Julius Tahija: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Ganti pilihan kata |
|||
(19 revisi perantara oleh 13 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 1:
{{Nama Maluku|[[Suku Ambon|Ambon]]|Tahija}}
{{Short description|Tentara, politisi, dan pebisnis asal Indonesia}}
{{Infobox officeholder
|name = Julius Tahija
|image =
|caption = Tahija, 1947
|office = [[Kabinet Negara Indonesia Timur|Menteri Ekonomi]]
|predecessor =
|primeminister = S.J. Warrouw
|successor = Hoesain Peoang Limboro
Baris 15 ⟶ 17:
|term_start1 = 2 Juni 1947
|term_end1 = 11 Oktober 1947
|office2 = [[Kabinet Negara Indonesia Timur|Menteri
|term_start2 = 13 Januari 1947
|term_end2 = 2 Juni 1947
|predecessor2 = ''
|successor2 = G.R. Pantouw
|primeminister2 = Nadjamuddin Daeng Malewa
Baris 29 ⟶ 31:
|serviceyears = 1937–1951
|rank = [[Letnan kolonel]]
|branch = [[Koninklijk Nederlandsch-Indische Leger|KNIL]]<br>[[
|children = 2
|spouse = Jean Tahija
}}
'''Julius Tahija''' (
==Awal mula dan pendidikan==
Tahija lahir di [[Surabaya]], yang saat itu masih merupakan bagian dari [[Hindia Belanda]], pada tanggal 13 Juli 1916.<ref>{{cite web |title=Julius Tahija: Dikagumi Bankir Tanah Air |url=http://majalah.gatra.com/2008-08-11/majalah/artikel.php?pil=23&id=117730 |website=Gatra |access-date=4 August 2019 |language=id |date=11 August 2008}}</ref> Tahija merupakan keturunan [[suku Ambon]].<ref name="burgers"/> Berkat upaya ayahnya, Tahija kemudian dapat bersekolah di ''Handels School'' (sekolah dagang), karena awalnya ia memang ingin berkarir di bidang bisnis.{{sfn|Brawley|2012|p=183}}<ref name="gatra02"/>
==Karir militer dan politik==
Pada tahun 1937, Tahija bergabung ke [[Koninklijk Nederlandsch-Indische Leger|KNIL]]. Ia awalnya mendapat pelatihan sebagai pilot, tetapi kemudian dipindah ke pelatihan infanteri. Ia percaya bahwa pemindahan tersebut disebabkan oleh pamannya yang pro-kemerdekaan. Ia pun sempat bertugas di [[Aceh]] sebelum [[Perang Dunia II]].{{sfn|Brawley|2012|p=183}}
===Perang Dunia II===
Setelah [[Perang Pasifik]] pecah, ia ditugaskan ke Australia untuk mengawal sekelompok warga sipil Jepang yang ditawan di sana. Setelah [[kampanye Hindia Belanda]] dimulai, Tahija (saat itu berpangkat sersan) secara sukarela memimpin sekelompok tentara Indonesia yang sedang menjalankan misi pengumpulan intelijen ke [[Saumlaki]] di [[Kepulauan Tanimbar]]. Menurut pengakuannya, ia menahan sejumlah mata-mata Jepang dan menemukan bahwa pasukan Jepang akan melakukan pendaratan di Saumlaki. Setelah membuat sejumlah parit dengan bantuan dari pejabat lokal, kelompok tersebut pun menyergap tentara Jepang yang mendarat sebelum matahari terbenam, sehingga sekitar 80 orang tentara Jepang berhasil dibunuh sebelum Tahija dan kelompoknya kembali ke hutan. Kelompok tersebut, yang anggotanya berkurang dari tiga belas orang menjadi tujuh orang, lalu berhasil mengamankan sebuah [[sekunar]] dan berlayar kembali ke [[Pulau Bathurst (Wilayah Utara)|Pulau Bathurst]] di Australia dengan 27 orang di atas sekunar, termasuk pejabat lokal dan warga sipil. Ia kemudian mendapat [[Orde Militer Willem]] pada bulan Agustus 1942 atas aksinya di Saumlaki,<ref>{{cite web |title=Tahija, Julius (ook: Tahya) |url=https://www.tracesofwar.nl/persons/414/Tahija-Julius-(ook-Tahya).htm |website=tracesofwar.nl |access-date=26 August 2019 |language=nl |archive-url=https://web.archive.org/web/20190826151844/https://www.tracesofwar.nl/persons/414/Tahija-Julius-(ook-Tahya).htm |archive-date=26 August 2019 |url-status=live }}</ref> sehingga menjadi satu-satunya orang Indonesia yang menerima penghormatan militer tertinggi dari sebuah [[Sekutu Perang Dunia II|negara sekutu]] selama Perang Dunia II.