Imperialisme: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Maulana.AN (bicara | kontrib) Tidak ada ringkasan suntingan |
|||
(34 revisi perantara oleh 26 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 2:
{{riset asli}}
{{noref}}
{{Spoken Wikipedia|Imperialisme.ogg|date=2022-03-03}}
'''Imperialisme''' ialah sebuah [[Kebijakan publik|kebijakan]] di mana sebuah [[negara]] besar dapat memegang kendali atau [[pemerintah]]an atas daerah lain agar negara itu bisa dipelihara atau berkembang. Sebuah contoh imperialisme terjadi saat negara-negara itu
▲'''Imperialisme''' ialah sebuah kebijakan di mana sebuah [[negara]] besar dapat memegang kendali atau [[pemerintah]]an atas daerah lain agar negara itu bisa dipelihara atau berkembang. Sebuah contoh imperialisme terjadi saat negara-negara itu [[penaklukan|menaklukkan]] atau menempati tanah-tanah itu.
== Sejarah ==
Kata imperialisme pertama kali muncul di [[Inggris]] pada akhir abad XIX. [[Benjamin Disraeli, 1st Earl of Beaconsfield|Disraeli]], perdana menteri [[Inggris]], ketika itu menjelmakan [[politik]] yang ditujukan pada perluasan [[kerajaan]] [[Inggris]] hingga suatu ''"impire"'' yang meliputi seluruh dunia. Politik Disraeli ini mendapat oposisi yang kuat. Golongan oposisi takut
Timbulnya perkataan imperialis atau imperialisme, mula-mula hanya untuk membeda-bedakan golangan Disraeli dari golongan oposisinya, kemudian mendapat isi lain hingga mengandung arti seperti yang kita kenal sekarang.
Baris 14:
Pada zaman dahulu kebesaran seorang raja diukur menurut luas daerahnya, maka raja suatu negara ingin selalu memperluas kerajaannya dengan merebut negara-negara lain. Tindakan raja inilah yang disebut imperialisme oleh orang-orang sekarang, dan kemudian ditambah dengan pengertian-pengertian lain hingga perkataan imperialisme mendapat arti-kata yang kita kenal sekarang ini. hingga kata imperealisme ini bisa digunakan untuk dan menetap di mana saja.
==
Imperialisme ialah politik untuk menguasai (dengan paksaan) seluruh dunia untuk kepentingan diri sendiri yang dibentuk sebagai ''imperiumnya''.
"Menguasai" disini tidak perlu berarti merebut dengan kekuatan senjata, tetapi dapat dijalankan dengan kekuatan [[ekonomi]], [[kultur]], [[agama]] dan [[ideologi]], asal saja dengan paksaan. ''Imperium'' disini tidak perlu berarti suatu gabungan dari jajahan-jajahan, tetapi dapat berupa daerah-daerah pengaruh, asal saja untuk kepentingan diri sendiri. Apakah beda antara imperialisme dan [[kolonialisme]]. Imperialisme ialah politik yang dijalankan mengenai seluruh ''imperium''.
[[Kolonialisme]] ialah politik yang dijalankan mengenai suatu [[koloni]], sesuatu bagian dari ''imperium'' jika ''imperium'' itu merupakan gabungan jajahan-jajahan.
Lazimnya imperialisme dibagi menjadi dua:▼
# Imperialisme Kuno ''(Ancient Imperialism)''. Inti dari imperialisme kuno adalah semboyan ''gold, gospel, and glory'' (kekayaan, penyebaran agama dan kejayaan). Suatu negara merebut negara lain untuk menyebarkan agama, mendapatkan kekayaan dan menambah kejayaannya. Imperialisme ini berlangsung sebelum revolusi industri dan dipelopori oleh [[Spanyol]] dan [[Portugal]].▼
# Imperialisme Modern ''(Modern Imperialism)''. Inti dari imperialisme modern ialah kemajuan [[ekonomi]]. Imperialisme modern timbul sesudah [[revolusi industri]]. Industri besar-besaran (akibat revolusi industri) membutuhkan bahan mentah yang banyak dan pasar yang luas. Mereka mencari jajahan untuk dijadikan sumber bahan mentah dan pasar bagi hasil-hasil industri, kemudian juga sebagai tempat [[penanaman modal]] bagi [[kapital surplus]].▼
Pembagian imperialisme dalam imperialisme kuno dan imperialisme modern ini didasakan pada soal untuk apa si imperialis merebut orang lain.
▲# Imperialisme Kuno ''(Ancient Imperialism)''. Inti dari imperialisme
▲# Imperialisme Modern ''(Modern Imperialism)''. Inti dari imperialisme modern ialah kemajuan
Jika mendasarkan pendangan kita pada sektor apa yang ingin direbut si imperialis, maka kita akan mendapatkan pembagian macam imperialisme yang lain, yaitu:
Baris 33 ⟶ 34:
== Penyebab ==
# Keinginan untuk menjadi jaya, menjadi [[bangsa]] yang terbesar di seluruh [[dunia]] ''(ambition, eerzucht)''. Tiap bangsa ingin menjadi jaya.
# Perasaan sesuatu bangsa, bahwa bangsa itu adalah bangsa [[istimewa]] di dunia ini ''(racial superiority)''. Tiap bangsa mempunyai harga diri. Jika harga diri ini menebal, mudah menjadi [[kecongkakan]] untuk kemudian menimbulakan anggapan, bahwa merekalah bangsa teristimewa di dunia ini, dan berhak menguasai, atau mengatur atau memimpin bangsa-bangsa lainnya.
# Hasrat untuk menyebarkan [[agama]] atau [[ideologi]] dapat menimbulkan imperialisme. Tujuannya bukan imperialisme, tetapi agama atau ideologi. Imperialisme di sini dapat timbul sebagai ''"bij-product"'' saja.
# Letak suatu negara yang diangap geografis tidak menguntungkan. [[Perbatasan]] suatu negara mempunyai arti yang sangat penting bagi [[politik]] negara.
# Sebab-sebab [[ekonomi]]. Sebab-sebab ekonomi inilah yang merupakan sebab yang terpenting dari timbulnya imperialisme, teistimewa imperialisme modern.
Baris 47 ⟶ 48:
## Terciptanya tanah-tanah [[jajahan]]
## Politik pemerasan
## Berkorbarnya [[perang kolonial]]
## Timbulnya politik dunia ''(wereldpolitiek)''
## Timbulnya [[nasionalisme]]
Baris 67 ⟶ 68:
Sumber:
[[Soebantardjo]], [[Sari Sedjarah]] Jilid I: [[Asia]] - [[Afrika]], Penerbit [[BOPKRI]], Yogyakarta 1960
{{politik-stub}}▼
[[Kategori:Imperialisme| ]]
[[Kategori:Filsafat politik]]▼
▲[[Kategori:Konsep filsafat]]
[[Kategori:Teori Marxis]]▼
[[Kategori:Sejarah kolonialisme]]
[[Kategori:Sistem politik]]
▲{{politik-stub}}
|