Clostridium difficile: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Schlosser67 (bicara | kontrib) k (GR) File renamed: File:Clostridium difficile 01.png → File:Clostridium difficile colonies.png Criterion 2 (meaningless or ambiguous name) |
−Kategori:Bakteri gram-positif; +Kategori:Bakteri Gram-positif menggunakan HotCat |
||
(12 revisi perantara oleh 7 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 14:
}}
'''''Clostridium difficile''''' atau
| title=Pseudomembranous Colitis
| work=eMedicine
| date=1 July 2005
| publisher=WebMD
| accessdate=2007-01-11}}
Sel vegetatif ''C. diff'' berbentuk batang, pleomorfik, dan hidup berpasangan atau membentuk rantai pendek. Di bawah mikroskop, sel ''C. diff'' terlihat berbentuk irregular (umumnya seperti jarum) dan pada ujungnya terdapat tonjolan yang berupa hasil pembentukan spora subterminal. ''C. diff'' tumbuh optimal pada medium agar darah yang tanpa [[oksigen]] dan dengan suhu sekitar tubuh manusia (37<sup>o</sup>C). Karakteristik fisiologis dari ''C. diff'' yaitu katalase- dan superoksida dismutase-negatif, mampu memproduksi toksin (enterotoxin A dan cytotoxin B) yang mengganggu transduksi sinyal sitoskeleton di sel inang.<ref>{{Cite journal|last=Di Bella|first=Stefano|last2=Ascenzi|first2=Paolo|last3=Siarakas|first3=Steven|last4=Petrosillo|first4=Nicola|last5=di Masi|first5=Alessandra|date=2016-05-03|title=Clostridium difficile Toxins A and B: Insights into Pathogenic Properties and Extraintestinal Effects|url=http://www.mdpi.com/2072-6651/8/5/134|journal=Toxins|language=en|volume=8|issue=5|pages=134|doi=10.3390/toxins8050134|issn=2072-6651|pmc=PMC4885049|pmid=27153087}}</ref> C. diff mampu memproduksi spora yang dapat membantu untuk bertahan di kondisi ekstrim.<ref name=":0">{{Cite book|date=2004|url=https://www.worldcat.org/oclc/52358530|title=Sherris medical microbiology : an introduction to infectious diseases|location=New York|publisher=McGraw-Hill|isbn=0-8385-8529-9|edition=4th ed|others=Ryan, Kenneth J. (Kenneth James), 1940-, Ray, C. George, 1934-2017., Sherris, John C.|oclc=52358530}}</ref>
Infeksi ''C. diff'' umumnya dikaitkan dengan transmisi yang terjadi dari alat kesehatan yang tidak steril maupun antar manusia di rumah sakit, serta akibat penggunaan antibiotik seperti clindamycin, fluoroquinolones, dan cephalosporin.<ref>{{Cite journal|last=Guh|first=Alice Y|last2=Adkins|first2=Susan Hocevar|last3=Li|first3=Qunna|last4=Bulens|first4=Sandra N|last5=Farley|first5=Monica M|last6=Smith|first6=Zirka|last7=Holzbauer|first7=Stacy M|last8=Whitten|first8=Tory|last9=Phipps|first9=Erin C|date=2017-10-01|title=Risk Factors for Community-Associated Clostridium difficile Infection in Adults: A Case-Control Study|url=https://academic.oup.com/ofid/article/doi/10.1093/ofid/ofx171/4460109|journal=Open Forum Infectious Diseases|language=en|volume=4|issue=4|pages=ofx171|doi=10.1093/ofid/ofx171|issn=2328-8957}}</ref><ref>{{Cite journal|last=Brown|first=Kevin A.|last2=Khanafer|first2=Nagham|last3=Daneman|first3=Nick|last4=Fisman|first4=David N.|date=2013-05|title=Meta-Analysis of Antibiotics and the Risk of Community-Associated Clostridium difficile Infection|url=https://aac.asm.org/content/57/5/2326|journal=Antimicrobial Agents and Chemotherapy|language=en|volume=57|issue=5|pages=2326–2332|doi=10.1128/AAC.02176-12|issn=0066-4804|pmc=PMC3632900|pmid=23478961|access-date=2020-12-25|archive-date=2021-01-20|archive-url=https://web.archive.org/web/20210120112141/https://aac.asm.org/content/57/5/2326|dead-url=yes}}</ref> Namun, sebenarnya ''C. diff'' dapat tumbuh di usus besar manusia tanpa menyebabkan penyakit bila tidak terjadi kolonisasi atau dominansi populasi ''C. diff'' terhadap komunitas mikroflora usus. Umumnya, infeksi pun terjadi hanya pada pasien yang memiliki sejarah klinis seperti diare. Sedangkan individu yang tidak memiliki sejarah gangguan pencernaan umumnya menjadi carrier tanpa gejala yang juga merupakan salah satu reservoir ''C. diff'' utama.