{{sfn|Gardner|1997|p=15}} Enam orang rekannya yang berhasil selamat juga menerima penghargaan lain.<ref>{{cite book |last1=Lingard |first1=Jan |title=Refugees and Rebels: Indonesian Exiles in Wartime Australia |date=2008 |publisher=Australian Scholarly Publishing |isbn=9781740971638 |pages=15–17 |url=https://books.google.com/books?id=b0TzPQAACAAJ |language=en}}</ref>{{sfn|Gardner|1997|pp=15-16}}
[[File:S.H. Spoor achter het stuur van een jeep, links naast hem H.J. van Mook, Bestanddeelnr 7-1-4.jpg|thumb|left|Tahija (paling kanan) dengan [[Simon Spoor]] dan [[Hubertus van Mook]] pada tahun 1947]]
[[File:Ambon. Dr. C.P.M. Romme in gesprek met Julius Tahija, minister van Sociale Zaken, Bestanddeelnr 138-2-2.jpg|thumb|left|Tahija (kiri) sebagai Menteri Sosial, bertemu dengan politisi Belanda, [[Carl Romme]] pada tahun 1947]]
Kemudian ia dipromosikan menjadi letnan dan bertugas di unit [[Charles A. Willoughby]], beroperasi di belakang garis Jepang sebagai bagian dari [[Pasukan Khusus Z]]<ref>{{cite web |title=Captain Julius Tahija |url=https://www.awm.gov.au/collection/P11030558 |website=awm.gov.au |access-date=13 February 2021 |language=en}}</ref> – seperti [[Operasi Firetree]] pada bulan Februari 1945<ref>{{cite web |title=Dutch Submarines: The submarine K XV |url=http://www.dutchsubmarines.com/boats/boat_kxv.htm |website=dutchsubmarines.com |access-date=4 August 2019 |archive-url=https://web.archive.org/web/20190424181450/http://www.dutchsubmarines.com/boats/boat_kxv.htm |archive-date=24 April 2019 |url-status=live }}</ref> – dan terlibat dalam sejumlah operasi intelijen ke kepulauan Indonesia, selain melatih sukarelawan baru.{{sfn|Gardner|1997|pp=15–16}} Selama berada di Australia, ia bertemu dan mulai berkencan dengan dokter gigi kelahiran [[Victoria (Australia)|Victoria]], Jean Walters. Keduanya lalu menikah{{sfn|Brawley|2012|p=183}}<ref>{{cite web |title=Papers of Jean Tahija |url=http://nla.gov.au/nla.obj-245267733/findingaid |website=nla.gov.au |access-date=4 August 2019 |language=en |archive-url=https://web.archive.org/web/20190804133619/http://nla.gov.au/nla.obj-245267733/findingaid |archive-date=4 August 2019 |url-status=live }}</ref> pada tahun [[1946]].<ref>{{cite book |last1=Lindsey |first1=Tim |last2=McRae |first2=Dave |title=Strangers Next Door?: Indonesia and Australia in the Asian Century |date=2018 |publisher=Bloomsbury Publishing |isbn=9781509918188 |page=373 |url=https://books.google.com/books?id=qsBNDwAAQBAJ&pg=PA373 |language=en}}</ref>
===Revolusi Indonesia===
Selama [[Revolusi Nasional Indonesia]], Tahija merupakan ajudan [[Simon Spoor]].<ref name="burgers"/> Walaupun begitu, ia tetap berhubungan baik dengan pemimpin nasionalis, terutama [[Sutan Sjahrir]].{{sfn|Brawley|2012|p=188}} Antara tahun 1946 hingga 1949, ia juga terlibat dalam pembentukan [[Negara Indonesia Timur]] (NIT). Ia kemudian menjadi salah satu kandidat pemimpin pertama badan legislatif sementara NIT, namun akhirnya dikalahkan oleh [[Tadjuddin Noor]] pada pemungutan suara.