledug
|Jl. Buyut Roda Ciledug
|Damarguna
|-
|Pasar Tradisional Ciledug
|Jl. Merdeka Utara Ciledug
|Ciledug Kulon
|-
|Gerbang toll ciledug 1 dan 2
|Jl. Merdeka Utara Ciledug
|Ciledug Kulon
|-
|Puskesmas Ciledug
|Jl. Merdeka Timur (Komplek alun alun kota Ciledug)
|Ciledug Kulon
|-
|Kantor Kecamatan Ciledug
|Jl. Merdeka Timur (Komplek alun alun kota Ciledug)
|Ciledug Kulon
|-
|Alun-alun Kota Ciledug
|Jl. Merdeka Timur (Komplek alun alun kota Ciledug)
|Ciledug Kulon
|-
|Surya Toserba Ciledug
|Jl. Merdeka Barat Ciledug
|Ciledug Kulon
|-
|Yogya Ciledug
|Jl. Merdeka Barat Ciledug
|Jatiseeng
|}
 
===Penginapan/hotel===
{| class="wikitable"
|+
!Penginapan/hotel
!Alamat
|-
|Deddy Jaya Hotel
|Jatiseeng
|-
|Apita Village
|Jatiseeng
|-
|Hotel Sasarengan
|Jatiseeng Kidul
|-
|Wisma Pondok Daun
|Ciledug Wetan
|}
 
== Tempat Ibadah ==
{| class="wikitable"
|+
!Tempat Ibadah
!Agama
!Nama
!Alamat
!Desa
|-
| rowspan="9" |Masjid
| rowspan="9" |Islam
|Masjid Nurul Huda Jatiseeng
|Jl. P. Walangsungsang
|Jatiseeng
|-
|Masjid Darussalam
|Jl. Merdeka Timur (Komplek alun alun kota Ciledug)
|Ciledug Kulon
|-
|Masjid Al-Hidayah
|Jl. Merdeka Timur
|Ciledug Wetan
|-
|Masjid Syarif Hidayatullah
| -
|Ciledug Lor
|-
|Masjjid Darul Qoror
|Jl. Merdeka Utara
|Ciledug Tengah
|-
|Masjid Al-Fur'Qon
|Jl. Semboja
|Damarguna
|-
|Masjid Baitussu'ada
|Jl. Letjend S. Parman
|Leuweunggajah
|-
|Masjid Baiturrahman
|Jl. P. Walangsungsang
|Jatiseeng Kidul
|-
|Masjid Baitul Makmur
| -
|Tenjomaya
|-
| rowspan="2" |Gereja
| rowspan="2" |Kristen
|Gereja Bethel Indonesia
|Jl. Merdeka Timur
|Ciledug Kulon
|-
|Gereja Katolik St. Theresia
|Jl. P. Walangsungsang No. 137
|Jatiseeng
|-
|Vihara
|Buddha
|Vihara Anuruddha
|Jl. Lapang Bola Ampera
|Ciledug Lor
|}
 
{| class="wikitable"
|+
!Desa
!Masjid
!Langgar
!Gereja
!Vihara
!Jumlah
|-
|[[Leuweunggajah, Ciledug, Cirebon|Leuweunggajah]]
|1
|9
| -
| -
|10
|-
|[[Tenjomaya, Ciledug, Cirebon|Tenjomaya]]
|2
|11
| -
| -
|13
|-
|[[Damarguna, Ciledug, Cirebon|Damarguna]]
|1
|19
| -
| -
|20
|-
|[[Jatiseeng, Ciledug, Cirebon|Jatiseeng]]
|1
|7
|1
| -
|9
|-
|[[Jatiseeng Kidul, Ciledug, Cirebon|Jatiseeng Kidul]]
|1
|23
| -
| -
|24
|-
|[[Ciledug Kulon, Ciledug, Cirebon|Ciledug Kulon]]
|2
|12
| -
| -
|14
|-
|[[Ciledug Wetan, Ciledug, Cirebon|Ciledug Wetan]]
|2
|5
| -
| -
|7
|-
|[[Ciledug Lor, Ciledug, Cirebon|Ciledug Lor]]
|2
|4
| -
|1
|7
|-
|[[Ciledug Tengah, Ciledug, Cirebon|Ciledug Tengah]]
|1
|7
|1
| -
|9
|-
|[[Bojongnegara, Ciledug, Cirebon|Bojongnegara]]
|1
|7
| -
| -
|8
|-
!Jumlah
!14
!104
!2
!1
!121
|}
 
