Timbungan: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
kTidak ada ringkasan suntingan Tag: VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler |
Tidak ada ringkasan suntingan |
||
(3 revisi perantara oleh 3 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 1:
{{Dead end|date=Januari 2023}}
{{rapikan}}
'''Timbungan''' sebenarnya bukan suatu makanan, tetapi merupakan suatu proses mengawetkan makanan agar tidak cepat basi. Yaitu dengan memasukkan makanan kedalam ''bumbung'' atau bambu yang telah dipotong kecil-kecil, biasanya seukuran 1 ruas bambu. Ini hanya ada di daerah-daerah tertentu saja di Bali. Hal ini biasanya dilakukan pada hari besar keagamaan, misalnya pada waktu hari raya Galungan dan Kuningan. Makanan yang dimasukkan seperti lawar daging, lawar "klungah"(kelapa yang masih muda), daun singkong, dan lain-lain. Dalam prosesnya, makanan yang sudah dimasukkan tadi harus dihangatkan/ditaruh di dekat perapian, biasanya dilakukan pada saat memasak pada pagi, siang dan sore hari. Karena prosesnya itulah maka dinamai "Timbungan". Mengenai rasanya, tentulah sangat gurih dan nikmat.{{sfn|Khoirunnisa|Aisyah|16 September 2024}}
== Referensi ==
{{reflist}}
== Daftar Pustaka ==
*{{cite web
|url = https://www.kompas.com/food/read/2020/09/16/130300875/apa-itu-timbungan-teknik-masak-khas-bali-saat-galungan
|title = Apa Itu Timbungan? Teknik Masak Khas Bali Saat Galungan
|last 1 = Khairunnisa
|first 2 = Syifa Nuri
|last 1 = Aisyah
|first 2 = Yuharrani
|date = 16 September 2020
|website = Kompas.com
|publisher = Kompas Gramedia Digital Group
|access-date = 3 Februari 2024
|ref = {{sfnref|Khoirunnisa|Aisyah|16 September 2024}}
}}
[[Kategori:
|