{{sfn|Agung|1996|p=135}} Ia juga pernah menjadi bagian dari [[Kabinet Negara Indonesia Timur]], di mana ia awalnya menjabat sebagai Menteri Sosial pada kabinet pertama Nadjamuddin Daeng Malewa, dan kemudian menjabat sebagai Menteri Informasi pada kabinet kedua Malewa mulai tanggal 2 Juni hingga 11 Oktober 1947.{{sfn|Agung|1996|p=841}} Ia kemudian menjabat sebagai Menteri Ekonomi mulai tanggal 11 Oktober hingga 15 Desember 1947 pada kabinet S.J. Warrouw.{{sfn|Agung|1996|p=842}}<ref>{{cite web |title=MINISTER JULIUS TAHIJA |url=http://www.venstersmoluksegeschiedenis.nl/index.php?option=com_content&view=category&layout=blog&id=60&Itemid=51 |access-date=26 August 2019 |language=nl |archive-url=https://web.archive.org/web/20190430153227/http://www.venstersmoluksegeschiedenis.nl/index.php?option=com_content&view=category&id=60&layout=blog&Itemid=51 |archive-date=30 April 2019 |url-status=live }}</ref> Ia lalu menjabat sebagai kepala kantor perwakilan NIT di Jakarta. Jurnalis [[Rosihan Anwar]] menulis bahwa Tahija menyetujui [[Agresi Militer Belanda I|serangan Belanda pada tahun 1947]] untuk melawan pasukan nasionalis Indonesia, namun menolak [[Agresi Militer Belanda II|serangan Belanda pada tahun 1948]].<ref name="gatra02"/>
Ia kemudian menghadiri [[Konferensi Meja Bundar]] sebagai perwakilan dari [[Bijeenkomst voor Federaal Overleg]] (BFO). Setelah konferensi tersebut selesai dan kedaulatan Indonesia diakui, Tahija dipindah ke Angkatan Perang Republik Indonesia Serikat (APRIS) dengan pangkat letnan kolonel.<ref name="burgers">{{cite book |last1=Burgers |first1=Herman |title=De garoeda en de ooievaar |date=2010 |publisher=BRILL|isbn=9789004253742|page=700 |language=nl|jstor=10.1163/j.ctt1w76wq4.16 |chapter=Laatste fase Het geschil over Nieuw-Guinea }}</ref> Selama bertugas di APRIS, yang kemudian menjadi [[Angkatan Bersenjata Republik Indonesia]], ia memberi nasehat untuk pemerintah Indonesia selama operasi militer melawan [[Republik Maluku Selatan]] dan ditugaskan di bawah [[Ahmad Yani]] dalam sebuah misi untuk membeli senjata. Ia kemudian mengundurkan diri dari tugas militer pada tahun 1951.<ref name="gatra02">{{cite news |last1=Anwar |first1=Rosihan |title=In Memoriam: Julius Tahija |url=http://arsip.gatra.com/2002-08-09/majalah/artikel.php?pil=23&id=38557 |access-date=4 August 2019 |work=Gatra |date=9 August 2002 |language=id}}</ref>
{{clear}}
==Karir bisnis==
Setelah keluar dari tugas militer, Tahija diperkenalkan ke [[Caltex]] oleh seorang kenalannya di [[Angkatan Darat Amerika Serikat]]. Tahija pun mengaku bahwa ia "belajar menjadi seorang manajer" di perusahaan tersebut. Hubungan Tahija dengan [[Sukarno]] kemudian memungkinkan bisnis Caltex di Indonesia tidak ikut di[[nasionalisasi]].{{sfn|Leith|2003|p=59}} Ia lalu ditunjuk menjadi direktur utama dari cabang Caltex di Indonesia pada tahun 1971. Pada kontrak kerjanya untuk Caltex, ia juga meminta agar diperbolehkan untuk melakukan aktivitas bisnis di luar Caltex.{{sfn|Gardner|1997|pp=279–280}}