<ref name=":1">{{Cite journal|last=VanInsberghe|first=David|last2=Elsherbini|first2=Joseph A.|last3=Varian|first3=Bernard|last4=Poutahidis|first4=Theofilos|last5=Erdman|first5=Susan|last6=Polz|first6=Martin F.|date=2020-04|title=Diarrhoeal events can trigger long-term Clostridium difficile colonization with recurrent blooms|url=http://www.nature.com/articles/s41564-020-0668-2|journal=Nature Microbiology|language=en|volume=5|issue=4|pages=642–650|doi=10.1038/s41564-020-0668-2|issn=2058-5276}}</ref><ref>{{Cite journal|last=Eyre|first=David W.|last2=Griffiths|first2=David|last3=Vaughan|first3=Alison|last4=Golubchik|first4=Tanya|last5=Acharya|first5=Milind|last6=O’Connor|first6=Lily|last7=Crook|first7=Derrick W.|last8=Walker|first8=A. Sarah|last9=Peto|first9=Tim E. A.|date=2013-11-12|editor-last=Chang|editor-first=Yung-Fu|title=Asymptomatic Clostridium difficile Colonisation and Onward Transmission|url=https://dx.plos.org/10.1371/journal.pone.0078445|journal=PLoS ONE|language=en|volume=8|issue=11|pages=e78445|doi=10.1371/journal.pone.0078445|issn=1932-6203|pmc=PMC3827041|pmid=24265690}}</ref>
== Patogenisitas Pada Manusia ==
''C. diff'' mampu menghasilkan senyawa toksin, berupa enterotoxin A dan cytotoxin B, yang mampu menyebabkan inflamasi pada usus pasien dan memicu diare. Tingkat keparahan diare yang disebabkan dari infeksi ini beragam, dari diare ringan selama beberapa hari yang menyebabkan kehilangan cairan pada tubuh pasien hingga peradangan pseudomembran pada usus besar pasien yang berisiko kematian. Peradangan ini disebabkan karena terjadinya inflamasi yang intens pada usus besar dan menyebabkan pembentukan pseudomembran pada permukaan mukosa usus.<ref name=":0" />
Patogenisitasnya terjadi ketika spora ''C. diff'' yang tahan panas, [[tahan asam]], dan resisten antibiotik mengalami germinasi dan masuk ke sel epitel pada usus manusia. ''C. diff'' kemudian berkolonisasi dan menghasilkan 2 eksotoksin yaitu TcdA dan TcdB yang akan menargetkan dan menginaktivasi protein Rho guanosin trifosfat (Rho GTPase). TcdA dan TcdB mempunyai sifat enterotoksin yang dapat mengikat sel pada membran brush border, menyebabkan terjadinya erosi pada mukosa dan merangsang pengeluaran cairan dari usus bahkan dapat memicu pendarahan. Hal ini menyebabkan kematian kolonosit pada usus, hilangnya fungsi barrier intestinal, dan kolitis [[neutrofil]]. TcdB secara spesifik akan menginduksi depolimerisasi aktin melalui mekanisme yang berkorelasi dengan penurunan ribosilasi ADP dari protein Rho pengikat GTP bermassa molekul rendah.<ref>{{Cite journal|last=Just|first=I|last2=Selzer|first2=J|last3=von Eichel-Streiber|first3=C|last4=Aktories|first4=K|date=1995-03-01|title=The low molecular mass GTP-binding protein Rho is affected by toxin A from Clostridium difficile.|url=http://www.jci.org/articles/view/117747|journal=Journal of Clinical Investigation|language=en|volume=95|issue=3|pages=1026–1031|doi=10.1172/JCI117747|issn=0021-9738|pmc=PMC441436|pmid=7883950}}</ref> Selain itu, terdapat faktor virulensi tambahan lain melibatkan faktor adhesin yang memediasi pengikatan ke sel usus besar manusia dan hyaluronidase.