== Jumlah Sarana Pendidikan ==
{| class="wikitable"
!Desa
!Taman
Kanak-kanak
!Raudhatul
Athfal
 
(RA)
!Madrasah
Diniyah
!Lainnya
(Kober, TPA, PAUD, TKQ, dll)
!Jumlah
|-
|[[Leuweunggajah, Ciledug, Cirebon|Leuweunggajah]]
| -
|1
|1
|3
|5
|-
|[[Tenjomaya, Ciledug, Cirebon|Tenjomaya]]
| -
|1
|2
|2
|5
|-
|[[Damarguna, Ciledug, Cirebon|Damarguna]]
| -
|1
|2
|3
|6
|-
|[[Jatiseeng, Ciledug, Cirebon|Jatiseeng]]
|1
|1
|1
|3
|6
|-
|[[Jatiseeng Kidul, Ciledug, Cirebon|Jatiseeng Kidul]]
| -
|2
|3
|4
|9
|-
|[[Ciledug Kulon, Ciledug, Cirebon|Ciledug Kulon]]
|3
| -
|4
|3
|10
|-
|[[Ciledug Wetan, Ciledug, Cirebon|Ciledug Wetan]]
| -
| -
|2
|3
|5
|-
|[[Ciledug Lor, Ciledug, Cirebon|Ciledug Lor]]
|1
| -
|2
|3
|6
|-
|[[Ciledug Tengah, Ciledug, Cirebon|Ciledug Tengah]]
|1
|1
|2
|4
|8
|-
|[[Bojongnegara, Ciledug, Cirebon|Bojongnegara]]
| -
|1
|2
|3
|6
|-
!Jumlah
!6
!8
!21
!31
!66
|}
 
* '''Sekolah Dasar dan Madrasah Ibtidaiyah'''
 
{| class="wikitable"
! rowspan="2" |Desa
! colspan="2" |Sekolah Dasar
! colspan="2" |Madrasah Ibtidaiyah
! rowspan="2" |Jumlah
|-
!Negeri
!Swasta
!Negeri
!Swasta
|-
|[[Leuweunggajah, Ciledug, Cirebon|Leuweunggajah]]
|2
| -
| -
| -
|2
|-
|[[Tenjomaya, Ciledug, Cirebon|Tenjomaya]]
|3
| -
| -
| -
|3
|-
|[[Damarguna, Ciledug, Cirebon|Damarguna]]
|2
| -
| -
|1
|3
|-
|[[Jatiseeng, Ciledug, Cirebon|Jatiseeng]]
|1
|1
| -
|1
|3
|-
|[[Jatiseeng Kidul, Ciledug, Cirebon|Jatiseeng Kidul]]
|3
| -
| -
| -
|3
|-
|[[Ciledug Kulon, Ciledug, Cirebon|Ciledug Kulon]]
|1
| -
| -
| -
|1
|-
|[[Ciledug Wetan, Ciledug, Cirebon|Ciledug Wetan]]
|2
| -
| -
| -
|2
|-
|[[Ciledug Lor, Ciledug, Cirebon|Ciledug Lor]]
|3
| -
| -
| -
|3
|-
|[[Ciledug Tengah, Ciledug, Cirebon|Ciledug Tengah]]
|2
| -
| -
|1
|3
|-
|[[Bojongnegara, Ciledug, Cirebon|Bojongnegara]]
|2
| -
| -
| -
|6
|-
!Jumlah
!21
!1
!-
!3
!29
|}
 
* '''SMP/SLTP dan MTs'''
 