Bisnis milik Tahija beroperasi di bawah sebuah konglomerat yang dikenal dengan nama Indrapura Group. Grup tersebut dipusatkan di sekitar [[Asuransi Indrapura]], yang merupakan salah satu perusahaan asuransi terbesar di Indonesia pada dekade 1950-an.<ref>{{cite book |last1=Lindblad |first1=J. Th |title=Bridges to New Business: The Economic Decolonization of Indonesia |date=2008 |publisher=BRILL |isbn=9789004253971 |page=95 |url=https://books.google.com/books?id=rfRjAAAAQBAJ&pg=PA95 |language=en}}</ref> Pada tahun 1955, Tahija mendirikan [[Bank Niaga]] melalui kemitraan dengan [[Soedarpo Sastrosatomo]].<ref>{{cite book |last1=Robison |first1=Richard |title=Indonesia: The Rise of Capital |date=2009 |publisher=Equinox Publishing |isbn=9789793780658 |page=338 |url=https://books.google.com/books?id=woSrAZ13P2IC&pg=PA338 |language=en}}</ref>{{sfn|Hogenboom|Jilberto|2006|p=68}} Pada tahun 1972, grup milik Tahija telah menjadi pemegang saham utama dari bank tersebut, hingga grup tersebut menjual 40% saham bank tersebut ke [[Hashim Djojohadikusumo]] pada tahun 1997 dengan harga Rp 605 milyar (US$232,3 juta pada saat itu).<ref>{{cite news |last1=Borsuk |first1=Richard |title=Hashim Makes a Splash By Buying Into Bank Niaga |url=https://www.wsj.com/articles/SB870114141808727000 |access-date=11 August 2019 |work=[[Wall Street Journal]] |date=29 July 1997 |archive-url=https://web.archive.org/web/20190811172000/https://www.wsj.com/articles/SB870114141808727000 |archive-date=11 August 2019 |url-status=live }}</ref>
Setelah [[Suharto]] menjabat sebagai presiden, Tahija tetap menjadi tokoh yang berpengaruh, dan mendapat sejumlah saham dari [[tambang Grasberg]] yang baru didirikan, karena ia lah yang mendekati [[Freeport-McMoRan]] agar mau bernegosiasi dengan pemerintah Indonesia pada tahun 1965.{{sfn|Leith|2003|p=59}} Kemudian ia memegang 10% saham Puncak Jaya Power, sebuah [[joint venture]] yang didirikan untuk menyediakan listrik bagi tambang tersebut.{{sfn|Leith|2003|pp=72–73}} Pada tahun 1994, Indrapura Group merupakan konglomerat dengan aset terbesar kesembilan dan pendapatan terbesar ke-25 di Indonesia. Indrapura Group juga merupakan konglomerat terbesar yang dimiliki oleh [[Pribumi-Nusantara|"orang Indonesia asli"]] dalam hal aset,{{sfn|Hogenboom|Jilberto|2006|pp=77–78}} yakni sekitar US$2,9 milyar pada tahun 1994.{{sfn|Hogenboom|Jilberto|2006|p=68}}
Selain memimpin konglomeratnya, Tahija juga pernah menjadi chairman [[Universitas Trisakti]], menjadi wali untuk [[World Wildlife Fund]], dan menjadi anggota dewan penasehat bisnis dari [[International Finance Corporation]].<ref>{{cite web |last1=Tahija |first1=Julius |title=Swapping Business Skills for Oil |url=https://hbr.org/1993/09/swapping-business-skills-for-oil |website=Harvard Business Review |access-date=26 August 2019 |date=1 September 1993 |archive-url=https://web.archive.org/web/20190826142948/https://hbr.org/1993/09/swapping-business-skills-for-oil |archive-date=26 August 2019 |url-status=live }}</ref> Tahija kemudian mendapat [[Daftar tanda kehormatan di Indonesia#Bintang Mahaputera|Bintang Mahaputra Nararya]] dari Presiden [[Suharto]] pada tahun 1994.<ref>{{cite news |title=Nation gives top stars to its best sons |url=https://jawawa.id/newsitem/nation-gives-top-stars-to-its-best-sons-1447893297 |access-date=28 August 2019 |work=The Jakarta Post |date=16 August 1994 |archive-url=https://web.archive.org/web/20190828103912/https://jawawa.id/newsitem/nation-gives-top-stars-to-its-best-sons-1447893297 |archive-date=28 August 2019 |url-status=live }}</ref>
==Masa tua dan kematian==