<ref name=":2">{{Cite book|last=Murray|first=Patrick|date=2005|url=|title=Medical Microbiology, Fifth Edition|location=|publisher=Elsevier Mosby|isbn=|pages=412|url-status=live}}</ref> C. diff juga mampu memproduksi senyawa kimia para-cresol yang dapat menghambat pertumbuhan mikroba lain di sekitarnya sehingga memungkinkan terjadinya dominansi populasi C. diff terhadap mikroflora usus manusia.<ref>{{Cite journal|date=2018-09|title=The chemical weapon that helps bacterium wreak havoc in the gut|url=http://www.nature.com/articles/d41586-018-06650-4|journal=Nature|language=en|volume=561|issue=7723|pages=288–288|doi=10.1038/d41586-018-06650-4|issn=0028-0836}}</ref> Dominansi populasi C. diff i menyebabkan ketidakseimbangan populasi mikroflora di usus dan dapat menyebabkan infeksi yang memicu respon tertentu pada pasien.. Bila pasien terinfeksi memiliki respon imun adekuat, maka pasien tersebut kemungkinan akan menjadi carrier tanpa gejala. Namun bila respon imun pasien inadekuat, dapat memicu terjadinya diare dan kolitis.
== Transmisi ==
''C. diff'' dapat ditransmisikan antar orang dengan jalur fecal-oral atau dari permukaan dan perangkat yang terkontaminasi feses sehingga dapat menjadi reservoir spora ''C. diff'' (contohnya yaitu toilet, bak mandi, termometer rektal elektronik, alat kesehatan yang tidak steril, dll.).<ref>{{Cite web|last=CDC|date=2020-11-16|title=Could you have deadly diarrhea (C. diff)?|url=https://www.cdc.gov/cdiff/what-is.html|website=Centers for Disease Control and Prevention|language=en-us|access-date=2020-12-25}}</ref> Spora ''C. diff'' yang tahan panas tidak akan terbunuh oleh pembersih tangan berbasis alkohol ataupun pembersih permukaan yang diberikan secara rutin. Akibatnya, spora dapat ditemukan di permukaan apapun dan dapat bertahan di permukaan itu dalam waktu yang cukup lama. Setelah masuk ke dalam tubuh manusia, spora ''C. diff'' juga dapat bertahan melewati jalur pencernaan karena sifatnya yang tahan asam. Setelah berada di dalam usus besar, spora akan bergerminasi dan berkembang biak menjadi sel vegetatif akibat paparan dari asam empedu.<ref>{{Cite book|last=World Health Organization|first=|date=2009|url=https://www.who.int/gpsc/5may/tools/who_guidelines-handhygiene_summary.pdf|title=WHO Guidelines on Hand Hygiene in Health Care : a Summary|location=|publisher=|isbn=|pages=31|url-status=live}}</ref> Saat ini sedang banyak diteliti obat yang memiliki mekanisme spesifik untuk menghambat transmisi spora ''C. diff'', yaitu melalui penekanan sporulasi ''C. diff'' yang diketahui dapat dilakukan dengan cara inaktivasi DNA methyltransferase CamA.<ref name=":3">{{Cite journal|last=Oliveira|first=Pedro H.|last2=Ribis|first2=John W.|last3=Garrett|first3=Elizabeth M.|last4=Trzilova|first4=Dominika|last5=Kim|first5=Alex|last6=Sekulovic|first6=Ognjen|last7=Mead|first7=Edward A.|last8=Pak|first8=Theodore|last9=Zhu|first9=Shijia|date=2020-01|title=Epigenomic characterization of Clostridioides difficile finds a conserved DNA methyltransferase that mediates sporulation and pathogenesis|url=http://www.nature.com/articles/s41564-019-0613-4|journal=Nature Microbiology|language=en|volume=5|issue=1|pages=166–180|doi=10.1038/s41564-019-0613-4|issn=2058-5276|pmc=PMC6925328|pmid=31768029}}</ref>