{| class="wikitable"
! rowspan="2" |Desa
! colspan="2" |SMP/SLTP
! colspan="2" |MTs
! rowspan="2" |Jumlah
|-
!Negeri
!Swasta
!Negeri
!Swasta
|-
|[[Leuweunggajah, Ciledug, Cirebon|Leuweunggajah]]
| -
| -
| -
| -
| -
|-
|[[Tenjomaya, Ciledug, Cirebon|Tenjomaya]]
| -
| -
| -
| -
| -
|-
|[[Damarguna, Ciledug, Cirebon|Damarguna]]
| -
| -
| -
| -
| -
|-
|[[Jatiseeng, Ciledug, Cirebon|Jatiseeng]]
| -
|1
| -
| -
|1
|-
|[[Jatiseeng Kidul, Ciledug, Cirebon|Jatiseeng Kidul]]
|1
| -
| -
| -
|1
|-
|[[Ciledug Kulon, Ciledug, Cirebon|Ciledug Kulon]]
| -
|1
| -
| -
|1
|-
|[[Ciledug Wetan, Ciledug, Cirebon|Ciledug Wetan]]
| -
| -
| -
| -
| -
|-
|[[Ciledug Lor, Ciledug, Cirebon|Ciledug Lor]]
| -
| -
| -
| -
| -
|-
|[[Ciledug Tengah, Ciledug, Cirebon|Ciledug Tengah]]
|1
|1
| -
| -
|2
|-
|[[Bojongnegara, Ciledug, Cirebon|Bojongnegara]]
| -
| -
| -
| -
| -
|-
!Jumlah
!2
!3
!-
!-
!5
|}
 
* '''SLTA/SMK, dan MA'''
 
{| class="wikitable"
! rowspan="2" |Desa
! colspan="2" |SLTA
! colspan="2" |SMK
! colspan="2" |MA
! rowspan="2" |Jumlah
|-
!Negeri
!Swasta
!Negeri
!Swasta
!Negeri
!Swasta
|-
|[[Leuweunggajah, Ciledug, Cirebon|Leuweunggajah]]
| -
| -
| -
| -
| -
| -
| -
|-
|[[Tenjomaya, Ciledug, Cirebon|Tenjomaya]]
| -
| -
| -
| -
| -
| -
| -
|-
|[[Damarguna, Ciledug, Cirebon|Damarguna]]
| -
| -
| -
| -
| -
| -
| -
|-
|[[Jatiseeng, Ciledug, Cirebon|Jatiseeng]]
| -
| -
| -
| -
| -
| -
| -
|-
|[[Jatiseeng Kidul, Ciledug, Cirebon|Jatiseeng Kidul]]
|1
| -
| -
| -
| -
| -
|1
|-
|[[Ciledug Kulon, Ciledug, Cirebon|Ciledug Kulon]]
| -
|1
| -
| -
| -
| -
|1
|-
|[[Ciledug Wetan, Ciledug, Cirebon|Ciledug Wetan]]
| -
| -
| -
| -
| -
| -
| -
|-
|[[Ciledug Lor, Ciledug, Cirebon|Ciledug Lor]]
| -
| -
| -
| -
| -
| -
| -
|-
|[[Ciledug Tengah, Ciledug, Cirebon|Ciledug Tengah]]
| -
| -
| -
| -
|2
| -
|2
|-
|[[Bojongnegara, Ciledug, Cirebon|Bojongnegara]]
| -
| -
| -
| -
| -
| -
| -
|-
!Jumlah
!1
!1
!-
!-
!2
!-
!4
|}
 
== Galeri ==
<gallery mode="packed" heights="150">
<center>
Berkas:Arya - Terminal Ciledug tahun 2004.jpg|Terminal bus antarkota Ciledug.
<gallery>
Berkas:Arya-Stasiun Ciledug 2014 0.jpg|Stasiun Ciledug yang penuh sesak saat sore hari menunggu [[kereta api Gaya Baru Malam Selatan]].
image:Terminal Ciledug.JPG|Terminal bus antarkota Ciledug.
imageBerkas:15022009(070)Ciledug station 100808-5818.jpgJPG|Stasiun Ciledug Tampaktampak depanperon.
ImageBerkas:Arya-Stasiun Ciledug 2014 1.JPGjpg|Stasiun Ciledug yang penuh sesak saat sore hari menunggu [[kereta api Gaya Baru Malam Selatan]].
</gallery>
Image:Ciledug_station_100808-5818.JPG|Stasiun Ciledug tampak peron.
Image:Stasiun Ciledug2.JPG|Stasiun Ciledug yang penuh sesak saat sore hari.
</gallery></center>
 
{{Ciledug, Cirebon}}
{{Kabupaten Cirebon}}
 
{{Authority control}}
 
[[Kategori:Cirebon]]
[[Kategori:Kecamatan di Kabupaten Cirebon]]