Pada tahun 1990, Tahija dan istrinya mendirikan Yayasan Tahija, yang fokus pada kesehatan, pendidikan, kebudayaan, lingkungan, dan sosial.<ref>{{cite web |title=Yayasan Tahija |url=http://filantropi.or.id/organisasi/profile/yayasan-tahija |website=filantropi.or.id |access-date=26 August 2019 |language=id |archive-url=https://web.archive.org/web/20190826144749/http://filantropi.or.id/organisasi/profile/yayasan-tahija |archive-date=26 August 2019 |url-status=live }}</ref> Ia juga menjadi anggota kehormatan dari [[Order of Australia]] pada bulan Februari 2002 atas "jasanya untuk hubungan bisnis Australia-Indonesia".<ref>{{cite news|title=No. S. 36 (PDF download link)|url=https://www.legislation.gov.au/file/2002GN06|access-date=26 August 2019|work=[[Commonwealth of Australia Gazette]]|date=6 February 2002|archive-url=https://web.archive.org/web/20190826152307/https://www.legislation.gov.au/file/2002GN06|archive-date=26 August 2019|url-status=live}}</ref> Pada pertemuan terakhirnya dengan Anwar, Tahija menyatakan:
{{quote|Rosihan, orang seperti kita dari era revolusi, pernahkah ''[https://en.wiktionary.org/wiki/jij jij]'' berpikir bahwa negara kita akan menjadi seperti sekarang?<ref name="gatra02"/>}}
Tahija meninggal di Jakarta pada tanggal 30 Juli 2002 di usia 86 tahun. Pada saat meninggal, ia telah memiliki dua orang anak. Ia dimakamkan di samping istrinya di [[Puncak]], [[Jawa Barat]].<ref name="gatra02"/><ref>{{cite news |title=Julius Tahija Meninggal Dunia |url=https://nasional.tempo.co/read/24562/julius-tahija-meninggal-dunia |access-date=26 August 2019 |work=[[Tempo.co]] |archive-url=https://web.archive.org/web/20190826145121/https://nasional.tempo.co/read/24562/julius-tahija-meninggal-dunia |archive-date=26 August 2019 |url-status=live }}</ref>
== Penghargaan ==
=== Dalam Negeri ===
*{{Flag|Indonesia}} :
**[[File:Pita (Ribbon) Bintang Mahaputera Nararya.png|70px]] [[Bintang Mahaputera Nararya]] (11 Agustus 1994)<ref>{{cite book |title=Daftar WNI yang Mendapat Tanda Kehormatan Bintang Mahaputera tahun 1959 s.d. 2003 |url=https://cdn.setneg.go.id/_multimedia/document/20180910/41462-Bintang_Mahaputera_tahun_1959-2003.pdf |access-date=4 Oktober 2021}}</ref>
=== Luar Negeri ===
*{{Flag|Belanda}} :
**[[File:NLD Military Order of William - Knight BAR.png|70px]] Knight of the [[:en:Military Order of William|Military William Order]]{{sfn|Gardner|1997|p=15}}
*{{Flag|Australia}} :
**[[File:Order of Australia (Civil division) ribbon bar.png|70px]] Honorary Officer of the [[Order of Australia]] (Civil Division) (AO) (2002)<ref>{{cite news|title=No. S. 36 (PDF download link)|url=https://www.legislation.gov.au/file/2002GN06|access-date=26 August 2019|work=Commonwealth of Australia Gazette|date=6 Februari 2002|archive-url=https://web.archive.org/web/20190826152307/https://www.legislation.gov.au/file/2002GN06|archive-date=26 August 2019|url-status=live}}</ref>
==Referensi==
{{reflist}}
==Bibliografi==
*{{cite book |last1=Agung |first1=Ide Anak Agung Gde |title=From the Formation of the State of East Indonesia Towards the Establishment of the United States of Indonesia |date=1996 |publisher=Yayasan Obor Indonesia |isbn=9789794612163 |url=https://books.google.com/books?id=s4j3TROSWVoC |language=en|ref=harv}}▼
*{{cite
*{{cite
*{{cite book |last1=
*{{cite book |last1=
▲*{{cite book |last1=
{{Authority control}}
{{DEFAULTSORT:Tahija, Julius}}
[[Kategori:Kelahiran 1916]]
[[Category:Tokoh dari Surabaya]]▼
[[Kategori:Kematian 2002]]
[[Kategori:Tokoh militer Indonesia]]
[[Kategori:Tokoh Maluku]]
[[Kategori:Penerima Bintang Mahaputera Adipradana]]
|