Dari kasus-kasus infeksi yang terjadi, diduga bahwa kolonisasi ''C. diff'' dipicu oleh penyakit diare. Tanpa adanya riwayat penyakit diare, seseorang yang terpapar spora ''C. diff'' mungkin akan (tetapi tidak selalu) menjadi carrier. Bila ''C. diff'' berhasil melakukan kolonisasi pada usus seorang pasien, orang tersebut dapat menjadi carrier untuk waktu yang lama, umumnya hingga sepanjang tahun. Namun, akan terjadi fluktuasi kelimpahan populasi ''C. diff'' seiring berjalannya waktu. Mulai dari masih di bawah ambang batas yang tidak dapat dideteksi dan tidak menunjukkan gejala apapun, hingga akhirnya melewati batas populasi untuk siap dilepaskan secara tingkat tinggi dan menjadi faktor transmisi.<ref name=":1" />
== Target Infeksi ==
''C. diff'' dapat ditemukan menginfeksi babi, sapi, dan manusia. Reservoir alaminya umum berasal dari tanah, feses domestik hewan dan manusia, sistem penyaluran kotoran, daging eceran, dan sistem pencernaan manusia.<ref>{{Cite journal|last=Gould|first=L. Hannah|last2=Limbago|first2=Brandi|date=2010-09|title=Clostridium difficile in Food and Domestic Animals: A New Foodborne Pathogen?|url=https://academic.oup.com/cid/article-lookup/doi/10.1086/655692|journal=Clinical Infectious Diseases|language=en|volume=51|issue=5|pages=577–582|doi=10.1086/655692|issn=1058-4838}}</ref> Namun, diestimasi bahwa 40% infeksi ''C. diff'' yang terjadi berasal dari panti jompo atau pelayanan kesehatan komunitas, dan 24% berasal dari rumah sakit.<ref>{{Cite news|last=Belluck|first=Pam|date=2015-02-26|title=Death Toll From C. Difficile Is Raised (Published 2015)|url=https://www.nytimes.com/2015/02/26/us/death-toll-from-bacteria-is-raised.html|newspaper=The New York Times|language=en-US|issn=0362-4331|access-date=2020-12-25}}</ref>
Secara alami, ''C. diff'' memang umum ditemukan pada sistem pencernaan manusia. Dalam keadaan normal, ''C. diff'' merupakan kompetitor lemah untuk memperoleh nutrisi dibandingkan populasi bakteri lainnya sehingga ''C. diff'' berada pada jumlah yang terjaga. Namun, bila terjadi suatu gangguan mendadak terhadap komunitas mikroflora usus, misalnya akibat penggunaan antibiotik dengan spektrum broad, populasi bakteri lain yang tidak resisten akan berkurang signifikan dan menyebabkan ''C. diff'' mampu tumbuh dengan lebih optimal secara cepat. Hal ini mengakibatkan peningkatan populasi ''C. diff'' yang signifikan hingga mengalahkan kompetitor bakteri lain dan menyebabkan ketidakseimbangan mikroflora usus. Hal ini menjadi potensi awal penyebab infeksi penyakit bergejala ataupun kolonisasi yang memicu seseorang menjadi carrier tidak bergejala.<ref name=":2" />
== Genome dan Epigenome ==
Sekuens genom lengkap strain ''C. diff'' pertama kali dipublikasikan pada tahun 2005, yaitu ''C. diff'' strain 630 yang virulen dan resisten terhadap berbagai jenis obat. Semenjak penemuan tersebut, saat ini telah ditemukan genom dari 30 isolat ''C. diff'' dengan metode next-generation sequencing.<ref>{{Cite journal|last=He|first=M.|last2=Sebaihia|first2=M.|last3=Lawley|first3=T. D.|last4=Stabler|first4=R. A.|last5=Dawson|first5=L. F.|last6=Martin|first6=M. J.|last7=Holt|first7=K. E.|last8=Seth-Smith|first8=H. M. B.|last9=Quail|first9=M. A.|date=2010-04-20|title=Evolutionary dynamics of Clostridium difficile over short and long time scales|url=http://www.pnas.org/cgi/doi/10.1073/pnas.0914322107|journal=Proceedings of the National Academy of Sciences|language=en|volume=107|issue=16|pages=7527–7532|doi=10.1073/pnas.0914322107|issn=0027-8424|pmc=PMC2867753|pmid=20368420}}{{Pranala mati|date=April 2022 |bot=InternetArchiveBot |fix-attempted=yes }}</ref>
{| class="wikitable"
|+
! colspan="2" |Informasi Genomik
|-
|ID Genome NCBI
|535
|-
|Ploid
|Haploid
|-
|Ukuran
|4,3 Mb
|-
|Jumlah kromosom
|1
|-
|Tahun ditemukan
|2005
|}
''C. diff'' memiliki diversitas epigenome yang tinggi, dengan 17 motil metilasi berkualitas tinggi telah dilaporkan. Dari motif tersebut, motif yang paling banyak ditemukan umumnya berupa tipe 6mA. Metilasi pada salah satu motif yaitu - CAAAA<u>A</u>, menunjukkan pengaruh terhadap sporulasi yang merupakan faktor kunci dalam transmisi penyakit dari ''C. diff'', panjang sel, pembentukan biofilm, dan kolonisasi pada inang.<ref name=":3" />
== Catatan kaki ==
Baris 27 ⟶ 69:
* {{cite journal |author=Dallal R, Harbrecht B, Boujoukas A, Sirio C, Farkas L, Lee K, Simmons R |title=Fulminant ''Clostridium difficile'': an underappreciated and increasing cause of death and complications |journal=Ann Surg |volume=235 |issue=3 |pages=363-72 |year=2002 |url=http://www.pubmedcentral.nih.gov/articlerender.fcgi?tool=pubmed&pubmedid=11882758 |pmid=11882758}}
* {{cite book|author = Martin S, Jung R|title = Gastrointestinal infections and enterotoxigenic poisonings. In: Pharmacotherapy: A Pathophysiologic Approach (DiPiro JT, Talbert RL, Yee GC, Matzke GR, Wells BG, Posey LM, editors).|pages = pp. 2042-2043|edition = 6th ed.|publisher = McGraw-Hill|year = 2005|id = ISBN }}
* {{cite journal |author=McDonald L, Killgore G, Thompson A, Owens R, Kazakova S, Sambol S, Johnson S, Gerding D |title=An epidemic, toxin gene-variant strain of ''Clostridium difficile'' |journal=N Engl J Med |volume=353 |issue=23 |pages=2433-41 |year=2005 |pmid=16322603}}
* {{cite book|author = Yamada T; Alpers DH (editors)|title = Textbook of Gastroenterology|edition = 4th ed.|pages = pp. 1870-1875|publisher = Lippincott Williams & Wilkins|year = 2003|id = ISBN 0-7817-2861-4 }}
* {{cite journal |author=van den Hof S, van der Kooi T, van den Berg R, Kuijper E, Notermans D |title=''Clostridium difficile'' PCR ribotype 027 outbreaks in the Netherlands: recent surveillance data indicate that outbreaks are not easily controlled but interhospital transmission is limited |journal=Euro Surveill |volume=11 |issue=1 |pages=E060126.2 |year=2006 |url=http://www.eurosurveillance.org/ew/2006/060126.asp#2 |
▲* {{cite journal |author=van den Hof S, van der Kooi T, van den Berg R, Kuijper E, Notermans D |title=''Clostridium difficile'' PCR ribotype 027 outbreaks in the Netherlands: recent surveillance data indicate that outbreaks are not easily controlled but interhospital transmission is limited |journal=Euro Surveill |volume=11 |issue=1 |pages=E060126.2 |year=2006 |url=http://www.eurosurveillance.org/ew/2006/060126.asp#2 | pmid=16801713}}
* {{cite journal |author=Sunenshine R, McDonald L | title = ''Clostridium difficile-associated disease: New challenges from an established pathogen''| journal=Cleveland Clinic J. Med. |volume=73 |pages=187 |year=2006}}
Baris 44 ⟶ 81:
* [http://www.cdiffsupport.com ''Clostridium difficile'' Support Group]
* [http://www.economist.com/science/displaystory.cfm?story_id=6971098 "From hand to mouth"] Article from [[The Economist]] discussing ''C. difficile'' (requires subscription)
* [http://pathema.tigr.org/tigr-scripts/Clostridium/PathemaHomePage.cgi Pathema-''Clostridium'' Resource] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20080531142720/http://pathema.tigr.org/tigr-scripts/Clostridium/PathemaHomePage.cgi |date=2008-05-31 }}
* [http://www.cdc.gov/mmwr/preview/mmwrhtml/mm5447a1.htm US CDC Report on Severe ''Clostridium difficile''--Associated Disease in Populations Previously at Low Risk--Four States, 2005]
{{Taxonbar|from=Q310543}}
{{bakteri-stub}}
[[Kategori:Bakteri
|